Selasa, 05 Maret 2019

May Janjikan Rp29,9 T untuk Kota Pendukung Brexit


May Janjikan Rp29,9 T untuk Kota Pendukung Brexit
PM Theresa May akan mengucurkan Rp29,9 triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah pendukung Brexit, khususnya di utara Inggris. (Reuters/Henry Nicholls)



Jakarta, CB -- Perdana Menteri Theresa May akan mengucurkan anggaran 1,6 miliar poundsterling atau setara Rp29,9 triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah pendukung Brexit, khususnya di utara Inggris.

"Masyarakat di seluruh negeri memilih Brexit sebagai ungkapan keinginan mereka untuk melihat perubahan; harus ada perubahan untuk yang lebih baik, dengan lebih banyak peluang dan kontrol yang lebih besar," kata May dalam sebuah pernyataan.

"Kota-kota ini memiliki warisan gemilang serta potensi yang besar dan, dengan bantuan yang tepat, masa depan yang cerah ada di depan mereka."


Pemerintah menyatakan dana itu akan menargetkan tempat-tempat yang kemakmurannya tidak merata. Dana itu kemudian akan digunakan untuk menciptakan lapangan kerja baru, mengadakan pelatihan, dan meningkatkan kegiatan ekonomi.

Sebagian besar publik Inggris memandang pengucuran dana ini sebagai bagian dari upaya May untuk menghimpun dukungan atas usulan kesepakatan Brexit gagasannya.

Juru bicara keuangan Partai Buruh selaku oposisi, John McDonnell, mengatakan dana itu adalah "sogokan Brexit."

"Anggaran kota ini merupakan tanda keputusasaan pemerintah dengan menyuap Anggota Parlemen untuk memilih undang-undang Brexit andalan semakin usang," katanya dalam sebuah pernyataan.

Uni Eropa memberikan waktu bagi Inggris hingga akhir bulan ini untuk merampungkan kesepakatan sebelum mereka keluar dari blok tersebut.

Draf kesepakatan gagasan May, yang masih mempertahankan sebagian besar hubungan ekonomi dengan Uni Eropa, ditolak oleh parlemen Inggris. Brexit pun terancam gagal.



Credit  cnnindonesia.com




Presiden Korsel Desak AS-Korut Lanjutkan Dialog Denuklirisasi


Presiden Korsel Desak AS-Korut Lanjutkan Dialog Denuklirisasi
Presiden Korsel, Moon Jae-in, mendesak AS dan Korut segera melanjutkan dialog denuklirisasi setelah pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un nihil hasil. (Pyeongyang Press Corps/Pool via Reuters)




Jakarta, CB -- Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mendesak Amerika Serikat dan Korea Utara untuk segera melanjutkan pembicaraan mengenai denuklirisasi setelah pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un pekan lalu nihil hasil.

"Kami berharap kedua negara akan melanjutkan dialog mereka dan kedua petinggi dapat bertemu lagi dengan cepat untuk mencapai kesepakatan yang tertunda kali ini," kata Moon sebagaimana dikutip AFP, Senin (4/3).

Moon juga mendesak para petinggi negara untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pertemuan tersebut dan memperkirakan kapan kesepakatan ini akan tercapai.


"Saya percaya perundingan antara AS-Korut akan menghasilkan sebuah kesepakatan pada akhirnya, saya meminta para petinggi untuk bekerja keras untuk memulai kembali perundingan tersebut karena tidak menguntungkan jika memiliki kebuntuan dalam sebuah perundingan," katanya.


Pertemuan kedua antara Trump dan Kim Jong Un berakhir pada Kamis (29/2) di Hanoi, Vietnam, memang berakhir tanpa dokumen hasil kesepakatan.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.

Namun, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi.


Trump mengatakan bahwa Kim ingin AS mencabut sanksi atas Korut. Namun, Korut hanya menawarkan penutupan sebagian kompleks Yongbyon, situs nuklir terbesar Korut. Sementara itu, Korut diyakini memiliki situs pengembangan uranium lainnya.

Korea Utara menolak klaim tersebut dengan mengatakan bahwa pihaknya hanya menginginkan konflik ini mereda. Mereka menjelaskan bahwa usulan untuk menutup semua fasilitas produksi di Yongbyon adalah tawaran terakhir yang terbaik.

"Saya meminta agar kita dapat menemukan celah antara kedua belah pihak yang menyebabkan kesepakatan itu gagal dan mencari cara untuk mempersempit celah tersebut," kata Moon.


Dibuka pada 1986, Yongbyon merupakan tempat reaktor nuklir pertama Korut berdiri. Dengan kapasitas lima megawatt, reaktor itu menjadi satu-satunya sumber plutonium untuk program senjata Korut.

Di dalam kompleks tersebut, Korut juga memproduksi sejumlah bahan kunci untuk bom nuklir, seperti uranium yang sudah melalui proses pengayaan tinggi dan trititum.

Namun, Korut diyakini memiliki sejumlah situs pengayaan uranium lainnya yang masih aktif beroperasi memproduksi bahan untuk senjata nuklir.

Sejumlah pengamat pun menganggap penutupan Yongbyon bukan simbol keberhasilan perundingan denuklirisasi.

Meski demikian, Moon mengatakan bahwa program denuklirisasi berhasil jika Yongbyon dihentikan secara keseluruhan karena situs tersebut merupakan fasilitas dasar dari pembuatan nuklir Korut.






Credit  cnnindonesia.com




Penghematan, Alasan AS Hentikan Latgab dengan Korsel


Penghematan, Alasan AS Hentikan Latgab dengan Korsel
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengungkapkan penghematan adalah alasan lain AS menghentikan latihan gabungan dengan Korea Selatan (Korsel). Foto/Istimewa

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengungkapkan, selain untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembicaraan damai dengan Korea Utara (Korut), penghematan adalah alasan lain AS menghentikan latihan gabungan dengan Korea Selatan (Korsel).

Melalui akun Twitternya, Trump menuturkan sedari awal dia memutuskan mencalonkan diri sebagai Presiden AS, dia sudah memiliki rencana untuk menghentikan latihan dengan Korsel. Menurutnya, latihan itu hanya menghambur-hamburkan uang saja.

"Alasan saya tidak ingin latihan militer dengan Kosel adalah untuk menghemat ratusan juta dolar untuk AS, di mana kita tidak mendapatkan penggantian. Itu posisi saya jauh sebelum saya menjadi presiden," kicau Trump.

"Mengurangi ketegangan dengan Korut saat ini adalah hal yang baik," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (4/3).
Dikenal sebagai Key Resolve dan Foal Eagle, latihan gabungan itu diadakan di Semenanjung Korea setiap tahun dari bulan Maret hingga April. Latihan Foal Eagle diadakan sejak 2011 sedangkan Key Resolve telah ada sejak 1976.

Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon pada akhir pekan lalu mengumumkan Menteri Pertahanan AS dan Korsel sepakat bahwa Washington dan Seoul akan menangguhkan latihan militer bersama mereka, untuk menciptakan suasana yang kondusif untuk melakukan pembicaraan dengan Korut.

"Keduanya memperjelas bahwa keputusan aliansi untuk mengadaptasi program pelatihan kami mencerminkan keinginan kami untuk mengurangi ketegangan dan mendukung upaya diplomatik untuk mencapai denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea dengan cara yang terakhir, yang sepenuhnya diverifikasi," kata Pentagon. 




Credit  sindonews.com





Pembicaraan AS-Taliban Kembali Menemui Jalan Buntu


Pembicaraan AS-Taliban Kembali Menemui Jalan Buntu
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menuturkan, pembicaraan damai antara pihaknya dan AS, yang digelar di Ibu Kota Qatar, Doha, kembali menemui jalan buntu. Foto/Istimewa

DOHA - Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menuturkan, pembicaraan damai antara pihaknya dan Amerika Serikat (AS), yang digelar di Ibu Kota Qatar, Doha, kembali menemui jalan buntu. Putaran baru perundingan AS-Taliban dimulai di Doha pada 25 Februari.

Mujahid, dalam sebuah pernyataan menuturkan, tim perunding Taliban dan delegasi AS, yang melanjutkan pembicaraan mereka di Doha, belum mencapai kesepakatan bersama atau menyepakati dokumen bersama.

"Putaran pembicaraan saat ini di Doha maju berdasarkan langkah-demi-langkah. Karena masalah yang ada sangat krusial dan rumit, perkembangannya berlangsung dengan perhatian dan kewaspadaan yang begitu besar," kata Mujahid, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/2).

"Pembicaraan selama bulan Januari menghasilkan kesepakatan mengenai penarikan pasukan pendudukan dan mencegah Afghanistan digunakan sebagai alat melawan kelompok yang lain. Tetapi, putaran pembicaraan ini adalah tentang perincian dan sifat dari kedua masalah ini. Harus disebutkan bahwa sejauh ini tidak ada pemahaman yang dicapai tentang perjanjian atau dokumen apa pun," sambungnya.

Sejauh ini belum ada pernyataan apapun dari pihak AS mengenai hasil pembicaraan terbaru tersebut. Sebelumnya, Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afganistan Zalmay Khalilzad mengatakan pembicaraan itu berlangsung dengan baik dan positif, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mencapai sebuah perjanjian damai dengan Taliban. 




