Rabu, 04 Maret 2015

Bumi Punya "Bulan Kedua", Inilah Wajahnya


 
Powell Observatory 3735 Cruithne tampak sebagai titik putih dalam foto yang diambil dari Powell Observatory.


CB — Siapa bilang Bumi cuma punya satu satelit alami? Selain Bulan, Bumi juga punya obyek-obyek kecil yang mengitarinya, salah satunya adalah 3735 Cruithne.

Duncan Forgan, research fellow di University of Saint Andrew, mengungkapkan bahwa 3735 Cruithne layaknya bulan kedua Bumi. Namun, berbeda dengan Bulan yang mengelilingi dengan lintasan elips, obyek berdiameter 5 kilometer itu punya lintasan sepatu kuda.


Lalu seperti apa wajah bulan kedua Bumi tersebut? Apakah sama dan mudah dilihat seperti halnya Bulan?

Salah satu citra terbaik 3735 Cruithne diambil lewat pengamatan dari Powell Observatory. Benda itu tampak sebagai titik cahaya putih. Lain dengan Bulan yang tampak bulat besar, 3735 Cruithne tampak kecil.

Citra lain diambil oleh instrumen NEOWISE milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

NEOWISE mengambil lima foto 3735 Cruithne dan mengolahnya menjadi gambar tunggal. Obyek itu tampak berwarna merah. James Bauer dari Jet Propulsion lab NASA mengatakan, 3735 Cruithne tampak merah karena meradiasi cahaya pada energi rendah.

NASA Wajah 3735 Cruithne diambil instrumen NEOWISE milik NASA.

Sebutan bulan kedua untuk 3735 Cruithne sebenarnya tak begitu tepat. Obyek itu tepatnya disebut Aten Asteroid.

Aten Asteroid merupakan asteroid minor yang berada di antara Bumi dan Matahari. Obyek itu memiliki orbit unik. Adapun 3735 Cruithne membentuk lintasan mirip kacang mete saat mengorbit Bumi.

Sayang, karena ukurannya yang kecil, 3735 Cruithne tak bisa dilihat dengan mata telanjang, tetapi diperlukan teleskop.


Credit  KOMPAS.com

PBB Serukan Selidiki Pembunuhan 1.500 Warga Sipil Gaza


PBB Serukan Selidiki Pembunuhan 1.500 Warga Sipil Gaza  
Serangan Israel tahun lalu telah menewaskan ribuan warga sipil Gaza, lebih dari 500 di antaranya anak-anak. PBB serukan penyelidikan insiden ini secepatnya. (Reuters/Suhaib Salem) 
 
New York, CB -- Utusan khusus PBB menyerukan Israel untuk menyelidiki pembunuhan lebih dari 1.500 warga sipil Palestina, sepertiganya anak-anak, dalam Perang Gaza tahun lalu. Selain itu, PBB juga menyerukan agar hasil penyelidikan Israel itu diumumkan ke publik.

Diberitakan Reuters, hal ini disampaikan oleh Makarim Wibisono, mantan Duta Besar Indonesia yang menjadi pelapor khusus PBB untuk HAM di Palestina, di Jenewa pada Selasa (3/2).

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan bahwa forum HAM PBB terlalu terobsesi untuk membuktikan pelanggaran Israel. Kerry mengatakan bahwa AS akan membela Israel dari upaya untuk mengisolir negara itu.

Makarim mengatakan, sekitar 2.256 warga Palestina terbunuh dalam konflik Juli-Agustus 2014, sebanyak 1.563 di antaranya adalah warga sipil, termasuk 538 anak-anak. Sementara di kubu Israel 66 tentara dan lima warga sipil tewas.

Israel mengaku membombardir Gaza untuk membalas serangan roket Hamas ke wilayah mereka. Hamas membantahnya, mengatakan sebaliknya, membalas serangan Israel.

"Perbedaan yang mencolok pada korban tewas kedua kubu mencerminkan perbedaan kekuatan yang tidak seimbang dan kerugian yang tidak proporsional diderita warga sipil Palestina, memicu pertanyaan soal apakah Israel mematuhi hukum internasional soal tindakan pencegahan yang seimbang dan sesuai tujuan," kata Makarim.

Makarim mengaku telah mewawancarai warga Gaza korban serangan di pengungsian di Amman dan Kairo. Dia juga melakukan wawancara terhadap warga di Gaza melalui video karena dilarang Israel masuk wilayah yang diblokade tersebut.

Laporan terpisah menunjukkan adanya dugaan kejahatan yang dilakukan oleh kedua kubu.

Makarim mengatakan bahwa korban sipil bukanlah "orang yang berdiri di jalan di tempat dan waktu yang salah, tapi kebanyakan adalah keluarga yang terbunuh dalam serangan rudal di rumah mereka sendiri, terutama di malam hari."

Rudal Israel yang gagal meledak kini tercecer di Gaza, memicu lebih banyak korban jatuh. Diperkirakan ada 7.000 peledak yang harus dijinakkan. Sementara itu, 200 ribu orang masih kehilangan tempat tinggal, dan 450 ribu lainnya kesulitan air bersih.


Credit  CNN Indonesia

Mantan Petinggi CIA Bocorkan Info Intelijen pada Pacar


Mantan Petinggi CIA Bocorkan Info Intelijen pada Pacar  
Pada 2012, sang jenderal mengundurkan diri, namun sebelumnya telah membocorkan informasi intelijen pada pacarnya. (Reuters/Larry Downing)
 
Jakarta, CB -- Jenderal David Petraeus mengaku bersalah atas tuduhan federal menghapus dan mempertahankan informasi rahasia sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan.

Menurut dokumen pengadilan, Petraeus mengaku menghapus beberapa yang disebut “buku hitam”, buku catatan di mana ia mengklasifikasi informasi rahasia dan non-rahasia saat menjabat komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan, dan memberikannya pada penulis biografinya, Paula Broadwell.

Pada 9 November 2012, ia mengundurkan diri dari jabatannya di CIA, karena alasan pribadi.

Petraeus dituduh memberikan rahasia intelijen kepada kekasihnya, Broadwell, saat ia menjadi direktur CIA.

Broadwell, seorang wanita yang  telah menikah, ibu dua orang anak dan mantan perwira militer sedang menulis sebuah buku tentang sang jenderal pada saat itu.

Selama menjabat sebagai komandan di Afghanistan, Petraeus menyimpan catatan pribadi termasuk informasi rahasia dalam buku catatan hitam berukuran 12x20 cm. Informasi rahasia itu termasuk identitas agen rahasia, strategi perang, catatan dari pertemuan keamanan diplomatik dan nasional serta kode keamanan.

Pada Agustus 2011, menurut dokumen pengadilan, Petraeus meletakkan buku catatan di sebuah rumah di Washington, DC, sehingga Broadwell bisa mengaksesnya. Dia kemudian mengambilnya kembali dan membawanya ke rumahnya di Arlington.

Setelah Petraeus mengundurkan diri pada 2012 ia mengatakan kepada pemerintah ia tidak lagi memiliki materi rahasia.

Namun itu ternyata tidak benar ketika FBI pada April 2013 melakukan pencarian di rumahnya dan menemukan buku catatan hitam di laci meja yang terkunci.

Ketika ia ditanya oleh FBI, ia berbohong dan mengaku bahwa dia tidak pernah memberikan informasi rahasia itu kepada orang yang tidak berwenang untuk memilikinya, menurut dokumen pengadilan.

Hubungan kedua orang itu terungkap ketika dalam penyelidikan, FBI menerima keluhan dari seorang wanita yang menerima surel ancaman dari Broadwell karena dekat sengan Petraeus.

Petraeus saat ini bekerja untuk perusahaan ekuitas swasta di New York.


Credit CNN Indonesia

Gedung Kantor NSA Amerika Diberondong Tembakan


Gedung Kantor NSA Amerika Diberondong Tembakan
Gedung kantor NSA diberondong tembakan oleh pria misterius. Tidak ada korban jiwa dalam serangan itu. Foto: Reuters.
 
MARYLAND (CB) - Gedung kantor National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS) diberondong tembakan oleh pria misterius. Tidak ada korban jiwa, namun kantor yang dikenal melakukan penyadapan besar-besaran itu mengalami kerusakan di beberapa bagian.

FBI saat ini sedang menyelidiki penembakan di gedung kantor yang berlokasi di Fort Meade, Maryland tersebut. FBI juga tidak mengabaikan kemungkinan pria bersenjata yang menyerang kantor NSA itu merupakan sosok yang sama dengan pelaku serangan di AS baru-baru ini.

“Salah satu bangunan rusak akibat beberapa tembakan,” tulis NBC, mengutip keterangan pihak NSA yang dilansir Rabu (4/3/2015). Para petugas di NSA juga mengaku mendengar rentetan suara tembakan.

Juru bicara kepolisian setempat, Alicia Woods, mengkonfirmasi serangan itu.”NSA menemukan bukti beberapa tembakan yang menghantam dinding bangunan,” katanya kepada Washington Post.

Selain kantor NSA, penembakan juga terjadi di wilayah Baltimore-Washington Parkway dan Route 32, yang terletak di dekat NSA. Belum diketahui, apakah dua penembakan itu terkait dengan serangan di gedung NSA atau tidak.

Sekitar dua jam sebelum insiden di dekat NSA terungkap, penembakan juga dilaporkan terjadi di Maryland Connector. Dua orang mengalami luka ringan.




Credit  SINDOnews

Ilmuwan Berencana Buat Oksigen di Planet Mars


Ilmuwan Berencana Buat Oksigen di Planet Mars
lmuwan Berencana Buat Oksigen di Mars (Foto: DailyMail) 

CALIFORNIA (CB) – Mars digadang-gadang menjadi planet alternatif untuk ditinggali manusia, namun harapan tersebut masih terkendala permasalahan oksigen yang tidak ada di sana. Para ilmuwan pun berusaha memecahkan perkara tersebut dengan membuat oksigen di Planet Merah.

Dilansir laman DailyMail, Rabu (4/3/2015), para ilmuwan merancang sebuah alat yang diberi nama Moxie yang diklaim mampu mengubah karbon dioksida di Mars menjadi oksigen pada 2020 mendatang. Oksigen tersebut nantinya akan dibawa oleh kapal ulang alik NASA yang memiliki awak penumpang.
"Ini akan menjadi pertama kalinya ketika kita benar-benar akan menghasilkan oksigen di permukaan Mars," ujar salah satu mantan astronot Amerika Serikat sekaligus tim investigator proyek tersebut.
Untuk menghasilkan oksigen, Moxie akan mengumpulkan karbon dioksida dari sekitarnya dan mengisolasi atom oksigen, kemudian menggabungkan mereka untuk membuat oksigen. Moxie juga akan melepaskan produk sampingan karbon monoksida dan gas lain yang akan dibebaskan kembali ke udara.

Prinsip kerja alat bernama Moxie itu sendiri yakni dengan mengubah 96 persen karbon dioksida dan kurang dari 0,2 persen oksigen, menjadi 99,6 persen oksigen murni. Mesin penghasil oksigen akan memakan waktu sekira satu setengah tahun untuk mengisi roket dengan oksigen cair yang cukup untuk lepas landas ke Mars.
Rencana masa depan ini diharapkan mampu memiliki implikasi penting bagi misi masa depan untuk mengirim manusia ke Planet Mars. Proyek mesin penghasil oksigen, Moxie sendiri telah diakui oleh 58 ilmuwan di seluruh dunia.


