CB, Washington – Suara mendukung digelarnya proses pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mulai bermunculan dari dalam dan luar Kongres.
Ini terjadi setelah bekas penasehat hukum Trump, Michael Cohen,
mengaku bersalah atas delapan dakwaan di pengadilan di Manhattan, New
York, pada awal pekan ini.
Cohen mengaku bersalah terkait tindak kriminal penipuan pajak dan penggelapan perbankan serta pelanggaran dana kampanye. Di depan pengadilan, Cohen mengaku membayar dua perempuan untuk tutup mulut atas arahan Trump.
Kepada Fox News, Trump mengatakan pembayaran itu tidak menggunakan dana kampanye pemilihan Presiden AS 2016 yang dikumpulkannya. “Itu berasal dari saya,” kata dia.
Berikut ini 3 tokoh di Amerika Serikat, yang mulai bersuara soal perlunya pemakzulan atas Trump:
1. Al Green, anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk wilayah Texas.
Dia mengatakan proses pemakzulan atas Trump telah dimulai dengan kesaksian Cohen di pengadilan.
“Saya pikir Presiden harus menyadari bahwa proses hitung mundur untuk pemakzulan telah dimulai,” kata Al Green seperti dilansir The Independent, Sabtu, 25 Agustus 2018 waktu setempat.
Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Al Green (kiri), dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan).
Al Green, yang pernah mengajukan upaya pemakzulan terhadap Trump sebelumnya, mengatakan Trump harus memilih untuk mundur atau menghadapi pemakzulan. Pasca kesaksian Cohen di pengadilan kemarin, Al Green mengaku berencana mengajukan mosi pemakzulan ini lagi.
“Itu akan menjadi pilihan dia. Kongres tidak punya pilihan kecuali bertindak,” kata Al Green. “Pada satu titik, kami harus bertindak.”
Al Green sebelumnya pernah mengajukan upaya pemakzulan terhadap Trump terkait pernyataan Presiden saat itu terkait parade kelompok supremasi kulit putih di Charlottesville pada 2017.
2. Konglomerat Tom Steyer
Dia memimpin upaya pemakzulan Donald Trump dari kursi Presiden. Ada kabar, Steyer juga meminati posisi itu jika Partai Demokrat berhasil meraih suara banyak pada pemilihan umum pada November 2018.
Tokoh yang juga dikenal sebagai pendonor untuk Partai Demokrat ini mau mengucurkan dana hingga miliaran rupiah untuk penggalangan dukungan pemakzulan Trump termasuk dengan memasang iklan di televisi.
Konglomerat Tom Steyer, yang merupakan penyandang dana Partai Demokrat, meminta pemakzulan atas Presiden AS Donald Trump. KQED
“Apalagi yang kita tunggu? Berapa banyak lagi informasi yang Anda butuhkan? Jika level korupsi saat ini belum terlalu banyak bagi Anda, berapa banyak undang-undang yang harus dia langgar sebelum Anda memutuskan dia harus pergi?” kata Steyer soal Trump seperti dilansir Variety.
Steyer menyebut pengakuan bersalah oleh bekas pengacara Trump, Michael Cohen, dan vonis bersalah atas bekas manajer kampanye Trump, Paul Manafort, menunjukkan bukti jelas Trump terlibat pelanggaran hukum. “Saya merasa ini bukti yang kuat,” kata dia.
3. Anggota DPR AS, Maxine Waters dari Partai Demokrat
Dia mengatakan Kongres harus memakzulkan Presiden Donald Trump karena pengkhianatan, penyuapan dan perilaku melanggar undang-undang lainnya.
Anggota DPR AS Maxine Waters dari Partai Demokrat menilai Presiden AS Donald Trump telah melakukan kejahatan tingkat tinggi. Slate
“Kejahatan tingkat tinggi seperti memberi bantuan dan informasi rahasia kepada musuh kita (Rusia), menyalahgunakan hak pemberian grasi, melanggar undang-undang dana kampanye,” kata Waters dalam cuitan di akun Twitter.
