Jakarta, CB --
Calon independen presiden Perancis, Emmanuel Macron,
sudah dipastikan akan berhadapan dengan rivalnya yang berhaluan ekstrem
kanan, Marine Le Pen. Namun, sebelum sampai ke tahap itu, siapakah
Macron?
Berusia 39 tahun, tanpa dukungan partai politik yang
mapan sama sekali, Macron mempermalukan semua orang yang pernah
meragukan kemampuannya untuk maju sebagai calon presiden.
Mantan Perdana Menteri Manuel Valls bahkan sempat memandang remeh dan menyebutnya sebagai "populisme kelas ringan."
Tentu kemenangannya di putaran pertama Pemilu Perancis menjadi kejutan.
"Dia pernah menjadi bahan olok-olok di lingkaran politik Perancis--namun
kini tampaknya Emmanuel Macron akan menjadi pemenang," tulis
CNN, Selasa (25/4).
Francois
Fillon, kandidat dari Partai Republik, sempat mengatakan dirinya yakin
warga Perancis "tidak akan mempercayakan nasib mereka pada orang yang
tidak punya pengalaman, yang tidak pernah menunjukkan apa-apa."
Namun,
pandangan itu tampaknya keliru, terutama melihat kampanye Fillon
sendiri yang amblas berkat skandal gaji palsu istri dan anak-anaknya.
Fillon
menampik melakukan hal yang dituduhkan kepadanya itu, tapi tempatnya
sebagai capres terkuat itu kini direbut oleh Macron, yang dinilai bisa
jadi masa depan Perancis.
Daya tarik Macron ada pada latar belakangnya yang tidak biasa di
kalangan politisi--seorang pegawai sipil yang menjadi bankir investasi
dengan dompet berisi jutaan euro, sebelum akhirnya menjadi seorang
menteri.
Sebagai kandidat yang belum pernah memegang jabatan
lewat pemilu, Macron bisa menawarkan dirinya sebagai "anti-sistem" untuk
warga yang muak dengan perpolitikan Perancis.
Kehidupan pribadinya pun tak kalah menarik.
Saat masih berusia 17 tahun, dia mengatakan kepada gurunya, apapun yang terjadi nanti, dirinya akan menikahinya.
Daya tarik Macron ada pada latar belakangnya yang tidak biasa. (REUTERS/Christian Hartmann)
|
Dia menepati janjinya itu pada 2007 lalu ketika Brigitte Trogneux, berusia 24 tahun di atas Macron, resmi menjadi istrinya.
Pernikahan
yang sempat tidak diketahui publik ini menjadi sorotan ketika Macron
dituding berselingkuh dengan seorang pria. Dia menampik tudingan itu dan
mengkritisi penyebar rumor.
"Untuk mereka yang ingin menyebarkan
rumor bahwa saya adalah orang yang bersalah ... hal itu tidak hanya
membuat tidak nyaman Brigitte, tapi saya janji bahwa dari pagi hingga
malam hari, dia akan menjalani hidupnya di samping saya."
Lahir
di Amiens dan bersekolah di tempatnya pertama kali bertemu Trogneux,
Macron belajar di Lycee Henry IV sebelum masuk ke Ecole National
d'Administration, jalan yang panjang bagi seorang elite politik
Perancis.
Ditunjuk menempati posisi staf senior di pemerintahan Hollande pada 2012
lalu setelah sukses di sektor perbankan, dia kemudian diangkat menjadi
menteri keuangan dua tahun kemudian. Ia menggantikan Arnaud Montebourg
yang lebih cenderung ke sayap kiri.
Namun, masa jabatannya pun
tak lepas dari kontroversi. Keinginannya untuk mendorong reformasi
liberal yang bersahabat dengan pengusaha membuatnya tidak populer di
kalangan pemerintahan sendiri.