Senin, 13 November 2017

AS Nyatakan Ruang Angkasa sebagai Domain Perang Baru


AS Nyatakan Ruang Angkasa sebagai Domain Perang Baru
Militer Amerika Serikat saat menguji coba rudal balistik. Foto/Facebook/Air Force Space Command


WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menyatakan ruang angkasa sebagai “domain perang” baru mereka untuk meningkatkan dominasi global. Domain baru itu untuk untuk menjamin kebebasan dalam menyerang dan bermanuver.

”Kami bergerak maju dengan modernisasi di luar angkasa, jadi kami meningkatkan tingkat kematian di semua bidang usaha kami,” kata Sekretaris Angkatan Udara AS Heather A Wilson kepada wartawan. “Dan kami beralih ke ruang angkasa sebagai domain perang.”

Pada tahun 1967, Amerika Serikat dan Uni Soviet menandatangani Perjanjian Luar Ruang Angkasa (Outer Space Treaty) yang melarang penempatan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya di luar angkasa. Namun, perjanjian itu berubah dan berhenti membatasi penggunaan senjata konvensional.

Wilson mengatakan bahwa Kongres telah mengusulkan untuk meningkatkan pendanaan program militer yang berkaitan dengan luar angkasa untuk Angkatan Udara. Pasal 1605 dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) untuk Tahun Anggaran 2018 juga mengklasifikasikan ruang angkasa sebagai ”domain tempur potensial”.

”Ini adalah kebijakan Amerika Serikat untuk mengembangkan, memproduksi, dan memelihara sistem aset yang terintegrasi untuk menanggapi sifat domain operasi yang telah diperebutkan untuk menghalangi atau menolak serangan terhadap kemampuan di setiap tingkat orbit di ruang angkasa, dan juga mempertahankan wilayah AS, sekutu-sekutunya, dan pasukannya yang dikerahkan di semua wilayah operasi,” bunyi pasal 1605.

”Semua orang setuju bahwa ruang (angkasa) perlu diintegrasikan, dinormalisasi sebagai bagian dari usaha perang bersama. Anggaran tahun ini, proposal anggaran FY18 meningkatkan apa yang Angkatan Udara usulkan untuk menghabiskan sebesar 20 persen,” imbuh Wilson.

Menteri Pertahanan James Mattis telah membuat modernisasi kemampuan Amerika di luar angkasa sebagai salah satu prioritasnya dalam upayanya untuk membuat Angkatan Udara AS lebih mematikan setiap hari. Dia sebelumnya meminta Kongres untuk meneruskan NDAA sehingga Pentagon dapat berinvestasi dalam kemampuan tempur yang penting, termasuk di luar angkasa.

”Menteri Mattis sangat jelas dalam panduannya untuk semua layanan yang harus kita lihat bagaimana kita meningkatkan tingkat kematian dan kesiapan,” kata Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal David L Goldfein, yang duduk di sebelah Wilson, kepada wartawan.

”Bangsa ini mengharapkan Angkatan Udara untuk memiliki medan yang tinggi, dataran tertinggi dan mencapai superioritas luar angkasa, kebebasan untuk menyerang dan kebebasan bermanuver,” papar Goldfein, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (11/11/2017).






Credit   sindonews.com




Eks Jenderal Pentagon: AS Bisa Kalah Perang Lawan Korut


Eks Jenderal Pentagon: AS Bisa Kalah Perang Lawan Korut
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tertawa saat uji coba rudal berjalan sukses. Foto/KCNA/REUTERS


WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) diperingatkan bisa kalah jika perang darat melawan Korea Utara (Korut). Salah satu penyebabnya adalah, jumlah pasukan Washington yang kalah jauh dibandingkan dengan jumlah pasukan Pyongyang.

Peringatan ini disampaikan mantan wakil komandan tertinggi Pentagon untuk wilayah Korea, pensiunan Letnan Jenderal Jan-Marc Jouas.

“Pasukan Amerika sangat kalah jumlah dengan pasukan Korea Utara, begitu pun pasukan (sekutu) yang akan melakukan banyak pertempuran,” kata Jouas.

Selain perbandingan jumlah pasukan, AS juga akan mengalami masalah besar dalam hal mendapatkan bala bantuan atau pasokan yang baru.”Pasukan baru mungkin akan menemukan bahwa basis mereka diserang oleh senjata konvensional atau senjata kimia, yang selanjutnya akan menunda masuknya mereka ke dalam perang,” ujar Jouas.

Dalam sebuah surat kepada anggota Kongres, yang diperoleh Newsweek, Jouas mengatakan bahwa tindakan militer yang terbatas terhadap rezim Kim Jong-un kemungkinan akan memicu perang skala penuh. Hanya saja, kata dia, itu tidak akan menghancurkan kemampuan nuklir Pyongyang secara total.

“Sebuah korban yang luar biasa dan krisis pengungsi akan mengembang dan mencakup lebih dari 100.000 orang Amerika yang tidak berperang, banyak yang akan mengalihkan perhatian ke pasukan AS untuk membawa mereka keluar dari semenanjung (Korea),” tulis Jouas.

Menurutnya, penggunaan senjata nuklir oleh Pyongyang tidak bisa dikesampingkan. Jouas adalah wakil komandan Pasukan AS-Korea dari Januari 2012 hingga pensiun pada awal 2017.

Dia mengatakan, personel militer AS di Korea Selatan berjumlah sekitar 28.500 orang, meski laporan media menyebut angka baru yang lebih tinggi.

Menurut Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR), sebuah kelompok think tank AS, Pyongyang memiliki 1,1 juta personel di angkatan bersenjatanya.

“Meskipun Pyongyang kalah oleh negara-negara tetangga dan lawannya dalam perbandingan dolar-ke-dolar, para ahli pertahanan mengatakan bahwa operasinya beroperasi dengan peralatan dan teknologi penuaan, posisi militer dan rudal yang dikerahkan dari rezim yang ditujukan ke Seoul memastikan bahwa kemampuan konvensional Pyongyang tetap merupakan ancaman konstan bagi tetangga selatannya,” bunyi laporan CFR, yang dikutip Sabtu (11/11/2017).

Sebelumnya, Pentagon menyatakan bahwa satu-satunya cara mengamankan senjata nuklir Korea Utara adalah dengan invasi darat. Namun, opsi itu dipertanyakan para legislator AS karena jumlah korban termasuk dari pihak AS akan sangat besar. 


Surat Jouas muncul pada saat ketegangan antara AS dan Korea Utara sedang memanas dan bersamaan pula dengan lawatan panjang Presiden Donald Trump di Asia.

Trump saat kunjungan ke Soul, berharap rezim Kim Jong-un bersedia duduk di meja perundingan.”Masuk akal bagi Korea Utara untuk datang ke meja dan membuat kesepakatan yang baik untuk rakyat Korea Utara dan dunia,” katanya.




Credit  sindonews.com


Mantan Direktur Intelijen AS Sebut Trump Dipermainkan Putin


Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di KTT APEC di Hanoi, Vietnam, (11/11).
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di KTT APEC di Hanoi, Vietnam, (11/11).



CB, WASHINGTON -- Dua mantan kepala intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan, Donald Trump menimbulkan sinyal bahaya bagi AS. Sebab, Trump dinilai rentan dipermainkan Rusia, pascapernyataanya meyakini penyangkalan Valdimir Putin mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu 2016.

Mantan direktur intelijen nasional James Clapper dan mantan direktur CIA John Brennan pun mengeluarkan teguran keras kepada Trump atas pernyataan tersebut. "Dan saya pikir ini menunjukkan kepada Putin, bahwa Donald Trump dapat dimainkan oleh pemimpin asing yang akan menarik egonya dan mencoba mengatasi ketidakamanannya, yang sangat, sangat mengkhawatirkan dari sudut pandang keamanan nasional," kata Brennan dilansir dari Guardian, Senin (13/11).

Penasihat khusus Robert Mueller, mantan direktur FBI, baru-baru ini juga mengeluarkan dakwaan pertama dalam penyelidikan kemungkinan kolusi antara pembantu Trump dan Rusia. Trump telah berulang kali menolak kolusi.

