Senin, 09 Juli 2018

Jepang Tegaskan Siap Normalisasi Hubungan dengan Korut


Jepang Tegaskan Siap Normalisasi Hubungan dengan Korut
Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono menegaskan, pihaknya siap untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara (Korut). Foto/Reuters


TOKYO - Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono menegaskan, pihaknya siap untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara (Korut). Kono mengatakan, Tokyo siap menggelar pembicaraan dengan Pyongyang untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Kono, yang berbicara pasca pertemua dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) di Tokyo menyatakan ada sejumlah masalah yang menyelimuti hubungan Jepang dan Korut, yang harus segera diselesaikan. Salah satunya adalah mengenai penculikan warga Jepang oleh rezim Pyongyang.

"Jepang akan terus berusaha untuk menormalkan hubungan dengan Korut dengan menyelesaikan masalah-masalah seperti program nuklir Korea Utara dan masalah warga Jepang yang diculik. Kita perlu memberikan awal baru bagi hubungan kita dengan Korut," kata Kono, sepeti dilansir Sputnik pada Minggu (8/7).

Terkait dengan pertemuan tiga arah, Kono menyatakan bahwa ketiga pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama guna memastikan proses denuklirisasi Korut akan berlanjut dan sepakat sanksi tidak akan dicabut sebelum Korut menyelesaikan denuklirisasi.

"Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk semakin memperkuat kerja sama tripartit guna mencapai tujuan bersama kami untuk penghancuran semua jenis senjata pemusnah massal dan rudal secara lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat dipulihkan," ucapnya.

"Kami juga membahas cara-cara bekerja sama untuk mendorong Korea Utara untuk mengambil tindakan konkrit untuk menerapkan ketentuan-ketentuan resolusi Dewan Keamanan PBB," tukas diplomat senior Jepang itu. 




Credit  sindonews.com





Korut Sebut AS Seperti Gangster


Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un membuat kesepakatan pelucutan senjata nuklir
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un membuat kesepakatan pelucutan senjata nuklir
Foto: AP

AS akan mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Korut sampai denuklirisasi tercapai




CB, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Mike Pompeo membalas serangan tudingan Korea Utara yang menyatakan sikap AS layaknya gangster. Tudingan Korut tersebut setelah mereka merasa AS secara sepihak menjalankan program denuklirisasi.
''Jika permintaan itu seperti gangster, dunia adalah gangster. Ini adalah definisi yang luas. Korea Utara memahami itu dan tidak menentangnya,'' kata Pompeo, dikutip dari Washington Post, Ahad (8/7).

Sebab, Pompeo merasa tuntutan AS soal denuklirisasi untuk Korut sudah sesuai didukung oleh konsesnsus anggota dewan keamanan PBB. Selain itu, lanjutnya, kedua belah pihak juga telah menjalankan itikad baik selama pertemuan yang membahas denuklirisasi di Pyongyang, ibu kota Korut.

Pompeo menambahkan, Amerika Serikat dan kekuatan dunia akan mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara sampai denuklirisasi penuh tercapai. Bahkan, Diplomat top Amerika berbicara di Tokyo, di mana ia bertemu dengan menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk membahas kemajuan yang dibuat selama perjalanannya ke Korea Utara.

Pompeo telah mengunjungi Korut pada Jumat lalu untuk untuk membahas lebih lanjut mengenai perjanjian denuklirisasi baru-baru ini. Ketika Pompe meninggalkan Pyongyang, ia menyebtukan bahwa pertemuan tersebut berjalan produktif dan terdapat perkembangan yang baik.

Namun, Kementerian Luar Negeri Korea Utara kemudian merilis pernyataan panjang yang mengkritik fokus AS pada senjata nuklir. ''Pihak AS muncul hanya dengan permintaan sepihak dan seperti gangster untuk denuklirisasi,'' kata pernyataan Korea Utara.





Credit  republika.co.id





AS Tegaskan Sanksi Berlaku Sampai Denuklirisasi Korut Rampung


AS Tegaskan Sanksi Berlaku Sampai Denuklirisasi Korut Rampung
Menlu AS Mike Pompeo menjamin tetap memberlakukan sanksi ekonomi kepada Korea Utara hingga denuklirisasi di negara itu seutuhnya tuntas. (Reuters/Carlos Barria)



Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyatakan sanksi bagi Korea Utara akan tetap berlaku sampai Pyongyang melakukan denuklirisasi secara tuntas.

"Sanksi akan tetap berlaku sampai final. Denuklirisasi sepenuhnya sebagaimana disepakati oleh Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un," kata Pompeo di Tokyo, Minggu (8/7), usai pertemuan dengan pihak Jepang dan Korea Selatan.

"Meski kami bersemangat akan kemajuan dari pembicaraan soal ini, hanya kemajuan saja tidak menjadi alasan dari pelonggaran sanksi yang telah ada," lanjutnya.



Sebelumnya, Pompeo mengadakan pembicaraan dengan pejabat Korea Utara selama lebih dari delapan jam di Pyongyang, Jumat (6/7).



Kedatangannya di Pyongyang bermaksud menyempurnakan kesepakatan yang telah terjadi antara Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un di Singapura, beberapa waktu lalu.

Pompeo menyebut perbincangannya dengan pihak Korea Utara berlangsung secara positif. Namun, beberapa jam usai ia meninggalkan Pyongyang, Korea Utara mengeluarkan pernyataan bernada amarah.

Pyongyang mengeluarkan penyataan yang menolak permintaan Washington untuk melakukan denuklirisasi secara cepat dan menyebutnya sebagai 'permintaan gangster'.

Pompeo yang sudah berada di Tokyo ketika pernyataan Pyongyang muncul, mengatakan bahwa diskusi antara pihaknya dengan Korea Utara akan tetap berjalan 'dengan itikad baik'.

"Bila permintaan itu seperti permintaan dari gangster, maka dunia adalah gangsternya. Karena ada keputusan bulat di Dewan Keamanan PBB terkait apa yang harus kami capai," tutur Pompeo.


Pompeo juga bersikeras bahwa Pyongyang telah berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi secara luas dan sementara sejumlah jaminan keamanan bisa diberikan, namun tidak dengan sanksi.

"Berbagai jenis senjata dan rudal, itulah definisi luas dari denuklirisasi dan Korea Utara mengerti hal tersebut dan tidak menentangnya," terang dia.

"Akan ada verifikasi yang berkaitan dengan denuklirisasi lengkap, itu yang disepakati oleh Presiden Trump dan Pemimpin Kim. Akan ada sejumlah hal dilakukan untuk membantu mendapatkan jaminan keamanan seperti Korea Utara butuhkan," lanjutnya.

Namun, ia memastikan sanksi ekonomi adalah hal yang berbeda. Ia menyebut dunia akan melihat aksi tegas berkelanjutan AS di hari dan pekan yang akan datang.




Credit  cnnindonesia.com





Biaya latihan militer AS-Korsel capai Rp203 miliar


Biaya latihan militer AS-Korsel capai Rp203 miliar
Markas besar Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang berbentuk segi lima (pentagon). Pentagon pada Juni 2018 mengumumkan menghentikan latihan bertajuk "Freedom Guardian" antara AS-Korea Selatan tanpa batas waktu, diprakirakan senilai hingga 14 juta dolar AS (setara Rp203 miliar). (pentagonmemorial.org)


Kami menghemat uang dengan tidak melakukan latihan, selama kami bernegosiasi dengan itikad baik ..."



Washington (CB) - Latihan militer gabungan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) dibatalkan, setelah Presiden AS Donald Trump protes biaya latihan militer yang sangat mahal mencapai sekira Rp203 miliar (14 juta dolar AS), kata pejabat Negeri Paman Sam itu kepada Reuters.

Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan bulan lalu bahwa latihan bertajuk "Freedom Guardian" ditangguhkan tanpa batas waktu, untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Singapura antara Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, demikian laporan Reuters menguti pejabat AS di Washington DC, Jumat (6/7) waktu setempat.

Trump berulang kali menekankan akan penghematan biaya melalui keputusannya untuk menghentikan latihan, dalam konsesi mengejutkan kepada Kim dalam KTT Singapura 12 Juni 2018, antara lain untuk membahas pelucutan senjata nuklir Pyongyang.


"Kami menghemat uang dengan tidak melakukan latihan, selama kami bernegosiasi dengan itikad baik, sebagaimana yang diharapkan kedua belah pihak!" tulis Trump dalam akun Twitternya bulan lalu.

Pejabat yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu tidak memberikan rincian biaya dari komponen latihan. Pentagon belum membocorkan total biaya dari beberapa latihan yang diadakan setiap tahun angkatan bersenjata AS dan Korsel di kawasan Semenanjung Korea.

Menghitung biaya latihan militer adalah proses yang rumit, seringkali membutuhkan data dari berbagai cabang militer dan tersebar di beberapa anggaran selama bertahun-tahun yang berbeda.

Tahun lalu, Reuters mencatat, 17.500 tentara AS dan lebih dari 50.000 tentara Korsel bergabung dalam latihan "Freedom Guardian", meskipun latihan ini sebagian besar difokuskan pada simulasi komputer daripada latihan lapangan.

Pasukan dari Australia, Kanada, Kolombia, Denmark, Selandia Baru, Belanda dan Inggris juga berperanserta.

Jumlah tersebut dibandingkan dengan kontrak baru yang diberikan kepada Boeing senilai Rp348 miliar untuk pengadaan dua kulkas sebagai tempat menyimpan makanan di Pesawat Kepresidenan AS "Air Force One". Kontrak tersebut telah dibatalkan karena kemungkinan pengiriman pesawat Air Force One yang diperbarui.

Militer AS memiliki anggaran lebih dari Rp1.000 triliun tahun ini.


Para pejabat berpendapat bahwa membatalkan latihan tidak benar-benar menghemat uang dalam jumlah besar, karena pasukan yang akan terlibat di dalamnya masih memerlukan pelatihan dan sertifikasi yang tetap menghabiskan uang.

Trump menyebut latihan gabungan itu mahal dan "provokatif". Pernyataannya menggemakan kritik dari Korea Utara yang sudah lama ditolak AS.

Para pejabat AS telah lama menekankan latihan militer dengan para mitra penting untuk kesiapan dan meyakinkan sekutu. Pengumuman Trump membingungkan sekutu, pejabat militer, dan anggota parlemen dari Partai Republik AS.




