Selasa, 13 Februari 2018

Iran Pamer Rudal, Rouhani Ledek AS


Iran Pamer Rudal, Rouhani Ledek AS
Presiden Iran Hassan Rouhani melededek AS dan Israel yang dia sebut gagal memecah Suriah dan Irak. Foto/REUTERS/Keith Bedford


TEHERAN - Iran memamerkan rudalnya dalam peringatan Revolusi Islam Iran 1979 pada hari Minggu. Dalam pidatonya di depan rakyat, Presiden Hassan Rouhani meledek Amerika Serikat (AS) dengan menyebut taktik untuk memecah Irak dan Suriah gagal.

Ratusan ribu warga Iran berkumpul dalam peringatan Revolusi Islam Iran 1979 Azadi (Freedom) Square, Teheran.

Rouhani yang ikut hadir dalam peringatan itu menyinggung serangan udara Israel di Suriah pada hari Sabtu yang diklaim ditujukan untuk merusak pertahanan udara Suriah dan menargetkan Iran.

“Mereka (AS dan Israel) ingin menciptakan ketegangan di wilayah ini. Mereka ingin memecah Irak, Suriah. Mereka ingin menciptakan kekacauan jangka panjang di Lebanon, tapi ... tapi dengan bantuan kami kebijakan mereka gagal,” kata Rouhani, seperti dikutip Reuters, Senin (12/2/2018).

Iran mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang sipil. Teheran juga mendukung milisi Syiah di Irak, Hizbullah Lebanon dan juga dianggap mendukung pemberontak Houthi di Yaman.

Presiden AS Donald Trump, yang melihat Iran sebagai ancaman yang meningkat terhadap stabilitas regional di Timur Tengah, telah berjanji untuk bekerja sama dengan Israel dan rival Iran lainnya, Arab Saudi, untuk mengekang upaya Teheran untuk memperluas pengaruhnya di wilayah Timur Tengah.

Israel telah memperingatkan tentang meningkatnya keterlibatan Iran di sepanjang perbatasannya dengan Suriah dan Lebanon.

Serangan udara Israel pada hari Sabtu yang diklaim berhasil menekan pertahanan udara Suriah dan menargetkan pasukan Iran di negara Assad itu merupakan konfrontasi paling serius antara Israel dan kedua negara tersebut.

Tentara Suriah mengklaim telah menembak jatuh jet tempur F-16 Israel setelah Israel menembaki sebuah pesawat tak berawak Iran yang dituduh telah memasuki wilayah udara Israel.

Iran telah menolak klaim Israel tersebut, dengan mengatakan bahwa kehadiran militernya di Suriah hanya sebuah penasihat.

Dalam sebuah demonstrasi yang ditujukan pada Barat yang ingin mengekang program rudal balistik Iran, Teheran memamerkan rudal balistik Ghadr yang memiliki jangakauan 2.000 km (1.240 mil). Rudal itu dipamerkan di jalan utama Vali-ye Asr di Teheran.

Iran mengatakan bahwa program rudalnya hanya bersifat defensif dan tidak dapat dinegosiasikan seperti yang diminta oleh AS dan Eropa.

Stasiun televisi negara Iran melaporkan puluhan juta orang bersatu untuk mendukung revolusi di seluruh negara berpenduduk 81 juta dalam menghadapi krisis domestik terburuk dalam hampir satu dekade terakhir. 

Iran belum lama ini diguncang demonstrasi besar-besaran, di mana ribuan pemuda dan pekerja Iran marah atas korupsi, pengangguran, dan kesenjangan yang melebar. Garda  Revolusi Iran turun tangan untuk mengatasi protes besar tersebut.

Pihak berwenang Iran mengatakan 25 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang ditangkap dalam demo rusuh. Menurut Kementerian Dalam Negeri Iran, sebagian besar dari mereka yang ditangkap telah dibebaskan, namun sekitar 300 orang diancam hukuman penjara.

”Amerika ingin mencampuri urusan negara kita. Tapi mereka gagal karena kesadaran dan persatuan bangsa kita,” kata Rouhani, menggemakan klaim Iran bahwa demonstrasi tersebut diatur luar negeri.



Credit  sindonews.com