Kim Jong-un menyebut Korsel mengesankan karena
menyambut baik delegasi Korut pada rangkaian Olimpiade Musim Dingin. Ia
pun mendorong rekonsiliasi. (KCNA/via REUTERS/File Photo)
Jakarta, CB -- Pemimpin Korea Utara, Kim
Jong-un, memuji Korea Selatan sebagai negara yang mengesankan karena
telah menyambut baik adiknya, Kim Yo-jong, beserta delegasinya selama
rangkaian kunjungan dalam rangka Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.
Ia pun mendorong upaya rekonsiliasi.
"Setelah menerima laporan
delegasi, Kim Jong-un menyampaikan kepuasan dan mengatakan bahwa Korsel
sangat mengesankan, terutama karena memprioritaskan kunjungan anggota
dari Korut yang ikut serta dalam Olimpiade," demikian bunyi pemberitaan
media pemerintah Korut, KCNA, Selasa (13/2).
Sebagaimana dilansir AFP, laporan KCNA
itu juga mengindikasikan keinginan Kim untuk rujuk dengan Korsel yang
semakin kuat dengan bunyi pemberitaan, "Ia rasa penting untuk
melanjutkan hasil yang baik dengan menghangatkan kembali iklim
rekonsiliasi dan dialog."
KCNA juga menyebut Kim sudah memberikan instruksi penting di
sektor-sektor yang relevan untuk segera mengambil tindakan. Namun, KCNA
tak merinci lebih lanjut langkah yang dimaksud.
Isu ini mulai mencuat setelah Kim menyiratkan keinginan untuk
memperbaiki hubungan dengan Korsel pada awal tahun ini. Dalam pidatonya,
Kim mengindikasikan keinginan Korut untuk ikut serta dalam Olimpiade
Musim Dingin di Pyeongchang.
Bertekad untuk memperbaiki relasi
dengan Pyongyang sejak sebelum dilantik, Presiden Korsel, Moon Jae-in,
pun menanggapi positif pidato Kim dan langsung mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan untuk memboyong atlet dan delegasi Korut.
Setelah segala persiapan, pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang
pun digelar Jumat lalu, di mana atlet Korut dan Korsel berarak di bawah
satu bendera.
Sehari kemudian, Kim Yo-jong bertemu dengan Moon di
istana kepresidenan Korsel yang dikenal dengan sebutan Blue House. Saat
pertemuan tersebut, Kim Yo-jong dilaporkan menyampaikan surat undangan
dialog dari Kim Jong-un kepada Moon.
Kim Yo-jong pun menutup
lawatannya ke Korsel dengan menonton konser musik bersama Moon. Untuk
pertama kalinya dalam sejarah, dua petinggi Korsel dan Korut terlihat
duduk berdampingan dalam pagelaran musik.
Kim
Yo-jong, adik pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, menutup lawatannya
ke Korsel dengan menonton konser musik bersama Presiden Moon Jae-in.
(Yonhap via Reuters)
|
Pentas ini sudah sejak lama dinanti oleh publik. Sejak diumumkan, nyaris
120 ribu orang langsung berebut mendapatkan 1.000 tiket yang tersedia.
Mereka
tak mau kehilangan kesempatan melihat penampilan musisi Korut karena
kontak antar-warga sipil kedua negara Korea sangat dilarang
pasca-perjanjian gencatan senjata setelah perang tahun 1950-1953.
Meski
demikian, pendekatan Moon ini membangkitkan amarah kaum konservatif
yang menyebutnya sebagai simpatisan Korut dan mengabaikan keamanan
negara dan sekutunya, Amerika Serikat.
"Menyambut komunis merah
ini di jantung Seoul adalah hal paling memalukan," teriak seseorang dari
dalam kerumunan demonstran yang mengacungkan bendera Korsel dan AS,
beserta foto Kim Jong-un dengan tanda silang merah di atasnya.
"Musnahkan Kim Jong-un!" teriak demonstran lainnya sambil merobek poster bergambar wajah sang pemimpin tertinggi Korut.
Credit
cnnindonesia.com
Jabat Tangan Bersejarah Pemimpin Korut-Korsel di Olimpiade
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabat
tangan dengan adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong, di upacara pembukaan
Olimpiade Pyeongchang. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jakarta, CB -- Presiden Korea Selatan
Moon Jae-in berjabat tangan dengan Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin
Korea Utara, Kim Jong-un, pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin
di Pyeongchang, Jumat (9/2).
Moon menyambut sejumlah pemimpin dunia, termasuk Kim Yo-jong dan Kim Yong-nam, kepala delegasi Korea Utara.
Kim
Yo-jong adalah anggota dinasti pemimpin Korut pertama yang mengunjungi
Korsel sejak perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada 1953
lalu.
Mereka tiba di Korsel siang tadi, menggunakan jet pribadi Kim Jong-un.
Pesawat
putih itu dihiasi tulisan Republik Rakyat Demokratis Korea, nama resmi
Korea Utara, yang tertulis dengan huruf hitam berbahasa Korea, diikuti
bendera kebangsaannya.
Kim Yo-jong dan delegasinya disambut oleh para pejabat pemerintah,
termasuk Menteri Unifikasi Cho Myong-gyon, sebelum berangkat ke
Pyeongchang menggunakan kereta peluru.
Sementara peristiwa
bersejarah ini berlangsung, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence
justru menghindari kemungkinan bertemu dengan para pejabat Korut.
Upacara
yang dipimpin Moon di Pyeongchang ini adalah puncak upaya Seoul yang
selama berbulan-bulan ini ingin meredakan ketegangan akibat ambisi
senjata nuklir Korut.
Sebelum upacara dimulai, media Korea
Selatan menyebut Pence diperkirakan bakal duduk di hadapan Kim Yong-nam
di meja yang ditempati oleh 12 orang.
Walau demikian, kantor kepresidenan Korsel menyatakan Pence sudah
mempunyai jadwal bertemu para atlet AS dan hanya berencana hadir di
upacara pembukaan untuk menyapa para pejabat lain.
Credit
cnnindonesia.com