Credit  antaranews.com




20 Tahun Berkonflik, Ethiopia dan Eritrea Akhirnya Berdamai


Konflik Ethiopia dan Eritrea
Konflik Ethiopia dan Eritrea
Foto: Tigrai Online

Ethiopia dan Eritrea tak memiliki hubungan diplomatik sejak perang dimulai pada 1998



CB, ADDIS ABABA -- Untuk pertama kalinya, dua pemimpin dari negara yang bermusuhan bertemu untuk mengakhiri salah satu konflik terlama di Afrika. Perdana Menteri baru reformis Ethiopia Abiy Ahmed tiba di ibukota Eritrea dan disiarkan secara langsung oleh televisi pemerintah Eritrea.

Bahkan, Presiden Isaias Afwerki menyambutnya di bandara. Mereka lalu berpelukan, yang disebut sebagai pelukan persaudaraan.

Menyambut kebahagian atas mesranya dua pemimpin tersebut, banyak orang menari dan bernyanyi untuk para pemimpin, dan sepangjang jalanan Asmara sampai-sampai mdipajang bendera Ethiopia dan Eritrea. Abiy dan Afwerki melakukan perjalanan melintasi ibu kota dalam iring-iringan mobil besar ketika orang-orang mengenakan kaos dengan gambar para pemimpin sambil bersorak-sorai.

Para pemimpin kemudian bertemu satu-satu, dengan Abiy yang tersenyum ke arah Afwerki di bawah dinding yang terdapat foto mereka. Kunjungan itu terjadi sebulan setelah Abiy mengejutkan orang-orang dengan sepenuhnya menerima perjanjian damai, yang mengakhiri perang perbatasan dua tahun antara dua negara Afrika Timur yang menewaskan puluhan ribu orang.


Ethiopia dan Eritrea belum memiliki hubungan diplomatik sejak perang dimulai pada tahun 1998. ''Kedua negara kami berbagi sejarah dan ikatan yang tidak seperti yang lain. Kita sekarang bisa mengatasi dua dekade ketidakpercayaan dan bergerak ke arah yang baru,'' kata Kepala staf Abyy, Fitsum Arega, Ahad (8/7).

Kementerian luar negeri Ethiopia menyebut kunjungan itu bagian dari upaya untuk menormalkan hubungan dengan Eritrea. Abiy diharapkan berbicara dengan pimpinan Eritrea tentang bagaimana memperbaiki pagar perbatasan.

Keputusan untuk sepenuhnya menerima perjanjian damai adalah reformasi terbesar dan paling mengejutkan yang belum diumumkan oleh perdana menteri Ethiopia, yang mulai menjabat pada bulan April. Ia dengan cepat memulai gelombang reformasi, membebaskan jurnalis dan tokoh-tokoh oposisi dari penjara, menjalankan ekonomi negara secara terbuka dan membuka blokir ratusan situs web setelah bertahun-tahun protes anti-pemerintah yang menuntut lebih banyak kebebasan.



Credit  republika.co.id



Jelang Pencabutan UU Darurat, Turki Pecat 18 Ribu Pegawai

Warga mengibarkan bendera Turki saat berkumpul di Lapangan Taksim, Sabtu, 16 Juli 2016. Warga turun ke jalan menolak aksi kudeta terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Warga mengibarkan bendera Turki saat berkumpul di Lapangan Taksim, Sabtu, 16 Juli 2016. Warga turun ke jalan menolak aksi kudeta terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: AP Photo/Emrah Gurel

Sebagian besar yang dipecat adalah anggota angkatan bersenjata.



CB, ANKARA -- Turki mengeluarkan keputusan pemecatan bagi lebih dari 18 ribu pegawai negeri menjelang pencabutan undang-undang darurat, Ahad (8/7). Sebagian besar pegawai yang dipecat dari kesatuan polisi. UU darurat telah berlaku dua tahun sejak upaya kudeta pada Juli 2016.

Keputusan itu dilakukan tidak lama setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali menang pemilihan umum pada bulan lalu dan sebelum dia resmi diangkat kembali pada Senin dengan kewenangan jauh lebih besar. Termasuk di antara yang dipecat adalah 199 ilmuwan dari berbagai universitas di Turki serta lebih dari 5.000 anggota angkatan bersenjata.

Sebelumnya, pejabat Turki memecat sekitar 160 ribu pegawai negeri sejak kegagalan kudeta militer pada dua tahun lalu, kata kantor hak asasi manusia PBB pada Maret. Di antara mereka yang kemudian ditahan, lebih dari 50 ribu telah mendapat gugatan resmi di pengadilan dan harus tinggal di dalam penjara.

Negara Barat telah banyak mengkritik kebijakan keras ini. Selain itu, penentang Erdogan menuding dia memanfaatkan kegagalan kudeta sebagai alasan menghabisi suara lawan, sementara pemerintah membantah dengan mengatakan kebijakan itu diperlukan untuk memerangi ancaman terhadap keamanan nasional.




Credit  republika.co.id




Tunisia Buru Milisi yang Tewaskan Tentara Perbatasan


Aparat Tunisia (ilustrasi).
Aparat Tunisia (ilustrasi).
Foto: Reuters

Milisi tewaskan enam tentara nasional Tunisia.




CB, TUNIS -- Sedikitnya enam tentara penjaga nasional Tunisia tewas pada Ahad (8/7) dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di dekat perbatasan Aljazair. Seorang juru bicara penjaga nasional, Kolone Houssemeddine Jbabli, mengatakan kepada The Associated Press, enam anggota penjaga nasional tewas dan tiga orang terluka.

Menurut lembaga pemantau ekstremis SITE, sebuah kelompok militan yang terkait dengan Alqaida, batalyon Uqba bin Nafi, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.  Uqba bin Nafi mengatakan, para pejuangnya meledakkan sebuah peledak untuk membidik orang-orang Tunisia yang dilihat sebagai agen-agen Barat. Namun klaim itu tidak dapat segera diverifikasi.

Serangan itu terjadi di wilayah Ghardimaou, daerah pegunungan terpencil di bagian barat Tunisia. Para milisi dikenal menggunakan wilayah perbatasan pegunungan sebagai basis.

Mengutip seorang pejabat keamanan di tempat kejadian, TAP mengatakan sembilan anggota sedang berpatroli di dua kendaraan dan sebuah granat dilemparkan ke kendaraan pertama. Aksi kontak senjata tak dapat terhindarkan. Belum jelas berapa banyak penyerang di sana atau apakah ada korban di antara mereka.


Menteri Dalam Negeri Ghazi Jribi dikirim ke daerah itu oleh Perdana Menteri Youssef Chahed untuk mengawasi perburuan para penyerang. "Kami akan membalas dendam para martir kami dan kami tanpa henti akan mengejar para teroris ke tempat persembunyian terakhir mereka," kata Jribi. "Perang melawan terorisme adalah pertempuran jangka panjang, tetapi fenomena ini tidak memiliki masa depan di Tunisia."

Tunisia adalah target serangan mematikan oleh kelompok radikal yang menewaskan puluhan orang di sebuah resor pantai dan museum terkemuka di negara itu pada  2015.  Ancaman keamanan tampaknya telah berkurang sejak saat itu.


Setelah insiden pada Ahad, kementerian kebudayaan mengatakan semua acara artistik dan budaya yang dijadwalkan harus ditunda.





Credit  republika.co.id




Enam Polisi Tunisia Tewas dalam Penyergapan

Polisia Tunisia.
Polisia Tunisia.
Foto: AP

Polisi disergap saat melakukan patroli rutin.



CB, TUNIS -- Setidaknya enam anggota pasukan keamanan Tunisia tewas pada Ahad (8/7). Mereka tewas dalam penyergapan di barat laut negara yang dekat dengan perbatasan Aljazair itu.

Kantor berita negara TAP mengatakan sembilan orang tewas. Namun, kementerian dalam negeri menyebutkan jumlah korban tewas enam orang. Pejabat tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar. Ini adalah jumlah korban tertinggi sejak 2015.

TAP melaporkan unit polisi dari Gar Dimaou di wilayah Jendouba disergap selama patroli rutin. "Para penyerang teroris melemparkan granat ke mobil keamanan pertama dan ada konfrontasi dengan senjata api," tulis laporan itu.

Tunisia menjadi sasaran militan dengan pemberontakan melawan otokrat Zine Abidine Ben Ali pada 2011. Beberapa militan beroperasi di daerah-daerah terpencil dekat perbatasan dengan Aljazair, yang telah memerangi sisa-sisa pemberontakan besar Islam pada 1990-an.

Tunisia mengalami tiga serangan besar pada  2015. Serangan termasuk dua serangan terhadap wisatawan, satu di sebuah museum di Tunis dan di sebuah pantai di Sousse. Semenatra itu, serangan terhadap  penjaga kepresidenan di ibu kota, menewaskan 12 orang. Semua serangan itu diklaim oleh ISIS.

Pemerintah telah mempertahankan keadaan darurat, yang memungkinkan penggunaan kekuatan  lebih besar dalam upaya membongkar jaringan militan.







Credit  republika.co.id



Jumat, 06 Juli 2018

Railgun Elektromagnetik China Diklaim Siap Dipakai Perang


Railgun Elektromagnetik China Diklaim Siap Dipakai Perang
Senjata yang diduga railgun elektromagnetik terpasang di kapal militer China awal tahun ini. Foto/Twitter/XINFENGCAO

BEIJING - Railgun elektromagnetik yang kerap dijuluki sebagai "senjata super" diklaim siap digunakan untuk pertempuran. Senjata canggih ini siap dipasang di dua kapal perang baru milik Beijing.

Dua kapal perang Type 005 yang akan dilengkapi senjata mematikan itu telah diluncurkan awal pekan ini. Penggunaan railgun elektromagnetik oleh kapal perang menjadi bukti dari tekad Beijing untuk mengungguli Amerika Serikat dalam teknologi pertahanan.

Kedua kapal tersebut pertama kali terlihat di Dalian, Provinsi Liaoning, pada hari Selasa lalu.

Media pemerintah setempat, Global Times, mengutip komentator militer pemerintah, Song Zhongping, mengatakan bahwa kapal-kapal baru itu telah siap dipersenjatai dengan senjata-senjata anyar kebanggaan Beijing.

