PM Theresa May akan mengucurkan Rp29,9 triliun
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah pendukung
Brexit, khususnya di utara Inggris. (Reuters/Henry Nicholls)
Jakarta, CB -- Perdana Menteri Theresa May
akan mengucurkan anggaran 1,6 miliar poundsterling atau setara Rp29,9
triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah
pendukung Brexit, khususnya di utara Inggris.
"Masyarakat di seluruh negeri memilih Brexit
sebagai ungkapan keinginan mereka untuk melihat perubahan; harus ada
perubahan untuk yang lebih baik, dengan lebih banyak peluang dan kontrol
yang lebih besar," kata May dalam sebuah pernyataan.
"Kota-kota
ini memiliki warisan gemilang serta potensi yang besar dan, dengan
bantuan yang tepat, masa depan yang cerah ada di depan mereka."
Pemerintah
menyatakan dana itu akan menargetkan tempat-tempat yang kemakmurannya
tidak merata. Dana itu kemudian akan digunakan untuk menciptakan
lapangan kerja baru, mengadakan pelatihan, dan meningkatkan kegiatan
ekonomi.
Sebagian besar publik Inggris memandang pengucuran dana ini sebagai
bagian dari upaya May untuk menghimpun dukungan atas usulan kesepakatan
Brexit gagasannya.
Juru bicara keuangan Partai Buruh selaku oposisi, John McDonnell, mengatakan dana itu adalah "sogokan Brexit."
"Anggaran
kota ini merupakan tanda keputusasaan pemerintah dengan menyuap Anggota
Parlemen untuk memilih undang-undang Brexit andalan semakin usang,"
katanya dalam sebuah pernyataan.
Uni
Eropa memberikan waktu bagi Inggris hingga akhir bulan ini untuk
merampungkan kesepakatan sebelum mereka keluar dari blok tersebut.
Draf
kesepakatan gagasan May, yang masih mempertahankan sebagian besar
hubungan ekonomi dengan Uni Eropa, ditolak oleh parlemen Inggris. Brexit
pun terancam gagal.
Presiden Korsel, Moon Jae-in, mendesak AS dan
Korut segera melanjutkan dialog denuklirisasi setelah pertemuan antara
Donald Trump dan Kim Jong-un nihil hasil. (Pyeongyang Press Corps/Pool
via Reuters)
Jakarta, CB -- Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in,
mendesak Amerika Serikat dan Korea Utara untuk segera melanjutkan
pembicaraan mengenai denuklirisasi setelah pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un pekan lalu nihil hasil.
"Kami
berharap kedua negara akan melanjutkan dialog mereka dan kedua petinggi
dapat bertemu lagi dengan cepat untuk mencapai kesepakatan yang
tertunda kali ini," kata Moon sebagaimana dikutip AFP, Senin (4/3).
Moon
juga mendesak para petinggi negara untuk mencari tahu apa yang
sebenarnya terjadi pada pertemuan tersebut dan memperkirakan kapan
kesepakatan ini akan tercapai.
"Saya percaya perundingan
antara AS-Korut akan menghasilkan sebuah kesepakatan pada akhirnya, saya
meminta para petinggi untuk bekerja keras untuk memulai kembali
perundingan tersebut karena tidak menguntungkan jika memiliki kebuntuan
dalam sebuah perundingan," katanya.
Pertemuan kedua antara Trump dan Kim Jong Un berakhir pada Kamis (29/2)
di Hanoi, Vietnam, memang berakhir tanpa dokumen hasil kesepakatan.
Dalam
konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan
bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat
ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.
Namun, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi.
Trump mengatakan bahwa Kim ingin AS mencabut sanksi atas Korut. Namun,
Korut hanya menawarkan penutupan sebagian kompleks Yongbyon, situs
nuklir terbesar Korut. Sementara itu, Korut diyakini memiliki situs
pengembangan uranium lainnya.
Korea Utara menolak klaim tersebut
dengan mengatakan bahwa pihaknya hanya menginginkan konflik ini mereda.
Mereka menjelaskan bahwa usulan untuk menutup semua fasilitas produksi
di Yongbyon adalah tawaran terakhir yang terbaik.
"Saya meminta
agar kita dapat menemukan celah antara kedua belah pihak yang
menyebabkan kesepakatan itu gagal dan mencari cara untuk mempersempit
celah tersebut," kata Moon.
Dibuka pada 1986, Yongbyon merupakan tempat reaktor nuklir pertama Korut
berdiri. Dengan kapasitas lima megawatt, reaktor itu menjadi
satu-satunya sumber plutonium untuk program senjata Korut.
Di
dalam kompleks tersebut, Korut juga memproduksi sejumlah bahan kunci
untuk bom nuklir, seperti uranium yang sudah melalui proses pengayaan
tinggi dan trititum.
Namun, Korut diyakini memiliki sejumlah
situs pengayaan uranium lainnya yang masih aktif beroperasi memproduksi
bahan untuk senjata nuklir.
Sejumlah pengamat pun menganggap penutupan Yongbyon bukan simbol keberhasilan perundingan denuklirisasi.
Meski
demikian, Moon mengatakan bahwa program denuklirisasi berhasil jika
Yongbyon dihentikan secara keseluruhan karena situs tersebut merupakan
fasilitas dasar dari pembuatan nuklir Korut.
Presiden
Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengungkapkan penghematan adalah
alasan lain AS menghentikan latihan gabungan dengan Korea Selatan
(Korsel). Foto/Istimewa
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengungkapkan, selain
untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembicaraan damai dengan
Korea Utara (Korut), penghematan adalah alasan lain AS menghentikan
latihan gabungan dengan Korea Selatan (Korsel).
Melalui akun
Twitternya, Trump menuturkan sedari awal dia memutuskan mencalonkan diri
sebagai Presiden AS, dia sudah memiliki rencana untuk menghentikan
latihan dengan Korsel. Menurutnya, latihan itu hanya
menghambur-hamburkan uang saja.
"Alasan saya tidak ingin latihan
militer dengan Kosel adalah untuk menghemat ratusan juta dolar untuk AS,
di mana kita tidak mendapatkan penggantian. Itu posisi saya jauh
sebelum saya menjadi presiden," kicau Trump.
"Mengurangi
ketegangan dengan Korut saat ini adalah hal yang baik," sambungnya,
seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (4/3). Dikenal sebagai Key
Resolve dan Foal Eagle, latihan gabungan itu diadakan di Semenanjung
Korea setiap tahun dari bulan Maret hingga April. Latihan Foal Eagle
diadakan sejak 2011 sedangkan Key Resolve telah ada sejak 1976.
Seperti
diketahui, Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon pada akhir pekan
lalu mengumumkan Menteri Pertahanan AS dan Korsel sepakat bahwa
Washington dan Seoul akan menangguhkan latihan militer bersama mereka,
untuk menciptakan suasana yang kondusif untuk melakukan pembicaraan
dengan Korut.
"Keduanya memperjelas bahwa keputusan aliansi untuk
mengadaptasi program pelatihan kami mencerminkan keinginan kami untuk
mengurangi ketegangan dan mendukung upaya diplomatik untuk mencapai
denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea dengan cara yang terakhir, yang
sepenuhnya diverifikasi," kata Pentagon.
Juru
bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menuturkan, pembicaraan damai antara
pihaknya dan AS, yang digelar di Ibu Kota Qatar, Doha, kembali menemui
jalan buntu. Foto/Istimewa
DOHA
- Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menuturkan, pembicaraan damai
antara pihaknya dan Amerika Serikat (AS), yang digelar di Ibu Kota
Qatar, Doha, kembali menemui jalan buntu. Putaran baru perundingan
AS-Taliban dimulai di Doha pada 25 Februari.
Mujahid, dalam
sebuah pernyataan menuturkan, tim perunding Taliban dan delegasi AS,
yang melanjutkan pembicaraan mereka di Doha, belum mencapai kesepakatan
bersama atau menyepakati dokumen bersama.
"Putaran pembicaraan
saat ini di Doha maju berdasarkan langkah-demi-langkah. Karena masalah
yang ada sangat krusial dan rumit, perkembangannya berlangsung dengan
perhatian dan kewaspadaan yang begitu besar," kata Mujahid, seperti
dilansir Sputnik pada Senin (4/2).
"Pembicaraan
selama bulan Januari menghasilkan kesepakatan mengenai penarikan
pasukan pendudukan dan mencegah Afghanistan digunakan sebagai alat
melawan kelompok yang lain. Tetapi, putaran pembicaraan ini adalah
tentang perincian dan sifat dari kedua masalah ini. Harus disebutkan
bahwa sejauh ini tidak ada pemahaman yang dicapai tentang perjanjian
atau dokumen apa pun," sambungnya.
Sejauh ini belum ada
pernyataan apapun dari pihak AS mengenai hasil pembicaraan terbaru
tersebut. Sebelumnya, Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afganistan
Zalmay Khalilzad mengatakan pembicaraan itu berlangsung dengan baik dan
positif, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan
untuk mencapai sebuah perjanjian damai dengan Taliban.
