Pemimpin senior sekaligus salah satu pendiri
Hamas, salah satu faksi besar di Palestina, Imad al-Alami meninggal
dunia di Jalur Gaza, Selasa (30/1). (AFP PHOTO / MOHAMMED ABED)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin senior sekaligus salah satu pendiri Hamas, salah satu faksi besar di Palestina, Imad al-Alami meninggal dunia di Jalur Gaza, Selasa (30/1).
Alami, 63 tahun, meninggal dunia setelah sempat dirawat selama tiga pekan di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza.
Tokoh senior Hamas, Bassem Naim, mengabarkan kematian Alami lewat akun Twitternya tanpa memberi penjelasan rinci.
Dilansir kantor berita Anadolu, Alami dikabarkan mengalami luka tembak di kepala saat sedang membersihkan senjata di rumahnya.
Pernyataan resmi Hamas sebagaimana dikutip AFP
menyatakan Alami akan dimakamkan di Gaza. Jenazahnya akan disemakamkan
di Mesji Al-Amari, Gaza. Acara perkabungan akan digelar di Alun-alun
Saraya dan dihadiri seluruh pemimpin Hamas dan para pendukungnya di
Jalur Gaza.
Alami adalah mantan Duta Besar Hamas pertama di Iran sebelum
mengasingkan diri ke Suriah dan tinggal di negara itu hingga 2012 lalu.
Saat perang saudara pecah di Suriah, Alami bersama keluarganya kembali ke Palestina dan tinggal di Gaza.
Pada 2013, Alami terpilih menjadi wakil pemimpin Hamas yang ketika itu masih menguasai Gaza.
Sebagaimana dikutip AFP, Alami merupakan salah satu tokoh Hamas yang paling dihindari Israel karena dituduh kerap merencanakan sejumlah serangan.
Rumah Alami bahkan pernah dibom oleh Israel saat negara itu menggempur Gaza pada 2014 lalu.
Pada 2003, Amerika Serikat memasukan nama Alami dalam daftar “teroris global khusus.”
CB, Jakarta - Pesawat militer Cina
tanpa izin telah terbang ke zona identifikasi pertahanan udara Korea
atau KADIZ di dekat Pulau Ieo. Delapan jet tempur Korea Selatan dengan
cepat langsung mencegatnya.
Seperti yang dilansir Chosun Ilbo pada
30 Januari 2018, ini pelanggaran kedua pesawat Cina memasuki KADIZ
dalam kurun waktu sekitar 40 hari.
Pesawat
militer Cina itu memasuki zona tersebut dari barat daya Pulau Ieo pada
Senin, 29 Januari 2018, sekitar pukul 9.30 pagi Senin, 29 Januari 2018.
Jet tersebut meninggalkan zona tersebut 25 menit kemudian dan
memasuki ADIZ Jepang. Jaraknya mencapai sekitar 120 kilometer arah
selatan Pulau Ulleung, sebelum berbelok dan terbang ke selatan ke arah
Cina.
Jet militer Cina itu rupanya pesawat patroli atau pesawat perang elektronik yang direnovasi dari pesawat transport Y-8.
Angkatan Udara Korea segera menerbangkan secara acak delapan pesawat F-15K dan KF-16 untuk mengawasi pesawat Cina.
Pada
18 Desember tahun lalu, lima pesawat militer Cina, dua pembom strategis
H-6, dua pesawat tempur J-11 dan pesawat pengintai TU-154, juga
melanggar KADIZ di dekat Pulau Ieo.
Cina
memiliki desain teritorial berdasarkan pada batuan yang terendam, namun
badan internasional tidak mengenal pulau-pulau yang tidak terlihat di
atas air. Zona identifikasi pertahanan udara bukan wilayah udara
teritorial, namun pesawat yang memasuki mereka wajib mengidentifikasi
diri mereka ke negara yang mengklaim zona tersebut.
Namun zona Korea, Cina dan Jepang tumpang tindih di dekat Ieo karena masing-masing negara mengklaim sepihak sebagai wilayahnya.
CB, Jakarta - Warga asing keturunan Cina
diizinkan untuk mengajukan visa khusus untuk tinggal di Cina selama
lima tahun atau memasuki negara tersebut beberapa kali selama periode
tersebut setelah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Kebijakan
baru, yang berlaku mulai Kamis, 1 Februari 2018, adalah perbaikan pada
visa multiple-entry satu tahun untuk etnis Cina di seluruh dunia.
Seperti
yang dilaporkan South China Morning Post pada 30 Januari 2018,
perubahan yang diumumkan oleh Kementerian Keamanan Publik pekan lalu,
diperkirakan akan menarik lebih banyak etnis Tionghoa untuk melakukan
bisnis atau bahkan tinggal di Cina.
Menurut definisi resmi Cina, orang asing asal Cina merujuk pada eks
warga Cina yang telah memperoleh kewarganegaraan asing, atau keturunan
warga Cina saat ini. Pemohon hanya perlu memiliki satu orang tua, kakek
nenek atau leluhur yang merupakan warga negara Cina. Tidak ada batasan
jumlah generasi.
Tapi sementara kebijakan tersebut terbuka untuk
semua orang asing tersebut, menurut kementerian tersebut, pemohon
diminta untuk membuktikan asal Cina mereka. Ini berarti menyerahkan
dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Cina atau pihak berwenang
di negara tempat pemohon mengajukan permohonan.
Dokumen
yang membuktikan asal Cina termasuk salinan paspor Cina atau kartu
identitas orang-orang Cina atau paspor kerabat mereka.
Menurut
Kantor Urusan Luar Negeri Cina di Shanghai, sertifikat dari pemerintah
luar negeri juga akan diterima setelah dinilai oleh Kedutaan Besar Cina
atau konsulat di negara asal pemohon. Kebijakan baru ini juga
mempermudah pemohon dengan tidak memberlakukan pembatasan atas alasan
kunjungan mereka.
"Visa semacam itu dapat diberikan kepada
orang-orang etnis Tionghoa di luar negeri jika mereka perlu mengunjungi
keluarga mereka, melakukan pertukaran bisnis atau budaya, atau menangani
masalah pribadi di Cina," demikian pernyataan kementerian tersebut.
Baca: Fantastis, Rakyat Cina Habiskan Rp 7.800 Triliun untuk Jajan
Sementara
mereka yang ingin tinggal lebih lama untuk alasan pekerjaan, studi atau
hal-hal lain dapat mengajukan permohonan izin tinggal lima tahun.
"Kebijakan
tersebut bertujuan untuk mendorong lebih banyak orang Tionghoa
perantauan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Cina," kata Qu
Yunhai, Kepala biro administrasi keluar dan masuk Cina.
JENEWA
- Badan PBB yang menangani kesejahteraan anak, UNICEF menyatakan,
sanksi yang diterapkan terhadap Korea Utara (Korut) membuat anak-anak di
negara tersebut terancam mengalami kelaparan. UNICEF memperkirakan ada
60 ribu anak yang akan terdampak sanksi ini.
