Jakarta, CUPUMA - Selain pembelian enam jet tempur Rafala buatan Dassault Aviation, Indonesia juga berencana membeli dua kapal selam Scorpene. Langkah itu diawali dengan penandatanganan kesepakatan antara PT PAL dengan perusahaan kontraktor 8 Prancis, Naval Group.
"Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada pertahanan matra laut, PT PAL dipercaya oleh Kementerian Pertahanan RI untuk melakukan research and development (R&D) dan pembangunan beberapa unit kapal selam jenis Scorpene," ungkap CEO PT PAL, Kaharuddin Djenod, dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Februari 2022.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) disaksikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menhan Prancis, Florence Parly. Menurut Kaharuddin, penandatanganan kesepakatan itu menjadi sejarah yang penting bagi dua negara.
"Pemerintah Prancis begitu serius memberi dukungan peningkatan kemampuan pembangunan alutsista pada Indonesia. Kami PT PAL bangga menjadi salah satu bagian penting dari momen bersejarah ini," kata Kaharuddin.
Kesepakatan Naval Group diteken pada 9 Februari 2022, usai mereka berkunjung ke galangan PT PAL di Surabaya, Jawa Timur. Dalam akun Twitternya, PT PAL menyebut Naval Group terkesan dengan kesiapan fasilitas yang dimiliki PT PAL.
Apa keistimewaan kapal selam Scorpene buatan Prancis sehingga dilirik oleh Menhan Prabowo?
1. Kesepakatan PT PAL dan Naval Group adalah perjanjian saling menguntungkan
CEO PT PAL (kanan) Kaharuddin Djenod dan CEO Naval Group Pierre Eric Pommellet (kiri) ketika meneken MoU pengembangan kapal selam Scorpene (Dokumentasi PT PAL)
Menhan Prabowo Subianto yang turut menyaksikan penandatanganan kesepakatan di antara dua perusahaan pertahanan, tak menampik hasil riset dan pengembangan itu bakal digunakan untuk pembelian dua kapal selam Scorpene.
Kapal selam itu dilengkapi teknologi Air Independent Propulsion (AIP) yang memungkinkan menyelam selama 45 hari di kedalaman laut. Selain itu, pembelian kapal Scorpene juga dilengkapi senjata seperti torpedo.
"Sebagai bentuk implementasi penguasaan teknologi, keseluruhan pembangunan kapal selam jenis Scorpene ini dilaksanakan di PAL dan mengoptimalkan kapabilitas SDM PAL dengan asistensi dari Naval Group. Kerja sama antara PAL dan Naval Group merupakan bentuk realisasi modernisasi alutsista yang dilakukan oleh Kemenhan RI dalam upaya memperkuat kemampuan pertahanan TNI hingga 20 tahun ke depan," ungkap Sekretaris Perusahaan PT PAL, Rariya Budi Harta dalam keterangan tertulis.
Kesepakatan ini juga dianggap perjanjian yang saling menguntungkan. Bagi Indonesia, kesempatan produksi bersama juga dilengkapi transfer teknologi.
"Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam pemenuhan update teknologi pada alutsistanya, baik penguasaan rancang bangun kapal serta peningkatan kapabilitas SDM melalui program ToT (transfer teknologi) di mana peran BUMN Industri Pertahanan khususnya matra laut sebagai industri dalam negeri yang mendukung kemandirian industri pertahanan nasional," tutur Budi.