WASHINGTON
- Direktur CIA, Mike Pompeo, mengatakan Korea Utara (Korut) beberapa
bulan lagi akan menyempurnakan kemampuan senjata nuklirnya. Hal itu
diungkapkannya dalam sebuah forum keamanan nasional di Washington.
"Mereka cukup dekat sekarang dalam kemampuan mereka bahwa dari perspektif kebijakan AS, kita harus bersikap seolah-olah kita berada di titik puncak mereka mencapai tujuan untuk dapat menyerang Amerika Serikat," kata Pompeo seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (20/10/2017).
Namun dia mengatakan ada perbedaan antara memiliki kemampuan untuk menembakkan satu rudal nuklir dan kemampuan memproduksi material fisil dalam jumlah besar dan mengembangkan persenjataan senjata semacam itu.
"Intelijen di Korut tidak sempurna dan ketika Anda sekarang berbicara tentang bulan, kemampuan kita untuk memahami bahwa pada tingkat yang terperinci dalam arti tertentu tidak relevan", bebernya.
"Kita berada di saat Presiden menyimpulkan bahwa kita memiliki upaya global untuk memastikan bahwa Kim Jong-un tidak memperoleh kapasitas itu," jelas Pompeo kepada forum tersebut, yang diselenggarakan oleh Foundation for Defense of Democracies.
Dia mengatakan China telah melakukan lebih dari yang diharapkan untuk mengurangi perdagangan dengan sekutunya yang patuh tapi bisa berbuat lebih banyak. Beijing juga telah berkomunikasi di seluruh dunia bahwa itu bertujuan untuk membantu AS mengatasi masalah ini.
"Kami semua ingin menyelesaikan ini tanpa menggunakan aktivitas militer," tegas kepala CIA, namun menambahkan bahwa Presiden Donald Trump siap untuk menggunakan kekuatan jika perlu guna memastikan Kim Jong-un tidak memiliki kapasitas untuk membuat AS dalam bahaya.
Korut telah mempercepat uji senjatanya. Pada bulan Juli ini dua kali meluncurkan rudal jarak jauh yang berpotensi bisa mencapai daratan AS. Pada bulan September, Korut melakukan ledakan atom yang paling kuat.
Minggu ini utusan PBB Korut mengatakan bahwa perang nuklir dapat terjadi kapan saja.
"Mereka cukup dekat sekarang dalam kemampuan mereka bahwa dari perspektif kebijakan AS, kita harus bersikap seolah-olah kita berada di titik puncak mereka mencapai tujuan untuk dapat menyerang Amerika Serikat," kata Pompeo seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (20/10/2017).
Namun dia mengatakan ada perbedaan antara memiliki kemampuan untuk menembakkan satu rudal nuklir dan kemampuan memproduksi material fisil dalam jumlah besar dan mengembangkan persenjataan senjata semacam itu.
"Intelijen di Korut tidak sempurna dan ketika Anda sekarang berbicara tentang bulan, kemampuan kita untuk memahami bahwa pada tingkat yang terperinci dalam arti tertentu tidak relevan", bebernya.
"Kita berada di saat Presiden menyimpulkan bahwa kita memiliki upaya global untuk memastikan bahwa Kim Jong-un tidak memperoleh kapasitas itu," jelas Pompeo kepada forum tersebut, yang diselenggarakan oleh Foundation for Defense of Democracies.
Dia mengatakan China telah melakukan lebih dari yang diharapkan untuk mengurangi perdagangan dengan sekutunya yang patuh tapi bisa berbuat lebih banyak. Beijing juga telah berkomunikasi di seluruh dunia bahwa itu bertujuan untuk membantu AS mengatasi masalah ini.
"Kami semua ingin menyelesaikan ini tanpa menggunakan aktivitas militer," tegas kepala CIA, namun menambahkan bahwa Presiden Donald Trump siap untuk menggunakan kekuatan jika perlu guna memastikan Kim Jong-un tidak memiliki kapasitas untuk membuat AS dalam bahaya.
Korut telah mempercepat uji senjatanya. Pada bulan Juli ini dua kali meluncurkan rudal jarak jauh yang berpotensi bisa mencapai daratan AS. Pada bulan September, Korut melakukan ledakan atom yang paling kuat.
Minggu ini utusan PBB Korut mengatakan bahwa perang nuklir dapat terjadi kapan saja.
Credit sindonews.com