Tampilkan postingan dengan label ARGENTINA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ARGENTINA. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 November 2018

Kapal Selam San Juan Ada di Kedalaman 907 Meter, Terindikasi Meledak


Kapal Selam San Juan Ada di Kedalaman 907 Meter, Terindikasi Meledak
Para kerabat awak kapal selam San Juan, Argentina, menangis. Foto/REUTERS

BUENOS AIRES - Kapal selam Angkatan Laut Argentina, San Juan, yang hilang pada tahun 2017 telah ditemukan perusahaan Amerika Serikat Ocean Infinity. Kapal pembawa 44 awak itu ditemukan di kedalaman 907 meter di bawah permukaan laut dengan terindikasi meledak.

"(Lambung kapal selam itu) benar-benar cacat, runtuh dan meledak...dan sisa-sisanya berserakan dalam radius 70 meter (230 kaki)," kata Gabriel Attis, komandan Pangkalan Angkatan Laut Argentina di Mar del Plata, pada hari Sabtu, yang dilansir Sputnik, Minggu (18/11/2018).

Kondisi cacat kapal selam itu sudah dijelaskan kepada kerabat 44 awak yang menjadi korban. Gabriel Attis mengatakan, deformasi terjadi kemungkinan sebagai akibat dari ledakan.

Ocean Infinity adalah perusahaan swasta AS yang disewa oleh pemerintah Argentina untuk mencari kapal selam tersebut. Purusahaan itu pernah jadi sorotan media karena ikut mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hingga kini belum ditemukan.

Kapal selam San Juan berjarak 430 kilometer di lepas pantai Patagonian Argentina ketika mengirim sinyal terakhir. Kapal selam itu hilang bersama 44 awak di dalamnya. 

San Juan memiliki persediaan udara tujuh hari ketika terakhir kali melaporkan posisinya pada 15 November 2017. Para kru telah diperintahkan untuk kembali ke pangkalan Angkatan Laut di Mar del Plata setelah melaporkan air telah masuk ke kapal melalui snorkelnya. 




Credit  sindonews.com



Senin, 27 Agustus 2018

Diduga Jadi Pangkalan Militer, Fasilitas AS di Demo Warga Argentina



Diduga Jadi Pangkalan Militer, Fasilitas AS di Demo Warga Argentina
Warga di Provinsi Neuquen, Argentina, turun ke jalan menentang pembangunan fasilitas AS yang diduga bakal menjadi pangkalan militer. Foto/Istimewa


BUENOS AIRES - Sejumlah warga Argentinda bersama aktivis hak pribumi menggelar aksi demonstrasi di sebuah fasilitas milik Amerika Serikat (AS) di Provinsi Neuquen. Mereka meyakini, AS secara rahasia mendirikan pangkalan militer dengan kedok pusat bantuan darurat. Warga Argentina dan aktivis khawatir keberadaan fasilitas itu akan digunakan untuk mempengaruhi urusan dalam negeri.

Rekaman gambar menunjukkan para demonstran memegang poster yang menyatakan 'Tidak untuk Landasan Yankee' dan 'AS keluar dari Neuquen' saat mereka berbaris melalui ibukota provinsi barat Argentina itu pada hari Sabtu.

Para juru kampanye anti-basis AS telah berkumpul di provinsi itu, yang berbatasan dengan Chili, sejak Juni. Itu terjadi setelah Washington mengumumkan rencana untuk membangun Pusat Operasi Darurat (EOC) di dekat bandara kota Neuquen.

Menurut kedutaan AS, kompleks seluas 600 meter persegi itu akan menampung anggota Pertahanan Sipil setempat dan pekerja bantuan lainnya, serta toko bantuan yang disediakan oleh AS untuk Argentina, seperti tenda dan kendaraan enam roda. Pembangunan fasilitas akan menelan biaya USD1,3 juta dan akan selesai dalam setahun.

Otoritas provinsi telah memuji proyek ini sebagai contoh kerjasama AS-Argentina. Namun penduduk setempat khawatir bahwa Washington pada akhirnya akan menggunakan fasilitas tersebut untuk pengaruh politik dan proyeksi kekuasaan.

Demonstrasi tersebut dilakukan oleh Kelompok Multi-Sektor untuk Kedaulatan Teritorial (MSTS), sebuah koalisi yang mencakup 60 LSM. Mereka bergabung dengan aktivis buruh lokal dan penduduk asli Mapuche, yang memiliki perseteruan lama dengan pemerintah atas tanah dan hak-hak adat.

"Kami percaya bahwa itu adalah misi rahasia untuk membuat basis di sini, untuk kemudian memasang alat militer," kata Hugo Lagos, seorang pemimpin komunitas Mapuche seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (26/8/2018).

Dia menambahkan bahwa upaya AS untuk membangun fasilitas memicu kemarahan di antara penduduk setempat. Argumen yang sama telah disuarakan oleh penduduk setempat terhadap rencana oleh Beijing untuk membangun basis pemantauan ruang angkasa di Neuquen, yang akan dioperasikan oleh Tentara China.

Pejabat provinsi, serta diplomat AS, telah menekankan bahwa fasilitas akan berfungsi sebagai pusat evakuasi selama keadaan darurat. Namun, para demonstran merasa hal ini sulit dipercaya.

"Dalam kasus mereka ingin melindungi kita dari bencana, itu lebih masuk akal menjadi sebuah pangkalan di daerah Neuquen, yang bukan merupakan zona letusan gunung berapi atau gempa bumi," kata MSTS mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Aktivis MSTS, Micaela Gomis mengatakan bahwa para pengunjuk rasa menduga pangkalan itu akan digunakan oleh tentara dan pasukan khusus.

“Ini adalah intervensi langsung oleh Komando Selatan AS. Kami tahu sejarah mereka. Kami tahu bahwa mereka berada di belakang semua kediktatoran genosida di Amerika Latin,” ujarnya. 

“Ini ada hubungannya dengan perselisihan geopolitik di Amerika Latin. Tidak mungkin kita percaya mereka ketika mereka menutupi intervensi militer dengan bantuan kemanusiaan,” tukasnya.



