CB, Washington – Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Al Green, mengatakan proses pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump
sudah dimulai. Ini terjadi setelah bekas pengacara pribadi Trump yaitu
Michael Cohen mengaku bersalah dalam delapan dakwaan termasuk
pelanggaran dana kampanye.
Saat menjalani persidangan di pengadilan di Manhattan, New York, Cohen mengaku membayar uang tutup mulut atas arahan Trump kepada dua orang perempuan yang mengaku pernah memiliki hubungan intim dengan Trump.
Kedua perempuan itu adalah Stormy Daniels, yang merupakan bintang film porno, dan bekas model Playboy Karen McDougal.
“Saya pikir Presiden harus menyadari bahwa proses hitung mundur untuk pemakzulan telah dimulai,” kata Al Green seperti dilansir The Independent, Sabtu, 25 Agustus 2018 waktu setempat.
Al Green, yang pernah mengajukan upaya pemakzulan terhadap Trump sebelumnya, mengatakan Trump harus memilih untuk mundur atau menghadapi pemakzulan. Pasca kesaksian Cohen di pengadilan kemarin, Al Green mengaku berencana mengajukan mosi pemakzulan ini lagi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersenyum lebar di hadapan para pasien anak di Rumah Sakit Anak Nasional di Columbus, Ohio, Amerika, Jumat, 24 Agustus 2018. Donald Trump, yang didampingi Ibu Negara Melania, mengunjungi pasien anak penderita epidemi opioid di rumah sakit tersebut. REUTERS/Leah Millis
“Itu akan menjadi pilihan dia. Kongres tidak punya pilihan kecuali bertindak,” kata Al Green. “Pada satu titik, kami harus bertindak.”
Al Green sebelumnya pernah mengajukan upaya pemakzulan terhadap Trump terkait pernyataan Presiden saat itu mengenai parade kelompok supremasi kulit putih di Charlottesville pada 2017.
Saat itu, Trump menyalahkan kedua belah pihak yaitu kelompok supremasi kulit putih dan kelompok penentangnya. Padahal, seperti diberitakan media massa, kelompok kulit putih bersikat agresif termasuk menabrak pengunjuk rasa penentangnya sehingga jatuh korban jiwa.
Pendapat Al Green ini berbeda dengan kebanyakan politisi asal Partai Demokrat, yang cenderung memilih diam soal sensitif ini. “Saya pikir kita tidak seharusnya bicara soal pemakzulan,” kata rekan Al Green dari Partai Demokrat yaitu Senator Tammy Duckworth.
Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nancy Pelosi, meminta anggota fraksi tidak mengangkat isu ini dan sebaliknya mendorong penasehat khusus Robert Mueller menyelesaikan investigasinya atas dugaan tindak kriminal yang dilakukan tim kampanye Trump.
“Tim penasehat khusus dan para jaksa penuntut di New York sedang melakukan investigasi secara profesional dan menyeluruh. Dan mereka harus diizinkan melanjutkan pekerjaannya bebas dari gangguan,” kata Pelosi kepada sesama anggota fraksi Demokrat.
Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen. REUTERS/Lucas Jackson, Leah Millis/File Photos
Soal upaya pemakzulan ini, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders menanggapi.
“Ide mengenai pemakzulan sebenarnya sebuah upaya menyedihkan oleh politisi Demokrat. Itu sepertinya satu-satunya pesan yang mereka punya memasuki masa pemilu tengah waktu (midterm election),” kata Sanders. “Ini juga sangat bagus untuk mengingatkan agar masyarakat Amerika memilih kandidat yang satu pikiran dengan Presiden.”
Bekas kepala strategi Gedung Putih, Steve Bannon, mengatakan,”November ini merupakan referendum soal pemakzulan – setuju atau tidak. Setiap orang pendukung Trump harus terlibat,” kata dia.
Soal ini, anggota Kongres dari Partai Republik, Tom Cole, mengatakan,”Jika ada putusan yang jelas dan meyakinkan dan bisa mengarah ke pemakzulan, saya pikir para anggota akan bertindak.”