"Type 055 adalah yang paling cocok untuk senjata elektromagnetik masa depan China, karena kapal perang serba elektrik dapat memenuhi permintaan pasokan listrik yang sangat besar," katanya, yang dikutip Kamis (5/7/2018).

Jika laporan itu dikonfirmasi resmi oleh militer China, maka itu menjadi langkah besar dalam perluasan dan modernisasi Angkatan Laut China yang cepat.

Awal tahun ini, Beijing mengejutkan dunia ketika mengonfirmasi spekulasi bahwa sebuah prototipe senjata tak biasa yang terlihat di atas kapal transportasi militer adalah senjata api elektromagnetik.

Spekulasi itu bermula dari beredarnya foto di media sosial yang menunjukkan railgun elektromagnetik yang bentuknya mirip meriam raksasa. Senjata itu dipasang di bagian paling depan sebuah kapal angkut militer pada awal tahun ini.

Kapal itu kemudian diidentifikasi sebagai kapal Haiyangshan Type 072 yang dirancang untuk membawa orang dan tank, bukan senjata besar.

The People's Daily, media corong pemerintah kemudian menerbitkan sebuah artikel yang melaporkan bahwa senjata laras tunggal raksasa itu memang railgun elektromagnetik.

Sistem senjata ini menggunakan magnet kuat untuk mengangkat hulu ledak ke larasnya dan menembakkannya ke udara. Dengan menggunakan magnet kuat, hulu ledak sejata ini lebih kuat dan lebih jauh jangkauannya ketimbang meriam tradisional.

Setelah beroperasi penuh, senjata seperti itu dapat menenggelamkan kapal, menyerang target darat dan bahkan menghancurkan pesawat serta rudal yang dalam posisi penerbangan.

"Meskipun AS telah secara terbuka mengembangkan senjata elektromagnetik selama bertahun-tahun, itu tidak berarti bahwa China jauh (tertinggal) di belakang dalam bidang ini, karena yang terakhir (biasanya) tetap diam tentang kemajuannya karena kekhawatiran soal kerahasiaan," kata komentator militer Chen Shuoren kepada People's Daily beberapa waktu lalu. 






Credit  sindonews.com




Delegasi Militer Uni Emirat Arab Kunjungi Israel, Beli Jet?



Jet tempur F-35 milik Israel mengudara dalam upacara wisuda pilot angkatan udara Israel di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, 29 Desember 2016. REUTERS/Amir Cohen
Jet tempur F-35 milik Israel mengudara dalam upacara wisuda pilot angkatan udara Israel di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, 29 Desember 2016. REUTERS/Amir Cohen

CB, Jakarta - Satu delegasi militer dari Uni Emirat Arab, UAE, baru-baru ini melakukan kunjungan resmi ke Israel. UAE ingin membeli jet tempur F-35s.
"Angkatan Udara Israel, belum lama ini, mendapatkan kunjungan delegasi militer UAE untuk melihat kemampuan jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat," demikian kabar dari saluran televisi berita Israel, 124, mengutip sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.

Jet tempur F-35 milik Israel mengudara dalam upacara wisuda pilot angkatan udara Israel di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, 29 Desember 2016. REUTERS/Amir Cohen
"Satu delegasi Amerika Serikat juga hadir pada saat yang sama," tambah sumber.
Menurut laporan 124 sebagaimana diberitakan Middle East Monitor, UAE berusaha membeli jet tempur F-35s di tengah sejumlah laporan munculnya persekutuan Israel- Negara Teluk melawan Iran.
"UAE membenarkan laporan atas kunjungan delegasi militer mereka ke Israel meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik," tulis Middle East Monitor.
Militer UAE turun dari helikopter saat melakukan penyergapan sebuah bus dalam latihan militer di Al Ain, Uni Emirat Arab, 24 Februari 2018.
Sementara itu, laporan New Yorker menyebutkan, Israel dan UAE secara diam-diam melakukan hubungan selama dua dekade, sejak 1990-an. Hubungan itu difokuskan pada tukar menukar informasi intelijen, "Termasuk jual beli senjata," tulis Times of Israel."
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga sering kali disebut-sebut melakukan kesepakatan rahasia dengan negara-negara Sunni Arab untuk menghadapi Iran yang dianggap sebagai musuh bersama.





Credit  tempo.co




Mesir Hukum Loyalis Ikhwanul Muslimun 25 Tahun, Dituding Teroris



Mohammed Morsi, merupakan presiden pertama Mesir yang dipilih rakyat. Ia ditangkap oleh militer hampir setahun setelah berkuasa. Ia divonis hukuman mati setelah dituduh melakukan spionase kepada Qatar, namun hukuman ini diubah jadi penjara seumur hidup. AP
Mohammed Morsi, merupakan presiden pertama Mesir yang dipilih rakyat. Ia ditangkap oleh militer hampir setahun setelah berkuasa. Ia divonis hukuman mati setelah dituduh melakukan spionase kepada Qatar, namun hukuman ini diubah jadi penjara seumur hidup. AP

CB, Jakarta - Pengadilan di Mesir, Kamis, 5 Juli 2018, menjatuhkan hukuman terhadap 21 loyalis Ikhwanul Muslimun selama 10 hingga 20 tahun penjara. "Hukuman itu dijatuhkan berdasarkan bukti bahwa mereka menyerang polisi, tentara dan hakim," tulis kantor berita Cina, Xinhua.
Pengadilan Kejahatan Kairo, menurut laporan Xinhua, menghukum 14 terdakwa selama 25 tahun, enam hingga 15 tahun. Di antara para loyalis yang dihukum adalah Abdullah Shehata, seorang penasihat ekonomi mantan Presiden Mohamed Morsi, pemimpin yang digulingkan oleh Angkatan Bersenjata pada Juli 2013.

Pendukung Ikhwanul Muslimin meneriakan slogan anti-pemerintah militer saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Menurut hakim di pengadilan, para terdakwa terbukti menggunakan senapan mesin, amunisi dan peledak yang digunakan oleh kelompok teroris. Aksi tersebut dapat mengancam ketenteraman sosial dan persatuan nasional.
Hampir seluruh pemimpin Ikhwanul Muslimun, anggota dan pendukungnya termasuk Morsi dan pimpinan kelompok ini, Mohamed Badie, telah dihukum penjara. Bahkan di antara mereka telah dijatuhi hukuman mati dan seumur hidup atas berbagai pelanggaran yang dilakukan, termasuk pembunuhan, spionase dan menyerbu penjara.

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Morsi dihukum selama 20 tahun karena dianggap memicu bentrok mematikan antara pendukung dan penentangnya pada akhir 2012. Dia juga dihukum penjara 25 tahun karena mengungkap dokumen rahasia untuk Qatar.
Sejak Morsi terjungkal dari kekuasaan, Mesir dihadapkan pada gelombang serangan teror yang menewaskan ratusan polisi dan tentara serta warga sipil.



Credit  tempo.co





Desak Usir Sistem Rudal AS, Warga Korsel: No Nuklir, No THAAD!


Desak Usir Sistem Rudal AS, Warga Korsel: No Nuklir, No THAAD!
Berbagai tulisan warga di Soseong-ri yang menolak penempatan sistem rudal pertahanan THAAD Amerika Serikat. Foto/REUTERS

SOSEONG-RI - Desakan pengusiran sistem rudal pertahanan Amerika Serikat (AS) muncul di sebuah kota di Korea Selatan (Korsel). Warga di Kota Soseong-ri menolak wilayah mereka jadi rumah untuk sistem rudal pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan Washington.

THAAD dibeli Korea Selatan dari AS untuk melindungi diri dari ancaman rudal Korea Utara (Korut). Namun, warga di Kota Soseong-ri takut menjadi target jika permusuhan kedua Korea berlanjut.

Mereka mengeluhkan kebisingan dari generator yang menggerakkan THAAD dan helikopter pengangkut bahan bakar dan pasokan selama berjam-jam. Mereka khawatir tentang gelombang elektromagnetik dari sistem radar yang bisa merusak tanaman pertanian mereka.

Sejak Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melalukan pertemuan bersejarah di Singapura bulan lalu, warga Kota Soseong-ri merasa sistem rudal pertahanan THAAD tidak diperlukan lagi.

"Bawa THAAD keluar, ancaman nuklir Korea Utara hilang," bunyi spanduk yang dibawa sekitar 40 pria dan wanita berusia 60-an, 70-an dan 80-an tahun berjalan melewati dinding yang bertuliskan "No Nukes, No THAAD!" (Tidak Nuklir, Tidak THAAD)!.

Lee Jong-hee, seorang petani berusia 61 tahun, memimpin demo dua kali seminggu di luar pangkalan militer AS di kota itu, yang dibangun di atas bekas lapangan golf.

"Sekarang ancaman nuklir dan rudal Korea Utara sudah jelas (mereda). Seperti dinyatakan bahwa tidak akan ada perang lagi di semenanjung Korea, tidak ada alasan bagi THAAD untuk berada di negara saya," kata Lee, yang berharap sistem rudal pertahanan itu dapat ditarik dalam waktu tiga bulan.

"Bagaimana Korea Utara dan Amerika Serikat yang memulai pembicaraan damai tanpa senjata perang ini disingkirkan ?," kata Lee kepada Reuters di ladangnya, sementara ibunya yang berusia lanjut mengepak kotak-kotak melon kuning.

Trump dan Kim Jong-un bulan lalu setuju untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea, meskipun mereka tidak menyebutkan bagaimana atau kapan Pyongyang akan menghentikan program senjata nuklirnya.

Trump telah membatalkan latihan militer bersama dengan Korea Selatan yang dijadwalkan Agustus. Latihan militer itu dianggap provokatif dan biayanya mahal.

Desakan warga Korea Selatan agar THAAD ditarik tidak mudah dipenuhi. Militer AS sendiri ingin mempertahankan THAAD setidaknya sampai akhir proses denuklirisasi, yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun.

"THAAD adalah bagian dari pertahanan berlapis pasukan darat AS di (Korea Selatan) terhadap ancaman dari rudal balistik Korea Utara," kata Daniel Russel, mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Asia Timur dan sekarang di aktif di Asia Society Policy Institute.

"Tidak ada alasan militer untuk mencabut sistem THAAD selama Pyongyang mempertahankan gudang rudal balistik dan selama Angkatan Bersenjata AS tetap berada di Korea," ujarnya, yang dikutip Jumat (6/7/2018). 

