Tentara India melakukan patroli ketat di jalan-jalan di ibukota Kashmir, Srinagar, India.
Foto: AP
Penembakan terus berlanjut sampai tengah malam.
CB,
SRINAGAR -- Sebanyak empat tentara India, termasuk seorang perwira,
tewas dalam bentrokan lintas batas di Kashmir yang dikelola India.
Dilansir di
Aljazirah, Senin (5/1), Wakil Komisaris Sektor
Rajouri, Shahid Iqbal Choudhary mengatakan keempat tentara tersebut
tewas dan satu lainnya terluka setelah tentara Pakistan melepaskan
tembakan ke kapal-kapal India di wilayah Jammu pada Ahad malam.
"Situasinya sekarang tegang di perbatasan," kata Choudhary.
Ia
mengatakan penembakan terus berlanjut sampai tengah malam. Menurut
Choudhary, sebagian besar daerah di dekat perbatasan terkena dampak
karena pelanggaran gencatan senjata. "Meski sulit mengevakuasi warga
sipil di malam hari, kami terus memantau situasi," katanya.
Pejabat
memerintahkan penutupan sekolah di dekat perbatasan selama tiga hari ke
depan. Pakistan belum memberi tanggapannya mengenai hal ini.
Permusuhan
antara India dan Pakistan telah meningkat di perbatasan de facto sejak
bulan lalu. Belasan orang, termasuk enam warga sipil, tewas pada Januari
karena bentrokan mematikan antara kedua negara berlanjut selama tiga
hari.
Meskipun terjadi gencatan senjata pada 2003, India
dan Pakistan secara teratur melakukan perdagangan senjata api di Jalur
Pengendalian (LoC), demarkasi militer antara bagian India dan Pakistan
yang dikuasai Kashmir. India menuduh Pakistan membantu militan dalam
melintasi LoC untuk menyerang India. Pakistan membantah tuduhan
tersebut.
Penduduk sipil yang tinggal di dekat perbatasan
sangat terpengaruh karena kekerasan antara kedua negara. Sebelumnya pada
Ahad seorang gadis remaja terluka di wilayah Poonch.
Sejak
kemerdekaan pada 1947 dari Inggris, India dan Pakistan sering berperang
di wilayah Kashmir karena kedua negara mengklaim wilayah tersebut
secara keseluruhan. Sentimen anti-India terjadi di kalangan mayoritas
Muslim Kashmir, dan sebagian besar mendukung pemberontakan tersebut
terhadap pemerintah India. Puluhan ribu orang tewas dalam beberapa
dasawarsa akibat tindakan kekerasan.
Credit
republika.co.id