Credit  sindonews.com




AS Salahkan Kim Jong-un atas Kegagalan Pertemuan Hanoi


AS Salahkan Kim Jong-un atas Kegagalan Pertemuan Hanoi
Bolton menuturkan, pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un adalah penyebab gagalnya dicapai kesepakatan dalam pertemuan Hanoi, Vietnam pekan lalu. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton menuturkan, pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un adalah penyebab gagalnya dicapai kesepakatan dalam pertemuan Hanoi, Vietnam pekan lalu.


Berbicara saat melakukan wawancara dengan CBS News, Bolton menuturkan Jong-un tidak siap untuk kesepakatan yang ditawarkan oleh Presiden AS, Donald Trump dalam pertemuan pekan lalu.

"Diskusi ekstensif antara Trump dan Jong-un dan masalah sebenarnya adalah apakah Korut siap untuk menerima apa yang disebut Trump sebagai 'masalah besar', yang sepenuhnya denuklirisasi di bawah definisi yang diberikan presiden kepada Kim Jong-un dan memiliki potensi untuk masa depan ekonomi yang sangat besar atau mencoba dan melakukan sesuatu yang kurang dari apa yang tidak dapat kita terima," kata Bolton.

Bolton, dalam wawancara tersebut bagaimanapun, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (5/3), secara konsisten menolak untuk menganggap pertemuan puncak Hanoi sepenuhnya gagal.

"Saya tidak berpikir kita berada dalam kondisi yang lebih buruk daripada sebelumnya. Saya pikir pada kenyataannya kita berada dalam posisi yang lebih kuat karena kampanye tekanan maksimum, seperti yang disebut, menempatkan sanksi ekonomi yang lebih ketat pada Korut dan menegakkan sanksi itu lebih efektif adalah apa yang membawa mereka ke titik ini," tukasnya. 






Credit  sindonews.com



Senin, 04 Maret 2019

Balas Serangan Balon Peledak Hamas, Israel Gempur Gaza


Balas Serangan Balon Peledak Hamas, Israel Gempur Gaza
Ilustrasi serangan udara di Jalur Gaza. (MAHMUD HAMS/AFP)




Jakarta, CB -- Militer Israel meluncurkan serangan udara ke salah satu basis Hamas di utara Jalur Gaza, Minggu (3/3). Serangan itu dilakukan sebagai balasan setelah Hamas dilaporkan mengirim sejumlah balon berisi "alat peledak" ke perbatasan Israel.

Militer Israel menyebut salah satu pesawatnya berhasil menggempur sebuah pos militer Hamas dalam operasi itu.

"Serangan itu diluncurkan setelah sejumlah balon membawa alat peledak dikirimkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan," bunyi pernyataan militer Israel.


Sementara itu, dikutip AFP, Hamas menyatakan pesawat Israel telah meluncurkan serangan ke sejumlah pos pengamatannya di wilayah lain di Jalur Gaza sejak Sabtu (2/3) malam.


Meski begitu, sumber keamanan Hamas memastikan serangan yang terjadi di timur Al-Bureij, tengah Gaza, dan timur Rafah, selatan Gaza, itu tak memakan korban.

Insiden ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, Angkatan Udara Israel juga pernah meluncurkan serangan ke basis Hamas di Gaza pada 20 Februari lalu karena alasan serupa.

Israel melakukan serangan sebagai balasan setelah Hamas dilaporkan mengirim sejumlah balon udara berisi gas pembakar ke perbatasannya.


Sejumlah warga Palestina di Gaza memang kerap mengirimkan balon-balon gas berisi alat pembakar dan alat peledak secara sporadis ke wilayah Israel.

Selain itu, warga Palestina juga menggelar aksi demonstrasi besar-besaran sejak Maret 2018 lalu di Gaza.

Aksi "The Great March of Return" itu dilakukan sebagai bentuk protes rakyat Palestina yang menuntut hak mereka untuk kembali ke tanah mereka yang diduduki Israel sejak 1948.

Protes itu tak jarang menyebabkan bentrokan antara warga Palestina dan militer Israel di perbatasan. Lebih dari 251 penduduk Palestina tewas di tangan personel Israel sejak Maret 2018, sementara ribuan lainnya terluka.

Hamas merupakan salah satu faksi besar di Palestina yang sempat menguasai Jalur Gaza. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris.

Kedua belah pihak pernah terlibat perang sebanyak tiga kali sejak 2008 lalu. Ketegangan keduanya pun kembali memanas sejak demo besar-besaran itu.




Credit  cnnindonesia.com





Kantor Konsulat AS akan Dilebur ke Kedubes AS di Yerusalem


Ribuan warga Palestina memprotes pemindahan Kedubes AS di Yerusalem.
Ribuan warga Palestina memprotes pemindahan Kedubes AS di Yerusalem.
Foto: the Palestine Chronicle.

Konsulat tersebut selama puluhan tahun beroperasi secara independen dari Kedutaan AS.




CB, YERUSALEM -- Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Yerusalem akan bergabung dengan Kedutaan Besar AS di bawah wewenang Duta Besar AS David Friedman, pada Senin (4/3) waktu setempat. Konsulat tersebut selama puluhan tahun beroperasi secara independen dari Kedutaan AS, dan menjadi kedutaan AS adhoc untuk Palestina.

Dilansir dari The Jerusalem Post, Senin (4/3), setelah bergabung dengan kedutaan, bangunan bersejarah bekas konsulat jenderal di Agron Road di Yerusalem akan dinamai Unit Urusan Palestina. Unit ini akan beroperasi di bawah naungan kedutaan.

Unit Urusan Palestina baru diharapkan melakukan banyak tugas yang sama, yang sampai sekarang dilakukan oleh konsulat jenderal. Meskipun beberapa operasi unit akan ditransfer ke gedung kedutaan baru di David Flusser Street, Yerusalem. Posisi Konsul Jenderal AS juga akan dihilangkan.


Selama ini, kedutaan AS ketika berlokasi di Tel Aviv dan konsulat jenderal di Yerusalem punya fungsi yang berbeda. Masing-masing melaporkan kembali secara independen ke Departemen Luar Negeri, dan memiliki juru bicara yang berbeda. Kedutaan di Tel Aviv bertanggung jawab atas Israel dalam garis 1967, dan konsulat jenderal bertanggung jawab atas Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur.


Niat untuk menggabungkan konsulat ke kedutaan diumumkan pada Oktober, sekitar lima bulan setelah Presiden AS Donald Trump memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, oleh Sekretaris Negara Mike Pompeo. Pompeo menuturkan, tujuan merger yakni mencapai efisiensi yang signifikan dan meningkatkan efektivitas.


"AS akan melanjutkan pelaporan lengkap, penjangkauan, dan pemrograman di Tepi Barat dan Gaza serta dengan warga Palestina di Yerusalem melalui unit yang akan ditempatkan di Agron Road," ujar Pompeo.


Konsulat Jenderal adalah hasil dari kehadiran diplomatik AS yang pertama kali didirikan di kota pada 1844, di Kota Tua dekat Gerbang Jaffa. Menjelang akhir abad itu, ia pindah ke sebuah bangunan baru di Rehov Hanevi'im. Kemudian pada 1912 pindah ke Agron Street menempati bangunan bersejarah. Bangunan ini salah satu yang pertama yang dibangun di luar Kota Tua pada tahun 1868.



Credit  republika.co.id




Menlu Turki: Banyak Aktor Ingin Kacaukan Palestina



Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat berbicara di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, Ahad (19/2).
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat berbicara di Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman, Ahad (19/2).
Foto: Matthias Balk/dpa via AP

Membela perjuangan Palestina di arena internasional adalah prioritas utama Turki



CB, ISTANBUL -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan, agresi pemerintah Israel menjadi ujian yang menantang bagi Palestina. Menurutnya, selain Israel, ada beberapa pihak lain yang hendak mengacaukan wilayah Palestina.


"Tidak hanya serangan Israel terhadap hak rakyat Palestina, tetapi beberapa aktor lain secara sepihak dan ilegal juga hendak mengacaukan wilayah itu," kata dia dalam pertemuan dengan duta besar Palestina untuk negara-negara Eropa, dilansir dari Anadolu Agency, Ahad (3/3).

Cavusoglu juga menekankan, membela perjuangan Palestina di arena internasional adalah prioritas utama Turki. Ia juga menyampaikan belasungkawa bagi warga Palestina yang syahid dan juga Abdulkarim al-Khatib, konsul Palestina di Istanbul, yang baru-baru ini meninggal dunia.


Melindungi status historis dan hukum Yerusalem, lanjut Cavusoglu, adalah salah satu prioritas utama kebijakan luar negeri Turki. "Ini alasan suci bagi kami. Kami melakukan yang terbaik untuk menarik perhatian komunitas internasional terhadap ketidakadilan di Yerusalem," katanya.


"Israel bukannya belajar dari pengalaman sebelumnya malah mengulangi kesalahan yang sama. Sementara mempertahankan blokade tidak manusiawi di Gaza, Israel menjalankan kampanye yang mengarah pada kekerasan dan bertujuan melumpuhkan solusi dua negara," tambahnya.


Cavusoglu juga menyoroti RUU negara-bangsa yang disahkan tahun lalu oleh parlemen Israel. Menurut dia, itu adalah contoh baru yang mencerminkan pola pikir yang bertujuan mengacau.


