Palestina tolak kerja sama apa pun dengan AS
CB,
MOSKOW - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada Presiden
Rusia Vladimir Putin, dia tidak dapat lagi menerima peran Amerika
Serikat (AS) sebagai mediator dalam perundingan damai dengan Israel. Hal
ini karena perilaku Washington yang secara sepihak telah mengakui
Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Kami menyatakan, mulai sekarang kami menolak untuk bekerja sama
dalam bentuk apapun dengan AS terkait status mediatornya, karena kami
menentang tindakannya," ujar Abbas kepada Putin, dalam kunjungannya ke
Moskow, pada Senin (12/2), dikutip kantor berita
Interfax.
Abbas
mengatakan dia menginginkan mekanisme mediasi baru yang diperluas untuk
menggantikan Kuartet Timur Tengah, kelompok negara dan badan
internasional yang didirikan untuk memimpin mediasi antara
Israel-Palestina.
"Misalnya, 'kuartet' itu ditambah
beberapa negara lain seperti model yang digunakan untuk mencapai
kesepakatan mengenai Iran," kata Abbas, merujuk pada perundingan
internasional mengenai program nuklir Teheran.
Menurut
Abbas, jika AS ingin ambil bagian dalam proses perdamaian, seharusnya
tidak sendirian tapi sebagai bagian dari sebuah kelompok. Abbas
mengatakan dia berharap Rusia dapat mengambil peran yang lebih besar
dalam perundingan damai antara Israel-Palestina.
Dalam
pertemuan itu, Putin juga menggarisbawahi kedalaman dan kualitas
hubungan antara Rusia dan Palestina. Ia menambahkan, masih banyak yang
harus dilakukan terkait konflik yang terjadi di wilayah Abbas. "Situasi
di wilayah ini jauh dari yang kami ingin lihat," kata Putin, dikutip RT.
Ia
menegaskan Rusia selalu mendukung rakyat Palestina. Dia juga mengaku
telah membahas masalah tersebut dengan Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu dalam sebuah kunjungan baru-baru ini.
Sebelum
bertemu Abbas, Putin sempat melakukan percakapan telepon dengan Presiden
AS Donald Trump untuk membahas proses perdamaian Palestina-Israel.
"Saya baru saja melakukan percakapan telepon dengan Presiden Amerika
Serikat, [Donald] Trump," kata Putin kepada Abbas, dikutip kantor berita
Tass.
"Tentu saja, kami berbicara tentang penyelesaian
masalah Israel-Palestina," tambah dia. Menurut Putin, Trump menyampaikan
ia menginginkan solusi yang terbaik bagi Abbas dan Palestina.