KAIRO
- Para Menteri Luar Negeri negara anggota Liga Arab melakukan pertemuan
khusus guna membahas krisis pendanaan terhadap Badan Bantuan dan
Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Dalam pernyataan
bersama, para Menlu Liga Arab memperingatkan kebijakan Amerika Serikat
(AS) dapat melemahkan mandat UNRWA dan mengurangi layanan yang mereka
sediakan untuk pengungsi Palestina, yang hanya akan memperburuk situasi
di Timur Tengah.
"Kami akan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk memastikan dukungan keuangan yang berkelanjutan untuk
memungkinkan kelanjutan operasi badan tersebut," bunyi pernyataan Menlu
Liga Arab, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (12/9).
Sementara
itu, dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad
al-Maliki keputusan AS untuk menghentikan pendanaan untuk UNRWA adalah
serangan terhadap hukum internasional.
Maliki menyatakan, langkah
AS ini ditujukan untuk melayani kepentingan Israel. Selain itu, hal ini
juga dimaksudkan untuk menekan Palestina agar menerima "kesepakatan
abad ini".
"Pemerintahan AS sekarang menargetkan representasi
politik Palestina dengan menutup kantor PLO di Washington. Mereka juga
bekerja untuk melemahkan para pengungsi (Palestina) dan hak mereka untuk
kembali rumah mereka dengan menguras dana dari UNRWA," ucapnya.
TRIPOLI - Beberapa pria bersenjata menyerang markas besar National Oil Corporation (NOC) di Ibu Kota Libya, Tripoli, Senin (10/9/2018). Selain penembakan, beberapa ledakan juga terdengar.
Baku
tembak kian nyaring terdengar tak lama setelah pasukan keamanan
pemerintah yang berbasis di Tripoli tiba di markas besar NOC.
"Tiga atau lima orang bersenjata sedang menembak di dalam gedung," kata seorang staf NOC kepada Reuters dalam kondisi anonim. Staf itu melompat keluar dari jendela untuk melarikan diri.
"Beberapa orang tertembak," ujarnya.
Belum
ada pihak maupun kelompok yang mengklaim serangan tersebut. Beberapa
petugas pemadam kebakaran dan ambulans berdatangan ke kompleks markas
NOC, di mana beberapa korban luka dibawa keluar dari gedung.
Menurut seorang saksi mata, beberapa jendela kaca gedung markas besar NOC hancur dan beberapa orang terluka.
Saksi itu mengatakan, pasukan keamanan pemerintah sengaja menghancurkan jendela kaca sehingga staf kantor bisa melarikan diri.
Asap
tebal terlihat membumbung ke udara ketika pasukan keamanan mengambil
posisi siaga di sekitar markas besar NOC. Jalan-jalan di sekitarnya
ditutup. Otoritas setempat belum memberikan keterangan resmi terkait
kemungkinan adanya korban jiwa dalam serangan hari ini.
Sejak awal bulan ini, bentrokan bersenjata antar-kelompok militan yang bersaing pecah di Tripoli.
Pada bulan Mei lalu, para milisi yang berafiliasi dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim serangan mematikan terhadap kantor komisi pemilihan nasional di Tripoli.
Kelompok itu juga mengklaim serangan pada tahun 2015 di hotel Corinthia di Tripoli.
Libya
luluh lantak sejak invasi NATO mendukung penggulingan rezim Muammar
Khaddafi oleh warganya tahun 2011. Invasi yang dipimpin Amerika Serikat
itu diluncurkan atas tuduhan Khaddafi memiliki senjata pemusnah massal.
Tuduhan itu sampai kini masih diragukan.
NEW YORK
- Publik Amerika Serikat baru saja memperingati 17 tahun serangan teror
11 September 2001 atau 9/11, di mana dua pesawat yang dibajak
ditabrakkan ke menara kembar (utara dan selatan) World Trade Center
(WTC) di New York. Pesawat ketiga menyerang kompleks Pentagon dan
pesawatkeempat mendarat di sebuah ladang.
Jumlah korban tewas
dalam tragedi itu mencapai hampir 3.000 orang. Al-Qaeda yang kala itu
dipimpin Osama bin Laden disalahkan. Serangan 9/11 juga jadi dalih
Presiden George W. Bush mengobarkan perang di beberapa negara, termasuk
Afghanistan.
Namun, sejatinya ada pesawat kelima yang terbang tak
wajar di atas Gedung Putih saat serangan 9/11 terjadi. Pesawat kelima
yang masih miterius ini mirip pesawat komando serangan nuklir presiden
yang dikenal dengan julukan "doomsday jet" atau "pesawat kiamat".
Media-media
utama AS kompak tidak mengulas misteri pesawat kelima ini. Pesawat
besar tersebut tertangkap kamera berputar-putar di atas Gedung Putih.
Jurnalis CNN,
John King, mengungkapkan kepada pemirsa pada saat siaran langsung kala
itu. "Anda biasanya tidak melihat pesawat di area di atas Gedung Putih,"
katanya.
"Itu wilayah udara terbatas. Tidak ada alasan untuk
percaya bahwa jet ini ada di sana untuk tujuan jahat, tetapi Secret
Service sangat prihatin," ujarnya, yang dilansir ulang Daily Star,
Selasa (11/9/2018). Secret Sevice adalah layanan rahasia untuk keamanan
presiden dan keluarganya. Di Indonesia, layanan ini dikenal dengan
sebutan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Ketika rekaman
video tentang pesawat misterius itu, ada sedikit petunjuk yang
mengisyaratkan bahwa itu adalah pesawat milik Angkatan Udara AS.
Desain
jet jumbo itu benar-benar mirip dengan pesawat Boeing E-4B, "pesawat
kiamat" yangg harganya mencapai USD223 juta. Doomsday jet hanya
digunakan sebagai pos komando mobile untuk kelangsungan hidup
tokoh-tokoh penting pemerintah Amerika, termasuk presiden.
Doomsday
jet dilengkapi dengan teknologi canggih, yang memungkinkannya untuk
mengisi bahan bakar di udara dan bahkan diklaim dapat menahan ledakan
nuklir.
Dalam rekaman video, terlihat ekor pesawat bergambar bendera AS dengan garis biru di sepanjang sisinya.
Rekaman
asli video itu pernah diunggah ke YouTube pada tahun 2007. "Pemerintah
mengklasifikasikan semua yang mereka tidak ingin kami ketahui. Legal
atau ilegal mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan, mereka berada
di atas hukum," bunyi komentar salah seorang pengguna YouTube.
"Jika
ini adalah pesawat yang membuat negara itu terus berjalan, mereka pasti
tahu tentang serangan itu," bunyi komentar pengguna YouTube lainny.
"Ini jelas pesawat kiamat."
Baik Gedung Putih maupun Pentagon tak pernah angkat bicara soal misteri pesawat kelima.
Sementara
itu, saat warga AS memperingati 17 tahun tragedi 9/11, Presiden Donald
Trump menuai badai kritik setelah melakukan gerakan mengejutkan selama
upacara peringatan untuk para korban serangan 11 September 2001. Dia
mengepalkan tinju yang dianggap sebagai gerakan tak sopan.
Trump
tiba bersama Ibu Negara Melania Trump di upacara peringatan di
Pennsylvania. Ketika dia dan istrinya berjalan ke arah kerumunan di
Johnstown untuk memberi penghormatan kepada para pahlawan United Flight
93 yang meninggal, Trump tib-tiba mengepalkan tinju.
