Gadis-gadis Palestina berdiri di tenda pengungsian di dekat Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Rabu (6/8).
Foto: EPA/Mohammed Saber
CB,RAMALLAH
-- Sejumlah kelompok kemanusiaan Palestina meminta agar kepala operasi
Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tepi Barat, Scott
Anderson, segera angkat kaki dari wilayah mereka. Hal ini dilakukan
sebagai aksi protes atas pemotongan dana yang dilakukan Amerika Serikat
(AS) terhadap badan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, beberapa kelompok, termasuk Popular
Committees in the Refugee Camps dan Palestinian National Action
Factions, mengatakan mereka akan menyerahkan sebuah surat kepada
Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krahenbuhl. Surat itu akan meminta agar
Anderson dan timnya dari AS untuk segera pergi dari Palestina.
"Pengurangan
bantuan ke badan PBB tersebut bertujuan untuk melikuidasi isu
pengungsi," kata pernyataan tersebut, dikutip kantor berita Anadolu.
Kelompok-kelompok
kemanusiaan Palestina ini telah meminta pemerintah untuk melaksanakan
tanggung jawab nasionalnya terhadap para pengungsi Palestina dan dapat
segera memenuhi kebutuhan mereka.
Bulan lalu, Departemen
Luar Negeri AS mengatakan pihaknya akan memotong bantuan sebesar 65 juta
dolar AS kepada orang-orang Palestina sampai ada pertimbangan lebih
lanjut. UNRWA memberikan bantuan kepada sekitar 5,9 juta pengungsi
Palestina di wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Sumbangan
total AS kepada badan PBB itu pada 2017 tercatat lebih dari 350 juta
dolar AS. Pemotongan dana ini terjadi satu bulan setelah Presiden AS
Donald Trump memicu kecaman dunia dengan secara resmi mengakui Yerusalem
sebagai ibu kota Israel.
Credit
republika.co.id