Credit  sindonews.com





Kamis, 12 Juli 2018

Argentina Minta Bantuan Rusia Tangkap Penasihat Khamenei


Argentina Minta Bantuan Rusia Tangkap Penasihat Khamenei
Argentina meminta bantuan Rusia untuk menangkap pasihat Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati. Velayati diduga terlibat pemboman pusat Yahudi di Buenos Aires pada 1994 lalu. Foto/Istimewa

BUENOS AIRES - Seorang hakim federal Argentina telah meminta pejabat Rusia untuk menangkap seorang penasihat tingkat tinggi pemimpin tertinggi Iran. Hal itu terkait pengeboman pusat Yahudi (AMIA) di Buenos Aires pada tahun 1994 lalu.

Ali Akbar Velayati dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Velayati adalah menteri luar negeri Iran saat serangan teroris itu terjadi. Ia diduga terlibat dalam memerintahkan pengeboman tersebut. Saat ini, Velayati menjadi penasihat urusan internasional untuk Ayatollah Ali Khamenei.

Velayati adalah salah satu utusan khusus yang dikirim Iran ke berbagai negara sebagai tanggapan atas penarikan Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan nuklir 2015 pada awal tahun ini.

“Setelah kesalahan strategis Trump dalam penarikan secara sepihak, Republik Islam Iran memutuskan untuk mengirim utusan khusus ke berbagai negara yang menyampaikan pesan pejabat tinggi Iran yang berisi sikap, posisi, dan pendekatan kami terhadap gerakan AS yang arogan dan ilegal ini,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi dalam menggambarkan kunjungan Velayati ke Moskow.

Menyusul laporan berita dari kunjungan itu, Hakim Rodolfo Canicoba Corral meminta penangkapan Velayati. Surat perintah penangkapan internasional terhadap Velayati dan tujuh pejabat Iran lainnya telah dikeluarkan sejak 2006. Pemboman AMIA menewaskan 85 dan melukai ratusan lainnya seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (12/7/2018).

Iran juga diyakini berada di belakang bom mobil 1992 yang menghancurkan Kedutaan Besar Israel di Buenos Aires, menewaskan 29 orang dan melukai 242 orang.

Pada 2016, menjelang perjalanan Velayati lainnya, Argentina membuat permintaan untuk penangkapannya ke Singapura dan Malaysia tetapi tidak berhasil.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga bertemu dengan Putin di Moskow pada Rabu ketika ia membahas tuntutan Israel untuk penarikan pasukan Iran dari Suriah, di mana mereka membantu pasukan rezim Damaskus dalam perang sipil.




Credit  sindonews.com





Kamis, 28 Juni 2018

Mogok Kerja Buruh Tolak Bantuan IMF Lumpuhkan Ibukota Argentina


Aksi mogok kerja buruh di Argentina, Senin, 25 Juni 2016 melumpuhkan aktivitas ibukota.
Aksi mogok kerja buruh di Argentina, Senin, 25 Juni 2016 melumpuhkan aktivitas ibukota.

CB, Jakarta - Aksi mogok kerja buruh dari serikat pekerja terbesar Argentina, Confederacion General de Trabajo atau Konfederasi Buruh Umum pada Senin, 25 Juni 2018 di Buenos Aires, ibukota Argentina telah melumpuhkan sektor transportasi publik, penerbangan, pelabuhan, bank dan kantor pemerintahan setempat.
Menurut Menteri Transportasi Argentina yang dikutip dari Al Jazeera, aksi mogok ini telah mengakibatkan pembatalan sekitar 600 penerbangan dan membuat sekitar 71.000 penumpang batal berangkat.

Pemogokan juga berpengaruh pada penjualan makanan, pusat pengisian bahan bakar, sekolah, bank, dan pelabuhan. Banyak jalan raya tak dapat digunakan di sekitar Buenos Aires.
Perwakilan dari CGT mengatakan aksi mogok dilakukan sebagai reaksi dari tindakan Presiden Mauricio Macri yang menyetujui kesepakatan bantuan sebesar US$ 50 miliar dengan International Monetary Fund atau IMF untuk membantu nilai tukar peso, mata uang Argentina, yang semakin merosot.
Selain itu, banyak juga yang mengkritik pemerintahan Macri karena mengejar kebijakan penghematan yang secara tidak proporsional sehingga berdampak pada para kelas pekerja. Contohnya dalam kebijakan yang membatasi kenaikan upah pada 15 persen, sementara inflasi sudah mencapai 26 persen.

Menurut laporan dari media Amerika Latin yang berbasis di Venezuela, Telesur, aksi mogok kerja diikuti sekitar tiga juta anggota serikat buruh CGT, para anggota serikat buruh CTA (Central de Trabajadores de la Argentina) yang ikut bergabung, dan gerakan sosial lainnya.
Sebelumnya, serikat pekerja Argentina telah membuat aksi mogok kerja sebanyak dua kali, yaitu pada April dan Desember 2017. Terlepas dari dua aksi itu, presiden Mauricio Macri yang terpilih pada Desember 2015 dinilai tetap meneruskan kebijakan yang dianggap merugikan bagi kelas pekerja.
"Kita tidak bisa berharap banyak dari pemerintahan ini. Mereka telah membawa kita pada situasi ekstrem kelaparan" ujar satu pemimpin buruh, Hugo Moyano pada Radio 10 Argentina, menyalahkan pemerintahnya telah menyerah pada IMF.

Pemogokan itu juga didukung oleh beberapa pemimpin Gereja Katolik di Argentina, yang meminta pemerintah untuk tidak memotong anggaran dana yang diperuntukkan kepada orang miskin.
Mauricio Macri yang menjabat sebagai presiden Argentina sejak Desember 2015 mengatakan, aksi mogok kerja buruh tidak berkontribusi apapun bagi kemajuan perekonomian. "Belum pernah ada pemerintahan (Argentina) dalam beberapa dekade ini yang menunjukkan begitu peduli pada pekerjaan dan pekerja dan untuk menciptakan kesempatan baru," ujar sang Presiden sebagaimana ditulis oleh harian Clarin yang dikutip Al Jazeera.





