Jumat, 11 Mei 2018

Apa Isi Perjanjian Nuklir Iran yang Ditolak Amerika Serikat?


Teknisi Iran menjelaskan sejumlah alat kepada tokoh agama dalam pamerian Organisasi Energi Atom Iran di Universitas Qom, Iran, pada 2006. [AP]
Teknisi Iran menjelaskan sejumlah alat kepada tokoh agama dalam pamerian Organisasi Energi Atom Iran di Universitas Qom, Iran, pada 2006. [AP]

CB, Jakarta - Perjanjian Nuklir Iran kini mengalami tantangan diplomatik baru setelah Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat mundur dari perjanjian. Apa sebenarnya perjanjian nuklir ini dan kenapa Trump mundur.
Seperti dikutip dari Associated Press, Kamis 10 Mei 2018, perjanjian yang disusun pada 2015 menerapkan pembatasan yang memungkinkan Iran tidak bisa memproduksi senjata nuklir. Sebagai gantinya Amerika Serikat akan menghapus sanksi internasional terhadap Iran.

Dalam perjanjian Iran hanya boleh memiliki 300 kilogram uranium dibanding sebelumnya yakni 100. 000 kilogram. Iran hanya bisa memperkaya uranium hingga 3,67 persen yang hanya bisa digunakan untuk energi namun jauh dari 90 persen yang dibutuhkan untuk senjata nuklir. Perjanjian juga membatasi kepemilikan fasilitas pengurai Iran dan hanya pada fasilitas tua yang menguraikan uranium lebih lama.  Iran juga harus menyusun ulang reaktor airnya agar tidak bisa memproduksi plutonium dan sepakat mengalihkannya situs pengayaan Fordo, yang terletak di pegunungan terpencil, agar dialihkan ke pusat riset. Tim inspeksi dari Badan Atom Internasional juga harus mendapat akses ke fasilitas nuklir Iran.


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers senjata nuklir Iran di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Israel, 30 April 2018. REUTERS/Amir Cohen
Pembatasan ini akan diganti dengan sanksi ekonomi yang mengucilkan Iran dari perbankan dan perdagangan minyak dunia. Aset Iran yang senilai miliaran dolar Amerika Serikat di luar negeri akan dikembalikan dan Iran diizinkan membeli pesawat terbang komersial serta melakukan kesepakatan bisnis dengan perusahaan luar.
Namun perjanjian ini tidak membatasi uji coba rudal serta memiliki batas waktu. Misalnya, Iran dalam 8,5 tahun bisa menguji 30 pengurai uranium yang lebih maju, jumlah ini bisa bertambah dalam 2 tahun ke depan.

Anggota parlemen Iran membakar dua kertas bergambar bendera AS, di Teheran, Iran, 9 Mei 2018. Aksi tersebut dilakukan untuk mengecam sikap Presiden AS Donald Trump yang membatalkan kesepakatan nuklir yang telah diteken. AP Photo
Penentang perjanjian menolak ini karena menilai Iran bisa melanggar perjanjian. Menurut penentang perjanjian, Iran bisa saja membuat bom nuklir setelah masa perjanjian habis dan mampu membuat bom dalam periode satu tahun.
Setelah 15 tahun Iran bisa memiliki fasilitas pengurai yang lebih canggih dan begitu pembatasan uranium dihapus, Iran siap memperkaya uraniumnya. Saat itu penentang perjanjian menilai tidak akan ada perjanjian yang bisa menundukkan Iran kembali.
Sementara pendukung perjanjian mengatakan selama 15 tahun negara barat bisa melakukan intervensi dan membuat negosiasi untuk perjanjian terhadap Iran. Dalam perjanjian berikutnya juga bisa menghilangkan stigma Iran dan negara-negara Barat.

Donald Trump mengkritik perjanjian tidak menyertakan program rudal balistik Iran atau dukungan Teheran terhadap kelompok Hizbullah terhadap Presiden Bashar Al-Assad di Suriah. Trump juga mengkritik periode perjanjian yang bisa habis dan menilai perjanjian hanya melanggengkan kediktatoran dengan dukungan ekonomi.
Program nuklir Iran dimulai atas dukungan Amerika Serikat untuk program “Atom untuk Perdamaian” saat Amerika Serikat membuatkan reaktor uji coba di bawah pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlevi pada 1967. Namun rezim Shah Reza Pahlevi jatuh dalam revolusi Islam pada 1979.
Pada 1990 Iran mengembangkan program nuklir dan membeli peralatan dari A. Q. Khan yang mempelopori program nuklir di Pakistan, termasuk memproduksi senjata. Menurut laporan badan atom dunia, Iran mungkin menerima informasi perancangan bom nuklir dari Pakistan. Sementara pada Agustus 2002, Intelijen Barat dan kelompok oposisi Iran mengungkapkan situs nuklir di kota Natanz. Namun Iran membantah program nuklirnya untuk keperluan militer.






Credit  TEMPO.CO




Indonesia Sesalkan AS Mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran



Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.
Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.
Foto: Reuters/ISNA/Hamid Forootan/Files

Sekjen PBB mendesak negara-negara lain mematuhi komitmen kesepakatan nuklir Iran




CB, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyesalkan langkah Amerika Serikat (AS) yang telah mundur dari kesepakatan tentang senjata nuklir antara Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman, atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Hal itu disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis (10/5).

JCPOA merupakan sebuah capaian penting diplomasi yang dapat berperan dalam mendorong non-proliferasi senjata nuklir dan penciptaan perdamaian serta stabilitas di kawasan dan dunia. Pemerintah Indonesia mengharapkan negara pihak JCPOA lainnya tetap menghormati komitmennya dan meminta masyarakat internasional untuk terus mendukung perjanjian tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pihak-pihak lain yang masih berkomitmen pada kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) tetap mematuhi komitmen mereka setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan AS menarik diri.

Sekjen PBB Guterres mengatakan dalam pernyataanyan bahwa ia sangat prihatin atas keputusan Presiden AS Donald Trump. "Penting bahwa semua keprihatinan menyangkut penerapan rencana itu disampaikan melalui mekanisme yang telah dibentuk dalam JCPOA. Masalah-masalah yang tidak terkait langsung dengan JCPOA harus disampaikan tanpa prasangka untuk menjaga kesepakatan dan pencapaiannya," kata Guterres.






Credit  republika.co.id





Netanyahu: Rusia tak Mungkin Batasi Aksi Israel di Suriah


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Reuters

Rusia telah menutup mata terhadap serangan Israel.



CB, MOSKOW -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Rusia tidak mungkin mencoba membatasi aksi militer Israel di Suriah. Pernyataan ini disampaikannya setelah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Rabu (9/5).

Sejak melakukan intervensi dalam perang sipil Suriah atas nama Presiden Bashar al-Assad pada 2015, Rusia telah menutup mata terhadap serangan Israel. Israel selama ini melakukan serangan terhadap Iran dan Hizbullah Lebanon yang merupakan sekutu Assad, atas dugaan pemasokan senjata.

Akan tetapi Moskow pernah mengecam Israel atas serangan yang dilakukan pada 9 April lalu, yang menewaskan tujuh tentara Iran. Kecaman ini memicu spekulasi kesabaran Rusia telah semakin menipis terhadap Israel.

Netanyahu terbang ke Moskow beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan mundur dari kesepakatan nuklir Iran. Saat itu, Suriah juga baru saja menuduh Israel melakukan serangan rudal ke sebuah pangkalan militer dekat Damaskus.

"Mengingat apa yang terjadi di Suriah pada saat ini, ada kebutuhan untuk memastikan kelanjutan koordinasi militer antara militer Rusia dan Pasukan Pertahanan Israel," kata Netanyahu.