Kekuatan dunia telah
memberlakukan sanksi yang terus meningkat terhadap Korut, karena
program rudal nuklir dan balistiknya. Pekan lalu, Amerika Serikat (AS)
mengumumkan sanksi baru terhadap sembilan entitas, 16 orang dan enam
kapal Korut yang dituduh membantu program senjata tersebut.
UNICEF
menuturkan, meski sanksi tersebut mengecualikan pasokan atau bantuan
kemanusiaan ke Korut, tapi tetap saja ada potensi besar kelaparan
terhadap anak-anak di negara paling terisolsasi di dunia itu.
"Berdasarkan
resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB, pasokan atau operasi kemanusiaan
dikecualikan dari sanksi. Tapi apa yang terjadi adalah tentu saja bank,
perusahaan yang menyediakan barang atau kapal sangat berhati-hati.
Mereka tidak mau mengambil risiko nantinya terkait dan dianggap
melanggar sanksi," kata Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Omar Abdi,
seperti dilansir Reuters pada Selasa (30/1).
"Itulah yang membuat
lebih sulit bagi kita untuk membawa barang, jadi dibutuhkan sedikit
lebih lama, terutama untuk mendapatkan uang ke negara ini, tapi juga
mengirim barang ke DPRK Tidak banyak jalur pelayaran yang beroperasi di
daerah itu," sambungnya.
UNICEF sendiri adalah satu dari sedikit
lembaga bantuan yang memiliki akses ke negara terpencil tersebut, yang
menderita kelaparan serius pada pertengahan tahun 1990-an yang
menewaskan hingga tiga juta orang.
MOSKOW
- Presiden Rusia, Vladimir Putin angkat bicara mengenai dirilisnya
daftar tokoh Rusia yang mungkin akan dijatuhkan sanksi oleh Amerika
Serikat (AS) oleh Washington, yang disebut juga dengan "Kremlin Report".
Putin menyatakan perilisan daftar ini semakin mempersulit hubungan
dengan AS.
"Ini tentu saja tindakan yang tidak bersahabat, akan
mempersulit situasi sulit hubungan Rusia-Amerika yang memang sudah
sulit, dan tentu saja membahayakan hubungan internasional secara
keseluruhan," kata Putin, seperti dilansir Reuters pada Selasa (30/1).
Putin
kemudian mengatakan bahwa "bodoh" untuk memperlakukan Rusia dengan cara
yang sama seperti Korea Utara (Korut) dan Iran, sementara AS turut
meminta Moskow untuk membantu memonitor kesepakatan damai di semenanjung
Korea.
Namun, pemimpin Rusia tersebut mengatakan bahwa dia masih
ingin memperbaiki hubungan dengan AS dan akan menahan diri dari
mengeluarkan tindakan balasan.
"Kami menunggu daftar ini, dan
saya tidak akan menyembunyikannya, bahwa kami siap untuk melakukan
langkah pembalasan, tindakan serius, yang akan mengurangi hubungan kita
menjadi nol. Untuk saat ini, kita akan menahan diri dari langkah-langkah
ini, tapi kita akan hati-hati melihat bagaimana situasinya berkembang,"
tukasnya.
Seperti diketahui, dalam daftar tersebut terdapat 114
tokoh politik Rusia, termasuk para pejabat top Kremlin. Beberapa pejabat
tersebut adalah Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, juru bicara
Kremlin Dmitry Peskov, Kepala Administrasi Presiden Anton Vaino, Wakil
PM Pertama Igor Shuvalov, serta semua menteri termasuk Menteri Luar
Negeri Sergey Lavrov.
Tak hanya itu, para pengusaha top Rusia
seperti Alisher Usmanov, Sergey Ivanov dan Roman Abramovich, ikut-ikutan
dijadikan target sanksi Departemen Keuangan AS.
Dalam
delapan hari terkahir, tiga serangan hebat kelompok ekstrimis
mengguncang Kabul. Lebih 130 tewas dan lebih 200 lainnya luka-luka.
Serangan pertama terjadi di Hotel Continental pada hari Sabtu, 21
Januari. Seminggu kemudian, Sabtu 28 Januari, terjadi serangan bom bunuh
diri dekat Kementerian Dalam Negeri. Dua hari kemudian, Senin 29
Januari, terjadi serangan hebat ke akademi militer.
Di samping
tiga serangan besar itu, masih ada serangan-serangan lain, misalnya ke
kantor organisasi bantuan Save The Children di Jalalabad dan serangan
militan ke selatan Kandahar. Menurut keterangan resmi, tujuh prang tewas
dalam serangan itu.
Pengamat keamanan Afghanistan, eks Brigjen
Mohammad Arif mengatakan kepada DW, grelombang serangan teror ini adalah
jawaban atas strategi baru pasukan AS di negara itu, antara lain di
provinsi Helmand, Nagarhar dan Kundus.
"Biasanya Taliban memulai
rangkaian serangannya setelah musim dingin, tapi sekarang kelihatannya
mereka mempercepat serangan itu, sebagai reaksi atas strategi baru
militer AS. Mereka ingin menunjukkan, bahwa mereka belum terkalahkan,"
kata Mohammad Arif.
Tekanan AS pada Pakistan tak membawa hasil?
AS
dan militer Afghanistan memang sudah lebih dulu melancarkan serangannya
ke kubu-kubu militan, tanpa menunggu musim dingin berlalu. Ini adalah
strategi militer baru yang dicanangkan Presiden Donald Trump pada
Agustus 2017.
Trump menegaskan, ia akan menambah jumlah pasukan
yang dikerahkan ke Afghanistan untuk membantu aparat keamanan lokal. Dia
juga menyatakan, pasukan AS akan tinggal di negara itu selama
dibutuhkan. Pada saat yang sama, Trump menyalahkan Pakistan yang
dinilainya masih mendukung Taliban, sehingga situasi keamanan di
Afghanistan tak kunjung membaik.
Untuk menekan Pakistan, Presiden
Trump mengumumkan pembekuan bantuan dana AS untuk Pakistan, sampai
Pakistan menutup kawasan-kawasan yang kini jadi tempat berlinduing para
militan.
Harapan untuk perdamaian makin sirna
Pengamat
Afghanistan Nicole Birtsch daru yayasan penelitian politik Stiftung
Wissenschaft und Politik (SWP) menyatakan, serangan teror akhir-akhir
ini merupakan reaksi terhadap pemboman dan operasi militer yang sedang
dilancarkan militer AS bersama tentara Afghanistan.
Birtsch juga
mempertanyakan efektivitas tekanan AS pada Pakistan. Karena dengan cara
itu, tidak terjadi konsultasi yang setara antara AS, Afghanistan dan
Pakistan. Untuk waktu dekat, tidak ada perspektif baik bagi Afghanistan,
kata Britsch.
Dia memperkirakan, pada minggu-minggu
mendatang, spiral kekerasan masih akan terus berlanjut. "Saya khawatir,
arena banyaknya aksi kekerasan ini banyak orang, terutama di Kabul, yang
sudah mengubur harapan tentang masa depan yang stabil. Mereka sekarang
hanya berusaha bertahan untuk terus hidup.”