Credit  tempo.co





Kamis, 07 Juni 2018

Palestina Berterima Kasih kepada Tim Lionel Messi


Penyerang Argentina, Lionel Messi
Penyerang Argentina, Lionel Messi
Foto: Reuters

Pertandingan persahabatan Argentina dan Israel dibatalkan.



CB, BUENOS AIRES -- Pemerintah Argentina mengurungkan niat mereka untuk mengikuti pertandingan persahabatan dengan Israel jelang Piala Dunia 2018. Pembatalan tersebut dilakukan menyusul pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.


"Mereka akhirnya membuat hal yang benar," kata salah seorang pemain tim nasional Argentina, Gonzalo Higuain, kepada ESPN seperti dikutip BBC, Rabu (6/6).

Batalnya pertandingan persahabatan itu juga telah dikonfirmasi Kedutaan Besar Israel di Argentina. Terkait hal tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera menghubungi Presiden Argentina Mauricio Macri guna menyelamatkan pertandingan tersebut.


Kabar terkait batalnya pertandingan persahabatan itu lantas disambut warga di Gaza. Dalam pernyataan resmi, Asosiasi Sepak Bola Palestina mengaku berterima kasih terhadap Lionel Messi dan rekan-rekan atas pembatalan tersebut.


"Nilai, moral, dan olahraga telah meraih kemenangan dan kartu merah sudah diberikan terhadap Israel melalui pembatalan pertandingan tersebut," kata Ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub.


Pertandingan persahabatan Argentina kontra Israel sedianya akan dihelat di Yerusalem barat, tempat yang terdapat penembak jitu disiagakan guna membunuh peserta protes yang tidak menggunakan senjata apa pun. Laga itu sekaligus menjadi pertandingan pamungkas Argentina sebelum bertolak ke Rusia.


Organisasi yang melakukan kampanye agar pertandingan tersebut dibatalkan, Avaaz, mengapresiasi keputusan yang diambil Argentina. Direkutr kampanye Avaaz Alice Jay mengatakan, tim Tango mengerti tidak ada permainan yang sifatnya bersahabat di Yerusalem yang menjadi lokasi pembantaian warga Palestina.


Sebuah poster bergambar Lionel Messi yang terletak di Tepi Barat menyuarakan protes terkait pertandingan tersebut. Poster bertuliskan peringatan kepada pembaca jika mereka akan memasuki tanah yang sedang dijajah dan meminta mereka untuk membela HAM. Poster juga bertuliskan kata-kata Yerusalem merupakan ibu kota Palestina.


Sementara itu, aksi protes yang dilakukan warga Palestina dalam gelombang aksi Great March of Return merupakan panggilan terhadap warga terkait hak akan kampung halaman mereka. Sejauh ini, sekitar 120 warga Palestina tewas dalam demonstrasi yang berujung bentrok dengan militer Israel. Mereka tewas di ujung senapan tentara zionis.


Belakangan, Amerika Serikat menjatuhkan veto dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait kekerasan Israel di Jalur Gaza. Resolusi berisi kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan Israel dan meminta perlindungan warga Palestina di kawasan yang dijajah Israel serta Jalur Gaza dan Tepi Barat.




Credit  republika.co.id




Batal Tanding di Yerusalem, Israel Kecam Timnas Argentina


Batal Tanding di Yerusalem, Israel Kecam Timnas Argentina
Menhan Israel Avigdor Lieberman mengecam keputusan tim nasional sepakbola Argentina yang membatalkan rencana pertandingan persahabatan di Yerusalem pekan ini. (Argentine Presidency/Handout via REUTERS)



Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengecam keputusan tim nasional sepakbola Argentina karena membatalkan rencana pertandingan persahabatan di Yerusalem akhir pekan ini.

Lieberman menilai keputusan itu memalukan serta menganggap Argentina menyerah hanya karena hasutan kebencian terhadap Israel.

"Ini memalukan bahwa keagungan sepakbola Argentina tidak tahan terhadap tekanan dari para penghasut-penghasut yang membenci Israel," kicau Lieberman melalui Twitternya, Rabu (6/5).



Lieberman mengatakan para penghasut ingin membatalkan pertandingan itu demi menyerang hak dasar Israel dan menghancurkan negaranya. "Kami tidak akan menyerah kepada kelompok dan tindakan anti-Semit," kata dia.




Pernyataan itu diutarakan Lieberman menanggapi batalnya duel timnas Argentina versus Israel yang rencananya digelar Sabtu (9/6) ini di Yerusalem. Padahal, tiket pertandingan sudah terjual habis.

Dikutip AFP, kedutaan besar Israel untuk Argentina mengatakan batalnya pertandingan disebabkan karena "ancaman dan provokasi" yang diterima timnas Argentina, terutama terhadap pemain papan atas Lionel Messi.

Menurut kedubes Israel, banyak tekanan hingga ancaman yang mendesak timnas Argentina untuk membatalkan pertandingan itu.



Palestina memang telah menentang keras perhelatan pertandingan ini. Sebab, pertandingan itu digelar di Yerusalem, kota yang selama ini disengketakan Israel dan Palestina.

Kedua pihak sama-sama memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota masa depan mereka.

Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub menganggap sepakbola dan Messi merupakan simbol dari kedamaian serta cinta yang seharusnya membela kebenaran.

"Messi adalah simbol dari kedamaian dan cinta. Kami akan memulai kampanye protes kepada Asosiasi Sepak Bola Argentina, dan fokus pada Messi yang punya 10 juta penggemar di Arab dan negara Muslim," tutur Rajoub.



"Kami meminta semuanya untuk membakar kostum dengan nama Messi dan juga poster (bergambar Messi)."

Kedutaan Besar Palestina di Argentina juga sudah melancarkan protes keras terkait rencana duel tersebut. Mereka meminta Argentina untuk membatalkan pertandingan yang dinilai jadi bagian perayaan 70 tahun pendudukan Israel.