Mempertahankan THAAD juga akan terus menekan China untuk mempertahankan sanksi terhadap Korea Utara sampai Pyongyang sepenuhnya menghentikan program senjata nuklirnya.

"Ini adalah China, bukan Korea Utara, ini yang paling tidak nyaman dengan gagasan menyebarkan THAAD di Korea Selatan," kata Yang Uk, seorang ahli militer di Forum Pertahanan dan Keamanan Korea.

Beijing menentang THAAD dan radar kuatnya yang dapat mengintai wilayah China secara mendalam. Beijing menyatakan, pengerahan THAAD di Korea Selatan akan mengganggu keseimbangan keamanan regional.

Sebagai balasan terhadap pengerahan THAAD, Beijing memberlakukan boikot tidak resmi terhadap bisnis Korea Selatan dan melarang tur kelompok ke Korea Selatan.

"THAAD dapat bekerja sebagai pengungkit melawan China, karena semakin banyak China  bekerja sama dalam denuklirisasi Korea Utara, semakin besar kemungkinan mereka dapat mengucapkan selamat tinggal kepada THAAD," kata Yang.



Credit  sindonews.com




13 Wali Kota dan Wakil Tewas Sejak Duterte Jadi Presiden Filipina


Presiden Filipina Rodrigo Duterte. REUTERS
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. REUTERS

CB, Manila – Sejak Presiden Rodrigo Duterte terpilih sebagai Presiden pada pertengahan Juni 2016, sudah 13 orang pejabat Wali Kota dan wakil Wali Kota yang tewas tertembak.
Dua pejabat yang terakhir tewas, seperti dilansir Philstar, adalah Wali Kota Tanauan, Antonio Halili, yang meninggal pada Senin, 2 Juli 2018, saat sedang menyanyikan lagu kebangsaan di halaman gedung kantornya.

Halili tewas ditembak sniper yang bersembunyi di semak-semak di seberang kantornya. Polisi tidak berhasil menangkap penembak jitu itu.
Duterte mengecam Halili sebagai pejabat yang berpura-pura menjadi pejuang anti-narkoba. “Beberapa waktu lalu, Halili di Batangas. Dia palsu. Dia berpura-pura mengarak pelaku narkoba dan memukuli mereka. Saya tidak tahu siapa yang membunuhnya tapi saya beri tahu kalian agar jangan terlibat dengan narkoba,” kata Duterte pasca tewasnya Halili seperti dilansir ABS CBN News.
Sehari kemudian, Wali Kota Nueva Ecija, Ferdinand Bote, ditembak beberapa kali saat sedang mengendarai mobil Toyota Fortuner miliknya. Polisi masih mencari pelaku di tengah desakan publik agar dalang dua pembunuhan ini diungkap.

Wali Kota Albuera, Rolando Espinosa, tewas ditembak di dalam sel tahanan pada 5 November 2016. ABS CBN News
Berikut ini 11 orang Wali Kota dan wakil Wali Kota yang juga tewas sejak Duterte menjabat sebagai Presiden:

   1. Wakil Wali Kota Pamplona, Aaron Sampaga
Dia tewas ditembak orang tidak di kenal pada 5 Agustus 2016. Dia sempat dibawa ke rumah sakit tapi dinyatakan sudah meninggal saat tiba. Pelaku dan motif tidak diketahui.
  1. Wali Kota Datu Saudi-Ampatuan, Samsudin Dimaukom
Dia tewas bersama sembilan orang anak buahnya dalam tembak menembak dengan polisi, yang meminta rombongan mobil yang ditumpanginya agar berhenti. Polisi menduga dia membawa narkoba. Samsudin dan istrinya masuk dalam daftar Presiden Duterte untuk pejabat dan bekas pejabat yang terlibat narkoba.
  1. Wali Kota Albuera, Rolando Espinosa
Dia tewas ditembak di dalam sel tahanan pada 5 November 2016. Dia ditahan terkait kepemilikan narkoba. Dia masuk dalam daftar Duterte untuk pejabat yang terlibat narkoba.
  1. Wakil Wali Kota Datu Saudi-Ampatuan, Anwar Sidatuk
Dia tewas ditembak di rumahnya di Barangai Madia pada 27 November 2016. Polisi menyebut konflik keluarga sebagai motif. Dia masuk dalam daftar narkoba Duterte.
  1. Wali Kota Pantar, Mohammad Limbona
Dia tewas ditembak di mobilnya pada 30 Desember 2016. Polisi menyebut motif pembunuhan terkait perebutan kursi wali kota.

  1. Wali Kota Marcos, Arsenio Agustin
Dia sedang berada di sebuah lokasi konstruksi di Barangay Mabut saat seorang penyerang menembaknya pada 3 Juni 2017.
  1. Wali Kota Balete, Joven Hidalgo
Dia tewas ditembak saat sedang menonton pertandingan bola basket, yang digelar di sebelah kantor polisi di Barangay Poblacion pada 10 Juni 2017.
  1. Wali Kota Ozamiz, Reynaldo Parojinog
Dia tewas bersama 15 orang lainnya termasuk istri, saudara lelaki, dan keponakan saat polisi merazia tempat tinggal mereka di San Roque Lawis pada 30 Juli 2017.
Parojinog termasuk dalama daftar narkoba Duterte meskipun wali kota ini membantahnya.

Wakil Wali Kota Ronda, Jonah John Ungab, tewas ditembak oleh dua pengendara motor yang memepet mobilnya di Cebu, 19 Februari 2018. ABS CBN News
  1. Wakil Wali Kota Roxas, Jackson Dy
Dia tewas ditembak saat menunggu mobilnya yang sedang dicuci pada 23 September 2017. Polisi menangkap pembunuhnya yaitu Benjamin Buruanga, yang dibebaskan dari penjara sekitar sepuluh hari sebelumnya dalam kasus pembunuhan.
  1. Wakil Wali Kota Ronda, Jonah John Ungab
Dia tewas ditembak oleh dua pengendara motor yang memepet mobilnya di Cebu, 19 Februari 2018. Dia adalah penasehat hukum bandar narkoba Kerwin Espinosa. Saat ditembak, Ungab baru saja kelar dari persidangan di pengadilan terkait kasus Espinosa.
  1. Wali Kota Buenavista, Ronald Tirol
Dia tewas ditembak oleh tiga orang yang mengendarai dua sepeda motor di Buenavista pada 27 Mei 2018. Tirol mengalami dua luka tembakan di kepala dan meninggal di rumah sakit. Belum diketahui apakah dia termasuk dalam daftar narkoba Duterte.




Credit  tempo.co




Jepang Eksekusi Mati Pemimpin Sekte Hari Kiamat Shoko Asahara


Jepang Eksekusi Mati Pemimpin Sekte Hari Kiamat Shoko Asahara
Pengikut Sekte Aum Shinri Kyo memuja Shoko Asahara. (FP PHOTO/TORU YAMANAKA)



Jakarta, CB-- Jepang mengeksekusi mati pemimpin sekte kiamat Aum Shinri Kyo, Chizuo Matsumoto alias Shoko Asahara (63) yang melancarkan serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo pada 1995. Dia akan dihukum gantung bersama enam pengikut lainnya atas serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo yang menewaskan 13orang dan melukai lebih dari 6.000 lainnya. Kebanyakan menjadi cacat atau buta.

Kantor penyiaran Jepang, NHK melaporkan, Matsumoto akan menjadi orang pertama dari 13 lainnya yang dihukum gantung dalam kasus serangan gas sarin tersebut.

Sekte Aum Shinri Kyo yang mencampuradukkan ajarak Buddha, Hindu dengan pengajaran hari kiamat yang sesat melancarkan serangkaian kejahatan termasuk sejumlah serangan gas sarin di kereta api bawah tanah di Tokyo pada jam-jam sibuk Maret 1995.





Gas sarin adalah zat saraf yang pada awalnya dikembangkan Nazi Jerman. Serangan gas sarin di kereta bawah tanah pada 1995 itu menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 6.000 lainnya. Para korban serangan banyak yang menderita cacat atau buta, ambruk dalam waktu beberapa detik saja.

Anggota sekte lainnya berusaha melepaskan gas hidrogen sianida di sejumlah stasiun kereta api.

Mereka diperintahkan Asahara yang mengaku sebagai reinkarnasi Dewa Siwa dan menjanjikan surga bagi para pengikutnya sebelum hari kiamat tiba.

Dalam beberapa pengakuan dia juga menyebut dirinya sebagai Kristus atau pencerahan pertama sejak Buddha.


Hampir buta, Asahara nyaris putus sekolah dan gagal masuk universitas. Dia pun memulai karier di bidang pengobatan China.

Dia mendirikan sekte Aum Shinri Kyo setelah pergi ke Himalaya pada 1987 dan mengubah namanya setelah itu.

Aum adalah simbol agama Hindu yang sakral dan Shinri Kyo berarti 'kebenaran yang tertinggi'.

Jumlah pengikutnya diperkirakan 10 ribu orang dan terus meningkat. Kelompok tersebut diakui sebagai organisasi keagamaan di Jepang, dua tahun setelah terbentuk.


Meraup kekayaan dari anggota, Asahara mengaku bisa membaca pikiran mereka dan mengajari mereka melayang dengan imbalan meminum darah dan air mandinya.

Namun belakangan dia mengatakan kepada anggotanya bahwa perang dunia akan meletus dan hanya dia yang bisa menyelamatkan mereka dari hari kiamat.

Pasca serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo tersebut, terungkap bahwa kelompok itu melakukan banyak upaya untuk membeli dan memproduksi senjata kimia pada awal 1990-an.



Credit  cnnindonesia.com




Bahrum Naim, Pemimpin ISIS Indonesia Tewas di Suriah




Bahrum Naim, terduga otak teror bom Sarinah. Bahrumnaim.co
Bahrum Naim, terduga otak teror bom Sarinah. Bahrumnaim.co

CB, Jakarta - Pemimpin ISIS Indonesia, Bahrum Naim, 34 tahun, yang dikenal juga sebagai perekrut melalui media online dan instruktur pembuatan bom tewas dalam sebuah serangan drone di Suriah.
Bahrum, menurut beberapa sumber, melakukan rekrutmen melalui propaganda di internet serta mempengaruhi pemuda Indonesia bergabung dengan ISIS di Suriah. Dia juga merekrut orang untuk dijadikan pelaku bom bunuh diri, termasuk dua pembantu rumah tangga di Indonesia.

