Kamis, 05 Oktober 2017

Dianggap Menghina Jong-un, Korut Peringatkan Inggris



Dianggap Menghina Jong-un, Korut Peringatkan Inggris
Korut memberikan peringatan kepada Inggris setelah dianggap menghina Kim Jong-un. Foto/Istimewa



PYONGYANG - Korea Utara (Korut) memberikan peringatan kepada Inggris dengan mengatakan telah memantau negara itu dengan hati-hati. Peringatan itu dikeluarkan setelah Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon, mengeluarkan komentar yang dianggap telah menghina pemimpin negara itu Kim Jong-un.

Sebelumnya, dalam sebuah kunjungan ke Skotlandia dengan Sekjen NATO, Fallon dianggap telah mengeluarkan komentar sembrono. Ia dinilai telah meremehkan pembangunan nuklir Korut.

"Hari ini bahaya nuklir semakin meningkat dari Korea Utara yang sembrono dan semakin agresifnya Rusia," kata Fallon pada acara di HM Naval Base Clyde, sebuah fasilitas kapal selam nuklir dekat Glasgow.

Menanggapi hal itu sebuah organisasi yang terkait dengan pemerintah Korut memperingatkan Inggris untuk tidak melanjutkan upaya guna memaksanya melakukan denuklirisasi.

"Menteri Pertahanan Inggris keras kepala mengecap pencegah nuklir DPRK sebagai ancaman bagi Inggris dan bahkan berani menentang kehormatan pemimpin tertinggi kita," kata juru bicara Asosiasi Korea-Eropa dalam pernyataannya, menggunakan akronim untuk menyebut Korut.

Untuk diketahui, Asosiasi Korea-Eropa adalah sebuah kelompok sipil yang disponsori oleh Kementerian Urusan Luar Negeri Korut.

"Ini adalah tindakan yang tidak pernah bisa ditolerir," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (4/10/2017).

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa pernyataan "sembrono" Fallon adalah sebuah pernyataan yang tidak sehat untuk menemukan alasan palsu yang tidak masuk akal guna membenarkan usaha modernisasi senjata nuklir Inggris. Dia berkeras bahwa Pyongyang sedang mengembangkan persenjataan nuklirnya untuk tujuan pertahanan diri.

Pernyataan yang diwartakan KCNA tersebut mencatat bahwa Korut tidak menganggap Inggris sebagai musuh. Namun kesediaan Inggris untuk berperang melawan Korut dapat membuat Pyongyang berubah pikiran.

"Baru-baru ini beberapa politisi Inggris mengatakan bahwa kemungkinan keterlibatan Inggris tidak dapat dikesampingkan jika terjadi konflik bersenjata di semenanjung Korea. DPRK mengawasi langkah mereka dengan hati-hati, dengan kewaspadaan," kata pernyataan tersebut.

"Fallon, juga, harus merenungkan kata-kata dan tingkah lakunya, dan bukannya terus-menerus mengabaikan penyebab kejahatan dan menari sesuai irama AS," sambung pernyataan itu. 


Pada bulan Agustus, Pyongyang mengancam Inggris dengan "akhir yang menyedihkan" karena mengambil bagian dalam latihan militer tahunan di Korea Selatan.

Atas nama pemerintah, juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan: "Kami berkomitmen untuk melakukan resolusi diplomatik dan untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea."

"Kami mendesak DPRK untuk kembali ke perundingan yang kredibel dan otentik mengenai program nuklirnya," sambungnya





Credit  sindonews.com






Catalonia Akan Proklamirkan Merdeka dari Spanyol Hari Senin


Catalonia Akan Proklamirkan Merdeka dari Spanyol Hari Senin
Para pejabat Catalonia mendapat dukungan dari warganya saat menjelang referendum kemerdekaan pada 1 Oktober 2017 lalu. Foto/REUTERS


BARCELONA - Catalonia akan memproklamirkan kemerdekaan dari Spanyol pada hari Senin mendatang setelah mengadakan referendum yang dilarang pemerintah pusat di Madrid. Para pejabat wilayah itu siap menghadapi konsekuensinya, termasuk penangkapan.

Presiden Catalonia atau Catalan Carles Puigdemont mengatakan bahwa dia lebih menyukai mediasi untuk menemukan jalan keluar dari krisis di wilayah tersebut, namun pemerintah pusat Spanyol menolaknya.

Pemerintah Perdana Menteri Mariano Rajoy menanggapi referendum itu dengan meminta Catalonia untuk kembali ke jalur hukum terlebih dahulu sebelum melakukan perundingan.

Mireia Boya, anggota parlemen Catalan dari partai Popular Unity Candidacy (CUP) yang pro-kemerdekaan, mengatakan bahwa sebuah deklarasi kemerdekaan akan mengikuti sebuah sidang parlemen pada hari Senin depan. Sidang itu untuk mengevaluasi hasil jajak pendapat pada 1 Oktober di mana 90,9 persen pemilih memilih pisah dari Spanyol.

”Kami tahu bahwa mungkin ada pembalasan, penangkapan. Tapi kami siap, dan dalam hal apapun tidak akan dihentikan,” katanya yang menuliskan pengumuman itu di Twitter, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/10/2017).

Puigdemont sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa dia akan meminta parlemen Catalan untuk menyatakan kemerdekaan setelah referendum digelar.

“Saat ini meminta mediasi. Kami telah menerima berbagai tawaran pada jam-jam terakhir dan kami akan menerima lebih banyak lagi,” katanya.

Dia telah memberi sinyal proklamasi kemerdekaan Catalonia akan terjadi dalam hitungan hari. ”Saya yakin bahwa dalam beberapa hari ke depan kita akan menunjukkan yang terbaik dari negara kita ketika institusi Catalonia harus menerapkan hasil referendum,” ujarnya.

”Hari ini kita lebih dekat dari kemarin menuju keinginan bersejarah kita,” lanjut mantan wartawan yang menjadi pemimpin Catalonia itu.

Pemerintah Perdana Menteri Mariano Rajoy mengatakan, Puigdemont telah menyia-nyiakan kesempatan untuk mengembalikan Catalonia ke jalur hukum. ”Jika Puigdemont ingin berbicara atau bernegosiasi, atau ingin mengirim mediator, dia tahu betul apa yang harus dia lakukan lebih dulu; Kembali ke jalan hukum,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Spanyol sendiri baru saja dikembalikan ke demokrasi setelah meninggalnya diktator militer Francisco Franco tahun 1975. Selama dipimpin Franco, warga Catalonia merasa ditindas. 



Credit  sindonews.com



Pekan Depan, Parlemen Catalonia Mulai Proses Pisah dari Spanyol


Pekan Depan, Parlemen Catalonia Mulai Proses Pisah dari Spanyol
Parlemen Catalonia dilaporkan akan menggelar sidang persiapan pemisahan diri dari Spanyol, sebagai tindak lanjut dari referendum kemerdekaan di wilayah itu. Foto/Reuters


BARCELONA - Parlemen Catalonia dilaporkan akan menggelar sidang persiapan pemisahan diri dari Spanyol, sebagai tindak lanjut dari referendum kemerdekaan di wilayah itu. Sidang tersebut dijadwalakan akan digelar pada awal pekan depan.

Catalonia telah menggelar referendum kemerdekaan pada hari Minggu lalu, yang diwarnai bentrokan antara aparat polisi Spanyol dengan para pemilih jajak pendapat. Lebih dari 800 warga Catalonia yang memberikan hak suaranya terluka akibat bentrok dengan polisi.