Hingga akhirnya, pada Sabtu, Trump mengatakan kepada wartawan di Air Force One saat terbang ke Hanoi bahwa Mueller memimpin sebuah 'pemogokan yang dibuat-buat' yang bisa menghabiskan biaya "jutaan dan jutaan nyawa" dengan mencampuri usaha diplomatik dengan Rusia.

Trump ditanya apakah dia telah mengangkat masalah gangguan Rusia saat melakukan percakapan sampingan dengan Putin di puncak Apec di Da Nang. Ia menegaskan, dia sangat percaya bahwa Rusia tidak terlibat dalam pemilu 2019.

Setelah itu, Trump juga kemudian mentweet kritik terhadap "pembenci dan orang bodoh" dan bersikeras bahwa "memiliki hubungan baik dengan Rusia adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk" karena dia ingin "menyelesaikan Korea Utara, Suriah, Ukraina, terorisme, dan Rusia dapat sangat membantu!"

Meski begitu, Sekretaris keuangan Trump menyangkal ucapan mantan kepala intelijen tersebut "pernyataan konyol". Sebab Presiden Trump tidak dimainkan oleh siapa pun. "Presiden Trump berfokus pada beberapa isu yang sangat penting di Korea Utara dan Suriah dan itu adalah wilayah di mana kita perlu bekerja sama dengan Rusia dan membawa mereka ke dalam strategi kita," kata Steven Mnuchin kepada CNN, dilansir Guardian.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID








Beli Sistem Rudal dari Rusia, Turki Dianggap Menghina NATO


Beli Sistem Rudal dari Rusia, Turki Dianggap Menghina NATO
Ilustrasi S-400. (UMNICK via WIkimedia Commons)


Jakarta, CB -- Turki merampungkan proses pembelian sistem peluru kendali S-400 dari Rusia, satu langkah yang dianggap sebagai penghinaan bagi aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Sudah selesai. Rudal S-400 sudah dibeli. Sekarang, kami tinggal mengurus rincian lainnya," ujar Menteri Pertahanan Turkim Nurettin Canikli, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (12/11).

Setelah proses pembelian rampung, belum ada komentar dari NATO. Namun sebelumnya, sejumlah pejabat NATO mengatakan bahwa keputusan Turki untuk membeli sistem rudal ini merupakan penghinaan bagi NATO.

Salah satu alasan blok tersebut menolak pembelian ini adalah karena S-400 tidak dapat diintegrasikan dengan semua sistem pertahanan NATO.


Pekan lalu, seorang komandan senior NATO pun menyatakan bahwa NATO akan terus menekan Turki untuk membeli senjata yang bisa diintegrasikan dengan sistem NATO.

Meski demikian, kini Turki mengatakan bahwa S-400 ini tidak akan berdiri sendiri. Mereka mengklaim bakal mengembangkan teknologi S-400 dalam kerangka konsorsium EUROSAM bersama Italia dan Perancis.

"Kami membuat kesepakatan awal dengan konsorsioum EUROSAM untuk mengembakan teknologi ini untuk memproduski dan menggunakan sumber daya kami sendiri untuk membuat sistem pertahanan," kata Canikli.


Canikli memang sudah menandatangani perjanjian bersama dengan Perancis dan Italia di Brusselss pada pekan lalu untuk memperkuat kerja sama proyek pertahanan, termasuk rudal.

Sebagai langkah awal, EUROSAM dan sejumlah perusahaan Turki akan mempelajari sebuah mekanisme berbasis sistem rudal SAMP-T yang diproduksi oleh EUROSAM. 







Credit  cnnindonesia.com





Cegah Perang, Duterte Minta Sengketa LCS Dibiarkan


Cegah Perang, Duterte Minta Sengketa LCS Dibiarkan
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memiliki pemikiran tersendiri agar isu Laut China Selatan tak menimbulkan bentrokan yang lebih serius di antara negara-negara Asia Tenggara dan China. (AFP PHOTO / Ted ALJIBE)



Jakarta, CB -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan sengketa Laut China Selatan lebih baik "dibiarkan tak tersentuh" guna mencegah bentrok di antara negara berkonflik seperti China dan beberapa negara di Asia Tenggara.

"Kita semua harus bersahabat. Sejumlah pihak menginginkan kita untuk melawan China dan seluruh dunia dalam berbagai isu. Laut China Selatan lebih baik dibiarkan, tidak ada pihak yang mampu berperang," kata Duterte dalam suatu perayaan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan Asia Timur di Manila, pada Minggu (12/11).




Hubungan antara China dan negara-negara ASEAN kerap memanas karena masalah Laut Cina Selatan. Beijing mengklaim 90 persen wilayah di LCS, yang tumpang tindih dengan beberapa teritorial negara anggota ASEAN seperti Filipina, Brunei, Vietnam, dan Malaysia.

Setelah bertahun-tahun negosiasi, ASEAN dan China pun menyepakati kerangka kode etik atau Code of Conduct (CoC) Laut China Selatan pada Agustus lalu. Kode etik itu dibentuk sebagai pedoman negara bersikap terkait perairan itu.

Di satu sisi, meski wilayahnya tak bersinggungan dengan LCS, Amerika Serikat telah lama khawatir akan sikap China di perairan yang menjadi jalur perdagangan utama mencapai 5 miliar dolar AS per tahun itu.

Selama ini Washington mengecam pembangunan pulau dan instalasi militer China di LCS. Gedung Putih terus menekankan pentingnya seluruh negara menerapkan kebebasan bernavigasi di perairan internasinal itu.




Di sela konferensi tingkat tinggi Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, kemarin, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan menuturkan bersedia menjadi mediator penyelesaian sengketa LCS.

"Jika saya bisa menolong memediasi dan mengadili [sengketa LCS], beri tahu saya. Saya merupakan mediator yang sangat baik," kata Trump di Da Nang, Vietnam, sebagaimana dikutip Reuters.

Selanjutnya, dalam pertemuan bilateral Trump bersama Presiden Vietnam, Tran Dai Quang mengumumkan pernyataan bersama yang menekankan pentingnya kebebasan navigasi dan akses di LCS. Dua pimpinan itu pun meminta implementasi total dan efektif atas deklarasi CoC untuk LCS.





Credit  cnnindonesia.com





Filipina Selamatkan Tiga Sandera Abu Sayyaf Asal Vietnam


Filipina Selamatkan Tiga Sandera Abu Sayyaf Asal Vietnam
Ilustrasi militer Filipina. (Reuters/Ritchie B. Tongo)


Jakarta, CB -- Militer Filipina berhasil membebaskan tiga nelayan Vietnam yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaff selama delapan bulan terakhir.

Komandan militer regional Filipina, Letnan Jenderal Carlito Galvez, mengatakan ketiganya ditemukan di kepulauan Tawi-Tawi bersama satu jasad nelayan yang tewas akibat terjangkit penyakit selama penyanderaan.

"Dia [sandera yang meninggal] tewas saat pasukan militer menemukan para sandera," kata Galvez kepada AFP pada Minggu (12/11).





Para nelayan itu termasuk dari puluhan anak buah kapal (ABK) asing yang masih diculik Abu Sayyaf. Lima di antaranya merupakan ABK asal Indonesia.

Galez juga menuturkan seorang turis asal Belanda, Ewold Horn masih disandera kelompok itu sejak 2012.

Kelompok pimpinan Isnilon Hapnilon yang tewas dalam pertempuran Marawi itu telah lama menjadi ancaman keamanan bagi Filipina. Kelompok yang berbaiat kepada ISIS itu terbentuk sekitar 1990-an dengan sokongan dana dari jaringan Al Qaidah.



Abu Sayyaf dikenal karena aktivitas penyanderaan serta pembajakan kapal asing dengan tuntutan tebusan. Kelompok itu tak segan membunuh para sanderanya jika tebusan yang mereka minta tak dibayarkan.

Salah satunya yakni sandera Abu Sayyaf asal Jerman, Jurgen Kantner, 70, yang telah dieksekusi pada Februari lalu setelah tuntutan tebusan US$600 ribu mereka tak diberikan.

