Kamis, 13 Oktober 2016

Rusia Jajal 3 Rudal Balistik dari Kapal Selam dan Pusat Ruang Angkasa

 
Rusia Jajal 3 Rudal Balistik dari Kapal Selam dan Pusat Ruang Angkasa
Rudal RS-12 M atau rudal Topol M Rusia diuji tembak dari pusat ruang angkasa Plesetsk. Foto/Sputnik
 
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukan rudal strategis negara itu telah berhasil meluncurkan tiga rudal balistik secara terpisah. Dua rudal balistik diluncurkan dari kapal selama dari armada Utara dan Pasifik dan satu rudal balistik antarbenua  diluncurkan dari pusat ruang angkasa Plesetsk.

Semua uji coba rudal balistik itu dilakukan sebagai bagian dari latihan kesiapan tempur. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim semua rudal sukses mencapai target yang dibidik.

Dari Laut Okhotsk, kapal selam nuklir Georgiy Pobedonosets dari Armada Pasifik Rusia meluncurkan rudal balistik terhadap target yang terletak di wilayah utara Rusia. Kapal Project 667BDR Kalmar-class, lanjut kementerian itu, juga meluncurkan rudal balistik dari dalam laut dan menghantam target sesuai waktu yang ditentukan.

“Peluncuran menunjukkan tingkat tinggi kesiapan Pasukan Kapal Selam Armada Pasifik dan mengkonfirmasi efektivitas dari komando dan sistem kendali pasukan nuklir strategis angkatan laut,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikutip Russia Today, semalam (12/10/2016).

Selanjutnya, dalam tes ketiga Pasukan Rudal Strategis Rusia melakukan peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) RS-12M dari pusat ruang angkasa Plesetsk. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim rudal itu berhasil menghantam target di lapangan tembak di Kamchatka.

Rudal RS-12M yang juga dikenal sebagai rudal Topol-M adalah rudal balistik antarbenua dengan jangkauan maksimum 10.000 km (6.125 mil). Rudal ini dapat membawa hulu ledak nuklir hingga 550 kiloton.

Pada awal 2016, para Pasukan Rudal Strategis Rusia telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan uji tembak 16 ICBM pada tahun ini. Kementerian Pertahanan Rusia juga berjanji untuk meningkatkan tes pada tahun depan untuk menguji kesiapan teknis sistem rudal Rusia.




Credit  Sindonews