Bolton
menuturkan, pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un adalah penyebab
gagalnya dicapai kesepakatan dalam pertemuan Hanoi, Vietnam pekan lalu.
Foto/Istimewa
WASHINGTON
- Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton
menuturkan, pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un adalah penyebab
gagalnya dicapai kesepakatan dalam pertemuan Hanoi, Vietnam pekan lalu.
Berbicara
saat melakukan wawancara dengan CBS News, Bolton menuturkan Jong-un
tidak siap untuk kesepakatan yang ditawarkan oleh Presiden AS, Donald
Trump dalam pertemuan pekan lalu.
"Diskusi ekstensif antara Trump
dan Jong-un dan masalah sebenarnya adalah apakah Korut siap untuk
menerima apa yang disebut Trump sebagai 'masalah besar', yang sepenuhnya
denuklirisasi di bawah definisi yang diberikan presiden kepada Kim
Jong-un dan memiliki potensi untuk masa depan ekonomi yang sangat besar
atau mencoba dan melakukan sesuatu yang kurang dari apa yang tidak dapat
kita terima," kata Bolton.
Bolton,
dalam wawancara tersebut bagaimanapun, seperti dilansir Anadolu Agency
pada Selasa (5/3), secara konsisten menolak untuk menganggap pertemuan
puncak Hanoi sepenuhnya gagal.
"Saya tidak berpikir kita berada
dalam kondisi yang lebih buruk daripada sebelumnya. Saya pikir pada
kenyataannya kita berada dalam posisi yang lebih kuat karena kampanye
tekanan maksimum, seperti yang disebut, menempatkan sanksi ekonomi yang
lebih ketat pada Korut dan menegakkan sanksi itu lebih efektif adalah
apa yang membawa mereka ke titik ini," tukasnya.
Ilustrasi serangan udara di Jalur Gaza. (MAHMUD HAMS/AFP)
Jakarta, CB -- Militer Israel meluncurkan serangan udara ke salah satu basis Hamas di utara Jalur Gaza,
Minggu (3/3). Serangan itu dilakukan sebagai balasan setelah Hamas
dilaporkan mengirim sejumlah balon berisi "alat peledak" ke perbatasan
Israel.
Militer Israel menyebut salah satu pesawatnya berhasil menggempur sebuah pos militer Hamas dalam operasi itu.
"Serangan
itu diluncurkan setelah sejumlah balon membawa alat peledak dikirimkan
dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Tidak ada cedera atau kerusakan yang
dilaporkan," bunyi pernyataan militer Israel.
Sementara itu, dikutip AFP,
Hamas menyatakan pesawat Israel telah meluncurkan serangan ke sejumlah
pos pengamatannya di wilayah lain di Jalur Gaza sejak Sabtu (2/3) malam.
Meski begitu, sumber keamanan Hamas memastikan serangan yang terjadi di
timur Al-Bureij, tengah Gaza, dan timur Rafah, selatan Gaza, itu tak
memakan korban.
Insiden ini bukan yang pertama kalinya terjadi.
Sebelumnya, Angkatan Udara Israel juga pernah meluncurkan serangan ke
basis Hamas di Gaza pada 20 Februari lalu karena alasan serupa.
Israel
melakukan serangan sebagai balasan setelah Hamas dilaporkan mengirim
sejumlah balon udara berisi gas pembakar ke perbatasannya.
Sejumlah warga Palestina di Gaza memang kerap mengirimkan balon-balon
gas berisi alat pembakar dan alat peledak secara sporadis ke wilayah
Israel.
Selain itu, warga Palestina juga menggelar aksi demonstrasi besar-besaran sejak Maret 2018 lalu di Gaza.
Aksi "The
Great March of Return" itu dilakukan sebagai bentuk protes rakyat
Palestina yang menuntut hak mereka untuk kembali ke tanah mereka yang
diduduki Israel sejak 1948.
Protes
itu tak jarang menyebabkan bentrokan antara warga Palestina dan militer
Israel di perbatasan. Lebih dari 251 penduduk Palestina tewas di tangan
personel Israel sejak Maret 2018, sementara ribuan lainnya terluka.
Hamas
merupakan salah satu faksi besar di Palestina yang sempat menguasai
Jalur Gaza. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris.
Kedua
belah pihak pernah terlibat perang sebanyak tiga kali sejak 2008 lalu.
Ketegangan keduanya pun kembali memanas sejak demo besar-besaran itu.
Ribuan warga Palestina memprotes pemindahan Kedubes AS di Yerusalem.
Foto: the Palestine Chronicle.
Konsulat tersebut selama puluhan tahun beroperasi secara independen dari Kedutaan AS.
CB, YERUSALEM
-- Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Yerusalem akan bergabung dengan
Kedutaan Besar AS di bawah wewenang Duta Besar AS David Friedman, pada
Senin (4/3) waktu setempat. Konsulat tersebut selama puluhan tahun
beroperasi secara independen dari Kedutaan AS, dan menjadi kedutaan AS
adhoc untuk Palestina.
Dilansir dari The Jerusalem Post,
Senin (4/3), setelah bergabung dengan kedutaan, bangunan bersejarah
bekas konsulat jenderal di Agron Road di Yerusalem akan dinamai Unit
Urusan Palestina. Unit ini akan beroperasi di bawah naungan kedutaan.
Unit Urusan Palestina baru diharapkan melakukan banyak tugas
yang sama, yang sampai sekarang dilakukan oleh konsulat jenderal.
Meskipun beberapa operasi unit akan ditransfer ke gedung kedutaan baru
di David Flusser Street, Yerusalem. Posisi Konsul Jenderal AS juga akan
dihilangkan.
Selama ini, kedutaan AS ketika
berlokasi di Tel Aviv dan konsulat jenderal di Yerusalem punya fungsi
yang berbeda. Masing-masing melaporkan kembali secara independen ke
Departemen Luar Negeri, dan memiliki juru bicara yang berbeda. Kedutaan
di Tel Aviv bertanggung jawab atas Israel dalam garis 1967, dan konsulat
jenderal bertanggung jawab atas Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur.
Niat
untuk menggabungkan konsulat ke kedutaan diumumkan pada Oktober,
sekitar lima bulan setelah Presiden AS Donald Trump memindahkan kedutaan
AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, oleh Sekretaris Negara Mike Pompeo.
Pompeo menuturkan, tujuan merger yakni mencapai efisiensi yang
signifikan dan meningkatkan efektivitas.
"AS akan
melanjutkan pelaporan lengkap, penjangkauan, dan pemrograman di Tepi
Barat dan Gaza serta dengan warga Palestina di Yerusalem melalui unit
yang akan ditempatkan di Agron Road," ujar Pompeo.
Konsulat
Jenderal adalah hasil dari kehadiran diplomatik AS yang pertama kali
didirikan di kota pada 1844, di Kota Tua dekat Gerbang Jaffa. Menjelang
akhir abad itu, ia pindah ke sebuah bangunan baru di Rehov Hanevi'im.
Kemudian pada 1912 pindah ke Agron Street menempati bangunan bersejarah.
Bangunan ini salah satu yang pertama yang dibangun di luar Kota Tua
pada tahun 1868.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat berbicara di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, Ahad (19/2).
Foto: Matthias Balk/dpa via AP
Membela perjuangan Palestina di arena internasional adalah prioritas utama Turki
CB, ISTANBUL
-- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan, agresi
pemerintah Israel menjadi ujian yang menantang bagi Palestina.
Menurutnya, selain Israel, ada beberapa pihak lain yang hendak
mengacaukan wilayah Palestina.
"Tidak hanya serangan
Israel terhadap hak rakyat Palestina, tetapi beberapa aktor lain secara
sepihak dan ilegal juga hendak mengacaukan wilayah itu," kata dia dalam
pertemuan dengan duta besar Palestina untuk negara-negara Eropa,
dilansir dari Anadolu Agency, Ahad (3/3).
Cavusoglu
juga menekankan, membela perjuangan Palestina di arena internasional
adalah prioritas utama Turki. Ia juga menyampaikan belasungkawa bagi
warga Palestina yang syahid dan juga Abdulkarim al-Khatib, konsul
Palestina di Istanbul, yang baru-baru ini meninggal dunia.
Melindungi
status historis dan hukum Yerusalem, lanjut Cavusoglu, adalah salah
satu prioritas utama kebijakan luar negeri Turki. "Ini alasan suci bagi
kami. Kami melakukan yang terbaik untuk menarik perhatian komunitas
internasional terhadap ketidakadilan di Yerusalem," katanya.
"Israel
bukannya belajar dari pengalaman sebelumnya malah mengulangi kesalahan
yang sama. Sementara mempertahankan blokade tidak manusiawi di Gaza,
Israel menjalankan kampanye yang mengarah pada kekerasan dan bertujuan
melumpuhkan solusi dua negara," tambahnya.
Cavusoglu
juga menyoroti RUU negara-bangsa yang disahkan tahun lalu oleh parlemen
Israel. Menurut dia, itu adalah contoh baru yang mencerminkan pola
pikir yang bertujuan mengacau.