Setelah melakukan pembicaraan dengan Putin, Netanyahu terlihat semakin bersemangat. "Dalam pertemuan sebelumnya, pernyataan yang diberikan pihak Rusia mengenai pembatasan kebebasan bagi kami untuk bertindak, itu tidak terjadi. Dan saya tidak punya dasar untuk berpikir bahwa kali ini akan berbeda," papar Netanyahu.

Pada Rabu (9/5), Syrian Observatory for Human Rights mengatakan serangan udara di dekat Damaskus telah menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk delapan warga Iran. Israel tidak membenarkan atau menolak telah bertanggung jawab atas serangan itu.

Namun Israel mengatakan mereka telah bersiaga tinggi untuk kemungkinan adanya serangan yang dilakukan oleh pasukan Iran di Suriah, setelah Teheran bersumpah untuk membalas serangan pada 9 April. Israel telah berjanji untuk mencegah Iran dan Hizbullah membentuk front Lebanon-Suriah.

Dalam kunjungannya ke Moskow yang berlangsung selama 10 jam, Netanyahu dan Putin bersama-sama merayakan peringatan berakhirnya Perang Dunia II. Israel dan Rusia mengakui peringatan itu jatuh pada 9 Mei, sementara sebagian besar negara Barat memperingatinya pada 8 Mei.

"Ketika presiden Rusia mengundang perdana menteri negara Yahudi untuk berdiri di sampingnya pada pawai yang melambangkan kemenangan Red Army atas Nazi, maka simbol itu sangat signifikan," kata Menteri Intelijen Israel, Israel Katz, pada situs berita Ynet.






Credit  republika.co.id






Iran-Israel Saling Serang di Suriah, Ini Reaksi Para Pemimpin Dunia


Iran-Israel Saling Serang di Suriah, Ini Reaksi Para Pemimpin Dunia
Wilayah Daraa, Suriah, saat dihujani rudal-rudal Israel, Kamis (10/5/2018) dini hari. Foto/REUTERS/Alaa al-Faqir


NEW YORK - Para pemimpin dunia bereaksi setelah Iran dan Israel mulai saling serang dengan Suriah sebagai medan tempur. Kebanyakan dari mereka menyerukan kedua pihak menghindari eskalasi lebih lanjut, namun tak sedikit dari mereka membela tindakan Tel Aviv sebagai pembelaan diri.

Israel telah menyatakan, serangan puluhan rudal dari jet-jet tempurnya di sekitar Damaskus pada Kamis dini hari adalah pembalasan atas tembakan 20 roket Iran di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang diduduki Israel.

Teheran sendiri tidak pernah berkomentar tentang tembakan 20 roket yang dituduhkan Tel Aviv tersebut. Konflik ini pecah setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Selasa mengumumkan penarikan diri Washington dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015, sebuah keputusan yang telah lama didambakan Israel.

Berikut reaksi para pemimpin dunia atas aksi saling serang Iran dan Israel di wilayah Suriah;

Sekjen PBB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menghimbau agar semua pihak yang bertikai menghentikan semua tindakan bermusuhan. Dia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk tetap aktif menyadari situasi."Dan memikul tanggung jawabnya di bawah Piagam PBB," katanya dalam sebuah pernyataan.

Rusia
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga meminta kedua pihak mengekang diri. "Serangan Israel adalah perkembangan yang sangat mengkhawatirkan," ujarnya.

Dia meminta Israel dan Iran untuk menghindari memprovokasi satu sama lain. "Semua masalah harus diselesaikan melalui dialog," paparnya.

Baik Rusia dan Iran telah melakukan intervensi di Suriah yang dilanda perang untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.

Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Kamis bahwa Iran telah "melintasi garis merah". Menurutnya, pemboman oleh militer Irsael terhadap basis-basis militer Iran di Suriah adalah konsekuensi.

Iran
Presiden Iran Hassaan Rouhani mengaku bahwa negaranya tidak ingin memunculkan ketegangan baru di Timur Tengah. Komitmen itu disampaikan saat berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

"Iran selalu berusaha mengurangi ketegangan di kawasan itu, berusaha memperkuat keamanan dan stabilitas," kata Rouhani kepada Merkel melalui telepon, seperti dilansir di situs kepresidenan Iran, Jumat (11/5/2018).

Amerika Serikat
Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan, mengutuk "serangan provokatif" Iran. Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan bahwa Iran telah mengerahkan roket ofensif dan sistem rudal ke Suriah yang ditujukan untuk Israel.

"Penyebaran itu adalah perkembangan yang tidak dapat diterima dan sangat berbahaya bagi seluruh Timur Tengah," katanya. 



Ketiga negara Eropa ini bersikap sama dengan AS, yakni mengecam serangan roket yang mereka sebut berasal dari Iran. Prancis menegaskan kembali dukungan tak tergoyahkan bagi keamanan Israel.

Kanselir Merkel dan Presiden Perancis Emmanuel Macron, setelah pertemuan di Aachen, Jerman pada hari Kamis, menyerukan de-eskalasi di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan Iran harus menahan diri dari tindakan lebih lanjut yang hanya akan menyebabkan ketidakstabilan yang meningkat.

Bahrain
Sementara itu, sebuah sikap langka bagi negara Arab disuarakan Bahrain yang blakblakan mendukung hak Israel untuk "membela diri".

Menteri Luar Negeri Khalid bin Ahmed Al Khalifa menulis di Twitter bahwa selama Iran menggunakan kekuatan dan misilnya untuk mencoba dan mengguncang kawasan itu, maka itu adalah hak dari negara manapun di kawasan itu, termasuk Israel, untuk mempertahankan diri dengan menghancurkan sumber-sumber bahaya.

Bahrain adalah sekutu dekat Arab Saudi dan kebijakan luar negeri kedua negara menyatakan bahwa Teheran sebagai ancaman utama di Timur Tengah.




Credit  sindonews.com


Mengenal Soleimani, Jenderal di Balik Serangan Iran ke Israel



Mengenal Soleimani, Jenderal di Balik Serangan Iran ke Israel
Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Islam Iran. Pasukan Quds dianggap pihak yang menyerang Israel untuk pertama kalinya dengan 20 roket, Rabu malam lalu. Foto/The Iran Project


TEHERAN - Pasukan Quds Garda Revolusi Iran menjadi pihak yang bertanggung jawab atas serangan sekitar 20 roket pada Rabu malam di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang diduduki Israel. Pasukan itu berada di bawah komando Jenderal Qassem Soleimani, salah satu tokoh militer paling terkemuka dan berpengaruh di Iran saat ini.

Serangan 20 roket yang tidak menimbulkan korban jiwa itu dijadikan dalih oleh Israel untuk menghujani wilayah Suriah yang diklaim sebagai basis militer Iran. Sekitar 70 rudal ditembakkan sebagian besar oleh 28 jet tempur. Lebih dari 20 orang dilaporkan tewas.

Serangan roket oleh pasukan Quds itu tercatat sebagai serangan pertama Iran terhadap wilayah yang dikuasai Israel.

Sosok Soleimani terkenal dengan aktivitas militernya di banyak negara, termasuk Irak, Afghanistan dan negara-negara Kaukasus. Dia dianggap sebagai salah satu orang yang paling dekat dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Jenderal 61 tahun yang merupakan ayah lima anak ini tidak memberikan banyak wawancara kepada media Iran setelah serangan di basis Israel. Dia justru meminta media meminta komentar para politisi.

Jenderal Iran ini, seperti dikutip Haaretz, Jumat (11/5/2018), bukan seorang sarjana agama. Sebaliknya, dia mulai bekerja saat masih muda sebagai pekerja konstruksi untuk melunasi utang USD100 kepada pemerintah Shah dan membantu mendukung keluarganya yang miskin.

