Ulaanbaatar (CB) - Mongolia pada Rabu menunjuk perdana
menteri baru, beberapa pekan setelah pemimpin sebelumnya dan kabinetnya
dicopot atas dugaan korupsi.
Ukhnaagiin Khurelsukh - yang merupakan mantan wakil perdana menteri - berpose dengan gaya bertelanjang dada seperti Putin dan membawa senjata berburu - dipilih oleh partai berkuasa Partai Rakyat Mongolia (Mongolia People's Party/MPP), yang merebut kekuasaan dalam kemenangan telak telak setahun lalu.
Mantan perdana menteri Jargaltulgiin Erdenebat digulingkan pada awal September oleh anggota legislatif yang menudingnya memberikan konsesi 800 miliar tugrik atau sekitar Rp4,37 triliun kepada delapan perusahaan yang terkait dengan menteri kabinetnya.
Dia juga dituduh memberikan tunjangan tunai ilegal kepada pemilih dan menunjukkan citra buruk di hadapan publik - semua tuduhan yang dibantah keras oleh Erdenebat.
Khurelsukh (49) memulai kariernya di militer tetapi bergabung dengan parlemen sebagai anggota dari partai MPP pada 2000.
Perekonomian Mongolia tercatat baik di bawah pemerintahan Erdenebat, dengan pemulihan dramatis pada paruh pertama 2017 berkat tumbuhnya permintaan batu bara dari China, demikian dikutip dari AFP.
Ukhnaagiin Khurelsukh - yang merupakan mantan wakil perdana menteri - berpose dengan gaya bertelanjang dada seperti Putin dan membawa senjata berburu - dipilih oleh partai berkuasa Partai Rakyat Mongolia (Mongolia People's Party/MPP), yang merebut kekuasaan dalam kemenangan telak telak setahun lalu.
Mantan perdana menteri Jargaltulgiin Erdenebat digulingkan pada awal September oleh anggota legislatif yang menudingnya memberikan konsesi 800 miliar tugrik atau sekitar Rp4,37 triliun kepada delapan perusahaan yang terkait dengan menteri kabinetnya.
Dia juga dituduh memberikan tunjangan tunai ilegal kepada pemilih dan menunjukkan citra buruk di hadapan publik - semua tuduhan yang dibantah keras oleh Erdenebat.
Khurelsukh (49) memulai kariernya di militer tetapi bergabung dengan parlemen sebagai anggota dari partai MPP pada 2000.
Perekonomian Mongolia tercatat baik di bawah pemerintahan Erdenebat, dengan pemulihan dramatis pada paruh pertama 2017 berkat tumbuhnya permintaan batu bara dari China, demikian dikutip dari AFP.
Credit antaranews.com