"Bagi kami, hal ini tidak bisa diterima karena mereka mengadakan pertandingan di Yerusalem karena itu adalah wilayah yang diduduki (oleh Israel)," kata Duta Besar Palestina di Argentina, Husni Abdel Wahed, seperti dikutip dari Al Jazeera.

"Sungguh menyakitkan melihat tim (Argentina) yang punya banyak cinta dan dukungan dari warga Palestina dan warga Arab, mendukung pelanggaran terhadap hukum internasional."



Credit  cnnindonesia.com





Rabu, 06 Desember 2017

Menteri Pertahanan Argentina: Ledakan Telah Membunuh Semua Awak Kapal Selam ARA San Juan


https: img.okeinfo.net content 2017 12 06 18 1825809 menteri-pertahanan-argentina-ledakan-telah-membunuh-semua-awak-kapal-selam-ara-san-juan-EmrZfRCKyE.jpg
Kapal selam Argentina, ARA San Juan. (Foto: CNN)


MAR DEL PLATA - Menteri Pertahanan Argentina, Oscar Aguad mengumumkan kabar duka. Aguad menyatakan, seluruh awak kapal selam ARA San Juan yang hilang di Atlantik Selatan diyakini telah tewas. Dari total awak kapal yang berjumlah 44 orang itu dipercaya  tidak ada yang selamat.
Pernyataan Aguad ini dilontarkan dalam sebuah wawancara program berita yang ditayangkan stasiun televisi nasional Argentina. Sang pewawancara bahkan sempat mengulangi pernyataan Aguad untuk menegaskan informasi tentang nasib semua awak kapal San Juan.

"Jadi maksud Anda mereka semua (awak kapal selam San Juan) sudah mati?" tanya si pewawancara.
"Tepat sekali," jawab Aguad tanpa keraguan sebagaimana disitat dari CNN, Rabu (6/12/2017).
Otoritas Argentina sendiri telah resmi menghentikan operasi pencarian awak kapal San Juan pada 1 Desember lalu. Meski demikian, pencarian bangkai kapal di dasar laut tetap dilakukan. Kapal selam tanpa awak milik Amerika Serikat (AS) dan Rusia dilaporkan akan turut membantu pencarian bangkai kapal dan jenazah para awaknya.
Kapal tanpa awak dari 2 negara besar itu akan mencari San Juan hingga kedalaman 6.000 meter di bawah permukaan laut. Sebelumnya, 28 kapal dan sembilan pesawat terbang dari 11 negara didukung 4.000 orang telah membantu menyisir wilayah sekira 40.000 kilometer persegi untuk menemukan San Juan namun berhasil nihil.
Sebagaimana diketahui, kapal selam ARA San Juan terakhir memberikan informasi pada Rabu 15 November 2017 pagi waktu setempat. Kapal selam itu menghilang saat tengah dalam perjalanan pelayaran selama 10 hari dari pelabuhan Ushuaia, Argentina Selatan ke pangkalan angkatan laut di Mar del Plata, 400 kilometer selatan Buenos Aires.

Kapal ARA San Juan diduga kuat menghilang karena ledakan. Tetapi Otoritas Argentina kini juga menyelidiki kemungkinan adanya tindak pidana korupsi yang mempengaruhi bencana yang dialami San Juan. Pasalnya kapal selam tersebut hanya menjalani perawatan selama 2 tahun yang seharusnya memerlukan waktu 5 tahun.

Selain itu, audit dari pihak berwenang menunjukkan beberapa bagian dan bahan yang digunakan dalam perbaikan Sab Juan tidak memenuhi standar. "Kami tidak memiliki bukti yang jelas namun ada kecurigaan yang mengarah pada korupsi," imbuh Aguad.




Credit  okezone.com



Selasa, 05 Desember 2017

Objek Baru Terdeteksi dalam Pencarian Kapal Selam Argentina


Kapal selam ARA San Juan.
Kapal selam ARA San Juan.


CB, BUENOS AIRES -- Angkatan Laut Argentina sedang menyelidiki sebuah objek yang ditemukan dengan mengunakan sonar dalam pencarian kapal selam militer ARA San Juan yang hilang. Mereka sedang mengupayakan inspeksi visual pada objekbaru yang ditemukan di kedalaman 3.100 kaki di bawah permukaan air.
Juru Bicara Angkatan Laut Argentina Enrique Balbi mengatakan, objek baruitu bukan yang pertama kali dalampencarian kapal selam yang hilang tersebut. Temuan gambar sonar bawah air sebelumnya memunculkan harapan. Tapi ternyata objek tersebut adalah kapal penangkap ikan yang tenggelam.
Kapal selam Rusia dikirim untuk meninjau benda itu dan menemukannya di sekitar 1.565 kaki di bawah permukaan laut. Benda itu tampaknya menunjukkan sebuah bejana setinggi 196 kaki. Setelah diselidikilebih lanjut oleh kapal selam Rusia, harapan bahwaitu kapal selam ARA San Juan harus pupus.
"Itu dikonfirmasi bahwa itu bukan cangkang kapal selam (tapi kapal penangkap ikan yang tenggelam)," kata Balbi seperti dilansir Ibtimes.
Misi penyelamatan untuk kapal selam,yang hilang pada 15 November, secara resmi dihentikan Ahad pekan lalu. Meski mengakhiri misi penyelamatan,pencarian akan tetap berlanjut. Delapan belas negara terlibat dalam pencarian tersebut, terdiri dari 4.000 orang, sembilan pesawat terbang dan 28 kapal.
"Terlepas dari besarnya upaya ini, kami tidak dapat menemukan kapal selam tersebut," kata Balbi.
Kapal selam itu muncul dan melaporkan rinciannya dengan menyebutkan adanya hubungan arus pendek di baterai kapal selam. Kapal selam diperintahkan untukmembatalkan misinya dan kembali ke pangkalan angkatan laut di Mar del Plata dengan segera.
Balbi mengatakan, kapten ARA San Juan kembali menghubungi pangkalan angkatan setelah melaporkan masalahnya. Kapal selam ARA San Juanhilang sejak 15 November. Kapal tersebut dibuat di Jerman pada Tahun 1983,dengan panjang 66 meter. Pada saat tenggelam kapal membawa 44 awak di bawahkomando Pedro Martin Fernandez.
Kerabat anggota awak kapal di ataskapal selam melakukan demonstrasi pada hari Minggu mengecam tanggapanpemerintah terhadap situasi tersebut. Anggota keluarga bergerak dari pangkalanangkatan laut di Mar del Plata melantunkan Searchand Rescue! Sambil memegang foto orang yangmereka cintai.
Ketidaksepakatankami adalah dengan pemerintah, bukan dengan angkatan laut," kata MarcelaMoyano, istri anggota awak Hernan Rodriguez. Siapa pun yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Rabu, 29 November 2017