"Trump
memberikan pompa tinju ganda pada sebuah peringatan 9/11 yang
menjelaskan mengapa dia tidak diundang ke pemakaman McCain," kritik
pengguna akun Twitter @MrAlanSpencer. John McCain adalah
Senator yang juga veteran Perang Vietnam yang meninggal setelah berjuang
melawan kanker otak. Dia selama ini berseteru dengan Trump meski
keduanya sama-sama dari Partai Republik.
"Pada salah satu hari
yang paling serius dalam sejarah bangsa kita, Donald Trump memberikan
pompa tinju ganda dan jempol ketika kita berduka bagi hampir 3.000 jiwa
yang tewas pada 11 September," kritik pengguna akun Twitter @SpinDr.
Sikap
berbeda ditunjukkan mantan Presiden AS Barack Obama yang membuat
komentar santun untuk menghormati para korban serangan 9/11 dan
keluarganya.
"Kami akan selalu mengingat semua orang yang hilang
pada 9/11, terima kasih para responden pertama yang membuat kami aman,
dan menghormati semua yang membela negara kami dan cita-cita yang
mengikat kita bersama. Tidak ada ketahanan dan tekad kami yang tidak
dapat diatasi, dan tidak ada tindakan teror yang dapat mengubah siapa
kami," kata Obama via akun Twitter-nya, @BarackObama.
WASHINGTON
- Pemerintah Amerika Serikat (AS) belum mengambil keputusan apa pun
sejauh ini untuk menjatuhkan sanksi terhadap India atas rencananya untuk
membeli lima sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Total harga dari lima
sistem pertahanan itu mencapai USD4,5 miliar.
Seorang pejabat tinggi pemerintah AS mengatakan, Washington dan New Delhi terus melakukan pembicaraan.
Pembelian sistem pertahanan S-400 Rusia oleh India akan dianggap melanggar sanksi di bawah Countering America's Adversaries Through Sanctions Act
(CAATSA), sebuah undang-undang yang disusun Kongres untuk menjatuhkan
sanksi kepada negara mana pun yang membeli persenjataan Moskow.
"Kami
terus melakukan pembicaraan dengan para pemimpin India tentang
cara-cara yang kami lakukan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas
perilakunya," kata Wakil Kepala Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk
Asia Selatan dan Tengah, Alice Well, kepada para wartawan dalam sebuah
panggilan konferensi pada hari Senin.
Menanggapi
pertanyaan tentang kemungkinan sanksi untuk India jika New Delhi tetap
membeli S-400 dari Rusia, Wells mengatakan sanksi Amerika untuk saat ini
tidak dimaksudkan untuk merugikan negara-negara seperti India.
"Itu dirancang untuk memengaruhi Rusia," katanya, seperti dikutip The New Indian Express, Selasa (11/9/2018).
"Kami
sedang mengerjakan implikasi CAATSA dan signifikansi yang kami
lampirkan pada CAATSA," katanya. Wells menegaskan kembali bahwa tidak
ada "pengabaian selimut" atau keringanan khusus pada sebuah negara
terkait S-400.
"Otoritas yang diberikan oleh Kongres memungkinkan
Presiden untuk membuat tekad. Penentuan itu akan dilakukan secara
individual," katanya.
"Saya pikir ada pemahaman yang sangat baik
tentang warisan hubungan militer dan kerja sama pertahanan militer
dengan Rusia. Fokus dan percakapan benar-benar pada jenis akuisisi
pertahanan yang akan membentuk hubungan strategis India selama generasi
berikutnya dan apa dampaknya terhadap interoperabilitas dan kemampuan
untuk terus memperdalam kemitraannya dengan AS dan lainnya," ujar Wells.
Mengenai
Iran, Wells mengatakan telah ada diskusi tingkat ahli antara kedua
negara mengenai isu-isu yang berkaitan dengan ekspor minyak mentah dari
Teheran atau cara-cara untuk menurunkan ekspor guna melawan perilaku
jahat oleh Iran di wilayah tersebut.
"Percakapan itu sedang berlangsung," katanya.
AS
telah mengatakan kepada India dan negara-negara lain untuk memotong
impor minyak dari Iran menjadi "nol" pada 4 November atau akan
menghadapi sanksi.
CB, Jakarta - Rusia
menggelar latihan perang terbesar dalam sejarah selama lima hari
setelah hampir empat puluh tahun di wilayah timur jauh yang dikenal
dengan Vostok 2018.
Secara keseluruhan, sekitar 300.000
prajurit, 36.000 tank, pengangkut personel lapis baja dan kendaraan
lainnya, serta lebih dari seribu pesawat dikerahkan dalam latihan
terbesar Rusia sejak latihan Zapad pada 1981.
"Ini
adalah latihan terbesar Angkatan Bersenjata, yang memperoleh status
latihan internasional, sejak latihan Zapad 1981 belum ada yang memiliki
skala seperti ini, baik dalam hal ruang lingkup dan jumlah komando
militer, pasukan dan pasukan yang terlibat," kata Menteri Pertahanan
Rusia, Sergei Shoigu, seperti dilaporkan Sputniknews, 11 September 2018.
Cina
dan Mongolia juga mengirim pasukan ke Vostok 2018, yang berarti "Timur
2018". Berikut senjata andalan yang dikerahkan dalam latihan perang
Vostok 2018, seperti dilansir dari South China Morning Post, 11
September 2018.
1. Sukhoi Su-35
Sukhoi Su-35 [Marina Lystseva/TASS]
Sukhoi
Su-35 Juga dikenal sebagai Flanker-E, adalah pesawat jet tempur
generasi keempat buatan Rusia dengan mesin single-seat dan twin engine.
Pesawat
ini dikenal sebagai simbol kerjasama militer Cina-Rusia setelah
Angkatan Udara People Liberation Army memesan 24 pesawat Su-35 pada
2015. Pada akhir tahun lalu, 14 dari jet tempur terdaftar dalam
inventaris alutsista Cina dan sisanya direncanakan dikirim sampai akhir
tahun depan.
Su-35 memiliki radar tempur yang dipindai
secara elektronik, yang mampu mendeteksi target udara hingga jarak 400
kilometer. Su-35 juga mampu melacak 30 target udara dan menghancurkan
delapan dari mereka dalam waktu bersamaan.
Meskipun
pesawat ini awalnya dirancang untuk ekspor saja, Angkatan Udara Rusia
menjadi yang pertama memesan pada 2009 dan memindahkan jet tempur,
bersama dengan sistem pertahanan rudal S-400, ke wilayah timur pada
2016.
2. Sukhoi Su-34 Fighter Bomber
Sukhoi Su-34 fighter bomber [Valery Sharifulin/TASS]
Pesawat
ini adalah jet tempur jarak menengah supersonik segala cuaca
berdasarkan pesawat tempur superior Sukhoi Su-27 Flanker Rusia, juga
dikenal sebagai Su-27B.
Dengan twin engine dan twin
seats, pesawat pembom ini dirancang untuk penggunaan taktis terhadap
target darat dan angkatan laut. Pesawat ini dikerahkan ke Iran dan
Suriah untuk melakukan serangan udara terhadap kelompok-kelompok ISIS
pada 2016.