Credit Okezone

Patok Batas Wilayah Indonesia-Timor Leste Hilang

Patok Batas Wilayah Indonesia-Timor Leste Hilang
Ilustrasi wilayah perbatasan Indonesia (Foto: Antara)

KUPANG (CB) - Komandan Distrik Militer (Dandim) 1605 Belu Letkol (inf) Hendri Wijaya mengatakan patok tanda batas wilayah Negara RI dan Timor Leste di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, banyak yang hilang dan rusak karena kondisi alam berupa gerusan banjir dan abrasi.
Saat dihubungi dari Kupang, Rabu (4/3/2015), Hendri mengemukakan sejumlah tanda batas yang hilang dan rusak itu berada di sepanjang sungai yang membelah dua wilayah satu turunan dan budaya itu.
Ia menegaskan, kendati banyak patok yang hilang dan rusak, namun wilayah RI sebagai kedaulatan negara di serambi negara itu, masih tetap utuh tanpa kehilangan sejengkal pun. "Kita tetap menjaga kedaulatan wilayah ini setiap jengkalannya," kata Hendri.
Sebagai komandan keamanan teritorial di tingkat Kodim, koordinasi penjaga batas wilayah dan keamanan negara di perbatasan, terus dilakukan terutama dengan personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste sektor Timur dari Batalyon Infantri (Yonif) 514/Raider Kostrad. "Termasuk komponen lainnya juga masyarakat di wilayah perbatasan ini," kata Hendri.
Dia mengatakan terkait patok yang hilang dan rusak, sedang dalam perbaikan sehingga bisa difungsikan lagi. Terkait kondisi keamanan, Hendri mengaku hingga kini masih dalam posisi aman dan terkendali, termasuk kenyamanan aktivitas masyarakat sepanjang tapal batas negara.
Menurut dia, koordinasi pengamanan yang dilakukan dengan pihak pengamanan perbatasan dari Timor Leste atau 'Unidadi Patrouha main to Founteira' (UPF) terus dilakukan, sehingga patroli bersama TNI-UPF juga selalu dilakukan.
Kondisi itulah yang memberikan rasa nyaman dan aman, bagi seluruh masyarakat di sepanjang tapal batas untuk dua negara tersebut.
Hendri melanjutkan, selain kegiatan patroli bersama, kegiatan pemasangan patok sebagai pengganti yang hilang dan rusak, juga melibatkan pihak kepolisian penjaga perbatasan Timor Leste, sehingga tidak mengusik stabilitas keamanan di perbatasan.
Langkah itu sering dilakukan, untuk kemanan dan ketertiban di wilayah batas. "Apalagi warga perbatasan dan Timor Leste masih berasal dari satu keturunan dengan budaya yang sama," katanya.


Credit Okezone.com

Eks Marinir Ini Warga Inggris Pertama Tewas Melawan ISIS


Eks Marinir Ini Warga Inggris Pertama Tewas Melawan  ISIS
Seorang tentara Irak yang terluka saat bertempur melawan ISIS, dievakuasi oleh anggota tentara lainnya. Saladin, Irak, 2 Maret 2015. Ali Mohammed/Getty Images

CB, London - Mantan marinir Kerajaan Inggris menjadi warga Inggris pertama yang tewas dalam pertempuran bersama tentara Kurdi untuk melawan kelompok milisi Negara Islam (ISIS) di Suriah.

Unit Perlindungan Masyarakat Kurdi (YPG) menyatakan nama tentara tersebut adalah Konstandinos Erik Scurfield, berasal dari Barnsley. 'Martir Sukarelawan' Inggris ini meninggal di wilayah barat kota Qamishli pada hari Senin, 2 Maret 2015.

Komandan pasukan Kurdi mengatakan bentrokan melawan ISIS di wilayah tersebut masih terus berlangsung.

Berita tentang kematian Schurfield telah disampaikan kepada keluarganya oleh Seorang aktivis Inggris pro-Kurdi. rYPG telah meminta kepada keluaraga Scurfield agar mayatnya bisa dikremasi di Suriah sebagai seorang Martir.

Inggris telah menyarankan warganya untuk menghentikan perjalanan ke Suriah. Kerajaan Inggris tidak menempatkan perwakilannya di negara itu. "Sebagaimana kami tidak memiliki wakil di Suriah, sangat sulit bagi kami untuk mendapatkan pernyataan resmi tentang kematian atau cedera dan kami tidak punya pilihan untuk mendukung warga negara Inggris yang berada di sana," demikian pernyataan resmi pemerintah Inggris.

Sekitar 100 sukarelawan Barat - termasuk beberapa di antaranya orang Inggris - bertempur bersama 3000 pasukan Kurdi melawan milisi ISIS. Sementara lebih dari 500 orang Inggris dipercayai telah bergabung dengan ISIS.

Koresponden BBC Frank Gardner mengatakan j pemerintah Inggris memberlakukan standar ganda. Yakni, jika orang-orang Inggris pergi ke Suriah dan diduga bergabung dengan ISIS, Inggris akan cepat bereaksi. Sebaliknya Inggris akan bungkam jika warganya bergabung melawan ISIS.



Credit  TEMPO.CO

Pencarian Air Asia Usai, Ribuan Dollar Diserahkan


Pencarian Air Asia Usai, Ribuan Dollar Diserahkan
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo, berjabatan dengan Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, saat upacara penyerahan pesawat AirAsia QZ8501 di KN SAR Pacitan, Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Operasi pencarian serpihan dan korban jatuhnya AirAsia sudah dilakukan sejak 28 Desember 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

CB , Surabaya: Selain menutup operasi pokok pencarian korban Air Asia QZ8501, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo juga menyerahkan ribuan dolar Singapura milik para penumpang, barang itu berbentuk kotak yang dibungkus plastik hitam.

"Ada tiga kardus barang penumpang yang isinya uang. Ada yang 8 ribu, ada 5 ribu dan ada yang 500 dolar Singapura," kata Bambang kepada wartawan di posko crisis center usai melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, Selasa, 3 Maret 2015.

Menurut Bambang, uang yang diserahkan itu tidak sedikit, barang itu langsung diserahkan kepada Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko untuk dilanjutkan penyerahannya kepada pihak keluarga yang berhak menerimanya. "Kami serahkan kepada Pak Sunu untuk diserahkan kepada keluarga."

Adapun Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan barang penumpang yang berupa uang yang diserahkan pada hari ini merupakan temuan terbesar sejak awal operasi pencarian."Uang yang diserahkan kali ini terbesar," ujarnya.

Sunu menjelaskan apabila ada temuan barang milik para penumpang Air Asia, maka pihaknya akan langsung menyerahkan kepada keluarga apabila sudah teridentifikasi. "Namun, apabila tidak teridentifikasi, maka kami umumkan kepada keluarga, jika ada yang mengaku dan itu benar, langsung kami serahkan," kata dia.

Barang temuan itu, lanjut dia, sebenarnya sudah banyak yang ditemukan sejak awal operasi pencarian, salah satunya seperti uang yang ada di dompet korban, karena teridentifikasi pemiliknya, maka langsung diserahkan kepada keluarganya. "Banyak barang-barang korban yang telah kami kembalikan," Sunu menambahkan.

Namun, apabila barang korban tidak ditemukan oleh tim Basarnas saat pencarian, maka barang itu dianggap hilang dan tidak ada ganti rugi atau dana kompensasinya. "Yang mendapatkan dana kompensasi itu hanyalah jiwanya," jelas Sunu.

Pantauan Tempo, tiga kotak yang diserahkan itu dibungkus plastik hitam dan diberi tulisan pemiliknya, kotak pertama bertulisakan Herumanto Tanus (Surabaya), kotak kedua bertuliskan Yuni Indah (Ponorogo) dan kotak ketiga bertuliskan Inda Riani Abraham, jalan Manukan Lor-3L, Manukan Kulon Tandes Surabaya. Tiga kotak itu langsung dikomunikasikan kepada keluarga yang bersangkutan untuk diambil.

Credit   TEMPO.CO

10 Fitur Canggih di Versi Terbaru Mobil Kepresidenan Jokowi


Mobil ini dipamerkan di ajang Geneva Motor Show 2015.

10 Fitur Canggih di Versi Terbaru Mobil Kepresidenan Jokowi
Mercedes Maybach S600 Pullman. (www.carscoops.com)
 
CB - Pameran mobil berskala dunia, Geneva Motor Show 2015, resmi dibuka. Acara tahunan yang bertempat di Swiss ini diketahui merupakan salah satu kiblat perusahaan otomotif dunia untuk adu
gengsi memamerkan mobil-mobil andalannya, baik konsep maupun yang resmi akan diproduksi.

Setidaknya, acara ini diikuti puluhan pabrikan ternama, termasuk berbagai raksasa otomotif di dunia seperti Honda, Toyota, Nissan, General Motors, Volkswagen, Bugatti, Lamborghini, Rolls-Royce, McLaren, Mercedes-Benz, Jeep, Dodge, dan masih banyak yang lainnya.

Dari sekian banyak mobil yang dipamerkan, ada salah satu kendaraan yang sukses menyedot perhatian, yakni Merecedes Maybach S600 Pullman. Demikian dilansir Autoevolution, Rabu 4 Maret 2015.

Mobil itu diketahui merupakan kendaraan versi terbaru dari model S600 Pullman Guard yang dipakai Presiden Indonesia, Joko Widodo, sebagai tunggangan dinas kenegaraannya.

Dilaporkan, mobil yang dibanderol seharga US$570.465, atau setara Rp7,4 miliar (kurs Rp12.987 per dolar AS) ini dilengkapi berbagai piranti keamanan yang syarat dengan teknologi mutakhir. Salah satu kelebihan mobil mewah ini adalah berlapis baja untuk melindungi pembesutnya dari serangan bom maupun senapan serbu.
Intelligent drive: The system can brake from 30mph to zero should something step into your path

Yang paling menarik, sedan limousin Mercedes Maybach S600 Pullman ini dilengkapi dengan beberapa fitur mumpuni. Dicatat This is Money, ada 10 fitur menarik yang dijejali. Apa saja?

 1. Sabuk pengaman
Jet darat yang dipastikan akan dimiliki kalangan tajir ini ternyata dilengkapi kantung udara (airbag) pada sabuk pengamannya. Perusahaan sepertinya memandang perlu menghadirkan piranti ini untuk mengurangi risiko tulang rusuk memar saat kecelakaan.

2. Kursi pemijat
Dua kursi penumpang yang menghadap ke depan ternyata dilengkapi fitur pemijat. Kursi tersebut juga dilengkapi dengan bantal udara dengan sistem pemanas yang dapat memijat si pembesut setelah menekan tombol yang tedapat di kursi tersebut.
Sementara dua kursi penumpang menghadap ke belakang, tidak dilengkapi fitur memanjakan ini.

3. Meja makan dan kulkas
Mercedes Maybach S600 Pullman juga dilengkapi dengan sebuah meja makan yang terdapat di antara kursi. Fitur ini berlaku untuk empat kursi penumpangnya. Meja makan ini terdapat di konsol tengah.
Tak hanya meja makan, di bagian tengah kursi juga terdapat sebuah kompartemen berisi kulkas alias lemari es untuk menyimpan beberapa makanan atau sampanye dengan temperatur terkendali.

4. Pemanas tangan
Mobil canggih ini memiliki fitur eksentrik yang tak banyak dibuat pabrikan lain. Ya, limousin ini memiliki pemanas pada sandaran tangan kursi. Alhasil, tangan si pembesut pun dipastikan akan terus hangat selama perjalanan.

