CB, Jakarta - Emmerson Mnangagwa terpilih menjadi Presiden Zimbabwe
menyusul hasil pemilihan umum pada Senin, 30 Juli 2018. Namun demikian,
Harare dan kota lainnya rusuh mengakibatkan sedikitnya enam orang
tewas.
Sejumlah laporan media, termasuk Al Jazeera menyebutkan, kerusuhan itu dipicu oleh kecurigaan oposisi terhadap hasil pemungutan suara tersebut. "Menurut mereka, pemilihan umum dilakukan dengan cara curang," tulis Al Jazeera, Jumat 3 Juli 2018.
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memberikan suaranya untuk pemilihan presiden di Sekolah Dasar Sherwood di Kwekwe, Zimbabwe, Senin 30 Juli 2018. (AP Photo/Jerome Delay)
Dari hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan
Umum Zimbabwe di ibu kota Harare, Jumat, Mnangagwa, dari partai berkuasa
ZANU-PF, meraih 50,8 persen suara mengalahkan oposisi utama Nelson
Chamisa pemimpin Aliansi Gerakan Perubahan Demokratik, MDC, yang
mendapatkan 44,3 persen suara.
"Untuk dinyatakan sebagai pemenang pemilu, calon presiden harus mendapatkan suara dukungan lebih dari 50 persen."
Robert Mugabe akhirnya mengundurkan diri setelah 37 tahun berkuasa di Zimbabwe, pada 21 November 2017. Pengumuman pengunduran diri Mugabe dikeluarkan saat sidang parlemen, menyusul kudeta pemerintah Zimbabwe yang dilakukan oleh militer sejak awal November 2017. Mantan wakil presiden Emmerson Mnangagwa akhirnya menggantikan posisi orang nomor satu di negara tersebut. AFP
Mnangagwa, mantan Wakil Presiden yang dikenal dengan sebutan "buaya" karena kelihaian berpolitik, meraih kekuasaan pada November 2017 setelah Presiden Robert Mugabe yang berkuasa lebih dari 30 tahun mengundurkan diri akibat kudeta militer.
Sesaat setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan pemenang pemilu, Mnangagwa menulis status di akun Twitter. Dia mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya dan memuji kemenangan ini sebagai awal yang baru. Pria 75 tahun ini dalam statusnya juga berjanji akan membawa investasi asing masuk dan menciptakan banyak lapangan kerja untuk rakyat Zimbabwe.
Sejumlah laporan media, termasuk Al Jazeera menyebutkan, kerusuhan itu dipicu oleh kecurigaan oposisi terhadap hasil pemungutan suara tersebut. "Menurut mereka, pemilihan umum dilakukan dengan cara curang," tulis Al Jazeera, Jumat 3 Juli 2018.
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memberikan suaranya untuk pemilihan presiden di Sekolah Dasar Sherwood di Kwekwe, Zimbabwe, Senin 30 Juli 2018. (AP Photo/Jerome Delay)
"Untuk dinyatakan sebagai pemenang pemilu, calon presiden harus mendapatkan suara dukungan lebih dari 50 persen."
Robert Mugabe akhirnya mengundurkan diri setelah 37 tahun berkuasa di Zimbabwe, pada 21 November 2017. Pengumuman pengunduran diri Mugabe dikeluarkan saat sidang parlemen, menyusul kudeta pemerintah Zimbabwe yang dilakukan oleh militer sejak awal November 2017. Mantan wakil presiden Emmerson Mnangagwa akhirnya menggantikan posisi orang nomor satu di negara tersebut. AFP
Mnangagwa, mantan Wakil Presiden yang dikenal dengan sebutan "buaya" karena kelihaian berpolitik, meraih kekuasaan pada November 2017 setelah Presiden Robert Mugabe yang berkuasa lebih dari 30 tahun mengundurkan diri akibat kudeta militer.
Sesaat setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan pemenang pemilu, Mnangagwa menulis status di akun Twitter. Dia mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya dan memuji kemenangan ini sebagai awal yang baru. Pria 75 tahun ini dalam statusnya juga berjanji akan membawa investasi asing masuk dan menciptakan banyak lapangan kerja untuk rakyat Zimbabwe.
Credit tempo.co