Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CB
--
Kepala Pusat Penerangan Tentara Republik Indonesia
Mayor Jenderal Tatang Sulaiman menjelaskan, helikoper jenis Bell 412 EP
dengan nomor HA 5171 milik TNI AD jatuh di Poso Pesisir Selatan,
Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Ahad (20/3) petang tadi, tepatnya
sekitar 35 menit setelah lepas landas.
"Perjalanan tadi kalau
berangkat 17.20 WITA, kejadian jatuh 17.55 WITA, berarti (jarak antara
titik keberangkatan ke posisi jatuh) sekitar 35 menit perjalanan dengan
helikopter. Kira-kira demikian," ujar Tatang di Mabes TNI CIlangkap,
Jakarta Timur.
Tatang pun enggan berspekulasi apakah helikopter tersebut tengah
melewati wilayah pengejaran kelompok teroris Santoso sebelum akhirnya
jatuh.
"Pesawat kan jauh tinggi di atas, bagaimana mau
(mengetahui apakah melewati wilayah pengejaran kelompok Santoso atau
tidak). Sepuluh menit mau mendarat kan berarti masih tinggi," kata
Tatang.
Tatang menuturkan, helikopter tersebut membawa rombongan
tim yang sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan untuk Polri di
Poso. "Karena Pak Danrem (Kolonel Inf Saiful Anwar) juga memimpin tugas
operasi di sana," ujarnya.
Dia menjelaskan, sekitar pukul 17.20
WITA helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Poso. Selang 35 menit
kemudian, helikopter yang berpenumpang 13 orang jatuh di atas perkebunan
di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. Helikopter tersebut
seharusnya mendarat di sebuah stadion sepak bola di daerah itu.
"Cuaca
di sana, terutama mendekati tempat pendaratan di stadion Poso itu dalam
keadaan cuaca hujan. Memang untuk detailnya kami tidak bisa memberikan
gambaran," ujar Tatang.
Berikut 13 personel TNI yang gugur dalam musibah helikoter tersebut:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tadulako)
2. Kolonel Inf Ontang (BIN)
3. Kolonel Inf Herry (BAIS)
4. Letkol CPM Teddy (Dandenpomad Palu)
5. Mayor Inf Faqih (Kapenrem 132 Tadulako)
6. Kapten dr. Yanto (Demkes Korem132 Tadulako)
7. Prajurit Dua Kiki (ADC Danrem 132 Tadulako)
8. Kapten Cpn Agung (Pilot)
9. Kapten Lettu Cpn Wiradi (Kopilot)
10. Kapten Letda Tito (Kopilot)
11. Sertu Bagus (Mekanik)
12. Serda Karmin (Mekanik)
13. Pratu Bangkit (Avionik)
Credit
CNN Indonesia
Helikopter TNI AD yang Jatuh Dibeli Tahun 2012 dari Kanada
Ilustrasi. (ANTARA/Jessica Helena Wuysang)
Jakarta, CB
--
Kepala Pusat Penerangan Tentara Republik Indonesia
Mayor Jenderal Tatang Sulaiman mengungkapkan, helikoper jenis Bell 412
EP milik TNI AD yang jatuh di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso,
Sulawesi Tengah pada Ahad (20/3) petang tadi merupakan alutsista yang
dibeli dari Kanada pada 2012.
"Ini helikopter Bell 412, tadi saya
mendapatkan informasi bahwa itu masih dalam kategori helikopter baru.
Setahu saya, kalau tidak salah, pengadaan 2012, dari Kanada," ujar
Tatang di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Tatang menyebutkan, sekitar pukul 17.55 WITA tadi helikoper dengan nomor
HA 5171 itu jatuh di perkebunan. Helikopter itu membawa para perwira
yang sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri.
Dia
menuturkan, sekitar pukul 17.20 WITA helikopter berangkat dari Desa
Napu menuju Poso. Selang 35 menit kemudian, helikopter yang berpenumpang
13 orang jatuh di atas perkebunan di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan
Poso Pesisir. Helikopter tersebut seharusnya mendarat di sebuah stadion
sepak bola di daerah itu.
"Perjalanan tadi kalau berangkat 17.20
WITA, kejadian jatuh 17.55 WITA, berarti (jarak antara titik
keberangkatan ke posisi jatuh) sekitar 35 menit perjanalan dengan
helikopter. Kira-kira demikian," kata Tatang.
Berikut 13 personel TNI yang gugur dalam musibah helikoter tersebut:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tadulako)
2. Kolonel Inf Ontang (BIN)
3. Kolonel Inf Herry (BAIS)
4. Letkol CPM Teddy (Dandenpomad Palu)
5. Mayor Inf Faqih (Kapenrem 132 Tadulako)
6. Kapten dr. Yanto (Demkes Korem132 Tadulako)
7. Prajurit Dua Kiki (ADC Danrem 132 Tadulako)
8. Kapten Cpn Agung (Pilot)
9. Kapten Lettu Cpn Wiradi (Kopilot)
10. Kapten Letda Tito (Kopilot)
11. Sertu Bagus (Mekanik)
12. Serda Karmin (Mekanik)
13. Pratu Bangkit (Avionik)
Credit
CNN Indonesia