Nick Ayers akan mengisi jabatan sebagai kepala staf kepresidenan.
CC,
WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan
Kepala Staf Kepresidenan AS John Kelly akan meninggalkan jabatannya pada
akhir tahun ini. Kepergiaan John Kelly terjadi di tengah prediksi akan
ada perombakan kabinet dalam pemerintahan Trump untuk fokus dalam
pemilihan umum 2020 dan untuk mengambil alih kembali kekuasaan di House
of Representative dari partai Demokrat.
"John Kelly akan pergi, saya tidak tahu jika bisa saya sebut pensiun, dia orang yang hebat," kata Trump, Ahad (9/12).
Nick Ayers yang kini menjabat Kepala Staf Wakil Presiden Mike
Pence menjadi kandidat terkuat menggantikan Kelly. Kabarnya keduanya
sudah berdiskusi tentang jabatan itu selama satu bulan. Trump mengatakan
keluarnya John Kelly dari pemerintahan akan diumumkan secara resmi
beberapa hari ke depan.
"John Kelly akan pergi pada
akhir tahun, kami akan mengumumkan siapa yang akan mengambil alih
jabatan John, mungkin untuk sementara, saya akan umumkan pada dua atau
satu hari ke depan, tapi John akan pergi pada akhir tahun, saya sangat
menghargai pengabdiannya," kata Trump.
Kelly
dikenal berhasil menciptakan ketertiban di West Wing (kantor presiden AS
di Gedung Putih) saat ia mulai bertugas di sana pada bulan Juni 2017
lalu. Sebelumnya Kelly bertugas sebagai sekretaris Departemen Keamanan
Dalam Negeri. Tapi akhirnya ia juga dialienasi oleh sekutu-sekutu lama
Trump, terisolasi dan perannya pun semakin dikecilkan.
Ia
dikenal sebagai 'jendral' atau 'kepala' West Wing. Mantan Jendral
Bintang Empat Marinir AS itu naik menjadi kepala staf kepresidenan
setelah bertengger sebagai pejabat di Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Trump mengumumkan kenaikan jabatannya melalui akun media sosial Twitter.
Ia diminta untuk menormalisasi situasi Gedung Putih saat itu yang
penuh perebutan kekuasaan.
Di awal masa jabatannya
Kelly dinilai cukup sukses. Ia membatalkan kebijakan pintu terbuka
ruang kerja presiden AS, Oval Office. Menurutnya kebijakan tersebut
membuat Oval Office seperti Stasiun Kereta New York. Kelly berhasil
mencegah staf langsung masuk ke dalam kantor presiden.
Tapi
upaya ini membuat Trump dan sejumlah orang-orang terdekatnya kesal.
Mereka terbiasa bisa langsung masuk tanpa halangan ke kantor presiden.
Kelly juga ditunduh melakukan kekerasan domestik terhadap salah satu
mantan staf Gedung Putih Rob Porter.
Hal ini
menimbulkan kekhawatiran terutama para staf Gedung Putih dijabatan
paling bawah. Mereka yakin Kelly telah berbohong kepada mereka tentang
kapan ia mengetahui tuduhan tersebut.
Sementara itu
Kepala House Of Representative Paul Ryan memuji Kelly. "Lebih baik
tugasnya di luar Gedung Putih, untuk memaksa ketertiban, kejernihan dan
akal sehat," kata Ryan.
Salah satu pejabat Gedung
Putih yang tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang mempublikasi
informasi ini mengatakan Trump dan Ayers akan bekerja di luar ketentuan
yang biasanya.
Ayers akan mengisi jabatan sebagai
kepala staf kepresidenan dan melaksanakan komitmennya dengan ketentuan
yang telah ia buat sebelumnya.
Trump ingin kepala staf
berikutnya untuk memegang jabatan itu sampai pemilihan presiden 2020.
Ayers sudah lama ingin keluar dari pemerintahan pada akhir tahun ini
tapi setuju untuk sementara waktu mengisi jabatan yang Kelly tinggalkan
sampai musim semi 2019.
Kepergian Kelly dari
pemerintahan Trump diumumkan setelah presiden AS ke-45 itu menunjuk
Jaksa Agung dan Duta Besar AS di PBB yang baru. Posisi dua senior
pembantu presiden juga dipindahkan ke tim kampanye Trump.
Pada
setiap pemerintahan tugas kepala staf Gedung Putih terpecah menjadi dua
bagian. Ia harus mengawasi Gedung Putih dan mengelola orang yang duduk
di Oval Office. Trump telah membuat dua orang yang menjabat sebagai
kepala staf yakni Kelly dan pendahulunya, Reince Priebus kebingungan.
Salah
seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Trump percaya dengan Ayers
setelah melihat efektivitas operasi politik kampanye Mike Pence. Ayers
juga mendapat dukung dari orang-orang terdekat Trump yakni putrinya
Ivanka Trump dan Jared Kushner, menantu dan penasihat seniornya.
Karir Ayers meroket di Partai Republik setelah sebelumnya masuk Republican Governors
Association
sebagai mantan juru kampanye Gubernur Minnesota Tim Pawlenty. Ia juga
pernah berkerja sebagai konsultan politik pejabat-pejabat tinggi partai
Republik seperti Pence.
Ayers yang baru berusia 36
tahun akan menjadi kepala staf termuda setelah Hamiton Jordan yang
melayani mantan presiden AS Jimmy Carter diusia 34 tahun. Sementara itu
John Kelly berusia 68 tahun.
Di beberapa kesempatan
Trump sudah berulang kali berdiskusi ingin mengganti Kelly. Terutama
setelah Kelly dituduh melakukan kekerasan domestik. Trump kerap kali
melontarkan nama kandidat-kandidat potensial, tapi ia menghindari
kritikan yang menyatakan ia menjadi presiden paling sering melakukan
perombakan jabatan.
Trump pernah berjanji akan
mempertahankan Kelly sampai tahun 2020. Tapi di dalam Gedung Putih
terlihat ada upaya untuk mempertahankan nasib Kelly di sana dibandingkan
untuk percaya terhadap kemampuannya.
Kelly juga
tidak merahasiakan keputusasaannya bekerja dengan Trump. Ia sering kali
bercanda bekerja di bawah Trump lebih sulit dibandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang pernah ia lakukan sebelumnya. Kepada para
sahabatnya Kelly mengatakan ia mengambil pekerjaan sebagai kepala staf
kepresidenan ini sebagai bentuk pengabadinya kepada negara.