"Kami tidak akan
pernah membiarkan upaya-upaya seperti itu membayangi tujuan kami dalam
menciptakan perdamaian yang adil dan abadi melalui dialog dan diplomasi.
Semakin Israel mengintensifkan kegiatan ilegal, semakin kita akan
berjuang untuk keadilan dan perdamaian," ungkapnya.
Cavusoglu
mengatakan, Turki telah menyediakan lebih dari 460 juta dolar untuk
Palestina sejak 2005. TIKA, badan bantuan negara Turki, juga telah
melakukan sekitar 550 proyek di Palestina.
Motif
utama Turki membantu lanjut Cavusoglu, yakni memastikan Palestina dapat
menumbuhkan ekonomi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan dengan
dukungan proyek-proyek tersebut. Dia juga mendesak pengakuan negara
Palestina yang merdeka dan berdaulat, dengan ibukota di Yerusalem Timur,
berdasarkan perbatasan pra-1967.
Donald Trump menyebut keputusan menggelar
sidang Michael Cohen di hari yang sama saat ia bertemu Kim Jong-un
berpengaruh pada kegagalan hasil pertemuan itu. (Reuters/Leah Millis)
Jakarta, CB -- Presiden Donald Trump
menyebut keputusan kubu Demokrat untuk menggelar sidang kesaksian
mantan pengacaranya, Michael Cohen, di hari yang sama saat ia bertemu
dengan Kim Jong-un berpengaruh pada kegagalan hasil pertemuan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara tersebut.
"Keputusan
Demokrat untuk menggelar sidang terbuka terhadap pembohong dan penipu
di saat yang sama ketika Pertemuan Nuklir dengan Korea Utara, adalah
titik terendah baru dalam politik Amerika yang mungkin berkontribusi
terhadap 'kepergian,'" kata Trump melalui Twitter.
Melalui kutipan tersebut, Trump merujuk pada keputusannya untuk
meninggalkan perundingan dengan Kim pada pekan lalu karena kedua belah
pihak tak mencapai mufakat mengenai perlucutan senjata nuklir.
Dalam
konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan
bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat
ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.
Namun, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi.
Menurut Trump, Kim menawarkan menutup kompleks nuklir Yongbyon dengan timbal balik AS mencabut sanksi atas Korut.
Sementara
itu, Trump ingin Korut melucuti senjata nuklirnya secara keseluruhan,
baru AS dapat mencabut sanksi atas negara pimpinan Kim tersebut.
Saat
Trump bertemu dengan Kim di Hanoi, Dewan Perwakilan AS menggelar sidang
dengar pendapat untuk mendapatkan keterangan dari mantan pengacara
Trump, Michael Cohen.
Dalam
sesi tersebut, Cohen mengakui sejumlah dugaan keputusan kontroversial
yang diambil Trump. Salah satu keputusan tersebut adalah mengenai
pembayaran uang tutup mulut bagi sejumlah bintang porno yang memiliki
hubungan gelap dengan Trump.
Ketika ditanya mengenai sidang Cohen
dalam konferensi pers di Hanoi, Trump hanya mengatakan bahwa segala
tuduhan itu tidak benar dan mengkritik keputusan untuk menggelar sesi
tersebut saat ia sedang ke luar negeri.
"Saya mencoba
menontonnya. Saya tidak bisa menonton banyak karena saya sedikit sibu,
tapi saya pikir menggelar sidang palsu seperti itu di tengah pertemuan
sangat penting seperti ini adalah keputusan yang sangat buruk," katanya.
Meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan tidak akan memberikan keuntungan.
CB, ANKARA
-- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan siap membantu meredam
ketegangan antara Pakistan dan India. Menurut dia, meningkatnya
ketegangan antara India dan Pakistan tidak akan memberikan keuntungan
bagi siapa pun.
Dilansir
dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (4/3), Erdogan dalam
kampanye di Trabzon, di wilayah Laut Hitam Turki, juga menyampaikan
apresiasinya terhadap langkah Pakistan menyerahkan pilot asal India yang
jatuh dalam ketegangan baru-baru ini. Erdogan berharap bahwa India bisa
melakukan hal serupa.
Jumat kemarin, seorang pilot India yang terlibat dalam konflik
antarnegara tetangga yang bersenjata nuklir, Komandan Wing Abhinandan
Varthaman, diserahkan kepada pemerintah India oleh Pakistan.
Varthaman
ditahan di Pakistan setelah pesawatnya jatuh pada Rabu lalu, dalam
pertempuran udara dengan jet Pakistan di sepanjang perbatasan de facto
Kashmir. Sehari kemudian, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan
mengumumkan pembebasannya dengan isyarat niat baik.
Ketegangan
antara kedua negara terjadi menyusul serangan bom bunuh diri yang
menewaskan 40 polisi paramiliter India di wilayah Kashmir yang
dikendalikan India pada 14 Februari. India menyalahkan Pakistan atas
insiden tersebut. Sementara Pakistan membantah terlibat penyerangan.
Amerika
Serikat, Cina dan kekuatan dunia yang lain mendesak kedua negara untuk
menahan diri. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga menyerukan
perundingan.
"Sejarah mengajarkan pada kita bahwa
perang selalu penuh salah perhitungan. Pertanyaan saya adalah dengan
memperhitungkan senjata yang kita miliki, apakah kita bisa mencapai
salah perhitungan," kata Khan dalam pidato singkat di televisi yang
disiarkan secara nasional. "Kita harus duduk dan berbicara."
Pakistan
dan India telah tiga kali berperang sejak merdeka dari pemerintahan
kolonial Inggris pada 1047. Dari tiga perang itu, dua di antaranya
adalah masalah Kashmir. Pakistan telah menutup wilayah udaranya,
sehingga memaksa penerbangan komersial untuk mengubah arah.
Transporter Erector Launcher dari S-350E Vityaz di MAKS 2013, Airshow di Rusia. Foto/Armyrecognition.com
MOSKOW
- Rusia mengumumkan sistem pertahanan rudal canggih S-500 dan S-350
segera memasuki layanan tempur angkatan bersenjata Moskow. Media
setempat mengutip sumber militer Moskow mengklaim kedua sistem rudal itu
akan menjadi momok bagi pesawat jet tempur siluman F-35 dan F-22
Amerika Serikat (AS) karena bisa menjatuhkan dua jenis pesawat itu dari
jarak ratusan mil.
Komandan Akademi Dirgantara Zhukov, Letnan
Jenderal Vladimir Lyaporov, mengumumkan persiapan peluncuran senjata
pertahanan terbaru Rusia itu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan
surat kabar Krasnaya Zvezda pada hari Jumat.
Pada tahun
2019, kelompok perwira pertama akan menyelesaikan kursus pelatihan untuk
menggunakan S-500, sebuah sistem rudal jarak jauh yang akan membentuk
tulang punggung sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal yang
terintegrasi.
"Saya
ingin mencatat bahwa pada tahun 2019, kelompok perwira pertama akan
menyelesaikan kursus akademi untuk menggunakan sistem S-500. Sistem
belum masuk layanan, tetapi kami berharap mereka akan melakukannya dalam
waktu dekat," katanya, yang dilansir kantor berita TASS, Sabtu (2/3/2019).
"Pada akhir tahun, (angkatan bersenjata) pusat diharapkan menerima sistem S-350 Vityaz pertama," lanjut jenderal tersebut.
Sebelumnya,
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pengiriman sistem
S-500 kepada pasukan Rusia akan dimulai pada tahun 2020. Tergantung pada
jenis rudal yang dilengkapi, sistem itu akan mampu menembak jatuh kedua
target di udara, seperti pesawat tempur, drone, dan rudal balistik.
Media-media
Barat sebelumnya melaporkan bahwa sistem pertahanan rudal canggih Rusia
itu berhasil mencapai target sejauh 481,2 km, atau melampaui rekor
sebelumnya yakni 80 km. Pada Mei tahun lalu, sumber-sumber intelijen
Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Rusia telah menggunakan S-500 dalam
sebuah tes untuk menyerang target pada jarak 299 mil, sekitar 50 mil
lebih jauh dari serangan sebelumnya yang diketahui.
S-350
Vityaz dirancang untuk mempertahankan fasilitas administrasi dan
militer yang penting dari serangan udara. Senjata pertahanan ini
beroperasi secara otomatis dan tim menyebarkan dan mengendalikan
senjata.
Sistem S-350 yang terdiri dari pos komando 50K6E, radar
multifungsi 50N6E dan peluncur 50P6E dengan setiap peluncur dirancang
untuk menembakkan 12 rudal 9M96E2. Secara bersamaan sistem ini dapat
menembakkan 16 target udara atau 12 target balistik. Jangkauan maksimum
adalah 60 km dan ketinggian 30 km. Waktu penyebaran adalah lima menit.
Awak yang mengoperasikannya terdiri dari tiga orang.
Pasukan militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan
pembebasan pilot Angkatan Udara India Abhinandan, yang ditangkap
Pakistan pada hari Rabu, di perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara
Amritsar, India, 1 Maret 2019. Pakistan membebaskan pilot India yang
ditahan setelah pesawatnya ditembak jatuh di wilayah Kashmir.
