Rabu, 14 Februari 2018

Macron Ancam Serang Suriah Jika Terbukti Pakai Senjata Kimia


Macron Ancam Serang Suriah Jika Terbukti Pakai Senjata Kimia
Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa Perancis akan menyerang wilayah Suriah jika dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil terbukti. (Reuters/Francois Mori/Pool)



Jakarta, CB -- Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa Perancis akan menyerang wilayah Suriah jika dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil terbukti.

"Kami akan menyerang tempat di mana serangan terjadi atau direncanakan," ujar Macron, sebagaimana dilansir AFP, Selasa (13/2).

Macron mengakui bahwa hingga saat ini, aparatnya belum mengantongi bukti pasti penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil di Suriah.


"Ketika sudah ada bukti, saya akan melakukan itu," ucap Macron yang kemudian menjelaskan bahwa prioritas Perancis adalah "memberantas teroris dan jihadis."


Selain itu, Macron juga mengusukan pertemuan internasional untuk membahas isu Suriah, bahkan dalam kerangka kawasan jika memungkinkan.

Isu ini kembali menjadi sorotan internasional setelah sejumlah laporan menunjukkan indikasi serangan klorin di Kota Douma, Suriah, pada 1 Februari lalu yang melukai lebih dari 20 warga sipil, termasuk anak-anak.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah melancarkan serentetan penyelidikan terkait penggunaan senjata kimia dalam sejumlah serangan di Suriah, termasuk pada insiden di Khan Sheikhoun pada 4 April 2017.


Akibat penggunaan senjata kimia itu, Amerika Serikat menyerang pangkalan militer rezim Bashar al-Assad dengan rudal.

Hingga saat ini, Organisasi Pencegahan Penggunaan Senjata Kimia (OPCW) sudah memverifikasi bahwa dari 27 serangan kimia yang terjadi di Suriah, 25 di antaranya dilakukan oleh pemerintah setempat.

Temuan ini menyulut amarah AS karena Suriah sudah sepakat akan menghancurkan senjata kimia mereka melalui satu kesepakatan bersama Moskow dan Washington.



Credit  cnnindonesia.com





Turki ambil sikap tegas terhadap AS sebelum kunjungan menlu Amerika


Turki ambil sikap tegas terhadap AS sebelum kunjungan menlu Amerika
Bendera Turki (REUTERS/Murad Sezer)



Ankara, Turki (CB) - Turki memperkeras kata-katanya terhadap Amerika Serikat sebelum kunjungan penting Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson ke Ankara, yang bertujuan memulihkan hubungan bilateral antara sekutu NATO tersebut.

Hubungan kedua negara sekutu NATO itu memburuk sehubungan dengan kepentingan mereka yang saling berbenturan di Suriah.

"Sangat jelas bahwa mereka yang mengatakan `kami akan menanggapi secara agresif jika kamu menyerang kami` tak pernah mengalami pukulan Ottoman (Usmaniyah)," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa, saat ia memberi sambutan di hadapan anggota parlemen Turki.

"Kami mengumumkan bahwa kami akan menghancurkan setiap pelaku teror yang kami lihat mulai dari pelaku teror yang berdiri di pihak mereka. Lalu mereka akan mengerti bahwa lebih baik buat mereka untuk tidak berdiri bersama pelaku teror, yang mereka ayomi," kata Presiden Turki itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ia merujuk kepada dukungan AS buat petempur Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Suriah.

Pada Januari, Turki melancarkan operasi di Provinsi Afrin di Suriah Utara dengan nama "Operasi Cabang Zaitun" untuk membersihkan petempur YPG dari perbatasan selatannya.


Turki akan mengalihkan perhatiannya ke Manbij setelah Afrin, kata Pemerintah Turki, yang memperingatkan tentara AS yang ditempatkan di saha agar tidak menghalanginya. NamuN Washington menyatakan AS tak berencana menarik tentaranya dari kota kecil tersebut.

"Kalian menyerang kami, kami akan menanggapi secara agresif. Kami akan mempertahankan diri kami," kata Letnan Jenderal AS Paul Funk selama kunjungannya ke Manbij.

Bukan hanya para jenderal AS memperlihatkan kekuatan, tapi juga anggaran Departemen Luar Negeri AS untuk tahun fiskal 2019 meliputi dana untuk melatih dan memperlengkapi pasukan lokal di Suriah.

Pentagon meminta 300 juta dolar AS bagi "kegiatan memberi pelatihan dan memperlengkapi" di Suriah dan 250 juta dolar AS buat keperluan keamanan perbatasan, tindakan yang bertentangan dengan tuntutan Ankara bagi dihentikannya dukungan dan dipersenjatainya anggota milisi Kurdi.

Presiden Erdogan mengatakan Pentagon telah mengalikasikan 550 juta dolar AS buat YPG pada 2019, dengan petunjuk bahwa dana itu dapat meningkat jadi tiga miliar dolar AS.

Keputusan AS untuk terus memberi dukungan finansial buat anggota milisi Kurdi Suriah, YPG, akan mempengaruhi keputusan masa depan Turki, kata Erdogan.

"Akan lebih baik buat mereka untuk tidak berdiri bersama pelaku teror yang mereka dukung hari ini. Saya menyeru rakyat Amerika Serikat, uang ini berasal dari anggaran Amerika Serikat, itu berasal dari kantung rakyat," ia memperingatkan.

Pemerintah Turki secara terbuka berencana membahas masalah itu dengan Tillerson dan "mengajukan semua kenyataan secara terbuka", kata Erdogan. Ia menegaskan YPG menimbulkan ancaman buat keamanan nasional Turki dari seberang perbatasannya.

Ankara dan Washington telah lama terlibat pertikaian sehubungan dengan kepentingan mereka yang saling bertentangan di Suriah. Tapi meningkatnya dukungan AS buat anggota milisi Kurdi Suriah, yang dipandang oleh Washington sebagai mitra lokal bukan bagi perjuangan melawan kelompok IS tapi juga untuk rencana jangka-panjangnya di negara yang dilanda perang tersebut, telah mendorong hubungan antara kedua sekutu NATO ke titik perpecahan.




Credit  antaranews.com




Menlu Belanda mundur setelah berbohong soal Putin


Menlu Belanda mundur setelah berbohong soal Putin
Bendera Belanda. (Pixabay/Daniel Diaz Bardillo)



Amsterdam (CB) - Menteri Luar Negeri Belanda Halbe Zijlstra pada Selasa mengundurkan diri setelah kebohongan soal Presiden Rusia Vladimir Putin.

Zijlstra mengakui ia mengarang cerita bahwa dirinya menghadiri suatu pertemuan pada 2006, yang di dalamnya Presiden Putin menguraikan strategi untuk membangun Rusia yang lebih luas.

Kebohongan itu telah membuat malu pemerintahan koalisi pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte serta semakin menyulitkan hubungan Jerman dengan Rusia.

Zijlstra, yang terlihat emosional ketika mendapat kesempatan tampil pada sidang parlemen yang sedang membahas tindakannya, mengatakan ia telah memutuskan untuk menyampaikan pengunduran diri kepada raja karena situasi yang terkait dengannya berisiko mengganggu tugas Kementerian Luar Negeri.

"Kita hidup di negara yang menjunjung tinggi kebenaran. Karena itu, saya melihat tidak ada pilihan lain selain mengundurkan diri," kata Zijlstra, yang hanya kurang dari dari empat bulan menjalankan jabatan sebagai menteri luar negeri.

"Kantor (kementerian luar negeri) harus bersih dari keraguan, baik di dalam maupun luar negeri," tambahnya.