Dia kemudian bekerja sebagai teknisi air kota di Kerman. Dia bahkan tidak dikenal dalam dalam demonstrasi yang menggulingkan rezim shah pada tahun 1979.

Tetapi setelah Revolusi Islam, ia bergabung dengan Garda Revolusi Iran—sebuah kekuatan militer yang terpisah dari tentara—dan berjuang dalam perang Iran-Irak tahun 1980-1988.

Berkat pemikiran strategis, kharisma dan kemampuan komandonya, dia diangkat sebagai kepala Pasukan Quds pada tahun 1998. Pasukan Quds beroperasi di luar Iran untuk memperluas pengaruh negara itu dan menyebarkan revolusi Islam.

Meskipun hanya memiliki enam minggu untuk pelatihan militer, hari ini Soleimani dianggap sebagai orang yang paling berpengaruh di Garda Revolusi, bahkan melebihi dari komandannya; Mohammad Ali Jafari.

Pasukan Quds didirikan selama Perang Iran-Irak sebagai unit elite. Tujuannya adalah untuk membantu Kurdi dalam perjuangan mereka melawan pemimpin Irak Saddam Hussein dan lebih jauh untuk menyebarkan prinsip-prinsip revolusi Islam.

Setelah itu, pasukan Quds mulai melatih pasukan di luar Iran, seperti Hizbullah di Lebanon, dan melakukan serangan terhadap lawan-lawan rezim di seluruh dunia.

Soleimani telah dikaitkan dengan beberapa serangan dan percobaan serangan terhadap target Israel dan Yahudi di seluruh dunia, termasuk pengeboman tahun 1994 terhadap pusat komunitas Yahudi di Buenos Aires, serangan terhadap sebuah bus tur Israel di Burgas, Bulgaria pada tahun 2012, dan pengiriman senjata Karine A ke Palestina pada tahun 2002. 

Serangan terhadap target Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di sepanjang perbatasan utara Israel pada Rabu malam tercatat sebagai operasi terbaru Soleimani, meski dianggap gagal oleh Tel Aviv. Soleimani juga dianggap Israel telah membangun militer Iran di Suriah selama setahun terakhir.





Credit  sindonews.com



Rusia: 28 Jet Israel Hujani Suriah dengan 60 Rudal, Separuh Dihalau



Rusia: 28 Jet Israel Hujani Suriah dengan 60 Rudal, Separuh Dihalau
Wilayah Daraa, Suriah, saat dihujani rudal-rudal Israel, Kamis (10/5/2018) dini hari. Foto/REUTERS/Alaa al-Faqir


MOSKOW - Sekitar 28 pesawat jet tempur Israel menembakkan sekitar 60 rudal air-to-surface dalam serangan besar-besaran di Suriah pada Kamis dini hari. Demikian data yang dipaparkan Kementerian Pertahanan Rusia.

Kementerian tersebut mengatakan, sistem pertahanan udara Suriah berhasil mencegat atau menghalau lebih dari separuh rudal yang ditembakkan jet-jet tempur tersebut.

Selain sekitar 60 rudal air-to-surface, militer Israel juga menyerang Suriah dengan sekitar 10 rudal surface-to-surface. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, target gempuran Israel adalah basis militer Iran dan sistem pertahanan udara Suriah di dekat Damaskus dan di selatan negara yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad tersebut.

"28 pesawat F-15 dan F-16 Israel terlibat dalam serangan itu," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Russia Today. "Sistem pertahanan udara Suriah menembak jatuh lebih dari separuh roket ketika mereka menangkis serangan Israel."



Pasukan Israel membombardir wilayah Suriah selama dua jam antara pukul 01.45 hingga pukul 03.45 waktu setempat pada hari Kamis. Serangan itu dilakukan dengan dalih tuduhan bahwa pasukan Iran sebelumnya telah menyerang wilayah Israel di Dataran Tinggi Golan dengan sekitar 20 roket.

Dampak kerusakan infrastruktur militer Iran dan Suriah oleh serangan udara militer Tel Aviv sedang dievaluasi.

Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa semua pesawatnya telah kembali dengan selamat setelah meluncurkan salah satu serangannya yang paling luas dalam beberapa tahun terakhir. Tel Aviv mengklaim bahwa gempuran itu dilakukan sebagai pembalasan terhadap 20 roket yang diluncurkan Pasukan Quds Iran terhadap wilayah Israel di Dataran Tinggi Golan.

"Empat dari mereka (roket-roket Iran) dicegat oleh Iron Dome dan sisanya mendarat di wilayah Suriah," kata IDF, yang dilansir Ynet. Serangan Iran, menurut IDF, tidak mengakibatkan kerusakan atau pun korban jiwa.

Namun, anggota parlemen Iran, Abolfazl Hassan Beigi, menuduh Israel berbohong. Menurutnya, Iran tidak memiliki "kehadiran militer" atau pangkalan di Suriah.





Credit  sindonews.com




Suriah Dihujani Rudal Israel Secara Besar-besaran


Suriah Dihujani Rudal Israel Secara Besar-besaran
Pesawat jet tempur F-35 Israel. Militer Israel hujani Damaskus, Suriah, dengan rudal secara besar-besaran pada Kamis (10/5/2018) dini hari. Foto/REUTERS/Amir Cohen


DAMASKUS - Ibu Kota Suriah, Damaskus, dihujuni rudal Israel secara besar-besaran dini hari tadi (10/5/2018) waktu setempat. Sistem pertahanan udara pasukan Presiden Bashar al-Assad diaktifkan untuk menghalau atau menembak jatuh rudal Tel Aviv yang menghujani Damaskus.

Ledakan terdengar di Damaskus saat sistem pertahanan udara Suriah menghalau rudal-rudal Israel. Rekaman video dari kantor berita negara Suriah, SANA, serta dari penduduk setempat, menunjukkan kilatan di langit Damaskus ketika rudal pertahanan udara melesat untuk mencegat proyektil musuh yang masuk.

Serangan rudal Tel Aviv pertama kali diluncurkan sekitar pukul 01.30 waktu Damaskus pada hari Kamis. Hujan rudal dari Israel dilaporkan berlangsung beberapa jam.

Serangan itu diluncurkan oleh jet-jet tempur Israel dari wilayah udara Lebanon.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Avichay Adraee mengklaim rentetan serangan ke Suriah menargetkan basis militer Iran yang berada di Damaskus. Menurutanya, pembalasan apapun oleh pasukan Suriah akan bertemu dengan "keseriusan ekstrem".

Sebelumnya, IDF mengklaim sekitar 20 roket diluncurkan oleh Pasukan Quds Iran dari wilayah Suriah ke wilayah Dataran Tinggi Golan semalam. Serangan di Damaskus, menurut IDF, adalah respons atas serangn 20 roket tersebut.

IDF menyatakan, sistem Iron Dome-nya mencegat beberapa proyektil dan serangan Iran tidak mengakibatkan korban cedera di wilayah Israel.

Pada saat ini, Israel dilaporkan menembaki Kota Baath di wilayah utara Quneitra, Suriah dengan tank-tank tempur. Ketegangan yang melibatkan Israel, Iran dan Suriah ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penarikan negaranya dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015. 



Credit  sindonews.com







Iran Tembakkan 20 Roket, Incar Pasukan Israel di Dataran Golan




Pasukan Israel berada di Bukit Yordania selama berlatih perang. [Shadi Hatem/Apaimages]
Pasukan Israel berada di Bukit Yordania selama berlatih perang. [Shadi Hatem/Apaimages]

CB, Jakarta - Pasukan Pertahanan Israel atau IDF mengklaim militer Iran di Suriah menembakkan sekitar 20 roket ke sasaran Israel di Dataran Tinggi Golan, Suriah.
Sirene terdengar di seluruh Dataran Tinggi Golan yang sebagian masih dikendalikan Israel, saat serangan itu datang. Ini memaksa warga sekitar mengungsi ke bunker-bunker perlindungan pada Kamis dini hari, 10 Mei 2018.

