Ilustrasi kapal selam. (REUTERS/China Daily)
Jakarta, CB -- Kapal selam angkatan laut
Argentina yang dilaporkan menghilang di perairan Atlantik Selatan sejak
pekan lalu kini diduga telah meledak di dalam samudera.
Seperti dilansir Reuters,
kesimpulan sementara itu diambil setelah hadirnya laporan dari badan
internasional pemantau nuklir (CTBTO). Dalam laporan ditulis sebuah
suara yang tak normal terdeteksi di bawah permukaan air laut oleh badan
internasional pada 15 November 2017 pagi atau saat kapal tersebut
terakhir kali melakukan kontak, serta dari titik koordinat yang sama.
Juru Bicara angkatan laut Argentina, Enrique Balbi, mengatakan
pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab kapal selam San Juan yang
diawaki 44 pelaut itu diduga meledak.
"Angkatan Laut tak memiliki banyak informasi untuk menyimpulkannya," kata Balbi.
CTBTO
yang berbasis di Wina, Austria, itu memonitor dugaan deteksi uji coba
nuklir atau atom lewat deteksi ledakan. CTBTO mendeteksi sinyal tak
normal itu lewat dua stasiun pemantau dari titik lokasi kapal selam
hilang.
Sejak dinyatakan hilang kontak pada pekan lalu, pencarian
laut dilakukan besar-besaran atas kepal selam buatan Jerman yang
pertama kali melaut pada 1983 silam itu.
Saat mendengar kabar
diduga meledak di dalam samudera, banyak dari u kerabat 44 awak yang
berkemah di markas angkatan laut menanti informasi itu histeris.
Selain informasi dari CTBTO, Balbi mengatakan deteksi suara anomali
serupa juga didapatkan dari laporan terpisah. Namun, sambungnya, sebelum
diumumkan ke publik Angkatan Laut Argentina harus memastikan dulu
informasi itu dengan cek saling silang antara penerima sinyal anomali.
Titik
hilang kontak San Juan berada sekitar 430 km lepas pantai Patagonia.
Kapal itu sedang dalam perjalanan dari Ushuaia, kota paling selatan di
dunia ke Mar del Plata yang berjarak sekitar 400 km dari Buenos Aires.
Sebelum hilang kontak, San Juan sempat mengabarkan ada malfungsi elektrik.
Credit
cnnindonesia.com
AL Argentina: Ada Ledakan di Area Pencarian Kapal Selam
Seorang perempuan menangis di depan pagar
Pangkalan Angkatan Laut Argentina Mar de Plata setelah mendengar
pengumuman terdapat suara ledakan di lokasi kapal selam ARA San Juan
yang hilang, Kamis (23/11).
CB, BUENOS AIRES -- Angkatan Laut Argentina pada
Kamis (23/11) mengonfirmasi ada peristiwa non-nuklir tunggal, tidak
normal, singkat dan keras seperti ledakan di lokasi kapal selam hilang.
"Peristiwa tersebut telah dikonfirmasi oleh dua sumber, yakni AS dan
lembaga pemantau uji coba nuklir di Austria, yang memiliki jaringan
stasiun seismik hidroakustik," kata Juru Bicara bagi Angkatan Laut
Argentina (ARA) Enrique Balbi kepada wartawan di Buenos Aires,
Argentina.
Kapal selam ARA San Juan hilang di Atlantik Selatan pada 15 November
dengan 44 anggota awak. Kapal selam tersebut mulanya dijadwalkan tiba
pada Senin di Pangkalan Angkatan laut Mar del Plata, sekitar 400
kilometer di sebelah tenggara Buenos Aires.
Menurut Balbi, peristiwa itu sejalan dengan ledakan dan terjadi di
daerah tempat kontak dengan kapal selam tersebut hilang. Posisi terakhir
ARA San Juan yang diketahui ialah di Daerah Teluk San Jorge, 432
kilometer di sebelah tenggara Semenanjung Valdes, di Atlantik Selatan.
