Menurut Nasir, pesawat N219 yang merupakan pengembangan dari N-250 secara kualitas tidak kalah bersaing dengan pesawat sejenis buatan negara lain, seperti Kanada dan China.
“Kita sudah ada N219. Kualitasnya ada, harga juga lebih murah dari yang lain,” kata Nasir di sela peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Semarang, Selasa (31/5/2016).
Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia ini akan berfungsi sebagai penyambung ke pulau-pulau terdekat, terluar yang selama ini sulit diakses menggunakan pesawat komersial.
“Kalau daerah terdekat seperti Karimunjawa itu bisa, kalau pakai heli satu-dua orang,” kata dia.
Namun demikian, Nasir berharap agar semua inovasi teknologi yang diterapkan agar bisa bersaing di dunia bisnis. Sebab, persaingan bisnis yang tidak kuat membuat pengembangan inovasi akan sulit berkembang.
“Yang jadi masalah itu persaingan bisnisnya. Kami ada motor listrik di Surabaya, Mobil listrik, kita bisa menyiapkan apa saja, tapi persaingan bisnis ini perlu dikawal,” tambah dia.
Credit KOMPAS.com