Pada 2016 lalu, Abu Sayyaf juga memenggal dua sandera yang berasal dari Kanada karena alasan yang sama.

Kelompok militan ini juga turut serta membantu pemberontak Maute menguasai Marawi selama lima bulan sejak akhir Mei lalu sebelum berhasil ditaklukkan oleh militer Filipina pada pertengahan Oktober.



Credit  cnnindonesia.com





Militer Mesir hancurkan 10 kendaraan berisi senjata


Militer Mesir hancurkan 10 kendaraan berisi senjata
Bendera Mesir


Kairo, Mesir (ANTARA News) - Angkatan Udara Mesir menghancurkan 10 kendaraan yang berisi senjata dan berusaha menyusup ke dalam wilayah Mesir melalui perbatasan barat dengan Libya Timur, kata juru bicara militer dalam satu pernyataan pada Sabtu (11/11).

"Pasukan militer mendeteksi dan memburu 10 kendaraan 4x4 yang diisi sejumlah senjata, amunisi dan barang selundupan di perbatasan barat," kata Juru Bicara Militer Mesir Tamer Ar-Refaay, sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia menambahkan, "Angkatan Udara menangani mereka, menghancurkan semuanya dan menewaskan anasir teror di sana."

Sejak Mei, Angkatan Udara Mesir telah menghancurkan sedikitnya 100 kendaraan yang berisi senjata saat kendaraan itu berusaha menyeberangi perbatasan Libya menuju Mesir.

Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi belum lama ini mengatakan Mesir menghancurkan 1.200 kendaraan yang membawa senjata, amunisi dan petempur di perbatasan dengan Libya selama 30 bulan belakangan.

Bentrokan dua hari belum lama ini antara pasukan keamanan dan pelaku teror yang meletus pada 20 Oktober menewaskan 16 polisi dan melukai 13 orang di Gurun Wilayah Barat di dekat jalan raya Al-Wahat di pinggir kota Giza, sebelah barat Ibu Kota Mesir, Kairo.

Belakangan, serangan udara militer terhadap satu lokasi di dekatnya, daerah pegunungan di Provinsi Fayoum di bagian barat Mesir di sebelah selatan Kairo, menewaskan banyak pelaku teror yang terlibat dalam serangan anti-polisi. As-Sisi pada Rabu mengungkapkan hanya satu dari mereka ditangkap hidup-hidup dan ia bukan warga negara Mesir, dan menyatakan semua 13 gerilyawan tewas.

Gurun Barat Mesir juga menyaksikan serangan teror yang menewaskan tak kurang dari 21 prajurit pada Juli 2014. Pada Februari 2015, gerilayawan ISIS menyiarkan rekaman video yang memperlihatkan 20 orang Mesir yang dipenggal di dekat Kota Sirte, yang kacau di Libya.

Negeri tersebut telah bekerja sama dengan negara tetangga Libya untuk mencapai penyelesaian politik di Libya, yang dicabik petang saudara dan dikelola oleh dua pemerintah yang bertikai. Satu kelompok memerintah Ibu Kota Libya, Tripoli, di bagian barat-laut negeri tersebut, dan satu lagi memerintah di Kota Tobruk di bagian timur-laut negeri itu.

Mesir memandang kestabilan Libya perlu untuk memelihara keamana nasionalnya sendiri, dan mengamankan perbatasan baratnya seta mengusir pelaku teror lintas perbatasan.




Credit  antaranews.com





ISIS Kembali Rebut Benteng Terakhirnya dari Pasukan Suriah


ISIS Kembali Rebut Benteng Terakhirnya dari Pasukan Suriah
Ilustrasi ISIS. (AFP PHOTO/AHMAD AL-RUBAYE)


Jakarta, CB -- Kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights melaporkan, ISIS kembali merebut sepenuhnya Kota Albu Kamal dari tentara Suriah pada Sabtu (11/11), setelah melancarkan serangkaian serangan balik terhadap pasukan rezim pemerintah dalam beberapa hari terakhir.

"ISIS sepenuhnya kembali menguasai Albu Kamal. Pasukan rezim Suriah dan milisi sekutu saat ini berada antara satus ampai dua kilometer dari perbatasan kota," papar Kepala Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman.

"Perebutan terjadi setelah penyergapan dan serangan bom seperti bom mobil," tuturnya lebih detail, seperti dikutip AFP.




Terletak di perbatasan dengan Irak di tepi Sungai Efrat, Albu Kamal merupakan benteng pertahanan terakhir ISIS di Suriah setelah Raqqa.

Kota itu terletak di jantung wilayah kekuasaan ISIS di antara Irak dan Suriah yang sempat dideklarasikan pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, pada 2014 lalu.

Setelah berminggu-minggu meluncurkan gempuran, pasukan Suriah dibantu oleh sekutu, seperti Hizbullah mengklaim berhasil menaklukkan kekhalifahan ISIS dengan merebut Albu Kamal sekitar pekan lalu.

Namun, belakangan kelompok teroris itu terus menggencarkan serangan balasan terhadap pasukan Presiden Bashar al-Assad dan kembali mengontrol wilayah itu.




Organisasi pemerhati HAM berbasis di Inggris itu pun mengatakan perlawanan ISIS di Albu Kamal tersebut merupakan penyergapan terbesar sejauh ini.

"Mereka [ISIS] menipu pasukan Suriah agar berpikir bahwa mereka telah mengendalikan kota," kata Abdel Rahman.

Sejumlah pengamat mengatakan, walaupun Albu Kamal bebas dari ISIS, bukan berarti kelompok militan itu kehilangan seluruh kekuatannya di Timur Tengah.

Beberapa analis menganggap ISIS masih dapat memerintahkan anggotanya untuk melakukan serangan di berbagai negara lain di luar kawasan.




Credit  cnnindonesia.com







Israel Tembak Jatuh Drone Dekat Perbatasan Suriah


Israel Tembak Jatuh Drone Dekat Perbatasan Suriah
Tentara Israel mengaku telah menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak milik Suriah yang melakukan misi pengintaian di atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Foto/Istimewa


TEL AVIV - Tentara Israel mengaku telah menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak milik Suriah yang melakukan misi pengintaian di atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

"Pesawat tak berawak tersebut dicegat oleh rudal Patriot di zona demiliterisasi di wilayah Golan yang dikendalikan Israel dan Suriah," kata seorang jurubicara militer Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (12/11).

Saat ini, secara de facto Israel dan Suriah masih dalam status berperang, meski jalur gencatan senjata di Dataran Tinggi Golan tetap tenang selama puluhan tahun sampai perang saudara meletus di Suriah pada tahun 2011.

Israel merebut 1.200 kilometer persegi dari Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967, dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Pada bulan September, militer Israel menembak jatuh apa yang dikatakannya sebagai pesawat tak berawak buatan Iran milik Hizbullah, dalam sebuah misi pengintaian atas Golan.

Israel juga mulai terkena dampak dari konflik Suriah, dan mengakui melakukan lusinan serangan udara untuk menghentikan pengiriman senjata lanjutan ke musuh bebuyutannya Hizbullah di Suriah. 





