Sambutan
India: Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena memeriksa barisan
kehormatan dalam upacara penyambutan di Istana Presiden di New Delhi,
India, pada 16 Februari. [AFP]
Para pejabat Sri Lanka menandatangani kesepakatan energi nuklir asing
untuk pertama kalinya dengan India, yang mencerminkan gebrakan
pemerintah baru untuk memperbaharui hubungan dengan tetangga
terdekatnya. Selain itu, tindakan ini menunjukkan keinginan pemerintah
untuk mengurangi ketergantungan pada Tiongkok, yang telah banyak
berinvestasi di pelabuhan dan jalan raya di negeri itu.
Berdasarkan perjanjian tersebut, India akan bekerja sama
dalam transfer dan pertukaran pengetahuan dan keahlian dalam berbagi
sumber daya, peningkatan kapasitas dan pelatihan personil dalam
penggunaan damai energi nuklir.
Perjanjian tersebut mencakup penggunaan radioisotop, keselamatan
nuklir, keselamatan radiasi, keamanan nuklir, pengelolaan limbah
radioaktif dan nuklir serta mitigasi bencana radiologi dan perlindungan
lingkungan, menurut Kementerian Luar Negeri India.
Kesepakatan itu ditandatangani selama kunjungan Presiden Sri Lanka
Maithripala Sirisena ke India pada tanggal 15-18 Februari, yang
merupakan kunjungan asing pertamanya setelah kemenangannya dalam
pemilihan pada bulan Januari.
Embargo internasional yang diberlakukan pada India karena tes bom
atom negeri itu pada tahun 1974 dan 1998 telah dicabut tujuh tahun yang
lalu, yang memungkinkan negeri ini untuk mulai menjual reaktor di luar
negeri.
India adalah satu di antara sedikit negara yang mampu membangun
reaktor jaringan listrik nuklir kecil. Perusahaan negara Nuclear Power
Corp. telah mengumumkan minat mengekspor reaktor.
Sri Lanka mencari diversifikasi
Sri Lanka memiliki rencana jangka panjang untuk melakukan
diversifikasi dari biomassa, tenaga air, dan produk minyak impor, serta
memiliki rencana untuk mencari bantuan dari India, Pakistan, Rusia,
Perancis dan Amerika Serikat.
Dengan pengalaman lebih dari lima dekade dalam energi atom, industri
energi nuklir India telah membangun kapasitas 5,8 gigawatt menggunakan
teknologi yang sebagian besar asli India dan berencana untuk
meningkatkannya menjadi 62 gigawatt selambatnya 2032.
Hubungan Sri Lanka dengan India tetap tegang selama pemerintahan Mahinda Rajapaksa karena kuatnya kencenderungan Rajapaksa terhadap Tiongkok.
Karena pemerintahan Rajapaksa mengizinkan kapal selam Tiongkok berlabuh
di perairan Sri Lanka tahun lalu, hubungan yang panjang dan bersejarah
dengan India menjadi lebih tegang.
Memindahkan hubungan mereka ke era baru ini, terlepas dari
kesepakatan energi nuklir, kedua negara menandatangani tiga perjanjian
lainnya disaksikan oleh Sirisena dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Perjanjian-perjanjian ini adalah:
• Program kerja sama budaya antara Sri Lanka dan India untuk tahun 2015 hingga 2018;
• Sebuah nota kesepahaman [MoU] tentang partisipasi Sri Lanka dalam pendirian proyek Universitas Nalanda;
• Rencana kerja di bawah MoU yang akan fokus pada kerja sama pertanian antara kedua negara.
Universitas Nalanda di Bihar, India, menawarkan kelas pertama tahun
lalu. Universitas berasrama ini diharapkan akan selesai pada tahun 2020
dan akan memiliki tujuh fakultas untuk mahasiswa S2 dan S3, yang
menawarkan program studi di bidang sains, filsafat, spiritualitas dan
ilmu sosial.
India menyambut pemimpin baru
Presiden India Pranab Mukherjee menyambut Sirisena di Rashtrapathi Bhavan.
Mukherjee mengatakan Sri Lanka menempati tempat khusus dalam
pandangan dunia India dan hubungan antara kedua negara bukan hanya
bersifat geografis.
"Kita harus melihat langkah-langkah untuk meningkatkan konektivitas antara kedua negara kita," katanya.