5. Gelas sampanye perak
Sepasang gelas sampanye berlapis perak yang dibuat German Silversmith Robber & Berking terjejal di mobil ini. Gelas-gelas ini terdapat di sebuah kompartemen dekat bahu penumpang yang ditempatkan tersembunyi lengkap dengan sebuah nampan perak.
 Soal wangi-wangian, tidak perlu menghadirkan pengharum mobil di kendaraan ini. Sebab, sudah ada aroma pilihan yang akan menyeruak memenuhi hidung pembesut di seluruh kabinnya.
Ini semua merupakan bagian dari sistem Air Balance kendaraan yang menyaring spora dan serbuk sari dari udara yang dapat membunuh semua bakteri.
Prime features: Inside the motor, there are added extras such as a heated armrest and silver-plated champagne flutes

7. Atap bercahaya
Atap mobil ini juga tergolong canggih. Sebab, langit-langit mobil ini dapat beralih ke gelap dan terang sesuai dengan keinginan penumpang, dengan hanya satu sentuhan tombol.
Panggilan analog yang ada di atap juga dapat memberikan informasi kepada penumpang mengenai suhu di luar, kecepatan kendaraan, dan waktu.

8. Tv layar lebar
Partisi kaca yang terdapat di dalam mobil ini ternyata bisa berubah menjadi sebuah televisi dengan layar monitor besar. Cukup dengan satu sentuhan tombol, kaca buram itu akan menjadi terang. Layar itu juga bisa digunakan sebagai komputer yang dapat dinaik dan diturunkan.

9. Speaker robot
Speaker dengan frekuensi tinggi (tweeter) terdapat pada pintu spiral keluar ketika diaktifkan. Tujuan dari adanya fitur ini adalah lebih mendekatkan suara dengan telinga penumpang.
Yang menarik, audio ini sudah didesain sedemikian rupa dan dapat meningkatkan volume suara penumpang saat berbicara dengan sopir. Sehingga, Anda tidak perlu berteriak ketika berbicara.

10. Teknologi self driving
Mercedes sadar betul dengan keamanan. Maka itu, mereka membuat sistem sederhana bagian dari self driving. Sebuah sensor inframerah yang terdapat pada mobil dapat membuat rem berhenti sendiri dengan aman saat ada orang atau binatang yang tiba-tiba melintas.
Atau, jika kendaraan sudah sangat dekat, mobil ini akan berbelok ke celah yang aman untuk menghindari objek tersebut tanpa disadari si sopir.




Credit   VIVA.co.id

Korea Selatan lawan tekanan Tiongkok soal sistem rudal

Rapat pertahanan: Pejabat pertahanan Tiongkok dan Korea Selatan bertemu di Seoul pada tanggal 4 Februari.  Pejabat Tiongkok menekan Korea Selatan agar mempertimbangkan tidak membeli sistem rudal anti-balistik canggih. [AFP]
Rapat pertahanan: Pejabat pertahanan Tiongkok dan Korea Selatan bertemu di Seoul pada tanggal 4 Februari.  Pejabat Tiongkok menekan Korea Selatan agar mempertimbangkan tidak membeli sistem rudal anti-balistik canggih. [AFP]

Para pemimpin Tiongkok menekan Korea Selatan agar mempertimbangkan tidak membeli sistem rudal anti-balistik AS yang canggih untuk melindungi diri dari serangan Korea Utara.  Tetapi tekanan itu menjadi bumerang, membawa gelombang dukungan yang kuat di seluruh Korea Selatan agar memasang sistem tersebut.
Sistem Pertahanan pada Jarak Ketinggian Penghabisan [Terminal High Altitude Air Defense atau THAAD] adalah sistem rudal anti-balistik Angkatan Darat AS yang dirancang untuk menghancurkan rudal balistik jarak pendek, menengah, dan jauh pada tahap terminal [saat rudal mulai turun atau jarak penghabisan].  Sistem itu menggunakan pendekatan tembak-untuk-membunuh, menggunakan energi kinetik dari senjata itu sendiri alih-alih hulu ledak untuk menghancurkan sasaran.
Menteri Pertahanan Tiongkok Chang Wanquan mengunjungi Korea Selatan dan secara terbuka berkeberatan dengan Seoul memasang sistem pertahanan anti-balistik Amerika, THAAD, StrategyPage.com melaporkan pada tanggal 4 Februari.
“Pihak Tiongkok tidak mau berterus terang, tetapi mereka menyatakan keberatan terutama karena THAAD juga akan mengurangi kerentanan Korea Selatan terhadap intimidasi dari rudal balistik Tiongkok,” kata situs web tersebut.
Korea Selatan menolak secara terbuka untuk menuruti permintaan Tiongkok dan pendapat publik Korsel menjadi semakin antusias tentang sistem teknologi tinggi itu.
“Tiongkok lebih memandang Korea Selatan sebagai sekutu Amerika Serikat dan berpotensi menjadi lawan perang daripada sebagai sekutunya sendiri untuk berupaya mencegah Korea Utara melakukan hal-hal yang dapat menciptakan masalah ekonomi dan diplomatik besar,” kata website tersebut.
Tiongkok mempersenjatai Korea Utara
Penulis Gordon G. Chang, ahli bidang keamanan Asia Timur, berkata kepada Asia Pacific Defense Forum [APDF] bahwa Tiongkok telah memaksakan langkahnya, dan malah menciptakan hasil yang mereka sebenarnya ingin cegah.
“Mereka semestinya tidak perlu terkejut dengan hasilnya,” katanya.  “Lancang sekali.  Tiongkok sudah bertahun-tahun mempersenjatai Korea Utara dengan rudal balistik dan sekarang mereka main perintah agar Korea Selatan tidak memasang pertahanan rudal.”
Upaya Menteri Pertahanan Chang untuk membujuk Korea Selatan dalam kunjungannya ini bukanlah upaya pertama Tiongkok dalm mencoba menghadang kemungkinan Korsel mendapatkan pertahanan THAAD.
Dalam pertemuannya pada bulan Juli 2014, Presiden Tiongkok Xi Jinping meminta Presiden Korea Selatan Park Geun-hye agar menolak permintaan AS untuk mengirimkan sistem rudal anti-balistik ke negaranya, dikatakan seorang pejabat senior pertahanan Korsel kepada surat kabar JoongAng Ilbo.
Ini pertama kalinya seorang pejabat tinggi Tiongkok mengungkit THAAD di hadapan sosok senior pemerintah Korea Selatan, tulis kantor berita resmi Korsel, Yonhap, pada tanggal 4 Februari.
THAAD memiliki sistem radar dengan liputan lebih dari 1.000 kilometer [620 mil].  Maka dari itu, “pengiriman baterai THAAD ke Korea menjadi persoalan sensitif selama ini.  Baik Tiongkok maupun Rusia mengklaim hal itu bertentangan dengan kepentingan keamanan mereka dan dapat digunakan sebagai metode pengintaian terhadap mereka,” kata JoongAng Ilbo.
“Beijing dan Moskwa mungkin sangat sensitif terhadap AN/TPY-2 – radar X-Band beresolusi tinggi dan mudah dikirim cepat, yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi ancaman rudal balistik pada jarak jauh dan sangat tinggi, termasuk luar angkasa, untuk sistem THAAD.  Hal ini dapat membuat Tiongkok dan Rusia dalam jangkauan liputannya,” katanya.
Korea Selatan membangun program pertahanan rudal sendiri
Korea Selatan juga bergerak membangun program Pertahanan Udara & Rudal Korea sendiri.
“Permintaan Xi kepada Park diajukan tidak lama setelah Jenderal Curtis Scaparrotti, komandan Pasukan AS di Korea, mengatakan bahwa dia telah mengusulkan pengiriman rudal untuk membidas ancaman Korea Utara.  Komentar ini dilakukan di sebuah ceramah yang diselenggarakan oleh Institut Korea untuk Analisis Pertahanan pada tanggal 3 Juni 2014,” kata JoongAng Ilbo.
Di dalam KTT bulan Juli 2014, Park berusaha meyakinkan Xi bahwa sistem pertahanan rudal Korea Selatan berbeda dengan pertahanan rudal AS dan ditujukan untuk membidas ancaman Korea Utara, bukan Tiongkok, dilaporkan surat kabar tersebut.
Karena kedekatan jarak antara kedua negara tersebut, rudal jarak dekat Korea Utara, bukan rudal balistik, merupakan ancaman bagi Korea Selatan.
Diskusi dengan AS belum dimulai
Di dalam pertemuan tanggal 4 Februari, Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Min-koo juga “meyakinkan Chang bahwa Seoul belum membahas persoalan ini dengan Washington dan belum dikeluarkan keputusan, tetapi kontroversi terkait sistem pertahanan rudal ini dipastikan akan membesar,” lapor JoongAng Ilbo.
Langkah yang baru-baru ini dibuat oleh Kongres AS memudahkan Seoul mendapatkan sistem THAAD.
“UU Wewenang Pertahanan Nasional untuk Tahun Anggaran 2015, yang diloloskan oleh Senat AS dan Komisi Angkatan Bersenjata DPR pada bulan Desember, menyatakan bahwa menteri pertahanan harus membentuk komisi survei independen untuk membuat laporan tentang langkah-langkah kerja sama pertahanan rudal dengan Korea Selatan dan Jepang dan menyerahkannya kepada Kongres sebelum akhir tahun ini,” kata JoongAng Ilbo.
Namun, perundingan untuk itu belum dimulai.
 “Amerika Serikat menjelaskan ulang bahwa mereka belum melakukan pembicaraan dengan Korea Selatan tentang kemungkinan pengiriman sistem pertahanan rudal THAAD ke Semenanjung Korea,” dilaporkan media Korsel, Arirang News, pada tanggal 14 Februari.
Korea Herald menyinggung pada tanggal 23 Februari bahwa reaksi berlebihan Chang mengungkit persoalan ini dalam kunjungannya ke Seoul menuai pantulan panjang di Korea Selatan, yang meragukan kebijakan jangka panjang Tiongkok terhadap Korsel.
“Perlawanan keras kepala dari Tiongkok terhadap potensi pengiriman aset pertahanan rudal AS tambahan ke Korea Selatan menuai pertanyaan atas niat sejati Beijing, mengingat bahwa sistem pencegat ini tidak menimbulkan ancaman keamanan serius bagi Tiongkok,” kata surat kabar tersebut.
Memang pantas dipertanyakan, karena “THAAD sepenuhnya merupakan sistem pertahanan yang hanya mampu membidik rudal-rudal Korea Utara yang diarahkan ke Korea Selatan,” kata Korea Herald.


Credit  APDForum

Menlu Rusia: Senjata Nuklir AS di Eropa Masih Bisa Mencapai Wilayah Rusia


CB - Dalam Konferensi Pelucutan Senjata di Jenewa, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebutkan, senjata nuklir AS masih ditempatkan di Eropa dan dapat mencapai wilayah Rusia.

Padahal menurut Lavrov, dalam pelaksanaan kerangka kerja ‘Inisiatif Kepresidenan 1991-1992’, Rusia telah mengurangi sebagian besar penyimpanan senjata nuklir nonstrategis dan menempatkan senjata semacam itu di tempat penyimpanan pusat dengan batasan wilayah nasional. “Tapi faktanya, senjata nuklir AS yang berada di Eropa dan dapat mencapai teritori Rusia masih beroperasi,” kata Lavrov.
“Senjata AS itu sudah telah dimodernisasi, dan sebagian anggota non-nuklir NATO di Eropa secara aktif terlibat dalam misi nuklir gabungan itu. Hasil pertemuan NATO tahun lalu di Wales jelas membuktikan hal ini, dan telah melanggar dua poin utama Trakat Non-Proliferasi Senjata Nuklir,” kata Lavrov mengomentari penyebaran sistem misil antibalistik AS.
Menurut Lavrov, kerja sama global yang setara dipengaruhi oleh banyak faktor. Sementara, kegiatan unilateral yang dilakukan AS dan sekutunya telah merusak stabilitas global dan mempersulit tercapainya program Nuclear Zero.