Para anggota parlemen juga mencecar Rutte, yang sebelumnya membela Zijlstra walaupun ia sudah tahun sejak Januari bahwa menterinya itu telah mengarang cerita soal Putin.

Penangangan kasus Zijlstra merupakan cobaan berat pertama yang dihadapi koalisi Rutte sejak pemerintahannya mulai menjalankan tugas pada Oktober.

Zijlstra pada Senin mengaku bahwa ia telah berbohong pada 2016, yaitu ketika ia mengatakan bahwa dirinya menghadiri suatu pertemuan satu dekade sebelumnya. Dalam pertemuan yang disebutnya itu, Putin dikabarkan berbicara soal rencana Rusia melakukan perluasan di kawasan.

Zijlstra mengatakan ia sebenarnya tidak hadir dalam pertemuan tersebut namun mendengar kabar soal pernyataan Putin itu dari orang lain.

Komentar-komentar Zijlstra membuat partai-partai oposisi mendesaknya untuk mundur dan Kedutaan Rusia pada Selasa membantah komentar sang menteri luar negeri sebagai "kabar palsu", demikian Reuters melaporkan.





Credit  antaranews.com





Mantan presiden Guatemala ditangkap terkait kasus korupsi


Mantan presiden Guatemala ditangkap terkait kasus korupsi
Arsip Foto. Seorang perempuan yang berpakaian seperti Dewi Keadilan, berdiri sebagai aksi protes di pintu masuk Mahkamah Agung Guatemala. (REUTERS/Jorge Dan Lopez)




Kota Guatemala (CB) - Mantan Presiden Guatemala Alvaro Colom dan bekas Menteri Keuangan Juan Alberto Fuentes ditangkap pada Selasa dalam penyelidikan kasus korupsi menurut kantor kejaksaan umum.

"Salah satu dari 10 orang yang ditangkap dalam operasi hari ini adalah mantan presiden republik ini, Alvaro Colom," kata Juan Francisco Sandoval, kepala antikorupsi di kantor kejaksaan umum, dalam wawancara dengan sebuah radio setempat.

Mantan menteri keuangan Juan Alberto Fuentes, yang saat ini menjabat sebagai kepala Oxfam International, juga termasuk di antara mereka ditahan menurut kejaksaan.

Penahanan terhadap Fuentes menambah tekanan terhadap yayasan Inggris itu, yang menghadapi laporan-laporan muncul soal pelecehan seksual sejumlah petugas bantuannya di Haiti.

Fuentes telah "menyakinkan kami bahwa ia akan sepenuhnya bekerja sama dengan tim penyelidik dengan keyakinan bahwa dia tidak sadar telah melanggar aturan atau prosedur," kata Direktur Eksekutif Oxfam International Winnie Byanyima dalam pernyataan.

Colom (66) menjabat sebagai presiden Guatemala dari 2008 hingga 2012.

Penyelidikan korupsi yang saat ini berjalan sedang menyoroti pembelian bus-bus pada masa kepemimpinan Colom dalam program pengadaan tranportasi bagi masyarakat.

"Menurut kami segalanya sah, tapi mari kita tunggu dan lihat apa yang dikatakan hakim," kata Colom ketika ia memasuki pengadilan dengan penjagaan polisi.

Delapan orang lainnya yang ditahan adalah para mantan menteri Colom yang menandatangani kesepakatan pembelian bus.

Colom bukan merupakan pemimpin Guatemala pertama yang menghadapi tuduhan korupsi.

Presiden Guatemala saat ini, Jimmy Morales, mantan pelawak televisi yang mengusung gerakan antikorupsi dalam kampanyenya, tahun lalu dihujani kritik dari Perserikatan Bangsa-bangsa, Uni Eropa dan duta besar Amerika Serikat di Guatemala karena berupaya mengusir seorang jaksa yang didukung PBB karena berusaha membawa Morales ke persidangan karena dugaan korupsi.

Penyelidikan dugaan pendanaan kampanye ilegal, yang diikuti penyelidikan kasus korupsi pada anggota keluarga presiden itu, telah membuat Morales menghadapi ancaman pemakzulan.

Pendahulu Morales, mantan presiden Otto Perez, saat ini berada di balik jeruji menunggu persidangan karena tuduhan korupsi, demikian menurut siaran kantor berita Reuters. 



Credit  antaranews.com








Selasa, 13 Februari 2018

China Tunda Operasi Reaktor Nuklir karena Alasan Keamanan


China Tunda Operasi Reaktor Nuklir karena Alasan Keamanan
Ilustrasi. (Reuters/Thomas Peter)



Jakarta, CB -- China kembali menunda pengoperasian reaktor nuklir AP1000 yang berlokasi di Sanmen, Zhejiang, karena alasan keamanan.

Keputusan ini dilaporkan oleh China Daily pada Selasa (13/2), mengutip pernyataan seorang pejabat Korporasi Nuklir Nasional China (CNNC) yang enggan diungkap identitasnya.

Menurut sumber tersebut, proses pengisian bahan bakar untuk reaktor nuklir Westinghouse pertama di dunia itu seharusnya sudah dimulai sejak tahun lalu, yang kemudian dilanjutkan dengan uji coba selama enam bulan sebelum penuh beroperasi pada 2018.


Namun kini, proses pengisian bahan bakar itu ditunda karena China masih mencoba memastikan proyek tersebut benar-benar memenuhi standar keselamatan paling tinggi.


Keputusan ini membuat nasib proyek tersebut semakin tidak jelas karena reaktor itu seharusnya sudah mulai beroperasi sejak 2014 lalu.

Westinghouse sendiri belum dapat dihubungi oleh Reuters. Perusahaan Jepang ini menyepakati pembangunan empat unit reaktor nuklir AP1000 di dua situs di China pada 2007 lalu.


Namun, Westinghouse mulai kehabisan dana pada Maret tahun lalu karena membiayai empat reaktor nuklir di Amerika Serikat.

Sementara itu, China dianggap sebagai salah satu negara yang kemungkinan bakal mengandalkan sektor nuklir untuk mengurangi polusi udara akibat listrik dari pembakaran batu bara.

Saat ini, China memasang target dapat memiliki kapasitas nuklir hingga 58 gigawatts hingga akhir 2020. China juga menargetkan memiliki listrik 30 gigawatt pada akhir dekade ini.

Pembangunan nuklir ini mulai terhambat pada 2011, setelah bencana di Fukushima, Jepang.






Credit  cnnindonesia.com





Megalopis Suku Maya Ditemukan di Bawah Rimbun Hutan Guatemala


Megalopis Suku Maya Ditemukan di Bawah Rimbun Hutan Guatemala
Para peneliti menggunakan teknologi laser untuk melihat di bawah kanopi hutan di Guatemala. FOTO/WILD BLUE MEDIA CHANNEL 4


Lebih dari 60.000 struktur Maya yang sebelumnya belum diketahui, termasuk piramida, istana, dan jalan, telah ditemukan di bawah rimbun hutan di Guatemala. Penemuan ini merupakan terobosan besar.

Para peneliti menggunakan teknologi laser untuk melihat di bawah kanopi hutan di Peten, wilayah yang dekat dengan kota-kota Maya yang telah terkenal. Laser mengungkap sisa-sisa megalopolis (wilayah berpenduduk padat yang berpusat pada satu kota besar atau beberapa kota besar) pra-Kolumbia yang jauh lebih rumit dibandingkan sebelumnya yang diyakini para pakar.