"Kami tidak akan pernah membiarkan upaya-upaya seperti itu membayangi tujuan kami dalam menciptakan perdamaian yang adil dan abadi melalui dialog dan diplomasi. Semakin Israel mengintensifkan kegiatan ilegal, semakin kita akan berjuang untuk keadilan dan perdamaian," ungkapnya.


Cavusoglu mengatakan, Turki telah menyediakan lebih dari 460 juta dolar untuk Palestina sejak 2005. TIKA, badan bantuan negara Turki, juga telah melakukan sekitar 550 proyek di Palestina.


Motif utama Turki membantu lanjut Cavusoglu, yakni memastikan Palestina dapat menumbuhkan ekonomi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan dengan dukungan proyek-proyek tersebut. Dia juga mendesak pengakuan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dengan ibukota di Yerusalem Timur, berdasarkan perbatasan pra-1967.





Credit  republika.co.id


Trump Sebut Cohen Picu Kegagalan Pertemuan dengan Kim Jong-un


Trump Sebut Cohen Picu Kegagalan Pertemuan dengan Kim Jong-un
Donald Trump menyebut keputusan menggelar sidang Michael Cohen di hari yang sama saat ia bertemu Kim Jong-un berpengaruh pada kegagalan hasil pertemuan itu. (Reuters/Leah Millis)




Jakarta, CB -- Presiden Donald Trump menyebut keputusan kubu Demokrat untuk menggelar sidang kesaksian mantan pengacaranya, Michael Cohen, di hari yang sama saat ia bertemu dengan Kim Jong-un berpengaruh pada kegagalan hasil pertemuan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara tersebut.

"Keputusan Demokrat untuk menggelar sidang terbuka terhadap pembohong dan penipu di saat yang sama ketika Pertemuan Nuklir dengan Korea Utara, adalah titik terendah baru dalam politik Amerika yang mungkin berkontribusi terhadap 'kepergian,'" kata Trump melalui Twitter.

Melalui kutipan tersebut, Trump merujuk pada keputusannya untuk meninggalkan perundingan dengan Kim pada pekan lalu karena kedua belah pihak tak mencapai mufakat mengenai perlucutan senjata nuklir.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.


Namun, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi.

Menurut Trump, Kim menawarkan menutup kompleks nuklir Yongbyon dengan timbal balik AS mencabut sanksi atas Korut.

Sementara itu, Trump ingin Korut melucuti senjata nuklirnya secara keseluruhan, baru AS dapat mencabut sanksi atas negara pimpinan Kim tersebut.

Saat Trump bertemu dengan Kim di Hanoi, Dewan Perwakilan AS menggelar sidang dengar pendapat untuk mendapatkan keterangan dari mantan pengacara Trump, Michael Cohen.

Dalam sesi tersebut, Cohen mengakui sejumlah dugaan keputusan kontroversial yang diambil Trump. Salah satu keputusan tersebut adalah mengenai pembayaran uang tutup mulut bagi sejumlah bintang porno yang memiliki hubungan gelap dengan Trump.

Ketika ditanya mengenai sidang Cohen dalam konferensi pers di Hanoi, Trump hanya mengatakan bahwa segala tuduhan itu tidak benar dan mengkritik keputusan untuk menggelar sesi tersebut saat ia sedang ke luar negeri.

"Saya mencoba menontonnya. Saya tidak bisa menonton banyak karena saya sedikit sibu, tapi saya pikir menggelar sidang palsu seperti itu di tengah pertemuan sangat penting seperti ini adalah keputusan yang sangat buruk," katanya.




Credit  cnnindonesia.com



Turki Siap Bantu Redam Ketegangan Pakistan dan India


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo/Richard Drew

Meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan tidak akan memberikan keuntungan.



CB, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan siap membantu meredam ketegangan antara Pakistan dan India. Menurut dia, meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan tidak akan memberikan keuntungan bagi siapa pun.

Dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (4/3), Erdogan dalam kampanye di Trabzon, di wilayah Laut Hitam Turki, juga menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Pakistan menyerahkan pilot asal India yang jatuh dalam ketegangan baru-baru ini. Erdogan berharap bahwa India bisa melakukan hal serupa.

Jumat kemarin, seorang pilot India yang terlibat dalam konflik antarnegara tetangga yang bersenjata nuklir, Komandan Wing Abhinandan Varthaman, diserahkan kepada pemerintah India oleh Pakistan.


Varthaman ditahan di Pakistan setelah pesawatnya jatuh pada Rabu lalu, dalam pertempuran udara dengan jet Pakistan di sepanjang perbatasan de facto Kashmir. Sehari kemudian, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengumumkan pembebasannya dengan isyarat niat baik.


Ketegangan antara kedua negara terjadi menyusul serangan bom bunuh diri yang menewaskan 40 polisi paramiliter India di wilayah Kashmir yang dikendalikan India pada 14 Februari. India menyalahkan Pakistan atas insiden tersebut. Sementara Pakistan membantah terlibat penyerangan.


Amerika Serikat, Cina dan kekuatan dunia yang lain mendesak kedua negara untuk menahan diri. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga menyerukan perundingan.


"Sejarah mengajarkan pada kita bahwa perang selalu penuh salah perhitungan. Pertanyaan saya adalah dengan memperhitungkan senjata yang kita miliki, apakah kita bisa mencapai salah perhitungan," kata Khan dalam pidato singkat di televisi yang disiarkan secara nasional. "Kita harus duduk dan berbicara."


Pakistan dan India telah tiga kali berperang sejak merdeka dari pemerintahan kolonial Inggris pada 1047. Dari tiga perang itu, dua di antaranya adalah masalah Kashmir. Pakistan telah menutup wilayah udaranya, sehingga memaksa penerbangan komersial untuk mengubah arah.



Credit  republika.co.id



Rusia Siap Luncurkan S-500 dan S-350, Momok bagi Jet Siluman F-35 AS



Rusia Siap Luncurkan S-500 dan S-350, Momok bagi Jet Siluman F-35 AS
Transporter Erector Launcher dari S-350E Vityaz di MAKS 2013, Airshow di Rusia. Foto/Armyrecognition.com


MOSKOW - Rusia mengumumkan sistem pertahanan rudal canggih S-500 dan S-350 segera memasuki layanan tempur angkatan bersenjata Moskow. Media setempat mengutip sumber militer Moskow mengklaim kedua sistem rudal itu akan menjadi momok bagi pesawat jet tempur siluman F-35 dan F-22 Amerika Serikat (AS) karena bisa menjatuhkan dua jenis pesawat itu dari jarak ratusan mil.

Komandan Akademi Dirgantara Zhukov, Letnan Jenderal Vladimir Lyaporov, mengumumkan persiapan peluncuran senjata pertahanan terbaru Rusia itu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan surat kabar Krasnaya Zvezda pada hari Jumat.

Pada tahun 2019, kelompok perwira pertama akan menyelesaikan kursus pelatihan untuk menggunakan S-500, sebuah sistem rudal jarak jauh yang akan membentuk tulang punggung sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal yang terintegrasi.

"Saya ingin mencatat bahwa pada tahun 2019, kelompok perwira pertama akan menyelesaikan kursus akademi untuk menggunakan sistem S-500. Sistem belum masuk layanan, tetapi kami berharap mereka akan melakukannya dalam waktu dekat," katanya, yang dilansir kantor berita TASS, Sabtu (2/3/2019).

"Pada akhir tahun, (angkatan bersenjata) pusat diharapkan menerima sistem S-350 Vityaz pertama," lanjut jenderal tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pengiriman sistem S-500 kepada pasukan Rusia akan dimulai pada tahun 2020. Tergantung pada jenis rudal yang dilengkapi, sistem itu akan mampu menembak jatuh kedua target di udara, seperti pesawat tempur, drone, dan rudal balistik.

Media-media Barat sebelumnya melaporkan bahwa sistem pertahanan rudal canggih Rusia itu berhasil mencapai target sejauh 481,2 km, atau melampaui rekor sebelumnya yakni 80 km. Pada Mei tahun lalu, sumber-sumber intelijen Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Rusia telah menggunakan S-500 dalam sebuah tes untuk menyerang target pada jarak 299 mil, sekitar 50 mil lebih jauh dari serangan sebelumnya yang diketahui.

S-350 Vityaz dirancang untuk mempertahankan fasilitas administrasi dan militer yang penting dari serangan udara. Senjata pertahanan ini beroperasi secara otomatis dan tim menyebarkan dan mengendalikan senjata.

Sistem S-350 yang terdiri dari pos komando 50K6E, radar multifungsi 50N6E dan peluncur 50P6E dengan setiap peluncur dirancang untuk menembakkan 12 rudal 9M96E2. Secara bersamaan sistem ini dapat menembakkan 16 target udara atau 12 target balistik. Jangkauan maksimum adalah 60 km dan ketinggian 30 km. Waktu penyebaran adalah lima menit. Awak yang mengoperasikannya terdiri dari tiga orang. 