Menurut laporan surat kabar El Mundo, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (4/10), akan adanya sidang tersebut disampaikan oleh Lluis Corominas, kepala faksi pro-kemerdekaan di parlemen Catalonia.

Sidang parlemen pekan depan akan ditujukan untuk menerapkan undang-undang tentang referendum yang diadopsi oleh Parlemen Catalonia pada tanggal 7 September lalu, dan kemudian ditangguhkan oleh Mahkamah Konstitusi Spanyol, setelah pengadilan Madrid melawan undang-undang Catalonia.

Pengumuman akan adanya sidang tersebut muncul tidak lama setelah pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont Casamajo mengatakan bahwa pihaknya akan mengumumkan kemerdekaan dari Spanyol dalam beberapa hari mendatang.

Puigdemont menyatakan, 90,9 persen pemilih sudah memilih “ya” untuk merdeka atau memisahkan diri dari Madrid meski jajak pendapat dinyatakan ilegal. “Akan bertindak pada akhir minggu ini atau awal berikutnya,” kata Puigdemont dalam wawancaranya dengan BBC.

Ditanya apa yang akan dilakukannya jika pemerintah Spanyol melakukan intervensi dan mengendalikan pemerintahan Catalonia. Dia menjawab; ”Itu akan menjadi kesalahan yang mengubah segalanya.”




Credit  sindonews.com







Menhan AS Ingin Washington Pertahankan Kesepakatan Nuklir Iran


Menhan AS Ingin Washington Pertahankan Kesepakatan Nuklir Iran
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menyatakan, AS harus mempertahankan kesepakatan nuklir Iran. Foto/Reuters


WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menyatakan, AS harus mempertahankan kesepakatan nuklir Iran. Hal itu disampaikan Mattis saat melakukan pertemuan dengan Parlemen AS.

Dalam pertemuan tersebut, Senator Angus King of Maine bertanya kepada Mattis, apakah menurutnya bertahan dalam kesepatan tersebut masih berada dalam kepentingan AS. Mattis pun menyatakan hal itu masih dalam kepentingan AS.

"Jika kita bisa memastikan bahwa Iran hidup dengan kesepakatan tersebut, jika kita dapat menentukan bahwa ini demi kepentingan terbaik kita, maka jelaslah, kita harus tetap bersama kesepakatan itu," kata Mattis.

"Saya percaya, pada saat ini tidak ada indikasi sebaliknya. Ini adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan presiden untuk terus dipertahankan," sambungnya, seperti dilansir Arab News pada Rabu (4/10).

Presiden AS Donald Trump dilaporkan tengah mempertimbangkan apakah kesepakatan tersebut melayani kepentingan keamanan AS saat dia menghadapi batas waktu hingga 15 Oktober untuk memastikan bahwa Iran mematuhi kesepakatan itu. Keputusan Trump dapat menenggelamkan kesepakatan yang sangat didukung oleh kekuatan dunia lainnya, yang terlibat dalam negosiasi dengan Iran.

Jika Trump tidak melakukan sertifikasi ulang pada 15 Oktober bahwa Iran mematuhi kesepakatan itu, pemimpin kongres akan memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan sanksi kepada Teheran yang ditangguhkan berdasarkan kesepakatan tersebut.

Iran sendiri sebelumnnya telah menyatakan, mereka akan turut angkat kaki dari kesepakatan tersebut, jika AS memutuskan untuk tidak melakukan sertifikasi ulang kesepakatan itu. Teheran juga mengaku akan mempercepat pengembangan teknologi nuklir setelah angkat kaki dari kesepakatan itu.




Credit  sindonews.com




'Bump Stock' Jadi Primadona di AS usai Pembantaian Las Vegas


Bump Stock Jadi Primadona di AS usai Pembantaian Las Vegas
Aksosori senjata bump stock menjadi alat primadona di Amerika Serikat setelah pembantaian di Las Vegas. Foto/The Denver Post


WASHINGTON - Selama lebih dari satu tahun, Georgia Gun Store di Gainesville, Georgia, tidak menerima permintaan “bump stock”, sebuah aksesori yang mengubah senapan semi otomatis menjadi senjata yang mampu menembak ratusan putaran per menit layaknya senapan mesin.

Tapi setelah penembakan massal pada Minggu malam di Las Vegas, toko senjata tersebut menerima banyak panggilan telepon dari pelanggan yang menanyakan tentang produk tersebut. Mereka khawatir pembuat undang-undang di Amerika Serikat (AS) akan melarang alat tersebut.

Pemilik toko senjata, Kellie Weeks, mengatakan beberapa distributor kehabisan stok saat dia meminta dicarikan “bump stock”. Alat itu kini menjadi primadona di negeri Paman Sam.

”Siapa saja yang ingin mendapatkannya mungkin hanya khawatir bahwa mereka akan dilarang,” kata Weeks, seperti dilansir Reuters, Kamis (5/10/2017).

Pihak berwenang mengatakan bahwa pelaku pembantaian massal, Stephen Paddock, 64, memiliki 12 senapan yang dilengkapi dengan “bump stock” di kamar Mandalay Bay Resort and Casino tempat dia menginap dan beraksi. Di kamar lantai 32 itu, Paddock memecah jendela dan mengumbar tembakan ke lokasi konser musik country.

Sebanyak 59 orang tewas ditembaki Paddock dan lebih dari 500 orang lainnya terluka. Paddock ditemukan tewas di kamar resort itu diduga akibat bunuh diri usai beraksi, meski ada laporan yang menyebut dia ditembak mati oleh tim SWAT.

Senator AS Dianne Feinstein mengeluarkan sebuah rancangan undang-undang pada hari Rabu yang akan melarang “bump stock” dan perangkat lain yang, seperti yang dia sebut “mudah dan murah untuk memodifikasi senjata legal".

Beberapa anggota senat Partai Republik, yang biasanya menentang pembatasan senjata, memberi sinyal mendukung rancangan undang-undang tersebut.

Dalam upaya untuk menghindari kontroversi, Wal-Mart Stores Inc dan Cabela's, toko alat olahraga telah menarik “bump stock” dari situs penjualannya mulai hari Rabu.

Senapan otomatis lengkap seperti senapan mesin yang terus menyala dengan pemicu tunggal, sebagian besar telah dilarang sejak tahun 1986. Sebaliknya, senapan semi-otomatis menembakkan yang satu peluru setiap kali pemicunya dilibatkan tersedia secara luas untuk dijual.

Aksori “bump stock” sering diiklankan dalam simulasi senapan mesin. Dalam sebuah video online menunjukkan seorang penembak mampu mengumbar 100 putaran dalam tujuh detik. 



Credit  sindonews.com








Polisi: Pelaku Pembantaian Las Vegas Sudah Lama Merencanakan Aksinya


Polisi: Pelaku Pembantaian Las Vegas Sudah Lama Merencanakan Aksinya
Kepolisian Las Vegas, Amerika Serikat (AS) menyatakan, Stephen Paddock, pelaku pembantaian di Las Vegas sudah cukup lama merencanakan aksinya. Foto/Reuters


LAS VEGAS - Kepolisian Las Vegas, Amerika Serikat (AS) menyatakan, Stephen Paddock, pelaku pembantaian di Las Vegas sudah cukup lama merencanakan aksinya. Kesimpulan awal ini muncul mengingat banyaknya jumlah senjata yang dibawa pelaku dan adanya sejumlah peralatan yang ditemukan di kamar Paddock.