Modi mengatakan bahwa India merasa dihormati karena Sirisena memilih
India sebagai tujuan pertamanya ke luar negeri, yang menunjukkan bahwa
India adalah tetangga dan teman Sri Lanka yang terdekat .
Dia mengatakan telah melakukan diskusi yang sangat baik dengan
Sirisena mengenai hubungan bilateral dan isu-isu internasional antara
dua negara.
"Perjanjian bilateral di bidang kerja sama nuklir sipil adalah salah
satu wujud sikap saling percaya lainnya. Ini adalah perjanjian pertama
sejenis yang pernah ditandatangani Sri Lanka. Ini membuka jalan baru
untuk kerja sama, termasuk di bidang-bidang seperti pertanian dan
kesehatan," kata Modi.
Pemimpin bekerja sama dalam pertahanan dan keamanan
Kedua pemimpin juga sepakat untuk memperluas kerja sama pertahanan dan keamanan mereka.
"Kami menyambut baik kemajuan dalam kerja sama keamanan maritim kita,
termasuk dalam format trilateral dengan Maladewa," kata Modi.
Alih-alih mengikuti kebijakan luar negeri pro-Tiongkok, Sirisena
berjanji akan menerapkan strategi asing non-blok untuk meningkatkan
persahabatan negara itu di seluruh dunia.
"Kunjungan saya ke India telah amat berhasil dan bermanfaat serta
telah memberikan kontribusi terhadap pengembangan dan memastikan
persahabatan antara kedua negara kita," kata Sirisena kepada media.
Dia berkata, Sri Lanka ingin Modi berkunjung padai bulan Maret dan
kunjungannya akan memberikan kontribusi untuk semakin dekat membangun
persahabatan antara kedua negara kita.
"Ini juga akan membantu dalam mencapai pemahaman tentang hubungan
internasional melalui persahabatan dasar yang luas dengan penguatan
lebih lanjut hubungan India-Sri Lanka," katanya. "Dengan penandatanganan
MoU, kami telah menetapkan awal yang baik menuju kemajuan di masa
depan."
Perjanjian bilateral di bidang kerja sama nuklir sipil yang
ditandatangani oleh Sri Lanka dan India menunjukkan satu lagi perwujudan
kepercayaan timbal balik antara kedua negara, kata Patali Champika
Ranawaka, menteri tenaga dan energi Sri Lanka.
Kesepakatan nuklir mendapat dukungan internasional
Saat memberikan arahan singkat mingguan kepada Kabinet, Ranawaka
menekankan bahwa perjanjian tersebut merupakan pertanda baik bagi
hubungan yang sehat antara kedua negara, terutama mengingat kecemasan
India yang makin meningkat terkait hubungan Tiongkok dengan Sri Lanka,
yang dianggap sebagai ancaman keamanan untuk New Delhi.
Kesepakatan nuklir akan memfasilitasi kerja sama dalam pengelolaan
limbah radioaktif, mitigasi bencana nuklir dan radiologi serta
perlindungan lingkungan.
"Dijamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan
perjanjian ini dilindungi sesuai dengan standar dan pedoman yang
ditetapkan oleh Badan Energi Atom Internasional [IAEA] dari waktu ke
waktu dan mematuhi Konvensi Perlindungan Fisik Materi Nuklir tahun 1980,
dan kedua belah pihak menjaga Perjanjian Perlindungan masing-masing
dengan IAEA," kata Ranawaka.
AS menawarkan dukungan untuk perjanjian kerjasama nuklir.
"Kami menyambut kerja sama regional di bidang energi nuklir yang
konsisten dengan perlindungan IAEA serta standar dan praktik
internasional lainnya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen
Psaki.
Tiongkok juga bereaksi positif.
Tiongkok mengatakan baik Sri Lanka maupun India adalah tetangga yang
penting dan ramah serta berharap untuk mempertahankan hubungan yang
sehat dengan kedua negara.
"Tiongkok menyambut baik pertumbuhan konstan hubungan antara Sri
Lanka dan India," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.
Dia mengatakan Tiongkok berharap bisa bekerja sama dengan India untuk mengembangkan kemitraan kerja sama strategis untuk perdamaian dan kemakmuran.
"Kami juga berharap untuk membina kemitraan kerja sama strategis yang
menampilkan gotong royong yang tulus dan persahabatan jangka panjang
dengan Sri Lanka," kata Hua, seraya menambahkan bahwa ketiga bentuk
hubungan dapat membantu perdamaian, stabilitas dan pembangunan kawasan.
Credit
APDForum