Ads by Kiosked
Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, mengatakan serangan itu hanya menyebabkan kerusakan yang tidak berarti pada pasukan Israel.
"Pasukan Quds Iran menembakkan 20 roket menargetkan posisi IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Dataran Tinggi Golan. Beberapa roket berhasil dicegat. Tidak ada korban di pasukan Israel," katanya seperti dilansir Sky News pada Kamis, 10 Mei 2018.

Klaim Israel muncul setelah Suriah menuding Tel Aviv menembakan lebih dari 50 rudal ke wilayahnya, menghancurkan instalasi radar dan mengenai tempat penyimpanan amunisi.
Tindakan-tindakan itu adalah yang terbaru dalam perseteruan antara Iran dan Israel setelah serangan udara fatal 9 April terhadap posisi Iran di Suriah dan bersumpah akan membalas.




Credit  TEMPO.CO







Mahathir Akan Rundingkan Kembali Kesepakatan dengan China


Mahathir Akan Rundingkan Kembali Kesepakatan dengan China
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad menyatakan akan merundingkan kembali kesepakatan dengan China. (REUTERS/Lai Seng Sin)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Malaysia yang baru dilantik, Mahathir Mohammad menyatakan kemungkinan akan merundingkan kembali beberapa kesepakatan dengan China.

Hal itu disampaikan Mahathir beberapa jam setelah partai koalisinya merebut kemenangan menakjubkan atas pemerintahan Najib Razak, Kamis (10/5).

Mahathir mengatakan pemerintahannya kemungkinan akan mengubah beberapa kebijakan yang diterapkan koalisi Barisan Nasional, termasuk menyangkut pajak barang dan jasa yang dianggap tidak populer.



Pria 92 tahun itu menyatakan dirinya mendukung prakarsa China terkait Belt and Road Initiative (BRI). Namun Mahathir mengatakan Malaysia punya hak untuk merundingkan kembali syarat-syarat dalam sejumlah perjanjian dengan Beijing jika diperlukan.

"Kita tidak punya masalah dengan itu (BRI), kecuali tentunya bahwa kita tidak ingin melihat terlalu banyak kapal perang di wilayah ini karena (sebuah) kapal perang akan menarik perhatian kapal-kapal perang lainnya," ujar Mahathir seperti dikutip Reuters.

Berdasarkan laporan Nomura bulan lalu, Malaysia merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dari komitmen penanaman modal China di Asia, lantaran mendapat proyek-proyek infrastruktur senilai 34,2 miliar dolar AS (sekitar Rp481,3 triliun) terkait BRI. Hal ini yang membuat para pengkritik menuduh Najab "menjual" Malaysia ke negara kuat di Asia itu.


Ketika ditanya soal perundingan kembali, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang tidak membahas masalah itu secara langsung. Namun ia mengatakan hubungan kedua negara sedang berkembang dengan baik.

"(Hubungan baik) ini perlu disyukuri dan dijaga oleh kedua pihak," kata Geng dalam acara jumpa pers di Beijing.



Credit  cnnindonesia.com







Mahathir Mohammad Resmi Menjadi Perdana Menteri Baru Malaysia


Mahathir Mohammad Resmi Menjadi Perdana Menteri Baru Malaysia
Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, merestui pelantikan Mahathir Mohammad sebagai perdana menteri baru negara tersebut, Kamis (10/5). (REUTERS/Lai Seng Sin)


Damansara, Malaysia, CB -- Mahathir Mohammad, 92, resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah mengucapkan sumpah jabatan di Istana Negara, Damansara, Malaysia, Kamis (10/5) malam.

Dalam upacara pelantikan Mahathir sebagai perdana menteri ketujuh negeri jiran tersebut, ia tampak didampingi istrinya Siti Hasmah serta para pemimpin partainya dalam koalisi Pakatan Harapan di antaranya Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Wan Azizah Wan Ismail besera anak yang juga wakilnya, Nurul Izzah Anwar.

Dengan dilantiknya Mahathir, ia menjadi sosok tertua yang menjabat kepala pemerintahan. Ini bukanlah pertama kali Mahathir menjabat PM. Ia pernah menjabat kepala pemerintahan negara federal tersebut kurun waktu 1981-2003.



Sementara itu di luar Istana Negara, ramai warga yang menyambut pelantikan Mahathir. Mereka memadati kawasan sekitar Istana Negara seraya mengibarkan bendera partai, umumnya PKR, dan berteriak, "Reformasi! Reformasi!"




Sebelumnya, Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, merestui pelantikan Mahathir Mohammad sebagai perdana menteri baru negara tersebut, Kamis (10/5) petang.

Hal itu diungkap dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Istana Negara yang berada di Jalan Duta, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam surat tersebut disebutkan Istana Negara telah menerima hasil resmi Pemilu Raya Umum (PRU) Malaysia dari Komisi Pemilu pada pukul 14.45 waktu setempat hari ini. Selain itu, sebelumnya pada pukul 13.38 waktu setempat Istana Negara juga mendapatkan surat dari anggota koalisi Pakatan Harapan yang meminta pelantikan Mahathir sebagai perdana menteri baru.

"Yang Dipertuan Agung XV Sultan Muhammad V setelah memverifikasi semua dokumen, bertemu dengan Datuk Seri Wan Azizah, Tan Sri Muhyuddin Yassin, Lim Guan Eng, dan Haji Mohammad Sabu pada puukul 17.00 di Istana Negara," demikian keterangan dalam pernyataan resmi Istana Negara yang juga dilihat CNNIndonesia.com, Kamis (10/5).


"Setelah Yang Mulia bertanya kepada mereka dan mendengarkan pandangan-pandangan mereka, maka memutuskan Tun Dr Mahathir untuk membentuk pemerintahan federal selanjutnya berdasarkan pasal 43 (2a) dalam Konstitusi Federal. Yang Mulia kemudian akan setuju untuk menyumpah Tun Dr Mahathir sebagai Perdana Menteri pada 21.30 hari ini."

Waktu di Malaysia lebih cepat satu jam dibandingkan Waktu Indonesia Bagian Barat. Sehingga, pelantikan itu digelar mulai pukul 20.30 WIB. Sementara itu, seperti dikutip dari media-media massa Malaysia, Mahathir dilaporkan mengucapkan sumpah di hadapan Sultan Muhammad V di Istana Negara pada pukul 21.57 waktu setempat.

Dalam pernyataan itu dijelaskan pula bahwa Istan Negara membantah segala dugaan bahwa Sultan Muhammad V menunda penunjukan Mahathir sebagai Perdana Menteri menggantikan Najib Razak.

"Yang Mulia menantikan untuk bekerja bersama Tun Dr Mahathir dan pemerintahannya untuk bangsa dan rakyat kita yang lebih baik," demikian tutup dalam pernyataan resmi Istana Negara yang ditandatangani Pengawas Rumah Tangga Istana Negara Dato Wan Ahmad Dahlan.



Menanggapi hasil pemilu, Mahathir sebelumnya mengatakan seorang perdana menteri ditunjuk oleh koalisi yang memenangkan pemilu, yaitu Pakatan Harapan. Sesuai dengan hasil hitung cepat kemarin, PH memenangkan mayoritas dengan meraih lebih dari 112 dari 222 kursi parlemen. Momen pemilu kali ini menjadi tonggak sejarah bagi Malaysia karena untuk pertama kalinya rezim Barisan Nasional digulingkan sejak merdeka.




