Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen,
mengatakan angkatan laut negara ASEAN dan China berencana menggelar
latihan gabungan perdana tahun depan. (AFP Photo/Stefanus Ian)
"Kami akan menyelesaikan rinciannya, melihat kapabilitas logistiknya, dan menemukan wilayah yang cocok di mana angkatan laut ASEAN dan China bisa berlatih bersama," tutur Ng kepada wartawan di Clark, Filipina, Rabu (25/10).
Langkah ini, tutur Ng, dilakukan sebagai upaya membangun kepercayaan antara kedua belah pihak yang selama ini dibayangi sengketa wilayah di Laut China Selatan.
"Singapura mendukung [rencana ini]. Kami akan terus dorong ini. Jika kita mengadakan latihan gabungan, setidaknya kedua belah pihak bisa membangun rasa saling mengerti dan percaya," ucapnya, sebagaimana dilansir Reuters.
Rencana tersebut dibahas Ng saat bertemu dengan Menhan China, Chang Wanquan, di sela konferensi keamanan regional tingkat menteri ASEAN dan negara mitra.
Ng menuturkan sejumlah negara mitra ASEAN seperti Amerika Serikat, Rusia, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru turut mendukung upaya "komunikasi langsung" antara China dan negara ASEAN melalui latihan militer bersama ini.
"Seperti Menhan AS, James Mattis, pun mengungkapkan dukungannya untuk latihan bersama ini," kata Ng.
Hubungan antara China dan negara-negara ASEAN memanas setelah Beijing mengklaim 90 persen wilayah di Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan wilayah Filipina, Brunei, Vietnam, dan Malaysia.
Ng mengatakan Singapura terus mendorong pengurangan risiko konflik aktual di LCS dengan mengadopsi kode etik atau code of conduct (COC) yang baru-baru ini disepakati China dan ASEAN.
Dia berharap kode etik tersebut bisa menjadi pedoman setiap negara dalam bertindak di LCS sehingga dapat mengurangi risiko konflik dan kesalahpahaman.
Meski tak memiliki klaim di LCS, relasi Singapura dan China juga tak selalu mulus, terutama perihal hubungan negara Asia Tenggara itu dengan Taiwan, wilayah yang dianggap Beijing pemberontak karena ingin memerdekakan diri.
Pasukan Singapura telah lama membantu dan melatih militer Taiwan, hal yang tidak disukai China.
Relasi kedua negara semakin renggan pada November lalu, ketika Hong Kong yang dikontrol pemerintah China, menyita sembilan kendaraan militer lapis baja milik Singapura yang baru saja dipakai untuk melatih pasukan militer di Taiwan.
Credit cnnindonesia.com