REUTERS/Danish Siddiqui
CB, Jakarta - Dua negara nuklir, India dan Pakistan mulai terlibat pertempuran darat di Kashmir, sehari setelah pembebasan pilot tempur India yang ditahan Pakistan.
Sejak kemerdekaan keduanya apda 1947, India dan Pakistan terlibat konflik terutama di wilayah Himalaya, Kashmir.
Dua
negara terlibat beberapa perang besar dan yang terakhir terjadi pada
1999, menewaskan ribuan orang di garis perbatasan Kashmir yang dikenal
Line of Control (LoC).
Sehabis pertempuran itu, kedua negara mulai membangun kekuatan militernya.
Sepuluh tahun setelahnya, militer India kini melampau Pakistan dalam jumlah pesawat tempur, tentara, tank dan helikopter.
Menurut
laporan CNN, 3 Maret 2019, yang mengutip data SIPRI, belanja militer
India melampaui Pakistan dan mencapai US$ 64 miliar (Rp 903 triliun)
berbanding US$ 11 miliar (Rp 155 triliun).
India memiliki sekitar 3 juta personel militer, sementara Pakistan meiliki 1 juta personel.
Namun
India mesti membagi pasukannya ke wilayah timur lautnya yang berbatasan
dengan Cina. Pada 1962, India dan Cina pernah bertempur di perbatasan,
dan konflik terakhir terjadi di Doklam pada 2017.
Pasukan
militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan
Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di
perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019.
Perdana Menteri Pakistan mengatakan pilot India akan dibebaskan pada
hari Jumat, setelah militer Pakistan mengkonfirmasi empat warga sipil
Pakistan tewas selama serangan udara India di Kashmir. REUTERS/Danish
Siddiqui
Di lain sisi, Cina memiliki kedekatan dengan
Pakistan yang menyuplai alutsista Pakistan. 40 persen ekspor senjata
Cina dikirim ke Pakistan, menurut data forum diskusi Brookings
Institution di Washington.
Sementara India lebih dekat dengan negara-negara Barat untuk modernisasi militernya.
Di
antara pembelian peralatan baru-baru ini adalah peringatan dini udara
dan pesawat kontrol dengan teknologi Israel dan badan pesawat AS. Selain
itu, artileri buatan AS dikerahkan di sepanjang garis perbatasan
Kashmir untuk menggantikan senjata Swedia 1980-an, kata Nishank Motwani,
pakar India dan Pakistan di Akademi Diplomasi Asia-Pasifik.
India
bahkan menginginkan lebih banyak teknologi militer baru, tetapi
seringkali dihambat oleh kontrol ekspor yang ketat dari pemasok utama
seperti AS dan Inggris. Menurut pengamat, India terpaksa mengekspor
senjata karena kekurangan industri militer.
Sementara Pakistan sedang membuat pesawat tempurnya sendiri JF-17 dari rancangan Cina.
Menurut beberapa laporan, JF-17 adalah salah satu dari skuadron yang menembak jatuh salah satu MiG 21 India.
MiG-21 buatan Uni Soviet adalah tulang punggung angkatan udara India. India memiliki sekitar 200 unit MiG dan masih beroperasi.
Keuntungan India adalah luas wilayah, di mana luas India nyaris empat
kali dari Pakistan. Ini menjadi modal India untuk menjauhkan aset
militernya dari perbatasan dan membuat India unggul di udara. Sementara
Pakistan akan lebih kesulitan melindungan pangkalan militer dan
persenjataannya.
Sementara keuntungan udara tampaknya condong ke
arah India, aksi darat skala besar melintasi perbatasan akan lebih sulit
bagi India.
Perbatasan Pakistan memiliki medan yang curam dan terdiri dari perbatasan internasional, membuat formasi darat India kesulitan.
Kereta
yang mengangkut truk dan senjata artileri tentara India di sebuah
stasiun kereta di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28 Februari 2019. Dalam
serangan bom mobil tersebut, sedikitnya 42 tentara India tewas. REUTERS
Pakistan,
dengan garis pantai yang jauh lebih kecil untuk dipertahankan, telah
menempatkan bagian terbesar dari sumber daya ke pasukan dan angkatan
udara, kata Motwani.
New Delhi memiliki kapal induk dan kapal
selam bertenaga nuklir dalam armadanya, peralatan tempur yang tidak
dapat disamakan dengan Pakistan.
Satu-satunya senjata yang sejajar bagi kedua negara, dan yang paling ditakuti adalah senjata nuklir.
Stockholm
Internasional Peace Research Institute (SIPRI) tahun lalu merilis data
bahwa Pakistan memiliki 140 sampai 150 hulu ledak nuklir dan India
memiliki 130 hingga 140 nuklir.
Peter
Layton, mantan perwira Angkatan Udara Australia dan sekarang peneliti
di Griffith Asia Institute, mengatakan jika situasi semakin mendesak
bagi Pakistan, maka komandan tingkat rendah Pakistan siap membuka gudang
nuklir mereka.
"Pakistan memiliki kebijakan strategis untuk
mendelegasikan persetujuan pelepasan nuklir ke unit-unit taktis tingkat
rendah," katanya. "Ada bahaya nyata karena kelonggoran nuklir itu, yaitu
komandan tingkat rendah yang menggunakan senjata nuklir taktis jika
mereka mau."
Menurut Motwana, Pakistan ingin India
sadar bahwa ancaman nuklir mereka akan selalu ada. Setiap kali India
melakukan serangan balasan, Pakistan tidak segan untuk mengeluarkan
ancaman senjata nuklirnya jika senjata konvensional gagal.
Upacara di perbatasan Wagah-Attari antara pasukan Pakistan dan India.[NDTV]
CB, Jakarta - Pakistan masih
akan memberlakukan pembatasan wilayah udaranya bagi pesawat-pesawat
komersial. Pembatasan wilayah udara diberlakukan awal pekan lalu saat
hubungan negara itu dengan India diselimuti ketegangan.
Ketegangan
yang terjadi antara India - Pakistan telah membuat negara itu untuk
pertama kali sejak perang 1971 melancarkan serangan udara. Kashmir yang
masih menjadi perebutan kedua negara telah menjadi medan pertempuran
India - Pakistan.
Otoritas Penerbangan Pakistan pada Minggu, 3
Maret 2019, mengatakan masih membatasi operasional di bandara
internasional Allama Iqbal di wilayah timur kota Lahore. Larangan ini
muncul setelah sejumlah operasi secara parsial dilakukan Karachi,
Quetta, Peshawar dan ibukota Islamabad.
Bandara lain di Gilgit
Baltistan, Provinsi Punjab dan wilayah pedalaman Sindh tetap ditutup
pada hari Minggu, 3 Maret 2019. Otoritas penerbangan sipil Pakistan
mengatakan pembatasan perjalanan ini diperkirakan akan dicabut pada
Senin pukul 1 siang waktu setempat.
Pesawat tempur India menjatuhkan bom di wilayah Pakistan.[Aljazeera]
Lalu
lintas penerbangan internasional dan domestik di Pakistan dan
sekitarnya telah terganggu, dimana sejumlah bandara di Pakistan dan
India ditutup. Walhasil rute penerbangan harus memutar dan ditangguhkan.
Pada Selasa, 26 Februari 2019, jet-jet tempur India melancarkan
serangan ke wilayah timur laut Pakistan, Balakot. New Delhi mengklaim di
wilayah itu terdapat kamp-kamp milik Jaish-e-Muhammad atau JeM yakni
sebuah kelompok bersenjata yang diduga telah melakukan serangan bom
mobil pada 14 Februari 2019 dan menewaskan setidaknya 40 pasukan militer
India yang berjaga di kota Pulwama, Kashmir. Peristiwa bom bunuh diri
ini telah memicu agresi militer India - Pakistan
India tidak berencana untuk melakukan serangan baru di perbatasan dengan Pakistan. Foto/Istimewa
MOSKOW - India tidak berencana untuk melakukan serangan baru di perbatasan dengan Pakistan
dan ketegangan di Kashmir secara bertahap akan stabil. Hal itu
diungkapkan oleh Duta Besar India untuk Rusia Shri D. Bala Venkatesh
Varma mengatakan kepada Sputnik dalam sebuah wawancara.
"Tidak, kami tidak punya rencana (seperti) itu pada saat ini," kata Varma menjawab pertanyaan seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (3/3/2019).
Menurut
utusan India itu, New Delhi telah dengan jelas menyatakan tidak
tertarik dengan eskalasi dan cara terbaik agar situasi kembali normal
adalah Pakistan memerangi kelompok teroris.
"Ini
bukan perjuangan antara India dan Pakistan. Ini adalah masalah
perlindungan India terhadap kepentingannya dalam menghadapi ancaman dari
kelompok-kelompok teroris. India bukan satu-satunya negara di kawasan
yang menderita atas tindakan mereka," ujarnya.