Credit  cnnindonesia.com


Jejak Politik Enam Dekade Mahathir Mohamad


Jejak Politik Enam Dekade Mahathir Mohamad



Credit  cnnindonesia.com





Komnas HAM : Polri gunakan pendekatan manusiawi atasi teroris


Komnas HAM : Polri gunakan pendekatan manusiawi atasi teroris
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (ANTARA /Reno Esnir)



Jakarta (CB) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebutkan jajaran Polri menggunakan pendekatan manusiawi untuk menjalankan operasi penanggulangan pembebasan sandera yang dilakukan narapidana teroris di Rumah Tahanan Cabang Salemba Kelapa Dua Depok.

"Polri menggunakan pendekatan lunak yang dilakukan dengan cara penanggulangan yang cukup alot dan lama," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik melalui keterangan tertulis di Jakarta Kamis.

Ahmad menuturkan anggota Polri mengedepankan pendekatan lunak lantaran mempertimbangkan adanya tahanan perempuan dan anak di rutan.

Dengan penuh kesabaran, Ahmad menyebutkan proses penanggulangan pembebasan sandera berjalan baik yang berlangsung selama 40 jam.

Seluruh terpidana teroris sebanyak 155 orang bersedia menyerahkan diri dan tanpa jatuh korban dari penyandera maupun aparat kepolisian.

Ahmad menyampaikan keprihatinan dan rasa belasungkawa yang mendalam kepada jajaran Polri usai lima anggota yang gugur dan empat anggota terluka.

Ahmad juga mengutuk keras tindakan pembunuhan secara kejam terhadap lima anggota Polri yang dilakukan narapidana teroris.

Menurut Ahmad, hal ini secara tegas bertentangan dengan jaminan hak asasi manusia yang mana hak hidup adalah hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 maupun peraturan perundang-undangan di bidang HAM.

Komnas HAM juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi atas kinerja POLRI yang luar bisa dapat mengendalikan situasi dengan menggunakan pendekatan humanis, serta pendekatan lunak sehingga tidak ada korban jiwa dalam proses pembebasan sandera yang berakhir pada Kamis (10/5).

Ahmad menilai perubahan pendekatan Polri yang lebih humanis dalam penindakan terorisme tersebut tidak terlepas dari adanya keinginan untuk terus berbenah, serta adanya kerjasama yang erat dengan berbagai pihak termasuk Komnas HAM melalui pendidikan dan pelatihan, pembuatan buku saku HAM, serta koordinasi yang intensif dalam penanganan berbagai peristiwa.





Credit  antaranews.com






Alasan Tito Kerahkan 1.000 Polisi Kepung Napi di Mako Brimob


Alasan Tito Kerahkan 1.000 Polisi Kepung Napi di Mako Brimob
Kapolri Tito Karnavian mengatakan jumlah petugas yang mengepung sekitar 155 napi teroris di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, mencapai 1000 personel. (REUTERS/Darren Whiteside)


Jakarta, CB -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan jumlah petugas yang mengepung sekitar 155 napi teroris di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, mencapai 1.000 personel.

"Jumlah anggota yang mengepung 800 sampai 1.000 saya kira itu cukup, karena anggota kami paham tempat ini," kata Tito usai meninjau lokasi kejadian sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (10/5).




Kerusuhan yang dilakukan napi teroris itu terjadi sejak Selasa (8/5) malam. Tito mengungkapkan meski dirinya berada di Yordania, ia tetap mendapatkan informasi terkait kerusuhan berujung penyanderaan petugas dari Wakapolri Syafruddin yang memimpin operasi penanggulangan.


Saat itu para napi merampas senjata dari ruangan anggota tim pemberkasan. Kemudian, lanjut Tito, dirinya menginstruksikan agar dilakukan pembatasan area aman di lokasi konflik karena di dalam sel itu terdapat 155 narapidana teroris.

"Saya memberikan instruksi untuk dilakukan perimeter, artinya pengepungan dengan kekuatan sangat besar. Saya dengar di dalam ada 155 orang, dan ada satu bayi di sana, anggota yang disandera masih ada satu yang hidup," kata Tito.

Insiden ricuh di Mako Brimob sendiri berakhir setelah 36 jam yakni sekitar pukul 07.15 WIB, Kamis (10/5) setelah para napi menyerahkan diri.




Total 156 napi terlibat dalam insiden penyanderaan tersebut dengan menguasai tiga dari enam blok yang ada di Mako Brimob, yaitu Blok A, B, dan C.

Dari 155 narapidana, 145 dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sementara 10 ditahan untuk kepentingan penyelidikan.

Dalam kerusuhan tersebut, terdapat lima petugas kepolisian yang tewas. Sementara di pihak napi ada seorang yang tewas.



Credit  cnnindonesia.com



Rekapitulasi Fakta Insiden Rusuh Mako Brimob


Rekapitulasi Fakta Insiden Rusuh Mako Brimob
Kawat berduri dicopot usai polisi berhasil mengambilalih Mako Brimob yang sempat dikuasai tahanan teroris. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)


Jakarta, CB -- Insiden kerusuhan dan penyanderaan oleh sejumlah narapidana terorisme di Mako Brimob dinyatakan polisi telah berakhir, Kamis (10/5) pukul 07.15 WIB.

Berikut adalah sejumlah fakta kasus tersebut.

Awal Mula Insiden



Pada Selasa (22.00 WIB) beredar kabar terjadi kerusuhan di dalam Mako Brimob dan terdapat korban jiwa. Polisi baru memberikan keterangan resmi pada pukul 01.00 WIB dini hari dan membenarkan terjadi kerusuhan, tapi membantah ada korban jiwa.

Di tengah ketidakjelasan situasi, kondisi Mako Brimob pun mencekam. Arus lalu-lintas sejak Rabu (11/5) pukul 01.00 WIB dialihkan dan warga dilarang mendekat dalam jarak sekitar 200 meter.

Pemicu Insiden

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M. Iqbal, insiden terjadi akibat adanya kesalahpahaman yang dipicu oleh pembagian makanan.

Korban Jiwa

Pada Rabu sekitar pukul 15.30 WIB, kepolisian mengonfirmasi enam orang meninggal pada insinden kericuhan, yaitu lima aparat kepolisian dan satu lainnya adalah tahanan yang melawan petugas.

Aparat yang tewas:

1. Briptu Fandi Setio Nugroho, lahir tgl 9 Desenber 1988, Penyidik Densus 88.
2. Syukron Fadhli
3. Wahyu Catur Pamungkas
4. Yudi Rospuji Siswanto
5. Denny Setiadi

Tahanan teroris tewas:

1. Beni Samsutrisno

Lima polisi yang tewas mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa anumerta berdasarkan Surat Keputusan Nomor KEP/615/V/2018 tertanggal 9 Mei 2018.



Penyanderaan Seorang Polisi

Brigadir Kepala Iwan Sarjana dari satuan Densus 88 Antiteror sempat disandera oleh napi teroris di Mako Brimob selama lebih dari 24 jam.

Ia dibebaskan dalam keadaan hidup tapi dengan luka disekujur badan pada Kamis (10/5) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Otak Serangan

Dikutip dari kantor berita ISIS, Amaq News Agency, organisasi itu mengklaim kerusuhan di Mako Brimob melibatkan anggotanya yang ditahan di dalam.

"Telah terjadi baku tembak yang sengit antara anggota pasukan perang Negara Islam (ISIS) dengan pasukan pemberantas terorisme dan pemberontak di dalam penjara Kota Depok, Jakarta Selatan," begitu bunyi lengkap pernyataan yang ditayangkan, Rabu (8/5).