Credit sindonews.com



Kemampuan Tempur India dan Pakistan dari Pesawat Hingga Nuklir


Pasukan militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019. Pakistan membebaskan pilot India yang ditahan setelah pesawatnya ditembak jatuh di wilayah Kashmir. REUTERS/Danish Siddiqui
Pasukan militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019. Pakistan membebaskan pilot India yang ditahan setelah pesawatnya ditembak jatuh di wilayah Kashmir. REUTERS/Danish Siddiqui

CB, Jakarta - Dua negara nuklir, India dan Pakistan mulai terlibat pertempuran darat di Kashmir, sehari setelah pembebasan pilot tempur India yang ditahan Pakistan.
Sejak kemerdekaan keduanya apda 1947, India dan Pakistan terlibat konflik terutama di wilayah Himalaya, Kashmir.
Dua negara terlibat beberapa perang besar dan yang terakhir terjadi pada 1999, menewaskan ribuan orang di garis perbatasan Kashmir yang dikenal Line of Control (LoC).
Sehabis pertempuran itu, kedua negara mulai membangun kekuatan militernya.

Sepuluh tahun setelahnya, militer India kini melampau Pakistan dalam jumlah pesawat tempur, tentara, tank dan helikopter.
Menurut laporan CNN, 3 Maret 2019, yang mengutip data SIPRI, belanja militer India melampaui Pakistan dan mencapai US$ 64 miliar (Rp 903 triliun) berbanding US$ 11 miliar (Rp 155 triliun).

India memiliki sekitar 3 juta personel militer, sementara Pakistan meiliki 1 juta personel.
Namun India mesti membagi pasukannya ke wilayah timur lautnya yang berbatasan dengan Cina. Pada 1962, India dan Cina pernah bertempur di perbatasan, dan konflik terakhir terjadi di Doklam pada 2017.

Pasukan militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019. Perdana Menteri Pakistan mengatakan pilot India akan dibebaskan pada hari Jumat, setelah militer Pakistan mengkonfirmasi empat warga sipil Pakistan tewas selama serangan udara India di Kashmir. REUTERS/Danish Siddiqui
Di lain sisi, Cina memiliki kedekatan dengan Pakistan yang menyuplai alutsista Pakistan. 40 persen ekspor senjata Cina dikirim ke Pakistan, menurut data forum diskusi Brookings Institution di Washington.
Sementara India lebih dekat dengan negara-negara Barat untuk modernisasi militernya.

Di antara pembelian peralatan baru-baru ini adalah peringatan dini udara dan pesawat kontrol dengan teknologi Israel dan badan pesawat AS. Selain itu, artileri buatan AS dikerahkan di sepanjang garis perbatasan Kashmir untuk menggantikan senjata Swedia 1980-an, kata Nishank Motwani, pakar India dan Pakistan di Akademi Diplomasi Asia-Pasifik.
India bahkan menginginkan lebih banyak teknologi militer baru, tetapi seringkali dihambat oleh kontrol ekspor yang ketat dari pemasok utama seperti AS dan Inggris. Menurut pengamat, India terpaksa mengekspor senjata karena kekurangan industri militer.

Sementara Pakistan sedang membuat pesawat tempurnya sendiri JF-17 dari rancangan Cina.
Menurut beberapa laporan, JF-17 adalah salah satu dari skuadron yang menembak jatuh salah satu MiG 21 India.
MiG-21 buatan Uni Soviet adalah tulang punggung angkatan udara India. India memiliki sekitar 200 unit MiG dan masih beroperasi.

Keuntungan India adalah luas wilayah, di mana luas India nyaris empat kali dari Pakistan. Ini menjadi modal India untuk menjauhkan aset militernya dari perbatasan dan membuat India unggul di udara. Sementara Pakistan akan lebih kesulitan melindungan pangkalan militer dan persenjataannya.
Sementara keuntungan udara tampaknya condong ke arah India, aksi darat skala besar melintasi perbatasan akan lebih sulit bagi India.
Perbatasan Pakistan memiliki medan yang curam dan terdiri dari perbatasan internasional, membuat formasi darat India kesulitan.

Kereta yang mengangkut truk dan senjata artileri tentara India di sebuah stasiun kereta di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28 Februari 2019. Dalam serangan bom mobil tersebut, sedikitnya 42 tentara India tewas. REUTERS
Pakistan, dengan garis pantai yang jauh lebih kecil untuk dipertahankan, telah menempatkan bagian terbesar dari sumber daya ke pasukan dan angkatan udara, kata Motwani.
New Delhi memiliki kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir dalam armadanya, peralatan tempur yang tidak dapat disamakan dengan Pakistan.
Satu-satunya senjata yang sejajar bagi kedua negara, dan yang paling ditakuti adalah senjata nuklir.
Stockholm Internasional Peace Research Institute (SIPRI) tahun lalu merilis data bahwa Pakistan memiliki 140 sampai 150 hulu ledak nuklir dan India memiliki 130 hingga 140 nuklir.

Peter Layton, mantan perwira Angkatan Udara Australia dan sekarang peneliti di Griffith Asia Institute, mengatakan jika situasi semakin mendesak bagi Pakistan, maka komandan tingkat rendah Pakistan siap membuka gudang nuklir mereka.
"Pakistan memiliki kebijakan strategis untuk mendelegasikan persetujuan pelepasan nuklir ke unit-unit taktis tingkat rendah," katanya. "Ada bahaya nyata karena kelonggoran nuklir itu, yaitu komandan tingkat rendah yang menggunakan senjata nuklir taktis jika mereka mau."
Menurut Motwana, Pakistan ingin India sadar bahwa ancaman nuklir mereka akan selalu ada. Setiap kali India melakukan serangan balasan, Pakistan tidak segan untuk mengeluarkan ancaman senjata nuklirnya jika senjata konvensional gagal.



Credit  tempo.co





Pembatasan Wilayah Udara Pakistan Masih Diberlakukan



Upacara di perbatasan Wagah-Attari antara pasukan Pakistan dan India.[NDTV]
Upacara di perbatasan Wagah-Attari antara pasukan Pakistan dan India.[NDTV]

CB, Jakarta - Pakistan masih akan memberlakukan pembatasan wilayah udaranya bagi pesawat-pesawat komersial. Pembatasan wilayah udara diberlakukan awal pekan lalu saat hubungan negara itu dengan India diselimuti ketegangan.
Ketegangan yang terjadi antara India - Pakistan telah membuat negara itu untuk pertama kali sejak perang 1971 melancarkan serangan udara. Kashmir yang masih menjadi perebutan kedua negara telah menjadi medan pertempuran India - Pakistan.
Otoritas Penerbangan Pakistan pada Minggu, 3 Maret 2019, mengatakan masih membatasi operasional di bandara internasional Allama Iqbal di wilayah timur kota Lahore. Larangan ini muncul setelah sejumlah operasi secara parsial dilakukan Karachi, Quetta, Peshawar dan ibukota Islamabad.
Bandara lain di Gilgit Baltistan, Provinsi Punjab dan wilayah pedalaman Sindh tetap ditutup pada hari Minggu, 3 Maret 2019. Otoritas penerbangan sipil Pakistan mengatakan pembatasan perjalanan ini diperkirakan akan dicabut pada Senin pukul 1 siang waktu setempat.


Pesawat tempur India menjatuhkan bom di wilayah Pakistan.[Aljazeera]



Lalu lintas penerbangan internasional dan domestik di Pakistan dan sekitarnya telah terganggu, dimana sejumlah bandara di Pakistan dan India ditutup. Walhasil rute penerbangan harus memutar dan ditangguhkan. Pada Selasa, 26 Februari 2019, jet-jet tempur India melancarkan serangan ke wilayah timur laut Pakistan, Balakot. New Delhi mengklaim di wilayah itu terdapat kamp-kamp milik Jaish-e-Muhammad atau JeM yakni sebuah kelompok bersenjata yang diduga telah melakukan serangan bom mobil pada 14 Februari 2019 dan menewaskan setidaknya 40 pasukan militer India yang berjaga di kota Pulwama, Kashmir. Peristiwa bom bunuh diri ini telah memicu agresi militer India - Pakistan 







Credit  tempo.co




India Setop Serangan Udara, Tuntut Pakistan Perangi Teroris



India Setop Serangan Udara, Tuntut Pakistan Perangi Teroris
India tidak berencana untuk melakukan serangan baru di perbatasan dengan Pakistan. Foto/Istimewa


MOSKOW - India tidak berencana untuk melakukan serangan baru di perbatasan dengan Pakistan dan ketegangan di Kashmir secara bertahap akan stabil. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar India untuk Rusia Shri D. Bala Venkatesh Varma mengatakan kepada Sputnik dalam sebuah wawancara.

"Tidak, kami tidak punya rencana (seperti) itu pada saat ini," kata Varma menjawab pertanyaan seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (3/3/2019).

Menurut utusan India itu, New Delhi telah dengan jelas menyatakan tidak tertarik dengan eskalasi dan cara terbaik agar situasi kembali normal adalah Pakistan memerangi kelompok teroris.

"Ini bukan perjuangan antara India dan Pakistan. Ini adalah masalah perlindungan India terhadap kepentingannya dalam menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok teroris. India bukan satu-satunya negara di kawasan yang menderita atas tindakan mereka," ujarnya.

Menurut Varma, dengan mengatakan India menolak gagasan dilibatkannya mediator untuk melesaikan krisis dengan Pakistan, ia percaya bahwa Islamabad perlu mengambil langkah-langkah spesifik untuk memerangi kelompok teroris.