Penemuan itu pun menunjukkan Amerika Tengah memiliki satu peradaban yang puncaknya 1.500 tahun lalu, lebih canggih dibandingkan dengan budaya Yunani kuno dan China. Lokasi itu mungkin menjadi rumah bagi lebih 15 juta orang dan memiliki dinding pertahanan serta benteng yang menunjukkan perang telah terjadi selama keberadaan mereka dan tidak hanya pada akhir peradaban itu.

"Saya pikir ini salah satu kemajuan terbesar dalam 150 tahun arkeologi Maya. Saya tahu ini terdengar hiperbola, tapi saat saya melihat citra Lidar, ini membuat air mata saya menetes," ujar Profesor Arkeologi dan Antropologi Stephen Houston di Universitas Brown pada BBC.

Para peneliti membuat penemuan itu menggunakan teknologi Lidar yang merupakan singkatan dari light detection and ranging. Pesawat dengan pemindai Lidar menghasilkan peta permukaan tiga dimensi menggunakan cahaya dalam bentuk sinyal laser yang dikaitkan dengan sistem GPS. Teknik ini memungkinkan para peneliti membuat peta tentang puluhan kota Maya baru yang tersembunyi di bawah rimbun daun hutan setelah ditinggalkan penghuni aslinya.

Seperti struktur yang belum diketahui sebelumnya, gambar ini juga menunjukkan jalanan mengaitkan pusat kota dan pinggiran kota. Mereka juga menemukan irigasi canggih dan sistem terasering yang mendukung pertanian untuk salah satu peradaban paling canggih di Mesoamerika. Suku Maya dikenal dalam kecanggihan matematika dan teknik yang memungkinkan mereka menyebar ke Amerika Tengah dan Meksiko Selatan.

"Sekarang tidak perlu lagi memotong hutan untuk melihat apa yang ada di bawahnya," ujar Marcello Canuto, salah satu pakar dalam tim tersebut.

Peneliti lain menambahkan, "Struktur benteng dan jalan besar mengungkap sejumlah modifikasi kondisi alam yang dibuat Maya pada skala yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya," kata Francisco Estrada-Belli dari Universitas Tulane. 




Credit  sindonews.com






Siapakah Kim Yo-jong? Saudari Misterius Diktator Muda Korut


Siapakah Kim Yo-jong? Saudari Misterius Diktator Muda Korut
Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korut Kim Jong-un. Foto/Istimewa


SEOUL - Korea Utara (Korut) dipastikan mengirim delegasi  tingkat tinggi ke acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, Korea Selatan (Korsel), pada Jumat esok. Kehadiran delegasi tingkat tinggi Korut mempunyai daya tarik tersendiri, terlebih dengan kehadiran Kim Yo-jong.

Siapakah Kim Yo-jong yang daya tariknya bisa jadi menyaingi keriuhan upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin?

Kim Yo-jong adalah adik perempuan dari Pemimpin Korut Kim Jong-un. Ia anak terakhir dari mantan pemimpin Korut Kim Jong-il dan mempunyai ibu yang sama dengan Kim Jong-un. Kim Yo-jong akan menjadi anggota keluarga pertama dari penguasa Korut yang mengunjungi Korsel sejak berakhirnya perang Korea dengan perjanjian gencatan senjata pada 1953. Ia menjadi bagian dari delegasi tingkat tinggi Korut yang dipimpin kepala negara Kim Yong-nam.

Yo-jong adalah sosok perempuan misterius. Untuk mengetahui siapa sebenarnya perempuan tidak dikenal ini, kita harus mundur beberapa waktu tepatnya saat mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il, wafat pada 2011 lalu.

Yo-jong muncul pertama kali saat upacara pemakaman resmi mendiang ayahnya. Saat itu kehadiran Yo-jong menarik perhatian sejumlah pengamat. Sosok gadis muda terlihat aktif dan berdiri dekat dengan pewaris Jong-il, Kim Jong-un, membuat pengamat tidak mengalihkan pandangan sedikit pun.

Siapa perempuan ini? Ia tidak pernah muncul di televisi Korut atau media negara komunis manapun.

Munculah sejumlah "teori" liar tentang identitasnya, tapi salah satu teori yang paling bisa dipercaya adalah bahwa ia bisa jadi anak bungsu dari Kim Jong-il. Semasa hidup, Jong-il diketahui memiliki "istri keempat" yang memunculkan rumor bahwa perempuan muda itu adalah keturunan mereka.

Selama bertahun-tahun sejak pemakaman Kim Jong-il, para analis terus memperhatikan keberadaan perempuan misterius ini di televisi Korut. Televisi Korut adalah satu-satunya sumber penting yang menawarkan petunjuk informasi tentang apa yang terjadi di dalam negara tertutup itu.

Sesekali, ia muncul di belakang Kim Jong-un di sebuah stadion yang mengarah ke panggung saat acara-acara resmi kenegaraan, atau berjalan-jalan dengan bebasnya di dekat Kim Jong-un dan istrinya saat mereka berkeliling tempat monumental. Bahasa tubuhnya yang bebas sangat kontras dibandingkan dengan pejabat tua lain yang kokoh bak tentara dan sangat sopan di hadapan diktator muda Korut.

Tingkah polah seperti itu semakin menguatkan pendapat pada pengamat Korut jika perempuan muda itu adalah adik perempuan Kim Jong-un dari ibu yang sama, Ko Yong-hui. Belakangan dipastikan jika ia adalah Kim Yo-jong, yang diyakini berusia sekitar 30 tahun.

Tidak ada pertanyaan bahwa ia akan memiliki banyak pengaruh terhadap kakaknya, menjaga kedekatan mereka dalam urusan negara.

Kim Yo-jong, yang berusia tiga tahun lebih muda dari Kim Jong-un, tampaknya bergerak mendekati pusat kekuasaan setelah pamannya dieksekusi dan bibinya menghilang dari foto-foto resmi pada tahun 2013. Laporan berita televisi pada waktu itu menunjukkan Yo-jong muda masuk dalam lapisan pejabat senior.

Kim Yo-jong dan Kim Jong-un diyakini sangat dekat karena mereka menempuh pendidikan di sekolah swasta yang sama di Swiss, dan karena mereka sudah dekat, mereka saling melindungi saat di sekolah. 


"Dia tinggal di kedutaan bersama saudaranya dengan nama samaran," ucap seorang ahli Korut yang mengelola blog dan kontributor untuk situs Johns Hopkins University’s Korean Studies, Michael Madden.

"Mereka digambarkan sebagai anak-anak pekerja rumah tangga, pembantu dan tukang kebun," terangnya seperti dikutip dari ABC News.go, Kamis (8/2/2017).

Sementara Konghan Oh, dari Brookings Institute, mengatakan bahwa adik perempuan Kim Jong-un tersebut memiliki hak istimewa.

"Dia telah diberi banyak kesempatan untuk bepergian," kata Oh, menambahkan bahwa ia pernah melihat ibunya dalam sebuah perjalanan belanja di Paris beberapa saat sebelum sang ibu meninggal karena kanker payudara pada tahun 2004.

Yo-jung sendiri terakhir kali terlihat di luar negeri pada tahun 2011 ketika dia diduga menghadiri konser Eric Clapton dengan kakaknya, Jung-chul, di Singapura.

Konfirmasi identitas resmi Kim Yong-jong akhirnya muncul pada tahun 2014. Ia menemani saudara laki-lakinya dalam memberikan suara untuk Majelis Rakyat Tertinggi. Penyiar berita untuk pertama kalinya menyebut Yo-jong sebagai "pejabat senior" Komite Sentral Partai Buruh.

Ia kemudian diangkat sebagai wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh. Tanggung jawab utamanya adalah untuk "mendewakan" dan mengumpulkan dukungan publik untuk pemimpin nasional.

