Selasa, 05 Maret 2019

Anggaran Pertahanan China Naik Jadi Rp2.500 Triliun


Anggaran Pertahanan China Naik Jadi Rp2.500 Triliun
Ilustrasi militer China. (AFP PHOTO/STR)




Jakarta, CB -- Anggaran pertahanan China naik 7,5 persen dari tahun lalu menjadi 1,19 triliun yuan atau setara Rp2.500 triliun pada 2019.

Kenaikan ini terungkap dalam laporan anggaran dalam pembukaan rapat tahunan parlemen pada Selasa (5/3).

Dalam rapat tersebut, Perdana Menteri China, Li Keqiang, mengatakan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan militer negaranya.


"[China] akan mempercepat upaya membuat inovasi yang berkaitan dengan ilmu dan teknologi pertahanan," ujar Li sebagaimana dikutip Reuters.

Ia juga memastikan bahwa China akan tetap mempertahankan "kepemimpinan Partai [Komunis] atas pasukan bersenjata."

Pengumuman anggaran pertahanan China ini menjadi salah satu isu yang diperhatikan dunia internasional.

Sejumlah pihak bersikap skeptis mengenai tujuan China mengembangkan kapabilitas militernya, termasuk dengan memperbanyak jet tempur, kapal induk, dan rudal anti-satelit.

China tidak pernah menjabarkan secara rinci penggunaan anggaran militer tersebut, memicu protes dari negara-negara tetangganya yang menyebut sikap tidak transparan itu dapat menambah ketegangan di kawasan.

Negeri Tirai Bambu sendiri menempati urutan kedua dalam daftar negara dengan anggaran pertahanan terbesar setelah Amerika Serikat.

Namun, sejumlah diplomat dan ahli militer memperkirakan anggaran yang diumumkan ini lebih kecil dari sebenarnya, melihat perkembangan pesat kapasitas pertahanan China.

"Selama ini, China mengembangkan militernya untuk pertahanan perbatasan, tapi definisi itu sudah berkembang dalam beberapa tahun belakangan," tutur peneliti dari Pusat Studi Pertahanan Universitas Nasional Australia, Sam Roggeveen.

Melanjutkan pernyataannya, Roggeveen berkata, "Negara Barat akan sangat tertarik melihat penggunaan anggaran tersebut, terutama jika digunakan untuk aset yang dapat memproyeksikan pasukan ke jarak yang jauh." 





Credit  cnnindonesia.com