Sheriff Joseph Lombardo menyatakan, pihaknya menemukan adanya sebuah kamera yang dipasang di kamar Paddock, di Mandalay Bay. Selain itu, belasan senjata juga ditemukan di kamar tersebut.

"Fakta bahwa dia memiliki jenis persenjataan dan jumlah persenjataan di ruangan itu, itu sudah direncanakan sebelumnya, dan saya yakin dia mengevaluasi semua yang dia lakukan dan tindakannya, yang merepotkan," kata Lombardo.

Lombardo, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (4/10), kemudian mengatakan, bahwa penyelidikan akan serangan ini dilakukan dengan hati-hati dan bukan tidak mungkin akan ada orang lain yang ditangkap terkait dengan serangan ini.

"Penyelidikan ini tidak berakhir dengan matinya Paddock. Apakah orang ini menjadi radikal tanpa sepengetahuan kita? Dan, kita ingin mengidentifikasi sumber itu," ungkapnya.

Selain kamera dan senjata, penyidik juga menemukan sebuah komputer lipat, dan 12 perangkat "bum stock" yang memungkinkan senapaan untuk terus menembak, selayaknya senjata otomatis. 


Credit  sindonews.com


Kekasih Tak Tahu Paddock Rencanakan Pembantaian Massal Las Vegas


Kekasih Tak Tahu Paddock Rencanakan Pembantaian Massal Las Vegas
Stephen Paddock, 64, (kiri) pelaku penembakan massal di Las Vegas, Amerika Serikat dan kekasihnya, Marilou Danley, 62,. Foto/Fox News


LAS VEGAS - Marilou Danley, 62, mengaku tidak tahu bahwa kekasihnya, Stephen Paddock, 64, merencanakan dan menjalankan pembantaian massal di Las Vegas. Aksi penembakan massal Paddock menewaskan 58 orang dan lebih dari 500 orang lainnya.

Danley mengeluarkan pernyataan tersebut pada hari Rabu setelah dia kembali ke Amerika Serikat (AS) dari kediaman pribadinya di Filipina, di mana dia telah menghabiskan waktu dua minggu.

Ketika diinterogasi oleh agen FBI, Danley, mengatakan bahwa dia mencintai kekasihnya, Stephen Paddock. Dia mengenal Paddock sebagai orang baik hati, perhatian dan pendiam.

”Dia tidak pernah mengatakan apapun kepada saya atau melakukan tindakan yang saya sadari dengan cara apapun untuk menjadi peringatan bahwa sesuatu yang mengerikan seperti ini akan terjadi,” katanya.

Dia mengatakan Paddock telah menyarankan agar dia pergi ke Filipina setelah dia menemukan harga rumah yang murah. Dia senang saat Paddock mengirim uangnya ke Filipina untuk membeli rumah tersebut, tapi kemudian dia takut bahwa itu adalah cara untuk putus hubungan dengannya.

”Tidak pernah terpikir oleh saya dalam hal apapun bahwa dia merencanakan kekerasan terhadap siapa pun," kata Danley, dalam pernyataan yang dibacakan oleh pengacaranya, Matthew Lombard, di luar kantor pusat FBI di Los Angeles.

Danley mengatakan bahwa dia sangat terpukul oleh serangan terhadap penonton konser yang merupakan serangan mematikan terburuk dalam sejarah AS modern.

”Saya adalah seorang ibu dan nenek dan hati saya hancur untuk semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai,” ujarnya.

Danley mengatakan bahwa dia kembali ke AS dengan sukarela dan akan bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan tersebut. Polisi mengatakan bahwa perempuan itu bisa menjadi kunci untuk memahami motif Paddock.

Wakil Direktur FBI Andrew McCabe menambahkan, penyidik masih sibuk merekonstruksi kehidupan pelaku dan perilakunya dalam minggu-minggu terakhir menjelang serangan. Pemeriksaan mencakup komputer dan ponsel pelaku.

”Individu ini tidak meninggalkan bekas sidik jari yang mudah diakses yang Anda temukan pada serangan massal,” kata McCabe, seperti dikutip The Washington Post, Kamis (5/10/2017). 





Credit  sindonews.com





Donald Trump Sambangi Korban Selamat Teror Las Vegas


Donald Trump Sambangi Korban Selamat Teror Las Vegas 
Donald Trump tiba di Las Vegas, Rabu (4/10), untuk bertemu dengan para korban selamat tragedi penembakan massal. (Getty Images)


Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Las Vegas pada Rabu (4/10) untuk bertemu dengan para korban selamat tragedi penembakan massal yang paling mematikan dalam sejarah AS modern.

Melansir AFP, pesawat kepresidenan Trump mendarat di McCarran International Airport. Dalam kunjungan ini, sang kepala negara ditemani oleh istrinya, Melanie.

Trump, mengutip Reuters, mengunjungi University Medical Center di Las Vegas. Ia berbincang dengan para dokter dan korban selamat di sana. Sejumlah korban yang bertemu dengan Trump disebut "benar-benar cedera parah."


Trump pun memuji keberanian para korban selamat yang justru masih menyempatkan diri untuk menyelamatkan orang lain meski tengah dihujani tembakan dari atas.

"Dan mereka benar-benar terluka parah karena mereka menolak untuk pergi. Mereka ingin membantu orang lain karena mereka melihat orang berjatuhan," ujarnya.

Di saat yang sama, FBI mencoba menanyai Marilou Danley, kekasih pelaku penembakan, Stephen Paddock, mengenai motif kejahatan yang dilakukan pria itu.

“Kami akan memberikan penghormatan dan melihat kepolisian yang telah melakukan pekerjaan yang sangat fantastis dalam waktu yang sangat singkat,” ujar Trump saat meninggalkan Gedung Putih.


 Meskipun FBI sangat ingin berbicara dengan Danley, wanita berusia 62 tahun itu tidak ditahan. Dia diklasifikasikan sebagai “orang berkepentingan” bagi para penyidik dan bebas pergi ke manapun dia mau.
“Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi saya, secara pribadi,” katanya.

Marilou Danley kembali ke Amerika Serikat dari Filipina pada Selasa (3/10) malam dan disambut oleh agen FBI yang menunggu untuk mendengar apapun yang mungkin dia ketahui tentang motif pembantaian yang menyebabkan 59 jiwa melayang dan lebih dari 500 orang cedera itu.

“Mereka mendapatkan informasi lebih banyak lagi. Dan itu akan diumumkan pada saat yang tepat,” ujar Trump soal investigasi yang berlangsung.



Dia berada di luar Amerika Serikat saat Paddock melepaskan tembakan dengan senapan bertenaga tinggi dari kamar hotel lantai 32 Mandalay Bay Resort and Casino ke arah kerumunan penonton festival musik di Las Vegas Strip.

Pihak berwenang sedang menyelidiki laporan bahwa saat berada di Filipina, Paddock mengiriminya uang senilai US$100 ribu atau setara Rp1,3 miliar.



Credit  cnnindonesia.com







Penembak Las Vegas Lakukan 200 Transaksi Mencurigakan


Penembak Las Vegas Lakukan 200 Transaksi Mencurigakan 
Ilustrasi. (Andrew Pons via StockSnap)


Jakarta, CB -- Beberapa hari setelah insiden penembakan di Las Vegas, aparat mulai mengantungi informasi penting mengenai sang pelaku, Stephen Paddock, salah satunya adalah transaksi finansial mencurigakan selama ia hidup.

Sejumlah sumber mengatakan kepada ABC News bahwa dalam tiga tahun belakangan, ada lebih dari 200 laporan transaksi mencurigakan, terutama yang dilakukan Paddock di kasino.