"Bahrum Naim tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan," kata seorang sumber keamanan kepada Channel News Asia. Kabar sebelumnya menyebutkan, Bahrum tewas pada November 2017 tetapi tidak ada yang bisa memberikan klarifikasi tentang kematiannya.
Pejabat keamanan di Suriah berharap kematiannya dapat memperlemah propaganda ISIS di Indonesia. "Bahrum sangat berpengaruh. Dia mempengaruhi banyak orang untuk bergabung dengan ISIS. Dia mengajarkan orang bagaimana membuat bom melalui aplikasi Telegram," kata sumber.

"Dengan kematiannya, setidaknya akan dapat mengurangi propaganda ISIS, rekrutmen, pembuatan tutorial bom di Indonesia."Bahrum menjadi penyumbang serangan teror besart di Indonesia, termasuk pada aksi ledakan bom bunuh diri pada 2016 dan penembakan di Starbuck Cafe Jakarta yang menewaskan empat warga sipil dan melukai lebih dari 20 orang.
Pada Juli 2017, Dewan Keamanan PBB telah memasukkan nama Bahrum ke dalam daftar orang yang terlibat dalam pendanaan, perencanaan, memberikan fasilitas, dan menyiapkan aksi demi kepentingan ISIS.




Credit  tempo.co




Kata Irak, Rudal Rusia yang Bunuh Putra Bos ISIS Baghdadi



Kata Irak, Rudal Rusia yang Bunuh Putra Bos ISIS Baghdadi
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi (kanan) dan putranya, Hudhayfah al-Badri. Putra Baghdadi tewas dalam serangan militer Suriah dan Rusia. Foto/SITE

BAGHDAD - Pasukan Rusia telah membunuh putra pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dalam serangan rudal di sebuah gua di Suriah. Hal itu disampaikan pihak intelijen Irak.

Putra bos ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang terbunuh itu adalah Hudhayfah al-Badri. Media propaganda ISIS, Amaq, menyatakan Hudhayfah al-Badri tewas dalam operasi melawan Nussayriyyah dan Rusia di situs pembangkit listrik di Homs. Pernyaatan media itu disertai dengan penerbitan foto seorang pemuda yang memegang senapan serbu, yang tak lain adalah putra Baghdadi.

Nussayriyyah adalah istilah yang digunakan oleh ISIS untuk sekte minoritas Alawite atau Alawi yang dikenal sebagai loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad.


Sel intelijen Falcon Irak mengatakan, pasukan Rusia pada hari Senin menembakkan tiga rudal ke sebuah gua di Homs yang jadi sarang persembunyian 30 pemimpin teroris dan beberapa pengawal Badri. Serangan misil itu menewaskan 11 orang.

"Badri bahkan bukan seorang petempur, dia adalah ikon yang dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain sebagai bentuk propaganda psikologis untuk sisa (milisi) organisasi (ISIS)," kata Falcon pada hari Rabu, yang dilansir Al Arabiya, Kamis (5/7/2018).

Pemerintah Irak telah menyatakan kemenangan atas ISIS pada bulan Desember tahun lalu. Namun, militernya terus melanjutkan operasi yang menargetkan sebagian besar wilayah gurun di sepanjang perbatasan Suriah-Irak.

Pemimpin kelompok ISIS, Baghdadi, hingga kini belum tertangkap. Dia sempat diberitakan tewas dalam beberapa kesempatan, namun intelijen Irak memastikan bahwa buron utama dunia itu masih hidup di perbatasan Irak-Suriah.

Baghdadi yang berasal dari Irak dijuluki sebagai "orang paling dicari di planet ini". Amerika Serikat telah menawarkan hadiah USD25 juta untuk pemberi informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Pada tanggal 22 Juni, Badri lolos dari serangan angkatan udara Irak yang menewaskan dua pengawalnya, termasuk Saud Mohammed al-Kurdi, juga dikenal sebagai Abu Abdallah. Pengawal itu menikah dengan putri dua Baghdadi. 




Credit  sindonews.com







Gencatan Senjata Rusia-Oposisi Suriah Gagal


Kondisi Kota Daraa di selatan Suriah
Kondisi Kota Daraa di selatan Suriah
Foto: Al Arabiya

Rusia menolak pasukan yang didukung militan Iran berhenti rebut sejumlah daerah



CB, SANAA -- Oposisi Suriah menggatakan, kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan dengan Rusia di deraa dan Quneitra, Suriah selatan telah gagal. Hal tersebut diungkapkan Komisi Negosiasi Suriah (SNC).


SNC mengatakan, tidak tercapainya kesepakatan gencatan senjata lantaran Rusia menolak untuk memuat pasukan pemerintah yang didukung militan Iran berhenti merebut sejumlah kawasan. Menurut SNC, direbutnya kawasan-kawasan tertentu mempersulit warga yang kehilangan tempat tinggal untuk melintas.

Permintaan dilakukan menyusul serangan udara yang dilakukan militer Rusia di barat daya Suriah untuk kali pertama dalam empat hari terakhir. Serangan itu menyasar kota-kota yang dikuasisi oposisi seperti tafas dan Saida.


"Oposisi telah sepakat dan naik ke meja perundingan serta menanggapi daftar tuntutan Rusia," kata Juru Bicara Ibrahim al Jabawi seperti diwartakan Aljazirah, Kamis (5/7).


Dia mengatakan, tuntutan yang dimninta termasuk menyerahkan senjata dan menyelesaikan status pemberontak dalam sebuah kesepakatan guna mengakhiri pertempuran. Meski demikian, oposisi menolak permintaan tersebut dan menilai permintaan itu merupakan syarat menyerah yang sangat memalukan.


Meski demikian, oposisi pemerintah Suriah tampaknya mulai terpecah mengingat sebagian dari mereka ingin melanjutkan pertempuran. Kelompok suara itu lantas menuding beberapa petinggi oposisi telah mencapai kesepakatan tertentu dengan Rusia.





Credit  republika.co.id





Militer Rusia Bakal Peroleh 6 Senjata Tak Tertandingi, Ini Rinciannya


Militer Rusia Bakal Peroleh 6 Senjata Tak Tertandingi, Ini Rinciannya
Rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia/Sputnik

MOSKOW - Militer Rusia akan memperoleh enam sistem persenjatan baru tak tertandingi dalam beberapa tahun mendatang. Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Kebijakan Industri Militer, Yury Borisov.

Dalam pidatonya di akademi militer, Borisov mengatakan beberapa senjata baru, yang diatur untuk memasuki layanan di Rusia antara 2018 hingga 2027, telah melampaui sistem persenjataan yang ada, termasuk yang digunakan negara-negara NATO.

Mengutip laporan Russia Today, Kamis (5/7/2018), enam persenjataan baru yang dimaksud Borisov itu adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat, jet tempur generasi kelima Su-57, tank Armata T-14, sistem rudal pertahanan S-500, sistem rudal pertahana Nudol dan jammer satelit Tirada-2s.

1. ICBM Sarmat

ICBM Sarmat adalah salah satu senjata yang paling canggih Rusia dan paling banyak dibahas. Rudal itu adalah bagian dari senjata andalan terbaru di gudang senjata Moskow yang diperkenalkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pidato kenegaraannya pada 1 Maret.

Sebuah ICBM Sarmat diproyeksikan mampu membawa muatan besar di kutub Utara atau Selatan menuju target di mana saja di planet ini. Beberapa media Barat telah menyebutnya sebagai "senjata kiamat" dan memperingatkan bahwa senjata itu bisa dengan mudah menembus sistem rudal pertahanan Amerika Serikat (AS).

Rudal tersebut sudah menjalani tes. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kinerjanya selama tahap pra-penerbangan dan penerbangan awal telah dikonfirmasi. Pada bulan Mei, Putin mengungkapkan bahwa Sarmat diharapkan akan dikerahkan pada 2020.

Sarmat dirancang untuk membawa hulu ledak dengan glider hipersonik yang memiliki nama sandi "Avangard" (singkatan dari Advance Guard). Senjata dengan glider hipersonik ini telah memancing kepanikan dari badan-badan intelijen AS karena diklaim dapat terbang di atmosfer dengan kecepatan lebih dari 20 Mach dan dapat menahan panas hingga 2.000 derajat Celsius yang dihasilkan oleh gesekan udara.


2. Jet Tempur Siluman Generasi ke-5, Su-57

Militer Rusia Bakal Peroleh 6 Senjata Tak Tertandingi, Ini Rinciannya
Foto/Facebook/Syrian Military Capabilities

Sukhoi Su-57 merupakan pesawat jet tempur siluman termutakhir Rusia. Sebagai jet tempur generasi kelima, Su-57 merupakan pesaing jet tempur F-35 yang dimiliki AS dan negara-negara NATO.

Pada akhir Juni, militer Rusia menandatangani kontrak pertama untuk menerima 12 pesawat semacam itu. Jet siluman ini akan dipasok ke angkatan bersenjata Rusia pada tahun depan.

Su-57, yang sistem avioniknya memungkinkan perhitungan medan perang otonom untuk membantu pilot, pada akhirnya akan menggantikan jet tempur multiguna Rusia yang sudah tua. Pesawat ini menawarkan teknologi jarak pandang rendah, penggunaan material komposit yang meluas dan kemampuan radar yang ditingkatkan. Persenjataan utama Su-57 disembunyikan di ruang senjata internal. Meski demikian, tiang-tiang underwing eksternal juga bisa membawa amunisi tambahan.

Pesawat ini juga dilengkapi dengan mesin baru yang dirancang khusus untuk jet generasi kelima. Menurut Military Watch Magazine, jet Rusia memiliki keuntungan yang cukup besar di atas F-35 ketika menyangkut kecepatan, ketinggian, sensor, pengangkut rudal, jangkauan pertempuran, dan kemampuan manuver.