Sistem Pertahanan Misil NATO EuroPRO

Sang diplomat menyebutkan, pembatasan penggunaan senjata nuklir harus didukung oleh kondisi keamanan global yang adil dan tak terpisahkan bagi semua negara. "Ini merupakan pendekatan yang paling tepat untuk melucuti senjata nuklir, yang secara konsensus hendak dicapai melalui Trakat Nonproliferasi 2010.”
Ia juga menilai fungsi Konferensi Pelucutan Senjata harus dikembalikan sepenuhnya, karena konferensi ini merupakan wadah guna terciptanya perjanjian internasional untuk mengatur sistem persenjataan dan nonproliferasi.


Credit  RBTH Indonesia

Hubungan Ukraina-Rusia Makin Buruk

Hubungan Ukraina-Rusia Makin Buruk
(Foto: Reuters)
TOKYO (CB) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Pavlo Klimkin menegaskan, tidak ada normalisasi hubungan diplomatik Moskow dan Kiev, kecuali pengembalian Crimea yang dicaplok Rusia.

Penegasan itu memupuskan harapan dua negara dapat duduk bersanding menyelesaikan berbagai ketegangan. “Tidak ada cara normalisasi atau mengembalikan hubungan antara Ukraina dan Rusia tanpa kembali ke status quo dan mengembalikan kedaulatan penuh Ukraina dengan Crimea,” ujar Klimkin di Tokyo kemarin, dilansir Reuters .

Rusia merebut Crimea yang membentang di Semenanjung Laut Hitam, dari Ukraina pada tahun lalu. “Selalu ada kurangnya kepercayaan dalam hubungan antara Ukraina dan Rusia. Kita tidak dapat bergantung dengan segala bentuk kesepakatan antara kita dan Rusia,” imbuhnya. Klimkin mengatakan, prasyarat utama lain yang diminta Ukraina yakni penutupan perbatasan Ukraina-Rusia. Lalu lintas uang, senjata, artileri, dan pergerakan pasukan pemberontak menjadi alasan utamanya.

“Itu semua membuat ketidakstabilan situasi di kotakota Ukraina timur seperti Donetsk dan Luhansk,” sebutnya. Apalagi, Kiev berulang menuding Moskow membantu pasukan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur. Meski perundingan gencatan senjata antara pemberontak pro-Rusia dan militer Ukraina pada 12 Februari lalu, Klimkin meragukan prospek perdamaian itu ke depan.

Dia meminta pengawasan internasional dalam memantau proses perdamaian. Pengawasan dapat dilakukan oleh misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau misi Uni Eropa (UE). “Situasi di lapangan sangat sulit. Kita masih banyak mendapatkan banyak misil yang diluncurkan pemberontak di Ukraina timur,” papar Klimkin.

Para pemimpin Prancis, Jerman, dan Rusia telah sepakat dengan Ukraina untuk menempatkan perwakilan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) di 10 titik pengawasan gencatan senjata di Ukraina timur. Kesepakatan itu tercapai setelah percakapan melalui telepon antara Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Para pemimpin negara itu sepakat OSCE seharusnya memainkan peranan penting dalam pengawasan dan penarikan senjata,” kata juru bicara Merkel, Steffen Seibert, dilansir AFP . Fakta di Ukraina timur, situasi terus memanas. Seorang pejabat militer Ukraina kemarin mengungkapkan, tiga tentara Ukraina dan sembilan terluka dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia dalam 24 jam terakhir.

Itu menjadi kekalahan bagi buruk bagi Kiev dalam beberapa hari terakhir. Gencatan senjata yang disepakati antara Rusia, Ukraina, dan pemberontak pro-Moskow tidak berjalan sukses. Baik Ukraina maupun pemberontak saling tuding dan menyalahkan. Itu berdampak buruk terhadap implementasi kesepakatan perdamaian di Minsk, ibu kota Belarusia. Apalagi, konflik Ukraina timur telah menewaskan lebih dari 6.000 jiwa. Optimisme justru muncul dari Menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov.

Mereka juga sepakat menggelar perundingan susulan di Jenewa, Swiss. AS juga tetap mengancam Rusia jika terus memperkeruh situasi di Ukraina timur. “Moskow dan pemberontak pro-Rusia di Ukraina harus mengimplementasikan gencatan senjata atau menghadapi konsekuensi yang dapat melemahkan ekonomi Moskow,” ancam Kerry.



Credit  SINDOnews

Australia Harus Jamin Keamanan Diplomat RI


Australia Harus Jamin Keamanan Diplomat RI
Hikmahanto Juwana 

JAKARTA  (CB) - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menegaskan Australia harus menjamin keamanan diplomat RI di negaranya, menjelang pelaksanaan hukuman mati terhadap dua anggota Bali Nine.
"Pemerintah Indonesia perlu meminta Pemerintah Australia dan kepolisiannya untuk memberi jaminan keamanan bagi semua kantor perwakilan Indonesia di Australia menjelang pelaksanaan hukuman mati," katanya di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Dia mengatakan dalam hubungan diplomasi antarnegara, negara penerima perwakilan suatu negara wajib menjamin keamanan dari perwakilan suatu negara, tidak saja para diplomatnya, tetapi juga wilayah kantor perwakilan.
Indonesia, menurut dia, telah melakukan kewajiban ini dengan menempatkan sejumlah anggota Polri baik di kedutaan perwakilan negara sahabat maupun kediaman kepala perwakilan. "Hal yang sama perlu dilakukan oleh otoritas Australia menjelang pelaksanaan hukuman mati," ujar dia.
Dia menegaskan pemerintah Australia akan dipersalahkan dan bertanggung jawab secara hukum internasional bila gagal menjamin keselamatan para diplomat Indonesia dan keamanan di kantor perwakilan.
Sementara itu, Hikmahanto menyampaikan, pascakejadian pelemparan cairan merah ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, publik di Indonesia hendaknya tidak terpancing.
Publik di Indonesia harus memaklumi protes sebagian publik di Australia atas pelaksanaan hukuman mati dua anggota Bali Nine. "Protes sudah dilakukan mulai dari demo yang legal hingga tindakan ilegal melempar cat merah ke KJRI di Sydney," jelas dia.
Yang terpenting, kata Hikmahanto, apapun tindakan tersebut, termasuk teror yang ditujukan, pemerintah tidak goyah dalam kebijakan pelaksanaan hukuman mati yang diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Pemerintah sudah tepat yang menyesalkan kejadian pelemparan cat merah dalam balon. Pemerintah harus menyerahkan investigasi atas kejadian tersebut kepada otoritas lokal. Investigasi harus dilakukan secara tuntas karena merupakan tindakan kriminal yang menjurus pada teror," jelas dia.
Sebelumnya, KJRI di Sydney menjadi target aksi pelemparan sebuah balon berisi cairan merah. Aksi itu diduga kuat terkait rencana pelaksanaan hukuman mati terhadap dua warga Australia (anggota Bali Nine) yang terjerat kasus narkoba di Indonesia.



Credit Okezone

Kadet India Kunjungi Bhumi Marinir Karangpilang

Foto: Dispen Kormar

CB - Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang dan perwira dijajaran Pasmar-1, menerima kunjungan 33 Kadet Royal Indian Navy, di sarang petarung Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Selasa (3/3/2015).

Setelah diterima Komandan Pasmar-1, Kadet Royal Indian Navy yang didampingi Lt.Cmdr Charlie, Lt. Cmdr Rathod dan LT. V Barthwal tersebut dilanjutkan dengan foto bersama di Monumen Raksa Nusantara Cakti Pasmar-1, kemudian dirangkai dengan Tour Fasiilty di Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra serta menyaksikan secara langsung kegiatan para prajurit Pasmar-1 yang sedang melaksanakan latihan menembak sniper, pistol, senjata mesin sedang GPMG dan latihan terjun free fall yang dilakukan prajurit Yontaifib-1 Mar.

Usai menyaksikan kegiatan prajurit Pasmar-1, dilanjutkan dengan perkenalan pejabat dijajaran Pasmar-1 dan organisasi Korps Marinir TNI AL oleh Komandan Pasmar-1 yang dirangkai dengan pemutaran film profil Korps Marinir TNI AL.

Dalam sambutannya, Komandan Pasmar-1 mengatakan, Indonesia dan India telah menjalin kerjasama yang sangat baik khususnya di bidang militer, dengan harapan kunjungan muhibah Kadet Royal Indian Navy di Pasmar-1 dapat meningkatkan hubungan yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dan India.

Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu di Pasmar-1 itu, menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan Kadet Royal Indian Navy di Pasmar-1 dan mengharapkan agar Para Kadet Royal Indian Navy mengetahui tentang Korps Marinir TNI AL dan Pasmar-1 yang merupakan bagian dari Korps Marinir TNI AL.

Mengakhiri kegiatan, dilaksanakan tukar menukar cindera mata dan ramah tamah, disela-sela ramah tamah Komandan Pasmar-1 menyempatkan diri berbincang-bincang dengan salah seorang Kadet Royal Indian Navy serta menanyakan tentang kesan-kesannya berada di lingkungan Korps Marinir TNI AL. Kadet tersebut menyampaikan merasa senang bisa berkunjung dan menyaksikan secara langsung kegiatan prajurit Pasmar-1.

Credit  Suarasurabaya.net

Panglima Armada AL India kunjungi Komando Armada Timur TNI AL


Surabaya (CB) - Panglima Armada Angkatan Laut India, Vice Admiral Surinder Pal Singh Cheema, mengunjungi Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL dan Akademi Angkatan Laut.

Kunjungan kehormatan dari Angkatan Laut India itu diterima Kepala Staf Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, dan Komandan Satuan Kapal Cepat Koarmatim, Kolonel Pelaut Aria Cakra Wibawa, di Ruang VIP Gedung Laksamana Nala, Koarmatim Ujung Surabaya, Selasa.

Dalam kunjungan itu, Cheema  didampingi Athase Pertahanan Kedutaan Besar India di Jakarta, Captain Kartik Murthy, Komandan INS Kesary, Letnan Kolonel K Shankar, dan tiga komandan kapal perang Angkatan Laut India.

Tiga komandan kapal itu, yaitu Komandan INS Tir A-86, Komandan INS Kesari L-15, dan Komandan ICGS Varuna. Ketiga kapal perang itu sandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak Surabaya, membawa 250 Taruna Akademi Angkatan Laut India dan anak buah kapal sebanyak 700 personel.

Selain itu, Cheema juga berkunjung ke Akademi Angkatan Laut, di Bumimoro, Surabaya, yang diterima Wakil Gubernur AAL, Laksamana Pertama TNI Deddy Muhibah Pribadi, yang mewakili Gubernur AAL,Mayor Jenderal TNI (Marinir) Guntur IC Lelono.

Sebelum penyambutan itu, kadet AAL dengan kadet Akademi Angkatan Laut India melaksanakan pertandingan olahraga persahabatan di fasilitas olahraga AAL Bumimoro, Surabaya. Sebanyak tiga cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu sepak bola, volly ball, dan basket.