Dengan kemampuan pengintaiannya, pesawat dapat
menyerang target pada siang dan malam hari. Rencananya Su-34 akan
menggantikan pesawat tempur Su-24 milik Angkatan Udara Rusia dan pesawat
pembom jarak jauh Tu-22M3.
3. Tank T-90S
Tank T-90S [Mikhail Pochuyev/TASS]
Dengan berat lebih dari 45 ton, tank ini adalah pengembangan terbaru dalam tank seri T Rusia yang telah beroperasi sejak 1992.
Meriam
T-90S dapat menembakan sinar laser yang mampu melesatkan peluru kendali
9M119 anti-tank dengan kisaran 100 meter hingga 4.000 meter, dan hanya
membutuhkan 11,7 detik untuk mencapai jangkauan maksimum. Sistem ini
dimaksudkan untuk menghancurkan tank yang dilengkapi dengan armor
reaktif yang eksplosif, serta target udara rendah seperti helikopter,
pada jarak hingga 5 kilometer.
Sebagai kendaraan lapis
baja segala musim, tank T-90 dilindungi oleh armor lapis baja
konvensional dan armor reaktif eksplosif. Dapat membawa hingga 1.600
liter bahan bakar di tangki utama dan drum bahan bakar cadangan.
4. Tank Tipe 99
Tank Tipe 99 Cina [Military-Today.com]
Tank
tempur utama generasi ketiga milik Tentara Pembebasan Rakyat Cina ini
dilengkapi dengan meriam smoothbore 125 milimeter dan pengisi ulang
otomatis, juga dikenal sebagai tank tempur utama ZTZ99.
Tank
ini adalah penerus kendaraan lapis baja Tipe 98G, dan pertama kali
ditampilkan selama parade militer Hari Nasional untuk menandai ulang
tahun ke-50 Republik Rakyat Cina pada 1999.
Tank dapat membawa 42 amunisi, dengan tambahan 22 peluru yang disimpan di pengisi otomatis di tempat terpisah. Tank dapat menembakkan delapan peluru per menit menggunakan pengisi otomatis dan dua peluru per menit jika diisi secara manual.
Seperti Rusia T-90S, Tipe 99 juga dilengkapi sinar laser mampu melepaskan sistem peluru kendali 9M119 anti-tank.
Fitur sudut desain turret tank terinspirasi dari M1A1 Abram Amerika Serikat dan tank Leopard 2 milik Jerman.
Lapisan
pelindung tank sekitar 1.000 milimeter hingga 1.200 milimeter baja dan
memiliki mesin diesel 1.500 tenaga kuda, 300 tenaga kuda lebih besar
dari Tipe 98.
5. Kapal Perang Admiral Gorshkov dan Rudal Jelajah Kalibr
Kapal Perang Frigat Rusia kelas Admiral Gorshkov [Navy Recognition]
Frigat
ini juga dikenal sebagai Project 22350, ini adalah frigat rudal terbaru
Rusia yang hanya dikerahkan pada Juli. Direncanakan frigat akan
dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr paling mutakhir.
Sistem
rudal Kalibr adalah rudal jelajah darat dan serangan rudal berbasis
kapal Rusia dengan jangkauan diperkirakan sekitar 1.500 hingga 2.500
kilometer.
Sistem rudal berbasis darat digunakan oleh militer Rusia untuk menyerang teroris ISIS dan Jabhat al-Nusra dalam konflik Suriah.
Kapal perang menembakkan rudal Kalibr [southfront.org]
Kapal
perang kelas Gorshkov, dengan bobot penuh 5.400 ton, panjang 135 meter
dan lebar 16 meter adalah kapal perang frigat yang diproduksi Rusia
sejak runtuhnya Uni Soviet. Kapal ini mampu melakukan serangan jarak
jauh, peperangan anti-kapal selam dan dapat digunakan untuk melaksanakan
misi pengawalan.
Kapal perang baru ini diyakini akan dikerahkan di Armada Utara Angkatan Laut Rusia dan latihan perang Vostok 2018, yang telah meningkatkan hubungannya dengan angkatan laut Cina dalam beberapa tahun terakhir.
CB, Jakarta
- Sekitar 300.000 tentara dan puluhan ribu kendaraan tempur, pesawat
terbang dan kapal perang ikut serta dalam latihan perang terbesar yang
pernah dilakukan Rusia dalam 37 tahun terakhir, dan bahkan untuk pertama kalinya Cina ambil bagian dalam latihan perang bersama Rusia.
Dilansir
dari Russia Today, 11 September 2018, latihan perang Vostok 2018
bertujuan untuk menguji kemampuan militer Rusia untuk bergerak cepat dan
mengerahkan kekuatan besar dalam jarak jauh serta mengkoordinasi antara
beberapa cabang kesatuan dalam skala besar.
Latihan
perang diikuti sekitar 300.000 tentara dan perwira Rusia, termasuk
6.000 pasukan angkatan udara, 1.000 lebih pesawat tempur, helikopter dan
drone, sekitar 36.000 tank, dan 80 kapal perang.
Kendaraan tempur Cina tiba di Rusia untuk ambil bagian dalam latihan Vostok 2018. [Evgeny Epachintsev / Sputnik]
Seluruh
unit didatangkan dari seluruh penjuru Rusia di wilayah paling Rusia
dengan kereta api atau pesawat transportasi militer. Beberapa unit
Tentara Pembebasan Rakyat China dan Mongolia juga bergabung dengan Rusia
untuk latihan di wilayah Tsugol.
Vostok
2018 akan menjadi kesempatan pertama para peserta untuk memamerkan
beberapa sistem senjata baru. Misalnya, Pasukan Lintas Udara akan
mengerahkan kendaraan tempur infanteri BMD-4M yang baru dipasok dan truk
pickup Patriot yang dipersenjatai dengan rudal anti-tank Kornet.
Sementara itu, para insinyur militer akan melakukan yang terbaik untuk
mengelabui musuh dengan rudal Iskander dan baterai anti-pesawat S-300
palsu.
Peluncur rudal anti-udara S-400 palsu yang bertujuan untuk mengelabui musuh.[Ilya Pitalev / Sputnik]
Salah
satu elemen kunci dari seluruh latihan, bagaimanapun, akan sulit untuk
diperhatikan dari jauh. Spesialis komunikasi militer Rusia telah
menyebarkan jaringan aman di atas area seluas sekitar 9,8 juta kilometer
persegi untuk memastikan pertukaran intelijen dan komunikasi yang
stabil antara banyak unit militer yang terlibat dalam latihan. Jaringan
broadband ke Markas Staf Umum di Moskow sejauh 900 kilometer akan
menjaga rantai komando militer tetap terkoordinasi.
Latihan
ini akan disaksikan oleh pengawas dari 57 negara termasuk NATO dan Uni
Eropa, menurut Wakil Menteri Pertahanan Aleksandr Fomin. Fomin
menambahkan bahwa Rusia memberitahu NATO tentang jadwal latihan
bulan-bulan sebelumnya selama pertemuan di Mei.
Pasukan Cina dalam latihan perang Vostok 2018 [Vitaliy Nevar/TASS]
Dilansir
dari Sputniknews, latihan perang skala besar Vostok 2018 diadakan di
lima tempat pelatihan militer dan di perairan Laut Jepang, Laut Bering
dan Laut Okhotsk dan menjadi simulasi perang terbesar dalam sejarah
Rusia.
