Polisi Israel juga menyerang jamaah yang sedang berada di dalam masjid.
CB, YERUSALEM
-- Polisi Israel menutup semua gerbang Masjid Al-Aqsha di Yerusalem
pada Senin (18/2). Belum ada penjelasan tentang penutupan tersebut.
"Semua
gerbang Masjid Al-Aqsha telah ditutup oleh polisi Israel," ungkap Firas
al-Dibs, juru bicara Otoritas Endowmen Keagamaan yang dikelola Yordania
di Yerusalem, dikutip laman
Anadolu Agency.
Selain menutup semua gerbang Al-Aqsha, menurut al-Dibs, polisi
Israel juga menyerang jamaah yang sedang berada di dalam masjid. Belum
ada keterangan resmi dari kepolisian Israel tentang kejadian tersebut.
Ini
bukan pertama kalinya Israel menutup Masjid Al-Aqsha. Pada tahun lalu
Israel tercatat beberapa kali melakukan hal tersebut dengan dalih
keamanan.
Pada Juli 2017 Israel bahkan sempat
memasang detektor logam di gerbang menuju kompleks Al-Aqsha. Hal itu
dilakukan setelah terjadi aksi penikaman oleh tiga warga Palestina
terhadap dua personel polisi Israel hingga tewas. Ketiga warga Palestina
itu pun akhirnya meninggal setelah ditembak pasukan Israel.
Pemasangan
detektor logam di Masjid Al-Aqsha diprotes keras oleh warga Palestina.
Mereka menilai, tindakan Israel itu jelas telah mengintervensi kegiatan
peribadahan umat Muslim. Mereka pun menolak untuk memasuki Masjid
Al-Aqsha. Sebagai bentuk perlawanan terhadap Israel, umat Muslim di sana
melaksanakan shalat di luar kompleks Al-Aqsha.
Namun,
pada akhirnya bentrokan tetap tak terelakkan. Sebanyak empat warga
Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat diserang pasukan
Israel saat berdemo memprotes pengoperasian detektor logam di Masjid
Al-Aqsha.