Kapal Selam Argentina yang Hilang Dilaporkan Korsleting


Kapal Selam Argentina yang Hilang Dilaporkan Korsleting
Kapal selam Argentina. (Reuters)


Jakarta, CB -- Dalam pesan terakhirnya, awak kapal selam Argentina yang hilang sempat melaporkan kebakaran karena korsleting yang diakibatkan air laut.

Kontak terakhir dengan ARA San Juan terjadi pada 15 November lalu. Kini, 15 negara ikut serta dalam pencarian kapal selam yang membawa 44 awak itu.

Stasiun televisi A24, sebagaimana dikutip AFP pada Senin (28/11), menyebut para awak kapal melaporkan bahwa air laut masuk melalui sistem ventilasi, mengakibatkan kapal bertenaga diesel-elektrik itu korsleting dan kebakaran.


Sementara itu, juru bicara angkatan laut, Enrique Balbi mengatakan bahwa kapal selam tersebut sempat diperintahkan kembali ke pangkalannya di Mar del Plata setelah melaporkan hal tersebut.

"Mereka mesti mengisolasi baterai dan terus berlayar di bawah laut menuju Mar del Plata menggunakan baterai lainnya," kata Balbi sebagaimana dikutip Reuters.

Operasi pencarian diperluas hingga radius 35 kilometer dari area yang berada sekitar 400 kilometer lepas pantai Argentina. Di sana, sempat terdeteksi ledakan yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.

"Sayangnya, kami masih belum menemukan atau mendeteksi Kapal Selam San Juan," kata juru bicara Angkatan Laut Enrique Balbi di Buenos Aires, dikutip AFP.

Tiga awak kapal San Juan secara ajaib selamat dari tragedi. Seorang di antaranya dipulangkan ke keluarga untuk mendampingi ibunya yang sakit, satu lagi dipindahtugaskan ke Peru, sementara yang terakhir ditugaskan menjalankan tanggung jawab administrasi.

Kehilangan kapal selam ini menjadi pukulan telak bagi militer Argentina yang sejak sebelumnya sudah kekurangan peralatan pertahanan.



Credit  cnnindonesia.com


Dua belas hari menghilang, kapal selam Argentina belum ditemukan

Dua belas hari menghilang, kapal selam Argentina belum ditemukan
Anggota Angkatan Laut Amerika Serikat di atas kapal pacu Boed P-8A Poseidon, melihat ke Samudera Atlantik Selatan saat mencari kapal selam ARA San Juan yang hilang di laut, Argentina pada 22 November 2017. Gambar yang diambil pada 22 November 2017. REUTERS / Magali Cervantes (REUTERS)




Bahia Blanca (CB) - Armada kapal internasional dengan dukungan pesawat terbang, Senin (27/11), kembali menyisir Samudra Atlantik Selatan untuk mencari keberadaan kapal selam Argentina yang menghilang selama 12 hari terakhir dengan fokus pencarian lokasi terakhir keberadaan kapal tersebut, tempat terdeteksinya ledakan.

Sebanyak 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Rusia dan Prancis, membantu mencari kapal selam ARA San Juan, yang mengangkut 44 awak. Kapal tersebut terakhir kali melakukan kontak dengan Angkatan Laut Argentina pada 15 November.

Operasi pencarian dilakukan dalam radius 35 kilometer dari kawasan sekitar 402 kilometer dari pesisir Argentina, di sekitar lokasi terjadinya ledakan yang diduga menjadi pemicu tenggelamnya kapal.

"Sayangnya kami masih belum dapat menemukan atau mendeteksi kapal selam San Juna," ujar juru bicara Angkatan Laut Enrique Balbi, Senin, di Buenos Aires sebagaimana dilaporkan AFP.

Balbi juga mengungkapkan kapal intelijen Yantar milik Angkatan Laut Rusia, yang dilengkapi dengan kapal selam yang mampu menyelam hingga kedalaman 6.000 meter, akan tiba untuk membantu operasi pencarian pada 5 Desember mendatang. 




Credit  antaranews.com













Jumat, 24 November 2017

Kapal Selam Hilang Argentina Diduga Meledak di Samudera


Kapal Selam Hilang Argentina Diduga Meledak di Samudera
Ilustrasi kapal selam. (REUTERS/China Daily)


Jakarta, CB -- Kapal selam angkatan laut Argentina yang dilaporkan menghilang di perairan Atlantik Selatan sejak pekan lalu kini diduga telah meledak di dalam samudera.

Seperti dilansir Reuters, kesimpulan sementara itu diambil setelah hadirnya laporan dari badan internasional pemantau nuklir (CTBTO). Dalam laporan ditulis sebuah suara yang tak normal terdeteksi di bawah permukaan air laut oleh badan internasional pada 15 November 2017 pagi atau saat kapal tersebut terakhir kali melakukan kontak, serta dari titik koordinat yang sama.




Juru Bicara angkatan laut Argentina, Enrique Balbi, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab kapal selam San Juan yang diawaki 44 pelaut itu diduga meledak.

"Angkatan Laut tak memiliki banyak informasi untuk menyimpulkannya," kata Balbi.

CTBTO yang berbasis di Wina, Austria, itu memonitor dugaan deteksi uji coba nuklir atau atom lewat deteksi ledakan. CTBTO mendeteksi sinyal tak normal itu lewat dua stasiun pemantau dari titik lokasi kapal selam hilang.