Kebanyakan laporan itu disampaikan oleh pihak kasino kepada Jaringan Aparat Kejahatan Finansial Kementerian Keuangan AS. Laporan itu memang biasa disampaikan jika ada seseorang yang mendepositkan uang lebih dari US$10 ribu dalam bentuk tunai.


Pihak berwenang mengatakan, laporan ini menunjukkan betapa seringnya Paddock berjudi dengan jumlah uang yang tak sedikit. Dalam satu transaksi misalnya, Paddock memenangkan US$40 ribu dari mesin uang kasino.


Namun, sumber tersebut mengatakan kepada ABC News bahwa Paddock merupakan "pejudi yang bertanggung jawab dan selalu membayar utangnya. Ia tidak punya utang atau masalah sama sekali."

"Intinya, pria ini memang pejudi, tapi saya tidak yakin ada bukti kuat untuk menunjukkan bahwa ia sedang dalam tekanan secara finansial ketika insiden ini terjadi," kata sumber itu.

Meski demikian, ada sejumlah laporan transaksi mencurigakan lain yang kini sedang diselidiki oleh aparat penegak hukum Las Vegas, salah satunya berkaitan dengan kekasih Paddock, Marilou Danley.

Paddock dilaporkan mengirimkan US$100 ribu kepada kekasihnya yang berasal dari Filipina itu sebelum menjalankan aksinya pada Minggu (1/10). Namun, saat insiden itu terjadi, Danley sedang berada di Filipina.

Otoritas keamanan Filipina mengatakan, kini Danley sudah kembali ke AS. Aparat setempat pun langsung memburu Danley demi mendapatkan informasi detail mengenai penembakan yang disebut-sebut paling besar di sepanjang sejarah modern AS ini.


Credit  cnnindonesia.com



Dicari FBI, Kekasih Penembak Las Vegas Sempat ke Filipina


Dicari FBI, Kekasih Penembak Las Vegas Sempat ke Filipina 
Ilustrasi Bandara Internasional Los Angeles. (REUTERS/Bob Riha Jr)


Jakarta, CB -- Marilou Danley, kekasih pelaku penembakan massal di Las Vegas, Nevada, sempat melarikan diri ke Filipina sebelum akhirnya kembali ke Amerika Serikat hari ini, Rabu (4/10).

Kekasih Stephen Paddock dilaporkan segera meninggalkan AS setelah tragedi yang menewaskan 59 orang itu berlalu dan kini menjadi subjek penyelidikan Biro Investigasi Federal alias FBI meski tidak berstatus tersangka.

Awal pekan ini, Danley dilaporkan sempat berada di Tokyo, Jepang dan kemarin terlacak di Filipina. Setibanya di Bandara Internasional Los Angeles, 19.30 waktu setempat, dia langsung disambut agen FBI dan tidak ditahan.


FBI berharap dia mau diwawancarai secara sukarela. Otoritas Filipina menyebut Danley kembali ke AS untuk membersihkan namanya yang sempat disebut-sebut dalam insiden penembakan terbesar dalam sejarah modern AS ini.

Danley adalah warga Australia yang diketahui lahir di Filipina. Menurut catatan polisi, Danley selama ini tinggal bersama Paddock di sebuah kondominium yang terletak di perumahan pensiunan di Mesquite, Nevada, sekitar 145 kilometer dari Las Vegas.

Diberitakan Reuters, penyelidik menerima laporan bahwa sejak akhir September Danley berada di Filipina dan kembali ke AS beberapa hari sebelum penembakan.

Otoritas AS juga menyebut Paddock sempat mengirim uang sejumlah US$100 ribu ke rekening Danley saat berada di Filipina. Menurut seorang sumber yang terlibat dalam penyelidikan, uang itu dikirim untuk pembayaran asuransi jiwa Danley.

Paddock menembaki 22 ribu orang yang tengah berkerumun di acara konser musik Country di Las Vegas dari kamarnya di lantai 32 Mandalay Bay Hotel. Selain menewaskan puluhan orang, aksi brutal pensiunan akuntan yang gemar berjudi itu melukai lebih dari 500 orang.

Aparat penegak hukum hingga kini masih kebingungan menentukan motif pelaku. Mereka belum bisa menjelaskan bagaimana seseorang yang tidak punya catatan kejahatan dan tidak pernah terdeteksi berkaitan dengan kelompok teror, politik maupun kebencian bisa melakukan aksi seperti itu.

Kelompok teror ISIS sudah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, otoritas AS tidak percaya pada pernyataan yang tidak disertai bukti itu.

Pemerintah AS pun tidak menyebut insiden ini sebagai aksi terorisme.






Credit  cnnindonesia.com







Insiden Las Vegas, Pegiat Muslim Sebut AS Abaikan Terorisme


Insiden Las Vegas, Pegiat Muslim Sebut AS Abaikan Terorisme 
Ilustrasi senjata api. (REUTERS/Jim Young)

Jakarta, CB -- Menyusul insiden penembakan yang menewaskan 59 dan melukai 500 orang di Las Vegas, seorang pegiat hak dan pemberdayaan perempuan Muslim menyebut Amerika Serikat telah membiarkan perkembangan terorisme yang berasal dari negeri sendiri.

Penembakan itu dilakukan oleh Stephen Paddock, warga lokal berkulit putih yang menembaki kerumunan orang dari kamarnya di lantai 32 Mandalay Bay Hotel. Hingga kini, pemerintah belum menyebut aksi brutal itu sebagai insiden terorisme.

"Menjinakkan teror yang berasal dari negeri sendiri dan memperketat pengendalian senjata api akan dikesampingkan karena dainggap tak pantas atau politisasi tak perlu dari sebuah tragedi dan dengan cepat menjadi isu sekunder dari agenda pemerintah," kata Naaz Modan dalam artikel opini yang dimuat CNN, Rabu (4/10).


Modan, editor konten di Muslim Girl, sebuah publikasi yang berfokus pada isu hak dan pemberdayaan perempuan Muslim, menjelaskan Amerika sudah berulang kali berada di posisi mengkhawatirkan ini. Dia menggarisbawahi bahwa AS sudah melewati ini 273 sepanjang 2017.

Merujuk pada Gun Violence Archive yang mendokumentasikan penembakan massal dengan korban lebih dari empat orang, terjadi 11.698 kematian karena kekerasan dengan senjata api sepanjang tahun ini. Antara 2001 hingga 2014, 440.095 kematian terjadi di tanah AS, sementara korban jiwa karena terorisme ada pada angka 3.412.

"Hari ini, Amerika mengalami rata-rata kurang lebih satu penembakan massal per hari," tulisnya. "Penembakan massal adalah epidemi jahat yang dihadapi dengan kepasifan fatal untuk terlalu lama."

"Jika penembakan massal dilakukan oleh kulit coklat, insiden akan segera dirangkai ulang dan direformasi sebagai isu imigrasi. Jika ribuan orang tewas di tangan kulit hitam, insiden akan digunakan sebagai alasan untuk mengizinkan brutalitas polisi, meminimalisir gerakan Black Lives Matter dan menegaskan stereotip 'amukan kulit hitam'."

"Jika penembak massal teridentifikasi sebagai Muslim, insiden akan segera ditetapkan sebagai terorisme dan memicu peningkatan pengeluaran pertahanan dan keamanan."

Namun, ini adalah masalah kulit putih, kata Modan merujuk pada analisis Mother Jones dari kasus-kasus yang terjadi antara 1982 dan 2012. Dalam rentang waktu itu, 44 dari pelaku pembunuhan adalah laki-laki kulit putih dan hanya satu di antaranya perempuan.

