Boris Nemtsov bukan satu-satunya tokoh
oposisi yang tewas terbunuh di Rusia. Sebelumnya, banyak yang tewas
karena mengungkap berbagai kasus pemerintah Rusia. (Reuters/Sergei
Karpukhin)
Moskow, CB
--
Publik Rusia dikejutkan oleh pembunuhan tokoh
oposisi pengkritik Vladimir Putin, tidak jauh dari Kremlin, Boris
Nemtsov. Jika melihat ke belakang, Nemtsov bukan satu-satunya penentang
Putin yang ditemukan tewas terbunuh.
Beberapa penentang Putin
mengklaim bahwa pembunuhan para pengkritik Kremlin bukanlah hal yang
kebetulan. Namun pemerintah Rusia membantah keterlibatan mereka dalam
pembunuhan tersebut.
Berikut adalah beberapa nama tokoh yang terkenal menentang Putin dan menemui ajal dengan cara mengenaskan:
Anna PolitkovskayaJurnalis,
penulis dan aktivis HAM ini adalah wanita pengkritik kebijakan Putin
pada perang di Chechnya. Kediamannya adalah tempat aman sebelum menjadi
TKP pembunuhan.
Politkovskaya ditembak empat kali di pintu depan
apartemennya pada Oktober 2006. Tahun lalu, pengadilan di Moskow
menghukum penjara lima pria pelaku penembakan tersebut.
Pengadilan
Moskow mengatakan bahwa seorang pria tidak dikenal meminta Lom-Ali
Gaitukayev, otak pembunuhan tersebut, untuk membunuh Politkovskaya
dengan bayaran US$150 ribu menyusul laporan pelanggaran HAM yang
ditulisnya dan kasus lainnya.
Komite Perlindungan Jurnalis yang
berbasis di New York mengatakan bahwa tulisannya soal pelanggaran HAM di
Chechnya membuat wanita yang berusia 48 tahun itu banyak mendapatkan
ancaman pembunuhan.
Sesaat setelah kematiannya, Putin membantah
keterlibatan Kremlin. Putin saat itu mengatakan bahwa "kematian
Politkovskaya lebih merusak bagi aparat di Rusia dan Republik Chechen
ketimbang aktivitasnya."
Alexander LitvinenkoMantan
agen intelijen Rusia ini tewas diracun dengan polonium radioaktif yang
dimasukkan ke dalam cangkir tehnya di sebuah hotel di London.
Litvinenko
diduga dibunuh karena membongkar peran agen intelijen Rusia dalam
beberapa pengeboman apartemen di negara itu tahun 1999, sebagai dasar
alasan invasi Kremlin ke Chechnya setahun kemudian.
Dalam kalimat
terakhirnya sebelum tewas pada November 2006, Litvinenko menyebut nama
Putin sebagai orang yang mencoba membungkamnya dan membunuh Anna
Politkovskaya.
"Kau memang sukses membungkam satu orang, tapi lolongan protes dari
seluruh dunia akan menggema, Tuan Putin, di telingamu sepanjang
hidupmu," kata Litvinenko.
Pemerintah juga membantah tuduhan itu dengan mengatakannya "tidak masuk akal."
Dua
terduga pelaku utama peracunan terhadap Litvinenko adalah dua warga
negara Rusia, Andrei Lugavoi dan Dmitry Kovtun, mantan agen keamanan
Rusia. Namun mereka membantah dan pemerintah Rusia menolak
mengekstradisi keduanya ke Inggris untuk diadili.
Anastasia Baburova dan Stanislav MarkelovPada
Januari 2009, seorang pria bertopeng menembak dan membunuh Markelov,
pengacara HAM yang mengungkap pelanggaran oleh militer Rusia di
Chechnya.
Baburova, jurnalis dari harian Novaya Gazeta juga terbunuh saat mencoba melawan pelaku.
Markelov
adalah pengacara Rusia yang terkenal karena mewakili keluarga dari
seorang wanita Chechen yang terbunuh oleh mantan kolonel Rusia pada
Maret 2000.
Beberapa jam sebelum pembunuhannya, Markelov
mengadakan konferensi pers menentang pembebasan Kolonel Yury Budanov,
yang ditahan karena mencekik hingga tewas seorang remaja wanita Cechen.