Sejak dinyatakan hilang kontak pada pekan lalu, pencarian laut dilakukan besar-besaran atas kepal selam buatan Jerman yang pertama kali melaut pada 1983 silam itu.

Saat mendengar kabar diduga meledak di dalam samudera, banyak dari u kerabat 44 awak yang berkemah di markas angkatan laut menanti informasi itu histeris.




Selain informasi dari CTBTO, Balbi mengatakan deteksi suara anomali serupa juga didapatkan dari laporan terpisah. Namun, sambungnya, sebelum diumumkan ke publik Angkatan Laut Argentina harus memastikan dulu informasi itu dengan cek saling silang antara penerima sinyal anomali.

Titik hilang kontak San Juan berada sekitar 430 km lepas pantai Patagonia. Kapal itu sedang dalam perjalanan dari Ushuaia, kota paling selatan di dunia ke Mar del Plata yang berjarak sekitar 400 km dari Buenos Aires.

Sebelum hilang kontak, San Juan sempat mengabarkan ada malfungsi elektrik.

Credit  cnnindonesia.com


AL Argentina: Ada Ledakan di Area Pencarian Kapal Selam


Seorang perempuan menangis di depan pagar Pangkalan Angkatan Laut Argentina Mar de Plata setelah mendengar pengumuman terdapat suara ledakan di lokasi kapal selam ARA San Juan yang hilang, Kamis (23/11).
Seorang perempuan menangis di depan pagar Pangkalan Angkatan Laut Argentina Mar de Plata setelah mendengar pengumuman terdapat suara ledakan di lokasi kapal selam ARA San Juan yang hilang, Kamis (23/11).


CB, BUENOS AIRES -- Angkatan Laut Argentina pada Kamis (23/11) mengonfirmasi ada peristiwa non-nuklir tunggal, tidak normal, singkat dan keras seperti ledakan di lokasi kapal selam hilang.
"Peristiwa tersebut telah dikonfirmasi oleh dua sumber, yakni AS dan lembaga pemantau uji coba nuklir di Austria, yang memiliki jaringan stasiun seismik hidroakustik," kata Juru Bicara bagi Angkatan Laut Argentina (ARA) Enrique Balbi kepada wartawan di Buenos Aires, Argentina.
Kapal selam ARA San Juan hilang di Atlantik Selatan pada 15 November dengan 44 anggota awak. Kapal selam tersebut mulanya dijadwalkan tiba pada Senin di Pangkalan Angkatan laut Mar del Plata, sekitar 400 kilometer di sebelah tenggara Buenos Aires.
Menurut Balbi, peristiwa itu sejalan dengan ledakan dan terjadi di daerah tempat kontak dengan kapal selam tersebut hilang. Posisi terakhir ARA San Juan yang diketahui ialah di Daerah Teluk San Jorge, 432 kilometer di sebelah tenggara Semenanjung Valdes, di Atlantik Selatan.
Kapal selam itu kehilangan kontak pada pukul 07.30 waktu setempat pada 15 November dan ledakan terdeteksi pada pukul 10.31 pada hari yang sama. Balbi mengatakan, "Kami terus mencari kapal selam tersebut dan 44 anggota awaknya. Saat ini, tak ada kepastian atau bukti, pencarian akan dilanjutkan."
Ia juga mengumumkan tak ada bukti ledakan itu terkait penyerangan kapal selam.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Rusia Bantu Pencarian Kapal Selam Argentina yang Hilang


Kapal selam ARA San Juan.
Kapal selam ARA San Juan.


CB, JAKARTA -- Rusia bergabung bersama beberapa negara lain untuk membantu mencari kapal selam militer Argentina yang hilang sepekan yang lalu. Kapal selam ARA San Juan berawak 44 orang, hilang di kawasan perairan Atlantik Selatan.

Dilansir dari BBC, Kamis (23/11), Presiden Mauricio Marci mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghubunginya dan menawarkan kapal yang mempunyai pengalaman operasi pencarian serupa.

Belasan negara, termasuk Amerika Serikat, juga ikut ambil bagian dalam operasi pencarian.Brasil, Cile, Kolombia, Prancis, Jerman, Peru, Afrika Selatan, Uruguay dan Inggris juga termasuk di antara negara-negara yang telah mengirim kapal atau pesawat untuk membantu pencarian.

Angkatan Laut AS telah mengerahkan dua kendaraan bawah laut yang menggunakan sonar untuk membuat gambar dasar laut. Kapal ARA San Juan hilang setelah melaporkan adanya kerusakan listrik.

Juru bicara Angkatan Laut Argentina Kapten Enrique Balbi mengatakan, pencarian tersebut telah memasuki fase kritis di tengah kekhawatiran menurunnya pasokan oksigen.

Enrique menjelaskan, Angkatan Laut sedang menyelidiki laporan tentang adanya suara keras yang terdeteksi di daerah tersebut beberapa jam setelah ARA San Juan hilang. Ia menggambarkannya sebagai "anomali hidro-akustik" dan menolak untuk mengkonfirmasi apakah telah terjadi ledakan.

ARA San Juan kembali dari misi rutin ke Ushuaia, dekat ujung selatan Amerika Selatan, saat melaporkan adanya gangguan listrik.

Menurut komandan angkatan laut Gabriel Galeazzi, kapal selam itu muncul dan melaporkan rinciannya dengan menyebutkan adanya hubungan arus pendek di baterai kapal selam. Kapal selam diperintahkan untuk membatalkan misinya dan kembali ke pangkalan angkatan laut di Mar del Plata dengan segera.

Menurut juru bicara angkatan laut Enrique Balbi, kapten ARA San Juan kembali menghubungi pangkalan angkatan setelah melaporkan masalahnya.

Dalam pesan tersebut, dia mengatakan masalah tersebut telah diperbaiki dengan perlengkapan yang tersedia dan kapal akan melanjutkan perjalanan ke pangkalan angkatan laut Mar del Plata.

Protokol angkatan laut Argentina mengatakan dalam kondisi normal, kapal selam melakukan kontak dua kali sehari dengan pangkalan. Ketika kapal selam tidak melakukan kontak maka angkatan laut Argentina mulai mencari kapal tersebut.

Pada Ahad, kerabat beberapa kru mengatakan mereka telah diberitahu dalam pesan singkat bahwa ada masalah dengan baterai kapal selam sebelum kontak dengan kapal selam hilang.

Kapal selam ARA San Juan hilang sejak 15 November. Kapal tersebut dibuat di Jerman pada Tahun 1983, dengan panjang 66 meter. Pada saat tenggelam kapal membawa 44 awak di bawah komando Pedro Martin Fernandez.

43 kru adalah laki-laki dan satu wanita yakni Eliana Mara Krawczyk. Petenis berusia 35 tahun itu adalah perwira wanita pertama di Argentina yang bertugas di kapal selam.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID









Kamis, 23 November 2017

Pencarian kapal selam Argentina masuki fase kritis


Pencarian kapal selam Argentina masuki fase kritis
Kapal selam ARA San Juan (REUTERS)




Mar Del Plata, Argentina (CB) - Pencarian selama satu pekan kapal selam milik angkatan laut Argentina yang hilang di Atlantik Selatan telah mencapai "fase kritis", Rabu waktu setempat, karena 44 awak kapal selam itu kemungkinan mengalami krisis pasokan oksigen, kata juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi seperti dikutip Reuters.

Puluhan pesawat dan kapal laut terus mencari kapal selam ARA San Juan. Jika kapal selam buatan Jerman yang sudah beroperasi tiga dekade itu karam atau bisa mencapai permukaan sejak mengirimkan sinyal terakhir 15 November lalu, maka kapal selam itu akan menggunakan pasokan oksigen dalam tujuh hari terakhir.

"Kita berada pada fase kritis, terutama berkaitan dengan oksigen. Belum ada kontak lagi dengan apa pun yang berasal dari kapal selam San Juan," kata Balbi kepada wartawan.

Sekitar 30 kapal laut dan pesawat serta 4.000 warga Argentina, Amerika Serikat, Inggris, Chile dan Brasil bergabung dalam misi pencarian kapal selam yang terakhir mengirimkan lokasinya sekitar 480 km dari garis pantai.

Pesawat terbang telah menyisir area pencarian seluas 500.000 km persegi, namun sebagian besar dari area seluas itu belum tersentuh kapal laut pencari.

Sedangkan pesawat P-8 Poseidon milik AS telah meninggalkan pangkalan Comandante Espora yang berada 650 km dari arah selatan Buenos Aires demi mendeteksi lokasi kapal selam itu melalui  "sonobuoys" atau pelampung yang dilengkapi sistem sonar yang dijatuhkan dari pesawat yang biasa dipakai dalam perang mencari kapal selam musuh, demikian Reuters.




Credit  antaranews.com






Senin, 20 November 2017

Kapal Selam Militer Argentina dan 44 Awak Hilang Misterius


Kapal Selam Militer Argentina dan 44 Awak Hilang Misterius
Kapal selam ARA San Juan milik militer Argentina dilaporkan hilang bersama 44 awak setelah mengalami masalah komunikasi. Foto/REUTERS/Armada Argentina


BUENOS AIRES - Sebuah kapal selam militer Argentina dengan 44 awak dinyatakan hilang misterius di laut pada hari Jumat. Pihak angkatan laut meluncurkan pencarian besar-besaran.

Kapal selam ARA San Juan hilang kontak setelah diduga mengalami masalah komunikasi. Kapal itu berada di Laut Argentina selatan saat mengonfirmasi lokasi terakhirnya dua hari yang lalu.

”Kami sedang menyelidiki alasan kurangnya komunikasi,” kata juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi kepada wartawan, yang dilansir Reuters, Sabtu (18/11/2017). ”Jika ada masalah komunikasi, kapal harus muncul ke permukaan.”

Balbi mengatakan, kapal selam tersebut meninggalkan Kota Ushuaia selatan menuju Mar del Plata. Meski belum ditemukan, kapal tersebut memiliki pasokan makanan untuk beberapa hari ke depan.

Media lokal dalam laporannya menduga kepala selam itu mengalami kebakaran. Namun, Balbi menolak untuk mengomentari laporan tersebut.

”Cerita tentang kebakaran bukanlah informasi resmi, mungkin ada kesalahan teknis. Kami masih belum memiliki kontak yang pasti,” ujarnya.

Skuadron dari penjaga pantai, sebuah pesawat tempur dan helikopter berpartisipasi dalam operasi pencarian. Data keluarga semua awak terus diperbarui secara teratur.

”Tidak ada indikasi ada yang buruk terjadi pada kapal selam itu, namun baru terhenti komunikasinya,” ujar Balbi.

”Semua pusat komunikasi di sepanjang pantai Argentina telah diperintahkan untuk mendengarkan semua frekuensi transmisi yang kemungkinan akan digunakan kapal selam,” imbuh dia. 



Credit  sindonews.com

Argentina: Kapal Selam yang Hilang Coba Hubungi Pangkalan 7 Kali


Argentina: Kapal Selam yang Hilang Coba Hubungi Pangkalan 7 Kali
Kapal selam milik AL Argentina, ARA San Juan, sempat mencoba menghubungi pangkalan sebanyak tujuh kali. Foto/Istimewa


BUENOS AIRES - Awak kapal selam militer Argentina yang hilang mencoba untuk menghubungi pangkalan angkatan laut sebanyak tujuh kali. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Argentina.

"Panggilan itu dilakukan pada hari Sabtu ke basis yang berbeda antara pukul 10:52 pagi dan 3:42 siang dan berkisar antara empat sampai 36 detik," kata kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan. Meski begitu tidak ada koneksi komunikasi yang terjalinseperti dikutip dari CNN, Minggu (19/11/2017).

Angkatan laut mengatakan militer bekerja dengan perusahaan berbasis di Amerika Serikat (AS) yang mengkhususkan diri dalam komunikasi satelit untuk menentukan lokasi kapal selam. Kapal selam tersebut telah hilang selama lebih dari tiga hari.

Kapal selam ARA San Juan dan 44 awak kapal melakukan perjalanan melalui Samudra Atlantik dari sebuah pangkalan di kepulauan Tierra del Fuego, jauh selatan Argentina, ke pelabuhan asalnya di Mar del Plata. Kapal tersebut dijadwalkan tiba di tempat tujuan pada hari Minggu.

Kapal selam itu terakhir terlihat pada Rabu di Teluk San Jorge, beberapa ratus kilometer di lepas pantai wilayah Patagonia selatan Argentina dan hampir berada di tengah-tengah pangkalan.

Berita tentang pencarian tersebut terdengat hingga ke Vatikan. Paus Francis, seorang penduduk asli Argentina dan mantan uskup agung Buenos Aires, melayangkan doa untuk ke-44 perwira di atas kapal ARA San Juan dalam sebuah pesan yang dikeluarkan atas namanya Sabtu oleh Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan.

"Paus Francis mendorong usaha untuk menemukan kapal tersebut dan meminta agar kedekatannya disampaikan kepada keluarga mereka dan otoritas militer serta sipil negara ini pada saat-saat sulit ini," bunyi pesan tersebut. 



Credit  sindonews.com



Pencarian Kapal Selam Argentina Terhambat Cuaca Buruk


Sebuah gambar bertuliskan
Sebuah gambar bertuliskan


CB, BUENOS AIRES -- Pencarian kapal selam Angkatan Laut Argentina yang hilang bersama 44 kru di dalamnya terhambat cuaca buruk. Tim dari beberapa negara mengintensifkan pencarian mereka di Laut Atlantik Selatan untuk menemukan kapal selam ARA San Juan yang hilang Rabu lalu.
Angkatan Laut AS telah mengirim kapal kedua yang dilengkapi peralatan pencari jejak khusus dan modul pencarian laut dalam untuk bergabung dalam pencarian. Kapal selam tersebut hilang sekitar 430 kilometer dari tepi pantai Argentina.

Sabtu lalu, sejumlah sinyal satelit yang diduga berasal dari kapal selam tersebut terdeteksi di dekat semenanjung Valdez. Pesawat riset NASA juga digunakan untuk mencari jejak lokasi, namun gagal.

Tim penyelamat diadang angin kencang dan gelombang tinggi. "Cuaca di daerah operasi sulit," ujar Laksamana Gabriel Gonzalez, dikutip dari BBC, Ahad (19/11).

Dia mengatakan ombak setinggi enam hingga delapan meter dengan kecepatan angin 40 knot. Menurutnya, kondisi ini akan berlangsung selama 48 jam ke depan.

Gonzalez menambahkan pencarian kapal selam diperburuk dengan sedikitnya jarak pandang. Angkatan Laut Argentina mengatakan kapal selam diesel-elektrik itu memiliki oksigen, persediaan makanan dan air selama sedikitnya dua pekan.

Saat hilang, ARA San Juan dalam perjalanan kembali dari misi rutin di Ushuaia ke pangkalan di Mar del Plata di selatan Buenos Aires. Kontak terakhir dengan komando AL pada Rabu pagi.

Kapal perusak Argentina dan dua korvet melakukan pencarian di sekitar wilayah posisi terakhir kapal selam yang diketahui di tenggara semenanjung Valdez.

Tapi sejauh ini tidak ada petunjuk tentang keberadaannya. Diperkirakan kapal selam mungkin mengalami kesulitan komunikasi yang disebabkan pemadaman listrik. Protokol Angkatan Laut memerintahkan kapal harus muncul ke permukaan jika komunikasi terputus.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan


Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan
Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan. (Reuters).


BUENOS AIRES - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Argentina menyatakan kapal selam yang hilang tampaknya berupaya berkomunikasi melalui satelit. Perkembangan terbaru itu meningkatkan harapan bahwa 44 kru di kapal selam Argentina itu dapat ditemukan dalam kondisi hidup. Saat ini misi pencarian internasional sedang berlangsung di Atlantik Selatan yang sedang diterjang badai.

“Tujuh panggilan satelit yang diyakini dari kapal selam ARA San Juan terdeteksi yang menunjukkan kru berupaya menjalin kontak,” demikian pernyataan Kemhan Argentina, dikutip kantor berita Reuters.

Sinyal pada pagi dini hari dan siang itu berlangsung antara 4 dan 36 detik. Argentina sedang berupaya melacak lokasi kapal selam itu bersama perusahaan Amerika Serikat (AS) yang memiliki spesialisasi dalam komunikasi satelit.

“Komunikasi satelit itu diduga gagal karena cuaca buruk,” ungkap sumber dari Kemhan Argentina.

Belum jelas apakah jenis panggilan atau sinyal dari kapal selam itu. Kapal selam yang mengalami kerusakan di bawah laut dapat mengapungkan peralatan suar lokasi yang disebut EPIRB ke permukaan laut sehingga dapat mengirim sinyal darurat melalui satelit.

Angin kencang dan gelombang setinggi lebih dari 20 kaki di Atlantik Selatan menghalangi proses pencarian internasional terhadap kapal selam itu. Lokasi terakhir kapal selam buatan Jerman itu adalah 432 km dari pantai Argentina, pada Rabu (15/11/2017).

Angkatan Laut AS telah mengerahkan satu misi rescue laut dalam ke Argentina dari California untuk mendukung upaya pencarian tersebut.

AS memiliki kendaraan yang dapat dioperasikan dari jarak jauh dan dua kapal yang mampu menyelamatkan orang dari kapal selam yang kandas di bawah laut. Misi penyelamatan itu akan tiba ke lokasi pencarian dalam beberapa hari mendatang. Sejumlah negara, dari Cile hingga Afrika Selatan, menawarkan bantuan dalam proses pencarian tersebut.

Sejumlah kapal dan pesawat Argentina juga dikerahkan ke laut bagian selatan untuk mendukung upaya pencarian. Meski begitu, badai menghalangi jarak pandang dan pergerakan tim penyelamat dilokasi pencarian. Tidak hanya itu, warna dan desain kapal selam dibuat untuk tujuan kamuflase agar kapal selam itu sulit terlihat saat berada dipermukaan.




Credit  sindonews.com