ANKARA
- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan keanggotaan penuh
Turki di Uni Eropa (UE) dapat "mengobati" semua penyakit kronis yang ada
di UE. Ini adalah usaha terbaru Erdogan untuk menjadikan Turki sebagai
anggota baru UE.
"Eropa tanpa Turki hanya akan menghadapi isolasi, putus asa, dan perselisihan sipil. Turki tidak membutuhkan Eropa, justru Eropa adalah negara yang membutuhkan Turki," kata Erdogan saat menyampaikan sebuah pidato di Ankara.
"Eropa dimana xenophobia sedang meningkat, dan partai-partai Neo-Nazi begitu kuat sehingga mereka, bersama dengan mitra koalisinha sedang berjalan menuju kehancuran," katanya, mengacu pada keuntungan yang dibuat oleh sejumlah partai sayap kanan dalam pemilihan umum di sejumlah negara anggota UE.
Erdogan, seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (24/10). kemudian mengatakan Eropa telah membunuh prinsipnya sendiri, dan akan memiliki masa depan yang sangat suram.
Komentar Erdogan sendiri muncul di tengah terus meningkatnay ketegangan antara UE dan Turki.
Pejabat Turki dan Eropa telah melakukan serangkaian perang kata-kata, dengan Ankara menuduh anggota UE mendukung "terorisme", dan politisi UE mengkritik kondisi demokrasi, dan hak asasi manusia di Turki.
Turki sudah mengajukan keanggotaan dalam blok Eropa itu pada tahun 1987, dan secara resmi memulai perundingan aksesi dengan UE pada tahun 2005. Namun, Perundingan itu selalu menemui jalan buntu, terlebih dengan adanya ketegangan antara Turki dengan sejumlah negara kunci UE.
"Eropa tanpa Turki hanya akan menghadapi isolasi, putus asa, dan perselisihan sipil. Turki tidak membutuhkan Eropa, justru Eropa adalah negara yang membutuhkan Turki," kata Erdogan saat menyampaikan sebuah pidato di Ankara.
"Eropa dimana xenophobia sedang meningkat, dan partai-partai Neo-Nazi begitu kuat sehingga mereka, bersama dengan mitra koalisinha sedang berjalan menuju kehancuran," katanya, mengacu pada keuntungan yang dibuat oleh sejumlah partai sayap kanan dalam pemilihan umum di sejumlah negara anggota UE.
Erdogan, seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (24/10). kemudian mengatakan Eropa telah membunuh prinsipnya sendiri, dan akan memiliki masa depan yang sangat suram.
Komentar Erdogan sendiri muncul di tengah terus meningkatnay ketegangan antara UE dan Turki.
Pejabat Turki dan Eropa telah melakukan serangkaian perang kata-kata, dengan Ankara menuduh anggota UE mendukung "terorisme", dan politisi UE mengkritik kondisi demokrasi, dan hak asasi manusia di Turki.
Turki sudah mengajukan keanggotaan dalam blok Eropa itu pada tahun 1987, dan secara resmi memulai perundingan aksesi dengan UE pada tahun 2005. Namun, Perundingan itu selalu menemui jalan buntu, terlebih dengan adanya ketegangan antara Turki dengan sejumlah negara kunci UE.
Credit sindonews.com