"Sejak 1982, penembakan massal di Amerika Serikat telah dilakukan oleh laki-laki kulit putih yang kerap dilabeli 'lone wolves atau 'cacat psikologis'. Hasilnya, pemerintah yang semestinya menggerakan institusi untuk mereformasi tetap terpaku pada Amandemen Kedua dan sekutu terbesar penembak massal," kata Modan.

Isu pengendalian senjata adalah salah satu aspek yang diperdebatkan dalam amandemen kedua konstitusi AS. Hal ini, disebut Modan terkait dengan isu nasionalis, terutama di Partai Republik, pengusung Presiden Donald Trump.

"Jangan salah: ini adalah perang budaya yang dibajui Paman Sam dan dilekatkan pada jiwa Amerika. Jalan lainnya--katakanlah, aborsi atau teror asing--yang berujung pada kehancuran hidup pada tingkatan ini akan diserang karena bertentangan dengan jiwa Amerika," ujarnya.

"Tapi karena budaya ini dipeluk oleh ras dan partai yang mengendalikan pemerintahan, hal tersebut seterusnya diusung dan dipertahankan dengan semangat mencintai negara."



Credit  cnnindonesia.com




CIA Sebut Kim Jong Un Seorang Politisi Rasional


CIA Sebut Kim Jong Un Seorang Politisi Rasional 
CIA menyebut pemimpin Korut Kim Jong Un sebagai seorang politisi rasional dan AS perlu mengetahui hal tersebut untuk menghadapi negara bersenjata nuklir itu. (AFP)


Jakarta, CB -- Central Intelligence Agency (CIA) menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai seorang politisi rasional dan Amerika Serikat perlu mengetahui hal tersebut untuk menghadapi negara itu.

“Melebihi gertakannya, Kim Jong Un adalah seorang aktor rasional,” ujar Lee Yong Suk, deputi asisten direktur Pusat Misi Korea CIA, melansir AFP.

“Kita punya kecenderungan di negara ini untuk memandang rendah konservatismenya [Kim],” imbuh Lee.




 “Semua politik adalah lokal,” katanya, tentang lingkungan pergaulan Korea Utara itu.
“Dia [Kim] ingin berkuasa cukup lama dan meninggal di ranjangnya sendiri,” ucap Lee dalam sebuah konferensi CIA di George Washington University, AS.

Para politisi AS, termasuk Presiden Donald Trump, telah berulang kali menggambarkan penguasa Pyongyang sebagai pemimpin yang tak rasional dan “gila.”

Namun, Lee mengatakan bahwa fokus Kim adalah untuk tetap berkuasa, seperti yang terlihat saat pembunuhan brutal kakak tirinya, Kim Jong Nam, di Malaysia pada Februari lalu, yang kesalahannya dilimpahkan kepada agen Pyongyang.



Sejarah panjang Korea Utara yang dikelilingi kekuasaan besar juga berarti bahwa negara yang bersenjata nuklir itu terus bertahan, dan para pemimpinnya memainkan kondisi itu.

“Korea Utara adalah sebuah organisme politik yang berupaya untuk konfrontasi,” ujar Lee.



Meski demikian, pertahanan kuat Kim terhadap posisinya dan perjuangannya melawan Washington tidak berarti bahwa dia akan bertindak tak rasional sekarang. Pasalnya, dia memiliki kapasitas untuk meledakkan misil nuklir ke arah AS.

“Bangun dan memutuskan untuk meledakkan nuklir ke Los Angeles bukan menjadi minatnya untuk bertahan,” kata Lee.


Credit  cnnindonesia.com



Jaksa Bawa Sampel Darah dan Urin Kim Jong-nam ke Pengadilan


Jaksa Bawa Sampel Darah dan Urin Kim Jong-nam ke Pengadilan 
Ilustrasi. (Pixabay/Succo)

Jakarta, CB -- Jaksa dilaporkan membawa sampel darah dan urin Kim Jong-nam yang diduga tercemar racun agen saraf VX, ke persidangan lanjutan kasus dugaan pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara itu di Kuala Lumpur, Rabu (4/10).

Dalam sidang tersebut, Kepala Departemen Patologi Forensik Rumah Sakit Kuala Lumpur selaku dokter yang mengautopsi Jong-nam, Mohd Shah Mahmood, juga membawa tas, kaus, dan pakaian dalam korban.

Laporan postmortem yang telah disiapkan ahli patologi pemerintah dua hari setelah kematian Jong-nam, juga diajukan sebagai bukti oleh jaksa dalam sidang yang turut menjerat Siti Aisyah, terdakwa asal Indonesia itu.


Laporan itu memaparkan jejak racun mematikan dan prekursornya--zat kimia lain pembentuk racun VX--terdapat pada mata, kulit, urin, dan darah Jong-nam. Jejak racun juga ditemukan pada kaus, blazer, dan tas Jong-nam.


Agen VX diklasifikasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai senjata pemusnah massal. Racun dengan nama kimia methylphosphonothiolate itu bekerja cepat melumpuhkan sistem saraf manusia.

Diberitakan The Strait Times, dokumen tersebut menyimpulkan bahwa pria 45 tahun itu meninggal karena terpapar racun VX akut.

Meski begitu, seorang ahli patologi kimia yang ikut bersaksi dalam sidang ini mengatakan kecil kemungkinan racun agen VX dipakai untuk membunuh Jong-nam.

Sampel darah Siti Aisyah dan seorang terdakwa lainnya asal Vietnam, Doan Thi Huong, menunjukkan tingkat enzim cholinesterase keduanya normal. Hal ini, tuturnya, mengindikasikan bahwa Siti dan Doan tidak pernah memegang atau menggunakan racun agen VX.

Meski begitu, dokter Nur Ashikin Othman, salah seorang saksi dalam sidang Selasa kemarin, mengatakan keduanya masih mungkin menggunakan racun mematikan tersebut, tapi dengan jumlah yang sedikit dan segera mencuci tangan mereka.

Siti dan Doan ditahan sejak 14 Februari lalu setelah kedapatan membekap wajah Jong-nam di bandara saat saudara tiri diktator Korut itu hendak pergi ke Macau, China, sehari sebelumnya.

Melalui rekaman CCTV, keduanya terlihat menyeka wajah Jong-nam yang tak lama dari itu tewas dalam perjalanannya ke rumah sakit.

Jika terbukti bersalah, Siti dan Doan akan menghadapi hukuman mati. Keduanya berkeras mengaku tidak bersalah pada sidang awal pekan ini.

Selama ini, pengacara Siti dan Doan mengatakan kliennya itu ditipu sehingga berpikir mereka sedang berada dalam acara jahil di televisi. Kedua perempuan itu pun tetap berkeras mengaku tidak bersalah dalam persidangan hari ini.





Credit  cnnindonesia.com




PBB Butuh US$434 Juta untuk Tangani Pengungsi Rohingya


PBB Butuh US$434 Juta untuk Tangani Pengungsi Rohingya 
Ilustrasi pengungsi Rohingya di Bangladesh. (Reuters/Danish Siddiqui)

Jakarta, CB -- Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah organisasi lain dilaporkan membutuhkan dana sebesar US$434 juta selama enam bulan ke depan untuk membantu pengungsi Rohingya di Bangladesh yang jumlahnya melonjak akibat krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, sejak akhir Agustus lalu.

Salah satu koordinator bantuan kemanusiaan PBB, Robert Watkins, mengatakan bahwa dana itu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sedikitnya 800 ribu Muslim Rohingya yang sejauh ini telah mengungsi di Bangladesh.