Polisi membantah klaim tersebut dan teori-teori yang berkembang seputar penyanderaan tersebut.

"Saya lihat proses demi proses. Bahwa yang diklaim oleh si A, si B, dari luar, dan lain-lain sama sekali tidak benar," ujar Brigjen Pol M. Iqbal.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto juga menyatakan kelima polisi tewas bukan dibunuh dengan cara yang biasa dilakukan ISIS.



Akhir Insiden

Pada pukul 04.22 WIB kepolisian mengirim sejumlah personel tambahan ke Mako Brimob dengan dua bus polisi berwarna abu-abu dan dua truk. Semua armada itu terisi penuh oleh aparat dengan senjata lengkap.

Sebelumnya kepolisian juga mengirim satu mobil Tim Gegana pada pukul 00.32 WIB dan mobil barracuda pada pukul 01.14 WIB.

Pada pukul 07.20 WIB, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, suara dentuman keras terdengar empat kali di sekitar Rutan Mako Brimob. Berdasarkan informasi dari dalam Markas Badan Pemeliharaan Mabes Polri di sekitar lokasi, juga terjadi satu kali rentetan tembakan pada pagi hari ini.

Lewat konferensi pers, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin menyatakan sekitar 90 persen tahanan kasus terorisme telah menyerahkan diri.



Ultimatum dari Aparat

Menko Polhukam Wiranto menyatakan aparat memberi batas waktu agar napi menyerah sebelum fajar merekah, dan tidak bernegosiasi.

Rencana penyerbuan oleh aparat itu kemudian batal dan para tahanan menyerah, keluar satu per satu tanpa syarat. Semua senjata yang dirampas dari polisi pun ditinggalkan.

Para Penyandera

Berdasarkan keterangan Wiranto, ada 155 napi terlibat dalam insiden penyanderaan tersebut. Wiranto juga mengatakan bahwa serbuan saat fajar untuk mengatasi perlawanan merupakan hasil rapat koordinasi beberapa pemangku kepentingan.

Sebelumnya diketahui tahanan teroris menguasai tiga dari enam blok yang ada di Mako Brimob. Tiga blok yang dikuasai tahanan teroris itu antara lain Blok A, B, dan C.

Senjata yang Sempat Dikuasai

Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan narapidana kasus terorisme berhasil merampas sejumlah senjata laras panjang dengan jangkauan 500 hingga 800 meter.

Sementara itu, Komandan Korps Brigade Mobil (Dankor Brimob) Polri, Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi, mengatakan tahanan sempat menguasai sejumlah bom sitaan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri beberapa waktu silam.

Bom semula disimpan di ruang penyidik karena belum sempat diletakkan di gudang.

Pemindahan Napi Terorisme

Setelah insiden berakhir, kepolisian menyatakan 145 dari 155 narapidana kasus terorisme yang menghuni Rutan Mako Brimob telah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sementara 10 sisanya ditahan.

Berdasarkan pemantauan CNNIndonesia.com di lapangan, pada pukul 07.25 WIB ada sembilan bus Brimob yang melaju kencang keluar dari Rutan Mako Brimob dan diduga membawa para narapidana teroris tersebut.



Lalu Lintas Dibuka

Setelah nyaris 36 jam ditutup, arus lalu lintas di Jalan Komjen. Pol. M. Jasin, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat atau tepat di depan Markas Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) Polri telah kembali dibuka untuk umum sejak pukul 09.25 WIB.

Bukan Kerusuhan Pertama

Insiden bentrok aparat dengan narapidana terorisme juga pernah terjadi pada 10 November 2017.

Peristiwa itu bermula saat petugas rutan menemukan empat unit telepon seluler milik tahanan kasus terorisme, yakni Juhanda, Saulihun, Kairul Anam, dan Jumali, usai salat Jumat.

Salah satu tahanan tidak terima dan memancing petugas dengan melontarkan ucapan yang tidak sopan sehingga memicu reaksi tahanan dari blok lain.

Belum Diketahui

Hingga saat ini, belum diketahui otak serangan di balik insiden rusuh Mako Brimob, dan bagaimana cara para narapidana terorisme mendapatkan akses pada senjata.




Credit  cnnindonesia.com







Lagi, Arab Saudi Ancam Bakal Membuat Bom Nuklir


Lagi, Arab Saudi Ancam Bakal Membuat Bom Nuklir
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Arab Saudi kembali mengancam akan membuat bom nuklir. Hal itu dilakukan jika Iran memulai kembali program senjata nuklirnya.

Ancaman ini disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir kepada Wolf Blitzer dari CNN pada hari Rabu waktu Washington. Pernyataan al-Jubeir muncul setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan menarik AS dari kesepakatan nuklir tahun 2015.

"Kami akan membuatnya sangat jelas bahwa jika kami memperoleh kemampuan nuklir, kami akan melakukan segala yang kami bisa, untuk melakukan hal yang sama," katanya.

Ancaman Riyadh untuk membuat senjata nuklir bukan sekali ini saja. Beberapa pejabat tinggi negara itu, termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pernah melontarkan ambisi serupa beberapa waktu lalu.

Diminta untuk mengklarifikasi apakah Kerajaan Saudi akan bekerja untuk mendapatkan kemampuan nuklirnya sendiri, al-Jubeir berkata, "Itu yang kami maksud."

Dia juga memuji pengumuman Presiden Trump soal penarikan diri AS dari kesepakatan nuklir Iran. "Kami percaya kesepakatan nuklir itu cacat," kata al-Jubeir. "Kami percaya kesepakatan itu tidak berurusan dengan program rudal balistik Iran atau tidak berurusan dengan dukungan Iran untuk terorisme," ujarnya, yang dilansir Kamis (10/5/2018).

Sekutu AS lainnya, Israel, juga senang dengan keputusan Trump. Namun, langkah Trump ini dinilai bisa memicu perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah, terutama antara Riyadh dan Teheran.

"Selama Iran terkendala dan diperiksa secara ketat, Saudi bisa menyingkirkan ambisi nuklir mereka," kata Mark Fitzpatrick, direktur eksekutif cabang Amerika untuk International Institute for Strategic Studies.

"Sekarang perhitungan mereka berubah. Penolakan Trump terhadap solusi diplomatik terhadap krisis nuklir Iran merusak diplomasi multilateral dan dasar-dasar dari tatanan nuklir. Terbukti telah sia-sia," ujarnya.

Selama kunjungan ke Washington beberapa waktu lalu, Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan kepada CBS bahwa pihaknya menginginkan program pengayaan uranium, sebuah langkah dalam produksi senjata nuklir.

"Arab Saudi tidak ingin mendapatkan bom nuklir, tetapi tanpa keraguan, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan segera mengikutinya," katanya. 





Credit  sindonews.com




Rusia Pamer Kekuatan Militer dalam Pawai di Lapangan Merah


Rusia Pamer Kekuatan Militer dalam Pawai di Lapangan Merah
Rusia memamerkan sejumlah perangkat keras militer terbarunya di Lapangan Merah dalam parade tahunan. Foto/Istimewa


MOSKOW - Rusia memperlihatkan sejumlah perangkat keras militer terbarunya di Lapangan Merah dalam parade tahunan. Kegiatan untuk menandai kemenangan Soviet atas Nazi ini berlangsung saat Presiden Vladimir Putin memulai masa jabatan keempatnya di Kremlin.

"Orang-orang kami bertempur sampai mati. Tidak satu pun negara yang menghadapi invasi seperti itu," kata Putin dalam pidato sebagai veteran seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/5/2018).

Sekitar 13.000 tentara yang berbaris dalam tontonan militer yang sangat mengesankan menandai 73 tahun sejak kemenangan Rusia dalam Perang Dunia II.