"Saya perlu mengklarifikasi bahwa tidak ada tawaran mediasi resmi. Dan bahkan jika itu dibuat, kami tidak akan menerimanya. Tidak ada negara yang menawarkan untuk menengahi antara India dan Pakistan. Ada percakapan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi tadi malam, dan titik mediasi tidak disebutkan sama sekali," ungkap Varma.

Ia menekankan bahwa posisi Rusia sangat mendukung tindakan India. Pakistan harus mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok teroris di wilayahnya.

"Kami selalu siap untuk dialog dengan Pakistan dalam suasana yang bebas dari terorisme," kata duta besar.

Lebih lanjut Varma mengatakan bahwa Rusia dapat mempengaruhi Islamabad untuk berhenti membiarkan kelompok-kelompok teroris menggunakan wilayah negara itu.

"Peran Rusia adalah terus memberikan pengaruhnya pada Pakistan untuk tidak mengizinkan wilayahnya digunakan oleh kelompok teror," ucapnya.

Dia mencatat bahwa Rusia telah mengambil posisi yang jelas dan tidak ambigu mengenai peningkatan hubungan India dan Pakistan saat ini.

"Presiden Vladimir Putin menyatakan dukungannya dalam percakapan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi," tambah diplomat India itu.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow akan mengatur platform untuk pembicaraan Indo-Pakistan jika kedua negara menyatakan keinginan untuk menegosiasikan perselisihan tersebut.

Pernyataan itu muncul setelah Angkatan Udara India melakukan serangan terhadap dugaan pangkalan teroris di Kashmir yang dikuasai Pakistan, menghancurkan beberapa fasilitas pada 26 Februari lalu. Serangan udara New Delhi dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan bunuh diri yang diklaim oleh organisasi teroris yang berbasis di Pakistan Jaish-e-Mohammad pada 14 Februari lalu.

Setelah serangan itu, India menuduh Pakistan mendukung kelompok-kelompok teroris. Islamabad, pada gilirannya, menolak tuduhan itu sebagai tuduhan yang tidak berdasar, menyarankan untuk melakukan penyelidikan bersama dengan New Delhi atas insiden tersebut.

Insiden itu memperumit hubungan yang sudah tegang antara New Delhi dan Islamabad, sekali lagi menempatkan wilayah itu di ambang konflik militer. 




Credit  sindonews.com




Agresi Militer India - Pakistan, Begini Nasib Warga Kashmir



Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters
Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters

CB, Jakarta - Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Ada yang melarikan diri dari rumah, ada yang berlindung di bunker, ada pula yang menggali tanah agar bisa melihat pertempuran pasukan militer India dan Pakistan.
Wilayah Garis Kendali atau LoC atau Kashmir saat ini telah menjadi medan pertempuran India dan Pakistan. Agresi militer dipicu serangan bom mobil pada 14 Februari 2019 di Kashmir yang menewaskan 40 tentara India. Kashmir adalah wilayah yang masih diperebutkan India dan Pakistan.


Pasukan militer India berjaga-jaga sebelum dilakukan pembebasan pilot Angkatan Udara India Abhinandan, yang ditangkap Pakistan pada hari Rabu, di perbatasan Wagah, di pinggiran kota utara Amritsar, India, 1 Maret 2019. Pakistan membebaskan pilot India yang ditahan setelah pesawatnya ditembak jatuh di wilayah Kashmir. REUTERS/Danish Siddiqui
Pertempuran pasukan India dan Pakistan meletup dua pekan setelah serangan bom mobil. Masyarakat Kashmir melihat jet-jet tempur berseliweran di atas kepala mereka dan tiarap di bawah hujan tembakan.
Dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 3 Maret 2019, setidaknya dua ribu orang yang tinggal di wilayah perbatasan meninggalkan tempat tinggal mereka. Otoritas berwenang meliburkan sekolah. Di sejumlah distrik terlihat eksodus warga.

"Semakin banyak orang meninggalkan tempat tinggal mereka dan berlindung ke tempat yang lebih aman," kata Umar Azam, pejabat senior Kotli, Kashmir.
Di sejumlah wilayah khususnya area perbatasan, akses internet sudah terputus. Perempuan, laki-laki dan anak-anak dengan membawa tas-tas besar berduyun-duyun di jalan-jalan utama Kashmir untuk mengungsi. Ada pula mereka yang mengungsi itu ambil membawa hewan ternak mereka.
Habib Ullah Awan, 46 tahun, seorang pemilik toko sembako di Chakothi, wilayah perbatasan India - Pakistan, mengatakan hujan peluru masih terjadi ketika dia meninggalkan rumahnya bersama delapan anggota keluarga yang lain pada Rabu pagi.
Sebagian besar masyarakat desa Chakothi mengungsi ke Muzaffarabad, jantung wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan atau tinggal menumpang di rumah sanak - saudara di desa yang lain. Mereka yang tak punya kerabat yang bisa menampung, pergi ke kamp Hattian Bala yang dibangun oleh pemerintah setempat. 




Credit  tempo.co






Delapan Tewas dalam Pertempuran India-Pakistan di Kashmir



Delapan Tewas dalam Pertempuran India-Pakistan di Kashmir
Sedikitnya 8 orang tewas dalam pertempuran India-Pakistan di Kashmir. Foto/Ilustrasi


SRINAGAR - Tentara India dan Pakistan kembali terlibat pertempuran. Tentara masing-masing negara menjadikan pos dan desa di sepanjang perbatasan Kashmir yang bergejolak menjadi sasaran. Sedikitanya enam warga sipil dan dua tentara Pakistan tewas dalam insiden tersebut.

Pertempuran kembali pecah pada Jumat malam. Militer Pakistan mengatakan dua tentaranya tewas dalam baku tembak dengan pasukan India di dekat Garis Kontrol yang memisahkan Kahsmir dengan dua negara bermusuhan itu. Ini adalah korban tewas pertama bagi pasukan Pakistan sejak Rabu, ketika ketegangan meningkat secara dramatis kedua negara.

Sementara itu, polisi India mengatakan dua saudara kandung dan ibu mereka terbunuh di Kashmir yang dikuasai negara itu. Ketiganya tewas setelah sebuah peluru yang ditembakkan oleh tentara Pakistan menghantam rumah mereka di wilayah Poonch dekat Garis Kontrol. Ayah anak-anak itu terluka parah.

Di Kashmir yang dikuasai Pakistan, pejabat pemerintah Umar Azzam megatakan pasukan India dengan senjata berat membidik membidik penduduk desa perbatasan tanpa pandang bulu di sepanjang Garis Kontrol, membunuh seorang anak lelaki dan melukai tiga orang lainnya. Dia mengatakan beberapa rumah dihancurkan oleh penembakan India.

Setelah sempat jeda selama beberapa jam, penembakan kembali berlanjut pada Sabtu (2/3/2019). Militer Pakistan menyatakan dua warga sipil tewas dan dua lainnya cedera dalam pertempuran baru itu. Tentara India mengatakan pasukan Pakistan menyerang pos-pos India di beberapa tempat di sepanjang garis militer seperti dilansir dari AP.

Ketegangan telah meningkat sejak pesawat India melintas ke Pakistan Selasa lalu. India menyebut hal itu sebagai serangan pendahuluan terhadap gerilyawan yang dituduh melakukan bom bunuh diri pada 14 Februari lalu di Kashmir yang dikuasai India yang menewaskan 40 tentara India. 

Pakistan kemudian membalas, menembak jatuh sebuah jet tempur India pada hari Rabu dan menahan pilotnya, yang kemudian dikembalikan ke India pada hari Jumat kemarin dengan sikap damai.

Kekerasan saat ini menandai eskalasi paling serius dari konflik yang lama membara sejak 1999, ketika militer Pakistan mengirim pasukan darat ke Kashmir yang dikuasai India. Pada tahun itu juga sebuah jet tempur India menembak jatuh sebuah pesawat angkatan laut Pakistan, menewaskan semua penumpangnya yang berjumlah 16. 





Credit  sindonews.com




Korban Berjatuhan dalam Baku Tembak India-Pakistan


Korban Berjatuhan dalam Baku Tembak India-Pakistan
Inida-Pakistan tampaknya tidak berdamai dalam waktu dekat. (Foto: REUTERS/Danish Ismail)



Jakarta, CB -- Tensi semakin meninggi antara India dan Pakistan setelah pada Sabtu (2/3) terjadi baku tembak yang berakhir dengan terbunuhnya tujuh orang dari kedua pihak.

Hanya dalam 24 jam, dua tentara dan dua warga sipil Pakistan disebut AFP tewas tertembak. Di pihak seberang, seorang wanita dan dua anaknya meninggal setelah rumah mereka dihancurkan oleh mortir.

Di wilayah Kashmir di India, warga setempat diminta berlindung di bunker sementara polisi memerintahkan pengosongan jalan. Panglima Angkatan Darat India harus tergopoh-gopoh menuju Udhampur untuk meninjau keamanan perbatasan.


Pekan lalu, situasi menjadi semakin riuh ketika India menyebut dua pasukan paramiliter dan pejabat polisi unit kontra terorisme mereka meninggal dalam sebuah kontak senjata. Keesokannya, seorang pengunjuk rasa meninggal ditembak polisi India.

Padahal, pada Kamis (28/2), Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi menyatakan pihaknya siap memulangkan pilot helikopter India yang ditangkap di Kashmir, jika tindakan tersebut memang dapat meredakan ketegangan dengan Pakistan.