Sementara itu, sebagian bantuan juga akan diberikan bagi 300 ribu warga Bangladesh yang tinggal di sekitar kamp pengungsian.


"Rencana bantuan sebesar itu ditargetkan untuk membantu 1,2 juta orang termasuk pengungsi Rohingya, 300 ribu warga lokal Bangladesh selama enam bulan ke depan," kata Watkins, Rabu (4/10).


Sejak krisis yang dipicu bentrokan antara kelompok bersenjata dan militer di Rakhine terjadi, lebih dari 500 ribu Muslim Rohingya, terutama anak-anak dan wanita, pergi ke perbatasan Bangladesh untuk berlindung dari kekerasan.

Eksodus ini memperburuk situasi di Bangladesh yang sudah menampung sekitar 300 ribu pengungsi Rohingya akibat serangkaian kekerasan di Myanmar sebelumnya.

Watkins mengatakan lebih dari setengah juta orang di sana membutuhkan pasokan makanan. Sekitar 100 ribu pengungsi juga dilaporkan masih membutuhkan tempat penampungan darurat.

Sementara itu, Watkins memaparkan, sekitar 24 ribu dari para pengungsi itu merupakan perempuan yang sedang mengandung sehingga memerlukan fasilitas perawatan bersalin yang memadai.

"Populasi Rohingya yang berlindung di Cox's Bazaar dan beberapa daerah lainnya sangat rentan dan banyak mengalami trauma parah. Saat ini, mereka juga hidup dalam kondisi yang sangat sulit," ujarnya seperti dikutip Reuters.

"Bantuan skala besar dan cepat sangat dibutuhkan untuk menyelematkan mereka. Tanpa air dan sanitasi yang memadai bisa memicu munculnya wabah penyakit di kamp-kamp pengungsi," ujar Watkins menambahkan.

Setelah dikecam komunitas internasional, Myanmar pun mulai membuka diri dengan menyatakan mau menerima kembali para pengungsi Rohingya di Bangladesh yang hendak pulang melalui proses verifikasi.

Meski begitu, banyak pengungsi Rohingya yang ragu bahwa mereka bisa kembali ke kampung halamannya di Rakhine karena merasa tidak akan lolos verifikasi.




Credit  cnnindonesia.com




Sekitar 1.400 Anak Yatim Rohingya Arungi Sungai ke Bangladesh


Sekitar 1.400 Anak Yatim Rohingya Arungi Sungai ke Bangladesh 
Sekitar 1.400 anak yatim piatu Rohingya mengarungi Sungai Naf demi mencapai Bangladesh, meninggalkan kenangan pahit mereka di Rakhine. (Dok. ACT)


Jakarta, CB -- Sekitar 1.400 anak yatim piatu Rohingya berjalan kaki dan mengarungi Sungai Naf demi mencapai Bangladesh, meninggalkan kenangan pahit di Rakhine, di mana orang tua mereka tewas akibat gelombang kekerasan sejak 25 Agustus lalu.

Belasan hari lamanya mereka harus menempuh perjalanan dengan ingatan tragis tersebut, hingga akhirnya mereka tiba di Kamp Kutupalong dengan tatapan kosong.

UNICEF bahkan melaporkan, banyak dari mereka memperlihatkan tatapan dingin, ketakutan, hingga trauma mendalam.


Meski masih memendam trauma, mereka harus langsung berusaha berbaur dengan anak-anak lain yang bernasib sama di kamp tersebut.


Namun, keceriaan mulai tampak di wajah mereka ketika sekelompok relawan membawa bingkisan sumbangan dari Indonesia yang berisi suplemen kesehatan, buah-buahan segar, roti, susu, mainan, dan pakaian.

“Riuh sekali. Saya sampai mendengar berbagai bunyi mainan yang mereka mainkan. Mereka benar-benar senang dengan hadiahnya,” ujar anggota Tim SOS Rohingya XV dari Aksi Cepat Tanggap, sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (4/10).

Bingkisan ini diharapkan dapat membawa sedikit kebahagiaan bagi anak-anak yatim Rohingya, sementara nasib mereka dan ratusan ribu orang lainnya yang tiba di Bangladesh masih terkatung-katung.

Sekitar 1.400 Anak Yatim Rohingya Arungi Sungai ke Bangladesh
Keceriaan mulai tampak di wajah anak-anak yatim piatu Rohingya ketika sekelompok relawan membawa bingkisan sumbangan dari Indonesia yang berisi suplemen kesehatan, buah-buahan segar, roti, susu, mainan, dan pakaian. (Dok. ACT)

Merujuk pada laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 507 ribu orang Rohingya dilaporkan kabur ke Bangladesh setelah rentetan aksi kekerasan militer dilaporkan kembali memanas di Rakhine sejak 25 Agustus lalu.

Bangladesh sendiri sebenarnya sudah tidak mau menerima para Rohingya tersebut karena mereka sudah menampung sekitar 400 ribu pengungsi yang kabur dari rangkaian kekerasan sebelumnya di Myanmar.

Setelah dikecam oleh komunitas internasional, Myanmar akhirnya menyatakan kesiapan mereka untuk menerima kembali para pengungsi Rohingya yang kabur ke Bangladesh dengan syarat verifikasi terlebih dulu.

Pemerintah Myanmar dan Bangladesh pun sudah membentuk satu kelompok kerja untuk mengurus pengembalian Rohingya ini. Namun, para Rohingya sendiri meragukan komitmen Myanmar.




Credit  cnnindonesia.com






Rusia Tuduh Koalisi AS Sabotase Serangan Udara di Suriah


Rusia Tuduh Koalisi AS Sabotase Serangan Udara di Suriah 
Ilustrasi serangan udara Rusia di Suriah. (REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout via Reuters)

Jakarta, CB -- Kremlin menuduh pasukan koalisi Amerika Serikat melakukan "provokasi berdarah" terhadap tentara Rusia di Suriah.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Salah satu bagian dari koalisi AS, berupaya menyabotase serangan udara pasukan Rusia terhadap militan ISIS.

Serangan yang disebut hendak disabotase itu terjadi di Deir al-Zor pada akhir September lalu. Dalam operasi tersebut, Rusia kehilangan salas satu jenderalnya.


“Aktivitas pasukan yang dipimpin AS menimbulkan banyak pertanyaan. Dalam beberapa kasus, koalisi itu secara tidak langsung malah mendukung kelompok teroris lainnya untuk untuk meyerang posisi strategis yang secara sah telah dikontrol oleh Damaskus,” kata Lavrov, Rabu (4/10).

“Atau memang mereka sengaja melakukan provokasi berdarah terhadap pasukan kami.” ujarnya dalam wawancara dengan surat kabar Saudi Asharq al-Awsat yang dikutip AFP.

Selama beberapa tahun terakhir, militer Rusia dan AS memiliki kepentingan di Suriah.

Militer Rusia mendasari kehadirannya selama ini untuk membantu pasukan Presiden Bashar al-Assad menumpas pemberontak di Suriah.

Sementara itu, pasukan AS melangsungkan operasi militernya untuk mendampingi dan melatih pasukan lokal dalam perang memberantas ISIS.
Menlu Rusia Sergei Lavrov
Menlu Rusia Sergei Lavrov. (REUTERS/Maxim Shipenkov)
Tak jarang, koalisi kedua negara itu saling bentrok dalam meluncurkan operasi di Suriah. Awal Maret lalu, Washington menyebut pasukan pemberontak yang mereka dukung terkena serangan udara salah sasaran koalisi Rusia-Suriah

Di sisi lain, Moskow berkeras membantah insiden itu.

