Kamis, 08 Februari 2018

Beirut Siap Konfrontasi jika Israel Tetap Bangun Tembok di Lebanon



Beirut Siap Konfrontasi jika Israel Tetap Bangun Tembok di Lebanon
Tembok perbatasan di Desa Kfar Kila, di Lebanon selatan yang berbatasan dengan Israel. Foto/REUTERS/Ali Hashisho



BEIRUT - Militer Beirut mengaku siap konfrontasi dengan Israel sebagai sikap penolakan rencana Tel Aviv yang akan membangun tembok perbatasan di tanah Lebanon.

Kedua negara yang pernah terlibat perang hebat di masa lalu ini terlibat sengkata di wilayah yang dikenal sebagai “Blok 9”. Israel mengklaim wilayah milik Lebanon tersebut yang memicu kemarahan dunia Arab.

Beirut berkepentingan atas wilayah itu untuk pengeboran minyak dan gas. Tel Aviv tentu saja menentang dan siap mendirikan tembok perbatasan.

”Tembok itu, jika dibangun, akan dianggap sebagai serangan terhadap tanah Lebanon,” kata pihak Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon dalam sebuah pernyataan setelah digelar pertemuan antara para pejabat senior pemerintah dan militer, hari Rabu.

“Dewan Pertahanan Tinggi telah memberikan instruksinya untuk menghadapi agresi ini, untuk mencegah Israel membangun (tembok) di wilayah Lebanon,” lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (8/2/2018).

Presiden Lebanon Michel Aoun, Perdana Menteri Saad al-Hariri, dan juru bicara parlemen Nabih Berri dalam sebuah pernyataan bersama mengatakan bahwa Beirut akan mengambil tindakan aktif untuk mencegah Israel membangun tembok perbatasan tersebut.

Wilayah yang disengketakan itu pernah menjadi tempat PBB dalam mengawasi penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan pada tahun 2000.

Ketegangan terbaru antara kedua negara ini dimulai setelah krisis politik singkat di Beirut November 2017 lalu. Sejak bulan itu, para pemimpin Lebanon memerintahkan militernya untuk siaga tinggi guna menghadapi musuh, yakni Israel di perbatasan selatan.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa Tel Aviv siap untuk melakukan invasi darat ke Lebanon jika terjadi konflik baru. Lieberman juga memperingatkan bahwa Israel akan melancarkan serangan darat dengan kekuatan penuh dan dampaknya akan lebih mengerikan dari perang kedua negara di masa lalu.

”Kita tidak boleh maju selangkah dan melangkah mundur. Kami akan maju secepat mungkin,” kata Lieberman. 





Credit  sindonews.com




Lebanon Cegah Israel Bangun Dinding Perbatasan




Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.

Tentara Israel di dekat perbatasan Israel-Lebanon.
Foto: AP/Ariel Schalit


Perdebatan menyangkut dinding perbatasan meningkatkan ketegangan kedua negara.



CB, BEIRUT -- Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon pada memerintahkan langkah untuk mencegah Israel membangun dinding perbatasan di tanah Lebanon. Perintah itu dikeluarkan Rabu (7/2) di tengah ketegangan yang meningkat terkait perbatasan darat dan maritim.


Para pemimpin Lebanon menuduh Israel mengancam stabilitas wilayah perbatasan.
Perdebatan menyangkut dinding perbatasan dan rencana Lebanon untuk mengeksplorasi minyak dan gas di perairan yang disengketakan telah meningkatkan ketegangan antara kedua pihak.

"Dinding ini, jika dibangun, akan dianggap sebagai serangan terhadap tanah Lebanon," kata sekretaris jenderal Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon dalam pernyataan setelah pertemuan para pejabat tinggi pemerintah dan militer.

"Dewan Pertahanan Tinggi telah memberikan instruksi agar menghadapi agresi ini untuk mencegah Israel membangun (dinding) di wilayah Lebanon," kata Dewan tanpa memberikan keterangan rinci.

Para pejabat Israel belum memberikan komentar. Israel sebelumnya mengatakan bahwa dinding  beserta kilang gas Mediterania yang disengketakan, berada di dalam wilayahnya.

Ketegangan sebelumnya telah mewarnai sepanjang perbatasan sejak 2006, yaitu ketika Israel berperang dengan gerakan Hisbullah Syiah Lebanon yang dilengkapi persenjataan berat.

Konflik yang berlangsung satu bulan itu menewaskan sekitar 1.200 orang di Lebanon. Sebagian besar korban tewas adalah warga sipil sementara korban di pihak Israel tercatat 160 orang, yang sebagian besar di antaranya adalah tentara. Sejak itu, belum ada lagi bentrokan parah yang terjadi antara Israel dan Hisbullah dukungan Iran.




Credit  republika.co.id