Pada cabang sepak bola dan volly ball dimenangkan kadet AAL, sedangkan cabang bola basket dimenangkan Taruna AL India. Pertandingan olahraga persahabatan ini disaksikan Wagub AAL Laksma TNI Deddy Muhibah Pribadi.

Dalam waktu yang sama (3/3), 33 kadet Akademi Angkatan Laut India mengunjungi "sarang petarung" Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya yang diterima langsung oleh Komandan Pasmar-1, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang.

Saat itu, Komandan Pasmar-1 didampingi Asops Danpasmar-1 Kolonel Marinir I Made Sukada, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Herkulanus HS, Danmenart-1 Mar Letkol Marinir F. Simanjorang dan perwira di jajaran Pasmar-1.

Sementara itu para Kadet Royal Indian Navy didampingi Lt.Cmdr Charlie, Lt. Cmdr Rathod dan LT. V Barthwal. Mereka sempat foto bersama di Monumen Raksa Nusantara Cakti Pasmar-1.

Para kadet India itu juga melakujan tour facility, di Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra serta menyaksikan secara langsung kegiatan para prajurit Pasmar-1 yang sedang melaksanakan latihan menembak jitu, pistol, senjata mesin sedang GPMG dan latihan terjun bebas yang dilakukan prajurit Yontaifib-1 Mar.

"Indonesia dan India telah menjalin kerja sama yang sangat baik, khususnya di bidang militer, karena itu muhibah Kadet Royal Indian Navy di Pasmar-1 akan dapat meningkatkan hubungan yang sudah terjalin dengan baik antara Indonesia dan India," kata Situmorang.

Credit ANTARA News


Ini Pernyataan Tegas Panglima TNI


Pesawat tempur Sukhoi milik TNI. Foto: Agoes/dok.JPNN
Pesawat tempur Sukhoi milik TNI. Foto: Agoes/dok.JPNN


JAKARTA (CB) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko angkat bicara soal pelaksanaan hukuman mati para terpidana kasus narkoba, yang berpotensi mengganggu hubungan diplomatik.
Menurut dia, TNI ikut andil dalam pengamanan pelaksanaan hukuman mati dengan satu syarat, yakni bila terjadi tekanan atas kedaulatan Indonesia.
  
"Kalau sudah mengganggu kedaulatan, TNI akan turun," ujarnya usar Rapat Pimpinan Polri dan TNI di PTIK kemarin.
Pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan sehingga bisa terjun sewaktu-waktu. Sedangkan, untuk pengamanan standar, menurut Moeldoko sudah diantisipasi oleh pihak kepolisian.
  
Di sisi lain, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ( HAM) Yasonna Laoly menambahkan, persiapan di Nusakambangan sudah komplet, termasuk ruang-ruang khusus untuk menampung para terpidana mati yang dikirim ke Nusakambangan. "Pokoknya kami sudah siap," ujarnya saat ditemui di Istana Wakil Presiden kemarin (3/3).
Namun, Yasonna enggan menyebut kapan tanggal pasti eksekusi tahap ke dua atas para anggota sindikat narkoba itu bakal dilaksanakan. Sebab, hal itu merupakan kewenangan Kejaksaan Agung. "Yang jelas, mau dilaksanakan kapanpun, kami sudah siap," katanya.
Sementara itu, terkait potensi penundaan eksekusi atas narapidana asal Brasil, Rodrigo Dularte yang saat ini terindikasi mengalami ganggua jiwa akibat depresi berat selama di penjara, Yasonna mengatakan jika Kejaksaan Agung telah mengirim tim khusus untuk memantau kondisi Rodrigo.
"Secara undang-undang sih tidak ada (alasan penundaan eksekusi karena sakit jiwa), tapi kita lihat nanti hasil evaluasinya," jelasnya.
  
Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan, dalam undang-undang, eksekusi mati hanya mengecualikan perempuan yang sedang mengandung dan anak usia di bawah 18 tahun. Adapun untuk narapidana yang mengalami gangguan jiwa, tidak diatur dalam undang-undang.

Credit  JPNN.com

Snowden Siap Kembali ke AS


Snowden Siap Kembali ke AS
Snowden hanya akan kembali jika AS menjamin mengadakan sebuah pengadilan yang adil pada dirinya. Foto: Reuters
 
MOSKOW (CB) - Mantan kontrantor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) atau NSA mengatakan siap untuk kembali ke negaranya. Kesiapan Snowden itu disampaikan langsung oleh pengacaranya di Rusia, Anatoly Kucherena.

"Edward Snowden menyatakan siap kembali ke negaranya," ucap Kucherena dalam sebuah pernyataan, saat peluncurkan biografi Snowden di Moskow. seperti dilansir Sputnik pada Selasa (3/3/2015).

Namun, Kucherena juga mengatakan kliennya hanya akan kembali ke AS jika syarat-syarat yang mereka ajukan dipenuhi oleh pemerintah AS. "Dia (Snowden) akan kembali ke AS jika pemerintah AS berani menjamin dirinya mendapatkan pengadilan yang adil," Kucherena menambahkan.

Snowden sendiri saat ini tengah dalam pelarian di Rusia. Mantan kontraktor NSA itu mendapatkan perlindungan penuh dari negara Beruang Merah itu, dan selain pengacaranya tidak ada yang tahu dimana keberadaan Snowden saat ini.

Pria berkacamata itu menjadi buruan AS setelah dirinya membocorkan informasi mengenai kegiatan spionase yang dilakukan oleh pemerintah AS. Dalam laporannya, dia menyebut pemerintah AS memantau hampir semua orang yang ada di seluruh dunia, khususnya beberapa negara yang menjadi rival mereka.

AS menjatuhkan sejumlah tuduhan kepada Snowden, termasuk di dalamnya spionase dan pencurian properti pemerintah. Jika ia pada akhirnya kembali ke AS, Snowden kemungkinan akan menghabiskan sisa hidupnya di dalam penjara, karena hukuman penjara minimal 30 tahun sudah menanti dirinya.


Credit  SINDOnews

Legenda Keberanian Pangeran Samber Nyawa


Legenda Keberanian Pangeran Sambernyawa
Pangeran Sambernyawa. (istimewa)
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I alias Pangeran Sambernyawa alias Raden Mas (RM) Said, lahir di Kraton Kartasura, 7 April 1725 dan meninggal di Surakarta, 28 Desember 1795 pada usia 70 tahun.

Dia adalah pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di wilayah Jawa Tengah bagian timur dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ayahnya bernama Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura dan ibunya bernama Raden Ajeng (RA) Wulan.

Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, gubernur VOC, karena di dalam peperangan RM. Said selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya.

Dia menikah dengan seorang wanita petani bernama Rubiyah, yang terkenal dengan julukannya "Matah Ati".

Perjuangan RM Said dimulai bersamaan dengan pemberontakan laskar Tionghoa di Kartosuro pada 30 Juni 1742 yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi (juga disebut "Sunan Kuning") hingga mengakibatkan tembok benteng kraton Kartasura setinggi 4 meter roboh.

Pakubuwono II, Raja Mataram ketika itu melarikan diri ke Ponorogo. Ketika itu, RM Said berumur 19 tahun.

Dia bergabung bersama-sama untuk menuntut keadilan dan kebenaran atas harkat dan martabat orang-orang Tionghoa dan rakyat Mataram, yang ketika itu tertindas oleh Kumpeni Belanda (VOC) dan Rajanya sendiri Pakubuwono II.

Geger pecinan ini berawal dari pemberontakan orang-orang China terhadap VOC di Batavia. Kemudian mereka menggempur Kartasura, yang dianggap sebagai kerajaan boneka dari Belanda.

Sejak Pasukan China mengepung Kartasura pada awal 1741, para bangsawan mulai meninggalkan Kraton Kartasura.

RM Said membangun pertahanan di Randulawang, sebelah utara Surakarta. Dia bergabung dengan laskar Sunan Kuning melawan VOC. Said diangkat sebagai panglima perang bergelar Pangeran Perang Wedana Pamot Besur.

a menikah dengan Raden Ayu Kusuma Patahati. Adapun Pangeran Mangkubumi justru lari ke Semarang, menemui penguasa Belanda dan meminta dirinya dirajakan.

VOC menolak permintaan itu. Dia kemudian bergabung dengan Puger di Sukowati. Berkat bantuan Belanda, pasukan China diusir dari Istana Kartasura, enam bulan kemudian, Paku Buwono II kembali ke Kartasura dan mendapatkan istananya rusak.

Dia memindahkan Istana Mataram ke Solo (Surakarta). Kebijakan raja meminta bantuan asing itu, ternyata harus dibayar mahal. Wilayah pantai utara mulai Rembang, Jawa Tengah, hingga Pasuruan, Surabaya dan Madura di Jawa Timur harus diserahkan kepada VOC.

Setiap pengangkatan pejabat tinggi Keraton wajib mendapat persetujuan dari VOC. Posisi raja tak lebih dari Leenman, atau “Peminjam kekuasaan Belanda”. Pangeran Mangkubumi, akhirnya kembali ke Keraton.

Pangeran Mangkubumi lalu bergabung dengan Mangkunegara, yang bergerilya melawan Belanda di pedalaman Yogyakarta. Mangkunegara dalam usia 22 tahun, dinikahkan untuk kedua kalinya dengan Raden Ayu Inten, Puteri Mangkubumi.

Sejak saat itulah RM Said memakai gelar Pangeran Adipati Mangkunegara Senopati Panoto Baris Lelono Adikareng Noto.

Nama Mangkunegara diambil dari nama ayahnya, Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura, yang dibuang Belanda ke Sri Langka. Ketika RM Said masih berusia dua tahun, Arya Mangkunegara ditangkap karena melawan kekuasaan Amangkurat IV (Paku Buwono I) yang dilindungi VOC dan akibat fitnah keji dari Patih Danureja.

Mungkin karena itulah, Said berjuang mati-matian melawan Belanda. Melawan Mataram dan Belanda secara bergerilya, Mangkunegara harus berpindah-pindah tempat.

Ketika berada di pedalaman Yogyakarta, ia mendengar kabar bahwa Paku Buwono II wafat. Ia menemui Mangkubumi, dan meminta mertuanya itu bersedia diangkat menjadi Raja Mataram.

Mangkubumi naik tahta di Mataram Yogyakarta dengan gelar Kanjeng Susuhunan Pakubuwono Senopati Ngaloka Abdurrahman Sayidin Panotogomo.


Penobatan ini terjadi pada “tahun Alip” 1675 (Jawa) atau 1749 Masehi. Mangkunegoro diangkat sebagai Patih (perdana menteri) sekaligus panglima perang dan istrinya, Raden Ayu Inten, diganti namanya menjadi Kanjeng Ratu Bandoro.

Dalam upacara penobatan itu, Mangkunegara berdiri di samping Mangkubumi. Dengan suara lantang ia berseru, “Wahai kalian para Bupati dan Prajurit, sekarang aku hendak mengangkat Ayah Pangeran Mangkubumi menjadi Raja Yogya Mataram. Siapa dia antara kalian menentang, akulah yang akan menghadapi di medan perang.”

Meski demikian, pemerintahan Mataram Yogyakarta berpusat di Kotagede itu tidak diakui Belanda. Setelah selama sembilan tahun berjuang bersama melawan kekuasaan Mataram dan VOC, Mangkubumi, dan Mangkunegara berselisih paham.

Pangkal konflik bermula dari wafatnya Paku Buwono II. Raja menyerahkan tahta Mataram kepada Belanda.

