Hubungan diplomatik Polandia dan Israel memanas karena pernyataan Netanyahu.
CB,
WARSAWA -- Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki membatalkan
kunjungannya ke Israel. Pembatalan tersebut karena adanya pertikaian
diplomatik yang semakin meruncing.
Kepala
Kantor Perdana Menteri Michal Dworczyk mengatakan, pembatalan kunjungan
tersebut diputuskan setelah media melaporkan pernyataan Perdana Menteri
Israel, Benjamin Netanyahu menyebut ada keterlibatan Polandia dalam
peristiwa Holocaust. Dworczyk menyebut, pernyataan tersebut merupakan
hal yang sangat memalukan bagi Israel.
Adapun rencananya,
Polandia akan menghadiri Konferensi Visegrad yang diselenggarakan oleh
Israel. Konferensi itu akan dihadiri para pemimpin dari Slovakia, Ceko,
Polandia, dan Hongaria.
"Pernyataan Israel tersebut menimbulkan tanda tenya besar bagi penyelenggaraan KTT V4," kata Dworczyk, dilansir
Reuters, Senin (18/2).
Pejabat
Kementerian Luar Negeri Israel, Katz mengatakan, Israel tidak akan
memutuskan hubungan diplomatik dengan Polandia. Menurutnya, kebenaran
historis tidak bisa diubah.
"Banyak orang Polandia bekerja
sama dengan Nazi dan ikut berperan dalam pemusnahan orang-orang Yahudi
dalam peristiwa Holocaust," ujar Katz.
Polandia selama ini
bersusah payah untuk menunjukkan diri tidak pernah berkolaborasi dalam
peristiwa Holocaust, meski individu warganya mungkin melakukannya.
Seperti diketahui, Polandia diduduki oleh Nazi Jerman selama Perang
Dunia II dan kehilangan enam juta warga termasuk tiga juta orang Yahudi.
Kontroversi
baru dalam hubungan Polandia-Israel muncul setelah perselisihan tahun
lalu atas UU di Polandia tentang ilegalnya perbuatan yang menuduh negara
Polandia dalam kejahatan Nazi Jerman. Setelah protes dari Israel dan
AS, Polandia mengubah undang-undang itu dengan menghapus kemungkinan
denda atau hukuman penjara.