"Sebagian besar peralatan militer baru yang dipamerkan telah diuji di Suriah," kata kementerian pertahanan. Secara keseluruhan, parade itu menampilkan 159 jenis perangkat keras termasuk 75 pesawat.

Untuk pertama kalinya, parade termasuk menunjukkan drone, serta robot anti ranjau yang digunakan oleh militer di Palmyra dan Aleppo Suriah dan tank tak berawak.

Peralatan baru utama yang dipamerkan termasuk tank Terminator yang dirancang untuk digunakan di zona perang yang melibatkan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal, serta jet pencegat supersonik MiG-31 yang membawa rudal berpresisi tinggi Kinzhal (Dagger).

Putin mempresentasikan sistem rudal Kinzhal pada bulan Maret lalu selama pidato kenegaraannya. Putin mengatakan rudal tersebut bisa mengatasi semua sistem pertahan yang ada. "Dan, saya pikir, sistem pertahanan udara dan rudal prospektif," imbuhnya.

"Ini adalah hari libur yang akan selalu, sekarang, dan selalu menjadi sakral bagi setiap keluarga," kata Putin, menyapa penonton yang menyaksikan termasuk para veteran yang mengenakan medali.

Kementerian tenaga kerja Rusia mengatakan sekitar 1,6 juta orang yang diakui sebagai veteran Perang Dunia II masih hidup di Rusia.

Dalam kesempatan itu, Putin mencemoon mereka yang disebutnya mencoba "menulis ulang sejarah" dengan mengecilkan peran Uni Soviet dalam mengatasi Nazi.

"Hari ini orang mencoba untuk menghapus prestasi rakyat kami dalam menyelamatkan Eropa dari perbudakan, dari kepunahan, dari kengerian Holocaust," Putin memperingatkan, mengatakan mereka berusaha menempa, menulis ulang dan salah menafsirkan peristiwa perang.

"Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukan ini," tegasnya.

Merujuk langsung ke situasi politik saat ini, Putin memperingatkan terhadap pengulangan Perang Dunia II, mengatakan bahwa di belakang ancaman baru adalah sifat jelek yang sama: egoisme, intoleransi, nasionalisme agresif dan klaim. 

"Rusia terbuka untuk berdialog mengenai semua pertanyaan untuk memastikan keamanan global dan siap untuk kemitraan yang konstruktif dan setara," katanya dalam pidato yang ditutup dengan teriakan "Hore!" dari pasukan yang berkumpul.




Credit  sindonews.com


Rabu, 09 Mei 2018

Malaysia Gelar Pemilu Hari Ini


Malaysia Gelar Pemilu Hari Ini
Rakyat Malaysia akan memberikan suara mereka ke bilik-bilik suara dalam pemilihan umum yang digelar pada hari ini, Rabu (9/5). ( REUTERS/Olivia Harris/Lai Seng Sin)


Jakarta, CB -- Rakyat Malaysia akan memberikan suara mereka ke bilik-bilik suara dalam pemilihan umum (pemilu) yang digelar pada hari ini, Rabu (9/5).

Total 8.253 bilik suara akan dibuka pada pukul 8 pagi (pukul 7 WIB) dan ditutup pada pukul 17. Sejumlah wilayah diramalkan akan turun hujan pada siang hari. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malaysia mengimbau para pemilih untuk memberikan suara lebih pagi.

Pemerintah federal Malaysia menyatakan hari ini sebagai hari libur nasional untuk memberi kesempatan bagi seluruh pemilih berpartisipasi dalam Pemilu ke-14.



"Bilik suara di seluruh negeri, sebagian besar di sekolah-sekolah akan dibuka antara pukul 8 hinggal pukul 17," tulis Channel News Asia, Rabu (9/5).

Sebanyak 14.968.304 pemilih akan memutuskan nasib Perdana Menteri Najib Razak. Najib yang belakangan diguncang skandal dugaan korupsi badan investasi negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB) berjuang untuk meraih masa jabatan ketiganya.



Meski begitu, kalangan pengamat dan lembaga survei baik lokal maupun asing telah meramalkan kemenangan mudah bagi koalisi berkuasa pimpinan Najib, Barisan Nasional (BN). Yang dimotori Partai United Malays National Organisation (UMNO). Koalisi itu tak pernah kalah sejak Malaysia merdeka. Namun hasil dua pemilu sebelumnya mungkin menjadi titik balik utama.

Pada pemilu ke-12 tahun 2008, BN, yang ketika itu dipimpin pendahulu Najib, Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi untuk pertama kalinya kehilangan suara mayoritas dua pertiga di Parlemen. Koalisi juga kehilangan lima negara bagian, kalah dari oposisi. Pemilu ke-13 pada 2013, Najib kehilangan suara populer yang biasa mendukungnya.

Baik BN maupun oposisi, Pakatan Harapan (PH) yakin bakal memenangkan 112 kursi Parlemen untuk meraih mayoritas. BN memenangkan 133 kursi dalam pemilu Malaysia ke-13 pada 2013, meski kehilangan suara populer. Pesaing unggulan ketiga, Partai Islam se-Malaysia (PAS) membidik kemenangan 40 kursi.





Credit  cnnindonesia.com





Proyek Jet Tempur Indonesia-Korsel IF-X Dilaporkan Porak-poranda



Proyek Jet Tempur Indonesia-Korsel IF-X Dilaporkan Porak-poranda
Sebuah rendering jet tempur Korea Aerospace Industries KF-X. Foto/Korea Aerospace Industries



JAKARTA - Nasib proyek kerja sama pengembangan pesawat jet tempur antara Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia yang dikenal sebagai IF-X atau KF-X menjadi sorotan di internal pertahanan Seoul. Sekitar 80 pekerja Indonesia dalam proyek itu pulang ke Tanah Air yang memicu spekulasi bahwa proyek tersebut mengalami masalah.

Sumber pertahanan Seoul mengatakan, proyek jet tempur itu sedang porak-poranda setelah pihak Indonesia mengeluh tentang kontrak yang membatasi pihak Jakarta dari keuntungan teknis dan lisensi ekspor dari IF-X.

Indonesia merupakan mitra asing satu-satunya dalam proyek jet tempur tersebut. Dalam kontrak, pihak Indonesia menanggung 20 persen pembiayaan dari proyek IF-X USD7,5 miliar.

Awal Mei ini, Kementerian Pertahanan Indonesia dilaporkan berupaya menegosiasikan ulang program pengembangan jet tempur gabungan tersebut. Laporan itu awalnya diterbitkan kantor berita Antara.

"Negosiasi ulang diperlukan untuk memperjelas keuntungan Indonesia dari program ini, karena proyek akan dibiayai dengan dana dari anggaran negara," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, Brigjen Totok Sugiharto.

Totok mengatakan Indonesia tidak boleh menjual pesawat IF-X ke negara lain atau secara lokal memproduksi beberapa komponen karena pembatasan kontrak.

Dia menambahkan negara ini tidak melihat masa depan untuk kerja sama seperti itu, sebagian karena intervensi Amerika Serikat yang membatasi penelitian yang akan membantu menghasilkan pesawat. Namun, Totok berharap program bersama ini akan terus berlanjut.

Sebelumnya, prospek penghentian Indonesia dalam partisipasi IF-X meningkat setelah pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo ini gagal membayar sekitar USD130 juta dari kontribusinya, yang jatuh tempo pada bulan Desember.

Sekitar 80 pekerja Indonesia yang mengambil bagian dalam pengembangan dan produksi IF-X kembali ke Tanah Air awal tahun ini rumah awal tahun ini. Hal itu menguatkan spekulasi bahwa proyek jet tempur ini sedang bermasalah.