3. Tank Armata T-14

Militer Rusia Bakal Peroleh 6 Senjata Tak Tertandingi, Ini Rinciannya
Foto/Grigory Sysoev / Sputnik

Di darat, tentara Rusia akan segera juga memiliki sesuatu yang bisa mencetak pukulan keras. Pasukan Rusia diperkirakan akan mendapatkan sebanyak 100 tank tempur T-14 berbasis Armata pada tahun 2020. Mesin perang ini memiliki kubah yang sepenuhnya otomatis yang dilengkapi dengan meriam 125mm. Meriamnya mampu mencapai targetnya pada jarak tujuh kilometer. Meriam tersebut juga memiliki tingkat tembakan 12 putaran per menit.

Awak tank ditempatkan dengan aman di dalam sel awak multi-lapis baja khusus. Hal itu akan menjaga para prajurit tetap hidup dalam banyak kasus kritis, termasuk ledakan  amunisi dalam keadaan tertentu. Tampilan luar disediakan oleh kamera HD. Di masa depan, tank ini akan dilengkapi juga dengan drone.


4. Sistem Rudal Pertahanan S-500

Militer Rusia Bakal Peroleh 6 Senjata Tak Tertandingi, Ini Rinciannya
Foto/Defense World

Tulang punggung arsitektur pertahanan udara jarak jauh Rusia saat ini adalah sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumf. Namun, itu akan digantikan oleh senjata yang lebih baik, yakni S-500, dalam waktu yang tidak terlalu lama. 


S-400 Triumf sendiri telah menjadi salah satu sistem anti-pesawat Rusia yang telah membuat AS khawatir. S-400 dirancang untuk menembak target aerodinamis pada jarak hingga 400km dan rudal balistik dalam jarak hingga 60km. Peluncurnya dapat menggunakan setidaknya empat jenis rudal pencegat. Satu divisi S-400 dapat menyerang 36 target secara bersamaan.

Senjata pertahanan ini telah memikat sekutu-sekutu AS di Timur Tengah, salah satunya Turki. AS bahkan mengancam tidak akan menyerahkan jet tempur F-35 kepada Turki jika Ankara tidak membatalkan kesepakatan pembelian S-400. Arab Saudi dan Qatar telah menunjukkan minatnya pada sistem pertahanan ini.

India sedang dalam tahap negosiasi untuk pembelian sistem rudal S-400. Satu-satunya negara yang telah mendapatkan sistem ini adalah China. Pada saat ini, S-400 dikerahkan di Suriah untuk melindungi pasukan dan aset-aset militer Moskow di Khmeimim dan Tartus.

Namun, sekarang, Almaz-Antey yang merupakan produsen sistem S-400, sedang mengembangkan sistem yang lebih canggih, dengan nama sandi S-500 "Prometheus".

Menurut beberapa laporan, sistem baru ini akan mampu menembak target pada kisaran hingga 480 kilometer dan dapat berhasil mencegat rudal hipersonik, serta menembak jatuh F-22 raptor dan jet tempur F-35. S-500 saat ini berada pada tahap pengembangan lanjutan dan dapat digunakan sekitar tahun 2020.

5. Sistem Rudal Pelindung Pertahanan Nudol

Dihadapkan dengan sistem pertahanan rudal global AS yang terus berkembang, Rusia juga memutuskan untuk meningkatkan perisai pertahanan misilnya, terutama yang digunakan untuk melindungi ibu kotanya, Moskow. Sistem rudal pencegat rudal anti-balistik (ABM) yang baru ini bernama Nudol. Namun, sedikit yang diketahui tentang karakteristik persisnya sejauh ini.

Menurut kantor berita negara Rusia, TASS, perisai pertahanan baru ini akan mampu membela wilayah Rusia dari serangan multi-hulu ledak nuklir dan mencegat semua ICBM modern yang ada. Menurut beberapa laporan, sistem rudal pencegat baru ini bahkan mampu menembak jatuh satelit.

6. Jammer Satelit Tirada-2s

Perangkat peperangan elektronik mutakhir Rusia ini diberi nama sandi Tirada-2s. Meskipun mungkin kedengarannya tidak mengesankan dibandingkan dengan misil "sejata kiamat" atau jet tempur siluman generasi kelima, peralatan baru ini diklaim akan menjadi peralatan sangat penting dalam setiap konflik modern, karena dapat benar-benar memacetkan satelit.

Teknologi seperti itu, yang secara efektif membuat satelit menjadi tidak berguna, akan membuat musuh kesulitan untuk melewati gangguan dan secara de facto musuh akan kehilangan fungsi alat komunikasi modern. Pada akhirnya, jammer ini dapat secara signifikan menggeser keseimbangan dalam kegiatan tempur modern yang bergantung pada sistem komunikasi.





Credit  sindonews.com



Bomber Tu-22m3 Rusia Akan Dilengkapi Rudal Hipersonik Kinzhal


Bomber Tu-22m3 Rusia Akan Dilengkapi Rudal Hipersonik Kinzhal
Pesawat pembom strategis Tu-22M3 Rusia. Foto/REUTERS

MOSKOW - Rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal milik Rusia yang diklaim mampu menjangkau wilayah Amerika Serikat (AS) dalam hitungan menit akan diterapkan pada pesawat pembom (bomber) Tu-22M3. Rudal Kinzhal ini mampu melesat dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.

Senjata Moskow ini pernah diperkenalkan Presiden Vladimir Putin dalam pidato kenegaraan Maret lalu. Saat itu, Putin mengatakan peluru kendali (rudal) tersebut bisa membidik target di Eropa, Timur Tengah, Asia Pasifik dan Atlantik Utara.

Kantor berita TASS yang dikelola negara Rusia dengan mengutip sumber di Kementerian Pertahanan mengatakan, Angkatan Udara Rusia sedang merencanakan untuk menguji rudal aero-balistik Kh-47M2 Kinzhal pada pesawat pembom Tupolev Tu-22M3.

Pesawat Tu-22M3 sendiri dapat melakukan perjalanan hampir dua kali kecepatan suara yang berarti dapat melakukan perjalanan antara Moskow dan Washington dalam beberapa menit.

Sejauh ini, dalam uji coba rudal canggih itu telah diluncurkan dari varian pesawat Mikoyan MiG-31K. Namun, para pemimpin militer telah menyimpulkan bahwa Kinzhal kemungkinan lebih cocok untuk pesawat pembom.

Berbicara kepada kantor berita TASS, pensiunan Letnan Jenderal Mikhail Oparin, mantan komandan Long Range Aviation Angkatan Udara Rusia mengatakan; “MiG-31 memiliki kecepatan supersonik yang lebih tinggi daripada Tu-22M3, tetapi sekarang kemungkinan telah muncul untuk menguji rudal di pesawat jarak jauh, ini harus dilakukan."

"Ini akan meningkatkan potensi tempur dari Pasukan Dirgantara dan menambah kekuatan untuk itu," ujarnya, yang dilansir Rabu (4/7/2018).

Kendati demikian, Oparin mengatakan pesawat pembom itu harus ditinjau apakah cocok membawa rudal hipersonik Kinzhal atau tidak.

Sekadar diketahui, pesawat pembom Tu-22M3 resmi memasuki layanan militer pada tahun 1989. Pesawat ini ampu mencapai kecepatan kira-kira Mach 1,88 atau nyaris dua kali kecepatan suara.

Sedangkan pesawat MiG-31K dapat mencapai kecepatan Mach 2,35 dan terbang pada ketinggian 67.500 kaki.

Rusia telah menyombongkan bahwa Kinzhal, yang mereka klaim memiliki jangkauan lebih dari 1.200 mil laut, secara efektif kebal terhadap sistem pertahanan rudal balistik mana pun di dunia karena bisa bermanuver dalam penerbangan, serta mampu memukul berbagai target.

"Ini adalah kelas senjata presisi yang dilengkapi dengan kemampuan tempur multifungsi sehingga memungkinkan untuk menyerang target stasioner dan bergerak," kata Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov kepada TASS.

"Secara khusus, kapal induk dan kapal perang kelas cruiser, kapal perusak dan fregat adalah target potensial untuk senjata ini," imbuh dia. 




Credit  sindonews.com



55 Ribu Orang Diprediksi Demo Trump di Inggris


Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Aktivis mengecam berbagai kebijakan kontroversial Trump.




CB, LONDON -- Lebih dari 55 ribu orang diperkirakan akan menggelar demonstrasi di London, Inggris memprotes kunjungan Presiden AS Donald Trump pekan depan. Demonstrasi tersebut akan diberi tajuk "Karnaval Perlawanan".

Sejumlah aktivis pro-Palestina di Inggris akan turut berpartisipasi dalam aksi yang dijadwalkan digelar pada 13 Juli tersebut. "Kami merasa kepresidenan Donald Trump dipimpin kebencian islamofobia, kebijakan anti-Palestina, dan itu jelas mempengaruhi komunitas Muslim, tidak hanya di Amerika dan Timur Tengah, tetapi di seluruh dunia, termasuk kita di sini," kata Shamiul Joarder dari kelompok kampanye pro-Palestina, Friends of Al Aqsa, seperti dilaporkan laman Aljazirah.

Aktivis pro-Palestina lainnya, Shaima Dallali mengatakan, kunjungan Trump ke Inggris merupakan momen tepat menyuarakan protes terhadap keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. "Yerusalem adalah ibu kota Palestina dan hanya karena salah satu negara kekuatan terbesar di dunia tidak menyadarinya, bukan berarti negara itu membenarkannya," ujar Dallali.

Sementara warga Inggris lainnya berharap ketika kunjungan nanti Perdana Menteri Inggris Theresa May akan berupaya menyeru Trump agar keluar dari kebijakan kontroversialnya. Harapan itu pun diungkapkan sejumlah anggota parlemen Inggris yang keberatan dengan kedatangan Trump.

Anggota parlemen dari Partai Buruh Gavin Shuker, misalnya, mengecam kebijakan toleransi nol Trump dalam menangani gelombang imigran di perbatasan AS-Meksiko.  "Presiden Trump telah mengurung 2.000 anak kecil di dalam sangkar dan menolak untuk membebaskan mereka kecuali dia diizinkan membangun tembok," katanya.

Menurut Shuker, selain kebijakan imigrasi, Trump juga telah membangkitkan sentimen anti-Islam dengan menerapkan kebijakan larangan perjalanan dari negara-negara mayoritas Muslim. Atas dasar itu pula ia menilai Trump tak layak mendapat undangan kenegaraan ke Inggris dan bertemu Ratu Elizabeth.

