TEHERAN
- Seorang jenderal senior Iran telah menyebut Presiden Amerika Serikat
(AS), Donald Trump, sebagai kembaran Amerika pemimpin ISIS Abu Bakr
al-Baghdadi. Komentar itu muncul menanggapi rumor bahwa pemerintahan
Trump mempertimbangkan untuk menunjuk Garda Revolusi Iran sebagai
teroris.
"Trump dan al-Baghdadi menampilkan kurangnya kepercayaan terhadap semua prinsip dan peraturan diplomasi dan kedaulatan di dunia sekarang ini," ujar Brigadir Jenderal Rasoul Sanayee Rad, wakil komandan urusan politik Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dalam sebuah opini dikutip oleh media IRGC Basirat.
Menurut jenderal Iran tersebut yang satu sedang membangun kekhalifahan dan yang lainnya menyerang negara lain.
Rad mengatakan dengan keduanya menggunakan logika ancaman dan kekuatan untuk memajukan tujuan mereka, dan bergantung pada temperamen bullying dan tirani mereka.
"Salah satunya disangga oleh teroris, dan yang lainnya oleh elang ekstremis, dan keduanya digunakan sebagai instrumen untuk memicu kekacauan dan ketidakstabilan," kata jenderal tersebut melanjutkan seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (12/10/2017).
Rad juga membandingkan pertimbangan Trump untuk menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris dengan labelisasi Baghdadi terhadap orang Iran sebagai orang kafir dan orang yang tidak bisa dipercaya.
"Kesalahan bersejarah Trump juga telah mendorong komandan IRGC untuk mengatakan bahwa dia akan menganggap AS sebagai pengikut ISIS di wilayah tersebut jika Washington menempatkan IRGC dalam daftar terornya," tegas Rad.
Pemerintahan Trump belum menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris namun dilaporkan tengah mempertimbangkan langkah tersebut. IRGC adalah bagian dari angkatan bersenjata Iran, dan Washington telah menyebut Iran sebagai sponsor utama terorisme.
"Trump dan al-Baghdadi menampilkan kurangnya kepercayaan terhadap semua prinsip dan peraturan diplomasi dan kedaulatan di dunia sekarang ini," ujar Brigadir Jenderal Rasoul Sanayee Rad, wakil komandan urusan politik Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dalam sebuah opini dikutip oleh media IRGC Basirat.
Menurut jenderal Iran tersebut yang satu sedang membangun kekhalifahan dan yang lainnya menyerang negara lain.
Rad mengatakan dengan keduanya menggunakan logika ancaman dan kekuatan untuk memajukan tujuan mereka, dan bergantung pada temperamen bullying dan tirani mereka.
"Salah satunya disangga oleh teroris, dan yang lainnya oleh elang ekstremis, dan keduanya digunakan sebagai instrumen untuk memicu kekacauan dan ketidakstabilan," kata jenderal tersebut melanjutkan seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (12/10/2017).
Rad juga membandingkan pertimbangan Trump untuk menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris dengan labelisasi Baghdadi terhadap orang Iran sebagai orang kafir dan orang yang tidak bisa dipercaya.
"Kesalahan bersejarah Trump juga telah mendorong komandan IRGC untuk mengatakan bahwa dia akan menganggap AS sebagai pengikut ISIS di wilayah tersebut jika Washington menempatkan IRGC dalam daftar terornya," tegas Rad.
Pemerintahan Trump belum menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris namun dilaporkan tengah mempertimbangkan langkah tersebut. IRGC adalah bagian dari angkatan bersenjata Iran, dan Washington telah menyebut Iran sebagai sponsor utama terorisme.
Credit sindonews.com