Seorang pejabat militer Rusia mengatakan negaranya siap meluncurkan serangan ke kapal asing dan kapal selam yang memasuki laut teritori negara itu secara ilegal, Senin (14/2).
Pejabat ini mengatakan kepada kantor berita Interfax, keputusan serangan ini akan diambil saat keadaan mencapai level tertinggi, dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Amerika Serikat membantah pihaknya melakukan operasi militer di laut teritorial Rusia, Sabtu (12/2).
Sebelumnya, Rusia menuturkan kapal lautnya sempat mengejar kapal selam AS yang mengunjungi perairan Rusia di Pasifik.
Menurut laporan Kementerian Pertahanan Rusia, pengejaran ini terjadi kala militer Rusia tengah menggelar latihan. Kapal perang Marsekal Shaposhnikov mendeteksi keberadaan kapal selam Virginia milik Angkatan Laut AS.
"Saat kapal selam AS mengabaikan permintaan Rusia untuk keluar ke permukaan, awak fregat 'menggunakan cara yang tepat', dan kapal selam AS pergi dengan kecepatan tinggi," ujar Kemenhan Rusia, dikutip dari AFP.
Selain itu, Rusia mengaku telah menghubungi Kedutaan AS di negara itu atas insiden ini.
"Sehubungan dengan pelanggaran yang dilakukan kapal selam Angkatan Laut AS, atase pertahanan di Kedutaan AS di Moskow dipanggil ke Kementerian Pertahanan Rusia," tulis Kemenhan Rusia.
Namun, militer AS membantah laporan tersebut dan mengatakan pihaknya tak melakukan operasi apa pun di perairan Rusia.
"Kami berlayar dan beroperasi dengan aman di perairan internasional," ujar Juru Bicara Komando Indo-Pasifik AS, Kapten Kyle Raines, tanpa menyebut secara detail titik lokasi operasi kapal.
Konflik ini terjadi kala hubungan Rusia dan Ukraina yang semakin buruk.
AS sendiri telah memperingatkan invasi Rusia di Ukraina bisa dimulai kapan saja. Namun, klaim itu dinilai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai provokasi semata.