Seorang insinyur Korea Aerospace Industries (KAI) mengatakan bahwa insinyur Indonesia yang dikirim ke Korea Selatan mengalami kesulitan untuk mempelajari dan meneliti teknologi kunci dari KF-X atau IF-X.

"Terus terang, delegasi Indonesia dibatasi untuk mengakses banyak bagian dari teknologi dan studi KF-X, terutama dari yang berkaitan dengan AS," kata insinyur KAI itu kepada Defense News, yang berbicara dengan syarat anonim karena isu ini sensitif.

"Mengingat Indonesia membanjiri seperlima dari biaya pengembangan KF-X, itu masuk akal dalam beberapa hal bahwa insinyur Indonesia merasa sempit untuk mendapatkan keuntungan teknis melalui program bersama," ujarnya, yang dilansir Selasa (8/5/2018).

Program tempur KF-X, yang juga didanai oleh pemerintah Korea Selatan dan KAI, melibatkan integrasi teknologi canggih AS, termasuk mesin, persenjataan, sistem kontrol penerbangan dan lainnya. 

Menurut insinyur Korea tersebut, pada bulan Januari lalu, sebuah delegasi dari Badan Keamanan Teknologi Pertahanan AS mengunjungi Badan Pengembangan Pertahanan Korea Selatan dan KAI untuk meninjau masalah transfer teknologi KF-X.

"Memang benar bahwa insinyur AS yang dikirim ke markas KAI sensitif tentang kemungkinan kebocoran teknologi AS untuk pekerja Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan, menyangkal spekulasi bahwa kemitraan KF-X dengan Indonesia sedang bermasalah.

"Meskipun ada laporan media tentang masalah KF-X, Indonesia belum memberi tahu kami tentang masalah dengan negosiasi ulang atau penghentian kerja sama KF-X,” kata juru bicara DAPA, Kang Hwan-seok.

"Kami diberitahu bahwa pemerintah Indonesia menunggu persetujuan parlemen untuk membayar biaya pengembangan yang belum dibayar," ujarnya.




Credit  sindonews.com



Korsel Desak Jepang dan Korut Gelar Pembicaraan Damai


Korsel Desak Jepang dan Korut Gelar Pembicaraan Damai
Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in menilai Jepang dan Korea Utara (Korut) harus segera menggelar pembicaraan damai dalam waktu dekat. Foto/Istimewa


SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in menilai Jepang dan Korea Utara (Korut) harus segera menggelar pembicaraan damai dalam waktu dekat. Dia menyebut, perbaikan hubungan kedua negara akan sangat berpengaruh bagi situasi di kawasan.

"Secara khusus, saya pikir dialog antara Jepang dan Korut harus dilanjutkan," kata Moon dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jepang, Yomiuri, seperti dilansir Reuters pada Selasa (8/5).

"Jika hubungan Jepang dan Korut kembali pada titik normal, itu akan sangat berkontribusi pada perdamaian dan keamanan di Asia Timur Laut di luar semenanjung Korea," sambungnya dalam wawancara itu.

Tidak ada komentar segera dari pemerintah Jepang, yang telah menyebut senjata nuklir Pyongyang dan program rudal sebagai ancaman keamanan terberat yang dihadapi Jepang sejak Perang Dunia II.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe sendiri sebelumnya sempat menyatakan bahwa dia tidak menutup kemungkinan untuk turut menggelar pembicaraan dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, jika pembicaraan Korsel-Korut dan Amerika Serikat (AS)-Korut berjalan dengan baik.

Pembicaraan Korut-Korsel antara Jae-in dan Kim Jong-un seperti diketahui berjalan sangat baik. Sementara itu, pertemuan antara Jong-un dan Donald Trump rencananya akan digelar pada bulan Juni mendatang.




Credit  sindonews.com






Iran akan tetap berpegang pada kesepakatan nuklir


Iran akan tetap berpegang pada kesepakatan nuklir
Presiden Iran Hassan Rouhani. (Bozoglu/Pool via Reuters)

kita akan pegang teguh... Dengan keluar dari kesepakatan, Amerika telah secara resmi meremehkan komitmennya pada sebuah perjanjian internasional


Ankara (CB) - Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran tetap akan mengikatkan diri pada kesepakatan nuklir multinasional kendati Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menarik diri dari perjanjian tahun 2015 yang dirancang untuk mencegah Teheran memiliki kemampuan membangun senjata nuklir.

"Jika kita mencapai tujuan-tujuan kesepakatan itu dalam kerja sama dengan para anggota lainnya di perjanjian itu, kita akan pegang teguh (kesepakatan)... Dengan keluar dari kesepakatan, Amerika telah secara resmi meremehkan komitmennya pada sebuah perjanjian internasional," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa waktu setempat.

"Saya telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk berunding dengan negara-negara Eropa, China dan Rusia dalam minggu-minggu mendatang. Jika pada akhirnya dalam masa singkat ini kita menyimpulkan bahwa kita bisa memetik keuntungan penuh dari JCPOA dalam kerja sama dengan semua negara, (kita akan tetap mengikuti) kesepakatan," tambahnya.

Rencana Aksi Komprehensif Bersama (The Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) adalah nama yang dibuat untuk kesepakatan nuklir yang dicapai 2015 antara Iran, lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa yang terdiri atas Amerika Serikat, Rusia, China Inggris dan Prancis, serta Jerman.

Berdasarkan kesepakatan, Iran harus mengekang kegiatan nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sebagian besar sanksi yang dikenakan pada negara itu.

Rouhani menambahkan bahwa Iran siap melanjutkan kegiatan nuklirnya setelah berkonsultasi dengan kekuatan-kekuatan dunia lainnya yang terlibat dalam perjanjian tersebut.

Keputusan Trump menarik diri dari kesepakatan itu disambut baik sekutu-sekutu utama Washington di Timur Tengah, yaitu Israel dan Arab Saudi, yang keduanya merupakan musuh Iran. Trump mengatakan ia akan kembali menerapkan sanksi terhadap Iran segera.

Keputusannya itu telah menyebabkan tekanan terhadap sekutu-sekutunya di Eropa, yang merupakan pendukung utama kesepakatan dan enggan bergabung dengan Amerika Serikat untuk menjalankan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran, demikian siaran kantor berita Reuters.






Credit  antaranews.com



PBB desak pihak terkait tetap patuhi kesepakatan nuklir Iran


PBB desak pihak terkait tetap patuhi kesepakatan nuklir Iran
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. (UN)



Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (CB) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pihak-pihak lain yang masih berkomitmen pada kesepakatan nuklir Iran tetap mematuhi komitmen mereka setelah Presiden Donald Trump pada Selasa menyatakan Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian yang dicapai tahun 2015 itu.

Guterres mengatakan dalam satu pernyataan bahwa ia "sangat prihatin" atas keputusan Trump.

"Penting bahwa semua keprihatinan menyangkut penerapan rencana itu disampaikan melalui mekanisme yang telah dibentuk dalam JCPOA. Masalah-masalah yang tidak terkait langsung dengan JCPOA harus disampaikan tanpa prasangka untuk menjaga kesepakatan dan pencapaiannya," kata Guterres sebagaimana dikutip Reuters.

Rencana Aksi Komprehensif Bersama (The Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) adalah nama yang dibuat untuk kesepakatan nuklir yang dicapai 2015 antara Iran; lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa yang terdiri atas Amerika Serikat, Rusia, China Inggris dan Prancis; serta Jerman.

Berdasarkan kesepakatan itu Iran harus mengekang kegiatan nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sebagian besar sanksi yang dikenakan pada negara itu.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran akan tetap mengikatkan diri pada kesepakatan nuklir multinasional kendati Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan menarik diri dari perjanjian.






Credit  antaranews.com