Dalam kunjungannya nanti, Trump memang dijadwalkan akan bertemu Ratu Elizabeth. Trump akan menjadi presiden AS ke-12 yang ditemui Elizabeth selama 66 tahun menjadi ratu Inggris Raya.






Credit  republika.co.id





Trump Desak Kongres Loloskan UU Imigrasi untuk Usir Imigran


Donald Trump
Donald Trump
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL

Dunia internasional telah mengecam kebijakan imigrasi Trump.





CB, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Kongres AS segera meloloskan revisi undang-undang keimigrasian. Menurut Trump, hal tersebut penting agar otoritas AS dapat mengusir para imigran di perbatasan negara tersebut.


"Kongres harus meloloskan hukum keimigrasian yang cerdas, cepat, dan masuk akal sekarang," ujar Trump pada Kamis (5/7), dikutip laman Anadolu Agency.

Trump menilai petugas keimigrasian AS telah menjalankan tugas dengan baik. Namun mereka membutuhkan undang-undang yang mendukung tugasnya. "Ketika orang-orang, dengan atau tanpa anak-anak, memasuki negara kita, mereka harus diberitahu untuk pergi, tanpa negara kita dipaksa untuk menanggung pengadilan yang panjang dan mahal," katanya.

Sebelumnya Trump telah mengatakan bahwa kebijakan imigrasi AS saat ini masih menjadi contoh buruk terhadap hukum, ketertiban, dan kebijakan imigrasi yang baik. "Kami tidak dapat mengizinkan semua orang ini untuk menyerang negara kami. Ketika seseorang masuk (secara ilegal), kita harus segera, tanpa hakim atau kasus pengadilan, membawa mereka kembali dari tempat mereka datang," katanya.

Dunia internasional telah mengecam kebijakan imigrasi 'tanpa toleransi' pemerintahan Trump. Kebijakan tersebut mengharuskan otoritas imigrasi AS memisahkan para imigran gelap dengan anak-anaknya selagi mereka menjalani proses hukum.

Namun setelah menuai kecaman dari dalam dan luar negeri, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengakhiri kebijakan pemisahan imigran dengan anak-anaknya. Kendati demikian, dalam teks perintah eksekutif tersebut dijelaskan bahwa pendekatan tegas terhadap penegakan imigrasi akan terus berlanjut. Perintah itu menginstruksikan pejabat pemerintah melanjutkan penerapan kebijakan 'tak ada toleransi' untuk setiap imigran yang melintasi perbatasan secara ilegal.

Perbedaannya, kali ini para pejabat akan berupaya menjaga keluarga imigran tidak terpisah, yakni dengan menahan orang tua dan anak-anaknya secara bersama-sama. Sementara proses hukum terhadap mereka akan terus berjalan.  

Setelah Trump menandatangani perintah eksekutif tersebut, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan telah mempersatukan kembali 522 anak-anak imigran dengan keluarganya. Saat ini otoritas AS dilaporkan tengah berupaya untuk menyatukan kembali 2.053 anak-anak imigran lainnya. 





Credit  republika.co.id





Komite Yunani Berikan Suaka Tentara Turki


Helikopter Black Hawk Turki tinggal landas dari bandara di Alexandroupolis, utara Yunani, Ahad, 17 Juli 2016. Helikopter itu membawa delapan pendukung kudeta Turki yang merupakan tujuh tentara dan satu warga sipil.
Helikopter Black Hawk Turki tinggal landas dari bandara di Alexandroupolis, utara Yunani, Ahad, 17 Juli 2016. Helikopter itu membawa delapan pendukung kudeta Turki yang merupakan tujuh tentara dan satu warga sipil.
Foto: Giannis Mo?siadis/InTime News via AP

Kasus ini membuat hubungan Yunani dan Turki memburuk




CB, ATHENA -- Sebuah komite Yunani memberikan suaka pada Kamis (5/7) kepada seorang tentara Turki. Ia melarikan diri ke Yunani bersama tujuh petugas lainnya setelah kasus kudeta terhadap Presiden Turki Tayyip Erdogan pada 2016.

Keputusan itu diperkirakan akan membuat marah Ankara. Turki menuduh para buronan terlibat dalam kudeta dan menginginkan semuanya diekstradisi. Turki menyebut Athena menyembunyikan 'para pengkhianat'.

Namun tentara Turki itu menyangkal melakukan kesalahan. Mereka mengaku melarikan diri ke Yunani karena takut akan keselamatan dirinya. "Ini adalah petugas ketiga yang diberikan suaka (oleh komite)," kata salah satu pengacara yang menangani kasus tersebut seperti ditulis Reuters.

Pemerintah Yunani belum bersedia dimintai komentar. Untuk menjaga hubungan dengan Turki, pemerintah Yunani mengajukan banding atas keputusan komite yang memberikan suaka kepada dua tentara lainnya awal tahun ini. Tetapi pengadilan tinggi menolak permintaan itu.

Saat ini masih belum jelas apakah pemerintah akan mengajukan banding lagi. Panitia suaka adalah badan administratif independen.

Kasus ini telah membuat hubungan Yunani dan Turki memburuk. Ini juga menimbulkan ketegangan diplomatik atas sumber daya alam di Mediterania Timur dan krisis migran Eropa.

Delapan tentara telah dibebaskan dari penjara dan telah dipindahkan ke lokasi yang dijaga petugas. Sisa lima tentara masih menunggu keputusan tentang permohonan suaka mereka.

Dalam menolak permintaan ekstradisi Ankara, pengadilan Yunani mengatakan mereka tidak yakin bahwa kedelapan tentara itu akan menerima pengadilan yang adil di Turki. Athena mengatakan independensi peradilan harus dihormati.

Bulan lalu, Turki menghentikan kesepakatan migran bilateral dengan Yunani terkait masalah ini. Secara terpisah, pengadilan Turki telah menolak permintaan Yunani untuk pembebasan dua penjaga perbatasan, yang ditahan setelah melintasi perbatasan dalam cuaca buruk pada 1 Maret.




Credit  republika.co.id




Israel Jadikan Protes Gaza Tempat Uji Coba Senjata Baru



Israel Jadikan Protes Gaza Tempat Uji Coba Senjata Baru
Israel jadikan aksi demonstrasi Great March of Return di Gaza sebagai ajang uji coba dan promosi senjata baru. Foto/Istimewa
TEL AVIV - Para aktivis hak asasi manusia (HAM) mengatakan pasukan keamanan Israel, IDF, telah menjadikan Gaza laboratorium dan ruang pamer untuk senjata dan teknologi baru yang rencananya akan dijual.

Militer Israel dan perusahaan pertahanan disebut telah mengeksploitasi aksi protes di Gaza yang mematikan untuk menguji dan mempromosikan perangkat keras seperti drone, senapan sniper, dan pagar pintar.

"Industri militer Israel mengeksploitasi pendudukan Palestina, dan khususnya pengepungan di Gaza, sebagai arena uji-pertempuran, berinvestasi, dan inovasi teknologi militer untuk kemudian dipasarkan ke komunitas internasional berdasarkan keefektifan mereka pada warga sipil Palestina," kata laporan terbaru yang ditulis oleh kelompok hak asasi manusia Hamushim, seperti disitat dari Russia Today, Jumat (6/7/2018).

Kelompok ini mengkampanyekan menentang pendudukan Jalur Gaza dan Tepi Barat. LSM ini dijalankan oleh Koalisi Perempuan untuk Perdamaian, sebuah kelompok yang bermarkas di Israel yang bermitra dengan Komite Layanan Teman American Nobel Peace Prize-winning.

"Industri pertahanan Israel memiliki sejarah pemasaran produknya setelah bentrokan dengan warga Palestina," kata laporan itu, mencatat bahwa konflik berdarah Israel-Gaza pada tahun 2014 membantu perusahaan untuk menjual drone Hermes 900 Kochav, shell tank Hatzav generasi mendatang, dan bom pintar MPR500.

Menurut para aktivis, unjuk rasa 'Great March of Return' di Gaza juga telah membantu Tel Aviv untuk mempromosikan teknologi militer baru.

"Media Israel memusatkan perhatian pada keuntungan tempur dari keduanya dalam persiapan militer untuk Great March of Return dan selama demonstrasi itu sendiri," tulis mereka, mencatat bahwa bentrokan dengan Palestina memberikan kesempatan untuk menguji gas air mata drone Matrice 600 dan Phantom 3.

Model-model yang dijuluki 'Laut atau Air Mata' dirancang khusus untuk polisi perbatasan sebagai alat pembubaran massa. Jenis drone lain yang diperkenalkan terhadap Palestina adalah apa yang disebut 'Shoko Drones,' atau drone air, yang membombardir para pengunjuk rasa dengan cairan berbau busuk dan sangat lengket.

"Setelah penyebaran drone dianggap berhasil, tentara membeli ratusan dari mereka," tulis para aktivis.

Beberapa drone yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Gaza ditugasi menembak jatuh layang-layang yang dipasangi dengan bom molotov. Tapi, seperti yang ditulis oleh para aktivis, menurut para saksi, drone yang sama digunakan untuk menembak orang-orang di darat.

Laporan itu mengatakan, aksi protes Gaza menjadi ajang uji coba bagi penggunaan jarak tembakan penembak jitu untuk menekan para pengunjuk rasa. Remington M24 dan senapan IWI Tavor, serta amunisi mereka, yang mampu meninggalkan luka-luka yang meluas hingga 15 cm, dipuji oleh tentara dan media. Baik drone dan senapan disajikan di pameran bergengsi dan konferensi pertahanan selama protes, para aktivis menekankan.

Pagar perbatasan Gaza sendiri mendapat bagian promonya, lapor laporan itu, mengutip CEO pabrikannya, Magal Security Systems: "Gaza telah menjadi ruang pamer bagi pagar pintar perusahaan, karena pelanggan menghargai bahwa produk tersebut sudah diuji dalam perang."

Humashim mengatakan bahwa Magal juga merupakan penyedia utama sistem perbatasan untuk tembok apartheid Tepi Barat. Menyusul pemilihan Trump, dan deklarasinya tentang pembangunan dinding perbatasan yang lebih kuat dengan Meksiko, saham Magal melonjak sebesar 19-25% di NASDAQ. 

