LONDON (CB) - Seorang perwira angkatan laut Kerajaan Inggris (Royal Navy) menjadi buruan kepolisian dan Royal Navy setelah menerbitkan sebuah berkas yang memuat dugaan kelemahan keamanan yang ada di kapal selam nuklir Trident milik Inggris.
Perwira bernama William McNeilly itu menyatakan bahwa kapal selam kebanggaan Ingris itu adalah sebuah ‘bencana yang menunggu untuk terjadi.’ Dia menyebutkan sebanyak 30 kelemahan dalam keamanan yang ada pada Trident.
Dalam 19 halaman dokumen tersebut, McNeilly menyebutkan beberapa masalah yang terjadi di Trident dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh teroris dan pihak lainnya untuk menyusup. Dia mengatakan bahwa kekurangan tenaga pekerja di kapal selam nuklir itu membuat Trident rentan untuk disusupi, selain pengawasan dan standar keamanan terutama di ruang kontrol yang sistem kode pinnya telah rusak dan barang bawaan tidak diperiksa.
“Lebih sulit untuk masuk ke sebuah klub malam daripada ke ruang kontrol, dengan kode pin yang rusak dan penjaga yang tidak memeriksa orang yang masuk. Hanya dibutuhkan seseorang yang membawa bom ke dalam (Trident) untuk melakukan serangan teroris terburuk yang pernah dilihat Inggris dan dunia,” tulis McNeilly seperti dikutip Guardian, Senin (18/5/2015).
Dia juga menyatakan kekecewaannya terhadap rantai komando yang tidak melakukan apa pun untuk memperbaiki hal tersebut. Pihak Kementerian Pertahanan Inggris menolak mengakui kebenaran berkas McNeilly dan menganggap isinya mengandung pandangan pribadi dan bersifat subjektif.
Dalam laporannya, pria berusia 25 tahun itu melampirkan foto paspor dan identitas Royal Navy-nya. Dia mengaku menyebarkan berkasnya untuk menimbulkan kesadaran dan menghilangkan pandangan adanya sebuah sistem sempurna yang diyakini oleh banyak orang diterapkan di Trident.
Pembaharuan kapal selam nuklir Trident, menjadi salah satu agenda dari Partai Konservatif yang dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron dalam pemilihan umum lalu. Rencana ini mendapat tentangan dari partai lawannya, terutama Partai Buruh dan Scottish National Party (SNP) yang mendesak Trident untuk dihancurkan.
Perwira bernama William McNeilly itu menyatakan bahwa kapal selam kebanggaan Ingris itu adalah sebuah ‘bencana yang menunggu untuk terjadi.’ Dia menyebutkan sebanyak 30 kelemahan dalam keamanan yang ada pada Trident.
Dalam 19 halaman dokumen tersebut, McNeilly menyebutkan beberapa masalah yang terjadi di Trident dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh teroris dan pihak lainnya untuk menyusup. Dia mengatakan bahwa kekurangan tenaga pekerja di kapal selam nuklir itu membuat Trident rentan untuk disusupi, selain pengawasan dan standar keamanan terutama di ruang kontrol yang sistem kode pinnya telah rusak dan barang bawaan tidak diperiksa.
“Lebih sulit untuk masuk ke sebuah klub malam daripada ke ruang kontrol, dengan kode pin yang rusak dan penjaga yang tidak memeriksa orang yang masuk. Hanya dibutuhkan seseorang yang membawa bom ke dalam (Trident) untuk melakukan serangan teroris terburuk yang pernah dilihat Inggris dan dunia,” tulis McNeilly seperti dikutip Guardian, Senin (18/5/2015).
Dia juga menyatakan kekecewaannya terhadap rantai komando yang tidak melakukan apa pun untuk memperbaiki hal tersebut. Pihak Kementerian Pertahanan Inggris menolak mengakui kebenaran berkas McNeilly dan menganggap isinya mengandung pandangan pribadi dan bersifat subjektif.
Dalam laporannya, pria berusia 25 tahun itu melampirkan foto paspor dan identitas Royal Navy-nya. Dia mengaku menyebarkan berkasnya untuk menimbulkan kesadaran dan menghilangkan pandangan adanya sebuah sistem sempurna yang diyakini oleh banyak orang diterapkan di Trident.
Pembaharuan kapal selam nuklir Trident, menjadi salah satu agenda dari Partai Konservatif yang dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron dalam pemilihan umum lalu. Rencana ini mendapat tentangan dari partai lawannya, terutama Partai Buruh dan Scottish National Party (SNP) yang mendesak Trident untuk dihancurkan.
Credit Okezone