Pangeran Adipati Anom, putera Mahkota Paku Buwono II, dinobatkan sebagai Raja Mataram oleh Belanda, dengan gelar Paku Buwuno III, pada akhir 1749.

RM Said berperang sepanjang 16 tahun melawan kekuasaan Mataram dan Belanda. Selama tahun 1741-1742, ia memimpin laskar Tionghoa melawan Belanda. Kemudian bergabung dengan Pangeran Mangkubumi selama sembilan tahun melawan Mataram dan Belanda, 1743-1752.

Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755, sebagai hasil rekayasa Belanda berhasil membelah bumi Mataram menjadi dua, Surakarta dan Yogyakarta, merupakan perjanjian yang sangat ditentang oleh RM Said karena bersifat memecah belah rakyat Mataram.

Selanjutnya, ia berjuang sendirian memimpin pasukan melawan dua kerajaan Pakubuwono III & Hamengkubuwono I (yaitu P. Mangkubumi, pamannya sekaligus mertuanya yang dianggapnya berkhianat dan dirajakan oleh VOC), serta pasukan Kumpeni (VOC), pada tahun 1752-1757. Selama kurun waktu 16 tahun, pasukan Mangkoenagara melakukan pertempuran sebanyak 250 kali.

Dalam membina kesatuan bala tentaranya, Said memiliki motto; tiji tibeh, yang merupakan kepanjangan dari mati siji, mati kabeh; mukti siji, mukti kabeh (gugur satu, gugur semua; sejahtera satu, sejahtera semua). Dengan motto ini, rasa kebersamaan pasukannya terjaga.

Tiga pertempuran dahsyat terjadi pada periode 1752-1757. Ia dikenal sebagai panglima perang yang berhasil membina pasukan yang militan. Dari sinilah ia dijuluki “Pangeran Sambernyawa”, karena dianggap oleh musuh-musuhnya sebagai penyebar maut.


Kehebatan Mangkunegara dalam strategi perang bukan hanya dipuji pengikutnya melainkan juga disegani lawannya. Tak kurang dari Gubernur Direktur Jawa, Baron van Hohendorff, yang berkuasa ketika itu, memuji kehebatan Mangkunegara.

“Pangeran yang satu ini sudah sejak mudanya terbiasa dengan perang dan menghadapi kesulitan. Sehingga tidak mau bergabung dengan Belanda dan keterampilan perangnya diperoleh selama pengembaraan di daerah pedalaman.

Yang pertama, pasukan Said bertempur melawan pasukan Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I) di Desa Kasatriyan, barat daya Kota Ponorogo, Jawa Timur. Perang itu terjadi pada hari Jumat Kliwon, tanggal 16 Syawal “tahun Je” 1678 (Jawa) atau 1752 Masehi.

Desa Kasatriyan merupakan benteng pertahanan Said setelah berhasil menguasai daerah Madiun, Magetan, dan Ponorogo.

Yang kedua, Mangkunegara bertempur melawan dua detasemen VOC dengan komandan Kapten Van der Pol dan Kapten Beiman di sebelah selatan negeri Rembang, tepatnya di hutan Sitakepyak.

Sultan mengirim pasukan dalam jumlah besar untuk menghancurkan pertahanan Mangkunegara. Besarnya pasukan Sultan itu dilukiskan Mangkunegoro “bagaikan semut yang berjalan beriringan tiada putus”.

Kendati jumlah pasukan Mangkunegara itu kecil, ia dapat memukul mundur musuhnya. Ia mengklaim cuma kehilangan 3 prajurit tewas dan 29 menderita luka. Di pihak lawan sekitar 600 prajurit tewas.

Perang besar yang kedua pecah di hutan Sitakepyak, sebelah selatan Rembang, yang berbatasan dengan Blora, Jawa Tengah (Senin Pahing, 17 Sura, tahun Wawu 1681 J / 1756 M).

Pada pertempuran ini, Mangkunegara berhasil menebas kepala kapten Van der Pol dengan tangan kirinya dan diserahkan kepada salah satu istrinya sebagai hadiah perkawinan.

Yang ketiga, penyerbuan benteng Vredeburg Belanda dan keraton Yogya-Mataram (Kamis 3 Shapar, tahun Jumakir 1682 J / 1757 M).


Peristiwa itu dipicu oleh kekalutan tentara VOC yang mengejar Mangkunegara sambil membakar dan menjarah harta benda penduduk desa. Mangkunegoro murka. Ia balik menyerang pasukan VOC dan Mataram.

Setelah memancung kepala Patih Mataram, Joyosudirgo, secara diam-diam Mangkunegara membawa pasukan mendekat ke Keraton Yogyakarta. Benteng VOC, yang letaknya cuma beberapa puluh meter dari Keraton Yogyakarta, diserang.

Lima tentara VOC tewas, ratusan lainnya melarikan diri ke Keraton Yogyakarta. Selanjutnya pasukan Mangkunegoro menyerang Keraton Yogyakarta. Pertempuran ini berlangsung sehari penuh, Mangkunegoro baru menarik mundur pasukannya menjelang malam.

Serbuan Mangkunegara ke Keraton Yogyakarta mengundang amarah Sultan Hamengku Buwono I. Ia menawarkan hadiah 500 real, serta kedudukan sebagai bupati kepada siapa saja yang dapat menangkap Mangkunegara.

Sultan gagal menangkap Mangkunegara yang masih keponakan dan juga menantunya itu. VOC, yang tidak berhasil membujuk Mangkunegara ke meja perundingan, menjanjikan hadiah 1.000 real bagi semua yang dapat membunuh Mangkunegara.

Tak seorang pun yang berhasil menjamah Mangkunegara. Melihat kenyataan tersebut, Nicholas Hartingh, pemimpin VOC di Semarang, mendesak Sunan Paku Buwono III meminta Mangkunegara ke meja perdamaian. Sunan mengirim utusan menemui Mangkunegoro, yang juga saudara sepupunya.

Mangkunegara menyatakan bersedia berunding dengan Sunan, dengan syarat tanpa melibatkan VOC. Singkatnya, Mangkunegara menemui Sunan di Keraton Surakarta dengan dikawal 120 prajuritnya. Sunan memberikan dana bantuan logistik sebesar 500 real untuk prajurit Mangkunegara. Akhirnya, terjadilah perdamaian dengan Sunan Pakubuwana III yang diformalkan dalam Perjanjian Salatiga, 17 Maret 1757.

Pertemuan berlangsung di Desa Jemblung, Wonogiri. Sunan memohon kepadanya agar mau membimbingnya. Sunan menjemput Mangkunegara di Desa Tunggon, sebelah timur Bengawan Solo.

Untuk menetapkan wilayah kekuasaan Said, dalam perjanjian yang hanya melibatkan Sunan Paku Buwono III, dan saksi utusan Sultan Hamengku Buwono I dan VOC ini, disepakati bahwa Said diangkat sebagai Adipati Miji alias mandiri.

Walaupun hanya sebagai adipati, kedudukan hukum mengenai Mangkunegara I (nama kebesarannya), tidaklah sama dengan Sunan yang disebut sebagai Leenman sebagai penggaduh, peminjam kekuasaan dari Kumpeni.


Melainkan secara sadar sejak dini ia menyadari sebagai "raja kecil", bahkan tingkah lakunya pun menyiratkan bahwa "dia adalah raja di Jawa Tengah yang ke-3". Demikian kenyataannya, Kumpeni pun memperlakukannya sebagai raja ke III di Jawa Tengah, selain Raja I Sunan dan Raja II Sultan.

Dia memerintah di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara dan Kedu. Akhirnya, Mangkunegara mendirikan istana di pinggir Kali Pepe pada tanggal 4 Jimakir 1683 (Jawa), atau 1756 Masehi.

Tempat itulah yang hingga sekarang dikenal sebagai Istana Mangkunegaran. Mangkunegara I tercatat sebagai raja Jawa yang pertama melibatkan wanita di dalam angkatan perang. Selama menjalankan pemerintahannya, ia menerapkan prinsip Tridarma.



Credit SINDOnews

Maut Menjemput Para Pengkritik Vladimir Putin


Maut Menjemput Para Pengkritik Vladimir Putin 
 Boris Nemtsov bukan satu-satunya tokoh oposisi yang tewas terbunuh di Rusia. Sebelumnya, banyak yang tewas karena mengungkap berbagai kasus pemerintah Rusia. (Reuters/Sergei Karpukhin)
 
Moskow, CB -- Publik Rusia dikejutkan oleh pembunuhan tokoh oposisi pengkritik Vladimir Putin, tidak jauh dari Kremlin, Boris Nemtsov. Jika melihat ke belakang, Nemtsov bukan satu-satunya penentang Putin yang ditemukan tewas terbunuh.

Beberapa penentang Putin mengklaim bahwa pembunuhan para pengkritik Kremlin bukanlah hal yang kebetulan. Namun pemerintah Rusia membantah keterlibatan mereka dalam pembunuhan tersebut.

Berikut adalah beberapa nama tokoh yang terkenal menentang Putin dan menemui ajal dengan cara mengenaskan:

Anna Politkovskaya

Jurnalis, penulis dan aktivis HAM ini adalah wanita pengkritik kebijakan Putin pada perang di Chechnya. Kediamannya adalah tempat aman sebelum menjadi TKP pembunuhan.

Politkovskaya ditembak empat kali di pintu depan apartemennya pada Oktober 2006. Tahun lalu, pengadilan di Moskow menghukum penjara lima pria pelaku penembakan tersebut.

Pengadilan Moskow mengatakan bahwa seorang pria tidak dikenal meminta Lom-Ali Gaitukayev, otak pembunuhan tersebut, untuk membunuh Politkovskaya dengan bayaran US$150 ribu menyusul laporan pelanggaran HAM yang ditulisnya dan kasus lainnya.

Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York mengatakan bahwa tulisannya soal pelanggaran HAM di Chechnya membuat wanita yang berusia 48 tahun itu banyak mendapatkan ancaman pembunuhan.

Sesaat setelah kematiannya, Putin membantah keterlibatan Kremlin. Putin saat itu mengatakan bahwa "kematian Politkovskaya lebih merusak bagi aparat di Rusia dan Republik Chechen ketimbang aktivitasnya."

Alexander Litvinenko

Mantan agen intelijen Rusia ini tewas diracun dengan polonium radioaktif yang dimasukkan ke dalam cangkir tehnya di sebuah hotel di London.

Litvinenko diduga dibunuh karena membongkar peran agen intelijen Rusia dalam beberapa pengeboman apartemen di negara itu tahun 1999, sebagai dasar alasan invasi Kremlin ke Chechnya setahun kemudian.

Dalam kalimat terakhirnya sebelum tewas pada November 2006, Litvinenko menyebut nama Putin sebagai orang yang mencoba membungkamnya dan membunuh Anna Politkovskaya.

"Kau memang sukses membungkam satu orang, tapi lolongan protes dari seluruh dunia akan menggema, Tuan Putin, di telingamu sepanjang hidupmu," kata Litvinenko.

Pemerintah juga membantah tuduhan itu dengan mengatakannya "tidak masuk akal."

Dua terduga pelaku utama peracunan terhadap Litvinenko adalah dua warga negara Rusia, Andrei Lugavoi dan Dmitry Kovtun, mantan agen keamanan Rusia. Namun mereka membantah dan pemerintah Rusia menolak mengekstradisi keduanya ke Inggris untuk diadili.

Anastasia Baburova dan Stanislav Markelov

Pada Januari 2009, seorang pria bertopeng menembak dan membunuh Markelov, pengacara HAM yang mengungkap pelanggaran oleh militer Rusia di Chechnya.