Vostok 2018 berstatus internasional karena pasukan
Cina dan Mongolia juga ambil bagian dalam salah satu tahapan latihan.
Secara khusus, Angkatan Udara Cina akan mengirim 26 helikopter dan 6 jet
ke Rusia. Kelompok Angkatan Udara Cina juga akan memasukkan enam
helikopter Mi-171, yang telah dibeli di Rusia, serta sembilan Z-9 dan
sembilan helikopter Z-19.
Pusat komando pertahanan Nasional Rusia. [Aleksandr Vilf / Sputnik]
"Ini
adalah latihan terbesar Angkatan Bersenjata, yang memperoleh status
latihan internasional, sejak latihan Zapad 1981, itu memiliki skala yang
belum pernah terjadi sebelumnya, baik dalam hal ruang lingkup dan
jumlah komando militer, pasukan dan pasukan yang terlibat," tegas
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Agustus lalu.
Latihan perang untuk mengasah keterampilan tempur pasukan darat, udara, dan laut Rusia
yang berlangsung pada 11-17 September. Latihan perang Rusia ini juga
bertepatan dengan latihan perang NATO "Rapid Trident 2018", yang
diadakan di Ukraina pada 3-15 September.
Beberapa
divisi pasukan Rusia, termasuk divisi Pasifik dan armada utara,
berpartisipasi dalam latihan perang Vostok 2018 yang digelar pada 11-17
September.
Secara total ada sekitar 300.000 pasukan, 1.000
pesawat, 36.000 kendaraan tempur, dan sebanyak 80 kapal akan terlibat,
menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Operasi pelatihan militer
ini besarannya mengalahkan latihan terbesar yang pernah dilakukan Uni
Soviet tahun 1981. Namun para pengamat seperti dari European Council on
Foreign Relations (ECFR) mengatakan tidak terkejut dengan besarnya
latihan ini.
Pengamat senior kebijakan militer dari ECFR, Gustav
Gressel, mengatakan latihan militer Rusia ini sebagai "salah satu
pengarahan strategis" yang dilakukan setiap tahun dan merupakan "bagian
dari rencana manuver reguler."
Persiapan perang dunia?
Senada
dengan Gressel, Sarah Pagung, seorang pakar Rusia dari Dewan Hubungan
Luar Negeri Jerman mengatakan "Latihan militer yang digelar di (negara)
timur selalu lebih besar daripada yang digelar oleh negara-negara
barat," kata Pagung kepada DW.
"Hal ini karena di barat ada
Perjanjian Dokumen Wina yang membatasi jumlah pasukan yang terlibat
dalam sebuah latihan. Di timur tidak ada pembatasan semacam ini,"
ujarnya lebih lanjut.
Perjanjian Dokumen Wina tentang angkatan
bersenjata konvensional di antara anggota Organisasi untuk Keamanan dan
Kerjasama di Eropa (OSCE) diberlakukan tahun 1990 dan terakhir direvisi
tahun 2011.
Tujuannya adalah untuk memastikan pembangunan
keamanan terkait kemampuan militer para anggotanya dan pembatasan
pengerahan pasukan Rusia di wilayah barat negara itu.
Ukuran latihan perang Rusia tahun ini mungkin juga ada hubungannya dengan tujuan operasi itu, kata Pagung.
"Melihat
seberapa besar pasukan yang terlibat, jelas bahwa Rusia sedang berlatih
untuk perang dunia," katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan di
wilayah barat Rusia juga telah dimobilisasi.
Cina terlibat
Para
ahli secara khusus mencatat keterlibatan Cina tahun ini, meskipun
dengan pasukan yang relatif sedikit, yaitu hanya 3.000 tentara dan
beberapa pesawat serta helikopter.
Rusia dan Cina telah berlatih bersama sekitar 30 kali sejak 2003, tetapi
ini adalah yang pertama bagi Cina untuk berpartisipasi di tingkat
strategis. Kehormatan itu sejauh ini hanya diperuntukkan bagi negara
sekutu dekat, seperti Belarusia.
Sebagai negara tetangga yang
berbatasan langsung, Gustav Gressel mengatakan kalau Cina telah lama
berkeinginan agar bisa diundang dalam latihan militer yang bersifat 'hardcore', dan bukan hanya dalam tingkat kebijakan atau pelatihan kontrateror. Tahun ini keinginan itu jadi kenyataan.
Cina
mungkin memiliki peralatan yang lebih modern, tambahnya. Namun
"tertinggal jauh dari Rusia di bidang pelatihan perwira, dan pergerakan,
penyebaran dan pengkomandoan pasukan." Cina juga dinilai bisa mengambil
keuntungan dari pengalaman perang Rusia di Suriah dan Ukraina, Gressel
menjelaskan.
Mimpi buruk bagi AS?
Eratnya hubungan
militer antara Rusia dan Cina adalah "mimpi buruk" bagi AS, menurut
Gressel. Kerjasama ekonomi dan militer antara dua kekuatan besar ini
telah berkembang selama beberapa waktu.
"Bagi kepemimpinan Rusia,
keamanan berarti adalah bagaimana caranya mengamankan rezim," kata
Gressel. Selama ini Kremlin memandang barat yang dipimpin AS sebagai
musuh utama, dan daya tarik budaya Barat dilihat sebagai bahaya.
Meskipun
Cina dapat menimbulkan ancaman militer yang lebih besar, Gressel
mengatakan itu tidak mengancam stabilitas internal Rusia dengan cara
yang sama.
"Karenanya Cina bukan penantang strategis. Melainkan Barat," katanya.
Namun
Sarah Pagung tidak setuju dengan istilah "mimpi buruk." "Ini jelas
menunjukkan kekuatan Rusia terhadap AS dan juga persepsi status
adidaya," katanya. "Tapi manuver semacam ini relatif normal dilakukan
semua
MOSKOW
- Rusia memulai latihan militer terbesarnya sejak jatuhnya Uni Soviet.
Latihan ini digelar dekat perbatasan Rusia dengan Cina. Moskow
memobilisasi 300 ribu pasukannya dalam latihan yang akan turut diikuti
oleh militer China tersebut.
China dan Rusia telah melakukan
latihan bersama sebelumnya, tetapi tidak dalam skala besar, dan latihan
Vostok-2018 menandai hubungan militer yang lebih dekat serta mengirim
pengingat ke Beijing bahwa Moskow mampu dan siap untuk melindungi China.
Melansir
Reuters pada Selasa (11/9), Vostok-2018 berlangsung pada saat
ketegangan yang meningkat antara Barat dan Rusia. NATO dan Amerika
Serikat (AS) mengatakan akan memantau latihan ini secara ketat.
Kementerian
Pertahanan Rusia merils video yang menunjukan truk militer yang
diangkut dengan kereta api, kolom tank, kendaraan lapis baja, kapal
perang yang sedang bergerak, helikopter tempur dan jet tempur yang lepas
landas, yang menandai dimulainya latihan itu.
"Kegiatan ini
merupakan bagian dari tahap pertama latihan, yang berlangsung hingga 17
September," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Tujuan
utama latihan militer ini adalah untuk memeriksa kesiapan militer untuk
memindahkan pasukan jarak jauh, untuk menguji seberapa dekat pasukan
infanteri dan Angkatan Laut bekerja sama, dan untuk menyempurnakan
prosedur komando dan kendali. Tahap selanjutnya akan melibatkan latihan
defensif dan ofensif," sambungnya.