Karirnya kemudian melesat dengan cepat dan menempatkannya dalam kursi kekuasaan di komite pusat Partai Buruh pada tahun 2016. Ia dipromosikan pada Oktober lalu menjadi Wakil Direktur Pertama Departemen Organisasi dan Kepemimpinan. Dia sekarang bertanggung jawab atas keamanan negara yang mengawasi pejabat senior di partai dan militer.




Credit  sindonews.com













Putin Telepon Netanyahu: Akhiri Serangan ke Suriah atau...



Putin Telepon Netanyahu: Akhiri Serangan ke Suriah atau...
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Moskow, Rusia, 29 Januari 2018. Maxim Shemetov/Reuters

CB, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menelpon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mengakhiri serangan ke Suriah.
Pembicaraan jarak jauh itu, menurut laporan Haaretz, Senin, 12 Februari 2018, menyusul tembakan jet tempur Israel terhadap drone alias pesawat tanpa awak Iran yang terbang dari pangkalan militer Suriah, Sabtu, 10 Februari 2018.

Putin menyatakan, Israel harus mengakhiri serangannya atau akan terjadi bencana baru di kawasan itu.
"Aksi Israel ini dikhawatirkan akan menimbulkan ketegangan baru antara Iran dengan Israel," Haaretz melaporkan.
Rusia juga meminta kepada Israel untuk tidak melakukan pengeboman terhadap pangkalan militer Iran di Palmyra, Suriah. Iran mengendalikan daerah ini untuk pos senjata antiserangan udara. Israel berdalih bahwa tembakan yang berhasil merontokkan drone Iran itu karena memasuki wilayah udaranya.
Media-media pro-Rusia mengklaim bahwa rudal S-200 berhasil menembak pesawat tempur F-35 Israel yang sedang melakukan serangan udara ke Suriah, pada awal Oktober. Israel membantah, dan mengatakan bahwa F-35 miliknya rusak karena tabrakan dengan burung. Amir Kholousi, ISNA vía AP
"Kementerian Luar Negeri Rusia keberatan pelanggaran kedaulatan Suriah oleh Israel dengan cara menembak jatuh drone Iran," tulis Haaretz.

Percakapan telepon antara Putin dan Netanyahu  dilaporkan berlangsung beberapa jam lamanya. Putin berusaha menekan Israel untuk mengakhiri serangan ke Suriah.  Rusia dan Iran adalah sekutu dekat Suriah dalam perang yang berlangsung sejak 2011. Adapun Israel dianggap musuh utama Iran selain Amerika Serikat.






Credit  TEMPO.CO





Amerika Serikat Dukung Israel Menyerang Suriah



Amerika Serikat Dukung Israel Menyerang Suriah
Bangkai pesawat F-16 Israel yang ditembak jatuh di desa Harduf, Israel, 10 Februari 2018. Jet tempur Israel jatuh ditembak Suriah setelah melakukan serangan terhadap sasaran Iran di Suriah. REUTERS/ Ronen Zvulun

CB, Jakarta - Amerika Serikat, Ahad, 11 Februari 2018, menyatakan dukungan terhadap serangan udara Israel ke Suriah pada akhir pekan dan meminta Iran menghentikan provokasi di kawasan tersebut.
"Israel adalah sekutu setia Amerika Serikat. Kami mendukung negeri itu mempertahankan hak dan melindungi diri dari Iran, yang mendukung Suriah dan milisi di selatan Suriah," demikian pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri.

"Kami meminta kepada Iran menghentikan aksi provokasi dan bekerja demi perdamaian di kawasan," ujar pihak Gedung Putih, seperti dikutip Times of Israel, Ahad.
Pernyataan Amerika itu disampaikan sehari setelah terjadi ketegangan di perbatasan Israel dan Suriah. Ketika itu, angkatan bersenjata Israel mencegat sebuah drone Iran yang dituding memasuki wilayah udara Israel.
"Drone tersebut digiring F-16 Israel ke utara," tulis Times of Israel.

Bangkai pesawat F-16 Israel yang ditembak jatuh di desa Harduf, Israel, 10 Februari 2018. Jet tempur Israel jatuh ditembak Suriah setelah melakukan serangan terhadap sasaran Iran di Suriah. REUTERS/Ronen Zvulun
Pada Sabtu, 10 Februari 2018, sekitar pukul 04.25 pagi waktu setempat, sebuah drone Iran, yang berpangkalan di Suriah, memasuki wilayah Israel dari arah Yordania. Drone itu kemudian ditembak jatuh helikopter Apache dekat Kota Beit Shean, Israel bagian utara.

"Drone tersebut melakukan infiltrasi dan melakukan pelanggaran kedaulatan wilayah Israel. Kami telah memperingatkan agresi Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya," demikian pernyataan militer Israel.





Credit  TEMPO.CO



Israel Sebut Drone Iran yang Ditembak Jatuh Mirip RQ-170 CIA




Israel Sebut Drone Iran yang Ditembak Jatuh Mirip RQ-170 CIA
Drone Saeqeh Iran ini memiliki rancangan mirip dengan RQ-70 milik CIA, AS, yang ditembak jatuh pada 2011 menggunakan serangan elektronik. Military.ir

CBJerusalem -- Militer Israel mengatakan pesawat nirawak atau drone milik Iran, yang ditembak jatuh pada Sabtu lalu, menggunakan teknologi canggih yang berasal dari pesawat drone milik militer Amerika Serikat, yang ditembak jatuh Iran pada 2011.
Menurut Letnan Kolonel, Jonathan Conricus, juru bicara militer Israel, dan Yuval Steinitz, yang merupakan salah satu menteri di bidang keamanan nasional Israel, mengatakan pesawat drone Iran merupakan tiruan dari pesawat mata-mata RQ-170 milik AS. Iran sebelumnya telah mengatakan berhasil melakukan reverse engineering atau peniruan teknologi atas pesawat RQ ini.

Para ahli mengatakan rekaman video menunjukkan bentuk pesawat drone itu mirip dengan drone Iran yang bernama Saeqeh atau drone 'Petir', yang mirip dengan pesawat RQ-170 yang dioperasikan lembaga intelijen AS, CIA, dan ditangkap Iran lewat serangan elektromagnetik.

"Itu adalah pesawat tiruan Iran dari drone AS yang mereka dapat beberapa tahun lalu," kata Steinitz kepada radio Israel. Menurut Israel, Iran mengoperasikan drone militer mata-mata ini dari pangkalan di dalam wilayah Suriah untuk memata-matai kondisi wilayah negaranya.
Israel mengatakan drone itu sempat masuk ke dalam wilayahnya sejauh 3-4 kilometer sebelum ditembak jatuh oleh helikopter Israel. Iran membantah tudingan ini dan menyebutnya konyol. Juru bicara Pusat Komando AS, yang mengawasi operasi militer AS di Timur Tengah, menolak berkomentar soal ini.
Media Reuters melansir Israel mengerahkan delapan pesawat jet tempur F-16 ke dalam wilayah Suriah setelah mendeteksi kemunculan drone Saeqeh. Serangan Israel ini dibalas pasukan Suriah, yang kemudian menembak jatuh satu pesawat tempur F-16. Ini membuat militer Israel melancarkan jet tempur gelombang kedua, yang menyasar 12 target milik Iran dan Suriah di perbatasan.
Menurut Washington Post, pesawat RQ-170 milik CIA ditangkap Iran pada 2011 saat sedang memata-matai fasilitas nuklir Iran. Militer Iran mengklaim berhasil menangkap drone itu lewat pencegatan elektronik. AS sempat meminta drone itu dikembalikan. Namun Iran mengatakan AS harus meminta maaf terlebih dulu karena menginvasi wilayah udaranya sebelum drone itu dikembalikan. Israel menunjukkan puing-puing drone Iran, yang mirip dengan RQ-170.