Baburova, jurnalis dari harian Novaya Gazeta juga terbunuh saat mencoba melawan pelaku.

Markelov adalah pengacara Rusia yang terkenal karena mewakili keluarga dari seorang wanita Chechen yang terbunuh oleh mantan kolonel Rusia pada Maret 2000.

Beberapa jam sebelum pembunuhannya, Markelov mengadakan konferensi pers menentang pembebasan Kolonel Yury Budanov, yang ditahan karena mencekik hingga tewas seorang remaja wanita Cechen. Budanov baru menjalani delapan dari 10 tahun masa tahanannya.

Saat itu pemimpin redaksi, Novaya Gazeta, Dmitry Muratov menduga Baburova ikut ditembak saat hendak melawan pelakunya. Namun ada dugaan dia juga merupakan target.

Pemerintah Rusia mengatakan bahwa pelakunya adalah dua orang anggota kelompok neo-Nazi yang telah divonis penjara.

Natalya Estemirova

Aktivis Chechnya ini diculik dari rumahnya pada Juli 2009 dan ditemukan tewas di Ingushetia. Tubuhnya diberondon tembakan, beberupa lubang terlihat di perut dan kepalanya.

Estemirova telah bertahun-tahun menyelidiki pelanggaran HAM di Chechnya.

Kepada CNN tahun 2007 dia mengatakan tengah menyelidiki puluhan penculikan dan pembunuhan yang telah menjadi pemandangan biasa di Chechnya. Menurut organisasi tempat Estemirova bekerja, Memorial, pelakunya adalah organisasi Chechen yang didukung Rusia.

The Guardian usai kematiannya memberitakan bahwa Presiden Chechen Ramzam Kadyrov dan ajudannya kerap mengancam Estemirova. Kadyrov membantah tuduhan ini.

Kematian Estemirova memicu ketegangan di antara para pemimpin Eropa.

"Berapa banyak lagi Natalya Estemirovas dan Anna Politkovskayas yang harus terbunuh sampai pemerintah Rusia melindungi orang-orang yang menyuarakan HAM rakyat Rusia?" kata terry Davis, sekretaris jenderan Dewan Eropa saat itu.

Boris Berezovsky

Pengusaha kawakan Rusia ini menentang pemerintahan Putin dan memilih mengasingkan diri ke Inggris.

Berezovsky menuduh Kremlin telah membunuh Litvinenko. Setiap tahunnya, Berezovsky juga membantu upaya janda Litvinenko menuntut penyelidikan atas kematian suaminya.

Tahun 2013, Berezovsky ditemukan tewas di rumahnya dengan tali melilit lehernya.

Apakah dia bunuh diri? Kepolisian menolak menyimpulkannya.

Dalam wawancara dengan telepon di sebuah stasiun televisi, Putin tidak menampik kemungkinan dinas rahasia Rusia berperan atas pembunuhan Berezovski, namun dia mengatakan tidak ada bukti soal itu.

Boris Nemtsov

Nemtsov, 55, adalah pejabat tinggi di partai oposisi Rusia, Partai Kebebasan Rakyat dan merupakan tokoh vokal penentang Putin.

Wakil perdana menteri di era Boris Yeltsin ini sempat ditahan beberapa kali karena berbicara menentang kebijakan Putin. Penahanan terbarunya adalah tahun 2011 saat dia memprotes hasil pemilu parlemen, dan pada 2012 bersama dengan ribuan demonstran anti Putin lainnya.

Terbaru, pria 55 tahun ini mengkritik kebijakan Putin ikut campur dalam perang saudara di Ukraina.

Setelah kematiannya Jumat lalu, pemimpin oposisi Ilya Yashin mengatakan bahwa Nemtsov telah membuat laporan soal tentara Rusia dan keterlibatan mereka di Ukraina.

Dalam wawancara beberapa jam sebelum kematiannya dengan majalah Newsweek, Newtsov mengatakan Rusia "tenggelam" di bawah kepemimpinan Putin dan mulai menjadi negara fasis.

Dia menuduh Putin menggunakan "propaganda Goebbels" -- merujuk pada Joseph Goebbels, menteri propaganda Nazi Jerman -- untuk mencuci otak rakyanya.

Nemtsov dijadwalkan memimpin aksi oposisi di Moskow hari Minggu lalu. Namun dua hari sebelum acara tersebut, dia ditembak mati saat berjalan pulang usai makan malam bersama kekasihnya. Pembunuhan itu terjadi hanya beberapa meter dari Kremlin.

Pemerintah Putin mengatakan bahwa Nemtsov terbunuh oleh musuh Rusia yang ingin menciptakan ketegangan politik. Namun kelompok oposisi menduga kuat Putin berada di balik kematiannya.


Credit  CNN Indonesia

Inggris Ledek Uang Kertas Malvinas di Argentina


Inggris Ledek Uang Kertas Malvinas di Argentina 
Argentina mengeluarkan uang kertas bergambarkan pulau yang dipersengketakan dengan Inggris, memicu komentar cemoohan dari pemerintahan London. (BCRA)
 
London, CB -- Inggris meledek langkah Argentina yang membuat uang kertas bergambarkan pulau sengketa kedua negara. Menurut Inggris, Argentina hanya ingin mencari perhatian dengan memajang pulau tersebut di uang mereka.

Ketegangan kedua negara terkait pulau Malvinas, atau oleh Inggris disebut Falklands, masih terus terjadi setelah lebih dari 30 tahun peperangan memperebutkannya, menewaskan 755 tentara dari kedua negara.

Argentina yang tengah dilanda tingkat inflasi tinggi merilis disain baru uang kertas pecahan 50 peso bergambar pulau Malvinas. Menurut pemerintahan Cristina Fernández de Kirchner, ini adalah pengingat klaim Argentina terhadap Malvinas yang tidak pernah mati.

Langkah ini kemudian menuai ledekan dari Inggris yang mengatakan bahwa 50 peso atau sekitar Rp75 ribu setara harganya dengan perpolitikan Argentina.

"Untuk masalah uang kertas 50 peso, kami tidak bisa menghentikan Argentina melakukan ini. Nilainya hanya setara 3,72 pound sterling menurut nilai tukar saat ini. Dan saya kira mungkin setara dengan nilai politik mereka," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris, Hugo Swire.

Cemoohan juga datang dari para pengguna Twitter yang mengatakan, "Saat diluncurkan, uang kertas yang seharusnya bisa membeli dua buah roti kini hanya bisa membeli satu."



Uang kertas itu menampilkan pulau yang terletak 480 km dari Argentina dan lebih dari 12 ribu km dari Inggris. Di sisi lain uang tersebut terdapat gambar sosok pahlawan yang melawan kekuasaan Inggris pada 1833.

Menurut Swire, Argentina telah mengirimkan buku dan surat yang mengatakan bahwa Inggris tidak punya inisiatif untuk memulai dialog terkait pulau sengketa yang diyakini kaya minyak dan sumber daya itu.

Namun Swire mengatakan, dialog tidak akan dilakukan karena tidak sesuai dengan keinginan rakyat Falklands yang memihak Inggris.

"Mereka mengabaikan fakta bahwa beberapa orang di pulau itu telah memiliki nenek moyang di Falklands sejak sembilan generasi ke belakang, lebih panjang daripada perbatasan Argentina," kata Swire.


Credit  CNN Indonesia


Australia kirim 300 tentara tambahan ke Irak

Australia kirim 300 tentara tambahan ke Irak
Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Selasa mengumumkan rencana pengiriman 300 tentara tambahan ke Irak untuk membantu memerangi kelompok ISIS.(REUTERS/Dinuka Liyanawatte)
 
 
Sydney (CB) - Pemerintah Australia akan mengirim 300 tentara tambahan ke Irak untuk membantu melatih tentara setempat yang sedang memerangi kelompok Negara Islam (Islamic State/IS), kata Perdana Menteri Tony Abbot, Selasa, menyusul permintaan Amerika Serikat untuk berkolaborasi dengan koalisi internasional.

Menurut Abbot, pasukan Australia itu akan bergabung dengan sekitar 140 anggota Pasukan Pertahanan Selandia Baru dan bermarkas di Taji, barat laut Baghdad.

"Saya ingin menekankan bahwa kami telah mempertimbangkan keputusan ini secara matang. Sebenarnya, adalah Irak yang harus menaklukkan kelompok Negara Islam, tapi kami tidak ingin membiarkan mereka sendirian," kata Abbot di Canberra.

"Sebagai masyarakat yang cinta damai sebenarnya kita enggan untuk mencampuri konflik yang jauh dari kita, tapi seperti yang kita tahu, konflik ini juga telah mempengaruhi kita dalam beberapa bulan sekarang," katanya seperti dilansir kantor berita AFP.

"Saya tegaskan, kelompok militan itu telah mencapai negeri kita karena sekitar 100 warga Australia ikut bergabung dengan ISIS dan kelompok teroris lainnya di Suriah dan Irak," kata Abbot.

"Sekitar 150 lainnya di dalam negeri mendukung gerakan militan tersebut, jadi keputusan ini tidak hanya masalah domestik Australia, tapi juga masalah keamanan internasional," katanya.

Sebanyak 170 tentara khusus Australia sebelumnya sudah lebih dulu berada di Irak untuk membantu melatih pasukan setempat.

Pasukan Autralia dan Selandia Baru ditempatkan di markas militer di Taji, utara Baghdad sejak Mei 2014 lalu.

Sejak Agustus 2014, militer Amerika Serikat bersama Australia telah melakukan serangkaian serangan udara ke kantong-kantong perlawanan kelompok Negara Islam atau yang sebelumnya disebut Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak dan Suriah.

Tapi dukungan Australia hanya terbatas dalam bentuk dukungan pelatihan, konsultan dan pengintaian.

Credit  ANTARA News

Faisal Basri kecewa pemerintah tidak laksanakan rekomendasi tim

... pemerintah harus dorong Pertamina agar secepat mungkin mengubur dalam-dalam RON 88 yang banyak mudaratnya itu...
Jakarta (CB) - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, kecewa karena pemerintah tidak melaksanakan rekomendasi yang disampaikan beberapa waktu lalu terkait penghapusan BBM RON 88 atau jenis bensin premium.

Saat menggelar audiensi dengan Koalisi Masyarakat Sipil Publish What You Pay Indonesia, di Kantor Tim RKTM Jakarta, Selasa, dia tegaskan, mafia migas akan tetap ada jika rekomendasi tim itu tidak dilaksanakan. 

"Jadi baiknya ya RON 88 itu dihilangkan, itulah bilang keladi dari kekisruhan BBM di Indonesia. RON 88 itu harga harga (pembeliannya) cuma beda Rp200 dengan RON 92. Sementara RON 88 sudah tidak ada di pasaran. Itu trader, mafia, untungnya dari situ," katanya.

"Pertanyaannya kenapa kita enggak bikin RON 88 di dalam negeri? kenapa harus di-blending di luar? RON 88 juga tidak ada di pasaran dunia. 70 persennya diimpor, itu yang saya enggak habis pikir," ujarnya.

Dia menuturkan, pihaknya memang sudah merekomendasikan agar dalam upaya penghapusan RON 88, kapasitas produksi RON 92 akan ditingkatkan dengan memperbarui kilang Pertamina.

Tim RTKM memberikan waktu lima bulan bagi Pertamina untuk bisa melaksanakan rekomendasi penghapusan RON 88 menjadi RON 92. 