CB, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,
sempat membuat para pejabat Pentagon merasa sangat khawatir dengan
sebuah cuitan, yang jika terunggah, bakal dianggap sebagai sinyal segera
datangnya serangan militer AS oleh rezim Korea Utara.
Ini
terungkap dalam wawancara penulis buku “Fear: Trump in The White
House”, yang ditulis jurnalis investigasi senior Bob Woodward dari
Washington Post.
“Dia membuat draf cuitan berbunyi ‘Kita akan menarik keluarga militer
dari Korea Selatan. Ini keluarga militer dari 28 ribu tentara AS di
sana,” kata Woodward seperti dilansir Guardian dari CBS News, Senin, 10 September 2018.
Draf
cuitan ini tidak jadi diunggah karena ada pesan lewat jalur belakang
dari Korea Utara bahwa itu bakal ditafsirkan bahwa militer AS sedang
bersiap untuk menyerang negara komunis itu.
Jurnalis senior Bob Woodward, 75 tahun, menulis buku berjudul 'Fear: Trump in White House'. Leading Authorities Ccom
“Saat
itu ada perasaan terkejut di jajaran pimpinan Pentagon. ‘Oh Tuhan, satu
cuitan dan kita punya informasi terpercaya bahwa Korea Utara bakal
menganggap itu sebagai tanda serangan militer sudah dekat’,” kata
Woodward, yang juga dikenal sebagai jurnalis yang membongkar skandal
Watergate pada era 1970an. Pengungkapan skandal itu berujung mundurnya
Presiden Richard Nixon.
Presiden
Trump secara umum menanggapi jika buku ini sebagai karya fiksi karena
mencantumkan banyak narasumber anonim. Dia juga membantah kutipan atas
dirinya yang termuat dalam buku itu, yang diluncurkan di AS pada 11
September 2018 ini. “Itu buku fiksi. Ini penipuan terhadap publik. Saya
tidak bicara seperti itu,” kata dia sambil mengatakan akan membuat buku
yang sebenarnya.
“Banyak yang sudah maju ke depan dan mengatakan
kutipan perkataan mereka, seperti buku itu, sebagai fiksi. Demokrat
tidak tahan merasa bakal kalah. Saya akan menulis buku sebenarnya,” kata
Trump lewat cuitan di akun @realdonaldtrump.
CB, Jakarta - Polisi
Inggris tertatih-tatih menjaga keamanan publik di tengah pemangkasan
anggaran kepolisian dan naiknya angka kriminalitas di negara itu. Para
pejabat tinggi kepolisian Inggris dituntut berupaya menjaga keseimbangan
meski adanya pengurangan aparat.
Dikutip dari situs dailymail.co.uk
pada Selasa, 11 September 2018, kepolisian Inggris menghadapi kesulitan
dalam menjalani tugas sehari-hari. Audit Nasional Inggris atau NAO
menyebut, angka tingkat kejahatan sekarang meningkat, seperti serangan
seksual, serangan bersenjata dan pisau. Kondisi ini, tak pelak
meningkatkan tekanan pada aparat kepolisian Inggris.
NAO dalam
laporannya mengatakan jumlah penanganan kasus kejahatan telah menurun.
Begitu pula angka rata-rata penahanan pelaku kejahatan dan denda yang
dijatuhkan pada pelaku, telah berkurang. Situasi ini telah meningkatkan
pertanyaan publik apakah polisi Inggris mendapatkan cukup gaji dan
apakah mereka mendapat hak-haknya.
Sejumlah
petugas kepolisian berjaga usai terjadinya ledakan di dalam gerbong
kereta api bawah tanah di stasiun Parsons Green di London Barat,
Inggris, 15 September 2017. REUTERS
Laporan setebal 48 halaman yang diterima situs pemberitaan Daily Mail
terkait kinerja kepolisian Inggris menemukan, pada 2017 sampai Maret
2018, pelaku kejahatan yang dituntut secara hukum hanya 9 persen, jumlah
ini turun 15 persen dibanding periode sama tiga tahun lalu.
Angka
penahanan terduga pelaku kejahatan juga turun dari 17 per 1.000
populasi pada 2014-2015 menjadi 14 per 1.000 pada 2016-2017. Sejak 2010,
semakin sedikit uji pembuktian tindak kejahatan dan denda yang
dijatuhkan sehingga membuat pelaku bebas.
Terhitung
sejak 2010-2011, pendanaan untuk kepolisian Inggris turun 19 persen.
Pada 2018, kepolisian Inggris mendapat anggaran pengeluaran sebesar
£12,3 miliar atau sekitar Rp 238 trilun.
Sejumlah kepala kepolisian Inggris memperingatkan bahwa polisi
Inggris terseok-seok dalam menghadapi pemangkasan anggaran ini dan
pengurangan staf. Pada Maret 2010, ada sekitar 244,497 personel
kepolisian yang dipekerjakan, namun jumlah itu menyusut 18 persen
menjadi 199.752 pada 2018. Pada periode sama, pengurangan pun terjadi
pada tingkat staf kepolisian dari 143,700 menjadi 122,400 atau dipangkas
15 persen.
WASHINGTON
- Amerika Serikat (AS) disebut akan bekerjasama dengan al-Qaeda untuk
mempertahankan Idlib dari serangan pasukan pemerintah Suriah. Hal itu
disampaikan oleh Senator AS, Richard H. Black.
Senator asal
Negara Bagian Virginia menuturkan, dia belum tahu apakah AS akan
membantu pemberontak Suriah untuk mempertahankan Idlib. Jika akhirnya AS
memutuskan membantu pemberontak, maka AS akan turut bekerjasama dengan
al-Qaeda untuk melawan pemerintah Suriah.
"Anda tahu bahwa
tentara Suriah telah merebut kembali hampir semua wilayah Suriah dan ada
kantor kelompok radikal di Idlib. Orang-orang di Idlib hidup di bawah
dominasi para militan yang ganas ini," ucap Black.
"Jika AS akan
campur tangan di sisi para pemberontak di Idlib, kami akan berjuang
bahu-membahu, bersama dengan al-Qaeda, kelompok yang sama yang menyerang
Menara Kembar dan Pentagon pada 9/11,' sambungnya, seperti dilansir
Sputnik pada Senin (10/9).
Black,
sebelumnya menyatakan, terorisme telah menjadi kekuatan utama AS dalam
konflik di Timur Tengah. Dia menyebut, hal ini sudah tertanam kuat dalam
kebijakan luar negeri Washington.
Dia juga mengatakan AS tidak
pernah ingin menghacurkan kelompok teroris di Timur Tengah, tapi justru
memelihara mereka. Black menegaskan, hal ini dilakukan karena terorisme
adalah senjata paling ampuh AS di kawasan Timur Tengah.
"Kami
berbicara tentang perang melawan teror, tetapi kami tidak mengobarkan
perang terhadap teror. Kami melancarkan perang di mana teror adalah
senjata utama kami. Itu adalah perhatian utama saya dengan apa yang kami
lakukan di Timur Tengah," ungkapnya.