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Quebec City, Kanada (CB) - Perdana Menteri Kanada Justin
Trudeau menyeru warganya melawan Islamofobia dan diskriminasi saat dia
memberikan penghormatan bagi enam muslim yang tewas dalam serangan di
sebuah masjid di Quebec setahun lalu.
Trudeau menyayangkan
tindakan kebencian dan diskriminasi sudah menjadi hal "yang lumrah" atau
"bahkan ditoleransi", mengatakan di parlemen bahwa "itu seharusnya
tidak mencapai titik ini."
“Kita tidak bisa menghidupkan mereka
yang sudah meninggal dunia, tapi kita berutang kepada mereka untuk
melawan sentimen yang menyebabkan kematian mereka. Kita berutang kepada
mereka untuk angkat suara dan bersikap berani dan secara eksplisit
melawan Islamofobia dan diskriminasi dalam segala bentuknya,” katanya
pada Senin waktu setempat.
Pada 29 Januari 2017, tepat setelah
salat isya pada Minggu, seorang bersenjata masuk ke masjid di kawasan
perumahan di Quebec City dan melepaskan tembakan ke arah para jemaah.
Selain
menewaskan enam orang, ada empat korban yang mengalami cacat permanen
akibat salah satu serangan paling mematikan di tempat ibadah umat Islam
di negara Barat itu.
Setelah insiden itu, ribuan orang, termasuk
Trudeau, berkumpul di Quebec City untuk menyampaikan dukungan mereka
kepada komunitas muslim.
Tersangka penembakan, Alexandre
Bissonnette, didakwa pada Oktober atas pembunuhan enam orang dan
percobaan pembunuhan terhadap 35 jemaah lainnya di masjid tersebut.
Pengadilannya dijadwalkan dimulai pada akhir Maret, demikian siaran
kantor berita AFP.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen
Nielsen, mengatakan bahwa meski larangan masuk itu dicabut, para
pengungsi harus menjalani proses pemeriksaan lebih ketat sebelum dapat
masuk ke negaranya. (Reuters/Joshua Roberts)
Jakarta, CB -- Setelah berbagai kecaman,
Amerika Serikat mencabut larangan masuk bagi pengungsi dari 11 negara
yang disebut berisiko tinggi.
Diberitakan Reuters,
pemerintah AS tak menjabarkan sebelas negara yang dimaksud dalam
regulasi baru tersebut. Namun sebelumnya, AS melarang masuk pengungsi
dari 10 negara mayoritas Muslim, juga Korut.
Meski larangan masuk itu dicabut, para pengungsi harus menjalani proses pemeriksaan lebih ketat sebelum dapat masuk ke AS.
"Sangat penting mengetahui siapa yang memasuki AS. Aturan keamanan
ini akan membuat pelaku kejahatan tak bisa mengeksploitasi program
pengungsi kami, dan aturan ini menjamin pendekatan yang lebih
berdasarakan kepada risiko, demi melindungi negara," ujar Menteri
Keamanan Dalam Negeri AS, Kristjen Nielsen.
Kementerian Dalam Negeri AS juga tak menjabarkan proses pemeriksaan
tambahan dalam regulasi ini. Namun, semua pengungsi akan ditanyai lebih
banyak mengenai latar belakang dan bukti aktivitas mereka sebelumnya.
Melalui
aturan ini, AS juga dapat meminta akses perangkat elektronik dan akun
jejaring sosial bagi pengungsi yang ingin masuk ke negara itu.
Sejak
menjabat, Trump berupaya memperketat aturan imigrasi negaranya. Jika
pada pemerintahan Barack Obama, AS dapat menerima 110 ribu pengungsi,
Trump memangkasnya menjadi hanya 53 ribu untuk tahun fiskal 2017,
kemudian dipotong lagi menjadi 45 ribu pada 2018.
Aturan ini merupakan bagian dari program besar Trump yang
disebut-sebut oleh kritikus dapat mengurangi kedatangan pengungsi hingga
50 persen dalam satu tahun.
Selain aturan pengetatan ini, Trump
juga mengajukan pembatasan anggota keluarga yang diizinkan masuk, yaitu
hanya pasangan dan anak kecil. Saat ini, aturan imigrasi AS masih
mengizinkan imigran membawa serta orang tua hingga keluarga besar.
Trump
mengatakan, aturan ini sangat penting untuk melindungi AS dari ancaman
teror dan kejahatan lintas batas yang selama ini marak di negaranya.
Sebagai
gantingya, Trump menawarkan aturan yang mengizinkan 1,8 juta pemuda
imigran dalam program "Dreamers" untuk mendapatkan kewarganegaraan dalam
jangka waktu 10-12 tahun.
Kini, Partai Demokrat dan Republik
sudah memulai negosiasi atas usulan tersebut, bersamaan dengan
pembahasan mengenai pembangunan tembok di sepanjang perbatasan dengan
Meksiko.
AS menyebut Korea Utara belum menunjukkan seluruh komponen ICBM. (Reuters/KCNA)
Jakarta, CB -- Program nuklir Korea Utara
menunjukkan kemajuan dalam beberapa bulan terakhir. Namun, wakil kepala
staf gabungan Amerika Serikat menyebut negara tersebut belum
menunjukkan semua komponen rudal balistik antarbenua (ICBM), termasuk
proyektil yang bisa masuk kembali ke atmosfer bumi dengan utuh.
Pernyataan
Jenderal Angkatan Udara Paul Selva mengonfirmasi peninjauan Menteri
Pertahanan James Mattis pada Desember lalu, yang menyimpulkan ICBM Korea
Utara tidak akan mengancam Amerika Serikat dalam waktu dekat.
"Apa
yang belum dia tunjukkan adalah fusi dan teknologi penentuan sasaran
dan proyektil yang bisa masuk kembali ke atmosfer bumi dengan utuh,"
kata Selva pada Selasa (30/1), merujuk kepada pemimpin Korea Utara Kim
Jong-un.
"Bisa jadi dia sudah mencapai titik tersebut, jadi kita harus
menganggap dia sudah mencapainya, tapi dia belum menunjukkannya," kata
jenderal tertinggi keduda di Amerika itu, dikutip Reuters.
Pada
November, Korea Utara menyatakan telah berhasil menguji coba ICBM tipe
baru yang bisa mencapai seluruh daratan utama AS dan Korea Selatan.
Sejumlah pakar yang berbasis di Amerika mengatakan data terakhir
tampaknya mendukung klaim tersebut.
Selva mengatakan Amerika Serikat mungkin tidak akan bisa mendapat
indikasi dini yang menunjukkan Korea Utara telah meluncurkan rudalnya,
seandainya konflik pecah suatu hari nanti.
"Sepertinya tidak
mungkin dalam situasi taktis, kita bisa mendapatkan indikasi dan
peringatan lebih dulu daripada peluncuran, kecuali kita beruntung dan
melihat pergerakan mekanisme peluncuran ke platform peluncurannya," kata
Selva.