Credit  TEMPO.CO







Jet Israel Gempur Suriah Usai Cegat Drone Iran



Jet Israel Gempur Suriah Usai Cegat Drone Iran
Sejumlah tim forensik melakukan pengecekan pada bangkai pesawat F-16 Israel yang ditembak jatuh di desa Harduf, Israel, 10 Februari 2018. Jet tempur Israel jatuh setelah ditembaki Angkatan Udara Suriah saat melancarkan serangan terhadap "target-target Iran". REUTERS/ Ronen Zvulun

CB, Jakarta - Ketegangan di Timur Tengah meningkat menyusul gempuran jet tempur Israel ke wilayah Suriah, Sabtu, 10 Februari 2018, setelah menghajar drone Iran yang dituding memasuki wilayah udara negeri itu.
Sebelumnya, pasukan pertahanan udara Suriah menembak jatuh pesawat perang Israel setelah memasuki wilayah udara Suriah. Aksi saling tembak ini membuat Rusia, pemain kunci di Suriah, meminta kedua belah pihak menahan diri.


Sejumlah tim forensik Israel melakukan pengecekan pada bangkai pesawat F-16 Israel yang ditembak jatuh di desa Harduf, Israel, 10 Februari 2018. Angkatan Udara Suriah kemudian menembakkan rudal-rudal anti pesawat hingga mengenai sebuah jet tempur F-16 di Israel. REUTERS/Herzie Shapira
Menurut laporan Al Jazeera, Ahad, 11 Februari 2018, insiden ini sebagai akibat ketegangan antara Israel dan Iran sejak meletusnya perang saudara di Suriah yang dimulai pada 2011. Iran adalah sekutu dekat Suriah selain Rusia.
Dari Rusia -yang mengirimkan pasukan dukungan untuk Presiden Suriah Bashar al Assad pada 2015- para pejabat negeri itu mengatakan bahwa mereka menaruh perhatian serius atas konfrontasi udara kemarin.
Bangkai pesawat F-16 Israel yang ditembak jatuh di desa Harduf, Israel, 10 Februari 2018. Jet tempur Israel jatuh ditembak Suriah setelah melakukan serangan terhadap sasaran Iran di Suriah. REUTERS/ Ronen Zvulun
"Kami mendesak semua pihak yang terlibat dalam aksi saling tembak menahan diri dan menghindari aksi yang dapat menimbulkan situasi lebih kompleks," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip Al Jazeera, Ahad. "Kami juga meminta agar semua pihak yang terlibat menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Suriah serta beberapa negara sekitar," tambahnya.

Serangan udara Israel dimulai pada Sabtu dini hari waktu setempat ketika militer negeri itu mengaku mencegat sebuah pesawat tanpa awak di atas langit Beit Shean. "Pesawat itu milik pasukan Iran," kata militer Israel melalui sebuah pernyataan, Sabtu.





Credit  TEMPO.CO




Militer Turki Tangkap Ribuan Milisi Kurdi dan ISIS di Afrin



Militer Turki Tangkap Ribuan Milisi Kurdi dan ISIS di Afrin
Pasukan Turki berada dalam sebuah bangunan kosong saat bersiap bertempur dengan Kurdi di Gunung Barsaya, timur laut Afrin, Suriah 28 Januari 2018. REUTERS/Khalil Ashawi

CB, Jakarta - Militer Turki telah menangkap lebih dari seribu militan bersenjata Kurdi ,PKK dan anggota kelompok teroris ISIS sejak Operasi Ranting Zaitun dilancarkan di Afrin, utara Suriah yang berbatasan dengan Turki, pada 20 Januari 2018.


Pendemo membawa gambar pemimpin Kurdi Abdullah Ocalan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) saat aksi menentang serangan Turki terhadap Afrin, di provinsi Hasaka, Suriah, 18 Januari 2018. REUTERS
Seperti dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu, pada hari Minggu, 11 Februari 2018 sekitar 103 militan bersenjata Kurdi PKK dan anggota teroris ISIS ditangkap. Dengan begitu, total sudah 1.369 militan garis keras Kurdi PKK dan teroris ISIS yang dicokok.

Dalam pernyataan tertulis Staf Jenderal Turki, lembaga resmi pemerintah Turki yang diterbitkan pada Senin, 12 Februai 2018, serangan-serangan udara dalam Operasi Ranting Zaitun yang dilancarkan Angkatan Bersenjata Turki telah menghancurkan 15 target yang digunakan sebagai tempat berlindung, tempat – tempat penyimpanan amunisi dan lubang-lubang senjata.
Operasi Ranting Zaitun ditujukan untuk menciptakan keamanan dan stabilitas di sepanjang wilayah perbatasan Turki dan kawasan. Operasi ini juga ditujukan untuk melindungi masyarakat Suriah dari penindasan dan kekejaman.
Militer Turki menegaskan Operasi Ranting Zaitun dilaksanakan di bawah kerangka HAM Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi – resolusi Dewan Keamanan PBB, hak mempertahankan diri di bawah piagam PBB dan menghormati integritas teritorial Suriah.


Peta Manbij. google.com
Pada bagian lain, koresponden Anadolu di lapangan mewartakan operasi gabungan yang dilakukan militer Turki dan kelompok Tentara Pembebasan Suriah (FSA) pada Minggu pagi, 11 Februari 2018 telah membersihkan desa Serincek dari para teroris. Serincek terletak di kota Sheran wilayah Afrin, utara Suriah.
Dalam operasi  militer tersebut, Turki dan FSA juga  merebut desa Hec Iskendere, yang terletak di wilayah barat Jinderes, Afrin.

Sejak operasi gabungan militer Turki dan FSA, total 49 area strategis dirampas dari para teroris ISIS, di antaranya satu pusat kota, 32 desa, tiga wilayah pinggir dan 13 bukit.




Credit  TEMPO.CO




Rusia Buka Peluang Jual Sistem Pertahanan Udara S-400 ke AS



Rusia Buka Peluang Jual Sistem Pertahanan Udara S-400 ke AS
Rusia siap menjual sistem pertahanan udara S-400 ke AS jika menginginkannya. Foto/Istimewa


MOSKOW - Rusia membuka peluang bagi Amerika Serikat (AS) untuk membeli sistem pertahanan rudalnya, S-400, jika memang tertarik. Rusia tidak akan terganggu dengan hal itu.

Hal itu dikatakan oleh CEO Rostec, perusahaan Rusia yang membuat sistem pertahanan itu, Sergey Chemezov dalam sebuah wawancara dengan Washington Post.

"S-400 bukanlah sistem ofensif, melainkan sistem pertahanan. Kita bisa menjualnya ke orang Amerika jika mereka menginginkannya. Jadi, sebenarnya tidak ada masalah dari sudut pandang strategis," kata Chemezov seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (11/2/2018).

Ketika ditanya apa alasan yang berada di balik penjualan sistem pertahanan tersebut ke Turki, Chemezov menjawab bahwa menjual S-400 kepada anggota NATO tidak membahayakan keamanan Rusia. Sebagaimana diketahui, Turki adalah anggota dari pakta pertahanan bentukan AS tersebut.

"Sebaliknya, jika sebuah negara mampu memastikan keamanan wilayah udaranya, akan terasa lebih aman. Dan mereka yang mungkin memiliki niat untuk menyerang negara itu akan berpikir dua kali," Chemezov menjelaskan.

