MUMBAI
- Brahmos, salah satu rudal tercepat di dunia yang dikembangkan India
dan Rusia, sedangkan dikembangkan menjadi rudal hipersonik yang
kecepatannya akan mencapai Mach 7 atau 7 kali kecepatan suara.
Pengembangnya optimistis tujuannya akan tercapai dalam satu dekade.
"Kami akan membutuhkan tujuh hingga sepuluh tahun dari sekarang untuk menjadi sistem rudal hipersonik," kata Sudhir Mishra, kepala eksekutif dan direktur pelaksana perusahaan patungan Brahmos Aerospace, mengatakan kepada PTI, yang dikutip Senin (30/4/2018).
Dia mengatakan rudal Brahmos saat ini berkecepatan Mach 2,8 atau 2,8 kali kecepatan suara, dan akan menyentuh Mach 3,5 segera dan Mach 5 dalam tiga tahun ke depan.
Untuk mencapai kecepatan hipersonik, ujar Mishra, mesin peluru kendali itu harus diganti.
Tujuan dikembangkannya Brahmos menjadi rudal hipersonik adalah untuk diandalkan dalam peperangan generasi berikutnya.
Mishra mengatakan lembaga-lembaga India termasuk DRDO (Defence Research and Development Organisation), IIT (Indian Institutes of Technology ) dan Indian Institute of Science sedang mengerjakan teknologi yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Lembaga-lembaga Rusia juga melakukan pekerjaan serupa.
Dia melanjutkan bahwa perusahaan pengembang rudal Brahmos 55 persennya dimiliki oleh DRDO dan sisanya dimiliki Rusia.
Menurut Mishra, mesin, teknologi dan pencari propulsi dari sistem rudal di perusahaan itu dikembangkan oleh Rusia. Sedangkan India mengerjakan sistem kontrol, panduan, perangkat lunak, airframes dan sistem kontrol kebakaran.
"Kami akan membutuhkan tujuh hingga sepuluh tahun dari sekarang untuk menjadi sistem rudal hipersonik," kata Sudhir Mishra, kepala eksekutif dan direktur pelaksana perusahaan patungan Brahmos Aerospace, mengatakan kepada PTI, yang dikutip Senin (30/4/2018).
Dia mengatakan rudal Brahmos saat ini berkecepatan Mach 2,8 atau 2,8 kali kecepatan suara, dan akan menyentuh Mach 3,5 segera dan Mach 5 dalam tiga tahun ke depan.
Untuk mencapai kecepatan hipersonik, ujar Mishra, mesin peluru kendali itu harus diganti.
Tujuan dikembangkannya Brahmos menjadi rudal hipersonik adalah untuk diandalkan dalam peperangan generasi berikutnya.
Mishra mengatakan lembaga-lembaga India termasuk DRDO (Defence Research and Development Organisation), IIT (Indian Institutes of Technology ) dan Indian Institute of Science sedang mengerjakan teknologi yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Lembaga-lembaga Rusia juga melakukan pekerjaan serupa.
Dia melanjutkan bahwa perusahaan pengembang rudal Brahmos 55 persennya dimiliki oleh DRDO dan sisanya dimiliki Rusia.
Menurut Mishra, mesin, teknologi dan pencari propulsi dari sistem rudal di perusahaan itu dikembangkan oleh Rusia. Sedangkan India mengerjakan sistem kontrol, panduan, perangkat lunak, airframes dan sistem kontrol kebakaran.
Credit sindonews.com