Menurut Varma,
dengan mengatakan India menolak gagasan dilibatkannya mediator untuk
melesaikan krisis dengan Pakistan, ia percaya bahwa Islamabad perlu
mengambil langkah-langkah spesifik untuk memerangi kelompok teroris.
"Saya
perlu mengklarifikasi bahwa tidak ada tawaran mediasi resmi. Dan bahkan
jika itu dibuat, kami tidak akan menerimanya. Tidak ada negara yang
menawarkan untuk menengahi antara India dan Pakistan. Ada percakapan
telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India
Narendra Modi tadi malam, dan titik mediasi tidak disebutkan sama
sekali," ungkap Varma.
Ia menekankan bahwa posisi Rusia sangat
mendukung tindakan India. Pakistan harus mengambil tindakan terhadap
kelompok-kelompok teroris di wilayahnya.
"Kami selalu siap untuk dialog dengan Pakistan dalam suasana yang bebas dari terorisme," kata duta besar.
Lebih
lanjut Varma mengatakan bahwa Rusia dapat mempengaruhi Islamabad untuk
berhenti membiarkan kelompok-kelompok teroris menggunakan wilayah negara
itu.
"Peran Rusia adalah terus memberikan pengaruhnya pada
Pakistan untuk tidak mengizinkan wilayahnya digunakan oleh kelompok
teror," ucapnya.
Dia mencatat bahwa Rusia telah mengambil posisi
yang jelas dan tidak ambigu mengenai peningkatan hubungan India dan
Pakistan saat ini.
"Presiden Vladimir Putin menyatakan
dukungannya dalam percakapan dengan Perdana Menteri India Narendra
Modi," tambah diplomat India itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri
Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow akan mengatur platform untuk
pembicaraan Indo-Pakistan jika kedua negara menyatakan keinginan untuk
menegosiasikan perselisihan tersebut.
Pernyataan
itu muncul setelah Angkatan Udara India melakukan serangan terhadap
dugaan pangkalan teroris di Kashmir yang dikuasai Pakistan,
menghancurkan beberapa fasilitas pada 26 Februari lalu. Serangan udara
New Delhi dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan bunuh diri yang
diklaim oleh organisasi teroris yang berbasis di Pakistan
Jaish-e-Mohammad pada 14 Februari lalu.
Setelah serangan itu,
India menuduh Pakistan mendukung kelompok-kelompok teroris. Islamabad,
pada gilirannya, menolak tuduhan itu sebagai tuduhan yang tidak
berdasar, menyarankan untuk melakukan penyelidikan bersama dengan New
Delhi atas insiden tersebut.
Insiden itu memperumit hubungan
yang sudah tegang antara New Delhi dan Islamabad, sekali lagi
menempatkan wilayah itu di ambang konflik militer.
Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi
ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak
berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi
militer. Sumber: Reuters
CB, Jakarta - Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak
berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi
militer. Ada yang melarikan diri dari rumah, ada yang berlindung di
bunker, ada pula yang menggali tanah agar bisa melihat pertempuran
pasukan militer India dan Pakistan.
Wilayah Garis Kendali atau
LoC atau Kashmir saat ini telah menjadi medan pertempuran India dan
Pakistan. Agresi militer dipicu serangan bom mobil pada 14 Februari 2019
di Kashmir yang menewaskan 40 tentara India. Kashmir adalah wilayah
yang masih diperebutkan India dan Pakistan.
Pasukan
militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan
Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di
perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019.
Pakistan membebaskan pilot India yang ditahan setelah pesawatnya
ditembak jatuh di wilayah Kashmir. REUTERS/Danish Siddiqui
Pertempuran
pasukan India dan Pakistan meletup dua pekan setelah serangan bom
mobil. Masyarakat Kashmir melihat jet-jet tempur berseliweran di atas
kepala mereka dan tiarap di bawah hujan tembakan.
Dikutip dari
english.alarabiya.net, Minggu, 3 Maret 2019, setidaknya dua ribu orang
yang tinggal di wilayah perbatasan meninggalkan tempat tinggal mereka.
Otoritas berwenang meliburkan sekolah. Di sejumlah distrik terlihat
eksodus warga.
"Semakin
banyak orang meninggalkan tempat tinggal mereka dan berlindung ke
tempat yang lebih aman," kata Umar Azam, pejabat senior Kotli, Kashmir.
Di
sejumlah wilayah khususnya area perbatasan, akses internet sudah
terputus. Perempuan, laki-laki dan anak-anak dengan membawa tas-tas
besar berduyun-duyun di jalan-jalan utama Kashmir untuk mengungsi. Ada
pula mereka yang mengungsi itu ambil membawa hewan ternak mereka.
Habib
Ullah Awan, 46 tahun, seorang pemilik toko sembako di Chakothi, wilayah
perbatasan India - Pakistan, mengatakan hujan peluru masih terjadi
ketika dia meninggalkan rumahnya bersama delapan anggota keluarga yang
lain pada Rabu pagi.
Sebagian besar masyarakat desa Chakothi mengungsi ke Muzaffarabad, jantung wilayah Kashmir yang
dikuasai Pakistan atau tinggal menumpang di rumah sanak - saudara di
desa yang lain. Mereka yang tak punya kerabat yang bisa menampung, pergi
ke kamp Hattian Bala yang dibangun oleh pemerintah setempat.
Sedikitnya 8 orang tewas dalam pertempuran India-Pakistan di Kashmir. Foto/Ilustrasi
SRINAGAR - Tentara India dan Pakistan kembali terlibat pertempuran.
Tentara masing-masing negara menjadikan pos dan desa di sepanjang
perbatasan Kashmir yang bergejolak menjadi sasaran. Sedikitanya enam
warga sipil dan dua tentara Pakistan tewas dalam insiden tersebut.
Pertempuran
kembali pecah pada Jumat malam. Militer Pakistan mengatakan dua
tentaranya tewas dalam baku tembak dengan pasukan India di dekat Garis
Kontrol yang memisahkan Kahsmir dengan dua negara bermusuhan itu. Ini
adalah korban tewas pertama bagi pasukan Pakistan sejak Rabu, ketika
ketegangan meningkat secara dramatis kedua negara.
Sementara itu,
polisi India mengatakan dua saudara kandung dan ibu mereka terbunuh di
Kashmir yang dikuasai negara itu. Ketiganya tewas setelah sebuah peluru
yang ditembakkan oleh tentara Pakistan menghantam rumah mereka di
wilayah Poonch dekat Garis Kontrol. Ayah anak-anak itu terluka parah.
Di
Kashmir yang dikuasai Pakistan, pejabat pemerintah Umar Azzam megatakan
pasukan India dengan senjata berat membidik membidik penduduk desa
perbatasan tanpa pandang bulu di sepanjang Garis Kontrol, membunuh
seorang anak lelaki dan melukai tiga orang lainnya. Dia mengatakan
beberapa rumah dihancurkan oleh penembakan India.
Setelah sempat
jeda selama beberapa jam, penembakan kembali berlanjut pada Sabtu
(2/3/2019). Militer Pakistan menyatakan dua warga sipil tewas dan dua
lainnya cedera dalam pertempuran baru itu. Tentara India mengatakan
pasukan Pakistan menyerang pos-pos India di beberapa tempat di sepanjang
garis militer seperti dilansir dari AP.
Ketegangan
telah meningkat sejak pesawat India melintas ke Pakistan Selasa lalu.
India menyebut hal itu sebagai serangan pendahuluan terhadap gerilyawan
yang dituduh melakukan bom bunuh diri pada 14 Februari lalu di Kashmir
yang dikuasai India yang menewaskan 40 tentara India.
Pakistan
kemudian membalas, menembak jatuh sebuah jet tempur India pada hari
Rabu dan menahan pilotnya, yang kemudian dikembalikan ke India pada hari
Jumat kemarin dengan sikap damai.
Kekerasan saat ini menandai
eskalasi paling serius dari konflik yang lama membara sejak 1999, ketika
militer Pakistan mengirim pasukan darat ke Kashmir yang dikuasai India.
Pada tahun itu juga sebuah jet tempur India menembak jatuh sebuah
pesawat angkatan laut Pakistan, menewaskan semua penumpangnya yang
berjumlah 16.
Inida-Pakistan tampaknya tidak berdamai dalam waktu dekat. (Foto: REUTERS/Danish Ismail)
Jakarta, CB -- Tensi semakin meninggi antara India dan Pakistan setelah pada Sabtu (2/3) terjadi baku tembak yang berakhir dengan terbunuhnya tujuh orang dari kedua pihak.
Hanya
dalam 24 jam, dua tentara dan dua warga sipil Pakistan disebut AFP
tewas tertembak. Di pihak seberang, seorang wanita dan dua anaknya
meninggal setelah rumah mereka dihancurkan oleh mortir.
Di wilayah Kashmir
di India, warga setempat diminta berlindung di bunker sementara polisi
memerintahkan pengosongan jalan. Panglima Angkatan Darat India harus
tergopoh-gopoh menuju Udhampur untuk meninjau keamanan perbatasan.
