CB, Manila – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menunjukkan sebuah surat yang ditandatangani tiga menteri Amerika Serikat menawarkan penjualan peralatan tempur.
Ketiga menteri itu adalah Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, Menteri Pertahanan, James Mattis, dan Menteri Perdagangan Wilbur Ross.
“Saya tidak melawan Amerika. Saya yakin Anda juga tidak. Tapi urusan
saya lebih pada realita di lapangan. Sekarang mereka bersurat. 3 menteri
kabinet dalam satu surat,” kata Duterte sambil membacakan isi surat itu
keras-keras saat mengunjungi Davao City pada Kamis, 23 Agustus 2018
seperti dilansir Rappler.
Surat ini muncul setelah beberapa waktu lalu Duterte mengecam keras pernyataan pejabat AS yang mengisyaratkan ketidak-setujuan atas rencana Duterte membeli kapal selam dari Rusia.
Duterte juga pernah mengeluhkan sulitnya membeli senjata dari AS karena dia dianggap melanggar HAM dalam perang melawan narkoba, yang telah menelan korban jiwa 4000 orang lebih.
Duterte mengaku ingin bertemu langsung dengan ketiga menteri AS ini namun dia enggan untuk terbang ke AS. “Saya ingin bertemua ketiganya, silakan mereka pilih. Saya tidak ingin pergi ke AS,” kata Duterte.
Duterte juga mengkritik AS menawarkan senjata yang tidak dibutuhkan seperti senapan M16. “Saya butuh pesawat dengan baling-baling untuk melawan kelompok bersenjata,” kata dia.
Baru-baru ini, Duterte mengaku ingin mengganti ponselnya dengan ponsel lama karena dia merasa khawatir jaringan komunikasinya di pantau CIA. Dia juga mengaku khawatir bakal diserang.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memeriksa mobil mewah yang diselundupkan sebelum dihancurkan di Sta Ana, Cagayan, Filipina, 30 Juli 2018. Robinson Ninal/Presidential Photo/Handout via REUTERS
Menurut media ABS CBN, pemerintah AS menawarkan dukungan modernisasi sistem persenjataan Filipina. Menurut Duterte, Filipina dan AS memiliki kerja sama yang bersejarah. “Hubungan spesial ini akan terus tumbuh menguat dengan meningkatkan dialog mengenai kerja sama keamanan dan perdagangan,” kata Duterte mengutip isi surat itu.
Menurut Duterte, surat itu juga menyatakan AS tidak memiliki tandingan dalam menyediakan teknologi militer canggih. Menurut Duterte, dia membutuhkan langkah nyata dari AS untuk menunjukkan barang yang dibeli bakal datang. “Seberapa yakin Anda bahwa saya akan mendapatkan barang yang saya pesan,” kata dia.
Ketiga menteri itu adalah Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, Menteri Pertahanan, James Mattis, dan Menteri Perdagangan Wilbur Ross.
Surat ini muncul setelah beberapa waktu lalu Duterte mengecam keras pernyataan pejabat AS yang mengisyaratkan ketidak-setujuan atas rencana Duterte membeli kapal selam dari Rusia.
Duterte juga pernah mengeluhkan sulitnya membeli senjata dari AS karena dia dianggap melanggar HAM dalam perang melawan narkoba, yang telah menelan korban jiwa 4000 orang lebih.
Duterte mengaku ingin bertemu langsung dengan ketiga menteri AS ini namun dia enggan untuk terbang ke AS. “Saya ingin bertemua ketiganya, silakan mereka pilih. Saya tidak ingin pergi ke AS,” kata Duterte.
Duterte juga mengkritik AS menawarkan senjata yang tidak dibutuhkan seperti senapan M16. “Saya butuh pesawat dengan baling-baling untuk melawan kelompok bersenjata,” kata dia.
Baru-baru ini, Duterte mengaku ingin mengganti ponselnya dengan ponsel lama karena dia merasa khawatir jaringan komunikasinya di pantau CIA. Dia juga mengaku khawatir bakal diserang.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memeriksa mobil mewah yang diselundupkan sebelum dihancurkan di Sta Ana, Cagayan, Filipina, 30 Juli 2018. Robinson Ninal/Presidential Photo/Handout via REUTERS
Menurut media ABS CBN, pemerintah AS menawarkan dukungan modernisasi sistem persenjataan Filipina. Menurut Duterte, Filipina dan AS memiliki kerja sama yang bersejarah. “Hubungan spesial ini akan terus tumbuh menguat dengan meningkatkan dialog mengenai kerja sama keamanan dan perdagangan,” kata Duterte mengutip isi surat itu.
Menurut Duterte, surat itu juga menyatakan AS tidak memiliki tandingan dalam menyediakan teknologi militer canggih. Menurut Duterte, dia membutuhkan langkah nyata dari AS untuk menunjukkan barang yang dibeli bakal datang. “Seberapa yakin Anda bahwa saya akan mendapatkan barang yang saya pesan,” kata dia.
Credit tempo.co