Pasukan SDF juga menuding koalisi Rusia-Suriah menyerang salah satu fasilitas gas yang berhasil direbut aliansi militan Kurdi dan Arab itu dari ISIS, beberapa hari sebelumnya.

Sepekan sebelumnya, pasukan SDF mengatakan enam pasukannya terluka akibat serangan udara rezim Suriah yang dibantu pasukan Rusia di Al-Sinaaiya, 7 kilometer dari tepi timur Sungai Efrat.

Moskow pun sempat mengancam melakukan pembalasan setelah menuduh SDF menembaki militer Suriah di wilayah yang sama beberapa waktu lalu.

Pasukan koalisi AS dan militer Rusia-Suriah akhirnya sepakat membuat zona tanpa konflik di timur laut Suriah guna mencegah bentrokan.
"
Saat ini, seluruh pihak harus mengabaikan ambisi geopolitiknya dan berkontribusi penuh terhadap pemulihan stabilitas dan keamanan Suriah, Timur Tengah, dan Afrika Utara secara menyeluruh," kata Lavrov.

Dia juga menyerukan pencabutan sanksi terhadap rezim Assad yang selama ini disebut menggunakan senjata kimia untuk memberantas kelompok pemberontak. Langkah itu dinilai bisa membantu percepatan pemulihan di negara itu.



Credit  cnnindonesia.com






Raja Saudi lakukan kunjung resmi ke Rusia untuk pertama kali


Raja Saudi lakukan kunjung resmi ke Rusia untuk pertama kali
Arsip Foto. Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi (ka) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (10/9/2017). (Saudi Press Agency/Handout via REUTERS)



Moskow (CB) - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud tiba di Moskow pada Rabu (4/10) waktu setempat dalam kunjungan resmi pertama pemimpin kerajaan itu ke Rusia.

Kunjungan tiga harinya diperkirakan akan berkonsentrasi pada energi dan konflik Suriah menurut warta kantor berita AFP.

Salman terlihat turun dari tangga pesawatnya di Bandara Vnukovo Moskow setelah mendarat sekitar pukul 16.00GMT.

Namun eskalator berhenti di tengah jalan, memaksa sang raja menunggu sebelum akhirnya berjalan turun ke aspal lembab tempat dia bertemu dengan para pejabat dan band militer Rusia.

Arab Saudi dan Rusia sangat bergantung pada ekspor minyak, dan anjloknya harga minyak mentah sejak 2014 menghantam perekonomian mereka.

Raja Salman akan menemui Presiden Vladimir Putin pada Kamis dan mereka diperkirakan membahas perpanjangan pengurangan produksi minyak menjelang pertemuan OPEC pada November.

Raja juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Dmitry Medvedev pada Jumat, sebelum meninggalkan Rusia pada Sabtu.

Kremlin menyatakan menjelang kunjungan itu bahwa Raja Salman dan Putin akan membahas "situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya fokus pada situasi konflik di kawasan itu."

OPEC dan beberapa negara bukan anggota termasuk Rusia sudah sepakat memangkas produksi minyak mentah guna membantu mendongkrak harga minyak.

Pada Rabu, Putin mengatakan perpanjangan kesepakatan OPEC memungkinkan dan bisa bertahan "setidaknya sampai akhir 2018".

OPEC dan sekutunya sepakat sejak awal 2017 untuk memangkas produksi mereka sekitar 1,8 juta barel per hari selama enam bulan yang selanjutnya diperpanjang hingga Maret 2018.

Riyadh sudah memangkas subsidi dan menunda proyek-proyek utama sejak pertengahan 2014.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan kepada kantor berita TASS pada Rabu bahwa Arab Saudi berinvestasi satu miliar dolar AS ke proyek energi di Rusia namun tidak memberikan rincian mengenai apakah akan ada kesepakatan yang ditandatangani dalam kunjungan kali ini.

Meski bermitra di pasar minyak, kebijakan luar negeri Moskow dan Riyadh berlawanan dalam konflik Suriah, dengan Rusia mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sedang Arab Saudi mendukung oposisinya.

Keduanya juga berbeda sikap mengenai Yaman, tempat koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang pemberontak Houthi sejak 2015, memicu kritik dari Moskow.




Credit  antaranews.com




Wakil Presiden Ekuador diganti karena terlibat skandal korupsi



Quito (CB) - Presiden Ekuador pada Rabu menunjuk Menteri Pembangunan Perkotaan Maria Alejandra Vicuna untuk menggantikan Wakil Presiden Jorge Glas, yang ditahan dalam penyelidikan skandal korupsi terkait perusahaan kontruksi Brasil, Odebrecht.

Glas dijebloskan ke penjara pada Senin malam, setelah kejaksaan memutuskan bahwa ia terlibat dalam penyuapan yang dilakukan oleh Odebrecht. Namun ia belum didakwa secara resmi.

Glas merupakan teman dekat mantan Presiden Rafael Correa dan pernah menjabat sebagai wakil presiden serta menteri sektor-sektor strategis pada pemerintahan Correa, sang pemimpin dari sayap kiri.

Namun dia berkeras mengaku tidak bersalah dan menganggap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Lenin Moreno sedang berupaya mendepaknya dari kekuasaan politik.

Moreno pada Rabu mengumumkan bahwa Menteri Vicuna akan mengambil alih jabatan wakil presiden selama Glas "absen untuk sementara".

Vicuna merupakan sosok sederhana yang pernah menjadi anggota parlemen dari partai Persekutuan Negara yang berkuasa.

Penyelidikan yang dilancarkan terhadap Glas dan ketidakhadirannya dalam pemerintahan saat ini telah menyebabkan keretakan antara Moreno dan pendahulu yang juga pernah menjadi mentornya, Correa.

Correa mengatakan Glas merupakan korban tidak bersalah dalam perburuan politik.

Ketegangan diperkirakan meningkat lebih lanjut antara kedua politisi itu. Moreno berencana menggelar referendum pada awal 2018 soal apakah Ekuador akan melarang politisi terpilih untuk mencalonkan diri agar terpilih kembali selama waktu tak terbatas.

Banyak pihak melihat langkah itu ditujukan untuk mencegah Correa muncul lagi menjabat sebagai presiden.

Skandal korupsi besar-besaran terkait Odebrecht terus bergulir di kawasan Amerika Latin.

Perusahaan itu telah mengakui bahwa pihaknya melakukan suap guna memenangi kontrak di sejumlah negara. Odebrecht telah mengeluarkan dana lebih dari 3,5 miliar dolar AS (sekitar Rp47 triliun) untuk pembayaran di Amerika Serikat, Brasil dan Swiss.

Skandal tersebut telah melibatkan banyak politisi di berbagai kawasan.

Glas (48) dituduh oleh seorang mantan menteri perminyakan sebagai pemimpin jaringan suap di sektor energi, demikian menurut siaran kantor berita Reuters.