Jumat (1/3), janji tersebut ditepati. Abhinandan Varthaman pulang dengan pengawalan ketat melalui pos perbatasan di Kota Lahore, Pakistan. Namun kemudian beredar sebuah video yang menampilkan Varthaman memuji para penculiknya dan mengkritik media India.

Laporan-laporan media lokal mengatakan bahwa video itu dibuat di bawah paksaan Pakistan.

Perdana Menteri India, Narendra Modi menegaskan, tidak ada seorang pun yang boleh mengancam India yang baru, yang tak kenal takut dan berani menentukan langkah. Ia juga mengatakan bahwa negaranya membutuhkan pesawat jet tempur Rafale yang ingin dibeli di Prancis.



"Jika India menyelesaikan pengadaan Rafale tepat waktu, maka hasil pertempuran baru-baru ini dengan Pakistan bisa berbeda," katanya.

Melalui Adel al-Jubeir sebagai Menteri Luar Negeri, Arab Saudi pun angkat suara, menawarkan diri membantu mengakhiri permusuhan ini.

"Dia [al-Jubeir] mengunjungi kami dan juga akan mengunjungi India. Dia adalah teman kami dan kami memiliki hubungan sejarah dengan Arab Saudi," kata Qureshi, dilansir AFP.




Credit  cnnindonesia.com




India dan Pakistan Bombardir Kashmir, Korban Sipil Berjatuhan




Kereta yang mengangkut truk dan senjata artileri tentara India di sebuah stasiun kereta di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28 Februari 2019. Konflik antara India dengan Pakistan dipicu serangan bom mobil terhadap konvoi tentara India di Distrik Pulwama, Kashmir pada 14 Februari lalu. REUTERS
Kereta yang mengangkut truk dan senjata artileri tentara India di sebuah stasiun kereta di pinggiran Jammu, India, Kamis, 28 Februari 2019. Konflik antara India dengan Pakistan dipicu serangan bom mobil terhadap konvoi tentara India di Distrik Pulwama, Kashmir pada 14 Februari lalu. REUTERS

CB, Jakarta - Pakistan dan India saling menembakkan artileri di sepanjang perbatasan Kashmir setelah pembebasan pilot tempur India.
Menurut laporan Aljazeera, 3 Maret 2019, pertempuran terjadi di sepanjang garis perbatasan Line of Control (LoC), dan menewaskan lima warga sipil dan dua tentara.
Kedua negara nuklir tersebut mulai menembakkan peluru mortir dan artileri setelah pembebasan pesawat tempur India yang ditangkap, usai pesawat MiG-21 Angkatan Udara India ditembak jatuh Pakistan.

Pertempuran yang terjadi pada Sabtu sore membuat dua kakak=beradik dan ibunya tewas akibat peluru artileri yang ditembakkan militer Pakistan di wilayah Poonch, dekat dengan LoC, yang membagi wilayah Himalaya dengan dua negara.
"Pukul 6 pm, Pakistan mulai membombardir selama tiga jam. Salah satu peluru yang ditembakkan Pakistan menghantam rumah, menyebabkan satu keluarga tewas, termasuk dua anak-anak," kata penduduk Poonch, Mohammad Saleem. Sang ayah dari keluarga tersebut dilaporkan kritis dan dibawa ke rumah sakit.

Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters




Sementara penduduk di Uri, 50 kilometer dari Poonch, mengungsi ke wilayah yang lebih aman karena takut terkena bombardir artileri Pakistan di sepanjang garis LoC.
Di wilayah Kashmir Pakistan, seorang pria dan bocah laki-laki di Nakiyal tewas. Rumah sakit setempat mengatakan seorang pria juga terluka di Tatta Pani.
Militer Pakistan mengkonfirmasi dua tentaranya tewas di Nakiyal.

Pemerintah India dan Pakistan saling menyalahkan atas setiap konfrontasi militer yang terjadi di Kashmir. Baik India dan Pakistan mengatakan tentara mereka hanya membalas aksi satu sama lain karena melanggar pelanggaran perjanjian gencatan senjata 2003 di beberapa sektor di sepanjang perbatasan Kashmir, yang menargetkan kedua pos tentara serta desa.




Credit  tempo.co




India Tolak Tunjukkan Bukti Serangan di Pakistan Tewaskan Militan



India Tolak Tunjukkan Bukti Serangan di Pakistan Tewaskan Militan
India menolak menunjukkan bukti serangan udara di di Pakistan menewaskan militan. Foto/Ilustrasi/Istimewa


SRINAGAR - Seorang menteri utama India mengatakan pemerintah tidak akan membagikan bukti bahwa "sejumlah besar" gerilyawan tewas dalam serangan udara di Pakistan minggu ini. Hal itu disebabkan munculnya keraguan adanya korban dalam serangan udara yang memicu ketegangan dengan Pakistan.

Pesawat-pesawat tempur India melakukan serangan udara pada hari Selasa di dalam Balakot Pakistan timur laut yang disebut New Delhi sebagai kamp-kamp militan. Namun Islamabad membantah ada kamp seperti itu, sama seperti penduduk desa setempat.

Pakistan mengatakan bom-bom India menghantam lereng bukit yang sebagian besar kosong tanpa melukai siapa pun. Beberapa pemimpin oposisi India pun meminta pemerintah untuk memberikan bukti serangan.

Tetapi Menteri Keuangan India Arun Jaitley, salah satu pembantu utama Perdana Menteri Narendra Modi, mengatakan tidak ada lembaga keamanan yang pernah berbagi rincian operasional.

"Ini sikap yang sangat tidak bertanggung jawab," kata Jaitley pada konferensi yang diselenggarakan oleh kelompok media India Today.

"Angkatan bersenjata harus memiliki, dan badan-badan keamanan dan intelijen kita harus memiliki, kelonggaran penuh dalam menghadapi situasi, dan jika ada yang ingin rincian operasional diumumkan kepada publik dia tentu saja tidak memahami sistem," cetusnya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (3/3/2019).

Para pejabat Angkatan Udara India sebelumnya mengatakan hal itu tergantung kepada para pemimpin politik untuk memutuskan kapan dan bagaimana merilis bukti serangan Balakot.

Jaitley menepis anggapan bahwa peningkatan ketegangan yang cepat dengan Pakistan ada hubungannya dengan politik dalam negeri India menjelang pemilihan umum yang akan diadakan Mei nanti. Lembaga survei berharap partai yang berkuasa mendapat manfaat dari semangat nasionalistis yang melanda negeri itu.

Ketegangan meningkat dengan cepat setelah aksi bom mobil bunuh diri pada 14 Februari yang menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India di Kashmir yang dikuasai India. India menuduh Pakistan menyembunyikan kelompok Islamis Jaish-e Mohammad yang mengklaim melakukan pemboman. 



Credit  sindonews.com



Koalisi AS Diduga Gunakan Bom Fosfor Putih untuk Serang ISIS



Bom fosfor terlihat saat latihan perang pasukan marinir Amerika Serikat di Queensland, Australia pada 13 Agustus 2013. [GLOBALNEWS.AC]
Bom fosfor terlihat saat latihan perang pasukan marinir Amerika Serikat di Queensland, Australia pada 13 Agustus 2013. [GLOBALNEWS.AC]

CB, Jakarta - Pasukan SDF dilaporkan menggunakan bom fosfor dalam serangan melawan ISIS di Baghouz, Suriah. Serangan dilakukan untuk merebut wilayah terakhir yang dikuasai ISIS di timur Suriah.
Menurut media Suriah Ikhbarya, dikutip dari Sputnik, 4 Maret 2019, melaporkan bombardir fosfor dilakukan pada Ahad malam, dan diduga beberapa warga sipil terluka, menurut sumber warga. Koalisi AS menggunakan bom fosfor putih selama serangan kantong terakhir ISIS, Baghouz.

Sejumlah laporan telah bermunculan di media Suriah tentang korban sipil akibat fosfor. Penggunaan fosfor putih dilarang berdasarkan konvensi internasional.
Amerika Serikat berulang kali membantah menggunakan fosfor putih dalam serangan udara. Menanggapi tuduhan sebelumnya, Pentagon menyatakan bahwa amunisi yang digunakan oleh AS di Suriah mematuhi semua aturan internasional.

Asap tebal terlihat di langit Baghouz, selama serangan ke kantong terakhir ISIS.[Sky News]
Dalam beberapa bulan terakhir, SDF yang dipimpin Kurdi telah melakukan operasi terhadap gerilyawan ISIS di Suriah, dengan dukungan dari koalisi yang dipimpin AS.
Koalisi yang dipimpin AS, yang terdiri dari lebih dari 70 negara, sedang melakukan operasi militer terhadap ISIS di Suriah dan Irak.
Pada Ahad, ISIS mengerahkan bom mobil terhadap pasukan SDF yang menyerang Baghouz, dalam upaya terakhir untuk menjaga wilayah terakhirnya, menurut laporan Reuters.

SDF memulai pertempuran yang menentukan pada Ahad setelah maju secara bertahap selama 18 jam untuk menghindari ranjau darat yang disebar ISIS. ISIS juga menggunakan terowongan bawah tanah untuk melakukan penyergapan, sementara SDF maju perlahan didukung serangan udara Koalisi AS.