Dia mengatakan waktu peringatan bagi Amerika Serikat
berkurang dari satu jam hingga hanya puluhan menit dengan adanya
kemungkinan Korut menggunakan peluncur rudal yang bisa berpindah-pindah.
Selva menambahkan bahwa dia yakin Amerika Serikat bakal bisa
menghancurkan sebagian besar infrastruktur rudal Korea Utara, jika
dibutuhkan. Dia menolak menyatakan berapa persen rudal Korut yang bisa
ditembak oleh AS.
Tentara Taiwan menggelar latihan tembak
besar-besaran untuk menghadap invasi di tengah ketegangan dengan China
akibat perkara rute jalur udara. (Reuters/Tyrone Siu)
Jakarta, CB -- Tentara Taiwan menggelar latihan tembak besar-besaran untuk menghadap invasi, Selasa (30/1), di tengah ketegangan dengan China yang terus meningkat akibat perkara rute jalur udara.
Sejak
pagi hari, militer mulai mengerahkan pesawat pengintai untuk memantau
simulasi kedatangan kapal. Tank-tank kemudian mulai menembaki "musuh"
yang mendarat di timur pelabuhan Hualien.
Menyambut cepat, helikopter militer langsung melontarkan tembakan, disusul simulasi serangan dari jet tempur F-16 dari udara.
"[Latihan ini dilakukan untuk] menunjukkan determinasi jaminan
perdamaian di Selat Taiwan dan keamanan nasional," demikian pernyataan
resmi Kementerian Pertahanan Taiwan, sebagaimana dikutip AFP.
Tank-tank mulai dikerahkan untuk menembaki "musuh" yang mendarat di timur pelabuhan Hualien. (Reuters/Tyrone Siu)
Selat Taiwan adalah perairan yang memisahkan China dan Taiwan, daerah
yang dianggap Beijing sebagai bagian negaranya sesuai dengan prinsip
"Satu China".
Bulan lalu, Presiden Tsai Ing-wen mengingatkan
bahaya kemungkinan ekspansi militer China setelah melihat sejumlah
gejala, termasuk peningkatan latihan pasukan udara dan laut Beijing di
sekitar Taiwan sejak ia menjabat.
Semenjak masa kampanye, Tsai
memang sudah menarik perhatian China karena sangat vokal menuntut
kemerdekaan Taiwan dari kekuasaan Beijing.
Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak bulan ini, ketika China
mulai mengoperasikan rute terbang baru di Selat Taiwan tanpa
berkonsultasi dengan pemerintahan setempat.
Taiwan menganggap
tindakan itu tak bertanggung jawab dan bermotif politik. Mereka
mengatakan, sikap China mengancam keamanan Taiwan dan membahayakan
keselamatan penerbangan lainnya.
Taipei pun balas dendam dengan
menolak permintaan pengoperasian 176 penerbangan tambahan antara Taiwan
dan China oleh dua maskapai China selama Imlek, salah satu hari raya
paling penting bagi kedua negara.
China
Eastern Airlines dan Xiamen Air pun menyebut keputusan Tapiei ini
sebagai "gangguan tak beralasan" bagi para pebisnis dan siswa Taiwan
yang ingin pulang ketika dari China saat Imlek.
Selain itu, China
juga mengerahkan kapal induk mereka melintasi Selat Taiwan hingga dua
kali pada bulan ini. Kementerian Pertahanan China meminta Taiwan agar
tidak khawatir akan pengerahan ini, tapi sejumlah pihak menganggap
keputusan Beijing itu sebagai cara untuk pamer kekuatan.
Ilustrasi perang Afghanistan. (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CB -- Organisasi pengawas isu Afghanistan
menyebut Pentagon membatasi rilis informasi kritis terkait kemajuan
dalam perang di negara tersebut. Langkah itu dinilai mengganggu
transparansi.
Selama bertahun-tahun, Special Inspector General for Afghanistan Reconstruction atau SIGAR telah mempublikasikan laporan triwulanan, termasuk data jumlah wilayah yang dikuasai Taliban atau pemerintah.
Dalam
laporan yang dipublikasikan pada Senin (29/1), SIGAR menyatakan tidak
diperbolehkan merilis informasi tersebut. Militer juga disebut
merahasiakan jumlah pasukan dan laju penekanan yang dilakukan Pasukan
Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan, untuk pertama kalinya
sejak 2009.
"Implikasinya adalah saya pikir rata-rata warga Amerika yang
membacara laporan-laporan kami, atau membaca artikel berita Anda soal
ini, tidak mempunyai kemampuan yang berarti untuk menganalisis bagaimana
uang mereka dihabiskan di Afghanistan," kata John Sopko, pemimpin
organisasi tersebut, kepada Reuters.
Pentagon berupaya
menepis tudingan terkait keputusan yang membatasi jumlah informasi
publik seputar konflik 16 tahun alias perang terlama Amerika Serikat
ini.
Kementerian Pertahanan menyatakan tidak meminta SIGAR untuk menahan
data, tapi keputusan itu dibuat oleh koalisi misi dukungan NATO untuk
Afghanistan.
Pentagon juga menyatakan tidak punya otoritas untuk
melanggar klasifikasi yang dibuat koalisi NATO, yang dipimpin Jenderal
AS John Nicholson.
"Departemen terus bekerja sama dengan SIGAR,
Pasukan AS-Afghanistan, dan koalisi NATO untuk menyelesaikan
kekhawatiran terkait pembatasan informasi yang sebelumnya tidak
dirahasiakan," kata Letnan Kolonel Michael Andrews.
Sejumlah
mantan pejabat dan para pakar mengatakan bahwa, terlepas dari siapa yang
merahasiakan informasi, hal ini mengkhawatirkan karena pejabat
Afghanistan dan AS sudah menetapkan standar publik yang sulit diukur.
Jenderal tertinggi AS di Afghanistan menargetkan untuk memukul mundur 80
persen Taliban dalam waktu dua tahun, per November lalu.
Dalam laporan terbarunya, SIGAR menyatakan 43 persen distrik Afghanistan berada dalam kendali Taliban atau masih diperebutkan.
Sopko
mengatakan warga akan langsung mengambil kesimpulan bahwa informasi itu
disembunyikan karena tidak ada kemajuan yang tercapai, meski mungkin
kenyataannya tak seperti itu.
MOSKOW
- Perdana Menteri (PM) Dmitry Medvedev dan sejumlah pejabat top Kremlin
muncul dalam daftar target sanksi yang dirancang Departemen Keungan
Amerika Serikat (AS). Daftar itu muncul dalam laporan pemerintah AS yang
ditujukan ke Kongres.
Moskow mengecam keras laporan tentang
rancangan sanksi terhadap Rusia. Tindakan itu, dinilai Moskow bisa
meruntuhkan hubungan kedua negara.
Laporan pemerintah AS kepada Kongres tentang Counter America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) 2017 itu mencantumkan 114 tokoh politik Rusia, termasuk para pejabat top Kremlin, dalam daftar target sanksi.
Selain
PM Medvedev, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kepala Administrasi
Presiden Anton Vaino, Wakil PM Pertama Igor Shuvalov, serta semua
menteri termasuk Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov juga jadi target.
Tak
hanya itu, para pengusaha top Rusia seperti Alisher Usmanov, Sergey
Ivanov dan Roman Abramovich, ikut-ikutan dijadikan target sanksi
Departemen Keuangan AS.
Menurut laporan tersebut, orang-orang
yang masuk dalam daftar dipilih berdasarkan posisi resmi “individu”
dalam hal tokoh politik senior, atau pun memiliki kekayaan bersih
sebesar USD1 miliar atau lebih untuk kepentingan oligarki.
Dokumen
atau laporan tersebut merupakan bagian dari undang-undang sanksi yang
ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada bulan Agustus lalu.
Sanksi terhadap Rusia itu sebagai pembalasan atas dugaan campur tangan
Moksow dalam pemilihan presiden AS tahun 2016. Namun, dugaan itu hingga
kini belum memiliki bukti yang akurat.
Meski demikian, dokumen
itu cukup membingungkan karena tidak secara tegas menyebut 114 tokoh
politik Rusia yang tercantum di dalamnya sebagai target sanksi.
“Ini
bukan daftar sanksi, dan penyertaan individu atau entitas dalam laporan
ini tidak dan sama sekali tidak boleh ditafsirkan untuk menjatuhkan
sanksi kepada individu atau entitas tersebut,” bunyi dokumen itu yang dikutip Selasa (30/1/2018).
“Laporan
ini tidak menciptakan batasan, larangan, atau batasan lain untuk
berurusan dengan orang-orang tersebut oleh orang AS atau orang asing,”
lanjut dokumen tersebut.
Senator Rusia Vladimir Dzhabarov
mengecam daftar yang dibuat Departemen Keuangan AS. Dia menganggap
daftar itu bisa memengaruhi hubungan bilateral.
”Secara formal
negara kita memiliki hubungan, tapi memasukkan dalam daftar sanksi
hampir semua kepemimpinan negara kita berarti bahwa hubungan tersebut
secara otomatis rusak,” katanya, seperti dikutip Russia Today, Selasa (30/1/2018).
AS Ungkap Daftar Oligarki Pengusaha di Lingkaran Putin
Pemerintahan Donald Trump (kiri) mengungkap
daftar oligarki yang berisi nama-nama pengusaha besar Rusia di lingkaran
Vladimir Putin (kanan). (AFP PHOTO/SPUTNIK /Mikhail Klimentyev)
Jakarta, CB -- Kementerian Keuangan Amerika Serikat mengungkap "daftar oligarki" berisi nama-nama pengusaha Rusia yang dekat dengan Kremlin, termasuk kepala dua bank terbesar, miliarder logam dan bos monopoli bahan bakar negara tersebut.
Daftar
yang disusun sebagai bagian dari paket sanksi ini tidak langsung
memastikan mereka akan dijatuhi hukuman. Namun, setidaknya orang-orang
kaya Rusia itu kini hidup dalam bayang-bayang.
Lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin
kini sudah menjadi subjek sanksi yang bersifat pribadi. Hukuman itu
dijatuhkan karena Rusia mencaplok kawasan Crimea dari Ukraina.
Sementara itu, "daftar oligarki" yang dipublikasikan pada Selasa
(30/1) dipicu oleh dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan umum presiden
AS pada 2016 lalu, di mana Hillary Clinton dikalahkan oleh Presiden
Donald Trump.
Dalam pernyataan pers yang menyertai pengumuman
daftar tersebut, Kemenkeu menyatakan orang-orang dimasukkan ke dalam
daftar itu berdasarkan jumlah kekayaan dan "kedekatannya dengan rezim
Rusia."
Kemenkeu juga menyatakan penyertaan nama pada daftar tidak menunjukkan
apakah seseorang menjadi subjek sanksi atau pembatasan lainnya, atau
apakah mereka terlibat dalam aktivitas menyimpang.
German Gref,
CEO Sberbank yang merupakan peminjam dana terbesar di Rusia; dan Andrey
Kostin, kepala eksekutif peminjam dana terbesar kedua, VTB; adalah dua
di antara pengusaha yang masuk dalam daftar.
Alexei Miller, CEO monopoli eksportir bahan bakar Gazprom, juga ada di antara pengusaha yang disebutkan namanya.
Selain itu, ada pula Alexei Mordashov, pemilik salah satu produsen logam
terbesar Rusia, Severstal; dan Leonid Mikhelson, pemilik produsen bahan
bakar swasta Novatek.
Miliarder logam yang mempunyai saham di
klub sepak bola Inggris Arsenal, Alisher Usmanov; serta Eugene
Kaspersky, CEO perusahaan keamanan siber di Moskow; juga masuk dalam
daftar.
Pengakuan Trump dinilai mengubah jalannya negosiasi.
CB,
JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
sekaligus Juru Runding rakyat Palestina, Saeb Erekat mengatakan,
keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem
sebagai ibu kota Israel adalah bagian dari era Amerika baru yang
bergerak dari negosiasi ke diktator.
Menurut Erekat, orang-orang Palestina dihadapkan pada apa yang mereka
lihat bahwa pemerintah AS bertujuan mengadakan sebuah konferensi
internasional dalam upaya untuk menunjukkan dukungan global bagi solusi
dua negara terhadap konflik tersebut.
"Begitu ada
orang Palestina yang pergi dan bertemu dengan pejabat Amerika, ini
adalah penerimaan keputusan mereka. Sekarang mereka mengancam kita
dengan uang, dengan bantuan. Mereka berjanji untuk tidak memaksakan
solusi apa pun, dan sekarang mereka menginginkan pertemuan demi
pertemuan tersebut," kata Erekat dilansir scmp.com, Rabu (31/1)
Erekat mengatakan, seolah-olah AS mengajak orang-orang Palestina, "Kemarilah, Nak, kami tahu apa yang baik untukmu."
Status
Yerusalem barangkali merupakan isu paling sensitif dalam konflik
Israel-Palestina. Israel melihat seluruh kota sebagai ibukota yang tak
terbagi, sementara Palestina menginginkan sektor timur sebagai ibu kota
negara masa depan mereka.
Israel menduduki Yerusalem timur
dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya. Tindakan itu
tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Pengakuan
sepihak Trump pecah dengan konsensus internasional selama puluhan tahun
bahwa status kota harus dinegosiasikan antara kedua belah pihak.
Pemimpin AS itu mengatakan dia masih bermaksud untuk mencapai apa yang
dia sebut "kesepakatan akhir" atau perdamaian Israel-Palestina, namun
presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menyebut upayanya itu sebagai
"tamparan abad ini".
Pemerintahan Trump juga menyerang
Abbas pekan lalu, dengan duta besar PBB Nikki Haley yang mengatakan
bahwa dia tidak memiliki keberanian yang dibutuhkan untuk kesepakatan
damai. Sementara itu, menjawab komentar Haley dengan sebuah seruan,
"kudeta".
Abbas akan mengingatkan Putin soal konferensi internasional yang harusnya digelar
CB,
RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas direncanakan bertolak ke
Moskow untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin pada pertengahan
Februari mendatang. Menteri Luar Negeri dan Warga Asing Palestina Riyad
Malki mengatakan, Abbas akan terbang ke Moskow pada 12 Februari
mendatang untuk mendengar pandangan Putin terkait kesiapan Rusia untuk
ikut berperan dalam konferensi perdamaian antara Palestina dengan
Israel. Demikian dilansir kantor berita Palestina, Wafa, Selasa (30/1).
Malki menyatakan, Abbas akan mengingatkan Putin soal konferensi
internasional yang harusnya digelar di Moskow tersebut akan menghadirkan
berbagai perwakilan tinggi dari berbagai negara termasuk AS dan Israel.
Abbas juga rencananya akan mendiskusikan finalisasi rencana kegiatan
itu.
Finalisasi terkait apakah akan menjadi konferensi
perdamaian Moskow atau konferensi perdamaian lain. Juga apakah
konferensi ini akan mengadopsi Konferensi Perdamaian Paris pada 2016
atau International Quartet namun dalam format berbeda.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jenewa (CB) - Belasan negara setuju mendahulukan sumbangan
tahunan mereka kepada badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk pengungsi
Palestina (UNRWA) setelah Amerika Serikat memangkas sebagian
sumbangannya, kata kepala badan PBB tersebut.
Pemangkasan yang dilakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump
itu dilihat terkait dengan pemungutan suara di PBB, yang menolak
pengakuan Washington atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, kata kepala
UNRWA Pierre Kraehenbuehl.
Amerika Serikat mengatakan bulan ini akan menarik 65 juta dolar
dari 125 juta dolar sumbangan yang telah direncanakan kepada UNRWA.
Badan PBB itu sendiri bertugas menjalankan kegiatan sekolah dan
klinik bagi 5,3 juta warga Palestina di seluruh Timur Tengah, termasuk
di Gaza dan Tepi Barat.
"Sangat jelas bahwa keputusan yang diambil oleh Amerika Serikat itu
tidak terkait dengan kinerja kami," kata Kraehenbuehl dalam acara jumpa
pers, mengacu pada pertemuan antara dirinya dan sejumlah pejabat tinggi
AS di Washington pada November, yang dikatakannya berlangsung "dengan
sangat baik".
"(Keputusan pemangkasan bantuan, red) ini tampaknya berkaitan
dengan debat yang berlangsung menyangkut Yerusalem, pemungutan suara
soal Yerusalem di Majelis Umum PBB.
"Dan bisa saya katakan lagi di sini bahwa pendanaan untuk kemanusiaan harus dijaga dari pertimbangan politis," tambahnya.
Sebelas negara sudah setuju mendahulukan sumbangan mereka untuk
mendanai program-program UNRWA dalam beberapa bulan ke depan, kata
Kraehenbuehl setelah ia bertemu dengan perwakilan negara-negara donor.
Menurut Kraehenbuehl, tujuh negara, yaitu Swiss, Finlandia,
Denmark, Swedia, Norwegia, Jerman dan Rusia, sudah mentransfer sumbangan
awal. Adapun empat negara lainnya, yaitu Belgia, Kuwait, Belanda dan
Irlandia, telah menyatakan janji mereka untuk melakukan langkah serupa
dalam waktu dekat.
Kraehenbuehl telah meluncurkan permohonan bantuan dana sekitar 800
juta dolar AS untuk membantu para pengungsi Palestina di Suriah,
Lebanon, Jordania dan wilayah-wilayah Palestina tahun ini.
Ia mengatakan bahwa UNRWA telah menerima sumbangan sebesar 360 juta
dolar dari AS tahun lalu namun Washington hanya menyediakan 60 juta
dolar untuk 2018. Kraehenbuehl menyebut pemangkasan oleh AS itu sebagai
"perubahan yang sangat fatal dan dramatik".
Arsip Foto. Seorang perempuan yang setia
kepada pergerakan Houthi menggunakan telepon seluler saat ia hadir
dengan rekan perempuan lainnya dalam sebuah perkumpulan untuk
memperlihatkan dukungan kepada pergerakan di Sanaa, Yaman, Senin
(15/1/2018).
(REUTERS/KHALED ABDULLAH)
Riyadh (CB) – Koalisi pimpinan Arab Saudi pada Selasa
menyerukan gencatan senjata segera di ibu kota sementara Yaman, Aden,
tempat pertikaian sengit terjadi antara tentara pemerintah dengan
separatis selatan.
"Koalisi memperbarui seruannya kepada semua
pihak untuk segera melakukan gencatan senjata dan mengakhiri semua
bentuk konflik bersenjata," kata koalisi dalam sebuah pernyataan yang
dikutip kantor berita Arab Saudi, SPA.
"Koalisi menegaskan bahwa
ini akan membutuhkan semua langkah yang diperlukan untuk mengembalikan
keamanan dan stabilitas di Aden" menurut pernyataan tersebut.
Koalisi menyatakan menyayangkan pihak-pihak yang bertikai tidak merespons seruan sebelumnya untuk menahan diri dan tetap tenang.
Komite Internasional Palang Merah (International Committee for the Red Cross/ICRC)
pada Senin malam mengatakan bahwa sedikitnya 36 orang tewas dan 185
lainnya terluka dalam pertempuran selama dua hari di Aden.
Pertempuran
makin sengit pada Senin setelah pihak yang berperang menggunakna tank
dan senjata api artileri sementara kota pelabuhan itu tetap lumpuh.
Pertarungan
itu terjadi antara pasukan yang setia dengan pemerintahan Presiden
Abedrabbo Mansour Hadi, yang berbasis di Riyadh, dan pasukan keamanan
yang setia dengan separatis selatan yang dilatih dan didukung oleh Uni
Emirat Arab.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bermitra dalam
koalisi yang memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran yang
mengambil alih ibu kota Yaman, Sanaa, pada September 2014, demikian
menurut siaran kantor berita AFP.
Bendera Uni Eropa (REUTERS/Paul Hackett/File Phot)
Jakarta (CB) - Perang dagang Uni Eropa dengan Donald Trump
mencetak titik paling mendidih setelah Uni Eropa bersumpah untuk
menjawab dengan cepat dan sepantasnya atas ancaman Presiden Amerika
Serikat itu akan membatasi impor dari Eropa.
Juru Bicara Komisi
Eropa Margaritas Schinas mengatakan blok Eropa ini siap membalas jika
Trump menyerang Uni Eropa atas "kebijakan perdagangan yang tidak sangat
tidak adil" kepada Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan Piers
Morgan dari ITV, Trump memperingatkan bahwa perlakuan tidak adil Uni
Eropa terhadap para eksportir AS akan "berbalik menjadi sesuatu yang
amat besar dan "berbalik menjadi kerugian sangat besar bagi Uni Eropa."
Menjawab
tantangan Trump itu, Schinas berkata, "Bagi kami kebijakan perdagangan
adalah bukan 'zero sum game' (sama-sama kalah). Ini bukan soal menang
dan kalah."
"Kami
di sini di Uni Eropa yakin perdagangan itu bisa dan seharusnya
sama-sama menang. Kami juga percaya bahwa selain harus terbuka dan adil,
perdagangan juga harus didasarkan kepada aturan," sambung dia.
Dalam
laman The Express, akhirnya dia berkata, "Uni Eropa siap sedia menjawab
dengan cepat dan sepantasnya jika ekspor kami terpengaruh oleh
aturan-aturan perdagangan yang membatasi dari Amerika Serikat."
Dalam wawancara dengan Morgan, Donald Trump mengkritik keras Uni Eropa yang disebutnya tidak adil terhadap Amerika Serikat.
"Kami
tidak bisa memasukkan produk kami. Sulit, sulit sekali. Tapi sebaliknya
mereka mengirimkan produk mereka ke kita, tanpa pajak, pajak yang
rendah sekali. Sangat tidak adil."
JAKARTA
- Isi dokumen baru Strategi Keamanan Nasional (NSS) Amerika Serikat
(AS) menunjukkan Washington tampak khawatir dengan persaingan ekonomi
dunia.
Laporan yang terdiri atas empat pilar itu dipenuhi dengan
nilai kompetisi dengan negara lain, bukan kerja sama. AS yang terkenal
sebagai kapitalis justru cemas dengan globalisasi. Di bawah kepemimpinan
Presiden AS Donald Trump, dokumen NSS sangat gamblang menyebutkan
nama-nama negara lengkap dengan ancamannya.
Korea Utara (Korut)
misalnya disebut sebagai rogue regime (rezim penipu). Trump mengatakan
akan mengerahkan dunia untuk melawan Korut dan Iran. Negara-negara lain
yang tak luput dari perhatian Trump ialah Rusia, China, India, Iran, dan
Pakistan.
Adapun belahan bumi lain seperti Indo-Pasifik, Eropa,
Timur Tengah, Asia Tengah dan Selatan serta Afrika di sebutkan secara
umum. Ekonomi Rusia dan China yang te rus tumbuh dianggap sebagai
ancaman serius. “Nada untuk Pakistan juga tampak menyudutkan,” ujar
mantan Wamenlu (Juli-Okto ber 2014) Dino Patti Djalal di Mayapada Tower
Jakarta kemarin. “Dalam dokumen itu banyak ditemukan kata compete
(persaingan). Kenapa tidak cooperation (kerja sama),” tambah pendiri
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu. AS merupakan negara
dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar di dunia, yakni USD18,57
triliun, pada 2016.
Adapun China USD11,2 triliun dan Rusia
USD1,283 triliun. Para pakar menyebutkan bahwa hubungan diplomatik dan
perdagangan antara AS-China dan AS-Rusia merupakan hubungan bilateral
paling penting.
Menurut Djalal, Presiden Trump tampak terlalu
percaya diri dan ambisius untuk memenangi kompetisi bisnis dan
perdagangan demi mengukuhkan gelar sebagai negara adidaya. Dalam dokumen
NSS, AS menyatakan akan menjadi pemimpin di panggung dunia. Namun di
sisi lain AS sangat proteksionis. Keduanya sangat kontradiktif.
“Poin
lainnya yang menjadi pertanyaan saya di dalam dokumen itu ialah AS
menyebutkan China telah menyebarkan fitur sistem otoriternya, termasuk
korupsi. Setahu saya, Pemerintah China sangat serius menangani isu
korupsi. Bahkan koruptor di sana dieksekusi mati. China tidak pernah
meny barkan hal itu,” ucap Djalal.
Berdasarkan observasi awal
Djalal, AS sangat berorientasi pada kekuatan keras seperti kekuatan
militer dan sangat merasa tidak aman. Dalam dokumen NSS, AS juga tidak
menerangkan secara jelas langkah yang akan diambil dalam menangani rezim
otoriter seperti Iran, gudang senjata nuklir, dan denuklirisasi di
Korut.
Senada dengan Djalal, Kepala Badan Pengkajian dan
Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Siswo
Pramono juga mempertanyakan pengimplementasian sistem proteksionisme dan
kebijakan Trump.
Apa yang akan terjadi jika kebijakan tersebut
bertentangan dengan kepentingan negara sahabat. Pada akhir tahun lalu,
Trump mengakui Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Namun hal itu
tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat internasional, termasuk
sekutu AS di Eropa. Dalam sidang di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB), Pemerintah AS bahkan terpaksa me ngeluarkan hak veto.
China,
kata Siswo, merupakan mitra perdagangan dan investasi terbesar AS dalam
beberapa tahun ke belakang. Artinya jika AS memilih mengisolasi diri
dari luar dan mempersempit akses bagi China, AS juga akan ikut
menderita.
“Dalam kenyataannya, AS tidak akan sanggup menghindar
dari fakta ini,” katanya. AS saat ini mengagungkan kekuatan militer
yang di ba ngun dari kekuatan ekonomi. AS ingin menciptakan sistem
ekonomi dunia yang menguntungkan AS. Namun sektor tersebut kini dikuasai
China.
AS ingin mencegah perubahan konstelasi dunia. Dalam
pandangan AS, Eropa kini dikuasai Rusia, sedangkan Indo-Pasifik oleh
China. Dalam isu deradikalisasi, AS dapat belajar dari Indonesia yang
sudah berpengalaman.
Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi dengan menerapkan Islam yang
moderat. Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk AS (2002- 2005)
Soemadi Brotodiningrat mengatakan, pilar yang disebutkan di dalam NSS
tidak berbeda jauh dengan pilar di Indonesia. Pilar nomor dua yang
berbunyi promote American prosperity juga dikenal di Indonesia dengan
memajukan kesejahteraan umum.
“Apa yang dianggap adil oleh AS memang belum tentu dianggap adil oleh negara lain,” tandas Soemadi.
Pernyataan
di dalam NSS tidak mengikat secara hukum. “Apa yang ditakutkan dari
dokumen ini? Ketika Wakil Presiden AS ke Indonesia, AS lebih banyak
berbicara tentang kooperasi daripada kompetisi,” lanjutnya.
Philips
J Vermonte, Executive Director of Centre for Strategic and
International Studies (CSIS), juga mengatakan Trump sepertinya akan
sukses dalam menjalin hubungan dengan Asia Tenggara.
DOHA
- Qatar berencana memperluas pangkalan udara terbesar Amerika Serikat
(AS) di Timur Tengah sebagai upaya untuk membuatnya menjadi pangkalan
permanen. Sekitar 200 unit perumahan akan ditambahkan lagi ke Pangkalan
Udara Al-Udeid.
Rencana itu disampaikan Menteri Pertahanan Qatar
Khalid bin Mohammad Al Attiyah. Menurutnya, perluasan itu akan membuat
pasukan AS yang ditempatkan di sana bisa menjadi permanen dan dapat
merasa berada “di rumah”.
