Jumat, 11 November 2016

Donald Trump Menang, 3 Hal Ini Perlu Diperhatikan Indonesia Menurut Sri Mulyani


Donald Trump Menang, 3 Hal Ini Perlu Diperhatikan Indonesia Menurut Sri Mulyani
Foto: Maikel Jefriando

Jakarta - Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden dalam pemilu Amerika Serikat (AS), Indonesia sebagai negara yang masih bergantung kepada perkembangan ekonomi dunia perlu memperhatikan kebijakan yang akan dibuat ke depan. Selama ini retorika politik dari Presiden terpilih, dari sisi ekonominya, berpotensi mempengaruhi perekonomian dunia, terutama pandangan dan posisi Presiden terpilih dari kebijakan perdagangan internasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, setidaknya ada beberapa aspek yang akan diperhatikan Indonesia, dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS ke-45.

Yang pertama adalah mengenai pandangan-pandangan dan kebijakan ekonomi perdagangan dan investasi yang akan dilakukan oleh Amerika, yang akan mempengaruhi hubungan dari sisi perdagangan dan investasi.

"Tentu ini akan mempengaruhi keseluruhan dunia, karena Indonesia lebih terekspos dengan Asia dan juga Amerika. Karena suka tidak suka, AS adalah pangsa pasar terbesar ekonomi dunia. Apakah itu tersangkut TPP, dan perdagangannya, terutama untuk Mexico," ujar dia saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Terhadap negara-negara Asia yang lain, baik dari sisi perdagangan investasi dan dari sisi masalah keamanan atau Security atau kerja sama juga akan sangat mempengaruhi.

"Terhadap Eropa maupun terhadap perjanjian kerjasama dengan Jepang dan Korea Selatan, kita akan melihat itu sebagai sesuatu yang harus terus kita pantau. Bagaimana pengaruh secara langsung ataupun tidak langsung," tambahnya.

Yang kedua adalah mengenai isu perubahan iklim. Donald Trump memiliki rekam jejak tidak peduli terhadap isu perubahan iklim. Trump pernah mengatakan bahwa jika dia terpilih sebagai Presiden AS, dia akan membatalkan kesepakatan Paris dan menghentikan rencana AS menggelontorkan jutaan miliar dolar AS untuk membiayai program perubahan iklim.

Sementara, Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami dampak perubahan iklim cukup banyak.

"Ini juga akan sangat mempengaruhi, karena Amerika selama ini merupakan salah satu satu negara terbesar yang sangat terlambat di dalam mengakui dan mengikuti komitmen untuk climate change. Untuk Indonesia sebagai negara yang dalam hal ini juga terkena banyak sekali dampak dari climate change, dan komitmen dari semua negara untuk mempengaruhi climate change, ini akan sangat mempengaruhi dari sisi komitmen global untuk menghadapi climate change," ujar Sri.

Selain itu, Indonesia juga akan melihat hubungan antara Presiden terpilih dengan bank sentralnya, federal reserve. Kata Sri, selama ini, hal tersebut juga termasuk di dalam retorika dari presiden terpilih dengan Federal Reserve.

"Bagaimanapun juga posisi dari revolusi Federal Reserve tidak hanya mempengaruhi Amerika, tapi juga mempengaruhi seluruh dunia. Jadi bagaimana kemudian hubungan ini akan mempengaruhi rencana dari Federal Reserve untuk melakukan kebijakan moneter mereka, sesuai dengan apa yang selama ini dikomunikasikan, tentu akan mempengaruhi sentimen," ungkapnya.

"Jadi kita melihat beberapa aspek yang tentu akan mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung dan juga mempengaruhi kondisi market terutama di level global. Kondisi ini akan terus kita pantau. Sehingga kita tentu akan membuat berbagai macam opsi agar Indonesia tidak tergantung, atau dalam hal ini rawan terhadap perkembangan atau situasi yang ada di dalam perkembangan pasar terutama di Amerika Serikat, dan kemudian akan berimbas pada pasar pasar di Eropa maupun pasar Asia," pungkas Sri Mulyani.




Credit  detikFinance

Kebijakan Donald Trump Bisa Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2017



Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat pertumbuhan ekonomi 2017 masih akan dipengaruhi oleh perdagangan internasional yang masih belum optimal karena ekspor didominasi sumber daya alam (SDA).

Selain itu, kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) yang baru, Donald Trump juga perlu diantisipasi mengenai adanya keinginan untuk menghapuskan perjanjian perdagangan bebas internasiuonal guna memperkuat ekonomi dalam negeri AS.

"Untuk 2017, pertumbuhan ekonomi masih melemah, terutama dari faktor perdagangan internasional yang masih melemah. Kalau tren dari AS menjadi sangat proteksionis, maka ini akan semakin nyata," kata dia dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Namun demikian, pemerintah akan menggenjot sejumlah penerimaan negara baik dari perpajakan maupun tax amnesty, yang bisa memberikan tambahan untuk bisa mendanai pembiayaan di bulan Januari. Hal ini akan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditopang dari dalam negeri.

"Kita kerja keras penerimaan pajak terutama dari tax amnesty di bulan November dan Desember akan meningkat. Sehingga dia bisa juga memberikan pendapatan pemerintah untuk memberikan tambahan untuk bisa mendanai di bulan Januari," ungkapnya.

Oleh karena itu, fokus pertumbuhan ekonomi adalah berasal dari sumber dalam negeri. Dalam hal ini peranan dari investasi dan konsumsi menjadi sangat penting. Baik konsumsi rumah tangga, maupun pemerintah.

"Strategi pemerintah untuk fokus sumber pertumbuhan dalam negeri dapat bertahan dan bisa menetralisir situasi global, dan kemungkinan terjadinya ketidakpastian, baik dari sisi kebijakan perdagangan, investasi dan federal reserve. Kementerian Keuangan, OJK, dan Bank Indonesia akan melakukan sinergi agar seluruh sumber pertumbuhan ekonomi dipacu. Apakah berasal dari pengeluaran pemerintah, mauapun kredit, perbankan dan pasar modal. Dan penggunaan dari tax amnesty bisa diaktifkan," tukasnya.



Credit  detikFinance