Credit tempo.co



ISIS Terdesak, Mulai Sembunyi di Bawah Tanah dan Gunakan Sniper



Ledakan dari pertempuran terlihat di Baghouz, Deir Al Zhour, Suriah, 3 Maret 2019.[REUTERS]
Ledakan dari pertempuran terlihat di Baghouz, Deir Al Zhour, Suriah, 3 Maret 2019.[REUTERS]

CB, Jakarta - Pasukan SDF Kurdi mengatakan ISIS memberikan perlawanan sengit saat serangan ke wilayah terakhir mereka di Baghouz, timur laut Suriah.
SDF mengerahkan tembakan artileri dan serangan udara untuk menekan perlawanan ISIS.
Aljazeera melaporkan, 4 Maret 2019, terlihat asap hitam tebal di desa Baghouz, Provinsi Deir Az Zor, ketika serangan pertama diluncurkan, ujar komandan SDF.

Milisi ISIS melawan balik dengan sniper, bom bunuh diri dan perangkap.
Komandan SDF mengatakan milisi mengirim bom mobil menuju posisi SDF pada Sabtu malam.
Juru bicara SDF, Mustafa Bali, serangan udara koalisi AS menghancurkan beberapa bom mobil selama dua hari serangan.

Asap tebal terlihat di langit Baghouz, selama serangan ke kantong terakhir ISIS.[Sky News]
Pada Ahad, SDF maju secara bertahap untuk menghindari ranjau darat yang ditanam ISIS. Selain itu, SDF juga waspada serangan dari terowongan bawah tanah yang digali ISIS.

Diperkirakan ada ratusan milisi ISIS yang terjebak di Baghouz, dan kebanyakan adalah warga asing.
"Milisi ISIS menggunakan rompi bunuh diri dan bom mobil untuk memperlambat serangan SDF dan bersembunyi dari serangan udara koalisi di Baghouz," kata Kolonel Sean Ryan, juru bicara koalisi, dikutip dari Reuters.

Ryan mengatakan ISIS bersembunyi di bawah tanah sehingga sulit berapa jumlah mereka yang tersisa.
Baghouz adalah kantong terakhir ISIS. Kekuasaan ISIS semakin menyempit setelah kampanye militer koalisi dan pemerintah Suriah. Ribuan milisi ISIS akhirnya kabur ke Baghouz, desa di timur Suriah di tepi sungai Eufrat yang berbatasan dengan Irak.




Credit  tempo.co




Trump Akui Kebijakan AS di Timur Tengah Telah Gagal



Trump Akui Kebijakan AS di Timur Tengah Telah Gagal
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui bahwa kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah telah gagal. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui bahwa kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah telah gagal. Dia menuturkan, pemerintahannya akan fokus pada memperbaiki infrastruktur Amerika daripada ikut dalam perang tanpa akhir.

Berbicara dalam Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC), Trump mengatakan bahwa ISIS akan dikalahkan "seratus persen" dalam satu atau dua hari. Ia juga kembali menegaskan sikap pemerintahannya untuk menarik pasukan Amerika dari Suriah dan juga mungkin Irak.

"Kami akan meninggalkan sekelompok kecil tentara pria dan wanita, tetapi kami ingin membawa orang-orang kami pulang, sudah waktunya. Kami seharusnya berada di Suriah selama 4 bulan, tetapi kami berakhir 5 tahun," ucap Trump, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/3).

Dia lalu mengecam kebijakan Timur Tengah yang telah diambil pemerintah AS sebelumnya, dengan mengingat kunjungan pertamanya ke Irak pada 2017 ketika pesawat yang dia tumpangi harus mematikan semua lampu sebelum mendarat untuk tujuan keamanan.

"Pikirkan ini. Kami menghabiskan USD 7 triliun di Timur Tengah dan kami tidak dapat mendaratkan pesawat dengan lampu menyala, 20 tahun kemudian. Betapa buruknya itu!" ungkap Trump.





Credit  sindonews.com



16 Dewan Negara Arab Bersatu Adang Sikap AS Atas Yerusalem


permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat
permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat
Foto: VOA

Keputusan AS yang mengakui Israel sebagai ibu kota Israel adalah gegabah.



CB, AMMAN -- Konferensi parlemen antar-Arab digelar di Amman Yordania dengan menjadikan Yerusalem sebagai topik utama. Konferensi tersebut bertujuan menarik dukungan untuk menentang keputusan AS yang telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel secara sepihak.

"Topik utama konferensi kami adalah soal Yerusalem pascakeputusan AS yang merusak semua prinsip manusia," kata Ketua Uni Parlemen Arab, Ali Abdelal pada sesi pembukaan, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Senin (4/3).

Abdelal menuturkan, keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu gegabah. Sebab keputusan tersebut sebetulnya bertentangan dengan seluruh prinsip hukum internasional dan secara hukum pun tidak sah.

Sementara itu, Ketua Parlemen Yordania, Atef Tarawneh menyerukan untuk menggalang dukungan dari negara-negara Arab dengan tujuan agar menghasilkan langkah-langkah yang patut ditempuh atas keputusan Presiden AS Donald Trump.

Konferensi yang berlangsung selama dua hari itu menghadirkan pembicara dari 16 parlemen Arab bersama dengan perwakilan dari majelis-majelis lain.


Pada akhir 2017 lalu, pihak AS secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israels sehingga memicu kemarahan dunia.

Yerusalem tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah yang telah berlangsung beberapa dekade. Warga Palestina berharap, Yerusalem Timur yang diduduki oleh Israel sejak 1967, suatu hari nanti dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina.




Credit  republika.co.id




Saudi Tegaskan Kemerdekaan Palestina Tetap Jadi Prioritas



Saudi Tegaskan Kemerdekaan Palestina Tetap Jadi Prioritas
Jubeir menegaskan Saudi akan tanpa henti untuk mengejar kemerdekaan Palestina sesuai dengan perjanjian perbatasan 1967 dan dengan Yerusalem sebagai Ibu Kotanya. Foto/Reuters


ABU DHABI - Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi, Adel Jubeir menegaskan Saudi akan tanpa henti untuk mengejar kemerdekaan Palestina, sesuai dengan perjanjian perbatasan 1967 dan dengan Yerusalem sebagai Ibu Kotanya.

"Perjuangan Palestina adalah prioritas bagi Riyadh dan tidak akan berhenti sampai pembentukan negara Palestina," ucap Jubeir saat berbicara di pertemuan ke-46 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, seperti dilansir Arab News pada Minggu (3/3).

Dalam pertemuan itu, Jubeir juga turut menyinggung mengenai Iran. Dia mengatakan, Iran terus dengan kegiatan teroris dan perilaku agresifnya di kawasan itu, dengan memicu ketegangan sektarian dan mencampuri urusan negara-negara lain.

Dirinya, dalam pertemuan tersebut mengutuk pelanggaran HAM terhadap Muslim Rohingya di Myanmar. Jubeir lalu menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan praktik-praktik semacam itu dan memberikan hak minoritas kepada kaum Muslim tanpa diskriminasi atau klasifikasi etnis.

Selain Saudi, dukungan terhadap Palestina di pertemuan OKI juga turut digaungkan oleh Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan dukungan konkret untuk Palestina adalah satu-satunya pilihan bagi OKI.

"Saya ingin mengingatkan kembali anggota OKI mengenai pekerjaan kita yang belum selesai, yaitu isu Palestina, yang situasinya semakin memburuk," kata Retno dan menyatakan saat tidak ada pilihan lain bagi OKI selain memberikan dukungan nyata, solid dan konkret bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.  



Credit  sindonews.com



Al-Azhar Kairo Kecam Serbuan Israel ke Al-Aqsha


Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Kubah Nabi, Kompleks Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Palestina.
Foto: Screen Capture Youtube

Israel menutup pintu gerbang Ar-Rahmah dengan rantai dan gembok.




CB, KAIRO -- Universitas Al-Azhar Kairo Mesir mengecam serangkaian pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Termasuk penahanan terhadap warga Palestina dan penggerebakan di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem.

Al-Azhar dalam sebuah pernyatannya, seperti dilansir dari Anadolu Agency, mengatakan, mendukung Palestina di Yerusalem atas praktik sewenang-wenang Israel seperti penutupan pintu Al-Aqsha. Tindakan Israel jelas tidak dapat diterima.

Pernyataan tersebut juga menyerukan adanya aksi segera, termasuk langkah-langkah politik dan hukum terhadap pelanggaran Israel dan dukungan bagi rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka.

Ketegangan meningkat di Yerusalem sejak pekan lalu ketika polisi Israel menutup gerbang Masjid Al-Aqsa, Ar-Rahma, sehingga ini membuat para jamaah Palestina tak bisa memasuki situs tersebut dan memicu aksi demonstrasi dari para warga Palestina.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Pada akhir 2000, kunjungan politisi Israel kontroversial Ariel Sharon ke Al-Aqsa memicu apa yang kemudian dikenal sebagai "Intifada Kedua," selama lima tahun. Ribuan warga Palestina syahid.




Credit  republika.co.id




Jet Israel Tabrak Pos Militer Milik Hamas



Seorang perempuan Palestina berlari membawa bendera Palestina dan menghindari serangan gas air mata dari tentara Israel.
Seorang perempuan Palestina berlari membawa bendera Palestina dan menghindari serangan gas air mata dari tentara Israel.
Foto: aljazeera

Ketegangan di dekat pagar Gaza-Israel meningkat.

