WASHINGTON
- Amerika Serikat (AS) sekarang melengkapi pejuang Kurdi dari Pasukan
Demokratik Suriah (SDF) dengan senapan mesin berat, senjata ringan, dan
amunisi untuk memerangai ISIS di dekat benteng mereka Raqqa, Suriah.
Demikian pernyataan juru bicara Pentagon Eric Pahon.
Pahon mengatakan bahwa langkah ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan pembebasan Raqqa. ISIS mengumumkan kota ini sebagai ibu kota khalifah yang mereka proklamirkan sendiri.
"Secara keseluruhan, peralatan yang akan diberikan oleh koalisi pimpinan AS ke SDF mencakup senjata ringan, amunisi, senapan mesin berat dan senjata yang mampu mengalahkan ancaman spesifik yang diharapkan pasukan mitra kita karena mereka berperang melawan musuh yang putus asa, seperti IED (bom rakitan) dengan kendaraan lapis baja berat," jelas Pahon seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (31/5/2017).
Pahon mengatakan akan ada pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan senjata tersebut.
"Sebisa mungkin, penasehat kami akan memantau penggunaan senjata dan perlengkapan yang kami berikan pada elemen Kurdi SDF, memastikan penggunaan hanya terhadap ISIS," katanya.
"Setiap dugaan penyalahgunaan atau pengalihan dukungan A.S. akan dianggap serius dan mengarah pada pembatasan dukungan yang mungkin, jika diverifikasi," imbuhnya
Pahon juga mengatakan satu-satunya kekuatan di lapangan yang berhasil merebut Raqqa adalah SDF, di bawah dukungan AS dan koalisinya.
Pahon mengatakan bahwa langkah ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan pembebasan Raqqa. ISIS mengumumkan kota ini sebagai ibu kota khalifah yang mereka proklamirkan sendiri.
"Secara keseluruhan, peralatan yang akan diberikan oleh koalisi pimpinan AS ke SDF mencakup senjata ringan, amunisi, senapan mesin berat dan senjata yang mampu mengalahkan ancaman spesifik yang diharapkan pasukan mitra kita karena mereka berperang melawan musuh yang putus asa, seperti IED (bom rakitan) dengan kendaraan lapis baja berat," jelas Pahon seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (31/5/2017).
Pahon mengatakan akan ada pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan senjata tersebut.
"Sebisa mungkin, penasehat kami akan memantau penggunaan senjata dan perlengkapan yang kami berikan pada elemen Kurdi SDF, memastikan penggunaan hanya terhadap ISIS," katanya.
"Setiap dugaan penyalahgunaan atau pengalihan dukungan A.S. akan dianggap serius dan mengarah pada pembatasan dukungan yang mungkin, jika diverifikasi," imbuhnya
Pahon juga mengatakan satu-satunya kekuatan di lapangan yang berhasil merebut Raqqa adalah SDF, di bawah dukungan AS dan koalisinya.
Credit sindonews.com