Dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Mohammed bin Abdulrahman di ibukota Qatar, Doha, Tillerson pesimistis Arab Saudi bersedia berdiskusi untuk menyelesaikan krisis tersebut.
"Dalam pertemuan saya dengan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, saya memintanya untuk ikut terlibat dalam dialog, namun tidak ada indikasi kuat bahwa mereka siap untuk berbicara. Kita tidak bisa memaksa pembicaraan pada orang-orang yang belum siap untuk berbicara," kata Tillerson seperti dilansir dari Aljazirah, Senin (23/10).
Tillerson, yang juga bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengungkapkan kekhawatirannya tentang dampak krisis terhadap stabilitas kawasan ini.
Ia mengatakan sangat penting bagi Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk terus menjaga persatuan. Sehingga perselisihan seharusnya tidak berlangsung lama. Untuk itu, ia meminta agar diadakannya dialog guna menyelesaikan perselisihan tersebut.
"Kami meminta semua orang meminimalkan retorika dan mengurangi ketegangan dan mengambil langkah untuk melakukannya,"tambahnya.
Credit REPUBLIKA.CO.ID