Selasa, 30 Mei 2017

Jepang Siapkan 'Aksi Spesifik' setelah Dihantam Rudal Korut



Jepang Siapkan Aksi Spesifik setelah Dihantam Rudal Korut
Jepang akan mengambil aksi spesifik setelah wilayah ZEE-nya dihantam rudal Korea Utara, Senin (29/5/2017). Foto/REUTERS


TOKYO - Jepang akan mengambil ”aksi spesifik” setelah wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE)-nya dihantam rudal Korea Utara (Korut), pagi ini. Untuk menjalankan aksi spesifik itu, Jepang akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS).

Pernyataan dari Jepang itu disampaikan Perdana Menteri Shinzo Abe. Rudal Scud Korut melesat sejauh 450km sebelum menghantam wilayah ZEE Jepang di Laut Timur.

”Seperti yang kita sepakati pada pertemuan G-7 baru-baru ini, isu Korea Utara adalah prioritas utama bagi masyarakat internasional,” kata Abe kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Senin (29/5/2017).

”Bekerja dengan AS, kami akan mengambil tindakan spesifik untuk mencegah Korea Utara,” lanjut Abe. Jepang, ujar dia, juga akan melakukan kontak dekat dengan negara tetangganya, Korea Selatan dan negara-negara lain. Abe tak merinci aksi spesifik yang dia maksud.

Rudal yang ditembakkan rezim Korut pimpinan Kim Jong-un menghantam wilayah yang berjarak 300km dari pantai Jepang.

Komando Pasifik AS dan Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan rudal jenis Scud ditembakkan militer Pyongyang dari pangkalan udara di dekat Wonsan, sebuah kota di pantai timur Korut.

Juru bicara JCS, Roh Jae-cheon, mengatakan bahwa rudal itu terbang di ketinggian 120km (75 mil). ”Sejauh ini, setidaknya ada satu rudal, tapi kami menganalisis jumlah rudal,” katanya pagi tadi.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa rudal Korea Utara yang ditembakkan menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara di kawasan, serta bagi jalur maritim di Laut Jepang.

"Peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara ini sangat bermasalah,” katanya, ”Dan merupakan pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Suga.



Credit  sindonews.com