Credit  antaranews.com




Operator PLTN Fukushima kantongi izin untuk operasikan dua reaktor


Operator PLTN Fukushima kantongi izin untuk operasikan dua reaktor
Foto udara menunjukkan reaktor 1 (kiri) dan 2, stasiun listrik tenaga nuklir Pembangkit Listrik Kyushu Sendai di Satsumasendai, perfektur Kagoshima, Jepang, Selasa (11/8), dalam foto yang diambil Kyodo. Jepang mengaktifkan kembali reaktor nuklir untuk pertama kalinya sejak dua tahun lalu, sementara Perdana Menteri Shinzo Abe berusaha meyakinkan rakyat Jepang yang takut bahwa standar yang ditetapkan membuat reaktor aman setelah bencana Fukushima pada 2011. (Mandatory credit REUTERS/Kyodo)



Tokyo (CB) - Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima pada Rabu mengantongi izin untuk mengoperasikan kembali dua reaktor di Jepang, pengoperasian pertama sejak tsunami 2011 yang memicu kecelakaan atom terburuk dalam beberapa dekade.

Otoritas Regulasi Nuklir memberikan Tokyo Electric Power Co. (TEPCO) persetujuan awal untuk mengoperasikan kembali dua reaktor di pembangkit Kashiwazaki-Kariwa, salah satu yang terbesar di dunia dan di Jepang.

Pembangkit listrik yang terdapat di prefektur Niigata itu, dinonaktifkan sejak bencana tersebut, seperti banyak PLTN lain di Jepang.

Dipicu oleh gempa berkekuatan 9,0 skala Richter pada Maret 2011, tsunami besar merusak sistem pendingin reaktor di PLTN Daiichi Fukushima di wilayah timur laut Jepang.

Bencana itu menyebabkan kehancuran reaktor, mengeluarkan radiasi dalam bencana nuklir paling berbahaya sejak Chernobyl pada 1986.

Pada Rabu, TEPCO mendapat persetujuan keselamatan karena otoritas menilai kedua reaktor tersebut memenuhi standar keselamatan lebih ketat yang diberlakukan usai bencana itu.

Keputusan itu diperkirakan akan diresmikan setelah sidang dengar pendapat publik selama satu bulan, tapi TEPCO masih perlu mendapatkan persetujuan warga setempat untuk mengaktifkan reaktor, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun, demikian AFP.





Credit  antaranews.com





Mongolia tunjuk perdana menteri baru



Ulaanbaatar (CB) - Mongolia pada Rabu menunjuk perdana menteri baru, beberapa pekan setelah pemimpin sebelumnya dan kabinetnya dicopot atas dugaan korupsi.

Ukhnaagiin Khurelsukh - yang merupakan mantan wakil perdana menteri - berpose dengan gaya bertelanjang dada seperti Putin dan membawa senjata berburu - dipilih oleh partai berkuasa Partai Rakyat Mongolia (Mongolia People's Party/MPP), yang merebut kekuasaan dalam kemenangan telak telak setahun lalu.

Mantan perdana menteri Jargaltulgiin Erdenebat digulingkan pada awal September oleh anggota legislatif yang menudingnya memberikan konsesi 800 miliar tugrik atau sekitar Rp4,37 triliun kepada delapan perusahaan yang terkait dengan menteri kabinetnya.

Dia juga dituduh memberikan tunjangan tunai ilegal kepada pemilih dan menunjukkan citra buruk di hadapan publik - semua tuduhan yang dibantah keras oleh Erdenebat.

Khurelsukh (49) memulai kariernya di militer tetapi bergabung dengan parlemen sebagai anggota dari partai MPP pada 2000.

Perekonomian Mongolia tercatat baik di bawah pemerintahan Erdenebat, dengan pemulihan dramatis pada paruh pertama 2017 berkat tumbuhnya permintaan batu bara dari China, demikian dikutip dari AFP.





Credit  antaranews.com


Ledakan guncang Afrika Selatan, lukai 11 orang



Cape Town, Afrika Selatan (CB) - Satu ledakan mengguncang Kota East London di bagian tenggara Afrika Selatan, dan melukai tak kurang dari 11 orang, demikian konfirmasi pemerintah pada Rabu.

Ledakan tersebut terjadi di satu pabrik di East London Industrial Development Zona (ELIDZ) pada Selasa malam (3/10), kata Juru Bicara Polisi Bintara Tinggi Hazel Mqala.

Mereka yang cedera telah dibawa ke rumah sakit untuk diobati, kata Mqala.

Ledakan itu diduga disebabkan oleh bahan kimia, demikian satu penyelidikan awal sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.

"Pada tahap ini, penyebab ledakan tersebut diduga adalah bahan kimia yang digunakan oleh mereka (orang yang cedera) di pabrik itu," kata Mqala.

ELIDZ mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kecelakaan di dalam satu perusahaan mereka di daerah tersebut.

Penyelidik saat ini berusaha memastikan penyebab kecelakaan itu dan besarnya kerusakan, kata ELIDZ.



Credit  antaranews.com






Israel tutup perbatasan dengan Palestina untuk perayaan Sukkot



Jerusalem (CB) - Militer Israel mengumumkan, Selasa (3/10), mereka akan menutup pos perbatasan dengan tanah Palestina selama 11 hari demi keamanan selama berlangsung perayaan Yahudi Sukkot.

Blokade terhadap Tepi Barat dan Jalur Gaza, kebijakan yang sering diberlakukan saat hari-hari besar Yahudi, yang akan berlangsung mulai dari Selasa tengah malam dan hanya dalam kasus-kasus darurat lalu lintas keluar masuk diizinkan, menurut keterangan militer.

Perayaan Sukkot yang berlangsung selama sepekan memperingati perjalanan umat Yahudi menyeberangi Semenanjung Sinai setelah eksodus dari Mesir.

Dalam perayaan tersebut, umat Yahudi akan berbondong-bondong mengunjungi Tembok Ratapan di Kota Tua Jerusalem, yang merupakan salah satu tempat suci umat Yahudi, untuk beribadah.

Lokasi tersebut dekat dengan tempat tersuci ketiga bagi umat Islam, Kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal dengan sebutan Temple Mount oleh umat Yahudi. Kompleks tersebut menjadi fokus aksi unjuk rasa umat Islam pada Juli silam setelah pasukan keamanan Zionis membatasi akses masuk menyusul tewasnya dua polisi di sana, demikian seperti dilansir AFP.





Credit  antaranews.com





PM Israel tolak rekonsiliasi Palestina


PM Israel tolak rekonsiliasi Palestina
- (Wikimedia Commons)


Yerusalem (CB) – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Selasa (03/10), mengatakan Israel akan menolak kesepakatan rekonsiliasi antara dua faksi utama Palestina jika kelompok Hamas tidak melucuti senjata.

“Kami tidak siap menerima rekonsiliasi palsu Palestina yang mengorbankan keberadaan kita,” ujar Netanyahu.

“Siapa pun yang ingin melakukan rekonsiliasi, pemahaman kami sudah jelas: akui Negara Israel, bubarkan kelompok militer Hamas, putuskan hubungan dengan Iran, yang menyerukan penghancuran kami,” imbuh Netanyahu seperti dikutip AFP.

Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengawali kunjungan selama tiga hari ke Gaza pada Senin saat kedua faksi ingin mencapai kesepakatan rekonsiliasi yang berpeluang melahirkan pemerintah persatuan nasional.

Otoritas Palestina yang diakui oleh masyarakat dunia telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel, tetapi Hamas, yang menguasai Gaza dan sudah tiga kali berperang dengan rezim Zionis sejak 2008, belum melakukan hal yang sama.

Hamas memiliki gerakan militer dan para pejabat senior menolak perlucutan senjata dalam kesepakatan rekonsiliasi.

Namun, Presiden Palestina Mahmud Abbas mengungkapkan dalam wawancara, Senin, bahwa hanya akan ada “satu negara, satu sistem, satu hukum dan satu senjata,” yang tampaknya merujuk kepada gerakan militer Hamas.




Credit  antaranews.com