Budanov baru menjalani delapan dari 10 tahun masa tahanannya.
Saat
itu pemimpin redaksi, Novaya Gazeta, Dmitry Muratov menduga Baburova
ikut ditembak saat hendak melawan pelakunya. Namun ada dugaan dia juga
merupakan target.
Pemerintah Rusia mengatakan bahwa pelakunya adalah dua orang anggota kelompok neo-Nazi yang telah divonis penjara.
Natalya EstemirovaAktivis
Chechnya ini diculik dari rumahnya pada Juli 2009 dan ditemukan tewas
di Ingushetia. Tubuhnya diberondon tembakan, beberupa lubang terlihat di
perut dan kepalanya.
Estemirova telah bertahun-tahun menyelidiki pelanggaran HAM di Chechnya.
Kepada
CNN tahun 2007 dia mengatakan tengah menyelidiki puluhan penculikan dan
pembunuhan yang telah menjadi pemandangan biasa di Chechnya. Menurut
organisasi tempat Estemirova bekerja, Memorial, pelakunya adalah
organisasi Chechen yang didukung Rusia.
The Guardian usai
kematiannya memberitakan bahwa Presiden Chechen Ramzam Kadyrov dan
ajudannya kerap mengancam Estemirova. Kadyrov membantah tuduhan ini.
Kematian Estemirova memicu ketegangan di antara para pemimpin Eropa.
"Berapa
banyak lagi Natalya Estemirovas dan Anna Politkovskayas yang harus
terbunuh sampai pemerintah Rusia melindungi orang-orang yang menyuarakan
HAM rakyat Rusia?" kata terry Davis, sekretaris jenderan Dewan Eropa
saat itu.
Boris BerezovskyPengusaha kawakan Rusia ini menentang pemerintahan Putin dan memilih mengasingkan diri ke Inggris.
Berezovsky
menuduh Kremlin telah membunuh Litvinenko. Setiap tahunnya, Berezovsky
juga membantu upaya janda Litvinenko menuntut penyelidikan atas kematian
suaminya.
Tahun 2013, Berezovsky ditemukan tewas di rumahnya dengan tali melilit lehernya.
Apakah dia bunuh diri? Kepolisian menolak menyimpulkannya.
Dalam
wawancara dengan telepon di sebuah stasiun televisi, Putin tidak
menampik kemungkinan dinas rahasia Rusia berperan atas pembunuhan
Berezovski, namun dia mengatakan tidak ada bukti soal itu.
Boris NemtsovNemtsov, 55, adalah pejabat tinggi di partai oposisi Rusia, Partai Kebebasan Rakyat dan merupakan tokoh vokal penentang Putin.
Wakil
perdana menteri di era Boris Yeltsin ini sempat ditahan beberapa kali
karena berbicara menentang kebijakan Putin. Penahanan terbarunya adalah
tahun 2011 saat dia memprotes hasil pemilu parlemen, dan pada 2012
bersama dengan ribuan demonstran anti Putin lainnya.
Terbaru, pria 55 tahun ini mengkritik kebijakan Putin ikut campur dalam perang saudara di Ukraina.
Setelah
kematiannya Jumat lalu, pemimpin oposisi Ilya Yashin mengatakan bahwa
Nemtsov telah membuat laporan soal tentara Rusia dan keterlibatan mereka
di Ukraina.
Dalam wawancara beberapa jam sebelum kematiannya
dengan majalah Newsweek, Newtsov mengatakan Rusia "tenggelam" di bawah
kepemimpinan Putin dan mulai menjadi negara fasis.
Dia menuduh
Putin menggunakan "propaganda Goebbels" -- merujuk pada Joseph Goebbels,
menteri propaganda Nazi Jerman -- untuk mencuci otak rakyanya.
Nemtsov
dijadwalkan memimpin aksi oposisi di Moskow hari Minggu lalu. Namun dua
hari sebelum acara tersebut, dia ditembak mati saat berjalan pulang
usai makan malam bersama kekasihnya. Pembunuhan itu terjadi hanya
beberapa meter dari Kremlin.
Pemerintah Putin mengatakan bahwa
Nemtsov terbunuh oleh musuh Rusia yang ingin menciptakan ketegangan
politik. Namun kelompok oposisi menduga kuat Putin berada di balik
kematiannya.
Credit
CNN Indonesia