Credit  sindonews.com




AS Minta Lebanon tak Dijadikan Medan Konflik


Saad Hariri
Saad Hariri


CB, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson memperingatkan agar Hizbullah dan Arab Saudi tidak menggunakan Lebanon sebagai medan konflik proxy.Tillerson mendesak semua pihak baik di Lebanon maupun di luar negeri untuk menghormati integritas dan independensi Pemerintah Lebanon yang sah.
"Amerika Serikat mendukung stabilitas Lebanon dan menentang tindakan yang dapat mengancam stabilitas tersebut," katanya seperti dilansir Aljazirah, Jumat, (10/11).
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert  mengatakan, seorang diplomat AS telah bertemu dengan mantan perdana menteri Lebanon Saad Hariri di Riyadh. Namun ia menolak untuk mengomentari di mana pertemuan tersebut berlangsung dan menolak menceritakan status Hariri saat ini.
"Pembicaraannya adalah percakapan sensitif, pribadi, diplomatik," kata Nauert.
Kami, ujar Nauert, telah melihat Hariri. "Kalau mau tahu kondisi dia atau percakapan antara Arab Saudi dan Perdana Menteri Hariri, sebaiknya tanyalah  ke Pemerintah Arab Saudi dan  kantor Hariri."
Nauert mengatakan, pengunduran diri Hariri adalah masalah internal yang tidak dapat dikomentari.
Duta Besar Rusia untuk Lebanon, Alexander Zasypkin mengatakan, jika kasus Hariri makin tak jelas maka sebaiknya Dewan Keamanan PBB turun tangan. "Isu Hariri menyangkut hak-hak kedaulatan Lebanon," katanya.
Pejabat Lebanon mengatakan, Hariri kemungkinan berada di bawah tahanan rumah atau penahanan sementara di Riyadh. Pengunduran dirinya pada tanggal 4 November terjadi pada hari yang sama dimana puluhan pangeran Saudi, menteri senior, pengusaha ditangkap dalam pembersihan yang dilakukan oleh komite anti-korupsi baru yang dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, mereka minta agar Hariri dibebaskan untuk bergerak dan sepenuhnya dapat memainkan peran penting di negaranya. "Kami berharap bahwa Saad al-Hariri memiliki semua kebebasan untuk  bergerak dan dapat sepenuhnya memainkan peran penting yang dia miliki di Lebanon," kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Alexandre Georgini.
Georgini mengatakan, Duta Besar Prancis untuk Arab Saudi juga telah mengunjungi Hariri di kediamannya.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Hariri Pastikan Kembali ke Lebanon


Poster mantan perdana menteri Lebanon Saad Al-Hariri.
Poster mantan perdana menteri Lebanon Saad Al-Hariri.


CB, RIYADH -- Mantan perdana menteri Lebanon Saad Al-Hariri mengatakan akan kembali ke Lebanon dalam beberapa hari ke depan untuk secara resmi mengajukan pengunduran dirinya. Hariri berbicara pada Future TV dari Riyadh, Arab Saudi. 
Pernyataan itu merupakan kemunculan publik pertamanya sejak ia mengumumkan pengunduran diri pada Sabtu (4/11) lalu. "Saya telah mengundurkan diri. Saya akan pergi ke Lebanon segera dan saya akan mengundurkan diri dengan cara konstitusional," katanya dalam wawancara di TV tersebut, seperti yang dilansir dari BBC News, Senin (13/11).

Sebelumnya, Hizbullah mengatakan ia ditahan oleh Arab Saudi, namun Hariri membantahnya. Hariri menyalahkan gerakan Hizbullah yang didukung Iran atas pengunduran dirinya.
Ia mundur karena khawatir akan keamanan dirinya dan keluarganya. Namun, AS dan Inggris telah memperingatkan negara-negara lain tidak menggunakan Lebanon sebagai konflik proxy.
Hariri merupakan seorang pemimpin dan pengusaha Sunni, yang terpilih memimpin Lebanon pada November 2016. Saat mengumumkan pengunduran dirinya, dengan murka Hariri mengakui ia tidak mengundurkan diri dengan cara biasa, namun mengatakan ia ingin memberi kejutan yang positif pada negaranya.

"Pengunduran diri saya untuk menyadarkan Lebanon," tambahnya.

Dalam pidato di televisi dari Riyadh seminggu yang lalu, Hariri menuduh Iran dan Hizbullah yang merupakan kelompok Syiah telah mengambil alih Lebanon dan mendestabilisasi wilayah yang lebih luas.
Ia membidik Hizbullah dalam wawancara di televisi dengan mengatakan, "Saya tidak menentang Hizbullah sebagai suatu bagian (dari Lebanon), saya memiliki masalah dengan Hizbullah yang menghancurkan negara ini."

Hariri juga mengatakan jika ia membatalkan pengunduran dirinya, Hizbullah harus menghormati kebijakan tidak melakukan konflik regional di Lebanon. Iran dan Hizbullah telah menuduh Arab Saudi menahan Hariri. Tapi Hariri bersikeras dia bebas kemana pun yang ia mau, termasuk  ke negaranya.

"Saya bebas di sini, jika saya mau bepergian besok, saya akan pergi," katanya.

Hariri mengatakan masalah utama di negara tersebut karena Iran ikut campur tangan di negara-negara Arab. "Saya tidak akan bertanggung jawab untuk membawa Lebanon ke sebuah konfrontasi dengan negara-negara Arab," kata Hariri.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Hariri Dilengserkan karena Menolak Hadapi Hizbullah


Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Riyadh pada Senin (6/11).
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Riyadh pada Senin (6/11).

CB, Saat Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri mendarat di Arab Saudi pada Jumat, 3 November, telepon genggamnya langsung disita. Keesokan harinya Hariri terpaksa mengundurkan diri sebagai perdana menteri dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh sebuah saluran TV milik Saudi.

Dilansir dari Aljazirah, Ahad (12/11), sumber yang dekat dengan Hariri mengatakan, Arab Saudi telah menyimpulkan Hariri harus mengundurkan diri karena dia tidak mau menghadapi Hizbullah.

Beberapa sumber Lebanon mengatakan Riyadh berharap bisa menggantikan Saad Hariri dengan kakaknya Bahaa sebagai politisi Sunni yang paling berkuasa di Lebanon. Bahaa diyakini berada di Arab Saudi, dan anggota keluarga Hariri telah diminta untuk pergi ke sana agar berjanji setia kepadanya, namun mereka menolaknya,.

Ketika pesawat Hariri mendarat di Riyadh, dia segera menyampaikan pesan bahwa ada yang tidak beres. "Tidak ada yang menunggunya di Bandara," kata seorang sumber Hariri kepada kantor berita Reuters

Arab Saudi telah menolak tuduhan bahwa mereka memaksa Hariri mengundurkan diri. Pejabat Saudi tidak dapat dihubungi untuk mengomentari pernyataan yang menyebutkan ponsel Hariri disita atau rencana kerajaan yang ingin mengganti Hariri dengan saudaranya.

Sejak pengunduran dirinya, Saad Hariri tidak memberikan sambutan publik dan tidak ada indikasi kapan dia dapat kembali ke Lebanon. Langkah pengunduran diri hariri telah menimbulkan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran.

Persaingan mereka telah memicu konflik di Irak, Suriah dan Yaman. Saudi telah lama mencoba untuk melemahkan kelompok Hizbullah yang didukung Iran, kekuatan politik utama Lebanon dan bagian dari koalisi yang berkuasa.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Presiden Libanon Pertanyakan 'Penahanan' Hariri oleh Saudi



Presiden Libanon Pertanyakan Penahanan Hariri oleh Saudi
Presiden Lebanon Michel Aoun dilaporkan kembali mempertanyakan keputusan Arab Saudi yang dianggap menahan Perdana Menteri Libanon, Said Hariri. Foto/Reuters



BEIRUT - Presiden Lebanon  Michel Aoun dilaporkan kembali mempertanyakan keputusan Arab Saudi yang dianggap "menahan" Perdana Menteri Libanon, Said Hariri. Sejak mengatakan mengundurkan diri pada pekan lalu, Hariri tidak diperkenankan untuk kembali ke Libanon oleh otoritas Saudi.

"Libanon tidak menerima Perdana Menterinya berada dalam situasi yang bertentangan dengan perjanjian internasional," kata Aoun dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (12/11).

"Pernyataan, atau tindakan yang dilakukan oleh Hariri tidak mencerminkan kenyataan terkait dengan pertanyaannya mengenai statusnya, setelah menyatakan pengunduran diri dalam siaran televisi dari Saudi," sambungnya.

Sejumlah pejabat Libanon mengatakan, Aoun dan petinggi di Libanon percaya bahwa Riyadh menahan Hariri yang terbang ke Saudi pada 3 November lalu, untuk kembali ke rumah.

Kekhawatiran bahwa Saudi telah menahan Hariri bukan hanya disampaikan oleh pihak Libanon, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan kekhawatirkan yang sama. Menurut Macron, para pemimpin Libanon seharusnya bebas untuk bergerak, dan tidak menjadi tahanan sebuah negara.

Riyadh sendiri membantah telah menahan Hariri. Mereka mengatakan, Hariri bebas dan memutuskan untuk mengundurkan diri karena sekutu Iran di Libanon, Hizbullah, telah menyerukan "serangan" terhadap pemerintah yang dipimpin Hariri. 


Credit  sindonews.com













Hizbullah tuduh Saudi pancing Israel perangi Lebanon


Hizbullah tuduh Saudi pancing Israel perangi Lebanon

PM Lebanon Saad Al-Hariri.



Jakarta (CB)- Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menuduh Arab Saudi sengaja menyandera perdana menteri Saad Hariri dengan harapan memancing  Israel yang menjadi seteru besar gerakan Syiah Lebanon itu untuk melancarkan serangan ke Lebanon.

Pengunduran diri secara mendadak Hariri pada 4 November dari Riyadh itu telah mengagetkan dunia politik Lebanon dan memicu keprihatinan internasional.

AS mengingatkan mengenai ada upaya menjadikan Lebanon sebagai tempat konflik terselubung negara lain, sedangkan PBB menyatakan adalah penting mencegah tidak ada konflik baru muncul di Timur Tengah.

"Kepala pemerintahan Lebanon ditahan di Arab Sausi, dia telah dilarang kembali ke Lebanon (oleh Saudi)," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi.

Keadaan Hariri sendiri belum jelas benar seperti apa, namun banyak seruan, termasuk dari lawan-lawan politiknya sendiri, agar Saudi menjamin kebebasan bergerak sang perdana menteri.

Perdana menteri berusia 47 tahun itu menyatakan mundur pada 4 November, bertepatan dengan penggerebekan antikorupsi yang dilakukan penguasa kerajaan Saudi.

Hariri yang memegang pula paspor Saudi tak mengungkapkan apakah akan kembali ke Lebanon di mana Presiden Michel Aoun belum menerima resmi pengunduran dirinya. Aoun menegaskan Hariri harus kembali ke Lebanon.

Aoun, yang bersekutu dengan Hizbullah yang menjadi pengkritik utama Saudi, mengungkapkan kekhawatiran atas kondisi Hariri di Saudi. Dia meminta penjelasan dari Saudi, demikian AFP.



Credit  antaranews.com


Pemimpin Hizbullah: Saudi Umumkan Perang Melawan Lebanon


Sayed Hasan Nasrallah
Sayed Hasan Nasrallah

CB,BEIRUT -- Pemimpin partai politik Hizbullah di Lebanon menuduh Arab Saudi telah menyatakan perang pada negaranya, beberapa hari setelah Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri mengumumkan pengunduran dirinya di Ibu Kota Saudi.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah juga mengatakan, Arab Saudi menahan Saad Hariri karena melawan keinginan pemerintah Saudi. Dia juga menuduh orang Saudi telah melakukan penghasutan terhadap Israel untuk melawan Lebanon.

Gerakan Hizbullah, Syiah yang merupakan gerakan yang kuat dan juga sekutu Iran, menuduh bahwa Arab Saudi telah memicu ketegangan di Lebanon. Sebelumnya, Saad Hariri mengatakan dalam sebuah siaran TV dari Riyadh, Sabtu (4/11), bahwa ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Pendana Menteri Lebanon, karena ia mencium adanya rencana yang mengancam nyawanya. Dia juga menyerang sekutu Lebanonnya, Hizbullah dan Iran.

Namun, Presiden Lebanon Michel Aoun dan politisi senior lainnya telah menuntut kembalinya Hariri, di tengah kecurigaan bahwa dia ditahan oleh orang-orang Saudi di bawah tahanan rumah dan dipaksa untuk melakukan penawaran. Aoun sendiri belum menerima pengunduran diri Hariri, dan Hariri masih belum berbicara di depan umum sejak pengumuman pengundiran dirinya.

Dalam pidato di sebuah televisi, Jumat (10/11) waktu setempat, Nasrallah mengatakan bahwa Arab Saudi mencoba untuk memprovokasi pertempuran di antara orang Lebanon. "Singkatnya, jelas bahwa pejabat Arab Saudi dan Saudi telah mengumumkan perang terhadap Lebanon dan Hizbullah di Lebanon, namun saya harus mengatakan ini adalah perang ke Lebanon," kata Nasrallah seperti yang dilansir dari BBC News, Sabtu (11/11).

Nasrallah juga menuduh Arab Saudi siap membayar ke Israel untuk melakukan serangan militer terhadap Lebanon, dan menggambarkan hal tersebut sebagai hal yang paling berbahaya. Pada akhir pekan, Nasrallah mengatakan bahwa Hariri telah dipaksa untuk mengundurkan diri oleh Saudi. Dia bahkan mengulangi tuduhan itu dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak diragukan lagi.

Selain itu, Nasrallah menganggap Arab Saudi berusaha untuk menghapus Hariri sebagai perdana menteri dan memaksakan kepemimpinan baru dalam gerakan politiknya.

Editor BBC Timur Tengah, Sebastian Usher mengatakan bahwa kata-kata Nasrallah disampaikan dengan tenang seperti sebelumnya, namun mereka pasti akan menaikkan ketegangan lebih jauh lagi karena semakin banyak negara di luar wilayah tersebut mencoba untuk menenangkan krisis.

Reaksi dari masyarakat internasional, melihat adanya kekhawatiran bahwa Lebanon bisa terlibat dalam konfrontasi regional yang lebih luas antara Arab Saudi dan Iran. Ketegangan antara ketiga negara telah melonjak sejak Hariri mengumumkan pengunduran dirinya. Namun Sekretaris Negara AS, Rex Tillerson memperingatkan agar Lebanon tidak menggunakan konflik proxy tersebut, dan menambahkan bahwa AS sangat mendukung kemerdekaan Lebanon.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa sebuah konflik baru di wilayah ini akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan. Kamis (9/11), Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan kunjungan tak terjadwal ke Arab Saudi, untuk menekankan kepada para pemimpin Saudi pentingnya stabilitas di Lebanon. Sedangkan Perancis juga memiliki hubungan historis dengan Lebanon, sebagai bekas kekuasaan kolonial sebelum memperoleh kemerdekaan selama Perang Dunia Kedua.

Sebelumnya, Arab Saudi dan sekutunya di Teluk mengatakan kepada warga mereka di Lebanon untuk segera meninggalkan negara tersebut. Langkah tersebut dilakukan setelah Riyadh menuduh Iran melakukan agresi militer langsung, dengan mengatakan bahwa pihaknya memasok sebuah rudal dari Yaman ke Riyadh. Dan Iran menolak tuduhan Saudi tersebut sebagai tuduhan yang palsu dan berbahaya.



Credit  republika.co.id









Awan Radioaktif Melayang di Eropa, Nuklir Rusia Dicurigai Biangnya


Awan Radioaktif Melayang di Eropa, Nuklir Rusia Dicurigai Biangnya
Peta sebaran awan radioaktif yang terdeteksi di Eropa. Foto/IRSN


PARIS - Awan debu radioaktif terdeteksi melayang di Eropa. Dugaan insiden nuklir Rusia atau di Kazakhstan pun dicurigai.

Munculnya awan radioaktif di Eropa itu dikonfirmasi oleh laporan yang dikeluarkan oleh Institute for Radiological Protection and Nuclear Safety (IRSN).

”Tingkat konsentrasi Rutenium-106 di udara yang telah terdeteksi di Eropa dan terutama di Prancis tidak ada konsekuensinya bagi kesehatan manusia dan lingkungan,” bunyi laporan IRSN.

”Pelepasan tersebut, yang tidak disengaja berkenaan dengan kuantitas yang dikeluarkan, terjadi pada minggu terakhir bulan September 2017,” lanjut laporan tersebut.

Partikel Rutenium-106 merupakan hasil “sampingan” dari proses reaksi nuklir. Awan radioaktif yang terdeteksi sangat lemah.

Laporan tersebut mengatakan bahwa radiasi tersebut diukur pada 100-300 terabecquerels (ukuran untuk menghitung jumlah peluruhan inti per detik).

Sekadar diketahui, bencana nuklir Fukishima tahun 2011 memancarkan sekitar 900.000 terabecquerels. Sedangkan bencana nuklir Chernobyl tahun 1986 memancarkan 5,2 juta terabecquerels.

Kelompok yang berbasis di Prancis tersebut mengatakan bahwa sebuah kecelakaan nuklir skala yang menghasilkan awan radioaktif kemungkinan akan memerlukan evakuasi orang-orang dari radius beberapa kilometer di sekitar lokasi kebocoran.

Awan tersebut berpotensi mengontaminasi area pertanian dengan Ruthenium-106 yang sangat rendah.

”Untuk bahan makanan, kadar maksimum yang diizinkan (1250 Bq/kg untuk Rutenium 106 bagi produk non-susu) akan diamati dari jarak beberapa puluh kilometer di sekitar lokasi pelepasan,” lanjut laporan IRSN.

Tidak ada kecelakaan nuklir yang diakui oleh pihak berwenang Rusia. Tapi ISRN telah melacak awan radioaktif tersebut berasal dari sumber di antara Pegunungan Ural dan sungai Volga. Ini mencakup wilayah antara Rusia dan Kazakhstan. 

”Pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kecelakaan (nuklir) di wilayah mereka,” kata Direktur IRSN Jean-Marc Peres kepada Reuters, yang dilansir Sabtu (11/11/2017). Pihak berwenang di Kazakhstan belum berkomentar.





Credit  sindonews.com



UE Tegaskan Akan Pertahankan Kesepakatan Nuklir Iran



UE Tegaskan Akan Pertahankan Kesepakatan Nuklir Iran
Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) Frederica Mogherini menegaskan, pihaknya akan tetap mempertahankan kesepakatan nuklir Iran. Foto/Istimewa


BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) Frederica Mogherini menegaskan, pihaknya akan tetap mempertahankan kesepakatan nuklir Iran. Pernyataan ini datang jelang munculnya keputusan Parlemen Amerika Serikat (AS) mengenai apakah AS akan tetap mempertahankan kesepakatan itu atau mencabutnya.

Berbicara di sebuah konferensi di Samarkand, Uzbekistan, Mogherini juga mengatakan, UE bukan hanya akan mempertahankan kesepakatan itu, tapi juga akan memastikan semua pihak akan tetap patuh pada kesepakatan yang dicapai tahun 2015 tersebut.

"UE memastikan bahwa kesepakatan nuklir Iran akan terus dilaksanakan sepenuhnya oleh semua orang, di semua bagiannya," kata Mogherini dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (10/11).

"Kesepakatan tersebut merupakan pencapaian besar dalam diplomasi multilateral Eropa dan internasional," sambungnya.

UE sendiri memang telah berbeda pandangan dengan AS mengenai kesepakatan itu. Saat Presiden AS Donald Trump menyebut Iran melanggar kesepakatan itu, Mogherini justru menyatakan tidak ada satupun pihak yang  melakukan pelanggaran atas kesepakatn tersebut.

Lalu, saat Trump menyerukan diadakanya negosiasi ulang mengenai isi kesepakatan tersebut. Mogherini menegaskan isi dari kesepakatan tersebut tidak sempurna, tapi tetap menguntungkan semua pihak, dan tidak perlu dibicarakan kembali.





Credit  sindonews.com





Korsel & China sepakat tangani Korut secara damai


Korsel & China sepakat tangani Korut secara damai


Kolase foto Presiden Korea Selatan Yoon Young-chan (kanan) dan Presiden China Xi Jinping. (Yonhap)


Seoul (CB) - Para pemimpin Korea Selatan (Korsel) dan China pada Sabtu (11/11) sepakat bahwa situasi keamanan di Semenanjung Korea yang melibatkan Korea Utara (Korut) perlu dikelola melalui cara yang stabil dan damai, demikian keterangan Kantor Kepresidenan Korsel.

Kedua pemimpin juga setuju untuk menangani ketegangan yang terkait dengan Korea Utara secara damai.

Kesamaan pandangan itu muncul dalam pertemuan antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pelaksanaan pertemuan puncak negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Danang, Vietnam.

Untuk itu, China dan Korsel akan memperkuat pembicaraan strategis di semua tingkat, kata juru bicara kepresidenan Korsel Yoon Young-chan kepada para wartawan di Danang.

Xi mengatakan kepada Moon bahwa ia mendorong Korsel untuk melanjutkan dialog dengan Korea Utara dan bersatu untuk mencapai rekonsiliasi serta denuklirisasi, menurut laporan kantor berita negara China, Xinhua.

Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat bulan lalu ketika pemimpin Korut Kim Jon Un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbalas ancaman bernada perang serta saling mencaci terkait nuklir dan program pengembangan peluru kendali Korea Utara.

China telah didesak, baik oleh Korsel maupun AS, untuk menjalankan peranan lebih aktif dalam upaya mengekang nuklir dan ambisi rudal Korut.

Beijing mengatakan pihaknya mematuhi sanksi-sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa dan sedang melakukan segala upaya untuk mengendalikan tindakan-tindakan provokatif Korea Utara.

Selama pertemuan puncak APEC pada Sabtu, Moon dan Xi juga setuju untuk segera menjalankan kembali pertukaran bilateral di semua bidang, tambah Yoon.

Yoon mengulang isi kesepakatan yang diumumkan bulan lalu ketika kedua negara setuju untuk mengakhiri ketegangan yang telah berlangsung selama satu tahun terkait penempatan sistem antirudal buatan AS, THAAD.

Kedua pemimpin menyepakati agar Moon mengunjungi Xi di China pada Desember untuk melakukan putaran pembicaraan tingkat tinggi berikutnya. Sementara itu, Moon juga mengundang Xi ke Korsel saat pelaksanaan Olimpiade Musim Dingi Pyeongchang, yang akan berlangsung pada Februari tahun depan, kata juru bicara Presiden China, layaknya dikutip Reuters.





Credit  antaranews.com





Menlu: ASEAN harus bersatu hadapi tantangan di kawasan


Menlu: ASEAN harus bersatu hadapi tantangan di kawasan
Menlu, Retno L.P. Marsudi




Manila, Filipina, (cb) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-31 ASEAN di Manila mengatakan bahwa negara-negara anggota ASEAN harus bersatu sebagai suatu komunitas untuk menghadapi tantangan bersama di kawasan.

"Ke depan tantangan semakin tinggi. Oleh karena itu, ASEAN harus cepat, progresif, dan open minded untuk merespon. Kita harus menjadikan kebersamaan ASEAN sebagai satu komunitas untuk merespon tantangan di kawasan," ujar Menlu Retno Marsudi di Manila, Minggu.

Menurut Menlu RI, ASEAN dalam usianya yang ke-50 telah berhasil menciptakan suatu ekosistem yang stabil, damai, dan sejahtera di kawasan Asia Tenggara.

Namun demikian, Menlu Retno menyampaikan bahwa masih ada beberapa tantangan besar di masa depan yang harus dihadapi bersama oleh negara-negara anggota ASEAN, terutama tantangan dari segi ekonomi dan politik.

Dari segi ekonomi, Menlu RI menyebutkan bahwa ASEAN masih harus menangani masalah kesenjangan pembangunan (development gap) di antara negara anggotanya.

"Tantangan kita di ASEAN dari segi ekonomi adalah development gap antara negara maju dan negara berkembang. Sudah menjadi komitmen semua negara ASEAN agar kesenjangan pembangunan bisa dipersempit," ucapnya.

Namun, Menlu Retno menilai bahwa ASEAN juga merupakan contoh keberhasilan integrasi ekonomi, di mana rata-rata pertumbuhan ekonomi negara ASEAN hampir mencapai lima persen.

Selanjutnya, dari segi politik, Menlu RI menilai anggota ASEAN harus siap mengidentifikasi dan menangani masalah-masalah politik dan konflik yang dapat mengganggu kestabilan di kawasan.

"Oleh karena itu, kita harus melakukan pengamatan yang baik tentang `titik-titik` yang bisa mengganggu stabilitas. Misalnya. soal keamanan di Marawi saat diduduki teroris. Indonesia berinisiatif untuk trilateral degan Filipina dan Malaysia untuk mendukung penanganan masalah tersebut secara sub-regional," ujar dia.

Negara-negara anggota ASEAN juga akan segera menunjuk Sekretaris Jenderal ASEAN yang baru untuk menggantikan Sekjen ASEAN Le Luong Minh.





Credit  antaranews.com




Indonesia akan lanjutkan pembahasan inklusivias di ASEAN



Da Nang, Vietnam (CB) - Indonesia akan melanjutkan pembahasan mengenai inklusivitas dalam KTT ASEAN 2017, di Manila.

"Masalah inklusifitas tidak hanya dibicarakan di tingkat global tapi juga regional bahkan nasional, prinsip ini perlu dan ini didukung oleh semua pimpinan," kata kata Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir, di Da Nang, Vietnam, Sabtu.

Presiden Joko Widodo pada 10-11 November 2017 menghadiri KTT Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2017, di Da Nang Vietnam. Selanjutnya pada 12-13 November 2017, Presiden akan menghadiri KTT ASEAN 2017, di Manila.

Di sela KTT APEC 2017, Jokowi juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan PM Papua Nugini, Peter O'Neil.

"Presiden bertemu dengan PM Papua Nugini sebagai ketua atau tuan rumah APEC tahun depan dan secara gamblang Bapak Presiden menyampaikan dukungan Indonesia terhadap keketuaan Papua Nugini tahun depan dan dukungan baik substansi maupun dukungan administratif, keprotokolan pengamanan atau sebagainya," kata Fachir

Indonesia rencananya akan mengusung upaya peningkatan kerjasama baik antar Anggota ASEAN maupun antara ASEAN dengan negara-negara mitranya.

"Kemarin, untuk pertama kali ada pertemuan informal APEC dan ASEAN, sejak awal Presiden (Filipina) Duterte mengatakan ingin mendengar dari semua peserta kemarin. Masukan-masukan itu akan dia bawa pada KTT ASEAN dalam waktu dekat," kata Fachir.

Sejumlah usulan Indonesia juga masuk ke dalam Deklarasi Da Nang sebagai hasil akhir KTT APEC 2017.



Credit  antaranews.com




Di Pertemuan ASEAN, Indonesia Perjuangkan Rohingya


Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi.
Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi.


CB, MANILA -– Delegasi Indonesia membawa misi soal perdamaian dan nasib etnis Rohingya dalam Pertemuan ASEAN Political and Security Community (APSC) Council di Manila, Ahad (12/11). Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menekankan situasi di negara bagian Rakhine memerlukan komitmen dan tindakan yang konkret agar krisis kemanusiaan dapat segera diakhiri.

Menlu RI juga menegaskan, sudah waktunya bagi ASEAN untuk menunjukkan kepada masyarakat ASEAN dan dunia bahwa ASEAN dapat melindungi rakyatnya, serta mampu merespons tantangan di Asia Tenggara. Pada pertemuan APSC, Indonesia diwakili oleh Menko Polhukam Wiranto dan Menlu RI. APSC Council merupakan salah satu organ ASEAN yang memiliki mandat untuk mengoordinasikan badan-badan sektoran di bawah pilar politik keamanan ASEAN.

Pemerintah Indonesia mendorong Pemerintah Myanmar dan Bangladesh bekerja sama dalam upaya merepatriasi atau memulangkan para pengungsi Rohingya dari Bangladesh kembali ke Myanmar. "Diperlukan kerja sama antara Myanmar dan Bangladesh untuk menangani repatriasi pengungsi," kata Menlu Retno LP Marsudi di Manila, Filipina, kemarin.

Untuk itu, menurut dia, Pemerintah Indonesia terus mendorong agar Pemerintah Myanmar dan Bangladesh segera menyelesaikan dan menandatangani nota kesepahaman tentang repatriasi pengungsi dari Bangladesh kembali ke Myanmar.

"Kita menekankan bahwa semakin cepat draf MoU repatriasi ini ditandatangani mereka maka akan semakin baik. Maka kita dorong agar draf MoU repatriasi ini dapat segera ditandatangani," ujar dia.

Selain itu, Menlu juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendorong kemajuan perbaikan keadaan di Rakhine, Myanmar. "Keinginan Indonesia itu untuk terus membantu proses perbaikan di Rakhine. Kita bisa saja setelah suasana tidak memanas lagi, kita tinggal, tetapi kita tidak seperti itu," ujarnya.

Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi menyerahkan prakarsa Formula 4+1 kepada pemimpin Myanmar Daw Aung San Suu Kyi sebagai solusi untuk menangani krisis di negara bagian Rakhine. Solusi Formula 4+1 untuk Rakhine itu terdiri dari empat elemen utama, yaitu mengembalikan stabilitas dan keamanan; menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan; perlindungan kepada semua orang yang berada di negara bagian Rakhine, tanpa memandang suku dan agama; dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

Satu elemen lainnya adalah pelaksanaan rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk Rakhine yang dipimpin mantan sekjen PBB Kofi Annan. Indonesia dan ASEAN terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan di Rakhine State. Mekanisme penyaluran bantuan dipimpin oleh Pemerintah Myanmar, tapi melibatkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan beberapa negara, termasuk Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya.

Menyinggung krisis di Rakhine State, Menko Polhukam Wiranto menekankan perlunya upaya mencegah krisis ini menjadi sebuah bencana yang akan menjadi pintu masuk radikalisme dan terorisme. Mengacu pada aksi terorisme di Marawi, Filipina, ia menekankan ASEAN untuk selalu waspada dengan ancaman terorisme, khususnya peningkatan ancaman pejuang teroris asing dan terorisme lintas batas.

Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menggelar pertemuan dengan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi di sela-sela acara KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Da nang, Vietnam, Jumat (10/11). Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk membahas krisis Rohingya.

Utusan khusus Kanada untuk Myanmar Bob Rae mengonfirmasi pertemuan tersebut. Menurut Rae, Trudeau sangat mencemaskan krisis Rohingya yang hingga saat ini masih berlangsung, termasuk soal kekerasan di negara bagian Rakhine. “Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan kepada Aung San Suu Kyi, banyak yang harus dilakukan untuk menghentikan pembantaian Muslim Rohingya,” kata Rae, dikutip laman Anadolu Agency, Sabtu (11/11).

Suu Kyi, kata Rae, merespons permintaan Trudeau dengan mengatakan bahwa dia telah melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan krisis Rohingya. Menurut Suu Kyi, dia melakukan apa yang dia bisa dalam keadaan yang sulit. 




Credit  republika.co.id




APEC sepakat lanjutkan TPP minus AS



APEC sepakat lanjutkan TPP minus AS
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bertemu dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg di sela-sela APEC Business Advisory Council pada rangkaian KTT APEC 2016 di Lima, Peru.



Jakarta (CB) - Para anggota pakta dagang perdagangan bebas Asia Pasifik (TPP) yang ditinggalkan Amerika Serikat telah sepakat membentuk sebuah kerangka baru tanpa melibatkan AS. Kerangka baru ini disepakati setelah beberapa hari terakhir gagal untuk menghidupkan pakta dagang bebas itu, kata Perdana Menteri Kanada Francois-Philippe Champagne.

Francois-Philippe Champagne menyambut baik terobosan itu lewat cuitan berbunyi "kemajuan besar". Dia menyatakan pemerintahannya telah menyepakati "sebuah kerangka untuk Kemitraan Progresif dan Komprehensif Trans Pasifik yang baru" setelah menyingkirkan klausa-klausa buruh dan lingkungan yang terlalu kaku.

Elemen-elemen itu sempat tercampakkan oleh penarikan diri secara tiba-tiba AS dari pakta itu belum lama tahun ini, dan itu memaksa 11 negara anggota TPP mempertimbangkan kembali prinsip-prinsip kesepakatan untuk akses ke perekonomian terbesar di dunia itu.

