WASHINGTON
- Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov
mengatakan, AS ingin merusak arsitektur kontrol senjata internasional,
dengan menarik diri dari Perjanjian INF.
"AS bertujuan untuk menghancurkan arsitektur kontrol senjata yang telah dibangun selama bertahun-tahun antara kedua negara," kata Antonov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Minggu (10/2).
"Kami melihat dalam upaya ini untuk menciptakan ruang bagi diri mereka sendiri untuk mengejar ilusi untuk mencapai dominasi militer global. Perlu dikatakan secara langsung, upaya seperti itu bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan," sambungnya.
"AS bertujuan untuk menghancurkan arsitektur kontrol senjata yang telah dibangun selama bertahun-tahun antara kedua negara," kata Antonov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Minggu (10/2).
"Kami melihat dalam upaya ini untuk menciptakan ruang bagi diri mereka sendiri untuk mengejar ilusi untuk mencapai dominasi militer global. Perlu dikatakan secara langsung, upaya seperti itu bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan," sambungnya.
Dia
mengingatkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin sudah memberikan
arahan yang jelas kepada Kementerian Pertahanan Rusia dalam hal
melindungi kepentingan nasional Rusia dan mencegah gangguan paritas
strategis.
"Langkah-langkah Rusia tidak banyak memakan biaya, mereka tidak membayangkan perlombaan senjata, tetapi pada saat yang sama memungkinkan untuk menjaga keseimbangan strategis-militer," ungkapnya.
Antonov kemudian mengatakan, tindakan Washington sangat berbahaya, karena hal itu akan turut mempengaruhi stabilitas strategis secara keseluruhan, tidak hanya dalam hubungan dengan Moskow.
"Langkah-langkah Rusia tidak banyak memakan biaya, mereka tidak membayangkan perlombaan senjata, tetapi pada saat yang sama memungkinkan untuk menjaga keseimbangan strategis-militer," ungkapnya.
Antonov kemudian mengatakan, tindakan Washington sangat berbahaya, karena hal itu akan turut mempengaruhi stabilitas strategis secara keseluruhan, tidak hanya dalam hubungan dengan Moskow.
Dirinya
menambahkan dengan menggambarkan situasi di sekitar Perjanjian INF
sebagai sesuatu yang sangat kritis. "Rusia melakukan segala yang mungkin
untuk menyelamatkan Perjanjian INF. Kementerian Pertahanan kami
mengusulkan langkah-langkah transparansi yang belum pernah terjadi
sebelumnya yang melampaui kerangka perjanjian. Kami meminta dialog
profesional, tanpa partisipasi media," tukasnya.
Credit sindonews.com