Cohen mengaku bersalah terkait tindak kriminal penipuan pajak dan penggelapan perbankan serta pelanggaran dana kampanye. Di depan pengadilan, Cohen mengaku membayar dua perempuan untuk tutup mulut atas arahan Trump.
Kepada Fox News, Trump mengatakan pembayaran itu tidak menggunakan dana kampanye pemilihan Presiden AS 2016 yang dikumpulkannya. “Itu berasal dari saya,” kata dia.
Berikut ini 3 tokoh di Amerika Serikat, yang mulai bersuara soal perlunya pemakzulan atas Trump:
1. Al Green, anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk wilayah Texas.
Dia mengatakan proses pemakzulan atas Trump telah dimulai dengan kesaksian Cohen di pengadilan.
“Saya pikir Presiden harus menyadari bahwa proses hitung mundur untuk pemakzulan telah dimulai,” kata Al Green seperti dilansir The Independent, Sabtu, 25 Agustus 2018 waktu setempat.
Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Al Green (kiri), dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan).
Al Green, yang pernah mengajukan upaya pemakzulan terhadap Trump sebelumnya, mengatakan Trump harus memilih untuk mundur atau menghadapi pemakzulan. Pasca kesaksian Cohen di pengadilan kemarin, Al Green mengaku berencana mengajukan mosi pemakzulan ini lagi.
“Itu akan menjadi pilihan dia. Kongres tidak punya pilihan kecuali bertindak,” kata Al Green. “Pada satu titik, kami harus bertindak.”
Al Green sebelumnya pernah mengajukan upaya pemakzulan terhadap Trump terkait pernyataan Presiden saat itu terkait parade kelompok supremasi kulit putih di Charlottesville pada 2017.
2. Konglomerat Tom Steyer
Dia memimpin upaya pemakzulan Donald Trump dari kursi Presiden. Ada kabar, Steyer juga meminati posisi itu jika Partai Demokrat berhasil meraih suara banyak pada pemilihan umum pada November 2018.
Tokoh yang juga dikenal sebagai pendonor untuk Partai Demokrat ini mau mengucurkan dana hingga miliaran rupiah untuk penggalangan dukungan pemakzulan Trump termasuk dengan memasang iklan di televisi.
Konglomerat Tom Steyer, yang merupakan penyandang dana Partai Demokrat, meminta pemakzulan atas Presiden AS Donald Trump. KQED
“Apalagi yang kita tunggu? Berapa banyak lagi informasi yang Anda butuhkan? Jika level korupsi saat ini belum terlalu banyak bagi Anda, berapa banyak undang-undang yang harus dia langgar sebelum Anda memutuskan dia harus pergi?” kata Steyer soal Trump seperti dilansir Variety.
Steyer menyebut pengakuan bersalah oleh bekas pengacara Trump, Michael Cohen, dan vonis bersalah atas bekas manajer kampanye Trump, Paul Manafort, menunjukkan bukti jelas Trump terlibat pelanggaran hukum. “Saya merasa ini bukti yang kuat,” kata dia.
3. Anggota DPR AS, Maxine Waters dari Partai Demokrat
Dia mengatakan Kongres harus memakzulkan Presiden Donald Trump karena pengkhianatan, penyuapan dan perilaku melanggar undang-undang lainnya.
Anggota DPR AS Maxine Waters dari Partai Demokrat menilai Presiden AS Donald Trump telah melakukan kejahatan tingkat tinggi. Slate
“Kejahatan tingkat tinggi seperti memberi bantuan dan informasi rahasia kepada musuh kita (Rusia), menyalahgunakan hak pemberian grasi, melanggar undang-undang dana kampanye,” kata Waters dalam cuitan di akun Twitter.
Credit tempo.co