KIEV (CB) – Dua orang tentara Rusia yang tertangkap
di Ukraina Timur telah dipindahkan ke Ibu kota Kiev untuk diperiksa dan
di pamerkan kepada media. Pihak Ukraina akan menggunakan kedua orang
itu untuk membuktikan klaim mereka mengenai keberadaan personel militer
Rusia di Ukraina.
Kedua tentara itu ditangkap dalam keadaan terluka di Kota Shchastia. Luhansk, Ukraina. Salah satu dari tentara yang tertangkap mengaku bernama Sersan Alexander Alexandrov dari Pasukan Khusus Rusia. Meski begitu, Pihak Rusia melalui juru bicaranya Dmitry Peskov tetap menolak mengakui keberadaan personel militernya di Ukraina.
“Kami telah katakan berulang kali tidak ada pasukan Rusia di Donbass (Ukraina Timur),” kata Peskov seperti dikutip CBS, Senin (18/5/2015).
Sedangkan pihak pemberontak Pro-Rusia di Luhansk menyatakan bahwa kedua orang yang tertangkap sebenarnya hanyalah dua orang petugas kepolisian dari Luhansk yang menjadi tawanan di Shchastia.
Kepala Badan Keamanan Ukraina Valentyn Nalyvaichenko mengisyaratkan Pemerintah Ukraina tidak akan mengajukan pertukaran tawanan dengan warga Ukraina yang ditahan oleh pemberontak atau Pemerintah Rusia. “Mereka akan menghadapi tuduhan kriminal,”katanya.
Ditangkapnya personel militer Rusia ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada musim panas tahun lalu beberapa tentara Rusia tertangkap di wilayah Ukraina. Namun reaksi Presiden Rusia Vladimir Putin saat itu hanyalah menyatakan bahwa mereka tersesat.
Kedua tentara itu ditangkap dalam keadaan terluka di Kota Shchastia. Luhansk, Ukraina. Salah satu dari tentara yang tertangkap mengaku bernama Sersan Alexander Alexandrov dari Pasukan Khusus Rusia. Meski begitu, Pihak Rusia melalui juru bicaranya Dmitry Peskov tetap menolak mengakui keberadaan personel militernya di Ukraina.
“Kami telah katakan berulang kali tidak ada pasukan Rusia di Donbass (Ukraina Timur),” kata Peskov seperti dikutip CBS, Senin (18/5/2015).
Sedangkan pihak pemberontak Pro-Rusia di Luhansk menyatakan bahwa kedua orang yang tertangkap sebenarnya hanyalah dua orang petugas kepolisian dari Luhansk yang menjadi tawanan di Shchastia.
Kepala Badan Keamanan Ukraina Valentyn Nalyvaichenko mengisyaratkan Pemerintah Ukraina tidak akan mengajukan pertukaran tawanan dengan warga Ukraina yang ditahan oleh pemberontak atau Pemerintah Rusia. “Mereka akan menghadapi tuduhan kriminal,”katanya.
Ditangkapnya personel militer Rusia ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada musim panas tahun lalu beberapa tentara Rusia tertangkap di wilayah Ukraina. Namun reaksi Presiden Rusia Vladimir Putin saat itu hanyalah menyatakan bahwa mereka tersesat.
Credit Okezone