Dirinya juga mengklaim
dinas intelijen MI6 Inggris sedang merancang serangan senjata kimia di
Suriah untuk dituduhkan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Menurut
Black, serangan senjata kimia MI6 Inggris dirancang dengan target
rakyat Suriah, yang kemudian dituduhkan kepada Assad.
WASHINGTON
- Senator Amerika Serikat (AS), Richard H. Black menyatakan, terorisme
telah menjadi kekuatan utama AS dalam konflik di Timur Tengah. Dia
menyebut, hal ini sudah tertanam kuat dalam kebijakan luar negeri
Washington.
"CIA, bekerja sama dengan intelijen Inggris, telah
berulang kali menggunakan senjata teror untuk menggulingkan negara.
Tujuan kami adalah untuk menginstal rezim boneka. Jika kita berhasil di
Suriah hari ini, Al-Qaeda atau ISIS akan menjalankan Suriah dari
Damaskus dan bendera hitam putih yang ditakuti Al-Qaeda akan berkibar di
Damaskus," kata Black.
"Saya tidak berpikir inilah yang
diinginkan rakyat Amerika. Saya akan mengatakan bahwa hal terburuk dari
kebijakan luar negeri Amerika adalah bahwa hal itu tertanam kuat dalam
kebijakan luar negeri untuk menggunakan teror sebagai senjata,"
sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (10/9).
Senator
asal Negara Bagian Virginialalu menyatakan, AS tidak pernah ingin
menghacurkan kelompok teroris di Timur Tengah, tapi justru memelihara
mereka. Black menegaskan, hal ini dilakukan karena terorisme adalah
senjata paling ampuh AS di kawasan Timur Tengah.
"Kami
berbicara tentang perang melawan teror, tetapi kami tidak mengobarkan
perang terhadap teror. Kami melancarkan perang di mana teror adalah
senjata utama kami. Itu adalah perhatian utama saya dengan apa yang kami
lakukan di Timur Tengah," imbuhnya.
Sebelumnya, Black juga
mengklaim dinas intelijen MI6 Inggris sedang merancang serangan senjata
kimia di Suriah untuk dituduhkan terhadap rezim Presiden Bashar
al-Assad. Menurut Black, serangan senjata kimia MI6 Inggris dirancang
dengan target rakyat Suriah, yang kemudian dituduhkan kepada Assad.
Black
melanjutkan, MI6 tidak sendirian untuk menjalankan rencananya.
Menurutnya, para pemberontak akan terlibat langsung, termasuk menyamar
sebagai korban.
WASHINGTON
- Senator Amerika Serikat (AS) Richard H. Black mengklaim dinas
intelijen MI6 Inggris sedang merancang serangan senjata kimia di Suriah
untuk dituduhkan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Klaim ini
ditolak mentah-mentah oleh Departemen Luar Negeri AS.
Senator
Black asal Negara Bagian Virginia baru-baru ini menemui Presiden
Republik Arab Suriah Bashar al-Assad. Pertemuan ini tak wajar mengingat
Washington selama ini berada di kubu yang sangat menentang rezim Assad.
Menurut Black, serangan senjata kimia MI6 Inggris dirancang dengan target rakyat Suriah, yang kemudian dituduhkan kepada Assad.
"Sekitar
empat minggu yang lalu, kami tahu bahwa intelijen Inggris bekerja atas
serangan kimia untuk menyalahkan pemerintah Suriah, untuk meminta
pertanggungjawaban Suriah," kata Black kepada Al Mayadeen, kantor berita yang berbasis di Beirut, yang dilansir Washington Post, semalam (9/9/2018).
Black
melanjutkan, MI6 tidak sendirian untuk menjalankan rencananya.
Menurutnya, para pemberontak akan terlibat langsung, termasuk menyamar
sebagai korban.
Beberapa serangan senjata kimia yang sebelumnya
dilaporkan terjadi di Suriah, kata Black, adalah rancangan Inggris
dengan bantuan kelompok sukarelawan responden pertama yang dikenal
sebagai White Helmets.
"Dari apa yang saya dapat katakan, mereka
telah merencanakan serangan palsu, bukan yang asli, tapi satu di mana
mereka benar-benar memindahkan orang keluar dari kota dan mereka telah
melatih orang untuk menggambarkan korban serangan gas," kata Black dalam
sebuah wawancara dengan The Washington Post.
"Dan
rencananya adalah menggunakan White Helmets yang selalu terlibat dalam
penipuan terkenal ini, untuk menggambarkan serangan," imbuh senator
tersebut.
Departemen Luar Negeri AS menolak mentah-mentah tuduhan
Black, yang mereka sebut menggemakan tuduhan Rusia dan Assad.
Sebelumnya Rusia dan rezim Suriah memang menuduh Inggris dan Amerika
Serikat pernah melakukan serangan senjata kimia dengan bantuan White
Helmets.
"Rezim Suriah telah berulang kali menggunakan senjata
kimia," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang membahas
masalah ini dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang bicara
terbuka kepada media.
"Penyangkalan Rusia dan rezim (Assad) tidak
memiliki kredibilitas, juga propaganda Rusia yang semakin ofensif dan
memalukan yang menuduh AS dan Inggris merencanakan dan mengeksekusi
serangan senjata kimia untuk membenarkan pembalasan di Suriah," lanjut
pejabat itu dalam sebuah email.
"White Helmets adalah organisasi
kemanusiaan yang telah menyelamatkan ribuan nyawa dan terus menanggapi
bombardir oleh pasukan militer Rusia dan rezim (Assad)."
Kedutaan Besar Inggris di AS pada hari Minggu yang menyebut tuduhan Black tidak masuk akal.
"Sebelum
Rusia memveto mandat Dewan Keamanan PBB, penyelidik internasional
menemukan rezim Asad yang bertanggung jawab untuk menggunakan senjata
kimia empat kali," bunyi pernyataan keduataan.
“Penggunaan
senjata biadab oleh rezim Asad terhadap rakyat Suriah tidak dapat
diragukan. Menuduh orang lain adalah propaganda Rusia dan rezim Asad,"
imbuh pernyataan kedutaan.
Jakarta, CB -- Turkimeminta dukungan internasional untuk melakukan gencatan senjata di Idlib,
Suriah, pada Selasa (11/9). Sebab, menurutnya serangan besar-besaran di
provinsi yang dikuasai pemberontak Suriah itu akan memicu gelombang
besar pengungsi dan dapat mengancam Eropa.
"Tak diragukan
lagi bahwa operasi militer besar-besaran akan menyebabkan bencana
kemanusiaan hebat," kata Duta Besar Turki Feridun Sinirlioglu pada
pertemuan dewan itu.
Serangan udara dan pengeboman disebut,
"akan memicu gelombang pengungsi besar-besaran dan menimbulkan resiko
keamanan yang gawat bagi Turki, Eropa, dan sekitarnya."
Rusia menyerukan pertemuan dewan singkat untuk melakukan membahas
anggota pertemuan puncak soal Idlib yang akan diadakan dengan Iran dan
Turki. Pertemuan ketiganya dilakukan untuk menentukan langkah militer
yang akan diambil untuk merebut Idlib. Ini adalah wilayah pertahanan
terakhir kelompok pemberontak di Suriah.
