WASHINGTON
- Militer Iran menembakkan torpedo supercepat Hoot di Selat Hormuz pada
hari Minggu dalam sebuah uji coba. Manuver Iran ini diungkap pejabat
pejabat senior Pentagon.
Uji tembak torpedo hoot ini dianggap sebagai tindakan provokatif terbaru dari Republik Islam Iran.
Pejabat Pentagon yang berbicara kepada Fox News dalam kondisi anonim, Selasa (9/5/2017) mengatakan, torpedo Hoot yang ditembakkan Iran memiliki jarak tempuh enam mil. Senjata itu ditembakkan di Selat Hormuz, di mana sebagian besar kapal minyak dunia melewati kawasan itu saban hari.
Pentagon mengaku tidak tahu apakah uji tembak torpedo Hoot Iran berhasil atau gagal. Tes torpedo itu dilakukan di perairan teritorial Iran dan tidak melanggar protokol internasional.
Kendati demikian, pejabat Pentagon tersebut khawatir Iran memperoleh banyak kemajuan dalam pengembangan torpedo Hoot, senjata yang dapat melesat 250 mil per jam. Torpedo ini berpotensi menghancurkan kapal, termasuk kapal selam.
Ini bukan pertama kalinya Iran menguji coba torpedo Hoot. Terakhir kali negara itu melakukannya pada bulan Februari 2015.
Manuver torpedo Hoot ini hanya berselang beberapa hari setelah Iran menguji tembak rudal jelajah pada 3 Mei 2017. Namun, uji coba rudal jelajah dari kapal selam tersebut diduga gagal.
Pemerintah maupun militer Iran tidak pernah mengonfirmasi uji coba rudal jelajah maupun uji coba torpedo Hoot.
Uji tembak torpedo hoot ini dianggap sebagai tindakan provokatif terbaru dari Republik Islam Iran.
Pejabat Pentagon yang berbicara kepada Fox News dalam kondisi anonim, Selasa (9/5/2017) mengatakan, torpedo Hoot yang ditembakkan Iran memiliki jarak tempuh enam mil. Senjata itu ditembakkan di Selat Hormuz, di mana sebagian besar kapal minyak dunia melewati kawasan itu saban hari.
Pentagon mengaku tidak tahu apakah uji tembak torpedo Hoot Iran berhasil atau gagal. Tes torpedo itu dilakukan di perairan teritorial Iran dan tidak melanggar protokol internasional.
Kendati demikian, pejabat Pentagon tersebut khawatir Iran memperoleh banyak kemajuan dalam pengembangan torpedo Hoot, senjata yang dapat melesat 250 mil per jam. Torpedo ini berpotensi menghancurkan kapal, termasuk kapal selam.
Ini bukan pertama kalinya Iran menguji coba torpedo Hoot. Terakhir kali negara itu melakukannya pada bulan Februari 2015.
Manuver torpedo Hoot ini hanya berselang beberapa hari setelah Iran menguji tembak rudal jelajah pada 3 Mei 2017. Namun, uji coba rudal jelajah dari kapal selam tersebut diduga gagal.
Pemerintah maupun militer Iran tidak pernah mengonfirmasi uji coba rudal jelajah maupun uji coba torpedo Hoot.
Credit sindonews.com