Pangkalan Udara Al-Udeid merupakan fasilitas penting bagi operasi kontra-teroris koalisi yang dipimpin AS.
Attiyah
mengatakan, Kerajaan Qatar sedang merenovasi pelabuhan angkatan lautnya
sehingga Angkatan Laut AS dapat ditempatkan ke negara tersebut di
samping sekitar 10.000 tentara AS yang telah ditempatkan di pangkalan
udara Al-Udeid di dekat Doha.
Untuk memastikan fasilitas apa saja
yang kurang untuk pasukan AS selama penempatan jangka panjang mereka,
Qatar telah memutuskan segera untuk membangun 200 unit perumahan untuk
petugas dan keluarga perwira. Sebuah sekolah baru juga dibangun di dalam
kompleks tersebut.
”Ini akan segera menjadi tempat yang
berorientasi keluarga bagi teman Amerika kami di sana. Kami ingin lebih
banyak keluarga menjadi stabil dan merasa lebih nyaman saat tinggal di
dalamnya,” kata Attiyah, saat berbicara di diskusi yang diselenggarakan
oleh kelompok think tank AS, Heritage Foundation.
Attiyah
melanjutkan, Al-Udeid adalah sebuah ”kota yang penuh” dengan
sendirinya.”Orang Amerika selalu diterima di negara ini, terlepas dari
apa yang dipikirkan kawasan ini,” ujarnya.
Dia untuk pertama kalinya mengungkapkan sebuah rencana besar Qatar untuk membuat pangkalan udara Al-Udeid menjadi permanen.
”Rekan
kerja di Departemen Pertahanan AS enggan menyebutkan kata permanen,
tapi kami bekerja dari pihak kita untuk membuatnya permanen,” tegasnya,
seperti dikutip Russia Today, Selasa (30/1/2018).
Menteri
Attiyah memperkirakan bahwa 80 persen pengisian bahan bakar udara di
wilayah itu berasal dari Al-Udeid. Artinya, sebagian besar serangan
udara AS di Irak dan Suriah tidak mungkin dilakukan jika tidak kerja
sama dengan Qatar.
”Kami adalah orang-orang yang membuat burung Anda tetap terbang,” ujar Attiyah.
Pangkalan
Al-Udeid telah menjadi rumah bagi Pusat Operasi Gabungan Udara AS untuk
Timur Tengah sejak 2003. Fasilitas tersebut mendukung kepentingan
militer AS sejak diluncurkannya operasi koalisi pimpinan AS dalam
melawan kelompok Islamic State atau ISIS.
Kendati
demikian, konflik diplomatik antara Qatar dengan tetangga Arabnya—Arab
Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir—telah membuat posisi AS
menjadi canggung. Kedua kubu yang telah memutuskan hubungan diplomatik
sejak Juni 2017 lalu itu sama-sama sekutu AS.
Perseteruan diplomatik itu terjadi setelah Qatar dituduh mendukung terorisme. Namun, Doha telah berulang kali menyangkalnya.
Presiden
AS Donald Trump pada awal krisis Qatar sempat melabeli Doha sebagai
“sponsor teroris tingkat tinggi”. Tapi, militer AS dan Qatar tidak
menghentikan kerja sama dan bahkan mengadakan latihan perang gabungan.
Menurut
Attiyah, terserah pada Trump untuk mengakhiri konflik yang ada di mana
dia hanya perlu mengangkat telepon dan melakukan sejumlah panggilan.
”Saat
ini, saya pikir satu-satunya orang yang bisa mengatasi krisis GCC
(Dewan Kerja Sama Teluk) adalah Presiden Trump. Dan saya pikir dia bisa
menyelesaikannya dalam sebuah panggilan telepon,” kata menteri Qatar
itu.”Qatar dapat mendiskusikan apapun, (namun) tidak akan memenuhi
syarat pra-kondisi dan tidak akan melepaskan kedaulatannya.”
”Kami
orang yang tangguh. Kami tidak menerima prasyarat. Tapi pada saat yang
sama, kami sangat terbuka untuk membahas masalah yang membuat mereka
khawatir,” tegas dia yang mencatat bahwa satu-satunya penerima manfaat
dari krisis Teluk adalah teroris yang sebenarnya.
WASHINGTON
- Pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia oleh Turki bisa
memicu sanksi sekunder Amerika Serikat (AS) terhadap Ankara.
Kekhawatiran bahwa Washington akan menjatuhkan sanksi pada sekutunya itu
disampaikan Turkish Heritage Organization dalam laporan mengenai
hubungan kedua negara.
”Ada kekhawatiran bahwa kesepakatan tersebut dapat memicu sanksi AS pada 2018 di bawah ‘Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act’ (CAATSA) yang ditandatangani pada Agustus 2017,” bunyi laporan tersebut yang diterbitkan hari Senin.
Pada
bulan Desember, Rusia dan Turki menandatangani sebuah kesepakatan di
mana Moskow akan memasok sistem rudal pertahanan udara S-400 kepada
Ankara.
Laporan organisasi yang dilansir Sputnik, Selasa
(30/1/2018) itu juga mengulas masalah suplai gas alam Rusia kepada
Turki. Dalam sebuah rencana soal proyek pipa gas alam, Ankara berpotensi
akan meningkatkan ketergantungan pada pasokan energi dari Rusia.
”Pada
tahun 2017, lebih dari 50 persen impor gas alam Turki berasal dari
Rusia. Meskipun keinginan Turki untuk melepaskan diri dari energi Rusia,
kemajuan pada (proyek) pipa nasional Turk-Stream akan melakukan hal
yang sebaliknya pada tahun 2018 dan bahkan dapat memicu sanksi AS,”
lanjut laporan organisasi itu.
Laporan tersebut ikut menyinggung
dukungan AS yang terus berlanjut kepada pasukan Unit Perlindungan Rakyat
(YPG) Kurdi yang beroperasi di sebelah timur Sungai Efrat di Suriah.
Hal itu mengindikasikan bahwa Washington dan Ankara akan mengalami
ketegangan lanjutan pada tahun ini.
Pemerintah Presiden Tayyip
Erdogan pernah mengemukakan alasan mengapa membeli sistem rudal
pertahanan udara S-400 Rusia. Menurut Ankara, Turki tidak diberikan
sistem pertahanan dengan kecanggihan serupa dari AS maupun sekutu
NATO-nya yang lain.
Pemerintah Erdogan bahkan tidak peduli
ketika Washington memprotes pembelian S-400 tersebut. Washington protes
karena sistem pertahanan canggih Rusia itu bisa membongkar rahasia
kecanggihan pesawat-pesawat jet tempur siluman AS yang dioperasikan
Ankara. Jika itu terjadi, maka keuntungan besar akan diperoleh militer
Rusia.
Kendati demikian, pemerintah Presiden Donald Trump belum
mewacanakan penjatuhan sanksi atas tindakan Turki yang membeli sistem
rudal canggih Rusia.