Jumat, 08 Februari 2019

Tak Diundang, Rusia Ingin Ikut Dialog Eropa soal Venezuela


Tak Diundang, Rusia Ingin Ikut Dialog Eropa soal Venezuela
Wamenlu Rusia, Sergei Ryabkov, mengatakan bahwa negaranya berharap dapat ikut serta dalam dialog internasional soal krisis politik Venezuela yang digelar negara Eropa dan Amerika Latin. (AFP PHOTO/POOL/FABRICE COFFRINI)


Jakarta, CB -- Meski tak diundang, Rusia berharap dapat ikut serta dalam dialog internasional terkait krisis politik Venezuela yang diselenggarakan negara Eropa dan Amerika Latin di Uruguay, Kamis (7/2).

"Kami sangat berharap jika Rusia berpeluang ikut terlibat dalam suatu pertemuan yang akan dilaksanakan di Montevideo hari ini, setidaknya bisa hadir di sana sebagai negara pemantau," ucap Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, kepada kantor berita RIA.

"Tapi kami diberi tahu bahwa format negara pemantau tidak memungkinkan dalam pertemuan itu," kata Ryabkov melanjutkan tanpa menjelaskan lebih spesifik siapa yang memiliki mandat dalam keputusan tersebut.


Rusia adalah pendukung setia Presiden Nicolas Maduro yang kepemimpinannya saat ini makin terguncang, sementara Presiden Majelis Nasional, Juan Guaido, yang terus mendapat dukungan internasional sebagai pemimpin interim Venezuela.


Kremlin juga mengecam keras "perebutan kekuasaan" yang dilakukan Guaido terhadap rezim Maduro.

Sementara itu, dikutip AFP, dialog internasional tersebut melibatkan perwakilan Uni Eropa, delapan negara Eropa, dan lima negara Amerika Latin.

Dialog awalnya digagas oleh Meksiko dan Uruguay yang menggambarkan diri mereka sebagai "negara netral."

Inisiatif tersebut lalu berkembang menjadi pertemuan "Contact Group" yang diluncurkan Uni Eropa pada akhir Januari lalu.

Maduro menyatakan dukungannya bagi "semua upaya dan inisiatif untuk memfasilitasi dialog" yang dapat membantu penyelesaian krisis.

Namun, pemimpin sosialis itu baru-baru ini menolak ultimatum Uni Eropa yang mendesaknya menggelar pemilihan umum presiden sesegera mungkin.





Credit  cnnindonesia.com