Setelah melewati rangkaian pembicaraan di sela KTT APEC di Danang, Sabtu ini sebelas negara TPP berhasil menelurkan terobosan, yang dilakukan satu hari setelah Donald Trump kembali beretorika soal 'America First' di hadapan para pemimpin dunia.

Kanada menyatakan "masih banyak masalah yang mengganjal Kanada" namun negaranya menyambut baik kesepakatan baru itu di mana perlindungan lingkungan dan buruh berkaitan dengan pasar yang lebih bebas.

Kanada telah berusaha keras memperjuangkan klausa progresif itu. Namun Kanada kurang atraktif di mata negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Chile dan Peru yang aksesnya ke pasar AS telah ditarik.

Jepang, perekonomian terbesar ketiga di dunia, sangat aktif mendorong konsensus yang cepat karena khawatir penundaan malaj akan meruntuhkan pakta dagang bebas Asia Pasifik itu, demikian AFP.






Credit  antaranews.com










Jumat, 10 November 2017

Sosok Nurtanio, Nama Pilihan Jokowi untuk Pesawat N219


Sosok Nurtanio, Nama Pilihan Jokowi untuk Pesawat N219
Foto: Dok. TNI AU




Jakarta - Nurtanio sekarang telah melekat pada pesawat N219. Nama pilihan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan tanpa sebab, ada semangat yang sengaja ditanamkan pada pesawat made in Bandung tersebut.

"Dengan mengucap bismillah saya resmikan pesawat N219 sebagai pesawat Nurtanio," ungkap Jokowi, di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/11/2017).



Dirangkum dari berbagai sumber, Laksama Nurtanio Pringgoadisuryo adalah sosok patriot bangsa yang di masa hidupnya begitu berjasa pada dirgantara di Indonesia. Lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan pada 3 Desember 1923, Nurtanio memiliki mimpi untuk keliling dunia dengan pesawat buatan Indonesia.


Mimpi ini diawali dengan pembuatan pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Kemudian berlanjut pada pesawat all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang disusul dengan Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.


Nurtanio gugur dalam sebuah penerbangan uji coba pesawat Arev (Api Revolusi), dari bekas rongsokan Super Aero buatan Cekoslowakia.

"Ada sebuah kalimat dari Nurtanio yang patut kita hayati, sudah kita tidak perlu ribut-ribut yang penting kerja, dan inilah hasil kerja, putra-putri bangsa penerus Nurtanio dan akan terus dilanjutkan hingga generasi anak-anak kita nanti," jelasnya.




Credit  finance.detik.com




Pesawat N219 Diberi Nama Nurtanio oleh Jokowi



Pesawat N219 Diberi Nama Nurtanio oleh Jokowi
Foto: Dok. PTDI



Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberikan nama Nurtanio pada prototipe pesawat N219 yang merupakan produk anak bangsa.

Pemberian nama pesawat N219 ini di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 09.10 WIB dengan mengenakan pakai sipil lengkap (PSL) ditemani oleh Ibu Iriana Joko Widodo.

"Dengan mengucap bismillah saya resmikan pesawat N219 sebagai pesawat Nurtanio," kata Jokowi di lokasi, Jumat (10/11/2017).

Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219.Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219. Foto: Dok. PTDI

Dia mengatakan, pemberian nama Nurtanio ini lantaran semasa hidupnya hanya menghabiskan atau mengabdi kepada angkatan udara.

"Laksamana Nurtanio Pringgoadisuryo, seluruh hidupnya di dharmabaktikan ke dirgantaraan, beliau gugur pada saat penerbangan uji coba," jelas Jokowi.



Pesawat berkelir putih ini merupakan hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Di badan pesawat terlihat tulisan produk anak bangsa hadir untuk negeri ini mampu mengangkut 19 orang atau mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat landing. Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.


Setelah penamaan prototipe pesawat N219 oleh Jokowi, maka pesawat N219 masih harus melewati serangkaian uji terbang sekitar 300 jam. Uji terbang dilakukan untuk mendapatkan type certificate (TC).

Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPP) Kementerian Perhubungan.


Credit  finance.detik.com



Ini Alasan Jokowi Beri Nama Nurtanio pada Pesawat N219



Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa purwarupa atau prototype pesawat N219 yang telah diberi nama Nurtanio merupakan hasil kerja keras putra dan putri bangsa Indonesia.

Jokowi menyebutkan, pemberian nama Nurtanio ini diberikan lantaran Laksana Muda Udara (Anumerta) ini mengabdikan seluruh hidupnya di dirgantara Indonesia.

"Ada sebuah kalimat dari Nurtanio yang patut kita hayati, sudah kita tidak perlu ribut-ribut yang penting kerja, dan inilah hasil kerja, putra-putri bangsa penerus Nurtanio dan akan terus dilanjutkan hingga generasi anak-anak kita nanti," kata Jokowi di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/11/2017).


Ini Alasan Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219.Ini Alasan Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219. Foto: Dok. PTDI
Jokowi menyebutkan, Nurtanio Pringgoadisuryo gugur dalam sebuah penerbangan uji coba. Pria asal Kalimantan, 3 Desember 1923 ini membuat pesawat layang Zogling NWG yang merupakan (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada 1947.

"Laksama Nurtanio Pringgoadisuryo adalah patriot bangsa yang seluruh hidupnya di dharma baktikan ke dirgantaraan Indonesia, beliau gugur dalam sebuah penerbangan uji coba," ungkap dia.


Usai memberikan nama, Jokowi bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Guntoro. Setelah itu, pesawat melakukan uji penerbangan.

Ini Alasan Jokowi Beri Nama Nurtanio ke Pesawat N219.
 Foto: Fadhly Fauzi Rachman




Credit   finance.detik.com




Kecanggihan Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung




Jakarta - Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). N219 menyimpan kecanggihan luar biasa, bahkan lebih baik dari pesawat sejenis buatan asing.

Seperti yang dikutip dari dokumen detikFinance, Jumat (10/11/2017) pesawat buatan Bandung ini memiliki kemampuan untuk menjangkau daerah terpencil dengan daya tampung penumpang hingga 19 orang dengan kabin yang luas.



Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. Dengan kelebihan tersebut, pesawat ini juga lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter.
Canggihnya Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung.Canggihnya Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung. Foto: Hendra Kusuma

Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun pesawat masih bisa terkontrol, ini penting terutama saat memasuki wilayah tebing dan pegunungan.


Canggihnya Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung.Canggihnya Nurtanio, Pesawat N219 Buatan Bandung. Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller.



Pesawat N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat mendarat. Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.




Credit  finance.detik.com

Pesawat Nurtanio Dijual Rp 81 Miliar



Jakarta - Pesawat N219, bernama Nurtanio buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tak lama lagi akan memasuki tahapan produksi massal. Pesawat ini diketahui juga mulai banjir pesanan. Berapa harganya?

Menurut Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, harga jual pesawat N219 berada di kisaran US$ 6 juta per unit atau sekitar Rp 81 miliar (kurs Rp 13.500/US$.

"Kita di kisaran US$ 6 jutaan ya," ujar Arie saat berbincang dengan detikFinance, seperti dikutip, Jumat (10/11/2017).



Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. Dengan kelebihan tersebut, pesawat ini juga lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter.

Pesawat N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun pesawat masih bisa terkontrol, ini penting terutama saat memasuki wilayah tebing dan pegunungan.


Dapur pacu pesawat buatan Bandung ini dilengkapi dengan dua mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 masing-masing bertenaga 850 SHP dan dilengkapi dengan Hartzell 4-Blade Metal Propeller.

Pesawat N219 mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram (kg) saat take off dan 6.940 kg saat mendarat. Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan, pesawat Nurtanio harus bisa dipasarkan ke depannya.

"Ya ini kalau sudah selesai artinya proses berikutnya adalah proses bisnis, harus bisa dipasarkan, harus bisa masuk komersial," kata Jokowi di Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.




Credit  finance.detik.com