Kapal selam itu kehilangan kontak pada pukul 07.30 waktu setempat
pada 15 November dan ledakan terdeteksi pada pukul 10.31 pada hari yang
sama. Balbi mengatakan, "Kami terus mencari kapal selam tersebut dan 44
anggota awaknya. Saat ini, tak ada kepastian atau bukti, pencarian akan
dilanjutkan."
Ia juga mengumumkan tak ada bukti ledakan itu terkait penyerangan kapal selam.
Credit
REPUBLIKA.CO.ID
Rusia Bantu Pencarian Kapal Selam Argentina yang Hilang
Kapal selam ARA San Juan.
CB, JAKARTA -- Rusia bergabung bersama beberapa
negara lain untuk membantu mencari kapal selam militer Argentina yang
hilang sepekan yang lalu. Kapal selam ARA San Juan berawak 44 orang,
hilang di kawasan perairan Atlantik Selatan.
Dilansir dari BBC,
Kamis (23/11), Presiden Mauricio Marci mengatakan Presiden Rusia
Vladimir Putin telah menghubunginya dan menawarkan kapal yang mempunyai
pengalaman operasi pencarian serupa.
Belasan negara, termasuk
Amerika Serikat, juga ikut ambil bagian dalam operasi pencarian.Brasil,
Cile, Kolombia, Prancis, Jerman, Peru, Afrika Selatan, Uruguay dan
Inggris juga termasuk di antara negara-negara yang telah mengirim kapal
atau pesawat untuk membantu pencarian.
Angkatan Laut AS telah
mengerahkan dua kendaraan bawah laut yang menggunakan sonar untuk
membuat gambar dasar laut. Kapal ARA San Juan hilang setelah melaporkan
adanya kerusakan listrik.
Juru bicara Angkatan Laut Argentina
Kapten Enrique Balbi mengatakan, pencarian tersebut telah memasuki fase
kritis di tengah kekhawatiran menurunnya pasokan oksigen.
Enrique
menjelaskan, Angkatan Laut sedang menyelidiki laporan tentang adanya
suara keras yang terdeteksi di daerah tersebut beberapa jam setelah ARA
San Juan hilang. Ia menggambarkannya sebagai "anomali hidro-akustik" dan
menolak untuk mengkonfirmasi apakah telah terjadi ledakan.
ARA San Juan kembali dari misi rutin ke Ushuaia, dekat ujung selatan Amerika Selatan, saat melaporkan adanya gangguan listrik.
Menurut
komandan angkatan laut Gabriel Galeazzi, kapal selam itu muncul dan
melaporkan rinciannya dengan menyebutkan adanya hubungan arus pendek di
baterai kapal selam. Kapal selam diperintahkan untuk membatalkan misinya
dan kembali ke pangkalan angkatan laut di Mar del Plata dengan segera.
Menurut
juru bicara angkatan laut Enrique Balbi, kapten ARA San Juan kembali
menghubungi pangkalan angkatan setelah melaporkan masalahnya.
Dalam
pesan tersebut, dia mengatakan masalah tersebut telah diperbaiki dengan
perlengkapan yang tersedia dan kapal akan melanjutkan perjalanan ke
pangkalan angkatan laut Mar del Plata.
Protokol angkatan laut
Argentina mengatakan dalam kondisi normal, kapal selam melakukan kontak
dua kali sehari dengan pangkalan. Ketika kapal selam tidak melakukan
kontak maka angkatan laut Argentina mulai mencari kapal tersebut.
Pada
Ahad, kerabat beberapa kru mengatakan mereka telah diberitahu dalam
pesan singkat bahwa ada masalah dengan baterai kapal selam sebelum
kontak dengan kapal selam hilang.
Kapal selam ARA San Juan hilang
sejak 15 November. Kapal tersebut dibuat di Jerman pada Tahun 1983,
dengan panjang 66 meter. Pada saat tenggelam kapal membawa 44 awak di
bawah komando Pedro Martin Fernandez.
43 kru adalah laki-laki dan
satu wanita yakni Eliana Mara Krawczyk. Petenis berusia 35 tahun itu
adalah perwira wanita pertama di Argentina yang bertugas di kapal selam.
Credit
REPUBLIKA.CO.ID