Presiden Rodrigo Duterte menerima langsung
lima ribu perlengkapan senjata yang didonasikan oleh pemerintah Rusia
untuk membantu Filipina menumpas terorisme. (Reuters/Romeo Ranoco)
Di atas kapal anti-kapal selam Pantaleev milik Rusia yang sedang bersandar di Manila, Duterte dan Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, menyaksikan penandatanganan sertifikat serah terima peralatan militer tersebut pada Rabu (25/10).
Sebagaimana dilansir Inquirer, ribuan senjata sumbangan itu mencakup 5.000 senapan AK-74M Kalashnikov, satu juta peluru, 20 truk tentara, dan 5.000 helm baja.
Sebelumnya, Lorenzana memastikan bahwa Filipina tak membayar sepeser pun kepada Rusia untuk mendapatkan ribuan senjata ini.
"Pemberian itu sangat banyak, tapi tanpa biaya sama sekali," ucap Lorenzana.
Kunjungan Duterte ke kapal Rusia ini hanya berselang sehari setelah Filipina dan Rusia meneken perjanjian kerja sama teknis militer yang mengizinkan kedua negara melaksanakan riset bersama, dukungan produksi, dan kemungkinan pertukaran ahli dan latihan personel.
Sejak menjabat pada tahun lalu, Duterte memang berupaya mendekati Rusia, meninggalkan sekutu lama negaranya, Amerika Serikat, yang selama ini mengkritik operasi anti-narkoba kontroversial sang presiden Filipina.
Duterte mengukuhkan kedekatannya dengan Rusia dengan berkunjung ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin pada Mei lalu.
Credit cnnindonesia.com