Gelombang terbaru protes Palestina telah berkecamuk di Gaza sejak 30 Maret. Bentrokan dengan IDF menyebabkan lebih dari 100 orang Palestina tewas. Majelis Umum PBB dan sejumlah pengawas hak asasi manusia mengecam Israel atas penggunaan kekerasan terhadap Palestina.

Israel berdalih mempertahankan hak untuk membela diri, sementara IDF telah berulang kali membantah pelanggaran hak asasi manusia selama protes Gaza. Sebaliknya, militer Israel menyalahkan kelompok Hamas yang berbasis di Gaza karena menghasut pertumpahan darah di perbatasan dan menuduh anggotanya menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia selama kerusuhan.


Credit  sindonews.com


Militer Suriah perlihatkan senjata buatan Barat yang disita di Daraa


Militer Suriah perlihatkan senjata buatan Barat yang disita di Daraa
Ilustrasi konflik Suriah - Warga berjalan melewati bangunan-bangunan yang rusak setelah serangan udara di kota Douma, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, Jumat (23/2/2018) (REUTERS/BASSAM KHABIEH)




Daraa, Suriah, (CB) - Militer Suriah pada Rabu (4/7) memperlihatkan senjata buatan Barat yang disita dari gerilyawan selama pertempuran hampir dua-pekan di Provinsi Daraa di Suriah Selatan.

Di Kota Kecil Izra`a di pinggir Daraa, senjata yang disita diletakkan di tanah, tempat tentara memperlihatkan kepada wartawan bermacam jenis amunisi.

Di antara senjata tersebut ada peluncur rudal TOW buatan AS dan peralatan militer lain buatan Barat, termasuk peluncur roket anti-tank, peluncur roket anti-pesawat dan pembersih ranjau.

Sebagian senjata itu baru dan masih tersimpan di dalam kotak sedangkan yang lain sudah digunakan, kata Xinhua.

Beberapa tank yang direbut oleh militer dari pertempuran juga diperlihatkan untuk membuktikan gerilyawan mendapat dukungan kuat dari negara Barat.

Seorang perwira militer, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, mengatakan kepada Xinhua bahwa senjata dan amunisi yang diperlihatkan hanyalah sebagian dari apa yang telah ditinggalkan oleh gerilyawan dalam pertempuran di Daraa, terutama di kota kecil Ghaliyeh, Al-Gharbiyeh, Sora, Alma dan Mlainet Al-Atash.

"Senjata ini telah memperlihatkan kebohongan mereka sebab kebanyakan dari semua senjata dan amunisi tersebut adalah bulah Barat, termasuk peluncur roket buatan AS," katanya.

Militer di Daraa memerangi bermacam kelompok gerilyawan, termasuk Front An-Nusra --yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida dan gerilyawan yang bersekutu dengan ISIS, kata perwira itu.

Pertempuran di Daraa telah berlangsung selama hampir dua pekan, sebagai bagian dari tekad militer untuk mengusir gerilyawan dari provinsi penting tersebut di dekat perbatasan Jordania dan dari daerah di dekatnya di pinggir Sweida dan Quneitra di Suriah Selatan.

Sejauh ini, militer telah berhasil merebut beberapa desa dan kota kecil di pinggir timur Daraa, sementara berusaha memasuki kota kecil lain tanpa pertempuran sebab sebagian kelompok gerilywan menerima baik kesepakatan perujukan dengan pemerintah.

Kesepakatan perujukan menangani tuntutan gerilyawan untuk menyerahkan senjata berat mereka kepada militer sebagai imbalan bagi pengampunan pemerintah buat mereka yang meninggalkan aksi perlawanan.

Namun, sebagian kelompok ultra-radikal menolak kesepakatan perujukan itu dan melanjutkan pertempuran.

Banyak pegiat mengatakan prestasi militer belum lama ini di Daraa, baik melalui perujukan maupun pertempuran, diperkirakan telah meningkatkan daerah yang dikuasai pemerintah di Daraa jadi 58 persen dari seluruh provinsi tersebut.

Perwira militer itu mengatakan kepada Xinhua bahwa pertempuran akan berlanjut sampai Daraa dan daerah lain yang dikuasai gerilyawan di seluruh Suriah dibebaskan,.



Credit  antaranews.com




Suriah Terus Dekati Golan, Israel Siap Ambil Tindakan



Suriah Terus Dekati Golan, Israel Siap Ambil Tindakan
Israel telah mengerahkan tank di Dataran Tinggi Golan. Foto/Istimewa


TEL AVIV - Seorang menteri kabinet Israel memperingatkan Suriah dan pendukungnya, Rusia, bahwa Israel bisa menyerang pasukan Damaskus jika mencoba menyebar pasukan di zona demiliterisasi perbatasan sementara bergerak maju untuk menekan pemberontak di wilayah tersebut.

Presiden Suriah Bashar al-Assad melancarkan serangan untuk mendapatkan kembali Deraa selatan, dan kemudian berikutnya berharap bisa membidik Queitra yang dikuasai pemberontak, mendekati Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rabu depan, telah dua kali menyerukan untuk mempertahankan gencatan senjata 1974 dan pembatasan peningkatan militer di kedua sisi di sekitar Golan yang diawasi PBB.

"Kami harus memverifikasi dan melakukan segalanya untuk memperjelas, vis-a-vis dengan Rusia, pemerintah Assad, bahwa kami tidak akan menerima kehadiran bersenjata rezim Assad di daerah-daerah yang dimaksudkan untuk demiliterisasi," kata Gilad Erdan, seorang menteri di kabinet keamanan Netanyahu, kepada situs berita Israel Ynet.

Ditanya apakah Israel siap untuk mengambil tindakan preventif terhadap militer Suriah, Erdan berkata: "Tanpa ragu, ya," seperti dilansir dari Reuters, Jumat (6/7/2018).

Dia mengutip, sebagai preseden, serangan udara Israel terhadap sejumlah fasilitas yang digunakan oleh Suriah atau Iran untuk menyerang negara Zionis itu.

"Di sini juga, jika ada pelanggaran, dan tentu saja di wilayah Suriah selatan yang dekat dengan warga Negara Israel, dan membawa persenjataan yang seharusnya tidak ada di sana, Israel akan mengambil tindakan," tegas Erdan.

Sebuah laporan Maret tentang kegiatan Pasukan Pelucutan dan Pengamat PBB (UNDOF) di Golan mengatakan posisi militer Suriah mempertahankan posisi yang melanggar perjanjian 1974, seperti yang dilakukan Israel seperti penyebaran artileri 155 mm, peralatan dan sistem anti-rudal Iron Dome.

Israel pada hari Minggu mengirim lebih banyak artileri dan tank ke Golan dalam apa yang dikatakannya sebagai tindakan pencegahan dalam pertempuran Deraa.

Pemerintah Netanyahu menolak menyediakan suaka untuk pengungsi dari Suriah, sebuah negara musuh. Tetapi militer dan warga sipil Israel telah meningkatkan kerja bantuan kemanusiaan di Golan.

Dengan ratusan pengungsi baru dari Deraa muncul di Golan, para sukarelawan asing mengantongi pakaian, mainan, dan barang-barang bayi yang telah disumbangkan oleh orang-orang Israel dan memuatnya ke sebuah truk untuk dipindahkan dan didistribusikan melintasi pagar perbatasan.

"Ini benar-benar luar biasa," kata Teri Shields, direktur proyek untuk grup kemanusiaan Friend Ships Unlimited, yang mengelola klinik pengungsi dengan berkoordinasi dengan Israel.

Israel merebut sebagian besar Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui di luar negeri. 

Yordania telah memperantarai pembicaraan gencatan senjata antara pemberontak Suriah dan Rusia. Perundingan gagal pertengahan minggu tetapi Amman mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah membujuk pihak untuk bertemu lagi.



Credit  sindonews.com




Trump Disebut Ingin Invasi Venezuela, Maduro Siapkan Tentara


Trump Disebut Ingin Invasi Venezuela, Maduro Siapkan Tentara
Presiden Nicolas Maduro memerintahkan Angkatan Bersenjata Venezuela siap siaga mendengar kabar Presiden AS Donald Trump pernah berniat menyerang negaranya. (REUTERS/Miraflores Palace)



Jakarta, CB -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan angkatan bersenjatanya siap siaga menyusul laporan yang menyebut bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat mempertimbangkan untuk menyerang negaranya.

"Anda tidak bisa menurunkan penjagaan bahkan sedetik pun, karena kami akan membela hak terbesar bagi tanah air kami sepanjang sejarahnya yaitu untuk hidup dalam damai," ucap Maduro saat berpidato dalam upacara militer, Rabu (4/7).

Peringatan itu dilontarkan Maduro setelah beberapa media AS melaporkan bahwa Trump sempat mempertanyakan kemungkinan menginvasi Venezuela kepada sejumlah penasihat kebijakan luar negeri Gedung Putih pada Agustus lalu.




 Mengutip pejabat senior AS kepada CNN, Trump mengajukan gagasan itu saat rapat dengan sejumlah pejabat guna mendiskusikan penjatuhan sanksi AS terhadap Venezuela.
Maduro menganggap berita-berita itu mendukung asumsinya selama ini yang menilai bahwa AS tengah merencanakan serangan militer terhadap Venezuela. Pemimpin Venezuela yang telah menjabat sejak 2013 lalu itu menganggap rencana invasi dilakukan AS hanya untuk menguasai cadangan minyak negarayang besar.

Dia juga menuding bahwa gagasan Trump muncul tak lama setelah sejumlah tokoh oposisi Venezuela mengunjungi Gedung Putih.

"Apakah semua ini kebetulan? bukan, ini bukan kebetulan," kata Maduro seperti dikutp AFP.


Trump mempertimbangkan hal itu demi menggulingkan Maduro yang dianggapnya sebagai pemimpin diktator sayap kiri yang korup. Dalam beberapa tahun terakhir Venezuela terus dirundung krisis ekonomi dan politik.

Namun, para penasihat Trump menolak gagasan tersebut dengan menganggap setiap bentuk aksi militer akan memicu eskalasi konflik dan membahayakan kepentingan AS di negara Amerika Latin itu.


Venezuela selama ini menjadi fokus dalam kebijakan Trump di kawasan Amerika Latin. Dia kerap meningkatkan tekanan pada pemerintahan Maduro dengan menjatuhkan sanksi maupun melontarkan peringatan tegas agar mengadakan pemilihan umum yang adil.




Credit  cnnindonesia.com