Kamis, 14 Februari 2019

Siap Fasilitator Dialog Venezuela, Rusia Ingatkan AS Tidak Ikut Campur


Siap Fasilitator Dialog Venezuela, Rusia Ingatkan AS Tidak Ikut Campur
Rusia siap menjadi fasilitator pembicaraan intra Venezuela dan mengingatkan AS untuk tidak ikut campur. Foto/Istimewa

 

MOSKOW - Rusia mengatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi dimulainya dialog antara pemerintah Venezuela dan oposisi. Rusia pun memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak campur tangan dalam urusan internal Caracas.

"Kami telah mempertahankan kontak yang sangat penting dengan pemerintah negara ini dan siap untuk menyediakan layanan yang baik untuk memfasilitasi proses menemukan jalan keluar dari situasi ini," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seperti disitir Reuters dari kantor berita TASS, Rabu (13/2/2019).

Dia juga mengatakan Rusia telah membuat beberapa proposal ke Venezuela untuk menyelesaikan krisisnya tetapi tidak memberikan rincian.

Pada hari Selasa, para pendukung oposisi kembali ke jalan-jalan nasional untuk menjaga tekanan kepada Maduro dan menuntut agar ia mengizinkan bantuan kemanusiaan ke Venezuela, di mana kekurangan makanan dan obat-obatan banyak terjadi.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam panggilan telepon pada Selasa malam bahwa Washington tidak melakukan intervensi, termasuk militer, dalam urusan internal Venezuela.

Lavrov juga mengatakan Rusia siap untuk konsultasi mengenai situasi di Venezuela sesuai dengan piagam PBB.

Di PBB, AS mendorong Dewan Keamanan untuk secara resmi menyerukan pemilihan presiden yang bebas, adil dan kredibel di Venezuela dengan pengamat internasional, kata para diplomat pada hari Sabtu, sebuah langkah yang mendorong Rusia untuk mengusulkan rancangan resolusi saingan.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menggambarkan rancangan resolusi AS "sama sekali tidak seimbang." Ketika ditanya apakah ia akan menempatkan rancangan resolusi Rusia untuk pemungutan suara, ia berkata: "Kami baru saja membahasnya."

Juga tidak jelas apakah atau kapan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB dapat diberikan suara. Resolusi dewan membutuhkan sembilan suara dan tidak ada veto oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia atau China untuk disahkan. 


Credit  sindonews.com