Meski Turki menyerukan
untuk melakukan gencatan senjata dan mengimbau masyarakat internasional
mendukungnya, Iran dan Rusia menolak hal itu. Penolakan terhadap
gencatan senjata ini dilakukan pada KTT di Teheran, Jumat (7/9). Inggris
dan Perancis mendukung seruan untuk melakukan gencatan senjata.
Duta
Besar AS Nikki Haley menyebut bahwa Idlib telah digempur lebih dari 100
serangan udara. Serangan ini dilakukkan oleh pasukan Suriah, yang
didukung oleh Rusia dan Iran. Satu-satunya tujuan mereka adalah,
"penaklukan berdarah militer terhadap Idlib," tuturnya.
CB, Beijing – Sekelompok pengusaha asal Rusia dan Cina menjajaki kerja sama 73 proyek investasi dengan nilai total mencapai lebih dari US$100 miliar atau sekitar Rp1500 triliun.
Kerja
sama antara Cina dan Rusia merupakan isu global karena kedua negara
berupaya mencapai stabilitas ekonomi sambil menghadapi sanksi ekonomi
menyakitkan dari Amerika Serikat.
“Beijing dan Moskow memiliki hubungan bilateral yang naik turun namun
kedua pemerintah secara terbuka menyatakan ingin mendekatkan hubungan
kedua negara,” begitu dilansir CNBC pada Selasa, 11 September 2018 waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters,
kedua negara mendapat sanksi ekonomi dari AS berupa kenaikan tarif
impor untuk pembelian sekitar US$50 miliar barang dari Cina. AS juga
mengenakan pembatasan penjualan produk teknologi canggih ke Rusia pasca
serangan racun novichok ke bekas agen ganda Kolonel Sergey Skripal pada
awal 2018.
Kedua
negara bersepakat membangun Komite Penasehat Bisnis Cina dan Rusia,
yang menggelar pertemuan tahunan pada pekan ini di Forum Ekonomi Timur
di Vladivostok, Rusia.
Menurut pernyataan dari Dana Investasi
Rusia dan Cina atau RCIF, Komite ini berisi 150 perwakilan dari
perusahaan terkemuka di kedua negara. RCIF dibangun pada 2012 oleh dua
entitas yaitu China Investment Corporation milik pemerintah Cina dan Russian Direct Investment Fund, yang mengelola dana Rusia.
Menurut
pengumuman kedua negara, ada 7 proyek investasi dengan nilai total
US$4,6 miliar atau sekitar Rp68 triliun telah diimplementasikan sebagai
hasil kerja dari Grup Cina dan Rusia ini.
“Pertumbuhan
ekonomi yang kuat di kedua negara akan menciptakan kesempatan domestik
untuk investasi menguntungkan. Kami percaya transaksi menjanjikan akan
terjadi secara bilateral yang memanfaatkan hubungan Rusia dan Cina,”
kata Kirill Dmitriev, CEO Russian Direct Investment Fund.
Secara terpisah, Russia – China Investment Fund dan Chinese Science and Tech Investment Group Tus-Holding mengumumkan rencana investasi bersama.
Kerja sama ini berupa pengembangan teknologi dengan nilai investasi sekitar US$1,28 miliar atau Rp19 triliun di Russian Tushino Project Technology Park
di barat laut Moskow. Menurut RCIF, kedua grup usaha mempertimbangkan
membangun sebuah taman inovasi Sino – Rusia dengan nilai investasi
sekitar US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
CB, Jenewa – Kepala Badan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Michelle Bachelet, meminta pemerintah Cina
mengizinkan tim monitor masuk ke negara itu. Ini terkait adanya
tudingan yang sangat mengkhawatirkan soal penerapan kamp indoktrinasi
politik terhadap warga Uighur di Provinsi Xinjiang.
Bachelet
mengatakan ini dalam pidato perdana sebagai kepala Badan HAM PBB pada
Senin, 10 September 2018, di Jenewa sejak menempati posisinya pada awal
September 2018.
Permintaan Bachelet ini, yang pernah menjabat sebagai Presiden Chile sebelumnya, terkait laporan dari lembaga advokasi HAM Human Rights Watch.
Pengurus HRW melaporkan etnis muslim minoritas Uighur mengalami kamp
penahanan semena-mena di Xinjiang, yang dibuat pemerintah Cina.
Aparat
Cina melakukan pembatasan praktek keagamaan, melakukan indoktrinasi
politik, hingga memasang kamera pengenal identitas wajah bagi sekitar
satu juta warga Uighur.
“Sejumlah laporan menyoroti adanya pola
pelanggaran HAM di wilayah itu,” kata Bachelet sambil meminta pemerintah
Beijing untuk membuka akses bagi staf dari Badan HAM PBB untuk mengecek
tuduhan-tuduhan ini. Dia berharap kedua pihak bisa segera berdiskusi
soal ini.
Dalam
pidatonya, Bachelet mengatakan bakal menyuarakan para korban. “Saya
pernah menjadi tahanan politik dan putri dari tahanan politik. Saya
pernah menjadi pengungsi dan seorang dokter untuk merawat anak-anak yang
mengalami penyiksaan dan orang tuanya terkena penghilangan paksa,” kata
Bachelet kepada 47 perwakilan negara anggota forum ini di Jenewa,
Swiss.
Kepala Badan HAM PBB, Michelle Bachelet. Reuters
Soal tudingan kamp indoktrinasi politik ini, pemerintah Beijing sebelumnya telah membantah. Seperti dilansir Global News, kamp itu merupakan sarana untuk pelatihan vokasi bagi warga Uighur agar dapat bekerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah Cina
juga mengatakan warga Uighur menghadapi ancaman serius dari kelompok
militan Islam dan separatis, yang merancang plot untuk menimbulkan
ketegangan antara warga Uighur dan warga mayoritas Han di Cina.
Pembukaan perbatasan memuluskan jalan bagi perdagangan kedua negara yang bermusuhan
CB,
ADDIS ABABA -- Pemimpin Ethiopia dan Eritrea membuka kembali
perlintasan di tapal batas bersama mereka pada Selasa (11/9). Ini
merupakan pertama kalinya wilayah perbatasan kedua negara dibuka setelah
20 tahun ditutup.
Pembukaan wilayah perbatasan ini memuluskan jalan bagi perdagangan
kedua negara bekas musuh itu setelah rujuk tercapai. Ribuan orang dari
kedua negara itu menyaksikan upacara di Zalambessa, kota di perbatasan
Ethiopia, yang berubah menjadi puing setelah permusuhan di antara dua
negara tetangga itu pecah pada 1998.
Tentara dan warga,
yang mengibarkan bendera Ethiopia dan Eritrea, berbaris di sisi jalan
sementara Perdana Menteri Ethiopia Abiy ahmed dan Presiden Eritrea
Isaias Afwerki membuka perbatasan dalam upacara, yang disiarkan langsung
TV Ethiopia.
"Ini hari paling menggembirakan dalam hidup
saya," kata Ruta Haddis, warga Eritrea dari kota Senate, yang terletak
di seberang perbatasan, "Saya tidak pernah berpikir ini akan terjadi
dalam hidup saya."
Perang memperebutkan perbatasan dan
isu-isu lain menewaskan sekitar 80 ribu orang sebelum peperangan antara
Eritrea dan Ethiopia berakhir tahun 2000 setelah keduanya menandatangani
perjanjian perdamaian.