Pekan
lalu, situasi menjadi semakin riuh ketika India menyebut dua pasukan
paramiliter dan pejabat polisi unit kontra terorisme mereka meninggal
dalam sebuah kontak senjata. Keesokannya, seorang pengunjuk rasa
meninggal ditembak polisi India.
Padahal, pada Kamis (28/2), Menteri Luar Negeri Pakistan Shah
Mahmood Qureshi menyatakan pihaknya siap memulangkan pilot helikopter
India yang ditangkap di Kashmir, jika tindakan tersebut memang dapat
meredakan ketegangan dengan Pakistan.
Jumat (1/3), janji tersebut
ditepati. Abhinandan Varthaman pulang dengan pengawalan ketat melalui
pos perbatasan di Kota Lahore, Pakistan. Namun kemudian beredar sebuah
video yang menampilkan Varthaman memuji para penculiknya dan mengkritik
media India.
Laporan-laporan media lokal mengatakan bahwa video itu dibuat di bawah paksaan Pakistan.
Perdana
Menteri India, Narendra Modi menegaskan, tidak ada seorang pun yang
boleh mengancam India yang baru, yang tak kenal takut dan berani
menentukan langkah. Ia juga mengatakan bahwa negaranya membutuhkan
pesawat jet tempur Rafale yang ingin dibeli di Prancis.
"Jika India menyelesaikan pengadaan Rafale tepat waktu, maka hasil
pertempuran baru-baru ini dengan Pakistan bisa berbeda," katanya.
Melalui
Adel al-Jubeir sebagai Menteri Luar Negeri, Arab Saudi pun angkat
suara, menawarkan diri membantu mengakhiri permusuhan ini.
"Dia
[al-Jubeir] mengunjungi kami dan juga akan mengunjungi India. Dia adalah
teman kami dan kami memiliki hubungan sejarah dengan Arab Saudi," kata
Qureshi, dilansir AFP.
Kereta yang mengangkut truk dan senjata artileri tentara
India di sebuah stasiun kereta di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28
Februari 2019. Konflik antara India dengan Pakistan dipicu serangan bom
mobil terhadap konvoi tentara India di Distrik Pulwama, Kashmir pada 14
Februari lalu. REUTERS
CB, Jakarta - Pakistan dan India saling menembakkan artileri di sepanjang perbatasan Kashmir setelah pembebasan pilot tempur India.
Menurut
laporan Aljazeera, 3 Maret 2019, pertempuran terjadi di sepanjang garis
perbatasan Line of Control (LoC), dan menewaskan lima warga sipil dan
dua tentara.
Kedua negara nuklir tersebut mulai menembakkan peluru
mortir dan artileri setelah pembebasan pesawat tempur India yang
ditangkap, usai pesawat MiG-21 Angkatan Udara India ditembak jatuh
Pakistan.
Pertempuran yang terjadi pada Sabtu sore membuat dua kakak=beradik
dan ibunya tewas akibat peluru artileri yang ditembakkan militer
Pakistan di wilayah Poonch, dekat dengan LoC, yang membagi wilayah
Himalaya dengan dua negara.
"Pukul 6 pm, Pakistan mulai
membombardir selama tiga jam. Salah satu peluru yang ditembakkan
Pakistan menghantam rumah, menyebabkan satu keluarga tewas, termasuk dua
anak-anak," kata penduduk Poonch, Mohammad Saleem. Sang ayah dari
keluarga tersebut dilaporkan kritis dan dibawa ke rumah sakit.
Masyarakat
Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih
aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat
setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters
Sementara
penduduk di Uri, 50 kilometer dari Poonch, mengungsi ke wilayah yang
lebih aman karena takut terkena bombardir artileri Pakistan di sepanjang
garis LoC.
Di wilayah Kashmir Pakistan, seorang pria dan bocah
laki-laki di Nakiyal tewas. Rumah sakit setempat mengatakan seorang pria
juga terluka di Tatta Pani.
Militer Pakistan mengkonfirmasi dua tentaranya tewas di Nakiyal.
Pemerintah
India dan Pakistan saling menyalahkan atas setiap konfrontasi militer
yang terjadi di Kashmir. Baik India dan Pakistan mengatakan tentara
mereka hanya membalas aksi satu sama lain karena melanggar pelanggaran
perjanjian gencatan senjata 2003 di beberapa sektor di sepanjang
perbatasan Kashmir, yang menargetkan kedua pos tentara serta desa.
India menolak menunjukkan bukti serangan udara di di Pakistan menewaskan militan. Foto/Ilustrasi/Istimewa
SRINAGAR
- Seorang menteri utama India mengatakan pemerintah tidak akan
membagikan bukti bahwa "sejumlah besar" gerilyawan tewas dalam serangan
udara di Pakistan minggu ini. Hal itu disebabkan munculnya keraguan
adanya korban dalam serangan udara yang memicu ketegangan dengan
Pakistan.
Pesawat-pesawat tempur India melakukan serangan udara
pada hari Selasa di dalam Balakot Pakistan timur laut yang disebut New
Delhi sebagai kamp-kamp militan. Namun Islamabad membantah ada kamp
seperti itu, sama seperti penduduk desa setempat.
Pakistan
mengatakan bom-bom India menghantam lereng bukit yang sebagian besar
kosong tanpa melukai siapa pun. Beberapa pemimpin oposisi India pun
meminta pemerintah untuk memberikan bukti serangan.
Tetapi
Menteri Keuangan India Arun Jaitley, salah satu pembantu utama Perdana
Menteri Narendra Modi, mengatakan tidak ada lembaga keamanan yang pernah
berbagi rincian operasional.
"Ini sikap yang sangat tidak
bertanggung jawab," kata Jaitley pada konferensi yang diselenggarakan
oleh kelompok media India Today.
"Angkatan bersenjata harus
memiliki, dan badan-badan keamanan dan intelijen kita harus memiliki,
kelonggaran penuh dalam menghadapi situasi, dan jika ada yang ingin
rincian operasional diumumkan kepada publik dia tentu saja tidak
memahami sistem," cetusnya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (3/3/2019).
Para
pejabat Angkatan Udara India sebelumnya mengatakan hal itu tergantung
kepada para pemimpin politik untuk memutuskan kapan dan bagaimana
merilis bukti serangan Balakot.
Jaitley
menepis anggapan bahwa peningkatan ketegangan yang cepat dengan
Pakistan ada hubungannya dengan politik dalam negeri India menjelang
pemilihan umum yang akan diadakan Mei nanti. Lembaga survei berharap
partai yang berkuasa mendapat manfaat dari semangat nasionalistis yang
melanda negeri itu.
Ketegangan meningkat dengan cepat setelah
aksi bom mobil bunuh diri pada 14 Februari yang menewaskan sedikitnya 40
polisi paramiliter India di Kashmir yang dikuasai India. India menuduh
Pakistan menyembunyikan kelompok Islamis Jaish-e Mohammad yang mengklaim
melakukan pemboman.
Bom fosfor terlihat saat latihan perang pasukan marinir
Amerika Serikat di Queensland, Australia pada 13 Agustus 2013.
[GLOBALNEWS.AC]
CB, Jakarta - Pasukan SDF dilaporkan menggunakan bom fosfor dalam serangan melawan ISIS di Baghouz, Suriah. Serangan dilakukan untuk merebut wilayah terakhir yang dikuasai ISIS di timur Suriah.
Menurut
media Suriah Ikhbarya, dikutip dari Sputnik, 4 Maret 2019, melaporkan
bombardir fosfor dilakukan pada Ahad malam, dan diduga beberapa warga
sipil terluka, menurut sumber warga. Koalisi AS menggunakan bom fosfor
putih selama serangan kantong terakhir ISIS, Baghouz.
Sejumlah
laporan telah bermunculan di media Suriah tentang korban sipil akibat
fosfor. Penggunaan fosfor putih dilarang berdasarkan konvensi
internasional.
Amerika Serikat berulang kali membantah menggunakan fosfor putih
dalam serangan udara. Menanggapi tuduhan sebelumnya, Pentagon menyatakan
bahwa amunisi yang digunakan oleh AS di Suriah mematuhi semua aturan
internasional.
Asap tebal terlihat di langit Baghouz, selama serangan ke kantong terakhir ISIS.[Sky News]
Dalam
beberapa bulan terakhir, SDF yang dipimpin Kurdi telah melakukan
operasi terhadap gerilyawan ISIS di Suriah, dengan dukungan dari koalisi
yang dipimpin AS.
Koalisi yang dipimpin AS, yang terdiri dari
lebih dari 70 negara, sedang melakukan operasi militer terhadap ISIS di
Suriah dan Irak.
Pada Ahad, ISIS mengerahkan bom mobil terhadap
pasukan SDF yang menyerang Baghouz, dalam upaya terakhir untuk menjaga
wilayah terakhirnya, menurut laporan Reuters.
SDF
memulai pertempuran yang menentukan pada Ahad setelah maju secara
bertahap selama 18 jam untuk menghindari ranjau darat yang disebar ISIS.
