SEOUL
- Sebuah badan milik Korea Utara (Korut) mengancam Pyongyang dapat
melakukan serangan yang tidak terbayangkan terhadap Amerika Serikat (AS)
secara tiba-tiba. Ancaman terbaru ini dikeluarkan di tengah ketegangan
Semenanjung Korea akibat program nuklir dan rudal Korut.
Intimidasi ini terjadi saat angkatan laut Korea Selatan (Korsel) dan AS mengadakan latihan bersama besar-besaran di perairan di semenanjung Korea. AS bahkan menerjukan kapal induk USS Ronald Reagan dalam latihan ini.
Komite darurat Korut untuk menentang latihan perang nuklir mengecam langkah Seoul-Washington memobilisasi aset strategis nuklir di dekat semenanjung tersebut.
"AS mengamuk dengan memperkenalkan di bawah hidung kami target yang telah kami tetapkan sebagai yang utama. AS harus berharap bahwa hal itu akan menghadapi penyerangan yang tak terbayangkan pada saat yang tak terbayangkan," kata agensi tersebut dalam sebuah pernyataan yang diberitakan Kantor Berita Pusat Korea, KCNA, seperti dikutip dari Yonhap, Kamis (19/10/2017).
Ketegangan meningkat di tengah uji coba nuklir dan rudal Korut dan perang retorika antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut.
Pemimpin Kim Jong-un telah berjanji untuk mengambil tindakan "tingkat tinggi" melawan Washington karena Trump mengancam untuk menghancurkan total Korut jika AS dipaksa untuk membela diri dan sekutu-sekutunya karena nuklir Pyongyang.
Korut menembakkan dua rudal balistik antar benua (ICBM) pada bulan Juli dan melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat bulan lalu.
Intimidasi ini terjadi saat angkatan laut Korea Selatan (Korsel) dan AS mengadakan latihan bersama besar-besaran di perairan di semenanjung Korea. AS bahkan menerjukan kapal induk USS Ronald Reagan dalam latihan ini.
Komite darurat Korut untuk menentang latihan perang nuklir mengecam langkah Seoul-Washington memobilisasi aset strategis nuklir di dekat semenanjung tersebut.
"AS mengamuk dengan memperkenalkan di bawah hidung kami target yang telah kami tetapkan sebagai yang utama. AS harus berharap bahwa hal itu akan menghadapi penyerangan yang tak terbayangkan pada saat yang tak terbayangkan," kata agensi tersebut dalam sebuah pernyataan yang diberitakan Kantor Berita Pusat Korea, KCNA, seperti dikutip dari Yonhap, Kamis (19/10/2017).
Ketegangan meningkat di tengah uji coba nuklir dan rudal Korut dan perang retorika antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut.
Pemimpin Kim Jong-un telah berjanji untuk mengambil tindakan "tingkat tinggi" melawan Washington karena Trump mengancam untuk menghancurkan total Korut jika AS dipaksa untuk membela diri dan sekutu-sekutunya karena nuklir Pyongyang.
Korut menembakkan dua rudal balistik antar benua (ICBM) pada bulan Juli dan melakukan uji coba nuklir keenam dan paling kuat bulan lalu.
Credit sindonews.com