Rabu, 18 Oktober 2017

Puluhan Militan ISIS Tewas dalam Serbuan Pertama AS di Yaman


Puluhan Militan ISIS Tewas dalam Serbuan Pertama AS di Yaman 
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)


Jakarta, CB -- Puluhan militan ISIS dilaporkan tewas dalam serbuan militer pertama Amerika Serikat di Yaman ke dua kamp pelatihan kelompok teror itu pada pekan lalu.

"Pasukan AS berhasil menewaskan puluhan anggota ISIS dalam sebuah serangan ke dua kamp pelatihan di AL-Bayda, menghancurkan rencana kelompok itu untuk melatih pejuang teroris baru," bunyi pernyataan Komando Pusat AS (CENTCOM), Selasa (17/10).

Militer menyatakan kedua kamp bernama Abu Bilal al-Harbi dan Abu Mohamed al-Adnani itu digunakan ISIS untuk melatih para gerilyawan untuk menembak dengan senapan mesin, AK-47, hingga granat berpeluncur roket.


"Serangan terhadap situs ISIS ini menghancurkan upaya dan rencana serangan teror kelompok itu hingga mempersempit keleluasaan ISIS untuk bermanuver di Yaman," bunyi pernyataan CENTCOM seperti dikutip AFP.



Melanjutkan pernyataannya, CENTCOM menulis, "ISIS telah lama memanfaatkan ruang kosong di Yaman untuk merencanakan, mengarahkan, menghasut, hingga merekrut sumber daya untuk menyerang AS dan sekutunya di seluruh dunia. Selama bertahun-tahun, Yaman jadi pusat perekrutan dan pelatihan ISIS."

Penyerangan ini adalah operasi pertama AS terhadap ISIS di Yaman. Selama ini, AS hanya mengoperasikan pesawat nirawaknya di Yaman untuk memberangus kompetitor ISIS, yakni Al Qaidah.

ISIS dan Al Qaidah kerap memanfaatkan perang sipil antara pemerintah Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi dan pemberontak Houthi untuk memperkuat kehadiran mereka di sebagian besar wilayah di selatan Yaman.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang Yaman dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 8.673 orang dan melukai 58.636 lainnya yang sebagian besar merupakan warga sipil.


Sementara itu, kehadiran ISIS mulai menjamur di Yaman sejak 2015 lalu yang ditandai dengan serangkaian serangan bom terhadap masjid-masjid Syiah di ibu kota, hingga menewaskan 140 orang.

ISIS pun memperkeruh situasi keamanan di Yaman dengan terus meluncurkan propaganda terornya yang menyasar aparat pemerintah dan orang-orang Syiah.

Serangan besar terbaru ISIS terjadi saat bom menghantam kota Aden yang dikuasai pemerintah pada Desember lalu hingga menewaskan 48 tentara.

Di sisi lain, Al Qaidah mulai mengurangi pertempurannya melawan ISIS dengan mengklaim bahwa kelompok itu menghindari pertumpahan darah "antara sesama Muslim" agar bisa berfokus untuk berperang melawan "Amerika dan sekutu-sekutunya."





Credit  cnnindonesia.com