Akan tetapi, perseroan mengaku baru bisa secara menyeluruuh melaksanakan rekomendasi itu dalam dua tahun. Belakangan, kata Basri, Pertamina malah mengaku kemungkinan penutupan sementara kilang-kilang tersebut karena rugi.

"Pemerintah menerima rekomendasi kita tapi kasih waktu ke Pertamina dua tahun. Makanya sekarang kita dorong pemerintah dorong Pertamina menjadi lebih sehat dan lebih cepat dari dua tahun," ujarnya.

Menurut Basri, BBM komoditas paling berdampak besar kepada masyarakat sehingga tata kelola penyaluran dan harganya seharusnya bisa transparan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Tetang ini pemerintah harus dorong Pertamina agar secepat mungkin mengubur dalam-dalam RON 88 yang banyak mudaratnya itu," tambahnya.


Credit  ANTARA News

Duo "Bali Nine" Dipindah ke Nusakambangan, Tony Abbott Geram

 
JOSH WILSON / DEPARTMENT OF PRIME MINISTER / AFP PM Australia Tony Abbott.

SYDNEY,CB - Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengaku muak dengan rencana eksekusi dua warga negara Australia yang terlibat kejahatan narkoba oleh pemerintah Indonesia. Apalagi, rencana ini terlihat semakin dekat dipindahkannya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Lapas Kerobokan Bali ke Nusakambangan pada Rabu (4/3/2015) pagi, yang diangkut dengan pengamanan mobil lapis baja.
Dilansir dari AFP, Abbott telah berulang kali meminta Jakarta untuk menghentikan eksekusi mati terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemimpin sindikat narkoba yang disebut "Bali Nine". Tapi permintaan ini tampaknya tidak dipedulikan pemerintah Indonesia.
Sebab hari ini, sekitar jam 5.20 Wita, dua kendaraan lapis baja membawa Andrew Chan dan Myuran Sukumaran meninggalkan Lapas Kerobokan. Pemindahan itu bahkan dilakukan dengan pengamanan ketat dari polisi kesatuan Sabhara.
Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Momock Bambang Samiarso mengatakan, kedua terpidana mati itu akan diterbangkan pesawat militer ke Nusakambangan, untuk menghadap regu tembak.
Dalam wawancara dengan radio ABC, Tony Abbott mengatakan bahwa jutaan penduduk Australia muak dengan perkembangan kabar mengenai eksekusi mati dua warganya.
"Kami membenci kejahatan narkoba, tetapi kami juga benci hukuman mati, yang kami pikir tak pantas dilakukan untuk negara seperti Indonesia," kata Abbott. "Terus terang kami muak dengan kemungkinan pelaksanaan eksekusi tersebut."
Hingga saat ini belum diketahui kapan eksekusi akan dilakukan. Pihak Kejaksaan Agung atau Kementerian Hukum dan HAM belum mengungkap rencana eksekusi.
Ada sejumlah warga negara asing yang akan dihukum mati di pelaksanaan eksekusi tahap dua itu. Belum diketahui kebangsaan para terpidana mati, tapi beberapa terpidana mati yang berasal dari Perancis, Brazil dan Filipina telah ditolak grasinya oleh Presiden Joko Widodo.


Credit  KOMPAS.com


AS dan Iran Senada dalam Tanggapi Pidato PM Israel di Kongres AS

 
Mandel Ngan/AFP/Getty Images Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat memberikan pidato di hadapan Kongres AS, Selasa (3/3/2015).

CB - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan Kongres Amerika Serikat, Selasa (3/3/2015). Pidato Netanyahu ini atas undangan kubu oposisi Partai Republik. Sejumlah pihak menyebut langkah Netanyahu ini kontroversial, sebab dilakukan tanpa memberi tahu Presiden Barack Obama terlebih dulu.
Menanggapi ini, Obama mengatakan "tidak ada hal baru" dalam pidato Netanyahu. Dalam pidatonya, Netanyahu menyampaikan kekhawatiran perjanjian sejumlah negara termasuk AS dengan Iran akan dimanfaatkan negeri para mullah itu untuk membuat senjata nuklir. Tapi pernyataan Netanyahu dianggap Obama tidak ada manfaatnya.
"Untuk inti masalah, yaitu mencegah Iran untuk membangun senjata nuklir yang membuatnya lebih berbahaya, perdana menteri tidak menawarkan alternatif yang bisa dilakukan," kata Obama dalam pernyataan yang disampaikan di kantornya, Oval Office, Gedung Putih, Washington.
Kedatangan Netanyahu ini memang menimbulkan polemik bagi hubungan AS-Israel. Apalagi, Obama menolak bertemu Netanyahu selama kunjungannya di ibu kota AS. Padahal, umumnya kepala negara yang berkunjung akan diterima kepala negara yang didatangi.
Tidak hanya itu, Obama juga mengaku tidak melihat langsung pidato Netanyahu di Kongres AS. Mantan senator Illinois yang menghabiskan masa kecilnya di Indonesia itu mengaku hanya membaca transkrip pidato Netanyahu.
"Sejauh ini tidak ada yang baru," ucapnya.
Kecaman Iran
Kecaman terhadap pidato Netanyahu di Kongres AS dilancarkan Iran yang memang menjadi obyek permasalahan bagi Netanyahu. Juru bicara kementerian luar negari Iran, Marzieh Afkham, menyebut pidato Netanyahu sebagai sebuah kebohongan.
"Selalu berulang dan membosankannya Netanyahu dalam menyebarkan kebohongan secara berkepanjangan mengenai tujuan dan niat Iran dalam program nuklir yang damai," ucap Marzieh Afkham.
AS memang sedang melakukan pembicaraan intensif terkait program nuklir dengan Iran. Pembicaraan ini juga melibatkan Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China, serta dilakukan di kota Montreaux, Swiss.


Credit  KOMPAS.com

Dikawal 2 Jet Tempur, Pesawat yang Bawa Duo Bali Nine Mendarat di Cilacap


Cilacap (CB), - Terpidana mati kasus narkoba dua bali nine pagi ini dipindahkan dari Bali ke Nusakambangan. Pesawat carteran yang membawa keduanya baru saja tiba di Bandara Tunggul Wulung Cilacap.

Pada Rabu (4/3/2015), pukul 08.10 WIB, pesawat tersebut mendarat di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap. Terlihat dua jet tempur yang mengawal pesawat tersebut.

Saat pesawat carteran mendarat, dua jet tempur yang mengawal berputar-putar di langit Cilacap. Pesawat milik TNI AU ini tak lantas beranjak pergi meski tugas pengawalan sudah usai.

Sedangkan pengamanan di Bandara Tunggul Wulung itu sendiri sejak pagi sudah diperketat. Begitu juga dengan dermaga Wijayapura yang menjadi akses menuju Pulau Nusakambangan.

Dari pantauan di Dermaga Wijayapura, Rabu, (4/3/2015) satu truk Dalmas Polres Cilacap yang mengangkut sekitar satu peleton personel TNI dan Polri bersenjata laras panjang tiba di Dermaga Wijayapura penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan.

Personel TNI-Polri yang tiba tersebut langsung disebar ke beberapa titik untuk melakukan pengamanan di sekitar Dermaga Wijayapura hingga radius 100 meter.

Credit  Detiknews

Detik-detik Wafatnya Legenda Sniper Tatang Koswara



Detik-detik Wafatnya Legenda Sniper Tatang Koswara 
 
 
Jakarta (CB) - Sniper legendaris Indonesia Tatang Koswara telah tutup usia. Sebelum meninggal, Tatang sempat berbagi cerita kepada khalayak publik mengenai pengalamannya menjadi sniper.

"Jadi gini, dari sebelum dia datang ke Jakarta untuk acara di Trans7, Pak Tatang sudah bilang pada Saya bahwa ia tak bisa berangkat sendiri ke Jakarta," ujar Perwira Urusan Analisa Berita (Paur Lisabra) TNI Letda Sahlan Rambe, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (3/3/2015). Sahlan mewakili Mabes TNI untuk mendampingi Tatang selama di Jakarta.

Menurut Sahlan, hal itu dikarenakan Tatang yang mempunyai riwayat penyakit jantung tak bisa menyetir jauh sendirian. Akhirnya pihak Trans7 bersedia untuk menjemput Tatang di Bandung.

"Itu percakapan sekitar seminggu yang lalu bersama Pak Tatang dan Trans7," sambungnya.

Singkat cerita, akhirnya Tatang dijemput oleh Trans7 pada Selasa (3/3) pagi lalu mampir ke Mabes TNI di Cilangkap untuk menemui Sahlan. "Saya ketemu di Cilangkap jam 10. Dia dianter sama Trans7," ucapnya.

Sahlan menjelaskan selama pertemuan dengan Tatang di kantornya, dirinya banyak bertukar pikiran dengan legenda Sniper Indonesia tersebut. Mereka juga menyempatkan diri berfoto-foto di sekitar kantor Sahlan.

"Kemudian saya bilang ke Beliau, ke Hotel saja yang disiapkan Trans7. Biar nanti fit di Trans7. Kan bakal tampil di Hitam Putih dan Bukan Empat Mata," lanjutnya.
Sore harinya menjelang acara Hitam Putih, Sahlan yang sudah lebih dulu tiba di Gedung Trans7 menanyakan keberadaan Tatang. Selang beberapa menit, Tatang yang didampingi istri, anak dan cucunya tiba di lokasi acara.

"Setelah itu Saya ketemu pihak Trans7 bersama Beliau, kemudian dimatangkan dulu untuk pertanyaan yang akan diajukan ke Beliau (Tatang)," ucapnya.

Sahlan juga mengatakan bahwa Tatang sempat bilang kepada host Hitam Putih Deddy Corbuzier bahwa bila suaranya kurang jelas, ia minta maaf karena punya riwayat penyakit jantung. Selama shooting secara live, Sahlan menjelaskan segmen 1 dan segmen 2 berjalan dengan lancar.

"Kemudian abis break, segmen ketiga sebelum ia ditanya saya liat dia nyandarin kepalanya lalu liat ke atas kemudian dia megang-megang lehernya seperti ngambil napas gitu," cerita Sahlan menjelang detik-detik terakhir Tatang.

Sahlan kemudian berpikir ada yang tidak beres terhadap Tatang. Ia pun lompat dari tempat duduknya dan menghampiri Tatang.

Sahlan lalu berinisiatif memberikan air putih kepada Tatang. Namun Tatang tak bisa meminumnya.

"Akhirnya kita siap-siap bawa dia ke Rumah Sakit. Kebetulan disitu juga ada Dokter lalu ia dikasih napas buatan kemudian dadanya dipompa," jelas anggota Kopassus ini


Selama dalam perjalanan ke Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Sahlan yang ikut menemani Tatang saat memegang tangannya terasa begitu dingin. Kemudian sampai di Medistra jam 19.45 WIB dan selama 15 menit diupayakan untuk memancing denyut jantungnya agar bereaksi.

"Tapi reaksinya hanya 5 persen. Kata dokter ini sudah 5 persen, kalau seperti ini susah untuk bisa normal," katanya sambil mengenang kejadian itu.

Akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB, Dokter menyatakan bahwa Tatang Koswara telah meninggal dunia. Sahlan pun memberitahu pelan-pelan Istri dan juga anak serta cucu dari Tatang.

"Mereka banyak yang gak percaya saat saya kabari bahwa Pak Tatang sudah wafat. Istrinya sampai nanya pada saya, Suami saya sudah meninggal? Anaknya pun demikian, Bapak sudah meninggal?" jelasnya.



Credit  Detiknews