Dilansir ABC News, Trump mengatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa dia telah melakukan sejumlah pekerjaan besar untuk Amerika. "Saya tidak tahu apakah Anda bisa memakzulkan orang yang telah melakukan pekerjaan dengan hebat," kata dia. Pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, mengatakan masyarakat AS bakal memberontak jika Trump terkena pemakzulan.
Saat menjalani persidangan di pengadilan di Manhattan, New York, Cohen mengaku membayar uang tutup mulut atas arahan Trump kepada dua orang perempuan yang mengaku pernah memiliki hubungan intim dengan Trump.
“Saya pikir Presiden harus menyadari bahwa proses hitung mundur untuk pemakzulan telah dimulai,” kata Al Green seperti dilansir The Independent, Sabtu, 25 Agustus 2018 waktu setempat.
Al Green, yang pernah mengajukan upaya pemakzulan terhadap Trump sebelumnya, mengatakan Trump harus memilih untuk mundur atau menghadapi pemakzulan. Pasca kesaksian Cohen di pengadilan kemarin, Al Green mengaku berencana mengajukan mosi pemakzulan ini lagi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersenyum lebar di hadapan para pasien anak di Rumah Sakit Anak Nasional di Columbus, Ohio, Amerika, Jumat, 24 Agustus 2018. Donald Trump, yang didampingi Ibu Negara Melania, mengunjungi pasien anak penderita epidemi opioid di rumah sakit tersebut. REUTERS/Leah Millis
“Itu akan menjadi pilihan dia. Kongres tidak punya pilihan kecuali bertindak,” kata Al Green. “Pada satu titik, kami harus bertindak.”
Al Green sebelumnya pernah mengajukan upaya pemakzulan terhadap Trump terkait pernyataan Presiden saat itu mengenai parade kelompok supremasi kulit putih di Charlottesville pada 2017.
Saat itu, Trump menyalahkan kedua belah pihak yaitu kelompok supremasi kulit putih dan kelompok penentangnya. Padahal, seperti diberitakan media massa, kelompok kulit putih bersikat agresif termasuk menabrak pengunjuk rasa penentangnya sehingga jatuh korban jiwa.
Pendapat Al Green ini berbeda dengan kebanyakan politisi asal Partai Demokrat, yang cenderung memilih diam soal sensitif ini. “Saya pikir kita tidak seharusnya bicara soal pemakzulan,” kata rekan Al Green dari Partai Demokrat yaitu Senator Tammy Duckworth.
Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nancy Pelosi, meminta anggota fraksi tidak mengangkat isu ini dan sebaliknya mendorong penasehat khusus Robert Mueller menyelesaikan investigasinya atas dugaan tindak kriminal yang dilakukan tim kampanye Trump.
“Tim penasehat khusus dan para jaksa penuntut di New York sedang melakukan investigasi secara profesional dan menyeluruh. Dan mereka harus diizinkan melanjutkan pekerjaannya bebas dari gangguan,” kata Pelosi kepada sesama anggota fraksi Demokrat.
Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen. REUTERS/Lucas Jackson, Leah Millis/File Photos
Soal upaya pemakzulan ini, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders menanggapi.
“Ide mengenai pemakzulan sebenarnya sebuah upaya menyedihkan oleh politisi Demokrat. Itu sepertinya satu-satunya pesan yang mereka punya memasuki masa pemilu tengah waktu (midterm election),” kata Sanders. “Ini juga sangat bagus untuk mengingatkan agar masyarakat Amerika memilih kandidat yang satu pikiran dengan Presiden.”
Bekas kepala strategi Gedung Putih, Steve Bannon, mengatakan,”November ini merupakan referendum soal pemakzulan – setuju atau tidak. Setiap orang pendukung Trump harus terlibat,” kata dia.
Soal ini, anggota Kongres dari Partai Republik, Tom Cole, mengatakan,”Jika ada putusan yang jelas dan meyakinkan dan bisa mengarah ke pemakzulan, saya pikir para anggota akan bertindak.”
Dilansir ABC News, Trump mengatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa dia telah melakukan sejumlah pekerjaan besar untuk Amerika. "Saya tidak tahu apakah Anda bisa memakzulkan orang yang telah melakukan pekerjaan dengan hebat," kata dia. Pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, mengatakan masyarakat AS bakal memberontak jika Trump terkena pemakzulan.
Credit tempo.co