Lebih jauh, pemimpin Rostec tersebut mengatakan bahwa sistem semacam itu mendapat banyak permintaan di banyak negara dan Rusia memiliki banyak permintaan.

Pada akhir Desember lalu, Rusia dan Turki menandatangani sebuah perjanjian pinjaman mengenai pasokan S-400 Rusia ke Turki. Kedua belah pihak sepakat pesanan itu akan diberikan pada bulan September mendatang. Angkatan bersenjata Rusia telah menggunakan sistem S-400 sejak 2007. 




Credit  sindonews.com





Tak Hormat, Wapres AS Kehilangan Momen untuk Diplomasi Korut


Tak Hormat, Wapres AS Kehilangan Momen untuk Diplomasi Korut
Meski duduk berdekatan, Pence sama sekali tidak menghampiri. Ia bahkan tak bereaksi apa pun ketika Presiden Korsel, Moon Jae-in, menjabat tangan Kim Yo-jong hingga dua kali. (AFP Photo/Odd Andersen)



Jakarta, CB -- Kehadiran Wakil Presiden Mike Pence dalam Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan diharapkan bisa menjadi momen bagi Amerika Serikat untuk berdiplomasi dengan Korea Utara. Namun, kesempatan itu melayang karena Pence dianggap menunjukkan sikap tak hormat.

Pendapat ini disampaikan langsung oleh seorang pejabat diplomatik senior yang enggan diungkap identitasnya kepada CNN. Menurut sumber itu, sikap tak hormat Pence ini sudah terlihat sejak awal upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.

Saat tim gabungan Korsel dan Korut berarak bersama di bawah satu bendera, Pence sama sekali tak bertepuk tangan dan menunjukkan ekspresi wajah datar.


"Pence terlihat sangat meremehkan, bukannya bertindak layaknya abang," ujar sumber tersebut kepada CNN, Senin 12/3).

Tak Hormat, Wapres AS Kehilangan Momen untuk Diplomasi Korut
Meski duduk berdekatan, Pence sama sekali tidak menghampiri. Ia bahkan tak bereaksi apa pun ketika Presiden Korsel, Moon Jae-in, menjabat tangan Kim Yo-jong hingga dua kali. (Yonhap via Reuters)
Sumber itu kemudian menyoroti tempat duduk Pence yang berjarak tak jauh dari Kim Yo-jong, adik pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, sekaligus anggota penting komite pusat Partai Pekerja Korut.

Meski duduk berdekatan, Pence sama sekali tidak menghampiri. Ia bahkan tak bereaksi apa pun ketika Presiden Korsel, Moon Jae-in, menjabat tangan Kim Yo-jong hingga dua kali.

Sikap Pence ini pun menjadi sorotan media Korut yang menyebut sang wakil presiden AS itu "tidak menghormati semangat Olimpiade."


Pejabat diplomatik itu menyayangkan hal ini karena sikap tidak hormat Pence itu membuat kesempatan diplomasi AS melayang, padahal gestur positif sekecil apa pun mungkin bisa membuka jalur komunikasi.

Sejumlah pengamat pun mengatakan bahwa Pence kemungkinan tidak percaya diri melihat sambutan hangat Korsel terhadap delegasi Korut.

Selain menghadiri Olimpiade, kedua pejabat tinggi negara itu juga terlihat masuk bersama ke dalam istana kepresidenan Korsel.

Dalam pertemuan itu, Kim Yo-jong mengisi buku tamu dengan pesan harapan "Pyongyang dan Seoul dapat lebih dekat di hati masyarakat dan bergerak menuju proses unifikasi."


Kim Yo-jong bahkan dilaporkan menyampaikan surat dari Kim Jong-un berisi undangan bagi Moon untuk melakukan pertemuan di Pyongyang.

Sementara itu, pada hari yang sama ketika Kim Yo-jong tiba di Korsel, Pence malah bertemu dengan pembelot Korut di Washington. Menurut sejumlah pengamat, sikap ini "merendahkan citra AS sebagai negara adikuasa."

Dalam kesempatan itu, Pence juga menyinggung masalah diplomasi dengan Korut dengan berkata, "Intinya, tekanan akan terus berlanjut hingga mereka melakukan sesuatu yang diyakini sebagai upaya denuklirisasi. Tekanan maksimum akan berlanjut dan lebih intens. Namun, jika kalian mau bicara, kita akan bicara."

Sejumlah pengamat pun mengatakan bahwa Korut mungkin saja masih mau berbicara dengan AS karena "denuklirisasi" dapat berarti banyak, termasuk kesepakatan untuk menangguhkan uji coba rudal dan nuklir dengan timbal balik pengakuan kepemilikan nuklir terbatas.





Credit  cnnindonesia.com







Sebut Korsel Mengesankan, Kim Jong-un Dorong Rekonsiliasi


Sebut Korsel Mengesankan, Kim Jong-un Dorong Rekonsiliasi
Kim Jong-un menyebut Korsel mengesankan karena menyambut baik delegasi Korut pada rangkaian Olimpiade Musim Dingin. Ia pun mendorong rekonsiliasi. (KCNA/via REUTERS/File Photo)


Jakarta, CB -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, memuji Korea Selatan sebagai negara yang mengesankan karena telah menyambut baik adiknya, Kim Yo-jong, beserta delegasinya selama rangkaian kunjungan dalam rangka Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. Ia pun mendorong upaya rekonsiliasi.

"Setelah menerima laporan delegasi, Kim Jong-un menyampaikan kepuasan dan mengatakan bahwa Korsel sangat mengesankan, terutama karena memprioritaskan kunjungan anggota dari Korut yang ikut serta dalam Olimpiade," demikian bunyi pemberitaan media pemerintah Korut, KCNA, Selasa (13/2).

Sebagaimana dilansir AFP, laporan KCNA itu juga mengindikasikan keinginan Kim untuk rujuk dengan Korsel yang semakin kuat dengan bunyi pemberitaan, "Ia rasa penting untuk melanjutkan hasil yang baik dengan menghangatkan kembali iklim rekonsiliasi dan dialog."


KCNA juga menyebut Kim sudah memberikan instruksi penting di sektor-sektor yang relevan untuk segera mengambil tindakan. Namun, KCNA tak merinci lebih lanjut langkah yang dimaksud.


Isu ini mulai mencuat setelah Kim menyiratkan keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Korsel pada awal tahun ini. Dalam pidatonya, Kim mengindikasikan keinginan Korut untuk ikut serta dalam Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.

Bertekad untuk memperbaiki relasi dengan Pyongyang sejak sebelum dilantik, Presiden Korsel, Moon Jae-in, pun menanggapi positif pidato Kim dan langsung mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memboyong atlet dan delegasi Korut.


Setelah segala persiapan, pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pun digelar Jumat lalu, di mana atlet Korut dan Korsel berarak di bawah satu bendera.

Sehari kemudian, Kim Yo-jong bertemu dengan Moon di istana kepresidenan Korsel yang dikenal dengan sebutan Blue House. Saat pertemuan tersebut, Kim Yo-jong dilaporkan menyampaikan surat undangan dialog dari Kim Jong-un kepada Moon.

Kim Yo-jong pun menutup lawatannya ke Korsel dengan menonton konser musik bersama Moon. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua petinggi Korsel dan Korut terlihat duduk berdampingan dalam pagelaran musik.

Sebut Korsel Mengesankan, Kim Jong-un Dorong Rekonsiliasi
Kim Yo-jong, adik pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, menutup lawatannya ke Korsel dengan menonton konser musik bersama Presiden Moon Jae-in. (Yonhap via Reuters)
Pentas ini sudah sejak lama dinanti oleh publik. Sejak diumumkan, nyaris 120 ribu orang langsung berebut mendapatkan 1.000 tiket yang tersedia.