Ketegangan terjadi terkait posisi
wilayah terdepan - hingga PM Abiy menawarkan untuk mengakhiri kebuntuan
militer tahun ini sebagai bagian dari paket reformasi yang membentuk
kembali perpolitikan di Tanduk Afrika itu dan selebihnya.
Sejak
itu, Ethiopia yang tak memiliki laut membuat prioritas untuk membuka
kembali jalan-jalan yang menghubungkannya dengan Eritrea, yang mempunyai
pelabuhan-pelabuhan di Laut Merah. Kedua pemimpin juga membuka tempat
perlintasan lain di Bure, kata Menteri Informasi Eritrea Yemane Meskel
dalam satu kicauannya.
Foto-foto yang diunggah dalam
jejaring oleh kepala staf Abiy menunjukkan para pemimpin itu berbicara
dan berjalan bersebelahan. Abiy mengenakan seragam militer yang
disamarkan dan Isaias bersandal dan mengenakan baju safari.
Sejumlah
pertempuran sengit terjadi di kawasan Bure dalam perang tahun
1998-2000. Eritrea dan Ethiopia berbagi perbatasan yang membentang lebih
1.000 km, tetapi belum ada rincian mengenai pembukaan perbatasan di
tempat lain pada Selasa.
Para pemimpin Eritrea dan Ethiopia
segera mengambil kebijakan untuk mengakhiri permusuhan mereka yang
berlangsung dua dasawarsa sejak penandatanganan perjanjian terobosan di
Asmara pada 9 Juli untuk memulihkan hubungan. Eritrea membuka kembali
kedutaannya di Ethiopia pada Juli dan Ethiopia melakukan hal sama pada
pekan lalu.
CB, Jenewa – Kepala
Badan Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet, meminta pendirian sebuah
lembaga yudisial baru, yang bertugas untuk mengumpulkan bukti-bukti
pelanggaran HAM sebagai bahan dasar penuntutan atas kejahatan penyiksaan
dan pembunuhan terhadap warga etnis minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.
Tim
independen PBB, seperti dilansir CNN, menyebut warga etnis Rohingya
mengalami genosida oleh militer Myanmar di negara bagian Rakhine dalam
operasi militer pada Agustus 2017. Tim juga menyebut ada bukti kuat
terjadi kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang terhadap warga
Rohingya oleh militer.
Tim independen PBB menyebut nama enam jenderal Myanmar yang terlibat termasuk Panglima Myanmar, Min Aung Hlaing.
“Pola-pola
kejahatan yang terus menerus terjadi ini menunjukkan adanya kekebalan
hukum yang dinikmati militer Myanmar,” kata Bachelet kepada 47 anggota
Badan HAM PBB dalam pidato perdananya sebagai kepala sejak menjabat pada
1 September 2018 seperti dilansir Reuters, Senin, 10 September 2018.
Bachelet
mengatakan dia menyambut baik keputusan jaksa penuntut dari Pengadilan
Kriminal Internasional pada pekan lalu bahwa ICC memiliki yurisdiksi
atas kasus deportasi warga Rohingya dari Myanmar ke Bangladesh sebagai
bentuk kejahatan atas kemanusiaan.
“Ini
merupakan langkah yang sangat penting untuk mengakhiri impunitas atau
kekebalan hukum dan menangani langsung penderitaan besar yang dialami
warga etnis Rohingya," kata bekas Presiden Chile itu.
Menurut tim investigasi PBB, pelanggaran HAM juga dialami dua etnis minoritas Myanmar yaitu di negara bagian Kachin dan Shan.
DEN HAAG
- Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyatakan akan tetap melanjutkan
pekerjaan mereka, termasuk di dalamnya menyelidiki kejahatan yang
dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) di Afghanistan, meskipun adanya
ancaman dari Washington.
Pada 2016, ICC mengatakan anggota
pasukan bersenjata AS dan CIA diduga telah melakukan kejahatan perang
dengan menyiksa tahanan di Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataan,
ICC menyatakan mereka adalah lembaga yang independen dan tidak memihak
dengan dukungan 123 negara. Badan yang bermarkas di Den Haag itu
menegaskan, pekerjaan mereka tidak akan terpengaruh oleh apapun,
termasuk ancaman AS.
"ICC, sebagai pengadilan hukum, akan terus
melakukan pekerjaannya tanpa pengaruh apapun, sesuai dengan
prinsip-prinsip tersebut dan gagasan menyeluruh dari aturan hukum," kata
ICC, seperti dilansir Reuters pada Selasa (11/9).
Sebelumnya
diwartakan, Administrasi Donald Trump mengancam menjatuhkan sanksi
terhadap para hakim ICC jika mereka menyelidiki dugaan kejahatan perang
oleh orang Amerika di Afghanistan.
John Bolton, Penasihat
Keamanan Nasional Presiden Donald Trump, membuat ancaman itu dalam
pidato untuk Federalist Society, sebuah kelompok konservatif, di
Washington pada hari Senin.
"Hari ini, pada malam 11 September,
saya ingin menyampaikan pesan yang jelas dan tidak ambigu atas nama
presiden. AS akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk
melindungi warga negara kita dan orang-orang dari sekutu kita dari
penuntutan yang tidak adil oleh pengadilan tidak sah ini," kata Bolton.
"Kami
tidak akan bekerja sama dengan ICC. Kami tidak akan memberikan bantuan
kepada ICC. Kami akan membiarkan ICC mati dengan sendirinya.
Bagaimanapun, untuk semua maksud dan tujuan, ICC sudah mati bagi kami,"
lanjut Bolton.
WASHINGTON
- Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (10/9/2018)
mengadopsi sikap perlawanan agresif terhadap Mahkamah Pidana
Internasional (ICC). Sikap ini muncul setelah mahkamah yang berbasis di
Den Haag mengisyaratkan untuk membuka pengadilan soal dugaan kejahatan
perang Washington di Afghanistan.
Penasihat Keamanan Nasional
Presiden Donald Trump, John Bolton, akan membuat pengumuman sikap itu
dalam pidato tengah hari di hadapan Federalist Society, sebuah kelompok
konservatif, di Washington.
Pidato Bolton itu akan jadi pidato resmi pertamanya sejak dia bergabung dengan Gedung Putih.
"Amerika
Serikat akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk melindungi
warga negara kita dan orang-orang dari sekutu kita dari penuntutan yang
tidak adil oleh pengadilan tidak sah ini," kata Bolton, menurut
rancangan pidatonya yang dilihat oleh Reuters.
AS
mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada para hakim dan jaksa ICC jika
nekat membuka pengadilan untuk dugaan kejahatan Perang Afghanistan. Para
hakim dan jaksa ICC terancam tak bisa mengakses sistem keuangan AS.
Rancangan
pidato Bolton itu mengatakan administrasi Trump "akan melawan" jika ICC
secara resmi melanjutkan dengan membuka penyelidikan terhadap dugaan
kejahatan perang yang dilakukan oleh anggota dinas AS dan para
profesional intelijennya selama perang di Afghanistan.
"Kami
tidak akan bekerja sama dengan ICC. Kami tidak akan memberikan bantuan
kepada ICC. Kami tidak akan bergabung dengan ICC. Kami akan membiarkan
ICC mati dengan sendirinya. Lagi pula, untuk semua maksud dan tujuan,
ICC sudah mati untuk kami," bunyi draft pidato Bolton.