CB, Jakarta - Yordania memimpin kampanye penggalangan dana untuk mendukung para pengungsi Palestina agar tetap bertahan setelah Amerika Serikat memangkas anggaran dana bantuannya.
Dikutip dari RT.com pada Jumat, 31 Agustus 2018, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan pertemuan pada September 2018 di Dewan Keamanan PBB, New York, akan memobilisasi dukungan bagi UN Relief dan UNRWA, agar dua lembaga PBB itu bisa terus membantu pengungsi Palestina disektor pendidikan dan kesehatan.
Pengungsi Palestina menunggu untuk menerima bantuan di pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 15 Januari 2018. UNRWA didirikan pada 1949 setelah ratusan ribu orang Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka karena perang Israel 1948 REUTERS
Yordania akan menyerukan pertemuan dengan negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab agar mereka mau menjadi donatur menutupi kebutuhan US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun, dana yang dibutuhkan UNRWA. Safadi mengatakan pihaknya telah bertemu Kepala UNRWA, Pierre Krahenbuhl, untuk membicarakan hal ini.UNRWA menghadapi krisis keuangan sejak Amerika Serikat memangkas dana bantuannya untuk pengungsi Palestina pada awal 2018. Washington beralasan UNRWA harus melakukan reformasi.
Yordania saat ini menampung sekitar 2.2 juta pengungsi Palestina. UNRWA sendiri menampung lebih dari 5 juga pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Jalur Gaza. Masyarakat Palestina di bawah hukum internasional berhak kembali ke rumah-rumah mereka yang ditinggalkan di Israel dan mendapat uang kompensasi. Safadi mengatakan pemangkasan dana bantuan untuk UNRWA oleh Amerika Serikat telah merusak hak tersebut.
Dikutip dari RT.com pada Jumat, 31 Agustus 2018, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan pertemuan pada September 2018 di Dewan Keamanan PBB, New York, akan memobilisasi dukungan bagi UN Relief dan UNRWA, agar dua lembaga PBB itu bisa terus membantu pengungsi Palestina disektor pendidikan dan kesehatan.
Pengungsi Palestina menunggu untuk menerima bantuan di pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 15 Januari 2018. UNRWA didirikan pada 1949 setelah ratusan ribu orang Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka karena perang Israel 1948 REUTERS
Yordania akan menyerukan pertemuan dengan negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab agar mereka mau menjadi donatur menutupi kebutuhan US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun, dana yang dibutuhkan UNRWA. Safadi mengatakan pihaknya telah bertemu Kepala UNRWA, Pierre Krahenbuhl, untuk membicarakan hal ini.UNRWA menghadapi krisis keuangan sejak Amerika Serikat memangkas dana bantuannya untuk pengungsi Palestina pada awal 2018. Washington beralasan UNRWA harus melakukan reformasi.
Yordania saat ini menampung sekitar 2.2 juta pengungsi Palestina. UNRWA sendiri menampung lebih dari 5 juga pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Jalur Gaza. Masyarakat Palestina di bawah hukum internasional berhak kembali ke rumah-rumah mereka yang ditinggalkan di Israel dan mendapat uang kompensasi. Safadi mengatakan pemangkasan dana bantuan untuk UNRWA oleh Amerika Serikat telah merusak hak tersebut.
Credit tempo.co