Mereka tak mau kehilangan kesempatan melihat penampilan musisi Korut karena kontak antar-warga sipil kedua negara Korea sangat dilarang pasca-perjanjian gencatan senjata setelah perang tahun 1950-1953.

Meski demikian, pendekatan Moon ini membangkitkan amarah kaum konservatif yang menyebutnya sebagai simpatisan Korut dan mengabaikan keamanan negara dan sekutunya, Amerika Serikat.

"Menyambut komunis merah ini di jantung Seoul adalah hal paling memalukan," teriak seseorang dari dalam kerumunan demonstran yang mengacungkan bendera Korsel dan AS, beserta foto Kim Jong-un dengan tanda silang merah di atasnya.

"Musnahkan Kim Jong-un!" teriak demonstran lainnya sambil merobek poster bergambar wajah sang pemimpin tertinggi Korut.




Credit  cnnindonesia.com


Jabat Tangan Bersejarah Pemimpin Korut-Korsel di Olimpiade


Jabat Tangan Bersejarah Pemimpin Korut-Korsel di Olimpiade
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabat tangan dengan adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong, di upacara pembukaan Olimpiade Pyeongchang. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)



Jakarta, CB -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabat tangan dengan Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Jumat (9/2).

Moon menyambut sejumlah pemimpin dunia, termasuk Kim Yo-jong dan Kim Yong-nam, kepala delegasi Korea Utara.

Kim Yo-jong adalah anggota dinasti pemimpin Korut pertama yang mengunjungi Korsel sejak perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada 1953 lalu.


Mereka tiba di Korsel siang tadi, menggunakan jet pribadi Kim Jong-un.

Pesawat putih itu dihiasi tulisan Republik Rakyat Demokratis Korea, nama resmi Korea Utara, yang tertulis dengan huruf hitam berbahasa Korea, diikuti bendera kebangsaannya.

Kim Yo-jong dan delegasinya disambut oleh para pejabat pemerintah, termasuk Menteri Unifikasi Cho Myong-gyon, sebelum berangkat ke Pyeongchang menggunakan kereta peluru.

Sementara peristiwa bersejarah ini berlangsung, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence justru menghindari kemungkinan bertemu dengan para pejabat Korut.


Upacara yang dipimpin Moon di Pyeongchang ini adalah puncak upaya Seoul yang selama berbulan-bulan ini ingin meredakan ketegangan akibat ambisi senjata nuklir Korut.

Sebelum upacara dimulai, media Korea Selatan menyebut Pence diperkirakan bakal duduk di hadapan Kim Yong-nam di meja yang ditempati oleh 12 orang.

Walau demikian, kantor kepresidenan Korsel menyatakan Pence sudah mempunyai jadwal bertemu para atlet AS dan hanya berencana hadir di upacara pembukaan untuk menyapa para pejabat lain.



Credit  cnnindonesia.com





Tonga Hancur Diterjang Badai Terburuk dalam 60 Tahun


Gambar dari tangkapan layar video ini menunjukkan kerusakan sebuah rumah akibat terjangan Badai Gita di Nuku’alofa, Tonga, Selasa (13/2).

Gambar dari tangkapan layar video ini menunjukkan kerusakan sebuah rumah akibat terjangan Badai Gita di Nuku’alofa, Tonga, Selasa (13/2).
Foto: TVNZ via AP



Kecepatan angin mencapai 233 Km per jam, jauh lebih kuat dari perkiraan.



CB, NUKU'ALOFA -- Kepulauan Tonga di Pasifik Selatan hancur oleh badai tropis Gita yang membawa angin dengan kecepatan 230 Km per jam. Badai menyebabkan kerusakan yang signifikan di seluruh kerajaan tersebut, bahkan juga meratakan gedung parlemen dengan tanah.

Badai Gita menerjang Tonga sekitar pukul 20.00 waktu setempat pada Senin (12/2) malam dan memuncak antara pukul 23.00 malam hingga pukul 02.00 pagi. Badai tersebut memporak-porandakan pulau utama Tongatapu, memutus aliran listrik, menghancurkan gereja-gereja, dan merusak tanaman yang sangat penting bagi penghidupan di pulau ini.

Pada puncaknya, kecepatan angin mencapai 233 Km per jam, jauh lebih kuat dari perkiraan. Meski demikian, badai Gita belum mencapai badai Kategori 5 seperti yang telah banyak diantisipasi.

Menurut British Met Office, badai Gita adalah badai terburuk yang menerjang pulau-pulau utama Tonga dalam 60 tahun terakhir. Sistem komunikasi dengan British Met Office sempat hilang semalaman saat badai ini menghancurkan atap kantor meteorologi Tonga.

Graham Kenna dari Kantor Manajemen Darurat Tonga mengatakan kepada Radio Selandia Baru, kerusakan sangat meluas dan parah, sementara informasi sangat lamban didapat. "Saya telah terlibat dalam respons bencana selama 30 tahun dan ini adalah situasi terburuk yang pernah saya hadapi," kata Kenna.

"Banyak bangunan rusak parah atau bahkan hancur. Pohon di dekat istana, juga telah hancur. Ini adalah situasi yang sangat buruk," tambah dia, dikutip The Guardian.

Selandia Baru telah mengeluarkan 750 ribu dolar Selandia Baru dana bantuan darurat. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pasukan pertahanan siap siaga segera setelah pemerintah Tonga menentukan bantuan apa yang mereka butuhkan dari pemerintahannya.

Koresponden Newshub Pacific Michael Morrah, yang berada di ibu kota Nuku'alofa, melaporkan puluhan rumah dihancurkan oleh badai tersebut. Dia mengatakan, sejumlah bangunan penting juga hancur, termasuk gedung parlemen.

Sekretaris Jenderal Palang Merah di Tonga Sione Taumoefolau mengatakan dia telah mengirim timnya untuk mulai menjangkau kerusakan dan membersihkan jalan-jalan. Dia memperkirakan kerusakan di ibu kota sangat parah.

"Pada tahap ini kami tidak mendapatkan laporan adanya korban jiwa dan hanya ada laporan korban luka ringan, jadi saya pikir kami bisa bersyukur untuk itu. Tapi kami tidak punya informasi tentang pulau-pulau terluar, jadi kami harus menunggu dan melihat apa yang bisa kami temukan saat ini," kata Taumoefolau.

Kerajaan Tonga terbentuk di atas 176 pulau, namun hanya 40 pulau yang dihuni. Setelah dari Tonga, badai Gita akan membelok ke selatan menuju Fiji, dan diperkirakan akan menerjang Kepulauan Lau pada Selasa (13/2).

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan pasokan darurat telah disiapkan pada Senin (12/2), dan siap dikirim ke pulau-pulau di Tonga. "Ini merupakan kontribusi awal yang akan memungkinkan kita merespons dengan cepat permintaan dari pemerintah Tonga untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti tempat tinggal darurat, air, dan sanitasi. Kami siap memberikan dukungan tambahan karena tingkat kerusakannya sangat jelas," kata dia.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Ukraina Deportasi Pemimpin Oposisi ke Polandia


Petro Poroshenko

Petro Poroshenko
Foto: Kyivpost

Saakashvili menuduh Presiden Ukraina melakukan korupsi.



CB,KIEV -- Pemimpin oposisi Ukraina Mikheil Saakashvili dideportasi ke Polandia pada Senin (12/2) setelah dia ditahan di restoran di Kiev oleh penegak hukum. Dinas perbatasan Polandia mengkonfirmasi bahwa dia telah tiba dan Warsawa telah setuju untuk mengizinkannya masuk.