CB, YERUSALEM -- Jet tempur Israel menabrak sebuah pos militer milik kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. Jet tersebut menyerang pos militer milik Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, di Jalur Gaza tengah.


Dilansir dari Anadolu Agency, Senin (4/3), Menteri Kesehatan Palestina belum bisa memberikan rincian tentang cedera atau korban tewas. Pihak Hamas yang memerintah Jalur Gaza juga belum memberikan komentar atas kejadian tersebut.

Ketegangan di dekat pagar Gaza-Israel meningkat di tengah demonstrasi yang sedang berlangsung. Demonstran asal Palestina menuntut hak untuk kembali ke rumah mereka di tanah Palestina yang bersejarah.




Demonstrasi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghancurkan pengepungan Israel selama satu dekade di Jalur Gaza. Sejak unjuk rasa Gaza dimulai pada 30 Maret, sejumlah demonstran Palestina telah meninggal dunia akibat tembakan tentara Israel.




Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan agresi pemerintah Israel di wilayah Palestina memang menjadi persoalan tersendiri. Sebab selain Israel, ada beberapa pihak lain yang hendak mengacaukan wilayah Palestina.




"Tidak hanya serangan Israel terhadap hak rakyat Palestina, tetapi beberapa aktor lain secara sepihak dan ilegal juga hendak mengacaukan wilayah itu," kata dia.




Cavusoglu juga menekankan, membela perjuangan Palestina di arena internasional adalah prioritas utama bagi Turki. Ia juga memberikan belasungkawa bagi warga Palestina yang syahid dan juga Abdulkarim al-Khatib, konsul Palestina di Istanbul, yang baru-baru ini meninggal dunia.




"Kami tidak akan pernah membiarkan upaya-upaya seperti itu membayangi tujuan kami dalam menciptakan perdamaian yang adil dan abadi melalui dialog dan diplomasi. Semakin Israel mengintensifkan kegiatan ilegal, semakin kita akan berjuang untuk keadilan dan perdamaian," ucapnya.



Credit  republika.co.id




AS Selidiki Klaim F-16 Digunakan Pakistan untuk Tembak Jatuh Jet India



AS Selidiki Klaim F-16 Digunakan Pakistan untuk Tembak Jatuh Jet India
Pesawat jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Akhtar Soomro/File Photo


ISLAMABAD - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui kedutaan besarnya di Islamabad mengatakan bahwa Washington sedang menyelidiki klaim bahwa Pakistan menggunakan jet tempur F-16 untuk menembak jatuh pesawat jet tempur MiG-21 India. Jika klaim itu benar, maka Islamabad melanggar perjanjian perdagangan peralatan militer Washington yang hanya membolehkan penggunaan jet tempur AS untuk misi kontra-terorisme.

"Kami mengetahui laporan ini dan mencari lebih banyak informasi," kata Kedutaan AS melalui seorang juru bicara seperti dikutip Reuters, Senin (4/3/2019). "Kami menanggapi semua dugaan penyalahgunaan dengan sangat serius," lanjut Kedutaan AS.

Pakistan dan India sama-sama melakukan misi pemboman udara Rabu pekan lalu, di mana jet tempur MiG-21 India ditembak jatuh di atas wilayah Kashmir dan pilotnya ditangkap militer Pakistan. Namun, India juga mengklaim menembak jatuh jet tempur F-16 Pakistan dengan jet tempur MiG-21.

Pakistan telah menyerahkan kembali pilot India yang ditangkap pada hari Jumat sebagai langkah nyata untuk mewujudkan perdamaian.

Pakistan sendiri membantah telah menggunakan jet tempur F-16 selama pertempuran udara dengan pesawat tempur India. Namun, Islamabad belum bersedia mengungkap pesawat tempur apa yang digunakannya. Laporan lain dari seorang pensiunan militer Pakistan mengklaim jet tempur JF-17 yang dirancang China adalah pesawat yang menjatuhkan jet tempur MiG-21 India.

Pakistan memiliki sejarah panjang dalam membeli perangkat keras militer AS, terutama pada tahun-tahun setelah 2001 ketika Islamabad dipandang sebagai mitra utama dalam perang melawan teror oleh koalisi pimpinan AS.

Pakistan membeli beberapa pesawat F-16, yang diproduksi oleh Lockheed Martin Corp AS, sebelum hubungan memburuk dan AS menghentikan penjualan peralatan militer bersubsidi pada 2016.

Tidak jelas apa yang sebenarnya disebut sebagai "perjanjian pengguna akhir" yang membatasi Pakistan untuk menggunakan jet tempur AS untuk serangan ofensif terhadap negara lain. "Pemerintah AS tidak mengomentari atau mengonfirmasi investigasi yang masih menunggu," imbuh Kedutaan AS di Islamabad.

Pada hari Kamis, para pejabat India menunjukkan bukti puing-puing rudal buatan AS yang hanya dapat ditembakkan dari jet F-16. Puing-puing rudal itu merupakan bukti pemboman udara oleh militer Pakistan di perbatasan Kashmir pada hari Rabu. Puing rudal itu pula yang dijadikan bukti oleh New Delhi bahwa Islamabad menggunakan jet tempur F-16 dalam pertempuran udara.

Di Kashmir yang dikelola India, pasukan New Delhi menembak mati dua gerilyawan pada hari Minggu setelah pertempuran tiga hari yang juga menewaskan lima personel pasukan keamanan India. Kematian itu menambah total korban tewas dalam konflik Kashmir menjadi 25 orang dalam dua minggu terakhir.

Serangan anti-militan diluncurkan India setelah kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammed menewaskan 40 polisi paramiliter India dalam sebuah bom bunuh diri pada 14 Februari. 





Credit  sindonews.com



Pakistan-India Masih Saling Serang di Kashmir


Pakistan-India Masih Saling Serang di Kashmir
Ilustrasi pasukan India di Kashmir. (REUTERS/Danish Ismail)




Jakarta, CB -- Pertikaian antara India dan Pakistan di wilayah Kashmir masih terjadi. Kedua negara saling serang dengan melepaskan tembakan meriam dan kontak senjata.

Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (2/3), serangan artileri Pakistan menghantam sebuah rumah warga di daerah Pooch, wilayah Kashmir bagian India. Akibatnya seorang ibu dan dua anaknya meninggal. Sedangkan suaminya kritis.

Pasukan India juga melepaskan serangan balasan ke wilayah Kashmir bagian Pakistan. Bom itu jatuh di sebuah desa dan menewaskan seorang anak dan melukai tiga orang lain.


Selain itu, dua tentara Pakistan meninggal dalam kontak senjata dengan pasukan India di wilayah Nakiyal.

Pada Kamis lalu, India menyatakan dua pasukan paramiliter dan pejabat polisi unit kontra terorisme mereka meninggal ketika terlibat kontak senjata dengan kelompok bersenjata. Keesokan harinya, seorang pengunjuk rasa meninggal ditembak polisi India.

Kedua belah negara mengklaim aksi saling serang itu dilakukan karena pasukan India dan Pakistan menargetkan pos penjagaan.

Warga sipil yang tinggal di wilayah dekat Garis Kendali (LoC) Kashmir mengungsi menghindari pertempuran yang terus terjadi. Namun, posisi mereka rentan karena masih berada di tengah-tengah konflik.

Ketegangan di Kashmir ini meningkat setelah bom bunuh diri menerjang konvoi militer India di wilayah itu pada 14 Februari lalu dan menewaskan 40 personel di dalamnya. India menuding Pakistan menyembunyikan dalang serangan itu, yakni kelompok Jaish-e-Muhammad.

India lantas mengirim dua jet tempurnya ke wilayah Kashmir bagian Pakistan tetapi berhasil dihalau. Keesokan harinya militer Pakistan mengirim pesawat ke wilayah Kashmir bagian India dan menjatuhkan bom sebagai aksi menggertak. Hal itu dilakukan supaya India tidak lagi menerobos perbatasan.

Saat itu, India juga mengirim jet tempur dan mencegat pesawat Pakistan. Kedua belah pihak terlibat pertempuran udara, dan akibatnya dua pesawat dari masing-masing negara ditembak jatuh.

Meski hidup bertetangga, relasi India dan Pakistan selalu terganjal konflik di Kashmir. Sejak merdeka dari Inggris, Kashmir dibagi dua menjadi wilayah untuk India dan Pakistan. Kedua negara kemudian bertarung untuk memperebutkan keseluruhan wilayah Kashmir.

India dan Pakistan tercatat telah berperang sebanyak dua kali memperebutkan wilayah Kashmir, yakni pada Perang India-Pakistan pada 1947 dan pada 1999 dalam Perang Kargil. Masing-masing juga menyimpan lebnih dari seratus hulu ledak nuklir.

Pemerintah Pakistan memenuhi janji dengan memulangkan pilot jet tempur India, Abhinandan Varthaman, yang pesawatnya ditembak dan jatuh di Kashmir bagian Pakistan. Dia dikembalikan dengan pengawalan ketat melalui pos perbatasan di Kota Lahore, Pakistan, pada Jumat kemarin, pukul 20.50 waktu setempat 




Credit  cnnindonesia.com