ISIS juga menggunakan terowongan bawah tanah untuk melakukan
penyergapan, sementara SDF maju perlahan didukung serangan udara Koalisi
AS.
Ledakan dari pertempuran terlihat di Baghouz, Deir Al Zhour, Suriah, 3 Maret 2019.[REUTERS]
CB, Jakarta - Pasukan SDF Kurdi mengatakan ISIS memberikan perlawanan sengit saat serangan ke wilayah terakhir mereka di Baghouz, timur laut Suriah.
SDF mengerahkan tembakan artileri dan serangan udara untuk menekan perlawanan ISIS.
Aljazeera
melaporkan, 4 Maret 2019, terlihat asap hitam tebal di desa Baghouz,
Provinsi Deir Az Zor, ketika serangan pertama diluncurkan, ujar komandan
SDF.
Milisi ISIS melawan balik dengan sniper, bom bunuh diri dan perangkap.
Komandan SDF mengatakan milisi mengirim bom mobil menuju posisi SDF pada Sabtu malam.
Juru bicara SDF, Mustafa Bali, serangan udara koalisi AS menghancurkan beberapa bom mobil selama dua hari serangan.
Asap tebal terlihat di langit Baghouz, selama serangan ke kantong terakhir ISIS.[Sky News]
Pada
Ahad, SDF maju secara bertahap untuk menghindari ranjau darat yang
ditanam ISIS. Selain itu, SDF juga waspada serangan dari terowongan
bawah tanah yang digali ISIS.
Diperkirakan ada ratusan milisi ISIS yang terjebak di Baghouz, dan kebanyakan adalah warga asing.
"Milisi
ISIS menggunakan rompi bunuh diri dan bom mobil untuk memperlambat
serangan SDF dan bersembunyi dari serangan udara koalisi di Baghouz,"
kata Kolonel Sean Ryan, juru bicara koalisi, dikutip dari Reuters.
Ryan mengatakan ISIS bersembunyi di bawah tanah sehingga sulit berapa jumlah mereka yang tersisa.
Baghouz adalah kantong terakhir ISIS.
Kekuasaan ISIS semakin menyempit setelah kampanye militer koalisi dan
pemerintah Suriah. Ribuan milisi ISIS akhirnya kabur ke Baghouz, desa di
timur Suriah di tepi sungai Eufrat yang berbatasan dengan Irak.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui bahwa kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah telah gagal. Foto/Istimewa
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui bahwa kebijakan
luar negeri AS di Timur Tengah telah gagal. Dia menuturkan,
pemerintahannya akan fokus pada memperbaiki infrastruktur Amerika
daripada ikut dalam perang tanpa akhir.
Berbicara dalam
Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC), Trump mengatakan bahwa
ISIS akan dikalahkan "seratus persen" dalam satu atau dua hari. Ia juga
kembali menegaskan sikap pemerintahannya untuk menarik pasukan Amerika
dari Suriah dan juga mungkin Irak.
"Kami akan meninggalkan
sekelompok kecil tentara pria dan wanita, tetapi kami ingin membawa
orang-orang kami pulang, sudah waktunya. Kami seharusnya berada di
Suriah selama 4 bulan, tetapi kami berakhir 5 tahun," ucap Trump,
seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/3).
Dia
lalu mengecam kebijakan Timur Tengah yang telah diambil pemerintah AS
sebelumnya, dengan mengingat kunjungan pertamanya ke Irak pada 2017
ketika pesawat yang dia tumpangi harus mematikan semua lampu sebelum
mendarat untuk tujuan keamanan.
"Pikirkan ini. Kami menghabiskan
USD 7 triliun di Timur Tengah dan kami tidak dapat mendaratkan pesawat
dengan lampu menyala, 20 tahun kemudian. Betapa buruknya itu!" ungkap
Trump.
permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat
Foto: VOA
Keputusan AS yang mengakui Israel sebagai ibu kota Israel adalah gegabah.
CB,
AMMAN -- Konferensi parlemen antar-Arab digelar di Amman Yordania
dengan menjadikan Yerusalem sebagai topik utama. Konferensi tersebut
bertujuan menarik dukungan untuk menentang keputusan AS yang telah
mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel secara sepihak.
"Topik
utama konferensi kami adalah soal Yerusalem pascakeputusan AS yang
merusak semua prinsip manusia," kata Ketua Uni Parlemen Arab, Ali
Abdelal pada sesi pembukaan, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Senin (4/3).
Abdelal
menuturkan, keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu
gegabah. Sebab keputusan tersebut sebetulnya bertentangan dengan
seluruh prinsip hukum internasional dan secara hukum pun tidak sah.
Sementara
itu, Ketua Parlemen Yordania, Atef Tarawneh menyerukan untuk menggalang
dukungan dari negara-negara Arab dengan tujuan agar menghasilkan
langkah-langkah yang patut ditempuh atas keputusan Presiden AS Donald
Trump.
Konferensi yang berlangsung selama dua hari itu
menghadirkan pembicara dari 16 parlemen Arab bersama dengan perwakilan
dari majelis-majelis lain.
Pada akhir 2017 lalu, pihak AS secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israels sehingga memicu kemarahan dunia.
Yerusalem
tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah yang telah berlangsung
beberapa dekade. Warga Palestina berharap, Yerusalem Timur yang diduduki
oleh Israel sejak 1967, suatu hari nanti dapat berfungsi sebagai ibu
kota negara Palestina.
Jubeir
menegaskan Saudi akan tanpa henti untuk mengejar kemerdekaan Palestina
sesuai dengan perjanjian perbatasan 1967 dan dengan Yerusalem sebagai
Ibu Kotanya. Foto/Reuters
ABU DHABI
- Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi, Adel Jubeir menegaskan
Saudi akan tanpa henti untuk mengejar kemerdekaan Palestina, sesuai
dengan perjanjian perbatasan 1967 dan dengan Yerusalem sebagai Ibu
Kotanya.
"Perjuangan Palestina adalah prioritas bagi Riyadh dan
tidak akan berhenti sampai pembentukan negara Palestina," ucap Jubeir
saat berbicara di pertemuan ke-46 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi
Kerjasama Islam (OKI) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, seperti dilansir
Arab News pada Minggu (3/3).
Dalam pertemuan itu, Jubeir juga
turut menyinggung mengenai Iran. Dia mengatakan, Iran terus dengan
kegiatan teroris dan perilaku agresifnya di kawasan itu, dengan memicu
ketegangan sektarian dan mencampuri urusan negara-negara lain.
Dirinya,
dalam pertemuan tersebut mengutuk pelanggaran HAM terhadap Muslim
Rohingya di Myanmar. Jubeir lalu menyerukan kepada komunitas
internasional untuk menghentikan praktik-praktik semacam itu dan
memberikan hak minoritas kepada kaum Muslim tanpa diskriminasi atau
klasifikasi etnis.
Selain Saudi, dukungan terhadap Palestina di
pertemuan OKI juga turut digaungkan oleh Indonesia. Menteri Luar Negeri
Indonesia, Retno Marsudi mengatakan dukungan konkret untuk Palestina
adalah satu-satunya pilihan bagi OKI.
"Saya ingin mengingatkan
kembali anggota OKI mengenai pekerjaan kita yang belum selesai, yaitu
isu Palestina, yang situasinya semakin memburuk," kata Retno dan
menyatakan saat tidak ada pilihan lain bagi OKI selain memberikan
dukungan nyata, solid dan konkret bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.
Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Foto: Screen Capture Youtube
Israel menutup pintu gerbang Ar-Rahmah dengan rantai dan gembok.
CB,
KAIRO -- Universitas Al-Azhar Kairo Mesir mengecam serangkaian
pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Termasuk
penahanan terhadap warga Palestina dan penggerebakan di Masjid Al-Aqsha
di Yerusalem.
Al-Azhar dalam sebuah pernyatannya, seperti dilansir dari Anadolu Agency,
mengatakan, mendukung Palestina di Yerusalem atas praktik
sewenang-wenang Israel seperti penutupan pintu Al-Aqsha. Tindakan Israel
jelas tidak dapat diterima.
Pernyataan tersebut juga
menyerukan adanya aksi segera, termasuk langkah-langkah politik dan
hukum terhadap pelanggaran Israel dan dukungan bagi rakyat Palestina
untuk mendirikan negara yang merdeka.
Ketegangan meningkat
di Yerusalem sejak pekan lalu ketika polisi Israel menutup gerbang
Masjid Al-Aqsa, Ar-Rahma, sehingga ini membuat para jamaah Palestina tak
bisa memasuki situs tersebut dan memicu aksi demonstrasi dari para
warga Palestina.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat
Al-Aqsa, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel menganeksasi seluruh
kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh
komunitas internasional.
Pada akhir 2000, kunjungan
politisi Israel kontroversial Ariel Sharon ke Al-Aqsa memicu apa yang
kemudian dikenal sebagai "Intifada Kedua," selama lima tahun. Ribuan
warga Palestina syahid.
Seorang perempuan Palestina berlari membawa bendera Palestina dan menghindari serangan gas air mata dari tentara Israel.
Foto: aljazeera
Ketegangan di dekat pagar Gaza-Israel meningkat.
CB,
YERUSALEM -- Jet tempur Israel menabrak sebuah pos militer milik
kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. Jet tersebut menyerang pos
militer milik Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, di Jalur
Gaza tengah.
Dilansir dari Anadolu Agency,
Senin (4/3), Menteri Kesehatan Palestina belum bisa memberikan rincian
tentang cedera atau korban tewas. Pihak Hamas yang memerintah Jalur Gaza
juga belum memberikan komentar atas kejadian tersebut.
Ketegangan di dekat pagar
Gaza-Israel meningkat di tengah demonstrasi yang sedang berlangsung.
Demonstran asal Palestina menuntut hak untuk kembali ke rumah mereka di
tanah Palestina yang bersejarah.
Demonstrasi
tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghancurkan pengepungan Israel
selama satu dekade di Jalur Gaza. Sejak unjuk rasa Gaza dimulai pada 30
Maret, sejumlah demonstran Palestina telah meninggal dunia akibat
tembakan tentara Israel.
Menteri
Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan agresi pemerintah Israel
di wilayah Palestina memang menjadi persoalan tersendiri. Sebab selain
Israel, ada beberapa pihak lain yang hendak mengacaukan wilayah
Palestina.
"Tidak
hanya serangan Israel terhadap hak rakyat Palestina, tetapi beberapa
aktor lain secara sepihak dan ilegal juga hendak mengacaukan wilayah
itu," kata dia.
Cavusoglu
juga menekankan, membela perjuangan Palestina di arena internasional
adalah prioritas utama bagi Turki. Ia juga memberikan belasungkawa bagi
warga Palestina yang syahid dan juga Abdulkarim al-Khatib, konsul
Palestina di Istanbul, yang baru-baru ini meninggal dunia.
"Kami
tidak akan pernah membiarkan upaya-upaya seperti itu membayangi tujuan
kami dalam menciptakan perdamaian yang adil dan abadi melalui dialog dan
diplomasi. Semakin Israel mengintensifkan kegiatan ilegal, semakin kita
akan berjuang untuk keadilan dan perdamaian," ucapnya.
Pesawat jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Akhtar Soomro/File Photo
ISLAMABAD
- Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui kedutaan besarnya di
Islamabad mengatakan bahwa Washington sedang menyelidiki klaim bahwa
Pakistan menggunakan jet tempur F-16 untuk menembak jatuh pesawat jet
tempur MiG-21 India. Jika klaim itu benar, maka Islamabad melanggar
perjanjian perdagangan peralatan militer Washington yang hanya
membolehkan penggunaan jet tempur AS untuk misi kontra-terorisme.
"Kami mengetahui laporan ini dan mencari lebih banyak informasi," kata Kedutaan AS melalui seorang juru bicara seperti dikutip Reuters, Senin (4/3/2019). "Kami menanggapi semua dugaan penyalahgunaan dengan sangat serius," lanjut Kedutaan AS.
Pakistan
dan India sama-sama melakukan misi pemboman udara Rabu pekan lalu, di
mana jet tempur MiG-21 India ditembak jatuh di atas wilayah Kashmir dan
pilotnya ditangkap militer Pakistan. Namun, India juga mengklaim
menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan dengan jet tempur MiG-21.
Pakistan telah menyerahkan kembali pilot India yang ditangkap pada hari Jumat sebagai langkah nyata untuk mewujudkan perdamaian.
Pakistan
sendiri membantah telah menggunakan jet tempur F-16 selama pertempuran
udara dengan pesawat tempur India. Namun, Islamabad belum bersedia
mengungkap pesawat tempur apa yang digunakannya. Laporan lain dari
seorang pensiunan militer Pakistan mengklaim jet tempur JF-17 yang
dirancang China adalah pesawat yang menjatuhkan jet tempur MiG-21 India.
Pakistan
memiliki sejarah panjang dalam membeli perangkat keras militer AS,
terutama pada tahun-tahun setelah 2001 ketika Islamabad dipandang
sebagai mitra utama dalam perang melawan teror oleh koalisi pimpinan AS.
Pakistan
membeli beberapa pesawat F-16, yang diproduksi oleh Lockheed Martin
Corp AS, sebelum hubungan memburuk dan AS menghentikan penjualan
peralatan militer bersubsidi pada 2016.
Tidak jelas apa yang
sebenarnya disebut sebagai "perjanjian pengguna akhir" yang membatasi
Pakistan untuk menggunakan jet tempur AS untuk serangan ofensif terhadap
negara lain. "Pemerintah AS tidak mengomentari atau mengonfirmasi
investigasi yang masih menunggu," imbuh Kedutaan AS di Islamabad.
Pada
hari Kamis, para pejabat India menunjukkan bukti puing-puing rudal
buatan AS yang hanya dapat ditembakkan dari jet F-16. Puing-puing rudal
itu merupakan bukti pemboman udara oleh militer Pakistan di perbatasan
Kashmir pada hari Rabu. Puing rudal itu pula yang dijadikan bukti oleh
New Delhi bahwa Islamabad menggunakan jet tempur F-16 dalam pertempuran
udara.
Di Kashmir yang dikelola India, pasukan New Delhi menembak
mati dua gerilyawan pada hari Minggu setelah pertempuran tiga hari yang
juga menewaskan lima personel pasukan keamanan India. Kematian itu
menambah total korban tewas dalam konflik Kashmir menjadi 25 orang dalam
dua minggu terakhir.
Serangan anti-militan diluncurkan India
setelah kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed
menewaskan 40 polisi paramiliter India dalam sebuah bom bunuh diri pada
14 Februari.
Ilustrasi pasukan India di Kashmir. (REUTERS/Danish Ismail)
Jakarta, CB -- Pertikaian antara India dan Pakistan di wilayah Kashmir masih terjadi. Kedua negara saling serang dengan melepaskan tembakan meriam dan kontak senjata.
Seperti dilansir Associated Press,
Sabtu (2/3), serangan artileri Pakistan menghantam sebuah rumah warga
di daerah Pooch, wilayah Kashmir bagian India. Akibatnya seorang ibu dan
dua anaknya meninggal. Sedangkan suaminya kritis.
Pasukan India
juga melepaskan serangan balasan ke wilayah Kashmir bagian Pakistan. Bom
itu jatuh di sebuah desa dan menewaskan seorang anak dan melukai tiga
orang lain.
Selain itu, dua tentara Pakistan meninggal dalam kontak senjata dengan pasukan India di wilayah Nakiyal.
Pada Kamis lalu, India menyatakan dua pasukan paramiliter dan pejabat
polisi unit kontra terorisme mereka meninggal ketika terlibat kontak
senjata dengan kelompok bersenjata. Keesokan harinya, seorang pengunjuk
rasa meninggal ditembak polisi India.
Kedua belah negara mengklaim aksi saling serang itu dilakukan karena pasukan India dan Pakistan menargetkan pos penjagaan.
Warga
sipil yang tinggal di wilayah dekat Garis Kendali (LoC) Kashmir
mengungsi menghindari pertempuran yang terus terjadi. Namun, posisi
mereka rentan karena masih berada di tengah-tengah konflik.
Ketegangan
di Kashmir ini meningkat setelah bom bunuh diri menerjang konvoi
militer India di wilayah itu pada 14 Februari lalu dan menewaskan 40
personel di dalamnya. India menuding Pakistan menyembunyikan dalang
serangan itu, yakni kelompok Jaish-e-Muhammad.
India
lantas mengirim dua jet tempurnya ke wilayah Kashmir bagian Pakistan
tetapi berhasil dihalau. Keesokan harinya militer Pakistan mengirim
pesawat ke wilayah Kashmir bagian India dan menjatuhkan bom sebagai aksi
menggertak. Hal itu dilakukan supaya India tidak lagi menerobos
perbatasan.
Saat itu, India juga mengirim jet tempur dan mencegat
pesawat Pakistan. Kedua belah pihak terlibat pertempuran udara, dan
akibatnya dua pesawat dari masing-masing negara ditembak jatuh.
Meski
hidup bertetangga, relasi India dan Pakistan selalu terganjal konflik
di Kashmir. Sejak merdeka dari Inggris, Kashmir dibagi dua menjadi
wilayah untuk India dan Pakistan. Kedua negara kemudian bertarung untuk
memperebutkan keseluruhan wilayah Kashmir.
India dan Pakistan tercatat telah berperang sebanyak dua kali
memperebutkan wilayah Kashmir, yakni pada Perang India-Pakistan pada
1947 dan pada 1999 dalam Perang Kargil. Masing-masing juga menyimpan
lebnih dari seratus hulu ledak nuklir.
Pemerintah Pakistan
memenuhi janji dengan memulangkan pilot jet tempur India, Abhinandan
Varthaman, yang pesawatnya ditembak dan jatuh di Kashmir bagian
Pakistan. Dia dikembalikan dengan pengawalan ketat melalui pos
perbatasan di Kota Lahore, Pakistan, pada Jumat kemarin, pukul 20.50
waktu setempat