Deportasi tersebut tampaknya menjadi akhir permainan 'tikus dan kucing' sepanjang bulan antara Saakaahvili dan pihak berwenang Ukraina yang terjadi kerusuhan di jalan selama usaha sebelumnya untuk menangkapnya. "Orang ini berada di wilayah Ukraina secara ilegal dan oleh karena itu, sesuai dengan semua prosedur hukum, dia dikembalikan ke negara asal dia tiba," kata juru bicara dinas ini Oleh Slobodyan dalam postingan di facebook.

Slobodyan mengatakan petugas penegak hukum diwajibkan untuk menggunakan kekuatan saat menahan Saakashvili di Kiev karena para pendukungnya telah menyerang mereka. Sebelumnya dalam sebuah pernyataan, Saakashvili mencela Presiden Ukraina Petro Poroshenko.

"Ini bukan presiden dan bukan seorang laki-laki. Ini adalah penjahat bajingan yang ingin menghancurkan Ukraina. Semua ini menunjukkan betapa lemahnya mereka. Kita akan mengalahkan mereka," katanya.

Poroshenko menanggalkan status kewarganegaraan Ukraina Saakashvili tahun lalu. Namun Saakashvili kembali memasuki Ukraina dari Polandia pada September dan menjanjikan untuk menghadapi presiden yang dia tuduh melakukan korupsi. Namun, Poroshenko membantahnya. 




Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Kunjungi Putin, Abbas Nyatakan tak Bisa Lagi Terima Peran AS


Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dalam pertemuan Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina di Ramallah, Ahad (14/1).

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dalam pertemuan Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina di Ramallah, Ahad (14/1).
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed


Palestina tolak kerja sama apa pun dengan AS

CB, MOSKOW - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, dia tidak dapat lagi menerima peran Amerika Serikat (AS) sebagai mediator dalam perundingan damai dengan Israel. Hal ini karena perilaku Washington yang secara sepihak telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Kami menyatakan, mulai sekarang kami menolak untuk bekerja sama dalam bentuk apapun dengan AS terkait status mediatornya, karena kami menentang tindakannya," ujar Abbas kepada Putin, dalam kunjungannya ke Moskow, pada Senin (12/2), dikutip kantor berita Interfax.





Abbas mengatakan dia menginginkan mekanisme mediasi baru yang diperluas untuk menggantikan Kuartet Timur Tengah, kelompok negara dan badan internasional yang didirikan untuk memimpin mediasi antara Israel-Palestina.

"Misalnya, 'kuartet' itu ditambah beberapa negara lain seperti model yang digunakan untuk mencapai kesepakatan mengenai Iran," kata Abbas, merujuk pada perundingan internasional mengenai program nuklir Teheran.

Menurut Abbas, jika AS ingin ambil bagian dalam proses perdamaian, seharusnya tidak sendirian tapi sebagai bagian dari sebuah kelompok. Abbas mengatakan dia berharap Rusia dapat mengambil peran yang lebih besar dalam perundingan damai antara Israel-Palestina.

Dalam pertemuan itu, Putin juga menggarisbawahi kedalaman dan kualitas hubungan antara Rusia dan Palestina. Ia menambahkan, masih banyak yang harus dilakukan terkait konflik yang terjadi di wilayah Abbas. "Situasi di wilayah ini jauh dari yang kami ingin lihat," kata Putin, dikutip RT.

Ia menegaskan Rusia selalu mendukung rakyat Palestina. Dia juga mengaku telah membahas masalah tersebut dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah kunjungan baru-baru ini.

Sebelum bertemu Abbas, Putin sempat melakukan percakapan telepon dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas proses perdamaian Palestina-Israel. "Saya baru saja melakukan percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat, [Donald] Trump," kata Putin kepada Abbas, dikutip kantor berita Tass.

"Tentu saja, kami berbicara tentang penyelesaian masalah Israel-Palestina," tambah dia. Menurut Putin, Trump menyampaikan ia menginginkan solusi yang terbaik bagi Abbas dan Palestina.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID




PM Israel Akui Bahas Pencaplokan Tepi Barat dengan AS


Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: KEVIN LAMARQUE/REUTERS                 



Saya telah berbicara dengan orang-orang Amerika Serikat (AS) mengenai hal itu.



CB,YERUSALEM -- Perdana menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Amerika Serikat (AS) mengenai kemungkinan aneksasi atau pencaplokan wilayah Palestina yang dilakukan Israel untuk permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.

"Mengenai masalah penerapan kedaulatan, saya bisa mengatakan bahwa saya telah berbicara dengan orang-orang Amerika Serikat (AS) mengenai hal itu," kata Netanyahu dikutip oleh seorang juru bicara partai sayap kanan Likud saat menghadiri pertemuan para legislatornya.

Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump terus memberikan dukungan bagi Israel. Sebelumnya, Trump menyetujui pemindahan Kedubes AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pemindahan kedubes itu diperkirakan bakal terwujud tahun depan.


Pemindahan kedubes itu seakan memberikan pengakuan dari AS terhadap klaim Israel terhadap Yerusalem. Padahal, Palestina telah merencanakan untuk menjadikan Yerusalem timur sebagai ibu kota negaranya di masa depan. Pemindahan kedubes AS itu memicu demonstrasi anti-AS dan Israel di seluruh dunia.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID




India Ancam Pakistan Usai Serangan di Kashmir


Tentara India melakukan patroli di jalan-jalan di ibu kota Kashmir, Srinagar, India. (ilustrasi)
Tentara India melakukan patroli di jalan-jalan di ibu kota Kashmir, Srinagar, India. (ilustrasi)
Foto: AP


Gerilyawan bersenjata berat menyerbu pangkalan di Jammu, Kashmir, India.


CB,NEW DELHI -- Menteri Pertahanan India mengatakan, Pakistan 'akan membayar' setelah pascaserangan terhadap serangan sebuah pangkalan militer Kashmir yang dikelola India dan menewaskan sembilan jiwa termasuk lima tentara dan seorang warga sipil.

Baku tembak terjadi Sabtu ketika gerilyawan bersenjata berat menyerbu pangkalan di Jammu, kota terbesar kedua wilayah Himalaya yang disengketakan berbatasan dengan Pakistan. Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman yang mengunjungi orang-orang yang terluka di rumah sakit (RS) mengatakan bahwa operasi kontra teror di kamp tersebut telah dibatalkan pada Senin (12/2).

"Pakistan telah memperluas busur teror, menggunakan pelanggaran gencatan senjata (di perbatasan) untuk membantu penyusupan. Pakistan akan membayar untuk kesalahan ini," katanya seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (13/2).

Sitharaman juga mengoreksi korban tewas sebelumnya yang diberikan oleh polisi yang menyebut 10 orang termasuk empat penyerang tewas dalam serangan tersebut. Ia menyebut kemungkinan teroris tewas dieliminasi meskipun ada informasi empat militan ikut tewas di wilayah tersebut. "Kemungkinan keempat penyerang adalah pemandu dan tidak memasuki tempat tersebut," katanya.

Para penyusup mengambil posisi di dalam kompleks perumahan yang ditujukan untuk keluarga tentara saat tentara meluncurkan serangan untuk mengusir mereka. Jammu yang mayoritas dihuni penduduk Muslim terletak di kaki pegunungan daerah pegunungan relatif tenang namun berulangkali terjadi serangan militan di pangkalan militer yang berbatasan dengan Pakistan.

Kashmir telah dibagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka dari inggris pada 1947. Namun kedua negara mengklaim wilayah dan terjadi perang di wilayah ini.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID